Do you like this story?
PARADISE RANCH
EPISODE 15
Dong Joo menahan kepergian Da Ji dan juga melarang Da Ji untuk bertemu dengan Yun Ho, bahkan Dong Joo juga melarang Da Ji untuk berbicara dengan Yun Ho. Da Ji kesal dan dia bertanya, "Mengapa kau menjadi seperti ini? Kau pikir, kau ini siapa?!" Dong Joo menjawab dengan ketus, "Aku tidak bisa diam saja melihat kau bertemu dengan pria lain! Mulai dari sekarang, aku tidak akan membiarkan kau pergi ke sisi orang lain. Tidak akan!" Da Ji terkejut mendengar ucapan Dong Joo, "Apa maksudmu?" Dong Joo menjawabnya dengan malu-malu, "Apa artinya itu?? Itu artinya aku menyukaimu..." Da Ji tertegun mendengar pengakuan Dong Joo itu. Dong Joo berkata pada Da Ji, "Kenapa? Apa tidak ada yang mau kau katakan?"
Da Ji menunduk dan dia mulai menangis, Dong Joo terkejut melihat Da Ji yang menangis dan berusaha menenangkannya, "Hey, mengapa kau menangis? Da Ji ah..." Da Ji menjawab pertanyaan Dong Joo disela tangisannya, "Seseorang yang di rumorkan dengan pria yang sudah menikah... Dan tidak memiliki harga diri.... Mengapa kau menyukai seseorang seperti itu hah?" Dong Joo sadar bahwa dia lah yang mengatakan kata-kata ejekan itu pada Da Ji, "Hm aku mengatakan hal itu karena kau sepertinya kembali bersama dengan Seo Yun Ho lagi." Da Ji berkata, "Aku tidak bersama dengan Yun Ho kembali. Dasar bodoh! Keras kepala!" Dong Joo kaget mendengarnya, "Apa? Bodoh? Keras kepala?" Da Ji menatap Dong Joo tajam dan berkata, "Kau... Jangan mengikutiku!!" Da Ji kemudian pergi meninggalkan Dong Joo.
Da Ji pulang ke rumah dan dia mengomel kesal atas tingkah Dong Joo yang selama ini selalu mengatakan hal buruk mengenai dirinya, "Huh dia mengatakan menyukaiku tapi dia tetap saja mengatakan hal-hal yang seperti itu? Bodoh! Dasar otak bodoh!!"
Jin Young masih berada di Resort untuk mengerjakan tugasnya. Jin Young membuka buku agendanya dan menatap foto Dong Joo. Dari jauh terlihat Dong Joo datang mendekat dan membuat Jin Young sedikit merasa canggung. Jin Young pun menyapa kedatangan Dong Joo itu, "Hmm ini aneh... Han Dong Joo datang menemuiku pada jam selarut ini. Ah aku baru saja mau menelfonmu. Resort ini sedang memikirkan rencana pembuatan taman bermain. Bahkan jika biaya kontraknya ditingkatkan, mereka tetap ingin memperbaharuinya. Bagaimana bisa kita mengaturnya?" Dong Joo berkata, "Hm Jin Young ah..." Namun Jin Young tidak mendengar ucapan Dong Joo itu dan terus berbicara, "Menganai pekerjaan... Aku ingin memikirkan hal itu kembali. Ayahku memintaku agar segera kembali ke Seoul." Dong Joo memotong ucapan Jin Young itu, "Ada sesuatu yang ingin aku katakan..." Jin Young tidak berani menatap mata Dong Joo karena sepertinya dia sudah tau maksud ucapan Dong Joo. Dong Joo melanjutkan ucapannya,"Aku... Menyukai Da Ji." Jin Young terkejut mendengarnya.
"Apa sesungguhnya perasaanku pada Da Ji? Aku takut jika itu perasaan yang datang karena masa lalu kami, itu lah sebabnya aku terus menjaganya. Tapi setelah aku memikirkannya dan menganalisisnya... Jika aku tidak bertemu dengannya, maka aku memikirkannya. Jika aku bertemu dengannya maka aku akan marah padanya," ucap Dong Joo. Jin Young menundukan kepalanya dan berkomentar, "Kau sangat kejam. Mengapa kau harus mengatakannya sedetail itu padaku? Bagaimana bisa aku mendengarnya dan menangani hal ini? Mengatakan padaku hal ini, akankah perasaanku menghilang begitu saja? Setiap melihatmu, perasaanku akan mulai bergejolak dan aku juga akan merasa bingung... Apa yang harus aku lakukan? Harusnya kau memberikan waktu lebih padaku. Bagiku, ini semua baru saja di mulai..."
Dong Joo hanya bisa meminta maaf pada Jin Young, namun Jin Young segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan bekerja keras. Seperti waktu kau tidak ada di hatiku dan aku bisa menatapmu seperti sebelumnya. Aku akan berusaha keras Dong Joo. Kumohon jangan hentikan aku dari mimpi ini." Dong Joo menjawab, "Jika aku tidak memberhentikannya sekarang, kita berdua hanya akan sama-sama merasa lelah. Maafkan aku...." Jin Young sedih mendengar ucapan Dong Joo itu.
Ayah Dong Joo terkejut saat mendengar bahwa selama ini Dong Joo tinggal di rumahnya Da Ji selama berada di Pulau Jeju. Ayah Dong Joo berniat menyusul ke Pulau Jeju namun Ibu Dong Joo segera menahannya. Ayah Dong marah dan bertanya, "Dong Joo tinggal bersama siapa disana hah? Kau dan Ayah(Kakek Dong Joo) pasti sudah merencakan semua ini dari awal dan mengirim Dong Joo kesana kan?" Ibu Dong Joo menjawab, "Berhentilah mengatakan hal yang tidak masuk akal! Perusahaanlah yang membeli lahan disana. Dan aku juga baru mengetahui hal ini." Ayah Dong Joo kembali marah, "Jika kau sudah tau hal itu, seharusnya kau mengatakannya padaku!!"
Kakek datang dan berkata pada Ayah Dong Joo "Ini bukan salah istrimu. Ini karena takdir yang membuat mereka bersama. Itulah sebabnya mereka bertemu kembali." Ayah Dong Joo tetap tidak menerima hal ini, "Ayah, berhentilah mengatas namakan semua ini adalah takdir!! Aku tidak tau bagaimana caranya Ayah Da Ji mempengaruhimu, yang pasti aku tidak menyukai hal ini! Dan aku akan melarang anakku untuk memiliki hubungan dengan keluarga itu!" Ayah Dong Joo pergi meninggalkan ruangan dan membuat Ibu Dong Joo kebingungan, "Bagaimana ini?"
Da Eun, Jong Dae, Da Ji dan seorang teman Da Eun datang ke Festival pacuan kuda. Da Eun memaksa Jong Dae agar melepaskan bajunya karena juri dalam perlombaan kal ini adalah perempuan. Jong Dae menutupi badannya dan berkata, "Tapi hanya aku saja yang tidak memakai baju. Bagaimana ini?" Teman Da Eun berkomentar, "Itu karena orang lain tidak memiliki badan yang sebagus dirimu." Da Ji ikut berkomentar pada Da Eun, "Tapi bukankah melepaskan baju seperti ini terlalu berlebihan?" Da Eun menjawab, "Huh siapa hah yang ingin memenangkan hadiah utamanya? Jong Dae, kau harus memenangkan hadiah utama dengan sepenuh hati!!" Da Ji lah yang sangat menginginkan hadiah utama makanya dia pun memberikan semangat pada Jong Dae, "Benar. Jong Dae. Kau pasti bisa!!" Jong Dae tersenyum di berikan semangat seperti itu.
Da Ji sedang sendirian di Festival Pacuan Kuda, dan tiba-tiba saja ada yang memakaikan topi di kepalanya. Da Ji menolek ke belakangnya dan ternyata yang memakaikan topi itu adalah Dong Joo. Dong Joo bertanya, "Mataharinya sangat terik. Apakah kau tidur dengan nyenyak?" Da Ji salah tingkah dan hanya bisa menjawab dengan anggukan. Dong Joo kemudian berkata, "Aku bahkan tidak tidur sekejap pun. Ini karena orang yang mengatakan aku ini bodoh! Aku tidak bisa tidur sama sekali! Hey! Apakah aku ini bodoh? Tolol?" Da Ji bingung sendiri untuk menjawabnya.
Tiba-tiba ada suara MC acara, "Oh Seo Yun Ho, bukankah kau Perwakilan Resort itu?" Yun Ho menjawab, "Aku sebenarnya datang kemari karena sebuah janji. Jika aku memenangkan hadiah utama... Aku berjanji akan memberikannya pada seseorang." Da Ji dan Dong Joo terkejut melihat kedatangan Yun Ho di Festival Pacuan Kuda. Dan yang membuat Dong Joo semakin terkejut itu karena Yun Ho menggunakan kemeja bunga yang dia berikan. Dong Joo merasa cemburu dan dia bertanya pada Da Ji, "Da Ji! Apakah pria brengsek itu sedang membicarakan mengenaimu?" Da Ji lagi-lagi bingung menjawabnya. Dong Joo tba-tiba saja menarik Da Ji menjauh dari arena Festival Pacuan Kuda dan Yun Ho melihat kejadian itu.
Da Ji melepas tangannya yang di genggam oleh Dong Joo. Dong Joo bertanya ketus, "Kau bilang, kau tidak pernah menghubunginya lagi. Lalu mengapa Seo Yun Ho bersikap seperti tadi hah? Mengapa dia menatapmu seperti itu? Mengapa dia membicarakan masalah janji itu hah?" Da Ji terkejut dan menjawab, "Aku sungguh tidak tau." Dong Joo berkata, "Aku ingatkan lagi tentang Seo Yun Ho! Mulai sekarang, jangan pernah berhubungan dengannya lagi! Mengerti?"
Ada suara yang memanggil nama Dong Joo dan suara itu datang dari Ayah Dong Joo yang datang bersama dengan Asisten Lee. Da Ji dan Dong Joo sama-sama terkejut melihat kedatangan Ayah Dong Joo. Dong Joo mengajak Ayahnya agar pergi terlebih dahulu dan baru dia nanti akan menjelaskannya, namun Ayah Dong Joo tidak suka akan hal itu dan menampar Dong Joo di depan Da Ji dan Asisten Lee. Ayah Dong Joo berkata marah, "Kau menyebabkan masalah besar dan kau meminta aku untuk pergi dahulu?" Ayah Dong Joo menatap Da Ji dan berkata, "Mengapa kau menemui Dong Joo hah? Mengapa kau merusak hidup Dong Joo! Mengapa kau lagi hah? Apakah kau ingin menghancurkan keluargaku? Mengapa kau selalu saja mengikuti anakku??" Da Ji dan Dong Joo hanya bisa menunduk terdiam.
Yun Ho menghempiri mereka dan menyapa Ayah Dong Joo, "Sepertinya ada salah paham disini." Ayah Dong Joo bingung dengan hal yang di maksud oleh Yun Ho. Yun Ho menjawab, "Lee Da Ji ini adlah wanita yang aku sukai." Ayah Dong Joo terkejut mendengarnya, "Kau... Menyukainya?" Yun Ho tersenyum, "Ah aku ada kompetisi rodeo sekarang ini. Sampai jumpa di kantor." Yun Ho merangkul bahu Da Ji dan bertanya, "Kau akan memberikan semangat padaku kan?" Yun Ho tersenyum pamit dan kemudian mengajak Da Ji pergi. Ayah Dong Joo lagi-lagi tertegun diam.
Ayah Dong Joo dan Dong Joo sedang beradu argument di ruangan Dong Joo. Jin Young tidak tahu kedatangan Ayah Dong Joo sehingga dia masuk begitu saja ke ruangan Dong Joo dan mendengar pertengkaran itu. Ayah Dong Joo berkata, "Apa ini bukan salah Da Ji? Kau maish berani berdiri di sisinya hah? Apakah dia itu normal? Dia pasti meminta bantuan Seo Yun Ho makanya dia mengencani Seo Yun Ho. Jika dia berkencan dengan Seo Yun Ho, lalu mengapa dia dia mengajak mantan suaminya tinggal di rumahnya hah? Tidak hanya itu saja... Kau bekerja paruh waktu di Restaurant Beer itu, membeli gandum, menyelamatkan Ahjumma nelayan. Dia membuatmu melakukan itu semua! Dia membuat kau benyak menderita!!"
Dong Joo mencoba membela dirinya, "Aku melakukan itu semua karena aku menginginkannya. Walaupun begitu, Perusahaan kita ini tidak kehilangan apapun kan? Dan lagi dia tidak ada hubungan dengan Seo Yun Ho. Aku lah yang menyukai Da Ji!!" Jin Young yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam. Ayah Dong Joo berkomentar, "Apa? Kau pasti sudah kehilangan akal sehatmu!! Lalu bagaimana dengan Jin Young hah?" Ayah Dong Joo tiba-tiba terdiam karena dia menyadari kedatangan Jin Young.
Jin Young mendekati Ayah Dong Joo dan tersenyum, "Aku datang karena mendengar namaku di panggil. Dan lagi kumohon jangan memarahi Dong Joo. Dia hanya tidak bisa melihat orang menderita dan kau bisa membayangkan kan betapa kerasnya hidup Da Ji?" Ayah Dong Joo tersenyum dan berkata, "Aigoo kau memiliki hati yang baik. Itu lah sebabnya aku selalu menyukaimu. Ayahmu juga sama, dia membantu banyak orang-orang yang tidak beruntung." Jin Young tersenyum, "Paman, ada sesuatu yang ingin aku katakan pada Dong Joo." Ayah Dong Joo tersenyum dan berkomentar, "Oh tentu." Ayah Dong Joo mendekati Dong Joo dan berbisik pelan, "Kau sebaiknya melakukan hal yang baik! Kita akan melanjutkan pembicaraan ini nanti!"
Jin Young berjalan bersama dengan Dong Joo di lorong Resort. Jin Young mulei berbicara, "Aku sebelumnya berkata akan bekerja keras. Namun hal ini sangat sulit saat mendengar kau membicarakan wanita lain. Aku lelah melihatmu seperti ini. Jika aku berusaha, akankah hatimu kembali padaku? Bisakah kau kembali ke sisiku? Apakah itu mungkin? Dong Joo ah... Apa yang harus aku lakukan sekarang ini? Apa yang harus aku lakukan?" Dong Joo terdiam tidak berkata apapun.
Kompetisi Rodeo di mulai dan Yun Ho mengikutinya. Dari jauh terlihat Da Ji sedang mengatur acara dan Yun Ho melambaikan tangan ke arahnya. Da Eun dan Jong Dae yang sedang duduk bersama melihat hal itu dan mereka pun membicarakannya. Da Eun berkomentar, "Hmm aku yakin jika Yun Ho sedang melambaikan tangan pada Unnie-ku. Lihatlah ekspresinya, dia tersenyum!!" Jong Dae bertanya, "Da Eun, bukankah kau bilang bahwa mereka sudah berpisah?" Da Eun hanya menjawab, "Huh lupakan itu. Oppa ototmu ini sia-sia! Mengapa tadi kau tidak bisa bertahan lebih dari lima detik hah?" Jong Dae terdiam mendengar Da Eun memarahinya. Da Ji yang sedang mengatur acara Festival tiba-tiba saja meminta pada temannya agar menggantikannya untuk sebentar saja. Dan ternyata Yun Ho melihat kepergian Da Ji itu.
Da Ji menunggangi Paulist dan berkeliling. Yun Ho datang dan tersenyum saat melihat Paulist bersama Da Ji. Yun Ho mengelus Paulist dan berkomentar, "Wow akhirnya dia bisa berlari." Da Ji ikut tersenyum mendengarnya. Yun Ho kemudian berkata, "Jika saja kau tadi melihatku hingga akhir maka aku bisa memenangkannya. Aku tadi terjatuh sehingga aku hanya bisa menjadi juara 2. Ini hadiahnya, sebeuah Mp3." Da Ji melihat MP3 yang di berikan itu dan berkata, "Kau tidak perlu memberikannya padaku." Yun Ho tersneyum dan memaksa Da Ji untuk menerima hadiahnya itu, "Aku sudah berjanji padamu. Jika aku memenangkan hadiah maka aku akan memberikannya padamu."
Yun Ho kemudian berkata, "Hmm setiap hari aku selalu ingin berlari padamu. Namun aku menunggu hingga aku tidak akan membuat luka kembali di hatimu. Aku tau karena aku lah kau menderita, jadi aku tidak bisa memintamu untuk mengenggam tanganku. Bagaimanapun juga... Secara perlahan-lahan... Setelah waktunya tiba... kembali ke sisiku dan terus menatapku...." Da Ji terdiam mendengar pengakuan Yun Ho.
Ayah Dong Joo kembali memarahi Dong Joo, "Kau ini tidak masuk akal! Yah! Berhentilah menjadi Direktur Resort ini! Mengapa kau harus menghambur-hamburkan uang untuk orang-orang kampung ini? Bocah! Kau sebaiknya membenahi barang-barangmu saja sekarang ini!" Dong Joo dengan cepat berkata, "Setelah Festival ini maka kita mengumpulkan banyak surat persetujuan masyarakat." Ayah Dong Joo tertawa merendahkan, "Berapa lagi yang perlu kita dapatkan?" Dong Joo menjawab, "Lima keluarga lagi. Ini akan selesai pada akhir bulan." Ayah Dong Joo kesal mendengarnya, "Kau ini kembalilah ke kesadaranmu! Jika Jin Young mengatakan dia menyukaimu maka kau seharusnya sangat berterima kasih padanya. Apa bagusnya Da Ji sih? Kau! Jika kau tetap berhubungan dengan Da Ji dan keluarganya, maka aku tidak punya pilihan lain untuk menggusur rumahnya! Kau mengerti? Setelah semua persetujuan masyarakat terkumpul maka kau harus kembali ke Seoul!" Dong Joo terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Ayah Dong Joo datang ke kantornya Yun Ho dan menyerahkan sbeuah proposal mengenai taman bermain yang akan di bangun. Yun Ho berkomentar bahwa project itu bukanlah project yang sederhana untuk bagian renovasi. Ayah Dong Joo berkata, "Tentu saja! Sebenarnya Seo Lin Group(Perusahaan Ayah Jin Young) telah berkaloborasi dengan Dong In Group untuk membuat project yang besar ini. Jika project ini sukses maka Resort kita ini akan menerima banyak sekali keuntungan! Saat aku sudah selesai mendiskusikannya maka aku akan datang kembali dan membicarakan detailnya denganmu." Yun Ho tersenyum tidak suka dan berkomentar, "Ya baiklah. Kami Group Friends tidak memiliki alasan untuk objectnya, namun sebagai rekan bisnis, kita harus membicarakan hal ini bersama." Ayah Dong Joo tersenyum setuju.
Ayah Dong Joo kemudian mencoba membicarakan masalah Da Ji, "Hmm mengenai Lee Da Ji... Dia... apa yang harus kukatakan ya? Hmm..." Yun Ho tersenyum dan menjawab, "Mengenai hubungannya dengan Direktur Han Dong Joo pada masa lalu, aku sudah mengetahui semua itu." Ayah Dong Joo terkejut mendengarnya, "Apa? Kau sudah mengetahui semuanya?" Yun Ho tersenyum, "Ya. Aku berterima kaish karena Direktur Han Dong Joo selama ini sudah membantu banyak Da Ji dan Da Ji juga sudah membantu banyak Han Dong Joo. Jadi aku harap tidak akan ada kesalah pahaman kembali." Ayah Dong Joo tertawa mendengarnya, "Ah ya mengerti."
Da Ji membantu Restaurant Beer yang di buka di Festival Kuda. Da Eun melihat MP3 yang di berikan Yun Ho pada Da Ji dan dia langsung menanyakan hal itu pada Da Ji, "Apakah kau memulai kembali hubungan dengan Yun Ho? MP3 ini... Dia yang memberikannya padamu kan? Hmm kalian berpisah karena Ahjumma berdada besar itu(Mil Hye) dan sekarang dia sudah pergi, itu artinya kalian bisa kembali bersama lagi kan? Bukankah itu benar?" Da Ji tidak menjawabnya pertanyaan Da Eun.
Dong Joo datang dan Da Eun langsung menyapanya, "Oh Hello Kakak Ipar!!" Dong Joo mendekati Da Ji dengan tatapan tajam, "Haruskah aku bertemu dengan Seo Yun Ho dan bebricara dengannya sehingga dia tidak mengganggumu kembali? Huh mengapa aku bisa menyukaimu?" Da Eun terkejut mendengarnya, "Kakak ipar, apakah kau cemburu?" Da Ji langsung memarahi Da Eun, "Kau pulanglah dan belajar!" Da Eun terus berkomentar, "Tunggu... Jadi Yun Ho menyukai Unni dan Kakak Ipar juga menyukai Unni? Benar bukan?" Dong Joo tersenyum berusaha memanfaatkan situasi ini, "Adik ipar, kau belajarlah dengan giat dan hati-hati dalam perjalanan ke rumah." Da Eun terlihat bingung namun dia mengikuti kata-kata Dong Joo.
Setelah kepulangan Da Eun, Da Ji pun bertanya pada Dong Joo, "Bagaimana Ayah? Apakah dia mengatakan sesuatu? Dia pasti sangat marah padamu..." Dong Joo menjawab, "Dia selalu tidak suka dengan apa yang aku lakukan. Namun pada akhirnya dia akan mengerti." Da Ji berkata, "Berbicaralah baik-baik padanya dan jangan sekali-kali membalas ucapannya atau marah padanya." Dong Joo tersenyum mendengar sikap perhatian Da Ji, "Baiklah... Orang-orang berkata jika kita mendengarkan ucapan seorang wanita maka kita akan dalam lindungan. Aku mengerti dan akan mencoba berbicara baik-baik dengannya. Bagaimana pun juga jangan mengobrol dengan Seo Yun Ho, mengerti?" Da Ji salah tingkah dan meminta agar Dong Joo pulang saja.
Da Ji mengetes waktu Paulist berlari dan dia senang melihat rekor waktu yang dibuat oleh Paulist. Da Ji pun kemudian mendaftarkan Paulist sebagai kuda yang akan mengikuti perlombaan.
Dong Joo datang ke Restaurant yang buka di arena Festival Pacuan Kuda itu. Dia datang berniat mencari Da Ji namun Da Ji belum datang. Ahjushi bertanya padanya, "Kau mencari Da Ji?" Dong Joo mengangguk sambil tersenyum malu.
Da Ji datang ke kandang kuda dan ternyata Yun Ho sedang berada disana. Da Ji pun menyapa Yun Ho dengan ramah. Tiba-tiba saja Dong Joo datang dan dia sangat tidak suka melihat Da Ji sedang mengobrol dengan Yun Ho. Dong Joo berkata pada Yun Ho, "Kau sudah sangat sibuk dengan urusan Resort dan sekarang kau masih bisa mengkhawatirkan pelatih kuda ini." Dong Joo kemudian berkata pada Da Ji, "Aku akan makan malam di rumah. Masakan sup telur ayam yang aku suka. Dan jangan membuatnya terlalu asin seperti yang terakhir, mengerti?"
Yun Ho menatap Dong Joo dan Da Ji bergantian. Dong Joo pun menjelaskan pada Yun Ho, "Kau tidak tau? Kami memutuskan untuk kembali bersama. Orang lain biasanya menggunakan kata 'kencan', aku rasa kau mengerti. Bagaimanapun juga kami sudah pernah menikah. Dan kami bersama kembali hm seperti reuni. Dan mulai sekarang aku harap kau tidak akan mencari Da Ji lagi dan menyusahkannya." Yun Ho hanya tersenyum mendengar ucapan Dong Joo itu. Da Ji kesal pada Dong Joo karna ucapannya itu. Yun Ho kemudian berkata pada Da Ji, "Aku nanti akan menelfonmu." Yun Ho tersenyum pada Da Ji dan kemudian pergi meninggalkan Da Ji dan Dong Joo.
Dong Joo kesal karna Yun Ho meninggalkannya dan bahkan Yun Ho tidak merespon ucapannya tadi itu, "Huh mengapa dia bilang akan menelfon?" Da Ji kesal dan membentak Dong Joo, "Berhentilah!!!" Da Ji kemudian pergi meninggalkan Dong Joo dan Dong Joo pun langsung mengejarnya. Ternyata dari tadi Jin Young mendengar yang dikatakan Dong Joo itu.
Bir di Restaurant habis dan Da Ji berniat mengambilnya namun ternyata dia bertemu dengan Jin Young. Da Ji tersenyum dan mengucapkan salam pada Jin Young, "Hallo... Apa kabar?" Jin Young menjawabnya, "Tidak baik. Dong Joo bilang dia menyukaimu, jadi aku tidak bisa membuat diriku menyapa dirimu." Da Ji terdiam mendengarnya. Jin Young kembali berkata, "Kami memiliki waktu yang berat karna kau. Tidak... Ini antara aku dan Dong Joo. Ya tidak banyak hal yang aku tidak ketahui tentang dia. Dan aku tetap marah padamu. Mengambil Seo Yun Ho di tanganmu yang kiri dan juga mengambil Dong Joo di tanganmu yang lainnya. Bagaimana bisa kau seperti itu? Kau menggunakan wajah polosmu untuk merebut mereka dan kemudian kau mempermainkannya. Da Ji, kau orang yang sangat menakutkan." Da Ji menjelaskan, "Aku tidak pernah mempermainkan mereka!" Jin Young bertanya lemah, "Kau tidak mempermainkannya? Kalau begitu, apakah kau menyukai keduanya? Benar bukan?" Da Ji terdiam sesaat mendengarnya.
Da Ji kemudian menjawab, "Aku tau kau marah padaku. Aku dapat mengerti... Jika kau menanyakan bagaimana perasaanku pada Dong Joo.... Sekarang ini aku tidak bisa mengatakan apapun. Aku sendiri tidak tahu perasaanku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Maafkan aku." Jin Young kali ini yang terdiam mendengar jawaban Da Ji
Da Ji sedang menyiapkan makan malam dan ada sms masuk dari Dong Joo yang bertanya, "Apakah kau sudah memasakan sup telur ayam? Aku akan sampai dalam 5 menit..." Da Ji memuka kulkas berniat membuat sup telur ayam, namun dia ingat ucapan Jin Young, Mengambil Seo Yun Ho di tanganmu yang kiri dan juga mengambil Dong Joo di tanganmu yang lainnya. Bagaimana bisa kau seperti itu? Mengingat ucapan itu pun Da Ji tidak jadi membuat sup telur ayam.
Pintu Rumah ada yang mengetuk dan Da Ji pun membukanya. Ternyata yang datang bukanlah Dong Joo, melainkan Yun Ho. Ternyata maksud kedatangan Yun Ho itu untuk memberikan rekaman saat masa kecilnya Paulist untuk membantu Terapinya Paulist. Da Ji tentu senang menerima rekaman itu. Yun Ho bertanya, "Jika kau ada waktu, Bagaimana jika kita menontonnya sekarang?" Da Ji langsung setuju.
Tiba-tiba Dong Joo datang dan bertanya pada Yun Ho, "Mengapa kau ada disini?" Yun Ho menjawab, "Aku rasa rekaman itu bisa membantu terapinya Paulist." Dong Joo bertanya sinis, "Mengapa kau melakukannya?" Yun Ho balas bertanya, "Apakah aku harus menjawabnya?" Dong Joo bertanya kembali dengan tajam, "Apakah ini mudah bagimu untuk membuangnya disaat kau susah dan mengambilnya kembali saat kau ingin. Apakah Da Ji itu barang untukmu?" Yun Ho balas bertanya, "Kalau begitu bagaimana denganmu? Kau belum menyelesaikan masalahmu tapi kau sudah bersikap baik pada Da Ji. Dia akan sakit hati, apa kau tau itu?" Dong Joo kesal mendenganya, "Kau pikir aku ini sama dengan kau hah?" Da Ji marah dan berteriak pada mereka, "Kalian berdua hentikan!!!" Dong Joo dan Yun Ho sama-sama terkejut mendengar teriakan Da Ji.
Da Ji berkata, "Mengapa kalian berdua datang dan mengatakan bahwa kalian menyukaiku di saat yang sama? Berhentilah membuatku bingung! Karna mantan suami yang memiliki pacar dan pacar yang memiliki istri... Itu membuatku dalam banyak masalah! Kalian berdua sama-sama mengatakan menyukaiku dan bilang ingin memulai kembali, Apakah aku harus setuju hah? Kau(Dong Joo) menyukaiku kan? Kalau begitu tetaplah menyukai aku. Kau(Yun Ho) menyukaiku juga kan? Baiklah kalau begitu tetapkan menyukai aku. Tapi jangan membuatku stress!! Jika kalian bersikap begitu kekanak-kanakan seperti ini maka aku tidak mau bertemu lagi dengan kalian! Tolong kalian berdua pergi sekarang!" Setelah itu Da Ji pun segera masuk ke dalam rumahnya.
Dong Joo dan Yun Ho masih terdiam di depan rumah Da Ji. Da Eun yang baru pulang pun masuk kedalam rumah dan saat melewati Dong Joo dan Yun Ho, Da Eun berkomentar, "Huh memalukan!"
Dong Joo datang ke Restaurant dan dia bertemu dengan Da Ji. Dong Joo langsung bertanya padanya, "Apakah kau masih memiliki perasaan pada Seo Yun Ho? Iya kan? Apakah kau pikir sangat mudah bagiku untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu? Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini hah? Kau tidak mendengar apa yang aku katakan dan kau bahkan tidak menatapku! Saat kau bersama Seo Yun Ho maka kau akan membuangku begitu saja. Bukankah kau juga menyukaiku? Atau itu hanya ilusi-ku saja? " Da Ji menjawab, "Kumohon jangan berfikir sperti ini. Mengapa kau selalu melihat sesuatu dari pandanganmu saja? Siapa yang menyukaiku? Siapa yang aku suka? Selain dari pada itu aku memiliki hal yang lebih penting. Aku bekerja keras setiap harinya demi makanan di atas meja makan. Aku bekerja keras setiap harinya demi mendapatkan peternakan itu kembali. Dan lagi aku harus bisa merubah kekecewaan Ayahku. Aku bukanlah Lee Da Ji yang berumur 19 tahun yang hatinya tertuju padamu. Jadi kumohon pergilah tinggalkan aku sendiri... Aku mohon padamu." Da Ji kemudian pergi berjalan meninggalkan Dong Joo.
Da Ji memperlihatkan rekaman masa kecil Paulist pada Paulist. Dia bilang bahwa Paulist itu berlari dengan bebas saat dia masih kecil. Dan Yun Ho berada di samping Da Ji ikut memperlihatkan rekaman itu pada Paulist. Da Ji tersenyum pada Yun Ho dan berkata, "Sepertinya rekaman yang kau berikan padaku ini Paulist sangat suka. Terima kasih banyak...." Dong Joo datang menghampiri mereka berdua, "Seo Yun Ho, kau ada juri bukan? Para perencana mencarimu. Aku rasa kau harus pergi sekarang." Yun Ho mengerti dan dia pun pamit untuk bertemu para perencana lomba pacuan kuda ini.
Dong Joo bertanya pada Da Ji, "Apa ada yang bisa aku bantu?" Sebelum Da Ji sempat menjawab, Yun Ho yang ternyata belum pergi jauh itu berkata pada Dong Joo, "Dong Joo, Aku ada sesuatu yang mau dibicarakan denganmu masalah sales. Apakah kau ada waktu sekarang?" Dong Joo tentu kesal karna Yun Ho menganggu dia dan Da Ji, "Apa harus sekarang?" Yun Ho menjawab, "Ya. Karna ini cukup penting..." Dong Joo cemberut dan akhirnya dia pun menghampiri Yun Ho.
Paulist sudah bersiap-siap untuk berlomba dan Jong Dae lah yang akan menaiki Paulist. Tuan Yang ikut sibuk dan mengingatkan Jong Dae dan Paulist untuk menjadi juara pertama. Da Ji tersenyum pada Paulist, "Jangan takut. Berlarilah seperti yang biasa kita latih. Mengerti?"
Paulist masuk kedalam arena lomba dan tentu saja Ahjushi dan Ahjumma langsung bertepuk tangan. Dong Joo dan Yun Ho yang menjadi juri pun ikut bertepuk tangan, bahkan Dong Joo berdiri dari duduknya dan meneriakan nama Paulist dengan semangat.
Perlombaan di mulai dan Paulist langsung memimpin di depan. Tuan Yang, Ahjushi dan Ahjumma langsung bersorak senang. Tapi tiba-tiba saja Paulist berhenti berlari dan justru berjalan ke arah Da Ji yang berdiri di samping pagar pembatas. Da Ji menyuruh Paulist agar berlari namun Paulist tidka berlari dan terus menghampiri Da Ji. Tuan Yang langsung stress saat melihat hal itu.
Malam harinya diadakan pesta di Restaurant yang dibuka di Tempat Lomba Pacuan Kuda. Terlihat Tuan Yang sedang memarahi Da Ji karna Paulist tidak menang dan Paulist justru menghampiri Da Ji saat perlombaan. Yun Ho yang ikut bergabung di pesta itu pun terus menatap kearah Tuan Yang dan Da Ji. Ahjumma yang melihat itu pun berkomentar pada Yun Ho, "Aku pernah di campakan oleh pria jadi aku mengerti bagaimana perasaannya. Bagi wanita, luka itu bisa hilang seiringnya waktu. Mungkin dia akan mengubah pikirannya dan kembali membuka hatinya jika kau terus memohon padanya." Yun Ho tersenyum mendengar komentar itu, "Ya aku akan memohon dan terus memohon padanya hingga akhir." Ahjumma berkata, "Aigoo... Akhirnya penderitaan Da Ji mendekati akhir."
Dong Joo datang ke pesta itu dan Ahjumma langsung menghampirinya. Ahjumma meminta perhatian orang-orang dan memperkenalkan Dong Joo, "Semunya lihat kemari. Dia ini adalah orang yang menyetujui agar kita memiliki pesta seperti ini. Dia sangat dermawan dan telah membantu para penduduk desa kita. Ayo semua tepuk tangan...." Para penduduk berkomentar, "Ya sejak dia datang, desa kita berubah banyak. Resort juga bahkan membeli seafood dari Ahjumma nelayan. Kita sangat berterima kasih akan hal itu." Dong Joo berkata pada penduduk desa, "Sebenarnya apa yang telah aku lakukan ini aku tidak begitu mengerti. Apakah ini sangat membantu? Aku sendiri tidak yakin... Jika kalian senang maka aku ikut senang. Kedepannya aku tidak ingin kalian mengalami hal sulit karna Resort kami. Jadi mohon saling membantu. Terima kasih." Para penduduk desa pun langsung bertepuk tangan.
Ahjumma tiba-tiba memberikan surat persetujuan masyarakat pada Dong Joo, "Ini milikku dan Sung Mo Ahjumma, dan juga 3 keluarga lainnya. Ini semuanya aku berikan padamu." Da Ji dan Dong Joo sama-sama terkejut mendengarnya. Salah seorang penduduk berkomentar, "Karna kami pikir Resort itu cukup baik dan berhubungan dengan baik juga dengan kami para penduduk desa jadi kami setuju untuk menandatanganinya." Dong Joo benar-benar berterima kasih akan hal itu. Da Ji ikut tersenyum menatap Dong Joo.
Ayah Dong Joo bertemu dengan Ayah Jin Young untuk makan bersama. Ayah Jin Young berkata, "Perusahaan kami sudah memutuskan untuk investasi di Resort anda." Ayah Dong Joo sangat senang mendengarnya dan berterima kasih. Kemudian Ayah Jin Young melanjutkan ucapannya, "Aku ingin mengubah hati putriku yang keras. Walaupun aku tidak begitu suka dengan putramu, tapi aku memutuskan untuk menyetujui hubungan mereka. Dia putriku yang sangat berharga, melihat dia menderita hanya karna laki-laki itu membuatku tidak nyaman." Ayah Dong Joo sedikit kebingungan karna dia sudah tau bahwa Dong Joo itu menyukai Da Ji. Ayah Jin Young tersenyum dan berkata, "Yang ingin aku katakan... Ayo kita nikahkan mereka." Ayah Dong Joo terdiam mendengarnya.
Da Ji sedang membersihkan Restaurant dengan ceria. Dan ternyata ada Dong Joo juga di Restaurant itu. Dong Joo mendekati Da Ji hingga Da Ji berjalan mundur dan punggungnya menabrak dinding yang ada, "Apakah kau begitu menyukaiku hingga tersenyum begitu? Hmm mereka bilang sangat sulit bagi orang untuk menyembunyikan cinta. Saat para penduduk bertepuk tangan, kau terlihat seperti bahagia hingga mau menangis." Da Ji salah tingkah dan menjawab, "Itu karna aku bahagia akhirnya kau mendapatkan surat persetujuan masyarakat itu."
Da Ji berusaha menghindari Dong Joo namun Dong Joo justru menahan tangan Da Ji di dinding sehingga Da Ji tidak bisa pergi, "Hm ya kau benar. Kau bukan lagi Lee Da Ji berusia 19 tahun. Kulitmu saja tampak berbeda. Kau seperti Ahjumma! Ahjumma, dengarkan baik-baik ya, aku ini adalah pewaris Dong In group, sangat sulit mendapatkanku. Tapi mengapa Ahjumma ini justri menghindar hah? Kau akan kembali padaku dalam 10 menit.... Ah tidak, 10 detik cukup. Setidaknya aku melihat sekarang kau memiliki harga diri."
Da Ji kesal dan meminta Dong Joo untuk melepaskannya. Tapi ternyata Dong Joo justru semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ji. Da Ji salah tingkah dan menelan ludah. Dong Joo tertawa dan bertanya, "Mengapa kau menelan ludah hah? Hm sepertinya kau bukan gadis 19 tahun lagi.Dan aku juga bukanlah laki-laki 21 tahun yang hanya tau cara untuk marah. Jadi mencoba mengambil kembali peternakan, merubah hati Ayahmu, ayo kita lakukan bersama. Tidak peduli seberapa sulitnya, tetaplah disisiku. Kau mengerti?" Da Ji terdiam mendengar kata-kata itu. Dong Joo tersenyum dan mengambil kain lap yang ada di tangan Da Ji dan dia membantu membersihkan Restaurant.
Da Ji sedang berada di peternakan Resort dan Yun Ho datang menghampirinya untuk memberikan kopi. Kemudian keduanya duduk bersama dan mengobrol. Yun Ho membuka pembicaraan diantara mereka, "Dulu kau pernah bertanya apa mimpiku, ya kan?" Da Ji menjawab, "Ya. Aku bertanya padamu dan kau menjawab 'Aku tidak begitu yakin apa mimpiki' kau menjawab begitu kan?" Yun Ho tersenyum, "Aku memikirkan mimpiku. Entah apa yang aku lakukan, dimanapun juga aku berada, asalkan itu ada disisimu maka semuanya akan baik-baik saja." Da Ji terkejut mendengarnya. Yun Ho melanjutkan ucapannya, "Kau bisa memikirkannya. Pikirkan baik-baik dan ambilah keputusan yang tepat. Dan aku rasa kau perlu mengetahui hatiku. Sepanjang kau tau aku selalu menunggumu, itu cukup kan? Aku khawatir kau menyukai orang lain. Aku pergi dulu ya..." Yun Ho kemudian pergi meninggalkan Da Ji.
Dong Joo sedang berada di ruangannya dan berniat menelfon Da Ji, namun rencananya itu batal karna Ayahnya dan Asisten Lee tiba-tiba datang dan memarahinya. Ayah Dong Joo berkata, "Cepat kosongkan ruangan ini! Pacuan Kuda itu sudah selesai acaranya, lalu apa lagi yang kau tunggu hah?" Ayah Dong Joo kemudian berkata pada Asisten Lee, "Bereskan semua masalahnya. Dan mulai untuk penghancuran Peternakan itu." Asisten Lee menjawab takut, "Ya konstruksi itu akan dimulai hari ini." Dong Joo terkejut mendengarnya, "Penghancuran? Konstruksi? Siapa yang memperbolehkannya?" Ayah Dong Joo menjawab, "Aku bisa melakukan apapun pada lahanku!"
Ayah Dong Joo melanjutkan ucapannya, "Karna kau selalu bermain-main maka taukah kau seberapa malunya aku di depan Tuan Park?? Kau sebaiknya cepat kembali ke Seoul untuk mengambil proyek Seoin(Perusahaan Ayah Jin Young) dan kemudian siapkan juga pernikahanmu dengan Jin Young." Dong Joo marah mendengarnya, "Kau bahkan menjual putramu sendiri demi memperbesar bisnismu? Aku dan Jin Young sudah berpisah!" Ayah Dong Joo menjawab, "Sadarlah kau ini! Kita sedang membicarakan mengenai Seolin! Direktur Seolin mengatakan bahwa dia ingin kau menjadi menantunya." Dong Joo tidak terima dan langsung pergi begitu saja. Ayah Dong Joo kemudian berkata pada Asisten Lee, "Asisten Lee, bawakan semua surat persetujuan masyarakat padaku!" Asisten Lee tidak ada pilihan lain dan akhirnya dia mengikuti perintah itu.
Ayah Da Ji sedang berjalan menuju peternakan dan dia melihat papan petunjuk peternakan itu sangat kotor sehingga dia membersihkannya. Tiba-tiba saja ada mobil penghancur yang masuk ke daerah peternakan dan itu membuat Ayah Da Ji terkejut.
Da Ji sedang bersama Paulist di peternakan dan dia terkejut melihat banyak mobil penghancur yang masuk ke peternakan. Da Ji pun segera menghentikan mobil itu dan dia pertanya pada petugasnya, "Apa yang kalian lakukan?" Petugas itu menjawab, "D.I Resort yang mengirim kami kesini. Mereka bilang bahwa kami harus menghancurkan peternakan ini." Dong Joo datang dan Da Ji bertanya padanya, "Dong Joo, Resort meminta mereka menghancurkan peternakan?" Dong Joo menjawab, "Tenang ini tidak akan terjadi." Kemudian Dong Joo berkata pada petugas, "Lahan ini milikku dan aku adalah Direktur D.I Resort, Han Dong Joo. Konstruksinya di batalkan jadi kalian bisa pergi." Petugas jadi kebingungan, "Tapi kami diminta untuk melakukan ini. Apakah kau direkturnya?" Dong Joo menjawab, "Ya. Kalian pergilah..."
Ayah Da Ji datang dan bertanya pada Dong Joo, "Ada apa ini? Dimana Ayahmu sekarang??"
Ayah Dong Joo sedang mengobrol dengan Yun Ho membahas masalah pembangunan di Peternakan. Yun Ho bilang bahwa para penduduk sepertinya tidak akan setuju namun Ayah Dong Joo bilang jika mereka sudah memiliki surat persetujuan masyarakat jadi Masyarakat tidak bisa protes pada mereka. Yun Ho tentu tidak suka dengan hal itu. Ayah Dong Joo berkata, "Dan lagi ini adalah proyek besar. Dan lagi Seolin sudah menginvestasikan banyak uang untuk proyek ini. Seolin dan Dong In akan segera bersatu menjadi menantu. Dan kami sudah memutuskan untuk menghancurkan peternakan itu dulu. Ah sepertinya Asisten Lee tidak mengatakannya padamu makanya aku memberitahumu hal ini." Yun Ho terkejut mendengarnya.
Da Ji, Dong Joo dan Ayah Da Ji bertemu dengan Ayah Dong Joo dan juga Asisten Lee. Ayah Da Ji meminta agar penghancuran peternakan itu dihentikan, namun Ayah Dong Joo langsung menolaknya, "Itu adalah lahanku. Aku hanya akan menjual tanahku. " Ayah Da Ji menjawab, "Aku akan membali tanah itu." Ayah Dong Joo langsung mengejeknya, "Bagaimana caranya? Huh karna upaya rayuan Putrimu itu tidak bekerja pada Putraku kan?" Dong Joo langsung meminta agar Ayahnya itu diam namun pada akhirnya Ayah Dong Joo justru memarahinya, "Kau sadarlah dasar bocah bodoh! Merka itu memanfaatkan kau!"
Ayah Dong Joo kemudian melanjutkan ucapannya pada Ayah Da Ji, "Putrimu itu membantu memberikan surat persetujuan masyarakat dan juga peternakan itu, apa kau tau hal itu? Melihat wajahmu sepertinya kau sudah tau. Walaupun kau miskin tapi janganlah seperti itu di depan anak-anak ini." Da Ji menyela ucapan Ayah Dong Joo, "Ayah, Ayahku sama sekali tidak tau apapun." Ayah Dong Joo menatap tajam Da Ji,"Ya, berani sekali kau memotong ucapan orang tua! Dan lagi kau ini janganlah berpura-pura dan pada akhirnya hanya meminta Direktur Seo Yun Ho untuk bertanggung jawab." Dong Joo lagi-lagi marah dan meminta Ayahnya agar berhenti mengatakan hal seperti itu. Ayah Da Ji berkata pada Dong Joo dan Da Ji, "Kalian berdua pulanglah. Ini adalah masalah orang dewasa jadi kalian pulanglah." Namun dengan segera Ayah Dong Joo berkata, "Tidak ada yang mau aku bicarakan denganmu." Ayah Dong Joo dengan segera meninggalkan mereka.
Dong Joo menghampiri Ayahnya dan meminta penjelasan. Ayah Dong Joo mengatakan bahwa bisnis ini memang seperti ini. Dong Joo bilang bahwa direktur itu adalah dirinya, Ayah Dong Joo justru membentaknya dan mengatakan bahwa Resort tidak membutuhkan Direktur seperti Dong Joo. Dong Joo benar-benar kesal melihat sikap Ayahnya ini.
Da Eun duduk di atas mobil penghancur itu karna dia ingin menghentikan penghancuran peternakan. Da Ji yang melihatnya pun meminta agar Da Ji segera turun. Da Eun bilang bahwa dia sedang depresi karna peternakan akan dihancurkan dan dia tidak bisa berbuat apapun. Da Ji berusaha membujuk Da Eun dan akhirnya Da Eun setuju untuk turun.
Tiba-tiba saja para penduduk desa datang menghampiri Da Ji untuk protes masalah penghancuran peternakan. Pada saat yang sama juga Dong Joo datang ke peternakan sehingga para penduduk pun marah pada Dong Joo karna Dong Joo menyia-nyiakan kepercayaan mereka untuk memberikan surat persetujuan masyarakat. Da Ji menenangkan penduduk dan bilang bahwa ini bukan salahnya Dong Joo. Ayah Da Ji datang dan menyuruh agar para penduduk tenang dan masuk kedalam rumahnya, para penduduk pun mengikuti Ayah Da Ji.
Da Ji bertanya pada Dong Joo, "Kau tidak apa-apa?" Dong Joo tidak menjawabnya dan langsung pergi.
Dong Joo datang ke ruangannya dan bertanya pada Asisten Lee, "Dimana Kepala Direktur(Ayah Dong Joo)?" Asisten Lee menjawab, "Dia sudah kembali ke Seoul." Dong Joo mencari surat persetujuan masyarakat di mejanya namun dia tidak menemukannya, "Mana surat persetujuan masyarakat itu?" Asisten Lee menjawabnya dengan takut-takut, "Kepala Direktur sudah mengambilnya." Dong Joo terkejut mendengarnya.
Dong Joo berjalan di lobby Resort dan dia bertemu dengan Jin Young yang sedang membawa kopernya. Jin Young membuka pembicaraan diantara mereka berdua, "Sudah lama tidak bertemu... Karna proyek disini sudah selesai maka aku memutuskan untuk libur beberapa hari. Aku berencana bertemu denganmu. Aku akan pulang ke Seoul dan aku harap kita bisa pulang bersama." Dong Joo berkata, "Jin Young ah...." Jin Young tersenyum kecut, "Hmm menyeramkan sekali mendengarmu memanggil namaku seperti itu." Dong Joo melanjutkan ucapannya, "Walaupun orang tua kita meminta kita agar menikah, namun aku tidak bisa mengubah keputusanku." Jin Young balas berkata, "Aku harus menikah denganmu?? Sudah berapa lama kita berteman? Apakah kau pikir aku meminta Ayahku agar mengizinkan kita menikah? Maafkan aku. Huh jadi seperti ini ya rasanya saat hati meninggalkanmu." (Kayanya Jin Young gak tau masalah Ayahnya yang bilang ke Ayah Dong Joo supaya menikahkan mereka berdua.)
Asisten Baek datang ke ruangan Yun Ho untuk menyerahkan beberapa dokument. Dan kemudian Asisten Baek menyarankan agar Yun Ho melihat keadaan Da Ji.
Da Ji menghampiri Ayahnya yang sedang duduk. Da Ji menggenggam tangan Ayahnya dan mulai menangis. Ayah Da Ji berkata, "Kau tidak perlu khawatir..." Da Ji terus menangis dan meminta maaf pada Ayahnya. Ayah Da Ji langsung memeluknya dan menenangkannya.
Dong Joo berada di luar rumah dan Da Ji pun menghampirinya. Dong Joo berkata, "Jangan khawatir masalah Peternakan. Iin adalah lahanku jadi semuanya akan baik-baik saja. Maafkan aku." Da Ji justru bertanya, "Apakah kau sudah makan? Walaupun kau sibuk tapi kau harus tetap makan." Dong Joo berkomentar, "Kau ini bodoh! Kau hampir mengalami hal sulit karena aku, dan kau masih mengkhawatirkan aku?" Da Ji menjawab, "Kau juga mengalami hal sulit. Semuanya pasti ada jalan, jadi..." Tiba-tiba saja Dong Joo memeluk Da Ji, "Biarkan seperti ini selama 1 menit. Hanya satu menit...." Dan perlahan-lahan Da Ji pun membalas pelukan Dong Joo.
0 comments:
Post a Comment