Recent Post


[Sinopsis] Down With Love Episode 13 Part 2

Do you want to share?

Do you like this story?


Usaha Yu Ping tak sia-sia, seorang anak lelaki berbaju kuninglah yang menemukannya. Tangis Yang Guo langsung pecah, ia mendekati Yu Ping yang kini memegang bola itu dan memeluknya erat.
Kekhawatiran ayah dan anak jauh berbeda, saat Yang Duo duduk dalam kecemasan, ayahnya justru mondar-mandir gak jelas, hehe, hingga Yang Duo pun memintanya berhenti. Baru saja Yang Duo hendak menelpon Yu Ping, terdengar suara di depan pintu.
Tuan Yang menyambut Yang Guo, menanyakan keadaan dan menawarinya makan. Tapi Yang Guo lebih memilih untuk beristirahat.dan meminta mereka menjamu Yu Ping.
Setelah Yang Guo masuk ke kamarnya, tuan Yang langsung bertanya, “apa dia semalaman mencari bola kristal itu?” mendapat jawaban anggukan, tuan Yang langsung sedih. Yang Duo menjelaskan pada Yu Ping betapa berartinya bola itu bagi Yang Guo dan menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.

Padahal aslinya bola kristal yang Tuan Yang berikan itu hanya bola kristal biasa yang ia dapat dari seorang costumer yang berhutang pada istrinya (ibunya Yang Duo dan Yang Guo). Kebetulan hari itu ulang tahun Yang Guo, jadi untuk menyenangkannya tuan Yang membual bahwa bola kristal itu adalah bola ajaib. Ia sama sekali tak menyangka putrinya akan mempercayainya sampai sekarang.

Tuan Yang benar-benar kesal pada Ke Zhong, tapi Yu Ping mengingatkan tuan Yang untuk tenang tak lagi mengomel demi Yang Guo. Mereka harus punya rencana untuk memulihkan kepercayaan diri Yang Guo.
Sementara malam itu di kamarnya Yang Guo menatap bola ajaibnya sampai tertidur…..dan kemudian terbangun paginya karena bermimpi buruk soal Ke Zhong dan Hui Fan.
Ia terkejut saat mendapati Yu Ping tertidur di sofa ruang tamunya, dan mematikan kompor di dapur. Yang Guo membuka cardigannya dan mencoba menyelimuti Yu Ping. Yu Ping malah ngagurinjal (??tanya orang sunda terdekat anda, muhaha) kaget, ia akan ke dapur. Tapi Yang Guo bilang kompor sudah dia matikan. Ternyata Yu Ping tertidur saat mencoba membuat bubur.
Yang guo menolak tawaran makanan dari Yu Ping dengan dalih ia tidak lapar. Tapi ia tak menolak saat Yu Ping akan membantunya memakaikan obat pada tangannya yang luka. Sambil di obati, Yang Guo meminta maaf karena telah membuat orang termasuk Yu Ping khawatir kemarin.
“bodoh, untuk apa kau meminta maaf? Orang cenderung akan menyendiri saat mereka sedang sedih”. Yu Ping mencoba menunjukkan dirinya berempati.
Melihat tangan Yu Ping juga luka, gantian Yang Guo mengobati tangannya Yu Ping. Saking sakitnya Yu Ping sempat meringis, tapi ia langsung masang muka senyum agar Yang Guo tak khawatir (atau biar kelihatan kuat didepan Yang Guo??hmmm). Yang Guo tahu Yu Ping berpura-pura tak merasa sakit, ia juga jujur menceritakan rasa sakit yang di tahannya yang sesaat hilang saat ia terlalu konsentrasi mencari bola ajaibnya. Sakitnya memang tak enak, tapi juga bukan sakit yang membuatnya merasa ingin mati, jadi ia minta Yu Ping tak usah mengkhawatirkannya.
Dan inilah rencana pertama mereka untuk memulihkan Yang Guo: membawa anak-anak untuk membuat sibuk Yang Guo!.. Sepertinya rencana akan berjalan mulus, tapi Yang Duo tetap khawatir, ia memilih ikut menemani yang guo dan anak-anak.
Saat sedang berdua itulah tuang Yang mencoba membahas soal Hui Fan dengan Yu Ping. Tuang Yang awalnya mengaku ingin mengomeli Hui Fan habis-habisan, tapi saat bertemu secara pribadi, ia hanya sanggup mengomel dengan dua kata. Hui Fan yang di temuinya tampak seperti cangkang tanpa jiwa, untuk itu ia minta Yu Ping mau menemui Hui Fan dan berbicara dengannya. Tuan Yang mencoba memahami hal yang di lakukan Hui Fan hanyalah karena terlalu mencintai Yu Ping.
Sementara yang lain menikmati puding, Yang Duo yang terbiasa medit terbelalak melihat struk harganya. Tapi kemudian ia sadar, asal mereka bahagia, itu tak masalah. Melihat Yang Guo dan anak-anak tersenyum balapan ke taman, Yang Guo memikirkan kemungkinan Yang Guo bisa cepat pulih. Ia jadi teringat pada Ke Zhong, pria yang selama ini menjadi pangeran tampannya ternyata tega berbohong mempermainkan perasaan orang.
Rencana kedua di mulai: mendatangkan Yan Ling ke rumah lalu mereka ramai-ramai ke tempat karaoke. Dan inilah rencana ketiga: saat akan pulang, tuan yang sengaja mengatur Yang Guo dan Yu Ping pulang berdua sementara ia dan Yang Duo plus Yang Ling mengurus anak-anak.
Di dalam taxi Yang Guo sedikit ngomel karena melihat ayahnya buang uang untuk naik taxi, padahal mestinya mereka bisa hemat kalu naik mobil Yu Ping walau mesti umpel-umpelan. Saat ia akhirnya di beritahu, ia masih tak percayakalau bosnya menyukai adiknya. Ia heran karena hanya dia yang gak ngeh, padahal Yu Ting dan Yu Fei saja mengaku tahu.
Sementara di mobil Yu Ping, Yang Guo tak mau menyahut dan pura-pura tidur. Tapi ia akhirnya membuka matanya dan mengaku merasa lelah karena berusaha keras untuk tetap tersenyum. Mendengarnya Yu Ping otomatis memutar mobil berbalik arah. Yu Ping menghentikan mobilnya dan mulai memarahi Yang Guo. Melihat Yang Guo berpura-pura tersenyum bukanlah tujuan utamanya.
“tak bisakah aku pura-pura senyum?? Kalau aku tersenyum lebih lama siapa tahu jadi kenyatan”.
“kalau kau tersenyum terus kau bisa sakit!! Bodoh! Aku akan membawamu ke suatu tempat. Kalau kau sedih, menangislah sepuasmu”
Ternyata Yu Ping membawa Yang Guo memandang sunrise di pegunungan. Hoaa bagus banget. Yu Ping duduk menemani sementara Yang Guo menangis.
Perlahan tangannya mulai terjulur untuk merangkul bahu Yang Guo. Yang Guo sejenak menyenderkan kepalanya, ia minta maaf karena walau tempat itu bagus ia tak terlalu bisa menikmatinya.
Yu Ping menceritakan soal Xiao Nan. Sebuah drama epic Jepang yang dimainkan kimura Takuya.Yang Guo mengaku tak tahu, Kimura Takuya adalah om-om, yang hanya generasi Yu Ping (baca=tua) yang menontonnya. wkwk
“Tak mungkin, kau pasti menonton meteor garden” haha, Jerry Yan promosi
“ya aku menonton… tapi versi Koreanya. Goo Jun Pyo sangat tampan!”
Mendenar kata-kata Yang Guo, Yu Ping menggigit jarinya, wkwkwk, apa dia setua itu? Mungkin begitu pikirnya. Mereka kembali membahas ‘long vacation’.
“apa ceritanya bagus?” Tanya Yang Guo akhirnya ingin tahu
“hanya orang dari generasiku yang akan mengerti” wkwk Yu Ping ngambek gak mau ngejelasin lagi.
“aiyo… mengapa kau marah, kau sangat menyedihkan! Aku bisa menontonnya bersamamu, aku bisa menjadi seseorang yang dari generasi itu juga… Okay?! Jangan marah”
Akhirnya Yu Ping menceritakan soal Konsep Long vacation, dimana saat orang sedih, mereka akan berpikir bahwa mereka sedang libur dari kehidupan. Karena itulah tak ada yang mereka pikirkan dan memilih bebas berjalan-jalan. Sampai akhirnya mereka merasa full recharge lagi dan setelah itu baru kembali. (Recharge bikin inget Dokko Jin)
“Sepertinya masuk akal” Ucap Yang Guo yang membandingkannya dengan liburan yang diingatnya semasa kecil. “Saat itu tiap hari terasa liburan, mendatangi banyak tempat dan makan banyak hal…. Aku sangat bahagia”
“Apa yang ingin kau makan?”
“Aku ingin es serut di jalan Yong Kang, Es serut diatas balok es, sepringnya 100 Nt, sangat mahal”
.....dan hari itu pun di habiskan untuk wisata kuliner. (akang Jerry, kalau makan-makan ajak sayah juga atuuuuh ^^)
Manager Hui Fan kaget saat melihat Hui Fan turun membawa kopernya. Hui Fan mengaku ia baik-baik saja hingga manager tak perlu membatalkan jadwalnya. Manager mencoba menahan Hui Fan untuk tinggal lebih lama disana karena Yu Ping kemungkinan segera pulang.
Hui Fan tersenyum getir, ia sadar ia juga takkan bisa melakukan apapun bilamana Yu Ping pulang nanti. “Hubungan kami sudah seperti ini, Jika aku masih menyangka ia akan memaafkanku, berarti aku masih belum memahaminya dengan baik… hal yang kusesali adalah aku tak memikirkannya dulu”. Hui Fan juga mulai membandingkan kelakuannya dengan peran dalam naskah, yang pasti masuk kategori antagonis. Tapi dengan bodohnya, ia tak sadar dan malah menganggap dirinya adalah tokoh utama wanita di mata Yu Ping. Hui Fan membulatkan tekad untuk bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya.
Kali ini Manager mendukung Hui Fan, ia membawakan koper Hui Fan ke mobil.
Sementara itu Ke Zhong yang belum tahu situasi di Taiwan melihat boneka lucu, ia berencana membelinya sebagai hadiah untuk Yang Guo. ‘boneka ini sepertimu, membuatku tersenyum dan membuat suasana hatiku baik’ begitu kira-kira yang di tulis Ke Zhong di kartunya.
Sambil menunggu bonekanya di bungkus, Ke Zhong menerima telp dari Hui Fan, “Hui Fan, kalau kau tak mempunyai masalah penting, akan lebih baik kita tak saling berhubungan lagi”
“Ke Zhong, apa Yu Ping telah memberitahumu? Aku sudah berencana untuk menelponmu dan memberitahumu sendiri…. Hanya saja aku terlalu takut untuk kehilangan teman sepertimu… Ke Zhong… jangan marah, aku tak bermaksud untuk merusak hubunganmu dengan Yang Guo. “
“apa maksudmu”
Ke Zhong terkejut saat mendengar cerita Hui Fan, “Yang Guo sudah tau semuanya?”
“jadi Yu Ping belum memberitahumu?”
Ke Zhong langsung berlari tak memperdulikan mbak toko boneka yang memanggilnya. Hui Fan menunduk lemas, ternyata walau Ke Zhong belum tahu ia merusak hubungan Yang Guo dan Ke Zhong, Ke Zhong sudah berniat tak berhubungan lagi dengannya. Poor Hui Fan, bermaksud serakah malah dua-duanya hilang.
Ke Zhong memacu mobilnya sambil berusaha menelpon Yang Guo dengan harapan dapat memberi penjelasan.
Sementara itu, Yang Duo menemani Yu Ting menggambar, tuan Yang mengikir kukunya sambil sesekali melirik jam dan terkekeh. Ia senang membayangkan kemungkinan Yu Ping segera memanggilnya ayah.
Yang Duo heran melihat kelakuan ayahnya, “ayah, kadang kupikir kami berdua itu di adopsi. Anak gadismu cersama seorang lelaki tak pulang sepanjang malam, tapi ayah sama sekali tak khawatir!”
Tuan Yang berusaha mengelak, “obat ampuh sakit karena putus adalah memulai hubungan baru. tidakkah kau ingin Yang Guo keluar dari rasa sakit?”
Yang Duo malah khawatir kalau teori ayahnya keliru, justru Yang Guo keluar dari sakit yang satu ke sakit yang lain (keluar dari mulut harimu masuk mulut buaya) “Bukan karena aku tak percaya pada bossku, tapi kau lihat bahkan artis wanita cantik seperti Hui Fan bisa berakhir menyedihkan karena Yu Ping. Apa yang bisa dilakukan Guo Guo untuk membuat Yu Ping mencintainya seumur hidupnya??”
Tuan Yang dengan khawatir setuju pada pemikiran Yang Duo.

Muncul Yu Fei mengeluhkan kamar mandi yang bau. Ternyata karena aturan di rumah itu toilet akan disiram setelah pipis 3x dan pup 1 x, ckckck pgn hemat tapi JUOROOOKKK, haha kebangetan ini mah.. Yu Fei pun terrpaksa masuk KM dengan menutup hidungnya.
Dengan rasa gembira, Yang Guo diantar pulang Yu Ping yang sepanjang jalan hampir ngebut. Yu Ping memperlakukan Yang Guo dengan baik, ia bahkan akan membukakan pintu tapi Yang Guo sudah keluar duluan. Yang Guo berterimakasih karena Yu Ping telah menemaninya makan begitu banyak makanan enyak. Kini ia mengklaim telah punya banyak energi. Yu Ping menambahkan, menurutnya Yang Guo tak hanya full of energi, tapi juga gemuk dan buncit, kekekek. Mereka tertawa bersama, tapi tawa mereka segera hilang saat melihat Ke Zhong.
Baru saja Ke Zhong bilang Yang (maksude manggil Yang Guo), Yu Ping buru-buru maju menutupi Yang Guo. Ke Zhong berusaha memberi pengertian pada Yu Ping kalau ia ingin berbicara berdua dengan Yang Guo.
“apa lagi yang harus dibicarakan?”
“sebelum kami putus, aku masih punya hak untuk menjelaskan semuanya”
“kau masih berani mengatakan kau punya hak? Kau bahkan tak punya hak untuk melihatnya” jawab Yu Ping berapi-api.
Ke Zhong tak sabar, ia berusaha mendekati Yang Guo langsung, Yu Ping langsung melayangkan tinjunya. Yang Guo berusaha menahan Yu Ping.
“tidakkah sudah cukup kau menyakitinya?” Tanya Yu Ping yang masih marah.
Ke Zhong dengan sudut bibir berdarah berusaha bangun, sementara Yu Ping bersiap akan memukulnya lagi kalau Yang Guo tak mencegahnya.
“aku tak pernah punya teman bajingan seperti kau!” Tunjuk Yu Ping geram.
Yang Guo mulai menangis karena gagal meluluhkan amarah Yu Ping pada Ke Zhong.
Tuan Yang dan Yang Duo yang mendengar keributan segera keluar. Tuan Yang mencoba menasehati Yu Ping untuk tak berkelahi.
Sementara Ke Zhong setelah mendapat omelan dari Yu Ping, kini juga mendapat omelan dari tuan Yang dan Yang Duo.
“Cukup!!” akhirnya Yang Guo angkat suara. Ia yakin Ke Zhong takkan menyerah pulang begitu saja, ia akhirnya bersedia memberi waktu pada Ke Zhong untuk bicara berdua.
Tuang Yang dan Yang Duo berusaha mengintip keluar dari jendela, sementara Yu Ping hanya berdiri mematung. Tuan Yang khawatir kalau Yang Guo yang ia kenal lembut hati akan memaafkan Ke Zhong dan kembali padanya.
Yang Duo yang tahu kegelisahan Yu Ping mendekatinya, “boss, apa kau yakin tak ingin melihat keluar?”
Yu Ping marik nafas panjang, tanpa menoleh ia menyahut, “Yang Guo benar, kita semua orang luar. Kalau ia ingin bicara cerdua dengan Ke Zhong, aku tak punya alas an untuk menolaknya.” Yu Ping lalu bicara pada tuan yang untuk meminta maaf atas gangguan dua ponakannya, ia pun akan membawa mereka pulang…………di buka lowongan untuk menghibur akang Jerry yan.

TBC


Catatan: Aish sebenernya pas adegan Ke Zhong manggil Yang Guo tapi cuma keluar Yang aku pgn nyambungin tuh dengan lagu jadul benci tapi rindu: …..Yang, hujan turun lagi, ….Dibawah payung hitam ku berlindung….. Yang, ingatkah kau padaku
Di jalan ini dulu kita berdua….. Basah tubuh ini, basah rambut ini…. Kau hapus dengan sapu tanganmu …wkwkwk, tapi tar bisa merusak cerita.


Have a Great Day Fams^^
from ai Rf @pelangidrama.net with Love.... mmmmuaaach!!

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List