Do you like this story?
Suatu hari di kantor pengacara Yu Ping, pengacara Liang, pengacara baru yang tertarik dengan Yang Duo memberanikan diri mendekati Yang Duo.
Dengan sopan dia bertanya.
"Miss Yang, apa anda ada waktu?".
Yang Duo sewot,"Kau tidak tahu aku sedang sibuk!".
Dengan sopan dia bertanya.
"Miss Yang, apa anda ada waktu?".
Yang Duo sewot,"Kau tidak tahu aku sedang sibuk!".
Miss Yang kesal karena terus direcoki pengacara Liang tapi pengacara Liang tidak mau menyerah.
"Berarti setelah pulang kerja anda tidak sibuk dong?"
Dia lalu mengeluarkan 2 tiket dan memberanikan diri mengajak Yang Duo nonton.
"Tapi ini tiket ini gratis kok?"kata pengacara yang tahu Yang Duo sangat pelit soal uang.
"Apa waktuku juga tidak bernilai?! Sini kemarikan tiketnya mending aku jual ke orang lain".
Pengacara tidak menyerah dia lalu mengajak Yang Duo makan. Tapi Yang Duo juga menolak
"Apa karena kau dari Hongkong belum bisa juga makan sendiri di Taiwan?!"
"Berarti setelah pulang kerja anda tidak sibuk dong?"
Dia lalu mengeluarkan 2 tiket dan memberanikan diri mengajak Yang Duo nonton.
"Tapi ini tiket ini gratis kok?"kata pengacara yang tahu Yang Duo sangat pelit soal uang.
"Apa waktuku juga tidak bernilai?! Sini kemarikan tiketnya mending aku jual ke orang lain".
Pengacara tidak menyerah dia lalu mengajak Yang Duo makan. Tapi Yang Duo juga menolak
"Apa karena kau dari Hongkong belum bisa juga makan sendiri di Taiwan?!"
"Miss Yang , Anda rupanya tidak mengerti saya berusaha mengajak Anda berkencan"kata pengacara berani.
Tiba-tiba sekelompok teman-teman pengacaranya lainya rubuh di dekat mereka. Hehe...Mereka rupanya dari tadi menguping dan mengintip...dan mereka kaget karena pengacara baru itu berani terus terang pada Yang Duo yang terkenal galak.
Yang Guo mendapat telepon dari Hui Fan yang ingin berbicara 4 mata dengannya. Mereka lalu bertemu di sebuah restoran.
Yang Guo menawari Hui Fan memesan makanan.
"Aku tidak mau makan, aku selalu muntah jika makan".
Hui Fan sudah putus asa bagaimana cara dia mendekati Yu Ping. Kini Qi Ke Zhong juga sudah lepas tangan. Dia meminta tolong pada Yang Guo.
"Kita sering bertengkar sekarang. Dan kadang penyebab pertengkaran kita adalah kamu, Yang Guo".
Dia berkilah bahwa keinginan Yang Guo untuk baik dengan Ke Zhong membuat Yu Ping selalu membantu Yang Guo.
Yang Guo mendapat telepon dari Hui Fan yang ingin berbicara 4 mata dengannya. Mereka lalu bertemu di sebuah restoran.
Yang Guo menawari Hui Fan memesan makanan.
"Aku tidak mau makan, aku selalu muntah jika makan".
Hui Fan sudah putus asa bagaimana cara dia mendekati Yu Ping. Kini Qi Ke Zhong juga sudah lepas tangan. Dia meminta tolong pada Yang Guo.
"Kita sering bertengkar sekarang. Dan kadang penyebab pertengkaran kita adalah kamu, Yang Guo".
Dia berkilah bahwa keinginan Yang Guo untuk baik dengan Ke Zhong membuat Yu Ping selalu membantu Yang Guo.
"Yu Ping pernah diselamatkan nyawanya olehmu, jadi dia merasa berhutang budi dan ingin membayar kebaikanmu"kata Hui Fan beralasan.
"Tapi aku tidak berniat membuat dia harus membalas budi"
Yang Guo berjanji akan membantu dan memikirkan hal terbaik.
"Tapi aku tidak berniat membuat dia harus membalas budi"
Yang Guo berjanji akan membantu dan memikirkan hal terbaik.
Yang Guo sebenarnya bingung bagimana harus menolong Hui Fan. Dia lalu pergi ke kantor kakaknya (kantor Yu Ping). Di lift dia pertemu seorang pemuda yang membawa kaktus dalam pot dihias. Yang Guo sempat tertusuk oleh kaktus. Pemuda itu minta maaf. Pemuda itu adalah pengacara Liang.
"Kaktus ini baik bagi kesehatan, setalah lama terpapar radiasi komputer".
Yang Guo geli membayangkan pemuda itu berniat memberikan kado kaktus pada seorang wanita wkwkwk..ngasih kok kaktus ya bukan bunga mawar gitttuuu..
"Kaktus ini baik bagi kesehatan, setalah lama terpapar radiasi komputer".
Yang Guo geli membayangkan pemuda itu berniat memberikan kado kaktus pada seorang wanita wkwkwk..ngasih kok kaktus ya bukan bunga mawar gitttuuu..
Pengacara Liang akhirnya tahu bahwa Yang Guo ternyata adik dari Yang Duo, dia langsung ramah pada Yang Guo. Di ruang tunggu kantor pengacara Liang menyuguhi minuman dan snack pada Yang Guo.
Lalu pengacara yang lain membisiki Yang Guo bahwa pengacara muda baru itu berusaha mendekati kakaknya. Yang Guo sangat antusias dengan gosip baru itu.
Dia lalu melihat meja kerja kakaknya, di sana sudah ditaruh kaktus kecil dalam pot.
"Wow pemuda itu sungguh berani..."
Lalu pengacara yang lain membisiki Yang Guo bahwa pengacara muda baru itu berusaha mendekati kakaknya. Yang Guo sangat antusias dengan gosip baru itu.
Dia lalu melihat meja kerja kakaknya, di sana sudah ditaruh kaktus kecil dalam pot.
"Wow pemuda itu sungguh berani..."
Yang Guo lalu bertemu kakanya dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraan dan kegeliaannya karena ada pria yang berani mendekati kakaknya. Dia tertawa geli dan menggoda kakaknya. Namun Yang Duo tak mengerti apa maksud adiknya (wkwkwkkwk....).
Maksud Yang Guo ke sana adalah untuk bertemu Yu Ping sehubungan dengan Hui Fan.
Yang Guo bicara empat mata di ruangan Yu Ping tentang Hui Fan. Namun hal itu malah membuat Yu Ping marah.
Maksud Yang Guo ke sana adalah untuk bertemu Yu Ping sehubungan dengan Hui Fan.
Yang Guo bicara empat mata di ruangan Yu Ping tentang Hui Fan. Namun hal itu malah membuat Yu Ping marah.
Yang Duo terpaksa pergi tapi dia bertekad tetap menolong Hui Fan.
Suatu sore, Yang Guo diantar pulang oleh Qi Da Ge sepulang dari menonton film bersama. Yang Guo mengajak Qi Da Ge masuk ke dalam rumah dan menyuguhinya minuman. Namun ayah Yang Guo terlihat tidak suka pada Ke Zhong.
Suatu sore, Yang Guo diantar pulang oleh Qi Da Ge sepulang dari menonton film bersama. Yang Guo mengajak Qi Da Ge masuk ke dalam rumah dan menyuguhinya minuman. Namun ayah Yang Guo terlihat tidak suka pada Ke Zhong.
"Airnya habis!"kata ayah beralasan.
Ke Zhong merasa tak enak, dia lalu pamit pulang.
Lalu Yang Guo protes pada ayahnya karena bersikap buruk pada Ke Zhong.
"Dia itu masih menyimpan hati pada wanita lain!".
Ayahnya tampak tak ingin Yang Guo sakit hati. Menurutnya harta bukan segalanya yang penting anaknya bahagia.
Ke Zhong merasa tak enak, dia lalu pamit pulang.
Lalu Yang Guo protes pada ayahnya karena bersikap buruk pada Ke Zhong.
"Dia itu masih menyimpan hati pada wanita lain!".
Ayahnya tampak tak ingin Yang Guo sakit hati. Menurutnya harta bukan segalanya yang penting anaknya bahagia.
Mereka berdua lalu mengubah topik pembicaraan. Yang Guo bercerita dengan antusias bahwa di kantornya ada seseorang yang mendekati kakaknya. Ayahnya juga sangat antusias mendengar cerita itu.
"Wah kalau begitu kakakmu harus segera menikah".
"Kau tidak peduli seperti apa orangnnya? kurus atau gemuk, tinggi atau pendek?!", Yang Guo heran.
"Aku pokoknya menerima semua orang yang menyukai kakakmu".
"Wah kalau begitu kakakmu harus segera menikah".
"Kau tidak peduli seperti apa orangnnya? kurus atau gemuk, tinggi atau pendek?!", Yang Guo heran.
"Aku pokoknya menerima semua orang yang menyukai kakakmu".
Tiba-tiba Yang Duo datang. Ayahnya langsung menggodanya.
"Kudengar ada pria baru ya di kantor?"(ehm..ehm).
"Dia juga memberinya kaktus"kata Yang Guo.
Yang Guo dan ayahnya kompak menggoda kakaknya. Yang Duo melotot marah dan berteriak.
Namun di belakang Yang Duo mereka kembali menggosip dan tertawa bersama. (hahaha ini ayah dan anak kompaaak banget).
"Kudengar ada pria baru ya di kantor?"(ehm..ehm).
"Dia juga memberinya kaktus"kata Yang Guo.
Yang Guo dan ayahnya kompak menggoda kakaknya. Yang Duo melotot marah dan berteriak.
Namun di belakang Yang Duo mereka kembali menggosip dan tertawa bersama. (hahaha ini ayah dan anak kompaaak banget).
Suatu hari di kantornya Yang Duo tanpak sibuk, dia menggunting-gunting kertas juga sibuk memanggang kue kering. Setelah matang dia menawarkan kue itu kepada Qi Da Ge.
"Kau tidak sudah terlalu repot , kau sudah terlalu baik, aku mengerti maksud baikmu".
Namun kai ini maksud Yang Guo bukan itu dia hanya minta Ke Zhong mencicipi rasa kuenya.
"Tapi ada yang sedikit pahit (agak gosong)"kata Qi Da Ge.
Tak lama kemudian datanglah Hui Fan menemui Yang Guo. Ternyata kue itu dibuat oleh Yang Guo untuk Hui Fan. Yang Guo mengemas kue kering itu baik-baik dan juga membuatkan kartu ucapan untuk diserahkan Hui Fan pada Yu Ping. Jadi Yang Guo membantu Hui Fan berbaikan dengan Yu Ping.
"Kau tidak sudah terlalu repot , kau sudah terlalu baik, aku mengerti maksud baikmu".
Namun kai ini maksud Yang Guo bukan itu dia hanya minta Ke Zhong mencicipi rasa kuenya.
"Tapi ada yang sedikit pahit (agak gosong)"kata Qi Da Ge.
Tak lama kemudian datanglah Hui Fan menemui Yang Guo. Ternyata kue itu dibuat oleh Yang Guo untuk Hui Fan. Yang Guo mengemas kue kering itu baik-baik dan juga membuatkan kartu ucapan untuk diserahkan Hui Fan pada Yu Ping. Jadi Yang Guo membantu Hui Fan berbaikan dengan Yu Ping.
"Kali ini Yu Ping pasti tidak akan menolak, dia tidak mungkin tega membuang makanan begitu saja"kata Yang Guo.
Yang Guo menyemangati Hui Fan agar tak patah semangat. Hui Fan terharu dia lalu memeluk Yang Guo.
Ternyata Qi Ke Zhong sempat mengamati mereka. Ke Zhong berkata pada Yang Guo bahwa usaha Yang Guo akan sia-sia belaka.
Ternyata Qi Ke Zhong sempat mengamati mereka. Ke Zhong berkata pada Yang Guo bahwa usaha Yang Guo akan sia-sia belaka.
Siang hari Yu Ping di ruangannya melihat setoples kue kering dan kartu ucapan. Tahu itu pasti ulah Hui Fan, Yu Ping lansung melempar kartu tersebut.
Yang Guo membuatkan kembali setoples kue kering untuk Hui Fan yang akan diserahkan pada Yu Ping. Malam harinya Yang Guo menunggu Yu Ping di depan rumah Yu Ping. Yang Guo beralasan bahwa dia datang ke sana karena ingin menservis barang rusak. Namun Yu Ping paham maksud Yang Guo sebenarnya.
Yu Ping marah dan menyuruh Yang Guo tidak mengurusi urusannya dengan Hui Fan.
Yang Guo membuatkan kembali setoples kue kering untuk Hui Fan yang akan diserahkan pada Yu Ping. Malam harinya Yang Guo menunggu Yu Ping di depan rumah Yu Ping. Yang Guo beralasan bahwa dia datang ke sana karena ingin menservis barang rusak. Namun Yu Ping paham maksud Yang Guo sebenarnya.
Yu Ping marah dan menyuruh Yang Guo tidak mengurusi urusannya dengan Hui Fan.
"Kau tidak punya perasaan, kau harus belajar mengerti perasaan wanita"kata Yang Guo.
"Kau lah yang tak mengerti perasaanku"sergah Yu Ping.
"Aku hanya ingin kau bahagia".
"Sebaiknya kau pikirikan saja kebahagianmu!". Yu Ping kesal dan mengusir Yang Guo.
Yu Ping berjalan gontai memasuki rumahnya. Dia duduk di kursi dan melihat setoples kue kering di mejanya.
Dia bergumam sedih, "Kau ini bodoh, kue kering gosong seperti ini aku tahu pasti kamu lah yang membuatnya". Yu Ping teryata tahu kue itu pasti buatan Yang Guo.
"Kau lah yang tak mengerti perasaanku"sergah Yu Ping.
"Aku hanya ingin kau bahagia".
"Sebaiknya kau pikirikan saja kebahagianmu!". Yu Ping kesal dan mengusir Yang Guo.
Yu Ping berjalan gontai memasuki rumahnya. Dia duduk di kursi dan melihat setoples kue kering di mejanya.
Dia bergumam sedih, "Kau ini bodoh, kue kering gosong seperti ini aku tahu pasti kamu lah yang membuatnya". Yu Ping teryata tahu kue itu pasti buatan Yang Guo.
Yu Ping lalu mengambil sepotong kue. Dia memakannya dan lama kelamaan dia tak kuasa menahan tangisnya.
Yu PIng tak tahan lagi dengan keadaan ini. Dia ingin menyelesaikan masalah ini dengan Hui fan. Dia menelepon Hui Fan.
Keesokan harinya Hui Fan ke kantor Yu Ping memenuhi panggilan Yu Ping. Yu Ping minta pada sekertarisnya , Yang Duo, untuk tidak mengganggu mereka selagi bicara.
"Hui Fan tidak bsiakah kamu tidak melibatkan orang lain dalam masalah kita berdua?! Dulu kau selalu meminta bantuan Ke Zhong sekarang kau menyusahkan Yang Guo!".
Hui Fan pura-pura tak mendengar karena ia tak mau mendengar. Dia menawarkan sandwich buatannya untuk Yu Ping. Yu Ping menolaknya.
"Kalau begitu biarlah kumakan sendiri".
"Kau tahu yang kaulakukan itu sia-sia!"lanjut Yu Ping.
"Tidak sia-sia karena kau akhirnya memanggilku bertemu kan?".
Yu PIng tak tahan lagi dengan keadaan ini. Dia ingin menyelesaikan masalah ini dengan Hui fan. Dia menelepon Hui Fan.
Keesokan harinya Hui Fan ke kantor Yu Ping memenuhi panggilan Yu Ping. Yu Ping minta pada sekertarisnya , Yang Duo, untuk tidak mengganggu mereka selagi bicara.
"Hui Fan tidak bsiakah kamu tidak melibatkan orang lain dalam masalah kita berdua?! Dulu kau selalu meminta bantuan Ke Zhong sekarang kau menyusahkan Yang Guo!".
Hui Fan pura-pura tak mendengar karena ia tak mau mendengar. Dia menawarkan sandwich buatannya untuk Yu Ping. Yu Ping menolaknya.
"Kalau begitu biarlah kumakan sendiri".
"Kau tahu yang kaulakukan itu sia-sia!"lanjut Yu Ping.
"Tidak sia-sia karena kau akhirnya memanggilku bertemu kan?".
"Mengapa kau ini jadi tidak rasional dan menjengkelkan?!". Yu Ping kesal.
Di marahi Yu Ping , Hui Fan mulai stress /tertekan dia mengalihkannya dengan makan sandwich dengan cepat.Namun tak lama kemudian dia muntah lalu jatuh pingsan.
Di marahi Yu Ping , Hui Fan mulai stress /tertekan dia mengalihkannya dengan makan sandwich dengan cepat.Namun tak lama kemudian dia muntah lalu jatuh pingsan.
Hui Fan di bawa ke rumah sakit. Dia ternyata menderita gangguan makan karena depresi. (Aneroksia kalau ga salah yang selalu ingin makan tapi lalu memuntahkan makanannya kembali). Managernya terpaksa mencari alasan untuk menjelaskan berita ini pada wartawan. Yu Ping lalu menerangkan keadaan Hui Fan pada managernya.
"Kata dokter Hui Fan tidak boleh dibebani hal-hal berat".
Manajernya menukas, "Sebenarnya siapa yang memberinya beban? Bukankah itu kau? Kau memberinya banyak tekanan. Dia itu selebriti yang setiap gerakannya diamati orang sekecil-kecilnya. Tapi dia menahannya semua itu demi kau".
"Kata dokter Hui Fan tidak boleh dibebani hal-hal berat".
Manajernya menukas, "Sebenarnya siapa yang memberinya beban? Bukankah itu kau? Kau memberinya banyak tekanan. Dia itu selebriti yang setiap gerakannya diamati orang sekecil-kecilnya. Tapi dia menahannya semua itu demi kau".
Yu Ping merasa kasian dan bersalah pada Hui Fan, dia membawa dan bermaksud merawat Hui Fan di rumahnya. Dia menunggui Hui Fan yang tertidur. Hui Fan lalu bangun dan memanggil Yu Ping. Kali ini Yu Ping berbicara pada Hui Fan dengan nada lembut.
"Kau jangan terlalu memikrikan apa-apa, kata dokter kau harus banyak istirahat dulu"kata Yu Ping.
Melihat perubahan sikap Yu Ping, Hui Fan bahagia.
"Kau jangan terlalu memikrikan apa-apa, kata dokter kau harus banyak istirahat dulu"kata Yu Ping.
Melihat perubahan sikap Yu Ping, Hui Fan bahagia.
"Terima kasih dari nada bicaranya aku tahu kamu ternyata masih peduli padaku".
Dia lalu memeluk Yu Ping.
Yang Guo menelepon Yu Ping sambil menanyakan keadaan Hui Fan. Yang Guo tahu Yu Ping merawat Hui Fan.
Dia lalu memeluk Yu Ping.
Yang Guo menelepon Yu Ping sambil menanyakan keadaan Hui Fan. Yang Guo tahu Yu Ping merawat Hui Fan.
"Jadi kau telah berbaikan dengan kakak Hui Fan?".
"Mengapa kau tanyakan itu? Bukankah kau yang ingin kita baik?"sindir Yu Ping.
"Iya"kata Yang Guo, tapi kali ini yang Guo merasa tidak bahagia.
Sejak merawat Hui Fan, Yu Ping jarang datang ke kantor, kantor Yu Ping terasa sepi, anak buah Yu Ping tampak santai malah bisa bermain sepeda di kantor hanya Yang Guo dan pengacara Liang yang tetap sibuk.
"Mengapa kau tanyakan itu? Bukankah kau yang ingin kita baik?"sindir Yu Ping.
"Iya"kata Yang Guo, tapi kali ini yang Guo merasa tidak bahagia.
Sejak merawat Hui Fan, Yu Ping jarang datang ke kantor, kantor Yu Ping terasa sepi, anak buah Yu Ping tampak santai malah bisa bermain sepeda di kantor hanya Yang Guo dan pengacara Liang yang tetap sibuk.
Pengacara lainnya memanfaatkan Pengacara Liang yang rajin untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan mereka. Mereka akhirnya bosan dan kembali ingin ada keramaian. Mereka memanas-manasi lagi Pengacara Liang untuk mendekati Yang Duo.
Pengacara Liang lalu menyerahkan berkas dan ingin berbasi-basi pada Yang Duo. Tapi dia malah menerima gertakan dari Yang Duo (pengacara Liang ga kapok-kapok nih...polos banget).
Ketika berjalan pulang pengacara Liang, mencegat Yang Duo dengan motornya.
"Miss Yang, aku baru membeli motor, aku ingin memboncengmu pulang".
Ketika berjalan pulang pengacara Liang, mencegat Yang Duo dengan motornya.
"Miss Yang, aku baru membeli motor, aku ingin memboncengmu pulang".
"Kau pikir aku apa, orang yang suka memanfaatkan orang?!".
"Aku tidak memberimu tumpangan gratis kok".
Yang Duo heran.
Pengacara Liang selama ini telah mengamati rute dan ongkos transportasi Yang Duo.
"Aku telah menghitungnya jika kamu membayarku 60 perak kau masih untung dan aku juga untung"usul pengacara Liang.
"Aku tidak memberimu tumpangan gratis kok".
Yang Duo heran.
Pengacara Liang selama ini telah mengamati rute dan ongkos transportasi Yang Duo.
"Aku telah menghitungnya jika kamu membayarku 60 perak kau masih untung dan aku juga untung"usul pengacara Liang.
Yang Duo nampak tertarik dengan tawaran itu. Dan ikut membonceng pangeran Liang.
Pada saat yang sama Yang Guo juga diantara pulang oleh Qi Da Ge. Di depan rumahnya, Yang Guo melihat kakaknya baru saja diantar Pengacara Liang. Yang Guo sangat antusias.
Pada saat yang sama Yang Guo juga diantara pulang oleh Qi Da Ge. Di depan rumahnya, Yang Guo melihat kakaknya baru saja diantar Pengacara Liang. Yang Guo sangat antusias.
Yang Duo malu, apalagi saat itu Qi Ke Zhong pun turun dari mobilnya.
“Kakak, kau tidak pernah membawa teman pria ke rumah”sambut Yang Guo senang.
Qi Da Ge juga menyapa Yang Duo.
"Miss Yang kau sekarang telah punya pacar ya"goda Ke Zhong.
“Kakak, kau tidak pernah membawa teman pria ke rumah”sambut Yang Guo senang.
Qi Da Ge juga menyapa Yang Duo.
"Miss Yang kau sekarang telah punya pacar ya"goda Ke Zhong.
"Oh bukan-bukan dia hanya karyawan baru, dia kebetulan searah dan aku ikut dengannya. Dia juga akan pulang kok sekarang"kata Yang Duo salah tingkah. Yang Duo berusaha tidak langsung menyuruh pengacara Liang segera pulang.
Namun Yang Guo menarik pengacara Liang dan menyuruhnya mampir dan masuk ke rumah mereka. Yang Duo tidak setuju, dia menarik pengacara Liang ke arah berlawanan.
(wkwkwk kasian pengacara Liang ditarik sana sini nulisnya juga pengen ketawa).
Namun Yang Guo menarik pengacara Liang dan menyuruhnya mampir dan masuk ke rumah mereka. Yang Duo tidak setuju, dia menarik pengacara Liang ke arah berlawanan.
(wkwkwk kasian pengacara Liang ditarik sana sini nulisnya juga pengen ketawa).
Pengacara Liang menjadi “objek” tarik menarik. Yang Guo tidak mau kalah oleh kakaknya dia memanggil ayahhnya.
“Ayah ini kaktus, ini kaktus”kata Yang Guo memberi kode pada ayahnya. Ayah Yang Guo juga langsung antusias dan mengajak pengacara Liang masuk. Ayahnya juga kali ini mengijinkan Ke Zhong masuk dan makan bersama mereka.
Ayah Yang Guo menyiapkan makanan special. Ayahnya sengaja memberi tahu pengacara Liang masakan soup itu kesukaan Yang Guo.
Saat makan Yang Guo memberi kode pada Qi Da ge untuk “menginterview” pengacara Liang. Qi Da Ge menanyakan tentang asal pengacara Liang.
“Dari logat bicara Anda sepertinya asalnya dari HongKong ya?”
Pengacara Liang mengiyakan. Ayah Yang Duo langsung antusias, “Wow di sana banyak makanan segar dan murah cocok sekali untuk Yang Duo”
Yang Duo kesal.
“Ayah ini kaktus, ini kaktus”kata Yang Guo memberi kode pada ayahnya. Ayah Yang Guo juga langsung antusias dan mengajak pengacara Liang masuk. Ayahnya juga kali ini mengijinkan Ke Zhong masuk dan makan bersama mereka.
Ayah Yang Guo menyiapkan makanan special. Ayahnya sengaja memberi tahu pengacara Liang masakan soup itu kesukaan Yang Guo.
Saat makan Yang Guo memberi kode pada Qi Da ge untuk “menginterview” pengacara Liang. Qi Da Ge menanyakan tentang asal pengacara Liang.
“Dari logat bicara Anda sepertinya asalnya dari HongKong ya?”
Pengacara Liang mengiyakan. Ayah Yang Duo langsung antusias, “Wow di sana banyak makanan segar dan murah cocok sekali untuk Yang Duo”
Yang Duo kesal.
Qi Da Ge kembali bertanya “Apa Anda sudah punya pacar”.
Pengacara Liagn menjawab belum. Ayahnya kembali antusias bahwa Yang Duo juga belum punya pacar. Mereka bergantian menanyai pengacara Liang. Lama kelamaan Yang Duo marah dan mengacam akan mengusir pengacara Liang jika terus ditanya-tanyai (wkwkwk).
Akhirnya Ke Zhong bertanya tentang Yu Ping. Yang Duo cerita bahwa Yu Ping sekarang sibuk mengurus Ding Hui Fan dan jika harus ke kantor dia bekerja hingga larut malam. Yang Guo prihatin akan keadaan Hui Fan.
Ayah Yang Guo menyindir Qi Da Ge, “Bukankah kamu fans beratnya Ding Hui Fan”.
“Saya, Yu Ping, dan Hui Fan teman sejak kuliah kami telah berteman selama bertahun-tahun”.
“Pengacara Liang kamu punya teman wanita yang telah berteman baik selama bertahun-tahun?”sindir ayah Yang Guo.
Yang Guo protes pada ayahnya.
Yu Ping dan manager Hui Fan membawa Hui Fan kontrol ke rumah sakit. Menurut dokter secara fisik penyakit Hui Fan sudah sembuh hanya masih kurang berat badan. Yu Ping lalu berbicara 4 mata dengan dokter menurut dokter gangguan mental yang menyebabkan gangguan makan ini bisa pulih dalam jangka waktu lama tergantung kasus orang masing-masing.
Di luar Hui Fan tidak mau merepotkan Yu Ping dia minta managernya mencarikan pekerjaan yang mudah untuknya.
Akhirnya Ke Zhong bertanya tentang Yu Ping. Yang Duo cerita bahwa Yu Ping sekarang sibuk mengurus Ding Hui Fan dan jika harus ke kantor dia bekerja hingga larut malam. Yang Guo prihatin akan keadaan Hui Fan.
Ayah Yang Guo menyindir Qi Da Ge, “Bukankah kamu fans beratnya Ding Hui Fan”.
“Saya, Yu Ping, dan Hui Fan teman sejak kuliah kami telah berteman selama bertahun-tahun”.
“Pengacara Liang kamu punya teman wanita yang telah berteman baik selama bertahun-tahun?”sindir ayah Yang Guo.
Yang Guo protes pada ayahnya.
Yu Ping dan manager Hui Fan membawa Hui Fan kontrol ke rumah sakit. Menurut dokter secara fisik penyakit Hui Fan sudah sembuh hanya masih kurang berat badan. Yu Ping lalu berbicara 4 mata dengan dokter menurut dokter gangguan mental yang menyebabkan gangguan makan ini bisa pulih dalam jangka waktu lama tergantung kasus orang masing-masing.
Di luar Hui Fan tidak mau merepotkan Yu Ping dia minta managernya mencarikan pekerjaan yang mudah untuknya.
“Jika perkerjaan bisa membuatmu senang aku setuju saja”kata Yu Ping.
Manajernya mengerti dia lalu pamit.
“Hui Fan hari ini cukup cerah kamu mau berjalan-jalan?”ajak Yu Ping.
Hui Fan tak percaya ajakan Yu Ping, dia tak menyangka Yu Ping mau bersikap baik padanya.
Mereka pergi berjalan-jalan di seputar kampus mereka dulu. Mereka lalu sampai di depan lapangan basket.
Manajernya mengerti dia lalu pamit.
“Hui Fan hari ini cukup cerah kamu mau berjalan-jalan?”ajak Yu Ping.
Hui Fan tak percaya ajakan Yu Ping, dia tak menyangka Yu Ping mau bersikap baik padanya.
Mereka pergi berjalan-jalan di seputar kampus mereka dulu. Mereka lalu sampai di depan lapangan basket.
“Yu Ping kamu ingat kan, dulu Ke Zhong dan kamu sangat menyukai berada di lapangan ini?”kata Hui Fan, Hui Fan membahas kenangan-kenangan mereka bertiga tentang basket.
Hui Fan akan menyentuh Yu Ping, tapi Yu Ping menghindar untuk bersentuhan dengan Hui Fan. (bersikap baik, perhatian bukan berarti ingin bersama lagi).
Pada saat yang sama Ke Zhong dan Yang Guo sedang mengurus projek pembangunan di kampus yang sama. Yang Guo terpaksa berbaju setelan blazer rapi dan memakai sepatu hak tinggi. Dia merasa canggung (emang keliatan ribet hehe). Baju itu rupanya milik kakaknya,Yang Duo.
Hui Fan akan menyentuh Yu Ping, tapi Yu Ping menghindar untuk bersentuhan dengan Hui Fan. (bersikap baik, perhatian bukan berarti ingin bersama lagi).
Pada saat yang sama Ke Zhong dan Yang Guo sedang mengurus projek pembangunan di kampus yang sama. Yang Guo terpaksa berbaju setelan blazer rapi dan memakai sepatu hak tinggi. Dia merasa canggung (emang keliatan ribet hehe). Baju itu rupanya milik kakaknya,Yang Duo.
“Kamu kali ini tidak keliatan seperti biasanya”goda Ke Zhong.
Yang Guo cemberut, dia bertanya bagaimana penampilannya.
“Bagus kok”kata Qi Da ge.
Tiba-tiba ke dua pasangan itu berpapasan muka, Yu Ping – Hui Fan dan Ke Zhong- Yang Duo. Mereka berseberangan jalan hanya terpisah oleh sebuah parit. Mereka semua merasa canggung.
Yang Guo cemberut, dia bertanya bagaimana penampilannya.
“Bagus kok”kata Qi Da ge.
Tiba-tiba ke dua pasangan itu berpapasan muka, Yu Ping – Hui Fan dan Ke Zhong- Yang Duo. Mereka berseberangan jalan hanya terpisah oleh sebuah parit. Mereka semua merasa canggung.
Hui fan ingin mereka bergabung untuk makan bersama, namun menurut Yu Ping mereka mungkin ada keperluan mereka sendiri.
Kedua pasangan itu lalu berpisah ke arah yang berlawanan. Ke Zhong pun merangkul Yang Duo pergi.
Yu Ping berbisik dalam hati.
Kedua pasangan itu lalu berpisah ke arah yang berlawanan. Ke Zhong pun merangkul Yang Duo pergi.
Yu Ping berbisik dalam hati.
“Ya biarkanlah seperti ini kita berjalan secara paralel dalam jalan masing-masing. Di masa datang kita tidak seharusnya jalan kita bertemu”.
Yu Ping kembali di rumah. Di rumah dia terus terkenang saat-saat berharganya bersama Yang Guo dulu di rumah itu.
Yu Ping kembali di rumah. Di rumah dia terus terkenang saat-saat berharganya bersama Yang Guo dulu di rumah itu.
Yu Ping ingin melepaskan Yang Guo tapi kenangan itu membuatnya pilu, dia menangis sendirian di rumahnya.
Suatu pagi di kantor Lawrence (Qi Ke Zhong), Yang Guo sedang sibuk membantu Qi Da ge mempersiapkan barang-barang bawaan ke Cina.
Suatu pagi di kantor Lawrence (Qi Ke Zhong), Yang Guo sedang sibuk membantu Qi Da ge mempersiapkan barang-barang bawaan ke Cina.
Qi Da ge rupanya akan bertugas luar selama beberapa hari. Ke Zhong menikmati perhatian Yang Guo yang amat besar kepadanya, termasuk membawakan oleh-oleh untuk ibunya.
Yang Guo berpesan pada Qi Da Ge.
“Jika ibumu bertanya apakah aku selalu berlatih (senam) bilang aku rajin berlatih ya”.
Yang Guo berpesan pada Qi Da Ge.
“Jika ibumu bertanya apakah aku selalu berlatih (senam) bilang aku rajin berlatih ya”.
“Emang kau suka latihan?”goda Ke Zhong .
“Kau tak usah memaksakan diri, dengan begini saja kau sudah cukup manis”kata Ke Zhong sambil mengusap (ngucek-ngucek lebih tepat hehe) kepala Yang Guo.
Qi Da Ge berpamitan pergi, setelah Ke Zhong pergi dia membayangkan Ke Zhong menciumnya (haha Yang Guo sebenarnya pengen dicum kali).
Tapi setelah itu dia bersorak menghibur diri sendiri.“Yang Guo dirimu sekarang sedang dalam puncak karir dan cinta, kamu harus bertahan!”
Tak lama kemudian munculah pengacara Liang mencari Yang Guo.
“Bisa kah kau critakan bagaimana kau akhirnya bisa tersentuh oleh pacarmu dan akhirnya menerima dia? Bisakah kau mengajariku?”
“Kamu benar-benar mencintai kakakku ya?”
Pengacara Liang bersumpah.
“Berikanlah yang dia sukai”bisik Yang Guo antusias.“Kau tak usah memaksakan diri, dengan begini saja kau sudah cukup manis”kata Ke Zhong sambil mengusap (ngucek-ngucek lebih tepat hehe) kepala Yang Guo.
Qi Da Ge berpamitan pergi, setelah Ke Zhong pergi dia membayangkan Ke Zhong menciumnya (haha Yang Guo sebenarnya pengen dicum kali).
Tapi setelah itu dia bersorak menghibur diri sendiri.“Yang Guo dirimu sekarang sedang dalam puncak karir dan cinta, kamu harus bertahan!”
Tak lama kemudian munculah pengacara Liang mencari Yang Guo.
“Bisa kah kau critakan bagaimana kau akhirnya bisa tersentuh oleh pacarmu dan akhirnya menerima dia? Bisakah kau mengajariku?”
“Kamu benar-benar mencintai kakakku ya?”
Pengacara Liang bersumpah.
Yang Guo di rumahnya membahas tentang pengacara Liang dengan ayahnya.
“Memang kau tahu apa yang disukai kakakmu?”tanya ayah memastikan.
“Uanglah”
“Memang kau tahu apa yang disukai kakakmu?”tanya ayah memastikan.
“Uanglah”
“Semua orang Taiwan juga tahu kakakmu itu suka uang, yang selain itu maksudnya” (hehehe sampai kita yang di indonesia juga tahu ya...wkwkwk).
“Oh aku tahu”kata Yang Guo , dia lalu berlari mengambil sesuatu dari kamar ayahnya.
Dia memperlihatkan buku desain kesayangan kakaknya. Di buku desain itu terselip kartu nama Qi Ke Zhong yang memakai nama Inggrisnya, Lawrence. Yang Guo juga menemukan tulisan nama Lawrence di buku itu, namun dia tak menyadari apapun.
Yang Guo dihubungi oleh Yan Ling, sahabatnya dia sedang bersedih karena menurutnya dia memergoki pacarnya berselingkuh dengan wanita lain. Padahal kemarin Yan Ling sampai rela ditato demi pacarnya. Yang Guo tak percaya pacar Yan Ling bisa selingkuh.
“Oh aku tahu”kata Yang Guo , dia lalu berlari mengambil sesuatu dari kamar ayahnya.
Dia memperlihatkan buku desain kesayangan kakaknya. Di buku desain itu terselip kartu nama Qi Ke Zhong yang memakai nama Inggrisnya, Lawrence. Yang Guo juga menemukan tulisan nama Lawrence di buku itu, namun dia tak menyadari apapun.
Yang Guo dihubungi oleh Yan Ling, sahabatnya dia sedang bersedih karena menurutnya dia memergoki pacarnya berselingkuh dengan wanita lain. Padahal kemarin Yan Ling sampai rela ditato demi pacarnya. Yang Guo tak percaya pacar Yan Ling bisa selingkuh.
“9 dari 10 laki-laki itu selingkuh!”.
Yan Ling menangis, ”Jadi ternyata kebahagianku selama ini adalah palsu belaka”.
Suatu ketika Yang Guo sedang bersepeda sendirian dia lalu teringat kesedihan Yan Ling, “Jadi kebahagianku selama ini ternyata palsu belaka”.
Yang Guo sempat khawatir dirinya senasib dengan Yan Ling. Namun tiba-tiba dia menerima telepon yang menggembirakan.
Yan Ling menangis, ”Jadi ternyata kebahagianku selama ini adalah palsu belaka”.
Suatu ketika Yang Guo sedang bersepeda sendirian dia lalu teringat kesedihan Yan Ling, “Jadi kebahagianku selama ini ternyata palsu belaka”.
Yang Guo sempat khawatir dirinya senasib dengan Yan Ling. Namun tiba-tiba dia menerima telepon yang menggembirakan.
Rupanya dia ditelepon oleh keponakan Yu Ping. Mereka, Yu Fei dan Yu Ting, sedang berada di Taiwan dan menunggu kedatangan Yang Guo.
Yang Guo datang ke kediamann Yu Ping. Yang Guo, Yu Fei dan Yu Ting sangat antusias dan bahagia ketika bertemu. Keponakan kecil Yu Ping itu sangat merindukan Yang Guo. Hui Fan yang ada di sana tampak iri melihat keakraban mereka.
Yang Guo lalu menyiapkan masakan kesukaan anak-anak untuk makan siang. Mereka makan bersama namun sayang Hui Fan tidak bisa makan makanan Yang Guo karena dia hanya bisa makan bubur. Yang Guo meminta maaf. HuiFan juga sempat menanyakan tentang kepergian Ke Zhong ke luar kota kepada Yang Guo.
Di meja makan itu terlihat Yu Fei dan Yu Ting tidak suka pada Hui Fan. Yu Fei kerap menyindir Hui Fan sehingga akhirnya Hui Fan pamit ke kamar.
Anak-anak ingin bermain game bersama Yang Duo dan pamannya. Namun Yu Ping menolak.
Anak-anak ingin bermain game bersama Yang Duo dan pamannya. Namun Yu Ping menolak.
“Kalian main saja bersama kakak (Yang Guo) aku harus bekerja”.
“Mengapa aku merasakan jarak dengan Xiang Da Ge (Yu Ping) semakin jauh saja”bisik Yang Guo dalam hati.
Yang Guo mengurus anak-anak sampai malam hari. Anak-anak sudah mandi dan menyiapkan mereka untuk tidur.
“Mengapa Bibi Hui Fan terus tinggal di sini?.Dia tidak terlihat sakit menurutku”protes Yu Fei.
“Mengapa aku merasakan jarak dengan Xiang Da Ge (Yu Ping) semakin jauh saja”bisik Yang Guo dalam hati.
Yang Guo mengurus anak-anak sampai malam hari. Anak-anak sudah mandi dan menyiapkan mereka untuk tidur.
“Mengapa Bibi Hui Fan terus tinggal di sini?.Dia tidak terlihat sakit menurutku”protes Yu Fei.
“Penyakit orang dewasa kau tidak tahu, pamanmu harus menjaga Bibi Hui Fan untuk memastikan dia baik-baik saja”.
Yu Fei menanyai Yang Guo “kakak, mereka terus menyebut Paman Ke Zhong kepadamu, apa kau berkencan dengannya?!”.
Yang Guo risih, “Kau jangan ikut campur urusan orang dewasa”.
“Aku pikir kakak akan bersama paman, lalu bisa menikah dan kita bisa tinggal bersama”kata Yu Ting.
Yu Fei dan Yu Ting dengan tegas berkata mereka tidak menyukai Hui Fan.
Yu Fei menanyai Yang Guo “kakak, mereka terus menyebut Paman Ke Zhong kepadamu, apa kau berkencan dengannya?!”.
Yang Guo risih, “Kau jangan ikut campur urusan orang dewasa”.
“Aku pikir kakak akan bersama paman, lalu bisa menikah dan kita bisa tinggal bersama”kata Yu Ting.
Yu Fei dan Yu Ting dengan tegas berkata mereka tidak menyukai Hui Fan.
Tiba-tiba Hui Fan datang di depan kamar. Dia membawakan selimut lebih untuk anak-anak. Yang Guo merasa tidak enak. Dia lalu memarahi anak-anak.
“Mengapa kalian berkata seperti itu, padahal Bibi Hui Fan baik pada kalian kan?!”
Malam itu Yang Guo mengobrol dengan kakaknya, Yang Duo tidak suka adiknya sok ingin ikut campur agar Hui Fan merasa nyaman bersama anak-anak.
“Mengapa kalian berkata seperti itu, padahal Bibi Hui Fan baik pada kalian kan?!”
Malam itu Yang Guo mengobrol dengan kakaknya, Yang Duo tidak suka adiknya sok ingin ikut campur agar Hui Fan merasa nyaman bersama anak-anak.
“Aku sebenernya melakukan itu untuk kakak, jika Hui Fan merasa nyaman dia kan cepat sembuh dan bosmu itu tidak akan memberikan pekerjaan berat pada kakak”.
Yang Duo merasa adiknya hanya mencari alasan.
“Kakak bagaimana soal Liang-liang, pengacara Liang”sindir Yang Guo tiba-tiba.
Yang Duo langsung marah dan memiting adiknya hehe…
Yu Ping melihat agendanya. Dia melihat besok waktu Hui Fan untuk pemotretan iklan. Dia lalu menelepon Yang Guo.
Yang Duo merasa adiknya hanya mencari alasan.
“Kakak bagaimana soal Liang-liang, pengacara Liang”sindir Yang Guo tiba-tiba.
Yang Duo langsung marah dan memiting adiknya hehe…
Yu Ping melihat agendanya. Dia melihat besok waktu Hui Fan untuk pemotretan iklan. Dia lalu menelepon Yang Guo.
“Aku besok harus menemani Hui Fan, bisakah kau menjaga Yu Fei dan Yu Ting selama kita pergi”.
"Kau tenanglah besok, kita bertiga pasti akan bersenang-senang".
Namun Yu Ping tidak bicara banyak. Yang Guo kini merasa cara berkata Yu Ping semakin resmi padanya. (hiks...)
"Kau tenanglah besok, kita bertiga pasti akan bersenang-senang".
Namun Yu Ping tidak bicara banyak. Yang Guo kini merasa cara berkata Yu Ping semakin resmi padanya. (hiks...)
bersambung....
written & foto by nana rf@Pelangidrama.net
0 comments:
Post a Comment