Recent Post


[Sinopsis] He's Beautiful(You're Beautiful) Episode 14

Do you want to share?

Do you like this story?

Tae Kyung sangat senang sekali berhasil menemukan Mi Nam. Ia refleks memeluk Mi Nam. Mi Nam bingung dengan tingkah Tae-kyung.



Tae-kyung melepaskan pelukannya dan bilang kalau ia ingin mengatakan sesuatu padanya dan ia hanya akan mengatakan itu satu kali, jadi Mi-nam harus mendengarkannya baik-baik.
”Go Mi-nam, aku... kamu...” kata Tae-kyung.
Tiba-tiba datang bus anak-anak sekolah yang berteriak histeris melihat mereka.
Mi-nam berkata sebaiknya Tae-kyung berpura-pura mengantarnya, sehingga ia bisa bebas. Mi-nam mau pergi, Tae-kyung berpikir sebentar kemudaian mencegah Mi-nam pergi.
”Tunggu. Dengar aku dulu” kata Tae-kyung.


Tae-kyung kemudian mendekati Mi-nam dan berbisik ”AKU MENYUKAIMU”
Mi-nam kaget mendengarnya. Tae-kyung tersenyum dan menyuruh Mi-nam cepat pergi. Para fans datang mengerubuti Tae-kyung, Mi-nam pergi dalam keadaan setengah sadar.


Mi-nam menenangkan dirinya di halte bus. Ia mencoba mengingat apa yang dikatakan Tae-kyung tadi. Dalam ingatan Mi-nam Tae-kyung dengan jelas mengatakan kalau ia menyukai Mi-nam. Setelah yakin apa yang ia dengar, Mi-nam tersenyum malu-malu dan akhirnya tawanya pecah karena terlalu bahagia. Tae-kyung melihatnya tak jauh dari sana dan bergumam ”Sepertinya ia sudah mengerti, jadi aku tak perlu mengatakannya dua kali”.

Shin-woo naik pesawat sendirian. Ia memandangi kursi disebalahnya yang kosong dan bergumam ”Aku sudah tahu dia tidak akan datang. Tapi, aku sudah jujur padanya, itu sudah cukup”.

He-yi melihat berita mengenai Tae-kyug yang ada di bandara bersama Mi-nam. Ia kemudian melihat gambar karikatur Tae-kyung di hpnya dan bergumam. ”Huang Tae-kyung, kau sudah terlalu lucu. Kau sebetulnya sedang melaukan apa ?” kata He-yi kesal.

Jeremy tidak sengaja bertemu dengan temannya yang seorang penyiar radio. Temannya itu meminta Jeremy menjadi bintang tamunya lain kali. Jeremy berjanji setelah peluncuran album ke-6 ia akan menjadi bintang tamu disana. Tapi tiba-tiba Jeremy mengurungkannya dan berniat memberi kejutan untuk para fansnya hari itu juga. Temannya dengan senang hati menerimanya


Tae-kyung datang menjemput Mi-nam. Mi-nam kaget melihat Tae-kyung dan tersenyum malu. Di perjalanan pulang Mi-nam terlihat bingung bagaimana harus bersikap terhadap Tae-kyung.
”Apakah aku harus mengatakan kalau aku mendengar ucapanya tadi dan juga menerimanya”.
Mi-nam mebayangkan Tae-kyung menyangkal ucapanya tadi dan kesal kepadanya.
”Tidak bisa.. tidak boleh membuat kakak bersikap seperti itu” kata Mi-nam dalam hati.
”Kalau begitu aku bilang saja tidak mendengarnya dengan jelas dan memintanya mengatakannya sekali lagi” pikir Mi-nam.
Tapi Mi-nam membayangkan lagi dan di dalam bayangannya Tae-kyung marah kepadanya dan menyuruhnya melupakan apa yang sudah ia katakan.
”Tidak bisa, tidak boleh membatalkannya.. lebih baik menyembunyikannya dalam hati saja. Lagi pula jika mendengarnya lagi jangtungku tidak akan tahan” kata Mi-nam dalam hati.

Tiba-tiba Tae-kyung mengajak MI-nam pergi makan dulu sebelum pulang. Tae-kyung juga tanya apa Mi-nam suka makan mie. Mendengar kata suka Mi-nam jadi kaget dan cegukan. Tae-kyung mengulang pertanyaannya dan Mi-nam tetap cegukan. Tae-kyung berpikir sebentar dan akhirnya ia tahu kalau Mi-nam grogi mendengar kata suka. Ia lalu sengaja menanyakan Mi-nam suka makanana apa.
”Apa kau SUKA makan mie?” kata Tae-kyung.
Mi-nam terus cegukan.
”Apa kau SUKA makan sushi?” tanya Tae-kyung lagi.
Mi-nam masih cegukan. Tae-kyung senang dan mengatakan kalau ia suka makan sushi.
”Jawablah. Apa kamu SUKA?” perintah Tae-kyung.
Mi-nam menenangkan dirinya dan bilang kalau ia sangat suka makan.
Tae-kyung tersenyum senang dan berkata ”Baiklah, kalau begitu kita pergi makan sushi saja”.


Mo Hwa-ran yang sudah tahu kalu Mi-nam adalah Mi-nyu. Ia merasa Mi-nyu seperti ibunya dan hal ini membuatnya kesal. Ia lalu ingat kedekatan Mi-nam dengan Tae-kyung. Ia tersenyum dan bergumam ”Anakku dengan putri wanita itu, sengat membuat perasaan tidak nyaman”.

Di restoran sushi Mi-nam mengambil sushi-sushi bagian Tae-kyung yang tak bisa dimakannya (takut Tae-kyung alerginya kambuh). Tae-kyung sedikit kesal, ia minta Mi-nam mengganti sushinya dengan sushi yang tidak berbahaya milik Mi-nam. Mi-nam terlihat tidak rela, Tae-kyung akhirnya membatalkan niatnya karena ia takut nilai suka Mi-nam kepadanya akan berkurang. Mi-nam lalu mengalihkan pembicaraan dengan tanya apakah tidak apa-apa jika foto-foto mereka di bandara beredar.
”Tidak apa-apa. Bukanah Huang Tae-kyung pergi mengantar Mi-nam di bandara. Lagipula kita seperti ini, fans pun tidak akan ada respon apa-apa. Hari ini pasti akan keluar cerita baru lagi” kata Tae-kyung sedikit khawatir.
”Cerita apa?” tanya Mi-nam bingung.
”Para fans suka membuat cerita tentang kita. Lagi pula ada banyak cerita cinta yang bukan cinta pria-wanita” kata Tae-kyung.
“Cerita seperti itu!” tanya Mi-nam.
“Benar, ada cerita cinta segitiga antara aku, Shin-woo dan jeremy” kata Tae-kyung.
“Cnta segita!” teriak Mi-nam kaget.

Dalam bayangan Mi-nam. Tae-kyung bermain piano sendiri (diringi lagunya love in paris: Neoi gyeot-eulo/Your side by Ju Sung Mo) . Jeremy datang tiba-tiba menutup matanya dari belakang. Tae-kyung menyangka itu Shin-woo. “Sejak kapan kau memperhatikan kak Shin-woo?” tanya Jeremy kecewa. Tae-yung hendak pergi, namun Jeremy mencegahnya. Ia menarik tangan Tae-kyung dan menaruhnya di dadanya. “Di sini, hanya ada kau” kata Jeremy. Tiba-tiba terdengar suara gelas jatuh. Tae-kyung dan Jeremy menoleh ke sumber suara, ternyata di sana berdiri Shin-woo. “Kalian.. aku tidak akan melepaskan kalian” kata Shin-woo marah.





Di tempat lain Jeremy yang menunggu giliran on-air ternyata juga sedang membaca cerita fansficsion itu di internet. ”Aku tidak akan melepaskan kalian” kata Jeremy meniru ucapan Shin-woo. ”Wah. Akhirnya kak Shin-woo menyadari hubunganku dengan kak Tae-kyung. Cerita ini semakin menarik” katanya lagi.

Teman Jeremy memberitahu bahwa acaranya akan segera mulai dan ia akan memberitahu para penggemar bahwa hari ini Jeremy akan menyanyikan sebuah lagu. Jeremy membenarkan dan menyuruhnya berkata kalau hari ini Jeremy akan menyanyikan lagu penutup yang super manis. Temannya mengerti dan pergi untuk memulai acara. Jeremy kembali ke leptopnya ia melihat foto-foto Tae-kyung bersama Mi-nam di bandara. Ia merasa aneh dan mulai berpikir kalau Tae-kyung ada hubungan dengan Mi-nam.


Tae-kyung dan Mi-nam kembali ke studio. Manager Ma kaget melihat Mi-nam tidak jadi pergi ke Busan dan malah kembali bersama Tae-yung. Manager Ma memarahi Tae-kyung karena ikut campur urusan Mi-nam. Tae-kyung menyuruh manager Ma melihat dengan baik-baik. Tiba-tiba Tae-kyung memeluk Mi-nam, dan Mi-nam langsung membuat hudung babi. Manager Ma kaget melihatnya.
”Sudah lihatkan? Mulai dari sekarang aku bisa sangat sibuk. Disini aku serahkan kepada kalian” kata Tae-kyung senang dan kemudian pergi dari sana.
Manager Ma benar-benar kaget melihatnya, ia tanya Mi-nam dengan meniru membuat hidung babi.
”Ini.. Tae-kyung” kata manager Ma.
Mi-nam tersenyum malu, tapi kemudain ia sadar sesuatu dan tanya “Kakak. Apa dia tahu rahasia ini?”.


Jeremy minta ijin pergi sebentar pada stylish Wang. Stylish Wang tanya sebenarnya Jeremy mau pergi kemana. Jeremy bilang ia harus pergi untuk memastikan sesuatu pada Tae-kyung. Ia berkata jika belum memastikan itu, ia tidak bisa melakukan apa-apa. Stylish Wang akhirnya mengijikan, tapi ia minta agar Jeremy segera kembali setelah selesai karena jika ia tidak hadir maka pihak radio akan menyiakan berita kejadiannya. Jeremy mengerti dan segera pergi menggunakan motornya.

Manager Ma masih sangat kaget dan tidak percaya ternyata yang disuai Mi-nam adalah Tae-kyung bukan Shin-woo. Mi-nam pun kaget karena Tae-kyung ternyata sudah tahu rahasia hidung babinya. Jeremy sudah sampai di studio dan melihat Mi-nam bersama manager Ma. Manager Ma yang tidak menyadari keberadaan Jeremy bertanya kenapa Mi-nam bisa menyukai Tae-kyung yang galak dan bukan yang lainnya. Mi-nam berkata kalau ia juga tidak tahu sejak kapan ia menyukai Tae-kyung, ia hanya merasa tubuhnya seperti tersengat listrik jika bersama Tae-kyung. Jeremy terkejut mendengar semuanya. Mi-nam melihat Jeremy. Manager Ma tanya kenapa Jeremy ada disana dan bukannya berada di stasiun radio. Jeremy mendekati Mi-nam dengan perasaan kesal.
“Go Mi-nam, apa kamu menyukai kak Tae-kyung?” tanya Jeremy.
Mi-nam kaget dan hanya diam saja.
”Kamu juga sudah tahu?” tanya manager Ma.
”Suka tidak?“ teriak Jeremy.
Mi-nam kaget, manager Ma menutup mulut Jeremy dan menyuruhnya pelan-pelan agar tidak ketahuan. Jeremy melepaskan tangan manager Ma dan melihat Mi-nam dengan tatapan tajam. Mi-nam hanya mengangguk pelan. Jeremy sedih dan kecewa, ia langsung berlari pergi dari sana. Mi-nam dan manager Ma berusa mencegah tapi tak bisa.


Manager Ma menghubungi stylish Wang. Stylish Wang berkata kalau Jeremy tidak datang kesana, ia minta manager Ma segera menemukannya karena giliran Jeremy akan dimulai kurang dari 1 jam. Manager Ma dan Mi-nam memutuskan untuk mencari dulu ke mess. Tapi saat perjalanan Mi-nam melihat bus, ia teringat dengan bus rahasia milik Jeremy. Ia minta turun dan akan mencarinya di bus-bus sementara manager Ma pergi ke mess. Mi-nam tak tahu bus jurusan mana yang biasanya di naiki Jeremy. Begitu ada bus datang Mi-nam langsung naik, tapi sayang tidak ada Jeremy di sana. Mi-nam memutuskan turun di halte berikutnya, tapi saat akan duduk ia melihat Jeremy di bus yang berlawanan arah dengan busnya. Mi-nam minta turun sama sopirnya. Lalu ia berlari mengejar bus Jeremy dan mencoba memanggil Jeremy, tapi sayang ia tidak mendengar.



Bus berhenti, Mi-nam naik, Jeremy masih terlihat sedih dan kecewa.
”Ini busku kamu turunlah!“ kata Jeremy.
Tapi Mi-nam tidak bergeming, ia merasa bersalah terhadap Jeremy.
”Saat kau masih menyamar sebagai laki-laki, aku tak masalah dengan itu. Setelah tahu kau wanita, aku pun tak masalah dengan itu. Tapi jika kau menyukai kak Tae-kyung, aku tidak bisa bilang aku tidak apa-apa. Kenapa? Kenapa bukan aku? Aku memberitahumu tentang bus rahasiaku, membiarkanmu dekat dengan Jolie, dan aku juga berencana menyanyikan sebuah lagu hanya untukmu. Kenapa kau tidak menyukaiku?” kata Jeremy sedih.
Mereka akhirnya duduk dalam diam. Mi-nam duduk di kursi yang bersebrangan dengan Jeremy, ia terus melihat Jeremy dengan sedih. Jeremy mendapat telepon dari stylish Wang yang memberitahu bahwa acara sudah mulai dan sekarang giliran Jeremy. Jeremy berkata kalau ia akan menyanyi lewat telepon saja.

Di studio opretaor memberitahu kalau Jeremy akan menyanyi lewat telepon. Teman Jeremy mengerti, acara dilanjutkan dengan Jeremy sebagai bintang tamu.
“Apa kabar semuanya? Aku adalah Jeremy. Ujian sudah berakhir, demi memberi semangat kepada semua murid yang ujian. Hari ini aku ingin memberikan sebuah lagu yang menyenangkan sebagai hadiah” kata Jeremy berusaha ceria tapi tetap menangis.
Stylish Wang lega karena semua masih terkendali. Penyiar mempersilahkan Jeremy untuk bernyanyi. Jeremy memulainya dengan kata-kata terlebih dahulu.
“Bagiku ini adalah kata-kata yang sangat bagus. Kata-kata yang sangat berharga, yang aku simpan sendiri. Tapi jika aku simpan terlalu lama, ini akan menjadi kata-kata yang tidak bisa aku ungkapkan lagi. Bagaimanapun juga, aku berharap ini bukan kata-kata yang tidak ingin kalian dengar, kata-kata yang tidak berguna, atau kata-kata yang membuatmu sedih” kata Jeremy sambil melirik Mi-nam.
Mi-nam menggelang sama seperti penyiar dan para pendengar yang ingin mendengar kata-kata itu.


Jeremy mulai bernyanyi dengan ceria tapi air matanya tetap tak berhenti (yok ikut nyanyi).


”Sarangheyo ihanmadi chan johun mal (“I love you” these words are really good words)
Uri shikku jago namyon (When our family goes to slep)
Jugo bannun mal (They give and receive these words

Saranghaeyo ihanmadi cham johun mal (“I love you” these words are really good words)
Jeremy do guaehante jugo shipun mal (Words that Jeremy wants to give to her too)
Imari johaso onjongil shini najiyo (I like these words and so I’m happy all day)
Imari johaso onjangil ilmat najiyo (I like these words and so I’m jofull all day)
Imari johaso onjongil gasumi (I lie these words and so all day my heart)
Kongdak kongdak indeyo (keeps on pounding)

Saranghaeyo ihanmadi cham johun mal (“I love you” these words are really good words)
Nanun nanun ihan madiga jongmal johayo (I.. I really like these words)
Sarang saranghaeyo (I love, I love you)"


Jeremy tak sanggup meneruskannya lagi dan langsung mematikan teleponnya. Mi-nam berkata dengan sedih “Tadi adalah kata-kata yang bagus”
”Tapi kata-kata yang tidak bisa kau terima. Benarkan, Go Mi-nam?” kata Jeremy
”Aku minta maaf, Jeremy” kata Mi-nam.
”Sekarang, aku tidak bisa bilang aku baik-baik saja. Tapi ketika bus ini kembali ke tempat semula aku akan baik-baik saja” kata Jeremy.
Mi-nam sedih mendengarnya.

Bus telah kembali ke tempat semula. Jeremy bergegas turun, dan Mi-nam mengikutinya. Tapi sebelum turun Jeremy memperingatkan bahwa setelah turun dari bus itu ia akan kembali ceria. Ia minta Mi-nam melupakan apa yang ia katakan tadi, karena jika Mi-nam masih mengingatnya ia tidak bisa kembali lagi. Mi-nam mengerti. Jeremy turun terlebih dahulu. Mi-nam melihatnya dari atas bus dengan sedih. Jeremy diam sebentar kemudian berbalik dan dengan ceria meminta Mi-nam turun. Mi-nam mengerti dan turun dari bus. Ia juga dengan ceria meminta es krim pada Mi-nam. Mi-nam tersenyum dan menurutinya. Jeremy kembali ceria dan melupakan perasaanya terhadap Mi-nam.


Tae-kyung bersama produsernya menemui seorang matan penyanyi yang kenal dengan Go Jae-hyun. Mantan penanyi itu berkata kalau ia ingat bahwa Go Jae-hyun itu dulunya adalah mantan kekasih Mo Hwa-ran. Tae-kyung tanya Go Jae-hyun itu orang seperti apa. Mantan penyanyi berkata kalau Go jae-hyun adalah orang yang tenang dan baik dengan Mo Hwa-ran. Mantan penyanyi itu juga berkata kalau mereka putus setelah Mo Hwan bertemu pria lain. Tae-kyung tanya lagi apakah mantan penyanyi itu tahu kalau Go Jae-hyun memiliki anak. Mantan penyanyi itu berkata kalau ia tidak terlalu tahu, tapi berkata kalau Go Jae-hyun sudah menikah dengan wanita lain seorang penyanyi baru. Produser menyimpulkan bahwa Go Jae-hyun membuat lirik itu demi kembali kepada Mo Hwa-ran dan meninggalkan wanita itu. Mantan penyanyi berkata kalau Mo Hwa-ran lah yang mengejar Go Jae-hyun. Tae-kyung terlihat seperti memikirkan sesuatu. Mantan penyanyi berkata kalau Mo Hwa-ran dulu suka mendeati banyak laki-laki termasuk dia. Tae-kyung pamit pergi duluan (sepertinya g suka dengar ibunya dijelek-jelekin nih..). Saat pergi Tae-kyung bergumam ”Cinta yang begitu berwibawa, di dengar dari mulut orang lain malah tidak berharga sama sekali”.


Mi-nam menemui Mo Hwa-ran. Mo Hwa-ran memberikan baju wanita untuk Mi-nam. Mo Hwa-ran berkata kalau ia sudah tahu kalau Mi-nam adalah Mi-nyu. Mi-nam kaget mendengarnya. Mo Hwa-ran berkata kalau ia tidak akan mempersulit Mi-nam, karena bagaimanapun Mi-nam adalah anak Go Jae-hyun. Mi-nam memohon agar Mo Hwa-ran berpura-pura tidak tahu sampai kakaknya kembali. Mo Hwan bertanya apakah anak-anak A.N.Jell tahu kalau Mi-nam seorang wanita karena ia melihat presiden Ahn belum tahu. Mi-nam berkata kalau masalah itu tidak ada hubungannya dengan anak-anak A.N.Jell. Mo Hwa-ran menyimpulkan bahwa anak-anak A.N.Jell sudah tahu dan membantu Mi-nam menyembunyikannya. Mo Hwa-ran berkata kalau Mi-nam melakukan hal yang sangat berbahaya.
”Sulit menjelaskan kepadamu, tapi Hwang Tae-kyung dan aku mememiliki hubungan spesial. Berhati-hatilah agar tidak terlibat dengannya dan membuat ini tambah rumit” kata Mo Hwa-ran sedikit kesal (kesal karena anaknya dekat sama anak wanita yang mengambil kekasihnya).
”Aku pasti tidak akan merepotkan Hwang Tae-kyung, aku pasti tidak akan membuatnya terluka” kata Mi-nam berjanji.
”Kamu sangat melindunginya. Jika aku berada diposisinya, tidak ada hubungan denganmu pasti akan merasa lebih baik” kata Mo Hwa-ran.
Mi-nam menjadi tidak enak setelah mendengarnya


Saat kembali ke mess, di dalam kamar Mi-nam merasa Mo Hwan bersikap seperti ibu yang mencemaskan anaknya. Ia juga merasa terjepit diantara Tae-kyung dan ibunya. Mi-nam melihat foto Mo Hwa-ran yang dulu ingin diberikan kepada Tae-kyung saat akan ulang tahun. ”Mengira dia adalah fans, hampir saja ulang tahun memberikan ini kepada kakak. Waktu itu kakak terlalu sedih, aku tidak bisa berpura-pura tahu semuanya. Terus merasa sedang membohongi kakak. Dalam hati sangat tidak nyaman” gumam Mi-nam.

Tae-kyung telah menyelesaian aransemen lagu untuk Mo Hwa-ran. Tae-kyung baru menyadari kalau ia bekerja hingga larut malam. Tae-kyung melihat hpnya dan merasa kesal karena Mi-nam sama sekali tak menghunginya hari itu. Tae-kyung ingat kalau ia minta Mi-nam jangan mengganggunya. ” pasti sudah menungguku seharian” gumam Tae-kyung (oppa kepedean nih...). Ia lalu menelpon Mi-nam tapi Mi-nam menjawabnya malas-malas seperti orang yang sedang tidur.
”Apakamu sedang tidur?” tanya Tae-kyung kesal.
”Masalahku hari ini sudah terlalu banyak, sudah terlalu lelah maka...” kata Mi-nam.
”Sudahlah teruskan tidur saja. Kamu ini kelinci yang cuma bisa tidur” kata Tae-kyung marah dan kemudian menutup teleponnya.
Tae-kyung ngomel-ngomel sendiri. Mi-nam tidak menghunginya balik. Tae-kyung cemas karena Mi-nam meneruskan tidurnya.

Akhirnya Tae-kyung menghubungi Mi-nam dan mengajaknya ke biokop. Mi-nam mengeluh karana ia benar-benar mengantuk tapi malah diajak nonton film. Tae-kyung berata kalau ia tidak mengajak Mi-nam menonton film bersamanya, ia hanya membutuhkan seseorang yang menuntun jalannya saat didalam ruang bioskop. ”Bukan membutuhkanmu tapi membutuhkan matamu” kata Tae-kyung menegaskan.



Tae-kyung dan Mi-nam memasuki ruang bioskop. Tae-kyung meminta Mi-nam menunjukan jalan untuknya. Mi-nam menurutinya, lalu menggenggam tangan Tae-kyung (ini pasti akal-akal Tae-kyung biar jalannya terus gandengan). Pertama Mi-nam menunjukan kursi dibagian depan. Mi-nam mau pergi, Tae-yung mencegahnya. Tae-kyung berkata kalau gambarnya terlalu dekat jadi ia minta dituntun lagi ke bagian belakang. Mi-nam menurutinya dan menuntun Tae-kyung kebagian belakang (masih gandengan). Tapi begitu sampai, Tae-kyung berkata kalau kursi itu terlalu dibelakang.
”Sebelah sini” kata Tae-kyung sambil menarik Mi-nam menuju kursi yang ia maksud.
”Kakak, apa sekarang kau sudah bisa melihat?” tanya Mi-nam heran.
Tae-kyung sadar dan pura-pura tidak ada apa-apa, kemudian ia berkata ”Mata Go Mi-nam, Mata Go Mi-nam, mata tidak bisa berbicara. Kamu jangan lupa!”.

Setelah dapat tempat duduk, Tae-kyung dan Mi-nam merasa tidak enak karena pasangan di depan mereka sedang bermesraan. Mi-nam mengantuk dan akhirnya tertidur. Tae-kyung mulai merasa lelah, ia menoleh dan melihat Mi-nam tertidur, ia akhrinya juga ikut tidur disamping Mi-nam.


Setelah selesai mereka pergi kebalkon.
”Hah.. sudah tidur dua jam, sekarang sudah sangat sadar. Apakah filmnya tadi menarik?” tanya Mi-nam pada Tae-kyung.
”Benar” kata Tae-kyung berbohong.
Mi-nam menoleh kelangit dan berkata kalau ternyata dari sana bisa melihat bintang. Tae-kyung berkata kalau ia bisa melihat pemandangan malam hari. Mi-nam tidak percaya, ia berkata kalau Tae-kyung tidak pernah melihat bintang jadi tidak tahu pemandangan malam dan bintang tidak sama. Tae-kyung kesal karena Mi-nam syok hebat karena bisa melihat. Mi-nam membalas Tae-kyung yang perpura-pura bisa melihat bintang juga hebat. Tae-kyung melirik tajam, Mi-nam pura-pura tak melihatnya.
”Tapi aku bisa membuat kakak juga bisa melihat bintang” kata Mi-nam tiba-tiba.
Mi-nam menghembuskan nafas di kaca dan kemudian menggambar bintang di kaca tersebut.
”Bintang” kata Mi-nam.
Ia lalu menunjukan kaosnya yang bergambar bintang, kemudain ia menemukan lampu berbentuk bintang di balkon itu.
”Disini juga ada bintang. Aku sudah menemukan 3 bintang” kata Mi-nam senang.
”Karena keberuntungan darimu aku sudah bisa melihat bintang, bagus sekali” kata Tae-kyung (mau berterima kasih tapi gengsi).

”Lihat seperti ini, walaupun bukan malam hari yang sangat gelap, disekitar kita juga ada sangat banyak bintang” kata Mi-nam sambil memandangi Tae-kyung.
”Tunggu sampai aku tidak menyamar sebagai Go Mi-nam. Saat berada di tempat yang jauh, aku akan mencari bintang sambil memikirkan kakak” kata Mi-nam lagi.
Tae-kyung kaget dan berkata ”Pergi ketempat yang jauh!?”.
”Jika kak Mi-nam sudah pulang maka semua masalah bisa kembali ke tempat semula. Aku merasa aku lebih baik pergi ketempat yang jauh” kata Mi-nam.
Tae-kyung berpikir sebentar dan berkata ”Kalau begitu berusahalah mengumpulkan bintang. Aku mau melihat kamu bisa mengumpulkan berapa banyak. Aku pasti akan pergi ketempatmu untuk memeriksa. Menantikan kamu bisa menemukan bintang lebih banyak” (duh oppa bilang aja g rela kalau Mi-nam pergi, tapi tadi oppa juga bilanng kalau Mi-nam pergi oppa akan menyusulnya.. mengecek banyaknya bintang hanya alasan saja.. hehe)
Mi-nam mengangguk senang (tapi sekaligus menahan sedih). Tae-kyung melihat kearah lain dan Mi-nam masih terus melihatnya.
”Tapi hanya satu bintang yang paling ganteng dan paling aku suka. Karena tidak bisa membawanya pergi, aku bisa sangat merindukannya” kata Mi-nam dalam hati.


”Go Mi-nam” panggil Tae-kyung tiba-tiba.
”Aku sekarang bisa membuatmu melihat bintang. Bagaimana, apa kau mau?” kata Tae-kyung lagi sambil menyuruh Mi-nam mendeakat. Mi-nam mendekat, senyum jail Tae-kyung keluar. Tae-kyung mengepalkan tangannya dan berkata.
”Jika dipukul sekali seharusnya bisa melihat sekitar 5 bintang. Cobalah!” kata Tae-kyung.
Mi-nam ketakutan. Tae-kyung mengambil ancang-ancang mau memukul Mi-nam.
”Apa kamu benar-benar mau memukulku?” tanya MI-nam.
Tangan Tae-kyung yang satu menahan agar Mi-nam tidak pergi dan yang satu bersiap-siap memukul. Mi-nam ketakutan sehingga menutup matanya




DAN AKHIRNYA....DRENG.. DRENG... TAE-KYUNG TIBA-TIBA MENCIUM MI-NAM… (wah kalau ini yang muncul bunga-bunga bukan bintang-bintang.. hehe). Mi-nam kaget sambil matanya melotot. Tae-kyung melepasan ciumannya dan melihat wajah Mi-nam yang kaget. ”Tidak boleh melakukan hidung babi” kata Tae-kyung kemudian menciumnya lagi (hehe.. ini pasti kena sensor kalau di tv).


Mo Hwa-ran membaca berita-berita mengenai Mi-nam dan Tae-kyung. Ia berkata sepertinya ia tidak bisa tidak peduli akan hubungan mereka. Ia lalu berniat memberi tahu Tae-kyung kalau Mi-nam adalah anak dari pria yang ia cintai.

Ketua fans berniat membelikan sepatu untuk anggota A.N.Jell. ”Kemarin di bandara mendapat tanda tanngan kak Tae-kyung. Malamnya mendengar lagu yang dinyanyikan kak jeremy. Masih lagi dapat uang dari ibu. Kemarin benar-benar sangat menyenangkan” kata ketua fans (duh siapa ya namanya.. ada yg tahu???). Temannya bergosip kalau tadi malam suara Jeremy bergetar saat menyanyi. Temannya tanya apa mungkin Jeremy memiliki orang yang disukai. Ketua fans marah sambil mengembalikan sepatu yang ia mau beli, ia tidak rela Jeremy memiliki kekasih. Setelah Tae-kyung dan Shin-woo memiliki kekasih, ia tidak rela Jeremy juga direbut dari mereka lagi.

Mi-nam membantu Jeremy memandikan Jolie dengan menggunakan jas hujan. Setelah selesai Mi-nam mau mengambilkan sisir di dalam rumah. Tapi tiba-tiba ia melihat seseorang datang. Mi-nam berbalik dan ternyata Shin-woo telah kembali dari Busan. Shin-woo heran melihat Mi-nam memakai jasa hujan. Mi-nam yang merasa tidak enak karena kemarin meninggalkan Shin-woo berkata kalau ia sedang membantu Jeremy memandikan Jolie. Shin-woo melihat Jeremy kemudian berkata ”Sepertinya sudah selesai. Masalah Jeremy kau lepaskan dulu dan bantu aku” kata Shin-woo. Shin-woo berjalan masuk, tapi Mi-nam hanya diam saja.
”Mi-nam, apa membantuku sekarang pun kau tolak? Sudah menola hatiku masih apa belum cukup” kata Shin-woo pura-pura marah.
Mi-nam hanya diam saja karena merasa tidak enak.
”Merasa bersalah kepadaku kah? Kalau begitu jangan menolak. Kemarilah bantu aku” kata Shin-woo lagi.


Shin-woo masuk duluan dan tak lama kemudian Mi-nam ikut masuk. Mi-nam bertanya Shin-woo mau dibantu apa, tapi Shin-woo malah menyuruh Mi-nam melihat sebuah hadiah terlebih dahulu. Shin-woo berkata kalau hadiah itu adalah hadiah dari ibunya untuk Mi-nam. Shin-woo berkata kalau ia tidak bisa menjelaskan yaang sesungguhnya pada ibunya, maka ia menyuruh Mi-nam menerima hadiah itu. Mi-nam merasa bersalah kepada ibu Shin-woo. Shin-woo berkata kalau semua itu adalah kesalahannya. Ia berkata kalau ia sejak awal sudah tahu Mi-nam adalah seorang wanita, tapi demi menjadi kakak yang baik ia tidak memberitahu Mi-nam. Shin-woo juga berkata kalau mulai saat itu ia ingin dilihat sebagai lelaki yang sesungguhnya (bukan kakak). Mi-nam merasa tidak enak. ”Kau merasa tidak enak? Bagus, karena jika kau merasa tidak enak bersamaku.
”Sekarang melihatku sudah ada sedikit perasaan panikkah? Ini bagus, dulu kau dan aku saling memanggil saudara, sehingga tidak ada perasaan panik. Makanya tidak ada perkembangan. Go Mi-nam, kau harus terus bersikap seperti itu. Lihat aku bisa seberapa baik padamu dan bisa melakukan hal bodoh samapai langkah” kata Shin-woo tidak menyerah.
Mi-nam tidak enak, ia meminta Shin-woo tidak melakukan hal bodoh (ditolak alagi maksudnya).
”Apa kau sekarang sudah mulai mencemaskanku? Bagus, gunakan cara seperti ini. Pelan-pelan menghadap padaku” kata Shin-woo lagi. (duh oppa pantang menyerah ya..).
Mi-nam merasa tidak enak dan pergi dari sana tanpa membawa hadiah dari ibu Shin-woo. (artinya Mi-nam benar-benar menolak Shin-woo dan juga menolak hadiahnya).
Saat Mi-nam sudah pergi, Shin-woo bergumam ”Dulu demi membuatmu nyaman, aku mundur selangkah. Sekarang aku maju selangkah demi membuat diriku nyaman”.

Presiden Ahn sangat senang sekali karena penjualan album Mi-nam sukses besar. Ia lalu ingin membuat showcase untuk Mi-nam. Semua orang senang dan bersemangat dengan ide itu.

Manager Ma datang ke studio latihan A.N.Jell. Ia memberitahu kalau jadwal kepulangan Mi-nam asli sudah dapat dipastikan yakni sehari sebelum acara showcase. Manager Ma sangat senang sekali dengan kabar ini, tapi anak-anak A.N.Jell terlihat tidak senang mendengarnya. Jeremy tanya seperti apa Mi-nam yang asli. Manager Ma yang sedang gembira mengatakan kalau Mi-nam asli itu memiliki sifat kepemimpinan seperti Tae-kyung, sifat ramah dan baik hati seperti Shin-woo, serta sifat ceria seperti Jeremy. ”Dia ada semuanya. Jika dia sudah pulang kalian pasti sangat panik” kata manager Ma. Anak-anak A.N.Jell benar-benar tidak ssenang mendengar berita itu.


Di sebuah rumah sakit di Amereka terlihat sosok Mi-nam yang sedang bersantai didatangi oleh dokter yang mengatakan kalau ia sudah bisa pulang ke korea. Mi-nam tersenyum mendengarnya.

Manager Ma pergi karoke bersama Stylish Wang. Manager Ma yang sangat senang dan lega karena Mi-nam asli akan segera kembali, dan Mi-nam palsu Mi-nam palsu sekarang berpacaran dengan Tae-kyung. Stylish Wang kaget mendengar kalau Mi-nyu palsu berpacaran dengan Tae-kyung. Manager Ma dengan dengan perasaan senang menjelaskannya.


Stylish Wang bertemu dengan He-yi. Ia memberitahu kalau ia sudah tahu bahwa He-yi hanya pacar bohongan Tae-kyung dan pacar asli Tae-kyung adalah Mi-nam. He-yi marah karena tidak terima dibilang seperti itu dan juga sedih karena Tae-kyung lebih memilih Mi-nam daripada dia. Stylish Wang ketakutan, He-yi membuang semua peralatan makeupnya dan menangis histeris.


Mi-nam bertemu Tae-kyung untuk menunjukan bintang yang ia temukan hari itu. Tae-kyung menganggap Mi-nam tidak begitu merinduan bintang karena ia hanya menemukan 3 bintang hari itu.
”Sekarang bintang yang paling aku suka bukankah setiap hari ada disampingku” kata Mi-nam malu-malu. Tapi kemudian Mi-nam sadar dan pura-pura kalau akhir-akhir ini ia bisa melihat bintang itu dilangit. Tae-kyung curiga ia minta Mi-nam menunjukan bintang itu ada dimana.
”Bukankah kakak tidak bisa melihat bintang jadi tida perlu tahu bintang itu ada dimana” kata Mi-nam gugup.
”Karena kamu terus memujinya, maka aku sudah membeli teropong bintang. Jika menggunkan itu aku juga bisa melihatnya” kata Tae-kyung.
”Benarkah sudah membelinya?” tanya Mi-nam kaget.
”Benar, Bintang yang kamu sukai seperti apa, malam ini aku akan menemanimu melihatnya” kata Tae-kyung.
MI-nam setuju dan pamit pergi.


Tae-kyung memandang kelangit dan merasa nanti malam tidak bisa melihat bintang karena cuaca yang buruk siang itu.
”Sudahlah bukankah bintang paling baik adalah aku. Go Mi-nam seharusnya tida mungkin tidak melihat bintang ini” gumam Tae-kyung sendiri.
Tae-kyung kemudian mengeluarkan kalung dengan liontin bintang yang ia siapan untuk Mi-nam.
”Kalung ini menandakan aku” kata Tae-kyung sambil tersenyum.

Mi-nam bingung harus menjelaskan bagaimana tentang bintang itu kepada Tae-kyung karena sebenarnya bintang itu adalah Tae-kyung. Tiba-tiba presiden Ahn datang mengejutan Mi-nam. President Ahn mengajak Mi-nam menemui produser untuk membahas masalah showcase. Presiden Ahn dan Mi-nam akhirnya pergi ke studio. Presiden Ahn langsung berbincang dengan produser yang sedang mendengarkan aransemen Tae-kyung untuk lagu Mo Hwa-ran. Mi-nam mengenali lagu itu adalah lagu ayahnya. ”Malam ini aku akan memberitahu semua masalah ayah kepadanya“ gumam Mi-nam sendiri. Tiba-tiba ia melihat asbak berbentuk bintang. Mi-nam senang sekali bisa menemukan bintang disana, ia lalu mengambil asbak itu. Prodeuser berkata pada presiden Ahn kalau ia dengar pencipta lagu itu dan Mo Hwa-ran memiliki hubungan khusus. Perhatian Mi-nam langsung teralihkan kepada pembicaraan kedua orang itu. Presiden Ahn membenarkan perkataan produser tadi dan berkata kalau sepertinya hubungan mereka adalah hubungan cinta. Mi-nam terkejut mendengarkannya dan melepas asbak yang ia pegang hingga hancur berkeping-keping karena jatuh (seperti hati Mi-nam yang hancur mendengar berita itu).


Dengan wajah pucat Mi-nam menemui bibinya untuk minta penjelasan. Bibi Mi-nam berkata kalau sebenarnya ia tidak terlalu jelas. Tapi ia membenarkan berita itu dan berkata kalau ia menyembunyikan berita itu karena ia takut Mi-nam menyalahkan ayahnya karena meninggalkan ibunya demi Mo Hwa-ran. Mi-nam benar-benar tidak bisa menerima berita itu karena kemarin Mo Hwa-ran hanya berkata alau ia hanya berteman dengan atahnya. Ia lalu pergi mencari Mo Hwa-ran untuk bertanya lebih jauh.


Tae-kyung dengan senyum lebar terus memandangi kalung yang ia siapkan untuk Mi-nam. Malam tiba Tae-kyung menunggu Mi-nam di balkon mess. ”Cepatlah datang Go Mi-nam” kata Tae-kyung sambil tersenyum.


Asisten Mo Hwa-ran berkata kalau Mi-nam ingin menemui Mo Hwa-ran. Mo Hwa-ran yang sudah sengah mabuk merasa Mi-nam sudah tahu hubungannya dengan ayahnya maka malam-malam mendesak mencarinya. Mo Hwa-ran lalu merasa bahwa inilah saatnya memberitahu Tae-kyung.

Tae-kyung mulai kesal karena menunggu Mi-nam terlalu lam. Tiba-tiba teleponnya berbunyi.
”Aku mau bertemu anak itu sekarang. Kamu kemarilah!” kata Mo Hwa-ran.
”Jangan mencampurkan aku dengan urusanmu” kata Tae-kyung.
”Kamu mengenalnya” kata Mo Hwa-ran. Tae-kyung terdiam keget.
”Oeang yang kamu kenal, aku takut kamu merasa tidak terlalu leluasa setelah mengetahuinya maka harus memberitahumu terlebih dahulu” kata Mo Hwa-ran.
”Orang yang aku kenal! Siapa?” kata Tae-kyung.
”Wanita yang bernama Go Mi-nyu, kemarilah melihatnya” kata Mo Hwa-ran.
Tae-kyung bagai tersambar petir, terdiam kaku.


Mi-nam menemui Mo Hwa-ran. Tae-kyung mencari identitas Mi-nam dikamarnya. Tae-kyung menemukan foto keluaga mI-nam dan juga foto ibunya. Tae-kyung kaget melihatnya, ia lalu membaca tulisan dibalik foto itu.
”Kakak selamat ulang tahun. Kamu adalah fans Mo Hwa-ran, ini adalah hadiah ulang tahunmu” tulis Mi-nam. Tae-kyung memikirkan sesuatu.

Di hotel.
”Bukankah kau bilang hunganmu dangan ayahku adalah teman. Benarkah itu? Katakan yang jelas kepadaku!” kata Mi-nam.
”Awalnya ingin menyembunyikannya. Tapi bukankah kau sudah tahu makanya datang kemari” kata Mo Hwa-ran.
”Aku mohon beritahu aku ini bukan kenyataan” kata Mi-nam sedih.
”Tidak hanya teman tapi ada hubungan pasangan kekasih yang teramat sulit untuk dilupakan” kata Mo hwa-ran.

Tae-kyung sampai di hotel dengan perasaan marah yang meluap-luap (hehe lebay ya aku..).

”Karena kalian saling mencintai makanya ayah meninggalkan ibu kami. Kamu juga meninggalkan Huang Tae-kyung. Benarkah?” tanya Mi-nam.
”Apa! Kamu dari awal sudah tahu masalah Tae-kyung adalah anakku” kata Mo Hwa-ran kaget.
”Mengetahui kamu melukai orang yang paling harus dihargai di dunia ini (Tae-kyung). Cinta yang dikatakan orang seperti ini. Aku tidak bisa mempercayainya” kata Mi-nam.
Mo Hwa-ra terus melihat Mi-nam.
”Itu bukan cinta!” kata Mi-nam kesal.
Mo Hwa-ran tertawa kemudain berkata ”Kata-kata yang sama yang dulu ibumu ucapakan. Ia tidak percaya ayahmu bisa kembali kesampingku lagi”.
Mo Hwa-ran berdiri untuk mengambil minumannya yang habis.
”Karena kamu meninggalkan semabarangan... orang yang sembarangan memperlakukan orang lain, makanya aku tidak dapat mempercayaimu. Algipula aku juga tidak percaya ayahku memncintai orang sepertimu” kata Mi-nam kesal.
Mo Hwa-ran menatap Mi-nam tajam kemudian mengambil cd yang dibuat Tae-kyung.
”Apakah tetap tidak percaya walaupun di sini ada buktinya” kata Mo Hwa-ran sambil menunjukan cd itu.
”Lagu yang diciptakan Tae-kyung untukku adalah lagu yang diciptakan ayahmu untuk memanggilku kembali. Lagu yang diciptakan ayahmu, aku yang menyanyikan. Maka ibumu pergi setelah mengakuinya” kata Mo Hwa-ran tak kalah kesal.
”Kau berbohong..” kata Mi-nam sedih.
”Semua sudah jelas” teriak Mo Hwa-ran kesal.


”Kenapa, apa kamu tidak ingin mengakuinya. Anakku Tae-kyung walaupun tidak paham tapi sudah mengakuinya. Makanya ia mengaransemen ulang lagu ini untukku. Aku pernah bilang padanya bahwa aku pernah melihat kalian waktu kecil. Jika ayahmu tidak begitu cepat meninggal. Aku ada kemungkinan menjadi ibumu. Tae-kyung juga tahu hal ini. Aku juga pernah berpikir mengganti menjaga dia dengan menjaga kalian. Apa kau tidak pernah mendengarnya dari bibimu?” tanya Mo Hwa-ran.
”Mengganti?” kata Mi-nam kaget.
”Benar. Tae-kyung juga tahu hal ini. Aku akan memperlakukan kalian dengan baik. Aku sudah memberitahu dia semuanya. Tapi kamu tidak mengatakan kapadanya Tae-yung kalau kamu adalah anak Go Jaeh-yun?! Apa kau memberitahu dia kalau kau mengetahui dia adalah anakku?!” kata Mo Hwa-ran tersenyum senang.
Mi-nam hanya diam.
”Sampai ini juga tidak dikatakan, jadi apsti kamu juga tidak bilang kalau au tahu kamu adalah seorang wanita” kata Mo Hwa-ran lagi.
”Bukan ingin menyembunyikannya. Tapi aku baru akan mengatakannya” kata Mi-nam.
Mo Hwa-ran tertawa dan berkata ”Coba saja katakan padanya. Lihat dia percaya atau tidak”.

Tiba-tiba terdengar pintu terbuka, ternyata Tae-kyung sudah datang. Mi-nam kaget melihat Tae-kyung. Tae-kyung menatap Mi-nam tajam kemudian menatap ibunya. Mo Hwa-ran mendekati Mi-nam dan memperlihatkannya pada Tae-kyung sambil berkata “Anak ini adalah anak dari pria yang aku cintai”.
Tae-kyung menatap Mi-nam tajam.
“Dia bilang bukan ingin menyembunyikan darimu tapi baru mau mengatakannya kepadamu” kata Mo Hwa-ran lagi.
Tae-kyung tidak percaya apa yang ia dengar dan langsung pergi dari sana.
Mi-nam cemas dengan perasaan Tae-kyung tapi ia tidak bisa berlari mengejarnya.
“Lihatkan dia lebih percaya kapadaku. Apa kau sekarang tidak bisa mengakui keberadaanku? Sama seperti ibumu. Kamu juga mengakulah dan menyerahlah” kata Mo-Hwa-ran.
Mi-nam berpikir sebentar kemudian lari keluar mengejar Tae-kyung.


Wartawan Jing mulai merangkai kemungkinan-kemungkinan dari foto yang ia dapat. Setelah berpikir cukup lama, ia jadi yakin kalau Mi-nam dan Mi-nyu adalah orang yang sama karena jika Mi-nam ada maka Mi-nyu tidak ada, begitu sebaliknya jika Mi-nyu ada maka Mi-nam tidak ada. Wartawan Jing mencoba mengkomfirmasi itu sama He-yi. Tapi He-yi tidak mau berhubungan dengan A.n.Jell lagi. Wartawan Jing memaksa jika He-yi berkata jujur kepadanya ia tidak akan melibatkan He-yi dengan masalah ini. He-yi tanya masalah apa. Wartaman Jing beranya apa Mi-nam dan Mi-nyu adalah orang yang sama. He-yi hanya kaget mendengarnya.


Di studio president Ahn berbicara dengan Shin-woo. Ia minta Shin-woo mengatur agar wartawan Jing bisa bertemu Mi-nam dan Mi-nyu sekaligus. Shin-woo mengeti dan pergi dari sana.

Saat akan pergi ia melihat Tae-kyung baru saja datang ke studio. Dan ta lama kemudian ia melihat Mi-nam berlari mengejar Tae-kyung sambil sedih. Mi-nam berhasil mengejar Tae-kyung. Ia minta Tae-kyung mendengar penjelasannya terlebih dahulu. Tae-yung meminta Mi-nam menjawab pertanyaannya terlebih dahulu baru ia mau mendengar penjelasan Mi-nam.


“Dari kapan kau mengetahui hubunganku dengan ibuku?” tanya Tae-kyung.
”Sejak ulang tahunmu” kata Mi-nam sedikit takut.
”Mulai saat itu? Hah.. tidak aneh setiap kali merasa pusing karena masalh ibuku, kau selalu ikut campur, ternyata semua ada alasannya” kata Tae-kyung kesal.
”Dari kapan kau tahu lagu yang aku aransemen ulang adalah lagu ciptaan ayahmu?” tanya Tae-kyung .
”Beberapa waktu yang lalu baru tahu” kata Mi-nam masih ketakutan.
”Apa mulai saat itu kau bertemu dengan ibuku?” tanya Tae-kyung lagi.
”Benar” kata Mi-nam sambil menunduk.
”Ibuku bilang karena terlalu mencintai ayahmu, maka meninggalkanku dan menjadi ibumu. Apa kau juga sudah mendengarnya?” tanya Tae-kyung.
”Hari ini aku baru mendengarnya, aku...” kata Mi-nam tapi dipotong Tae-kyung yang sudah marah.
”Dia bilang waktu kecil hubungan kalian baik bahkan oa membuat kue untuk kalian. Apa kau ingat?” teriak Tae-yung marah.
Mi-nam kaget dan ketakutan. Ia hanya bisa diam.
”Seterusnya kalian bersamalah dengan baik-baik. Tapi jangan menggabunganku” kata Tae-kyung kesal. Ia kemudian pergi dari sana, Mi-nam berusaha mencegah.
”Dengarkan kata-kataku dulu” kata Mi-nam sambil memegang tangan Tae-kyung.
Tae-kyung menghempaskan tangan Mi-nam dengan kasar dan berkata ”Jangan muncul dihadapan mataku dan sekitarku. Aku tidak ingin melihatmu”.
Tae-kyung naik kelantai atas. Mi-nam terjatuh kelantai sambil menangis histeris sambil melihat Tae-kyung pergi.


Tae-kyung sendiri setelah samapi diatas bersembunyi dibalik kolom dan juga menangis karena hal itu.

Di sisi lain Shi-woo melihat hal itu semua sejak tadi.

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List