Do you like this story?
Ada sebuah Coffee House sederhana yang dijaga oleh Seung Yeon. Seung Yeon ini termasuk perempuan yang senang berkhayal dan dia kini sedang duduk di dalam Coffee House ini sambil memakan Ramen dan juga berkhayal ketika membaca sebuah novel.
"Kebanyakan dari Komik yang aku sukai, mulainya seperti ini... "
Halaman 1 dimulai...
"Hidup dalam ketidakpastian, aku mencari laki-laki yang sukses untuk di jadikan pacarku. Aku lelah dengan kehidupanku yang membosankan ini."
Jin Soo yang merupakan seorang penulis nover terkenal sedang berada di dalam mobil bersama 2 orang karyawan perusahaan buku. Dia melihat kearah jalan yang terlihat banyak mobil berbaris dan tidak jalan sama sekali. Si karyawan laki-laki bilang kalau dia mengikuti jalur yang ditunjukan oleh GPS dan tidak menyangka kalau jalan yang di lewati ini sangat macet. Jin Soo terlihat aga khawatir dan karyawan perempuan pun bilang agar Jin Soo ga usah khawatir karna mereka tinggal melewati jalan besar dan mereka bisa bebas dari kemacetan. Karyawan perempuan pun bilang kalau rencana acara tanda tangan kepada fans dan peluncuran buku masih 1 jam lagi jadi mereka tidak usah khawatir akan terlambat datang.
Jin Soo tidak mendengarkan ucapan si karyawan perempuan itu dan langsung mengemas barang-barangnya lalu keluar begitu saja dari dalam mobil. jelas aja 2 karyawan itu pun langsung ikut turun dari mobil untuk mengejar Jin Soo yang udah duluan nyebrang. 2 Karyawan ini langsung berteriak meminta Jin Soo untuk kembali karna mereka ber2 pasti bisa dapet masalah. Mobil-mobil mulai mengelakson makanya 2 karyawan ini pun mau tidak mau harus masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil. Jin Soo melihat ke arah 2 karyawan yang akhirnya pergi itu lalu dia memakai kacamatanya dan tersenyum. (Love his smile :)
Seung Yeon masih berkhayal, "Jadi, pemeran prianya akan bertemu dengan pemeran wanitanya seperti ini..."
Hujan turun dan mau tidak mau Jin Soo pun mulai mencari tempat untuk berteduh dan dia pun menemukan sebuah Coffee House makanya dia pun masuk ke dalam Coffee House itu. Ketika membuka pintu ada suara bel yang sangat ribut, Jin Soo jelas saja kaget mendengar suara bel itu. Seung Yeon pun menghampiri Jin Soo dan bilang kalau bel itu memang rusak dan akan berhenti nanti setelah 5 menit. Jin Soo mengerti dan langsung masuk ke dalam Coffee House. Jin So mengambil tisu lalu mengelap wajahnya yang basah karna air hujan. Seong Yeon yang semula menunduk pun mulai menggadahkan wajahnya untuk menanyakan pesanan Jin So. Dan ketika melihat wajah Jin Soo, Seung Yeon langsung terpana apalagi ketika melihat stylenya Jin Soo.
Jin Soo pun langsung memesan cappuccino. Seong Yeon mencatat pesanan lalu nanya apakah akan di bawa pulang? Jin Soo ngejawab kalau dia akan meminum cappuccino di Coffe House ini. Seong Yeon melihat kalau di wajah Jin Soo ada tisu yang menempel, Jin Soo mencoba melepas tisu tapi dia bingung dimana letak tisu yang menempel itu makanya Seong Yeon langsung membantu Jin Soo untuk mengambil tisu yang menempel di wajah Jin Soo. Jin So berterima kasih lalu duduk di salah satu kursi di dalam Coffee House ini. Seong Yeon melihat ke arah Jin So dan Seong Yeon terlihat terpana menatap Jin So bahkan Seong Yeon seperti melihat ada kilauan-kilauan di sekeliling Jin Soo.
"Ya benar ini dia. Ini lah bagaimana awal cerita dimulai... Hari keberuntunganku telah dimulai.. "
Di sebuah pesawat terbang, Eun Young duduk di kursinya dan seorang laki-laki yang duduk di sebelah Eun Young terus melihat wajah Eun Young membuat Eun Young merasa heran dan bertanya ke laki-laki itu kenapa melihat dirinya terus? Si laki-laki itu membuka majalan dan menunjuk sebuah foto lalu bertanya, "Apakah ini anda?" Eun Young langsung tersenyum melihat fotonya yang ada di majalah. Di laki-laki itu langsung memuji Eun Young yang terlihat lebih cantik dari pada di fotonya. Laki-laki itu juga bilang kalau Eun Young ini sepertinya cukup hebat. Eun Young langsung malu-malu gitu pas di puji seperti itu. Si laki-laki itu langsung nanya bagaimana bisa Eun Young terlihat sangat cantik dan juga sangat sukses? Eun Young langsung senyum-senyum malu di puji.
Eun Young lalu mengambil telfon di dalam pesawat dan mencoba menelfon seseorang. Di sisi lain yaitu di Seoul, 2 karyawan yang tadi sedang mencari-cara keberadaan Jin Soo. karyawan perempuan mendapatkan sebuah telfon dan dia khawatir untuk mengangkat telfon itu karna itu adalah telfon dari Eun Young yang merupakan bos mereka. Karyawan perempuan itu pun memberanikan diri mengangkat telfon dan langsung menanyakan keadaan Eun Young sekarang untuk sekedar basa basi namun Eun Young langsung to the point nanya apakah acara jumpa fans Jin Soo berjalan lancar? Karyawan perempuan itu pun bilang kalau Jin Soo kabur. jelas aja Eun Young langsung kaget sekali.
Eun Young bilang kepada karyawannya kalau dari awal dia sudah berpesan agar mengawasi Jin Soo jangan sampai kabur tapi kenapa sekarang Jin Soo malah kabur? si karyawan langsung menjelaskan kalau Jin Soo itu kabur dari dalam mobil. Eun Young teriak kaget dan membuat laki-laki yang duduk di sampingnya langsung menatap Eun Young penasaran. Eun Young mengecilkan suaranya dan langsung nanya kenapa para karyawannya itu tidak mengejar Jin Soo? si karyawan ngejawab kalau di Seoul sedang hujan deras makanya sulit untuk mencari-cari. Eun Young pun langsung menutup telfon karna kesal.
Eun Young duduk di kursi pesawat dengan sangat tegang dan panik, laki-laki yang duduk di samping Eun Young pun dapat melihat jelas kepanikan Eun Young. Pramugari datang dan menyerahkan sebuah buku kepada Eun Young, Eun Young nanya apakah dia boleh meminjam buku itu sebentar? Si pramugari mengangguk memperbolehkan.
Eun Young pun langsung pergi ke kamar mandi sambil membawa buku yang tadi di berikan oleh pramugari itu. Eun Young membuka halaman buku dan dia langsung mengutuki gambar Jin So yang merupakan penulis dari buku itu. Laki-laki yang duduk di sebelah Eun Yeoung tadi mau ke kamar mandi dan dia pun masuk ke dalam kamar mandi setelah Eun Yeong keluar. ketika membuka closet, laki-laki itu langsung kaget karna melihat ada foto Jin So di dalam closet. Eun Young langsung bilang kalau dia harus bersemangat menghadapi semua ini. Lalu Eun Young mengambil telfon di pesawat dan dia menelfon seseorang yang dia sebut 'direktur'.
Seung Yeon sedang membuatkan cappuccino untuk Jin Soo dan dia diam-diam terus menuri-curi pandang ke arah Jin Soo yang tersenyum kepada Seung Yeon. Seung Yeon pun lanjut membuat kopi dan berkata, "Sepertinya dia bukan dari daerah sini... " Mata Seung Yeon ga sengaja menatap ke luar Coffee House dan terlihat ada seorang laki-laki yang datang dan laki-laki itu adalah mantan pacar Seung Yeon.
Mereka berdua langsung adu mulut di dalam coffee house ini. Mantan pacarnya Seung Yeon itu langsung marah-marah karna Seung Yeon tidak mengangkat telfonnya bahkan Seung Yeon memutuskan hubungan mereka dari sebuah sms. Seung Yeon jelas langsung mengusir mantan pacarnya itu tapi si mantannya ga mau pergi sebelum Seung Yeon meminta maaf kepada dirinya. Seung Yeon bilang kalau misalnya mantan pacarnya itu ga mau pergi maka Seung Yeon lah yang akan pergi.
Seung Yeon langsung pergi meningglkan mantan pacarnya itu dan masuk kedalam kamar mandi untuk mengurung diri. Mantan pacarnya itu pun langsung berlari dan berteriak dari depan pamar mandi. Seung Yeon bilang kalau dirinya ini ga bisa memaafkan mantan itu karena si mantan selalu datang terlambat 2 jam ketika mereka pergi kencan dan itu sudah 4 kali terjadi. Mereka berdua terus saling adu mulut sementara Jin Soo yang tidak tau apa-apa hanya diam mendengarkan pertengkarang dua orang itu.
Mantan pacarnya Seung Yeon itu membela dirinya dengan bilang kalau dia ini sibuk berlembur di kantornya. Seung Yeon tidak mau menerima alasan itu makanya Mantan pacar Seung Yeon langsung mengejek Seung Yeon yang sama sekali tidak pernah mencoba bekerja di perusahaan. Seung Yeon langsung berteriak bilang kalau mantannya itu hanya beralasan. Mantan pacarnya Seung Yeon pun mengaku kalau dia bosan pacaran dengan seorang gelandangan pengangguran seperti Seung Yeon. Mantan pacarnya itu pun bilang akan pergi.
Jin Soo yang sedang main PSP pun melihat mantan pacar Seung Yeon keluar dan itu membuat bel di pintu bergoyang sehingga berbunyi terus. Jin Soo merasa sangat terganggu sama bunyi bel itu makanya dia pun langsung berjalan ke pintu masuk dan mencabut listrik bel. Jin Soo lalu mendengar suara tangisan Seung Yeon dan Jin Soo juga melihat kalau cappuccino pesanannya itu meluber terlalu banyak cream.
Jin Soo mengetuk pintu kamar mandi yang langsung dapat teriakan dari Seung Yeon karna mengira kalau yang mengetuk pintu adalah mantan pacarnya itu. Jin Soo langsung bilang kalau dia ingin menanyakan tentang pesanan cappuccino-nya. Seung Yeon baru ingat pesanan cappuccino dan bilang kalau dia akan segera keluar untuk kembali membuat cappiccino pesanan Jin Soo.
Ketika Seung Yeon mau keluar dari kamar mandi, tapi pintu kamar mandinya ga bisa dibuka. sementara itu Jin Soo berjalan menuju tempat duduknya dan dia mendengar Seung Yeon memanggilnya. Jin Soo pun pergi ke depan pintu kamar mandi dan mendengar Seung Yeon yang meminta tolong agar Jin Soo membukakan pintu. Jin Soo sudah mencoba membukanya namun tidak berhasil. Seung Yeon jelas bingung dan dia pun meminta Jin Soo agar mengambilkan HPnya Seung Yeon di deket meja kasir dan menelfon anggota keluarga Seung Yeon.
Jin Soo mencoba menelfon ayahnya Seung Yeon namun tidak diangkat-angkat juga karna ayahnya itu sedang tidur. Jin Soo lalu mencoba menelfon nenenya Seung Yeon namun si nene sedang asik mengobrol dengan teman-temannya dan akhirnya telfon pun tidak terdengar. Jin Soo lalu kembali mencoba menelfon adiknya Seung Yeon namun tetap tidak diangkat karna adiknya Seung Yeon ini sedang asik main di warnet. Jin Soo pun bilang ke Seung Yeon kalau dia sudah mencoba menelfon keluarga Seung Yeon namun tidak ada yang mengangkatnya.
"Tentu saja. Beginilah takdirku, seperti di komik. Tidak romantis... sebagai gantinya hanyalah komik yang lucu."
Seung Yeon lalu bilang kepada Jin Soo kalau dia tidak bisa keluar dari kamar mandi maka itu artinya dia tidak bisa membuat kopi jadi Seung Yeon bilang agar Jin Soo mengambil uang saja di meja kasir sebagai tanda maaf. Jin Soo merasa khawatir sama Seung Yeon apa lagi Seung Yeon bilang kalau keluarganya pasti akan datang tapi nanti malam, akhirnya Jin Soo bilang bahwa dia akan menelfon 114 untuk meminta orang datang membukakan pintu.
Jin So pergi ke depan meja kasir dan dia pun menelfon meminta bantuan untuk datang ke Coffee House itu. Tiba-tiba saja datang banyak bibi bibi yang memesan coffee kepada Jin Soo. Seung Yeon yang mendengar ada suara tamu meminta kepada Jin Soo agar meminta tamu untuk pulang namun Jin Soo tidak mendengar suara Seung Yeon. dan tiba-tiba saja Seung Yeon merasa sakit perut makanya dia pun langsung duduk di closet.
Jin So ternyata cukup pintar membuat kopi untuk para bibi-bibi yang datang itu. Di luar Cafe ada mobil yang berhenti dan turunlah seorang laki-laki yang masuk ke dalam Coffee House ini. Laki-laki itu nanya kenapa Jin So yang membuat kopi dan kemana pemilik Coffee House itu? Jin So nanya apakah laki-laki itu kenal dengan Seung Yeon? Laki-laki itu pun bilang kalau dia ini adalah seniornya Seung Yeon. dan ternyata laki-laki itu adalah temannya Jin So juga.
Seniornya Seung Yeon nanya ada dimana Seung Yeon sekarang? Jin Soo pun memberi tau kalau Seung Yeon ada di kamar mandi. Seniornya itu nanya kenapa Seung Yeon ada di dalam kamar mandi dan kenapa Jin Soo yang meladeni para tamu? Belum sempat Jin Soo menjawab tiba-tiba tukang service datang dan Jin Soo pun langsung meminta tukang service itu agar langsung membukakan pintu kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Seung Yeon sedang pup dan tiba-tiba saja dia kaget melihat ada bor yang mencoba membongkar pintu kamar mandi. Seung Yeon langsung berteriak minta di hentikan tapi si tukang service itu tidak mendengar makanya ketika si bor itu membuat lubang kecil dan si tukang service mengintip ke dalam kamar mandi, dia kaget melihat Seung Yeon yangs edang duduk di closet. dan lagi seniornya Seung Yeon juga melihat Seung Yeon yang lagi pup itu.
Akhirnya Seung Yeon sudah selesai pup dan dia keluar dari kamar mandi. tukang service nanya apakah dia boleh masuk ke kamar mandi sekarang? Seung Yeon menjawab ya boleh. tukang service masuk kedalam kamar mandi dan dia langsung mengeluh karna kamar mandi sangat bau.
Seung Yeon pergi melihat Coffee House-nya dan dia juga melihat para bibi-bibi sudah pulang dan Jin Soo juga sudah duduk di dalam mobil bersama dengan seniornya it. Jin Soo bilang kalau dia membuat cappuccino-nya sendiri dan dia sudah menyimpan uang di bawah HPnya Seung Yeon. Seniornya Seung Yeon pun langsung pamit pergi bersama Jin Soo ke suatu tempat.
Setelah Jin So dan Seniornya itu pergi, Seung Yeon langsung masuk ke dalam Coffee Hpuse dan melihat ada uang yang sudah ditinggalkan oleh Jin So diatas meja kasir. Seung Yeon bertanya pada dirinya sendiri kenapa Jin So begitu baik? Kenapa bisa kenal dengan seniornya? Kenapa bisa membuat kopi sendiri? Apakah dia itu seorang barista? Seung Yeon lalu menghitung uang yang disimpan oleh Jin Soo dan dia langsung bilang kalau dia sebelumnya merasa pernah melihat sisil Jin So. Seung Yeon pun membuka novel-novel koleksinya dan menemukan biaodata Jin Soo yang ternyata seorang penulis terkenal.
Di saat yang bersamaan, 2 Karyawan yang tadi meminta maaf kepada para fans Jin Soo karna Jin Soo sepertinya tidak bisa datang ke tempat jumpa fans karna ada kecelakaan mobil jadinya acara jumpa fans akan ditunda ke lain hari.
Eun Young langsung datang ke kantor penerbitan dan dia bertanya ke karyawan perempuan itu dimana Jin Soo sekarang? Karyawan perempuan itu menjawab kalau dia belum dapat telfon dari Jin Soo lagi setelah telfon yang beberapa hari kemarin. Jadi si Karyawan perempuan itu beberapa hari yang lalu menelfon Jin Soo yang ternyata sedang pergi ke sebuah pulau. Karyawan perempuan itu meminta Jin So agar segera kembali karna ada hal gawat. Jin Soo dengan santainya menjawab, "Aku harus kembali? Dengan menggunakan Gips? Aku dengar aku mengalami kecelakaan mobil. ".
Eun Young mendengar laporan dari karyawannya itu lalu dia bertanya kapan Jin Soo akan muncul kembali? Si Karyawan menjawab kalau Jin Soo berjanji akan muncul besok atau mungkin hari ini. Eun Young tersenyum lalu bilang kalau Jin Soo sepertinya mau putus hubungan dengan perusahaan mereka ini. Tentu saja si karyawan cewe yang mendengar itu langsung terkejut mendengar ucapan bosnya.
Ayah, Adik, serta Nenek Seung Yeon datang ke rumah dan membawa beberapa makanan untuk persembahan yang dalam keadaan hancur. Nenek beralasan kalau makanan itu hancur karna memang dibeli dengan harga murah. Seung Yeon bilang kalau makanan-makanan hancur itu ga mungkin bisa di jadikan persembahan untuk upacara meninggalnya Ibu Seung Yeon. Nenek langsung bilang kalau makanan-makanan itu akan di jadikan persembahan jadi tidak apa-apa kalau hancur sedikit. Seung Yeon kesal pada keluarganya ini karna terlihat tidak niat untuk melakukan upacara meninggalnya Ibu Seung Yeon ini.Keluarganya pun langsung diam.
Seung Yeon mendapatkan telfon dan langsung pergi ke kamarnya untuk mengangkat telfon yang ternyata telfon dari mantan pacarnya yang marah karna telah di keroyok oleh anggota keluarganya Seung Yeon. Jelas saja Seung Yeon langsung kaget denger omongan mantan pacarnya itu.
Ternyataaaa....
Ayah, Adik dan Nenek Seung Yeon sedang berjalan bersama menuju rumah setelah berbelanja keperluan upacara meninggalnya Ibu Seung Yeon. Nah di dekat persimpangan jalan, Nenek melihat mantan pacarnya Seung Yeon itu sedang menggoda wanita lain. Jelas saja Ayah Seung Yeon langsung marah dan memukul mantan pacarnya itu dengan ikan. Nenek dan Adik Seung Yeon pun langsung ikut beraksi memukuli mantan pacar Seung Yeon itu.
Kembali lagi...
Mantan pacanya Seung Yeon itu nanya ke Seung Yeon apakah dia belum memberi kabar bahwa mereka ini sudah putus kepada keluarganya Seung Yeon? Seung Yeon menjawab kalau dia belum sempat mengatakan hal itu. Seung Yeon ga mau di salahin begitu saja makanya dia pun langsung marah ke Mantannya itu yang memang sering bermesraan dengan wanita lain di pinggir jalan. Seung Yeon langsung mematikan telfon dengan kesal. Dia pun keluar dari kamarnya dan terlihat anggota keluarganya yang semua sedang menguping pun langsung berlarian menyiapkan makanan untuk upacara persembahan.
Seung Yeon bilang kepada keluarganya kalau dia sudah putus jadi mereka tidak perlu khawatir padanya. Adiknya Seung Yeon langsung bilang kalau mereka sama sekali tidak khawatir apalagi Seung Yeon ini tidak punya uang, pekerjaan, status yang bagus dan sekarang tidak memiliki pacar juga. Ayah Seung Hyeon langsung memukul adiknya Seung Yeon dan bilang kepada Seung Yeon agar tidak memikirkan masalah itu lagi. Nenek pun membela dengan bilang kalau dari awal beliau memang tidak menyukai mantan pacarnya Seung Yeon itu. si adik bilang kalau Seung Yeon ini serasi dengan mantan pacrnya itu, nenek pun kembali memukul kepala adik Seung Yeon. Mereka membahas tentang mantan pacarnya Seung Yeon ini dan Seung Yeon sendiri hanya bisa diam tidak komentar.
Jin Soo baru pulang dari perjalanannya dan masuk ke dalam rumahnya. Dia menjalankan mesim penjawab telfon otomatis dan mendengar pesan dari Eun Young yang bilang akan menuntut Jin Soo karna sudah melanggar perjanjian Eun Young juga merinci bahwa Jin Soo sudah 13 kali melanggar perjanjian dengan 5 kali tidak datang ke acara jumpa fans dan 8 kali tidak datang ke acara wawancara. Eun Young juga bilang kalau Jin Soo ini sering sekali hilang tiba-tiba dan sangat sulit di hubungi. Eun Young lalu berkata agar besok datang ke pengadilan. Jin Soo hanya tersenyum mendengar ucapan Eun Young.
Jin Soo menyangka kalau pesan yang ditinggalkan oleh Eun Young sudah habis tapi ternyata masih ada dan terdengar suara ketawa Eun Young yang bilang bahwa dia tidak akan membawa kasus ini ke pengadilan jika Jin Soo berubah. Eun Young lalu bilang kalau dari dulu dia menganggap Jin Soo seperti kotoran anjing, Eun Young pun langsung tertawa. Lalu pesan selesai dan Jin Soo pun ikut tersenyum mendengar ucapan Eun Young itu.
Eun Young bersama dengan beberapa karyawannya membuat sebuah perayaan di kantor. Tiba-tiba ada seorang karyawan yang datang terburu-buru dan bilang kalau Jin Soo datang ke kantor mereka ini. Eun Young malah tambah bersemangat untuk membuka wine dan merayakan hal ini bersama karyawan lainnya yang merasa hal ini justru bukanlah hal yang pantas untuk dirayakan. Eun Young bilang kalau Jin Soo pasti sudah mendengar semua tuntutannya jadi itu bukan masalah besar. Eung Young pun langsung mengajak para karyawannya untuk bersulang bersama.
Tiba-tiba Jin Soo datang dan bilang kalau Eun Young menyebutnya sebagai kotoran anjing. Karyawan yang lain pun langsung kaget melihat kehadiran Jin So. Eun Young bilang kalau kini mereka sedang berpesta, apakah Jin Soo mau bergabung? Jin Soo senyum dan bilang kalau dia datang karna ada sebuah hubungan... Eun Young memotong omongan Jin Soo dan nanya ada hubungan apa diantara Jin Soo dan kantor ini? Ah Eun Young langusng bilang kalau hubungan mereka antara penuntut dan yang dituntut. Semua karyawan langsung kaget dengernya sementara Eun Young tetap tersenyum penuh kemenangan.
Jin Soo bilang kalau ketika dia pergi, dia mendapatkan sebuah inspirasi untuk menulis. Jin Soo lalu melipat kertas yang berisikan sebuah cerita itu jadi membentuk sebuah pesawat dan dia pun meminta Eun Young membacanya jika ada waktu lalu Jin Soo menerbangkan pesawat kertas itu yang langsung mendarat di atas sebuah kue tart. Eun Young nanya kenapa dia harus membaca cerita Jin Soo itu? Eun Young menyarankan agar Jin Soo memberikan tulisan itu kepada penerbit lainnya. Jin Soo duduk santai dan bilang kalau menurutnya cerita yang dia buat itu cukup menarik bahkan dia berfikir bahwa hal bagus akan terjadi, mungkin saja ceritanya ini bisa di film-kan.
Eun Young jelas kesal dan meminta agar Jin Soo mengambil kembali tulisan itu dan pergi. Jin Soo menyarankan agar Eun Young membacanya terlebih dahulu lalu memutuskannya. Eun Young tetap tidak mau membaca dan mengancam akan membuang tulisan itu. Eun Young pun nekat memasukan kertas itu kedalam gelas yang berisi wine. Jin Soo jelas kecewa karna itu adalah ide yang baru ditulisnya dan hanya ada satu-satunya, karyawan yang lain pun langsung pada panik. Jin Soo pun bilang kalau dia bisa saja menuntut Eun Young karna tidak mau menerima karyanya tanpa alasan jelas. Eun Young tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Jin Soo. Jelas Jin Soo kesal dan langsung pergi meninggalkan kantor itu.
Eun Young yang awalnya tersenyum pangsung panik dan dia bersama para karyawannya langsung mengeluarkan kertas dari dalan gelas wine dan mengeringkannya dengan hair dryer. Para karyawan nanya ke Eun Young apakah cerita yang di buat Jin Soo menarik? Dan Eun Young langsung menjawab kalau cerita itu amat sangat menarik.
Eun Young ketemu dengan temannya dan berkata kalau cerita buatan Jin Soo itu amat menarik. Temannya nanya apakah Eun Young akan jadi menuntut Jin Soo? Eun Young tidak menjawab dan malah bilang kalau cerita itu nantinya bisa menjadi sebuah buku bestseller . Bahkan Eun Young yakin kalau suatu saat nanti Jin Soo bisa jadi seorang penulis yang melegenda. Temannya Eun Young nanya apakah Eun Young yakin akan membuang orang yang menghasilkan banyak uang padanya? Dan lagi Jin Soo terlihat memiliki kepribadian yang baik. Eun Young dengan kesal bilang kalau semua orang banyak yang mendukung Jin Soo karna tidak mengetahui Jin Soo yang asli. Eun Young juga bilang kalau Jin Soo itu adalah orang yang penuh dengan omong kosong.
Jin Soo keluar dari apartemennya dan melihat ada sebuah catatan kecil yang ditinggalkan oleh Eun Young bersamaan dengan catatan yang waktu itu basah di masukin ke dalam gelas wine. di catatan kecil itu tertulis, "Selesaikan naskah ini dalam waktu 6 bulan. Kau akan masuk dalam masa percobaan jika tak bisa menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan. " Lalu ada tulisan kecil lagi yang ada tulisan, "Bekerja keraslah, aku percaya padamu pengarang Lee Jin Soo." Jin Soo senyum sebentar, mengambil naskahnya lalu masuk kembali kedalam apartemennya itu.
Di rumahnya Seung Yeon di adakan upacara persembahan dengan makanan yang seadanya. Tiba-tiba ada bunyi suara HP, Ayahnya Seung Yeon menyangka itu suara HP adik Seung Yeon tapi ternyata itu HP Seung Yeon yang berbunyi. Seung Yeon meminta maaf kepada anggota keluarganya lalu mengangkat telfon yang ternyata telfon dari seniornya yang menawarkan pekerjaan. Jelas saja keluarganya Seung Yeon yang lain langsung menatap Seung Yeon begitu mendengar kata 'kerja'. Seung Yeon langsung mematikan telfonnya.
Nenek langsung bertanya pekerjaan apa yang di tawarkan? Seung Yeon menjawab kalau dia tidak tau pekerjaan apa soalnya dia meminta kepada seniornya agar menelfon nanti lagi. Ayahnya langsung bilang agar Seung Yeon kembali menelfon seniornya itu karna pekerjaan itu pasti tidak akan bisa menunggu. Akhirnya Seung Yeon pun menelfon seniornya kembali dan menanyakan tentang pekerjaan. Seniornya itu pun bilang kalau Jin Soo sedang membutuhkan asisten, apakah Seung Yeon mau menjadi asistennya? Seung Yeon jelas kaget dan keluarganya itu pun sama-sama kaget. Seniornya itu pun langsung menutup telfon dan keluarga sangat senang karna Seung Yeon akan menjadi seorang asisten dari penulis yang amat terkenal.
Mereka inget kalau mereka sedang melakukan upacara untuk ibu makanya mereka semua pun langsung sujud kembali dengan hikmat tapi beberapa menit kemudian ada telfon lagi dari senior.beberapa lama setelah berbicara, Seung Yeon langsung menatap keluarganya dan bilang kalau dia diterima menjadi asisten. Seung Yeon langsung bilang kalau dia akan digajih dengan sangat besar. Semua keluarga pun langsung berdiri melompat-lompat kesenangan. tiba-tiba ayah nanya kenapa penulis terkenal membutuhkan asisten? Seung Yeon sendiri tidak mengerti. Si nenek langsung bialng kalau dari awal Seung Yeon ini memang ditakdirkan untuk menjadi seorang asisten penulis terkenal.
Semua keluarga langsung pada senang dan merayakan hal ini, bahkan ayah dan adik pun langsung menggendong Seung Yeon dengan sangat senang. Seung Yeon tersenyum lalu dia berkata dalam hati dengan gembira, "Ibuu, apakau kau membantuku karna kau pikir aku tidak melakukannya dengan baik? Atau mungkin nenek benar dengan mengatakan bahwa aku memang beruntung? Aku sempat berfikir bahwa senior ini akan menjadi batu loncatanku tapi ternyata dia malah membawa keberuntungan untukku."
Ternyata selama ini Senior selalu membawa sial kepada Seung Yeon. Dulu Senior pernah muntah di dalam taxi ketika bersama dengan Seung Yeon, lalu pernah muntah di sepatunya Seung Yeon.
Seung Yeon tidur bersama dengan nenek dan dia pun nanya ke neneknya apakah selama ini Senior muntah di depannya sebagai bentuk test? Kalau memang muntah itu membawa keberuntungan maka dia mau dimuntahin terus. Seung Yeon melihat ke arah neneknya yang ternyata sudah tertidur. Lalu Seung Yeon pun bilang bahwa dia pada akhirnya akan berakhir dengan sangat megah.
Besoknya, Seung Yeon memberanikan diri datang ke apartemen Jin Soo dan dia pun memperkenalkan dirinya dengan bilang kalau dia dihubungi oleh Dong San yang merupakan seniornya. Jin Soo tersenyum lalu meminta Seung Yeon masuk ke dalam apartemennya.
Seung Yeon langsung memberikan profile dirinya untuk di berikan kepada Jin Soo dan dia pun langsung bilang sangat menyukai karya novelnya Jin Soo. Jin Soo membalas memberikan senyum. Seung Yeon lalu memberikan ucapan terimakasih kepada Jin Soo karna telah membantu dia sangat banyak sekali ketika bertemu di Coffee House. Jin So membaca profile Seung Yeon dan bertanya apakah Seung Yeon kuliah jurusan Kimia? Seung Yeon mengangguk dan bilang muskipun dia kuliah jurusan kimia tapi dia amat sangat menyukai membaca buku. Jin Soo bilang kalau Seung Yeon akan menjadi asistennya selama 6 bulan dan akan di gajih per hari. Seung Yeon setuju.
Jin Soo lalu meminta Seung Yeon menunggu sebentar sementara dirinya akan mencoba manelfon seseorang dulu. Seung Yeon menatap Jin Soo yang sedang menelfon dan dirinya langsung terpana dengan sosok Jin Soo yang begitu tampan, terkenal dan juga kaya. Seung Yeon benar-benar senang akan bekerja pada orang yang terlihat begitu sempurna, bahkan di mata Seung Yeon sosok Jin Soo ini terlihat begitu bersinar.
Tiba-tiba Eun Young masuk kedalam apartemen Jin Soo untuk membahas rapat dan dia lansgung kaget melihat ada sosok Seung Yeon. Jin Soo pun menjelaskan bahwa Seung Yeon adalah asistennya mulai hari ini. dan Jin Soo pun memperkenalkan Eun Young yang merupakan bisa dari perusahaan penerbit. Eun Young sempat aneh begitu mendengar kalau Jin Soo mempunyai asisten makanya dia menarin Jin Soo untuk mengajak berbicara sebentar.
sementara itu Seung Yeon duduk di sebuah cafe di lantai bawah apartemen bersama karyawan perempuan yang dulu. Karyawan itu menjelaskan banyak hal tentang Jin Soo yang tidak mempunyai mobil, tidak mempunyai HP sehingga jika mau di hubungi sangat sulit. Bahkan HP yang dikasih kantor pun di buang olehnya. Makanya karyawan itu menyarankan agar Seung Yeon tidak jauh-jauh dari telefon. Lalu karyawan itu memberi tau tentang Jin So yang suka menulis dan harus disiapkan 10 batang pensil yang sudah diserut tajam.
Seung Yeon pun mulai menjadi asisten yang baik dengan menyerut 10 batang pensil, membuatkan kopi untuk Jin Soo. Jin Soo merasa tidak nyaman menggunakan pensil yang sudah diserut oleh Seung Yeon ini. dan ketika mencicipi kopi buatan Seung Yeon pun Jin Soo merasa aga aneh namun dia tetap tersenyum. Seung Yeon bilang kalau dia di sarankan oleh Yoon Joo(nama karyawan perempuan) untuk membuat beberapa cadangan file . Jin Soo langsung tersenyum setuju. Seung Yeon pun langsung duduk di sofa mengetik di laptop.
Jin Soo masih terlihat tidak nyaman menggunakan pensil dan dia tambah tidak nyaman mendengar suara ketikan dari Seung Yeon makanya dia meminta Seung Yeon untuk pergi ke cafe di lantai bawah apartemen untuk membuat sebuah ringkasan dari buku tentang Dinosaurus. Seung Yeon udah mau pergi tampa membawa laptop tapi Jin Soo langsung menyarankan Seung Yeon agar membuat ringkasan itu di cafe bawah saja.
Seung Yeon sudah keluar dari apartemen Jin Soo dan dia berfikir bahwa dia tidak memiliki batre laptop makanya dia berniat masuk ke dalam lagi. Dan Seung Yeon kaget begitu melihat Jin Soo yang membuang semua pensil yang diserutnya dan mengganti dengan pensil-pensil baru yang diserut dengan menggunakan kutter. Lalu Jin Soo juga membuang kopi buatan Seung Yeon dan membuat kopi baru. Seung Yeon merasa kecewa karna semua yang dia lakukan untuk Jin Soo ternyata Jin Soo tidak menyukainya.
Akhirnya Seung Yeon pun turun ke cafe bawah untuk meringkas buku tentang dinosaurus yang diminta oleh Jin Soo. Eun Young melihat Seung Yeon dan bertanya ngapain Seung Yeon duduk di cafe sendirian? Seung Yeon bilang kalau dia mendapatkan tugas dari Jin Soo untuk meringkas buku. Eun Young melihat buku yang diminta di ringkas yang ternyata sebuah buku tentang dinosaurus dengan ketebalan halaman yang sangat tebak dan lagu buku itu memakai bahasa inggris. Eun Young tertawa karna Jin Soo memberikan tugas aneh kepadaa asistennya itu. Eun Young nanya apakah susah bekerja dengan Jin Soo? Seung Yeon menjawab kalau Jin Soo adalah orang yang baik dan ramah. Eun Young kembali tersenyum dan menyemangati Eun Yeon.
para barista di cafe mulai penasaran kenapa asisten penulis malah menghabiskan waktu lama untuk meringkas buku tentang dinosaurus. si barista mendapatkan telfon yang ternyata telfon dari Jin Soo yang menanyakan tentang Seung Yeon. Seung Yeon pun dengan senang hati langsung berlari naik ke apartemennya Jin Soo.
Seung Yeon masuk ke apartemen Jin Soo dan meminta maaf karna baru bisa membaca 5 halaman karna dia tidak mengerti bahasa inggris. Jin Soo bilang kalau hal itu bisa di lakukan lain hari dan Jin Soo pun membayar Seung Yeon. Seung Yeon pun akhirnya pamit pulang. di depan pintu apartement Jin So dia mencoba melihat uang gajihnya yang ternyata cukup besar.
Seung Yeon langsung menggunakan gajih pertamanya itu untuk meneraktir makan Keluarganya. Seung Yeon langsung tersneyum senang karna dia memiliki tugas yang sangat mudah dengan hanya meringkas 5 halaman, membuat kopi, dan menyerut pensil maka dia mendapatkan uang bayaran yang sangat banyak. Seung Yeon lansgung berkhayal jika seandainya Jin Soo sukses maka dirinya pun akan dikontrak kembali menjadi asisten bahkan mungkin saja dia bisa menjadi asisten Jin Soo selama 6 tahun.
Seung Yeon pun mulai melewati hari-harinya dengan membuat kopi untuk Jin Soo dan tetap saja Jin Soo selalu membuang kembali kopi itu, Seung Yeon juga mencoba menyerut pensil dengan kutter dan tetap saja Jin Soo membuang pensil-pensil itu karna dia merasa kurang semurna. Daaaaan tetap saja Seung Yeon meringkas buku dinosaurus sepanjang hari. Dan Jin Soo tetap saja tersenyum dan memberikan gajih kepadanya.
Seung Yeon menelfon seniornya ketika dia ada di kedai minum, Seung Yeon mengeluh karna selama ini dia mendapatkan gajih namun tidak diberikan kerjaan apapun oleh Jin Soo. Seniornya ini nanya, "Jadi masalahmu adalah karna dia tidak memberikan tugas padamu?" Seung Yeon lalu bilang juga kalau Jin Soo bahkan tidak pernah meminum kopi buatannya. Seung Yeon mulai putus asa dan bilang kalau dia ini adalah asisten Jin Soo tapi kenapa dia tidak diberikan tugas apapun? Senior langsung menenangkan Seung Yeon dan bilang agar Seung Yeon tidak perlu khawatir karna Jin Soo itu sudah dari dulu kacau seperti itu. Senior langsung mematikan telfon karna dia harus pergi ke Jepang.
Seung Yeon bilang kalau kehidupan Jin Soo sangat kacau. Seung Yeon dalam keadaan mabuk berat dan dia menghentikan sebuah taxi. di dalam taxi, Seung Yeon curhat ke supir taxi dengan bilang kalau Bossnya tidak memberikan kerjaan kepadanya tapi dia malah dapet uang. Si supir taxi bilang mungkin bossnya itu menyukai Seung Yeon. Seung Yeon jelas bilang kalau hal itu tidak mungkin. si supir taxi ini malah menyarankan Seung Yeon agar langsung menanyakan hal ini kepada bossnya itu. Seung Yeon berfikir sebentar lalu menyuruh supir taxi agar putar balik menuju apartemennya Jin Soo.
Jin Soo yang sedang mencari ide membuat novel pun kaget mendengar suara Seung Yeon yang meminta dibukakan pintu karna ada hal yang mau ditanyakan. Jin Soo pun membukakan pintu dan nanya kenapa Seung Yeon belum pulang? Seung Yeon bilang ada hal yang madu ditanyakan. Seung Yeon lansgung masuk ke apartemen Jin Soo dan to the point nanya kenapa selama ini Jin Soo tidak pernah memberikan pekerjaan kepada dirinya? Seung Yeon juga langung marah karna Jin Soo tidak pernah jujur berkata kalau kopi buatannya ini tidak enak. Seung Yeon juga bilang kalau dia cape dan muak membaca buku dinnosaurus. Seung Yeon juga langsung bertanya, "Kenapa kamu menyewaku?"
"Apakah mungkin ini seperti di komik-komik...?"
Jin Soo tersenyum lalu Seung Yeon nanya apakah mungkin Jin Soo cinta pandangan pertama pada dirinya? Senyuman Jin Soo pun langsung hilang. Jin Soo nanya apa maksud dari omongan Seung Yeon itu? Seung Yeon bilang kalau itu bukan menurut dirinya tapi menurut si supir taxi. Seung Yeon lalu bilang kalau dia hanya penasaran kenapa Jin Soo menyewa dia menjadi asisten.
Jin Soo pun jujur dengan berkata bahwa dia membayar seniornya Seung Yeon dengan uang yang besar tapi si senior tidak mau menerimanya dan meminta agar uang itu diberikan sebagai gajih untuk Seung Yeon saja. Seung Yeon bingung dan bertanya kenapa senior mau melakukan hal itu? Jin Soo menjawab kalau Seung Yeon pasti mengerti. Seung Yeon mencoba berfikir dan dia lansgung menduga kalau seniornya itu menyukainya. Seung Yeon nanya kenapa bisa seniornya itu menyukainya? Jin Soo tidak tahu dan langsung mendorong Seung Yeon keluar karna dia masih banyak pekerjaan.
Seung Yeon sudah mau pulang namun dia masih ingat ada pertanyaan yang belum dijawab oleh Jin Soo makanya dia kembali mengetuk pintu dan masuk kedalam apartemen Jin Soo. Seung Yeon nanya kenapa Jin Soo tidak mengambil keuntungan untuk menyuruhnya membuat kopi atau melakukan pekerjaan lain? Jin Soo bilang kalau dia tidak nyaman dengan kehadiran Seung Yeon. Seung Yeon kembali nanya kenapa tidak nyaman? Jin Soo menjawab karna dia ini adalah orang yang pilih-pilih dan dia tau betul bahwa Seung Yeon ini orang yang ceroboh makanya dia tidak mau mempekerjakan Seung Yeon. bahkan Jin Soo menyebut Seung Yeon seorang amatiran.
Jelas Seung Yeon marah disebut amatir padahal Jin Soo tidak pernah meminta mempekerjakan apapun. Jin Soo bilang kalau dia sudah menilai Seung Yeon sejak di Coffee House itu. dari mulai cara penulisan cafe yang salah, bel yang rusak, berantem di depan tamu, cappuccino yang tidak jadi, terkunci di kamar mandi, dan masih banyak hal amatir lainnya. Seung Yeon langsung menutup telinganya tidak mau mendengar omongan Jin Soo lainnya. Jin Soo meminta maaf berkata jujur dan bilang agar Seung Yeon menerima uang dari seniornya itu dan tetap rileks. Jin Soo juga nanya apakah bayaran gajih terlalu kecil? Seung Yeon berfikir bahwa dia tidak boleh meminta kenaikan gajih disaat begini.
Jin Soo melihat Seung Yeon yang sepertinya mabuk makanya dia bertanya apakah Seung Yeon mau dibuatkan kopi? Seung Yeon menolak tapi berkata didalam hatinya. dia juga bilang kalau Jin Soo ini bener-bener gila dan lagi-lagi Seung Yeon mengatakan hal ini di dalam hatinya. tiba-tiba sana Jin Soo tersenyum lebar ke arah Seung Yeon dan jelas Seung Yeon berkata dalam hatinya, "Jenis apa sih orang berengsek ini sampai-sampai bisa tersenyum dalam keadaan ini?"
0 comments:
Post a Comment