Do you like this story?
Lompat tinggi segalanya bagiku. Sejak aku masih kecil, aku ingin menyentuh langit walaupun hanya 1 cm. dan itu adalah saat bahagia dalam hidupku. Tapi setelah aku mencetak rekor, kebahagian hilang. Dan itu pun menjadi beban buatku. Beban berat di pundakku untuk menjadi lebih hebat lagi.
-Hanakimi Episode 3-
Ashiya mencoba membuka emailnya, ternyata abangnya mengirimi email yang mengatakan ia akan datang ke Jepang untuk menjemput Ashiya.
Sano terbangun, dan bertanya ada apa. Ashiya reflex menutup layar komputer dengan tangannya. Sano pun tergeletak kembali. Fiuuh..hampir aja.
Keesokan harinya, diakhir kelas, Sekime bergosip dengan Nakao.
“Sudah dengar belum, baru-baru ini, pakaian dalam murid St. Blossom hilang”seru Sekime.
“Oh tidak, aku harus berhati-hati”seru Nakao shock.
“Tidak ada seorangpun yang akan mencuri pakaian dalammu”seru salah satu murid dari belakang.
Nakao marah mendengarnya, ia pun maju menantang anak tersebut, “Kamu tidak melihat seseorang ingin mencuri pakaian dalam”.
Nakatsu mendatangi Ashiya dan mengajaknya ke Okonomiyaki. Namun Ashiya menolaknya dengan alasan abangnya datang. Ashiya pun pergi meninggalkan kelas. Sano mengamatinya sambil membaca buku.
“Bukankah abangnya di Amerika?”seru Nakatsu polos.
Ashiya berlari ke toko pakaian wanita, ia membeli baju, rok, dan pakaian dalam. Ia pun berdandan ala wanita untuk menemui abangnya. Imuuut banget Maki-chan di sini…
Ashiya pergi ke bandara menunggu kedatangan abangya.
Beberapa menit kemudian, abang yang di tunggu datang, ia langsung memeluk Ashiya.
Beberapa menit kemudian, abang yang di tunggu datang, ia langsung memeluk Ashiya.
“Apakah kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak suka melihat abang mu datang?”seru abang Ashiya. Ashiya terdiam karena takut di bawa pulang.
“Ayah ibu mengatakan, kau sekolah di Jepang. Aku sangat terkejut”serunya lagi.
“Maaf”seru Ashiya.
“Tapi, aku senang melihatmu baik-baik saja”seru si abang sambil mengelus rambut Ashiya. Ashiya pun tersenyum.
“Oke, mari sekarang kita pergi mencari makanan favorit kita, hamburger”seru si abang semangat.
“Oke..lets go”seru Ashiya meraih tangan abangnya. Mereka pun berjalan sambil melenggang” hamburger…hamburger…” dari kejauhan tampak dr. Umeda shock melihat penampakan Ashiya dan abangnya.
Sano berjalan keluar gerbang sekolah dengan gaya coolnya…tiba-tiba muncul..aw…pacar saa, kekeke, yang tak lain Kagurazaka dari Tokyo High School.
“Kamu sungguh-sungguh terisolasi dari lingkungan, huh?”sapanya kepada Sano.
Sano mengacuhkannya, ia terus berjalan, namun tangan Kagurazaka menahannya.
“Ini majalah profesional, jika kamu masih tidak merasakan apa-apa setelah membaca ini, maka kamu dan lompat tinggi mu berakhir”serunya kemudian pergi. Sano diam saja, sehingga majalah pemberian Kagurazaka jatuh. Awawawawa..tampannya uri buchou….hohohohoho Shirota Yu…aishiteru….
“Hei, kenapa tiba-tiba datang ke Jepang?”tanya Ashiya pada abangnya.
“Aku ada pertemuan medis di universitas Jepang”seru si abang.
Abangnya bertanya tentang teman-teman Ashiya, ia bertanya apakah teman-teman Ashiya wanita. Dan tentu saja Ashiya berbohong dengan semangat sambil tersenyum pura-pura polos. Si abang sepertinya tahu adiknya berbohong.
“Sudah cukup, hentikan Mizuki, aku sudah mengetahui semuanya, kamu sekolah di sekolah khusus pria. Sejak aku tahu itu, aku tidak bisa berdiam diri”seru sang abang tiba-tiba.
Ashiya terdiam shock, “Apakah kamu akan bilang pada ayah dan ibu?”serunya terbata-bata.
“Bagaimana aku bisa bilang mereka”.
“Kalau begitu, tolong biarkan aku tinggal di sini untuk beberapa waktu lagi“rengek Ashiya.
“Jangan mengatakan sesuatu yang tak beralasan. Keluarlah kemudian kembali ke Amerika denganku”gertak si abang. Ashiya sudah hampir manangis. Namun ia mendapat ide, ia pun berbohong ingin ke toilet padahal kabur…kekeke…
Sano membaca majalah pemberian pacar Saa/Kagurazaka. Dalam majalah tersebut terdapat artikel mengenai adik Sano. Ia pun menutup kembali majalah tersebut.
Di ruang makan asrama 2, salah satu murid memamerkan karyanya yaitu, mesin pendeteksi kebohongan..kekeke aya..aya wae…nih barudak…ia pun menyampaikan fungsi mesin tersebut pada teman-temannya. Namun mereka semua tidak percaya. Mereka menginginkan bukti. Nakatsu pun maju sebagai percobaan.
“Oke, siap..katakan tidak untuk semua pertanyaan”seru si pembuat mesin.
“Ya…oh tidak, tidak”seru Nakatsu latah. Mesin pun berbunyi…tuing..tuing…
“Baik, apakah kamu pencuri pakaian dalam?”tanya Nanba senpai.
“Tidak”seru Nakatsu dan mesin pun tidak berbunyi.
“Tidak buruk, mesin ini memberikan respon berbeda. Nakao pun maju memberikan pertanyaan, “Apakah kamu menyukai pria lebih dari menyukai wanita”.
Nakatsu terdiam sesaat lalu menjawab, “Ti..dak” dan mesin pun berbunyi tuing..tuing…
“Eh…apakah kamu homo?”seru Nanba senpai.”Tunggu, mesin ini rusak”seru Nakatsu membela diri. Lalu muncullah Kayashima dengan kebiasaannya menerawang…”seseorang yang kamu suka ada di asrama ini”seru Kayashima.
Nakatsu kaget, ia pun menjawab,”Ti dak”…lalu mesin berbunyi tuing..tuing…
“EH??!!” seru semua murid sambil mundur ke belakang menjauhi Nakatsu.
“Tung-tunggu, kenapa kalian menjauh? Hentikan!"seru Nakatsu kesal.
“Orang yang kau sukai ada di asrama 2?”seru Kayashima lagi. Dan lagi-lagi mesin berbunyi…semua murid makin menjauh.
“Tunggu kenapa kalian makin menjauh?”.
Anak-anak asrama 2 mendatangi Tenouji dkk yang sedang menghukum seseorang. Mereka pun mneyangka orang itu adalah pencuri pakaian dalam. Padahal dia kakaknya Ashiya.keekeke. Sekime pun menyarankan mendeteksi abang Ashiya dengan mesin detector.
Tenouji dkk mengusung abang Ashiya, layaknya suku Indian dapet mangsa baru. Abang Ashiya menjerit karena ia takut ketinggian. Tiba-tiba Ashiya datang, “onni-chan?”. Si abangpun memanggil Ashiya, “Mizuki”.
“Apakah dia abang mu Ashiya?”seru Nanba.
“Iya” seru Ashiya tegas.
Tenouji pun menyuruh rekan-rekannya menurunkan abang Ashiya. Abang Ashiya merapikan jasnya, Nakatsu berlari berdiri di sebelah si abang, ia pun cari muka, “Abangnya tidak mungkin pencuri underware? Kami sungguh minta maaf”seru Nakatsu sambil membantu merapihkan jas abang Ashiya.
Ashiya menarik abangnya, abangnya hampir saja keceplosan, Ashiya langsung membawa abangnya ke kamarnya.
“Apa yang kau lakukan?”seru Ashiya.
“Ini karena kau melarikan diri. Kamu tidak pernah berfikir jernih sebelum melakukan sesuatu. Tapi sekarang kamu tidak bisa menyelesaikan masalah dengan melarikan diri. Kamu kemari demi laki-laki ini khan?”serunya seraya mengambil foto sano bersama Nakatsu.”Sano Izumi” serunya.
Ashiya terdiam mendengar hipotesa abangnya. Di luar tampak Sano berjalan menuju kamarnya, begitu hendak membuka pintu, ia mendengar suara asing dari kamarnya, ia pun mengurungkan niatnya dan…menguping, kebiasaan buruk di drama saudara-saudara..kekekeke.
“Seorang pelompat tinggi yang kamu idolakan. Sano Izumi. Dengan kata lain, perasaan mu telah berubah dari kekaguman jadi cinta”
“Huh?”seru Ashiya kaget.
“Kamu sangat mencintainya makanya kamu ingin tinggal disisinya. Itulah kenapa kamu pindah sekolah kemari”.
“Itu tidak benar. Aku mencintainya, itu bukan alasanku datang kemari”seru Ashiya.
“Jadi, katakan padaku apa alasanmu datang kemari? Kenapa gadis sepertimu rela menyamar menjadi pria untuk masuk ke sekolah ini?”
Sano yang berdiri di depan pintu sontak kaget, “gadis?”.
Ashiya menunjukkan semua klipingnya mengenai Sano dan lompat tingginya. Ia pun bercerita kalo Sano cidera karena berusaha menolong Ashiya.
“Jika saya tidak di sana, dia tidak akan mendapatkan cidera. Jika dia tidak cidera, dia tidak akan berhenti melompat, dia tidak akan kehilangan senyumannya”seru Ashiya. Dan Sano masih menguping, mungkin fikirnya, sayang kalau dilewatkan..kekeekeee
“Itu bukan salahmu, orang yang menyerang Sano juga, adalah orang yang tidak baik”seru abangnya.
“Aku tidak bisa egois, ini salahku”seru Ashiya.
“Aku mengerti apa yang kamu katakan. Tapi izinkan aku bertanya, dengan berada di sekolah ini, bisakah kau membuat Sano melompat lagi? Bukankah ia sudah mengubah fikirannya? Dengan tinggal di sini, apa yang bisa kau lakukan untuknya? Kamu hanya memaksa dia melompat karena penyesalanmu tapi itu bukan keinginannya. Aku mengatakan ini untuk kebaikanmu. Kamu tidak bisa melakukan apapun untuk Sano.”
“Aku tahu, aku tidak berguna, tapi, aku tahu itu, suatu hari, aku bisa menolongnya dengan suatu cara. Aku ingin membuat dia lompat lagi. Membuat dia tersenyum lagi“seru Ashiya ngotot.
“Keluar dari masalahku. Tahukah kau apa fikiranku sebelum memasuki sekolah ini? Kamu hanya ingin membawaku pulang karena tanggung jawabmu”seru Ashiya. Abangnya pun menampar Ashiya.
“Aku tidak ingin pulang. Sampai dia melompat lagi. Aku tidak akan pernah pulang!”seru Ashiya.
“Mizuki”
“Aku…akan membuat Sano tersenyum lagi.” Seru Ashiya. Sano pun meninggalkan pintu kamarnya.
Malam hari di cafeteria asrama 2, Hibari Four muncul melaporkan bahwa underware Hibari hilang. Seluruh penghuni asrama tidak percaya. Sebenarnya anggota hibari four juga ga percaya,kekekeke. Tapi mereka takut dengan Hibari.
Tiba-tiba Tenouji bertanya pada salah satu anggota Hibari four, apakah dalemannya juga hilang, ia menjawab benar. Tenouji pun marah karena ada yang mencuri daleman kekasihnya. Seluruh penghuni asrama shock kalau dia adalah pacar Tenouji. Hibari dan anggota yang lain pun shock…Tenouji pun berniat mencari tahu pencurinya. Namun tiba-tiba kepala sekolah muncul. Ia pun menyampaikan mandat dari direktur, ia meminta murid-murid mencari pencuri dengan membersihkan asrama. Bilang aja nyuruh bersih-bersih pak..ckckck ada-ada saja idenya. Dan murid-murid pun mulai bersih-bersih.
Sano duduk sendirian di tepi kolam. Ia teringat kejadian cideranya,
Flashback,
Terdengar jeritan wanita, Sano berusah menolongnya, ia berkelahi dengan seorang preman. Ia menarik atangan Ashiya.
Flashback selesai.
Ashiya terduduk di tepi tempat tidurnya, Kemudian Sano masuk ke dalam kamar. Ashiya menyapanya, namun Sano diam saja. Ashiya bercerita tentang kehebohan St. Blossom, namun Sano tetap tak bergeming. Akhirnya Ashiya pun mengucapkan selamt malam dan mematikan lampunya.
Keesokan harinya, dr. Umeda menarik Ashiya ke UKS. Ia menginterogasi Ashiya mengenai pertemuannya dengan abangnya.
Ternyata abang Ashiya masih ada di sekolah, ia ingin menemui kepala sekolah untuk melaporkan Ashiya. Ashiya mengatakan kalo ketua yayasan tidak ada. Abangnya tidak percaya, namun munculah dr. Umeda, ia membenarkan Ashiya. Dr. Umeda pun berkenalan dengan abang Ashiya. Mereka pun membuat janji untuk bertemu lagi perihal surat DO Ashiya. Kekeke..kena loh jadi mangsa dr. Umeda…
Dr. umeda kembali ke ruangannya, di dalam terdapat reporter Akiha sedang duduk di kursi. Dr. Umeda pun menyemprot kursi tersebut. Ternyata dr. Umeda alergi cewek fams…
Sang dokter pun meminta reporter Akiha menjelaskan keperluannya, reporter Akiha memberikan majalah yang berisi artikel adiknya Sano. Ternyata majalah pro yang dikasih pacar Saa/Kagurazaka tadi berisi artikel tentang adik sano, Saa pikir artikel tentang Sano tadi. Habis mirip sih.
Ashiya kaget melihatnya, ia baru tahu kalau adik Sano juga atlet lompat tinggi. Dari si reporter Akiha, Ashiya tahu kalau ayah Sano adalah pelatih lompat tinggi.
Sano berjalan keluar gerbang, tiba-tiba abang Ashiya memanggilnya, mereka pun sepakat ngobrol di stadion olahraga.
“Mizuki, sejak kecil, tidak bisa melakukan apapun sendirian. Itulah kenapa aku selalu disisinya. Dia menjadi pelari juga karena pengaruhku. Itulah kenapa aku tidak percaya, Mizuki menyembunyikan kepindahannya ke Jepang. Dan juga melawanku untuk pertama kalinya. Saya sangat terkejut. Mizuki sungguh ingin melihatmu melompat lagi, tapi itu terlalu sulitkan? Aku bisa melihatnya dengan melihatmu, aku akan membawa Mizuki kembali ke Amerika”seru abang Ashiya. Sano masih terdiam.
“Ini waktu yang penting buatmu juga penting buat Mizuki. Aku tidak ingin Mizuki membuang waktunya untuk sebuah mimpi yang tidak akan terwujud”serunya lagi sehingga membuat Sano bergeming dan memandang ke arahnya, namun sayang abang Ashiya malah memandang ke arah lain.
Murid-murid berkumpul makan malam di cafeteria, mereka masih frustasi memikirkan cara menangkap pencuri underware. Nakao menyarankan untuk memakai underwarenya sebagai umpan. Nanba senpai terdiam.kekeke..untung ga muntah…
Tenouji dkk berpatroli mnegelilingi St. Blossom untuk menangkap pencuri. Tapi bertemu dengan orang mabuk.
Oscar dkk menggunakan kecerdasannya, menggali lobang untuk memasang jebakan bagi pencuri. Namun sialnya jebakan itu menyerang tuannya sendiri.
Nanba pun memberikan ide untuk memeriksa semua orang menggunakan mesin detector, sehingga ia maju duduk di mesin detector, Nakao ikut-ikutan maju dan duduk dipangkuan Nanba senpai sehingga Nanba mendorongnya sampai terjatuh.kekekeke. Nakao meminta Kayashima mendeteksi aura.
Kayashima pun mendeteksi aura, kegiatannya terhenti pada Nakatsu yang melamun di depan kotak susu sapinya. Kenapa? Karena tulisan di kotak susu itu adalah HOMO.
“Kenapa?”tanya Kayashima.
“Seandainya, masih seandainya jika, ini masih belum pasti, jika saya menyukai pria,,,”seru Nakatsu menarik Kayashima dan merangkul Kayashima.
“Aku akan pindah kamar”seru Kayashima.
“Aku mengerti”seru Nakatsu melepaskan rangkulannya. Dan mulai lah gerakan tangan Nakatsu meremas kotak susu..haitts ya… (favorit kebanyakan penonton nih).
Ashiya sedang membaca artikel adik Sano dikamarnya, kemudian Sano masuk. Ashiya mencoba menyapanya lagi. Tapi Sano diam saja. Ashiya bercerita tentang abangnya dengan semangat yang tentunya semua ceritanya bohong. Sano memintanya berhenti bicara. Ia meminta Ashiya beres-beres barang dan kembali ke Amerika. Ashiya mencoba mengelak, Namun Sano berkata lebih pedas lagi, “Bagiku kau tidak ada arti apa-apa. Aku tidak akan melompat lagi”.
Ashiya mencoba tersenyum, ia mengatakan ia tidak akan pergi. Sano malah membentaknya dan mengusirnya. Ashiya kesal, ia berlari keluar kamar dan menangis. Sano menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, ia pun menghantamkan tinjunya ke ranjang.
Abang Ashiya mengunjungi UKS untuk menagih surat kepindahan Ashiya yang dijanjikan dr. Umeda. Dr Umeda berdalih ia lupa dan mulai menggoda abang Ashiya sehingga abang Ashiya melarikan diri dari UKS. Kekeke. Dr. umeda pun tersenyum puas.
Bangku Ashiya masih kosong, Sano memandangi bangku tersebut. Beberapa detik kemudian terdengarlah suara Ashiya menyapa isi kelas. Ia pun menyapa Sano dengan ceria. Ashiya pun datang menunjukkan selebaran lomba makan pedas di Onomiyaki pada Sekime dan Nakatsu. Ashiya mulai pamer kehebatannya makan pedas dalam 10 menit dengan semangat. Sano hanya memandanginya dari kejauhan.
Sano keluar kelas dan duduk di stadion lompat tinggi, ia terngiang kata-kata Ashiya pada abangnya, ini adalah kesalahanku, aku ingin membuatnya lompat lagi, membuatnya tersenyum lagi. Seseorang yang bohong terhadap dirinya sendiri/ munafik adalah orang yang kesepian dan menyedihkan. Kamu akan lompat lagi. Aku akan memastikan itu. Jadi kamu jangan menyerah. Sano pun terbayang semangat Ashiya ketika marathon. Jika kamu menyerah terhadap hal penting dalam dirimu, kamu akan kehilangin dirimu yang sesungguhnya. Sano mencerna semua kata-kata yang pernah terucap dari Ashiya.
Ashiya duduk sendirian di bangku andalan Sano di taman. Lalu munculah Nakatsu menawarkan minuman. Ia pun duduk di sebelah Ashiya. Nakatsu menawarkan diri apabila Ashiya ingin curhat kepadanya, Ashiya sangat berterima kasih atas perhatian Nakatsu. Nakatsu pun jadi salah tingkah.
“Aku sangat lelah”ucap Ashiya.
“Hayolah, ceritakan. Pepatah bijak bilang: untuk penderitaan yang kau alami, kamu akan mendapatkan kebahagiaan sesudahnya. Itu artinya…” Nakatsu terdiam karena tiba-tiba kepala Ashiya menyender di pundaknya. Ternyata Ashiya tertidur fams…
“Hei, apakah kamu pikir ini, seperti…”serunya terbata-bata sampai-sampai kaleng minumannya jatuh. Ia pun menoleh ke arah Ashiya. Akhirnya dia tahu Ashiya tertidur.
“Hah..kenapa kamu tertidur?”serunya sambil memainkan tangannya. Ia mencoba menengok sekali lagi ke Ashiya, ia melihat sinar cinta di sana, kekeke, sehingga ia memalingkan lagi pandangannya.
“Bahaya“ia pun meraba dadanya. Nakatsu bergerak hendak mencium Ashiya, namun cekrek…reporter Akiha memotretnya…dan mulai meledek Nakatsu.
“Berita hot, cinta terlarang di sekolah khusus pria. Ini akan menjadi berita hot, hahahha” serunya kemudian pergi sehingga membuat Nakatsu shock dan ia pun mengejar reporter tadi. Ashiya terbangun karena mendengar keributan Nakatsu dan reporter.
Akhirnya Nakatsu berhasil mendapatkan file yang berisi fotonya bersama Ashiya tadi. Ia pun berhenti untuk menarik nafas, namun pandangannya terhenti oleh sepasang underware yang tergeletak di lorong asrama. (hahaha itu underware yang di beli Ashiya, koq bisa sampe disitu ya?)
Nakatsu pun mengambil underware tersembut sambil berspekulasi milik siapa itu, ia terlihat sumringah memegang underware itu, ia pun berfikir kalo dirinya masih normal karena masih tertarik dengan pakaian wanita. Ia berteriak dengan lantang, “AKU TIDAK HOMO”.
Nanba dan Hibari four berjalan di koridor asrama sambil membahas pencuri pakaian dalam. Mereka melihat Nakatsu yang bernyanyi bahagia memakai Underware karena merasa dirinya normal. Ia pun sontak menjatuhkan mic nya dan terdiam malu begitu melihat rombongan Nanba senpai. Namun untuk menutupi malunya, iapun tersenyum tanpa dosa. Hibari pun menjerit melihat ulah Nakatsu.
3-24
Nakatsu di sidang di hadapan ketiga kepala asrama dan Hibari Four. Ia tertunduk lesu.
“Lepaskan ini milikku”seru salah satu anggota Hibari Four.
“Jadi, seperti ini watak asli Nakatsu?”
“Kalian salah paham. Aku melihatnya tergeletak di lantai loby, jadi aku mengambilnya dan memakainya”bela Nakatsu sambil mempraktekkan caranya memakai.
“Apakah kau bicara jujur?”seru Tenouji sambil bersiap menghajar Nakatsu dengan kayu kendonya.
“Tunggu sebentar”seru Nanba senpai menghalangi Tenouji. Nanba pun membawa semuanya ke cafeteria, ia menyerankan agar Nakatsu di tes dengan mesin detector kebohongan.
Nakatsu duduk dengan pasrah di kursi detector, Nanba pun mulai meng-interogasinya.
Nanba: “Aku mencuri pakaian dalam”.
“Nakatsu: “Tidak”. Dan mesin tidak berbunyi. Hibari four heran, begitu juga Tenouji dan Oscar.
Nanba: “Aku menyembunyikan pakaian dalam di kamarku”.
Nakatsu: “Tiidak”. Lagi-lagi mesin tidak berbunyi.
Tenouji sudah habis kesabaran, “Ah, ini hanya taktik kalian saja”.
“Sudah aku katakan, aku hanya memakainya di kepalaku saja!”seru Nakatsu kesal.
“Tapi itu masih tidak membuktikan kau tidak bersalah”seru Oscar.
Nanba mulai panas, “Bagaimana kalau kamu cari di kamar Nakatsu?”serunya kepada Oscar.
Anak buah Tenouji pun mulai menggeledah kamar Nakatsu, namun mereka tidak menemukan apa-apa. Akhirnya Oscar menyarankan menggeledah setiap kamar. Hibari pun mengumpulkan semua murid di cafeteria, supaya Hibari lebih leluasa mencari.
Para anggota asrama ,menunggu hasil inspeksi Hibari Four dengan cemas, masing-masing asrama punya cara sendiri mengekspresikan kecemasannya.
Asrama 1 dinyatakan bersih, karena tidak ditemukan pakaian dalam di dalam kamar anggotanya. Mereka pun bahagia mendengarnya.
Asrama 3 dinyatakan bersih karena tidak ditemukan pakaian dalam. Oscar dkk pun bersorak gembira.
Sano berdiri memandang hamparan air di depannya. Lalu datang abang Ashiya menghampirinya.
“Apakah kau memikirkan Mizuki?”tanya nya pada Sano. Sano memberi salam kepada Abang Ashiya.
“Alasanku tidak melompat adalah bukan karena kesalahan Ashiya. Benar bahwa aku terluka, tapi alasan tidak melompat ada pada ku. Lompat tinggi segalanya bagiku. Sejak aku masih kecil, aku ingin menyentuh langit walaupun hanya 1 cm. Dan itu adalah saat bahagia dalam hidupku. Tapi setelah aku mencetak rekor, kebahagian hilang. Dan itu pun menjadi beban buatku. Beban berat di pundakku untuk menjadi lebih hebat lagi. Aku tidak tahu kapan, tapi lompat jauh menjadi beban buatku. Pada waktu yang bersamaan, aku terluka di Amerika”seru Sano sambil terbayang masa-masa lompat jauhnya. Ia meneteskan air mata sehingga berbalik membelakangi abang Ashiya.
“Aku menggunakan alasan terluka untuk menyingkirkan bebanku. Aku melarikan diri dari itu. Aku sangat takut. Hanya memikirkan lompat tinggi, itu membuat kakiku sakit”seru Sano lagi.
“Itu adalah hal kekanak-kanakan yang telah kita buat. Tapi tidak seperti yang difikirkan Mizuki. Dia berfikir, dia seharusnya memulihkan keadaan”seru abang Ashiya.
“Ya”seru Sano.
“Ini juga menjadi masalah buatmu, khan? Jadi, sudah seharusnya kamu mengatakan apa yang ada dalam hatimu. Itu akan membebaskanmu dan Mizuki”seru abang Ashiya.
“Mengatakan sesuatu tidak akan berguna. Masalah yang aku buat, tidak akan selesai dengan kata-kataku. Aku bersikap membenci Ashiya. Tapi dia tidak peduli. Tetap ceria dan merasa bertanggung jawab. Dan yang terpenting, semua yang dia katakan benar. Aku memilih untuk tidak mendengar, namun, sesudahnya aku menemukan semangat di pundaknya, setiap kata dan setiap kalimatnya sangat menyentuhku. Ashiya meninggalkan teman dan keluarganya, juga ia telah mengorbankan waktunya untuk datang kemari seorang diri. Saya fikir ia hebat. Oleh karena itu ku mohon, biarkan Ashiya kembali dengan senyuman. Tolong, percaya padanya”seru Sano sambil membungkuk dihadapan abang Ashiya.
Di asrama, semua orang masih sibuk menunggu hasil inspeksi HIBARI FOUR.
Dan hasilnya adalah…kamar 205 bermasalah, itu artinya anak-anak asrama 2 tersangka pencuri underware. Nanba shock memegangi keningnya, ia merasa tidak percaya asrama nya seperti itu. (wakakaka, secara leadernya aja mesum).
“Bukan kah itu kamar Sano dan Ashiya?”celetuk salah satu murid.
“Ga mungkin”seru Nakatsu.
"Ini ditemukan di lemari Ashiya”seru Hibari four.
Nakao melihat Ashiya lewat, ia pun menarik Ashiya.
“Ada apa itu? Apakah aku melakukan sesuatu?”seru Ashiya dengan tanpa dosa.
“Apakah kau pencuri pakaian dalam?”seru Hibari pada Ashiya.
“Apa??!!”seru Ashiya.
Lalu salah satu Hibari Four maju menunjukkan underware Ashiya, Ashiya pun reflex merebut underware tersebut dan menyembunyikannya ke dalam jas seragamnya.
Semua murid bersorak, “Jadi Ashiya pencurinya…”
“Tentu tidak” seru Ashiya sambil melempar underware. Hibari pun menangkapnya.
“Jangan mengelak. Ini ditemukan dalam lemari mu. Jelaskan itu?!!”seru Hibari.
Anak-anak pun bersorak meminta penjelasan Ashiya. Ashiya terpojok, ia hampir saja menangis. Lalu muncullah sano membawa underware juga, “Kalau begitu bagaimana dengan ini”seru nya sambil memainkan underware. Anak-anak bersorak kaget.
“Dari mana kau mendapatkan itu Sano?”seru mereka. Sano pun menunjuk ke kandang Yuujiro.
Ternyata di dalam kandang Yuujiro ditemukan setumpuk underware. kekekeeke. kayaknya Yuujiro mau bertransformasi jd manusia nih…
Mereka semua Shock mengetahui pencuri underware adalah Yuujiro, Hibari hampir pingsan. Nakatsu hanya mengusap-usap Yuujiro.Ashiya menghela nafas lega. Sementara di belakangnya Sano duduk masih sambil memegang underware. wkwkwkwk hobi nih Sano.
Sano berjalan mendekati Ashiya dan meletakkan underware tadi ke kepala Ashiya. Kemudian melenggang pergi. Ashiya mengambil underware tadi, dan menatap tajam kepergian Sano. Kemudian tersenyum sambil meremas underware. Mungkin dalam hati ashiya nyanyi..oh..underware…cintaku…wkwkwk..saraf.
Ashiya menutup semua akses pintu ke kamarnya, Sano yang baru keluar kamar mandi, heran melihatnya. “Apa yang kau lakukan?”.
“Ooh, jika nanti kakak ku datang, aku tidak akan membiarkan dia masuk”seru Ashiya.
Kemudian terdengar bunyi notifikasi email, “Ada email untuk mu”seru Sano.
Ashiya pun bergegas membuka emailnya. Dan email itu berbunyi: “Mizuki, pulanglah saat natal dan tahun baru. P.S: Sano, tolong jaga adikku”.
Ashiya terkejut, ia pun bertanya apada Sano, “Sano, apakah kau menemui kakaku?”Sano hanya diam saja. ( ya iyalah secara tuh sikat gigi masih nempel dimulut…kekeke)
“Mungkinkah itu, karena mu, Sano,?"seru Ashiya.
“Apa yang kau fikirkan? Tidak ada kerjaan”seru Sano ngeles kemudian pergi.
Ashiya pun tersenyum manis ke arah Sano. “Kamu sudah kembali ke dirimu lagi”seru Ashiya.
Sano memandang Ashiya, “Sungguh keras kepala”serunya kemudian membuka pintu. Namun ia tidak bisa keluar karena pintu di beri palang kayu oleh Ashiya. Ia pun memilih keluar lewat celah-celah kayu palang.
Ashiya bengong melihat Sano namun kemudian ia tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada abangnya. Di bandara, abangnya pun melangkah dengan seyuman mengembang.
Keesokan harinya, Ashiya keluar dari kamarnya lalu muncullah Sekime dan Nakao menariknya dan memaksanya duduk di kursi detector. Dan datanglah Nanba membawa underware Ashiya dan meng-interogasinya.
“Tidak ada yang merasa memiliki ini di St. Blossom, dan ini ada di ruangan mu, ya kan?”seru Nanba.
Lalu muncullah Nakao, “Kamu hanya perlu menjawab iya atau tidak dari setiap pertanyaan”serunya.
“Huh”seru Ashiya.
“Apakah ini milikku”seru Kayashima.
“Bukan”seru Ashiya. Dan mesin berbunyi..tuing…tuing…semua murid pun bersorak.
“Ini milikmu”seru Nanba sambil tertawa.
“Bukan…ga mungkin”elak Ashiya.
Sano berjalan memasuki stadion lompat tinggi. Ia menyentuh rumput lapangan tersebut, kemudian berbaring memandang langit.
Di cafetaria, murid-murid masih meng-interogasi Ashiya. Ashiya hampir menangis karena mesin selalu berbunyi dan Nanba senpai semakin meledeknya. Untunglah tiba-tiba Nakatsu datang membawa berita heboh. Nakatsu membawa Koran, yang berisi berita penggusuran asrama.
Bersambung episode 4.....
CREDIT:
written by Saa RF
picture by Saa RF and Ari RF
shared by Pelangidrama
Pelajaran yang bisa dipetik pada episode ini:
Renungi perkataan Sano ini "Lompat tinggi segalanya bagiku. Sejak aku masih kecil, aku ingin menyentuh langit walaupun hanya 1 cm. Dan itu adalah saat bahagia dalam hidupku. Tapi setelah aku mencetak rekor, kebahagian hilang. Dan itu pun menjadi beban buatku. Beban berat di pundakku untuk menjadi lebih hebat lagi. Pada waktu yg bersamaan, aku terluka di Amerika. Aku menggunakan alasan terluka untuk menyingkirkan bebanku"
Kekanakan memang, tapi itulah kenyataan, berulang kali berusaha menjadikan bukan beban, berusaha ikhlas namun tekanan tak kenal lawan, sama seperti kami, Bogging dan menulis Sinopsis adalah hobby kami namun ketika Blog naik traffiknya dan readers memburu-buru tulisan, ke-enjoyan itu hilang, yang ada justru menjadi beban. Dan ketika ada yang mencopas tulisan, kami sakit hati, kami pun menjadikannya alasan untuk berhenti menulis... So, pliss hargai kerja keras penulis jangan MENCOPAS, dukung terus mood penulis...ganbatte...!!!
0 comments:
Post a Comment