Do you like this story?
Mohon tidak meng-Copy Paste tulisan dari blog kami, bila ingin men-share di blog/FB cukup link nya saja. Tolong hargai kerja keras tim penulis, terimakasih ^^
---Hana Kimi Episode 2---
"Bagaimana rasanya menjadi gadis di sekolahan kusus pria?”tanya dr. Umeda. Ashiya bengong mendengarnya, dr. Umeda duduk mendekatinya.
Dr. Umeda meminta Ashiya menjelaskan alasannya, Ashiya panik ia pun mencoba menjauh dari dr. Umeda. Tapi dr. Umeda menarik bajunya sambil memasang wajah marah sehingga Ashiya terjatuh ke lantai. Dr Umeda menekan luka di kaki Ashiya sehingga Ashiya mengaduh kesakitan.
“Kamu fikir, kamu bisa membodohi aku?”seru Umeda seraya mendekatkan wajahnya pada Ashiya. Ashiya kesakitan karena Umeda makin menekan luka Ashiya. Lalu datanglah Yochiro ajning milik Sano, ia menyerang Umeda. Sehingga Ashiya bisa kabur dari UKS.
Ashiya berhasil lolos, ia berhenti di taman untuk merasakan sakit di kaki nya, lalu Yochiro lewat, Ashiya mengikuti kepergian Yochiro, ia kaget ketika melihat Yochiro mendekati Sano. Ashiya pun berfikir bahwa Sano lah yang mengirim anjing itu, Ashiya mengucapkan terimakasih kepada Sano. Namun Sano mengelaknya, ia malah berkata kasar pada Ashiya. Ia meminta Ashiya untuk tidak salah paham terhadap kebaikannya kemudian meninggalkan Ashiya sendirian di taman. Ashiya kesal sehingga ia menghina penampilan Sano, Sano hanya mengabaikannya.
Tenouji beserta kelompoknya bersujud memohon maaf pada Ashiya, Ashiya memaafkan mereka namun Nanba tidak terima, sehingga Tenouji pun berniat membatalkan kemenangannya. Lalu muncullah wakil kepala sekolah yang menyatakan tidak ada hadiah untuk kemenangan mereka. Nanba tampak shock karena ia tidak bisa keluar di weekend. Sementara Nakao menggodanya.
Tenouji merasa bersalah, ia pun berjanji akan menang dengan fair di pertandingan berikutnya, Ashiya heran kenapa ada pertandingan berikutnya. Lalu muncullah Oscar dengan tawa hantunya beserta rombongan. Kepala sekolah pun mengatakan kalau minggu depan akan diadakan kontes mr. Osaka.
Setelah keadaan sepi, Sekime menjelaskan pada Ashiya, “mr. Osaka kontes adalah event yang diselengarakan bersama St Blossom. Yaitu kontes pemilihan King and Queen. Ini merupakan kontes Fasion, pria dan wanita yang popular akan terpilih. Dan peringkat terdahulu adalah: 5. Tenouji, 4. Nakatsu, 3. Nanba Minami, 2. Oscar, 1. Sano"
“Oh Sano nomor 1?”seru Ashiya. Mereka pun terdiam dengan lamunan masing-masing.
Lalu muncullah Nakatsu, ia meminta Ashiya mendekatinya. Ashiya dan Nakatsu pergi ke belakang asrama.
“Kenapa Nakatsu?”seru Ashiya.
“Oh ini perihal marathon, apakah kau baik-baik saja?”tanya Nakatsu.
“Ya, aku baik-baik saja, terimakasih atas bantuanmu”seru Ashiya dengan gaya prianya.
“Umm, justru aku yang ingin mengucapkan terimakasih padamu, bagaimana bilangnya yaa,,,um setelah aku melihatmu berlari, aku berubah, jadi mulai sekarang kau menjadi teladanku”seru Nakatsu.
“Teladan?”tanya Ashiya heran.
“Kenapa? Ada masalah dengan itu?”seru Nakatsu sambil merangkul Ashiya, Namun tiba-tiba jantung Nakatsu berdetak kencang, ia pun memandangi Ashiya, Ashiya balas memandangnya sehingga Nakatsu salah tingkah. “Umm, bagaimana dengan menjadi adik, sama kan?”serunya.
“Adik?”tanya Ashiya.
“Kalau teman?”tanya Nakatsu masih salah tingkah.
“Baik” seru Ashiya.
Nakatsu langsung berlari memasuki asrama, jantungnya masih berdegup kencang, ia mencoba berfikiran jernih, namun jantungnya tetap berdetak kencang.
Keesokan harinya murid-murid St. Blossom mendatangi St. Gakuen. Murid-murid St. Gakuen pun sibuk memandangi mereka dan bergosip tentang mereka.
Sementara itu di lobi, Ashiya dkk sibuk menghias ruangan. Nakatsu sibuk membuat Sakura, lalu dtanglah Kayashima yang menyangka Nakatsu membuat bintang. Murid-murid yang lain sibuk bertukar no. hp dengan murid St. Blossom.
Lalu muncullah Hibari Four yang menghentikan aksi tuker no hp. Seperti biasa, dengan gaya boosy nya Hibari mengatur jalannya dekorasi. Para Hibari four pun membicarakan prestasi queen yang sudah di tangan Hibari-sama selama 6 tahun (berarti dia ga lulus donk?).
Sementara itu di lobi, Ashiya dkk sibuk menghias ruangan. Nakatsu sibuk membuat Sakura, lalu dtanglah Kayashima yang menyangka Nakatsu membuat bintang. Murid-murid yang lain sibuk bertukar no. hp dengan murid St. Blossom.
Lalu muncullah Hibari Four yang menghentikan aksi tuker no hp. Seperti biasa, dengan gaya boosy nya Hibari mengatur jalannya dekorasi. Para Hibari four pun membicarakan prestasi queen yang sudah di tangan Hibari-sama selama 6 tahun (berarti dia ga lulus donk?).
Pada saat itulah terjadi insiden dimana Komari-san tidak sengaja menarik tali sehingga berjatuhan semua kertas-kertas dari atap, Nakatsu mencoba membantu membersihkannya sehingga Komari terpesona oleh Nakatsu. Ia pun tersenyum kepada Nakatsu, Nakatsu heran melihat Komari.
Di atap sekolah, Sano sedang duduk memainkan bola tangan, lalu datanglah Umeda.
“Kamu dan Ashiya tinggal dalam satu ruangan kan?. Dia sangat menarik”seru Umeda sambil melihat luka yang ada di pergelangan kaki Sano.
“Siapa yang tahu. Aku tidak peduli”seru Sano sambil memakai sepatu. Kemudian berlalu mneinggal Umeda.
“Sano,,,bagaimana tentang trak dan tim lapangan?”seru Umeda.
Sano menghentikan langkahnya, kemudian berjalan kembali Umeda meninggalkan atap.
Di asrama 1, Tenouji memberikan wangsit.
“Untuk pertandingan kali ini, tidak diperlukan pimpinanku. Oleh karena itu, 1 hal yang aku ingin kalian pahami adalah semua yang kulakukan adalah bentuk cinta”seru Tenouji.
“Yaaa”seru anggota lainnya.
“Jika ada seseorang yang tidak ingin mengikuti kepemimpinanku lagi, silahkan tinggalkan ruangan ini dalam 1 menit. Aku tidak akan menghentikan kalian”serunya seraya menunjuk pintu lalu berbalik dan memejamkan matanya.
Seluruh anggota pun berlari ke arah pintu, mereka berusaha membuka pintu, namun pintu telah dikunci Tenouji. Sementara Tenouji menghitung mundur waktu.
“Waktunya habis”seru Tenouji. Ia pun membuka matanya lalu tersenyum melihat anak buahnya masih rapi berdiri di hadapannya.
“Aku mengerti, kalian masih ingin mengikuti kepemimpinanku”seru Tenouji.
“Yaaaaa”seru mereka bersamaan.
Di asrama 2, mereka sedang makan bersama sambil membicarakan kontes. Mereka ingin Nakatsu melakukan suatu perubahan, namun ia menolak, ia menunjuk Sekime, Sekime pun menolak, mereka pun saling tunjuk sampai akhirnya tunjukan terakhir jatuh pada Ashiya. Ashiya kaget, ia mencoba mengelak, namun Nakao mengancamnya. Lalu tiba-tiba Sano dengan terhuyung-huyung mendekati mereka, ia mengajak Ashiya pergi, Ashiya pun mengikutinya. Nanba melihat ke piring Sano, ia pun kaget, mereka semua kaget begitu melihat asinan Nara habis. Itu artinya Sano mabuk.
Sano mengajaka Ashiya ke gudang, namun karena suasana gelap, Ashiya tidak bisa melihat apa-apa. Ia bertanya dimanakah lampu, Sano hanya mengiyakan. Ashiya menyorot wajah Sano dengan lampu, akhirnya Sano maju untuk menyalakan lampu, karena ia terhuyung-huyung akhirnya semua barang berjatuhan. Ashiya berusaha menolong tapi yang ada mereka sama-sama ketimpa barang dan jatuh berpelukan. Dan pada saat itulah Sano mencium Ashiya. Ashiya menampar Sano, dan Sano pun tertidur. Ashiya kaget, ia berfikir Sano pingsan, lalu Nakatsu dan lainnya muncul.
Mereka membawa Sano ke kamar, Nanba menjelaskan kalo Sano sedang mabuk karena telah memakan asinan nara yang mengandung alcohol. Nakatsu juga menambahkan kalo Sano adalah pemabuk yang parah, karena ia punya kebiasaan mencium orang terdekatnya ketika mabuk. Sano tersenyum sambil tidur. Berasa tahu aja kalo sedang digosipin. Ashiya kaget mendengar penjelasan Nanba dan Nakatsu. Ia memegangi bibirnya.
Nanba mengaku sudah menjadi korbanya, Nakatsu juga, Sekime juga, Nakao, Kayashima, dan seluruh anggota asrama mengakui sudah menjadi korban Sano bahkan Tenouji, Oscar dan yochiro ikut mengakui.
Ashiya duduk diatas temat tidurnya, ia memandangi Sano yang tertidur pulas.
“Itu ciuman pertamaku”seru Ashiya.
Keesokan harinya, Umeda memasuki ruang UKS, namun ia terkejut melihat reporter Hara Akiha sedang di ruangannya, mereka pun bertengkar lagi, reporter Hara menanyakan tentang Ashiya. Lalu Sano datang berkunjung ke UKS. Ia menyerahkan surat keterangan kepada Umeda kemudian pergi lagi. Reporter Hara heran kenapa Umeda membiarkannya, Umeda berkata tidak ada gunanya.
Sano berpapasan dengan Ashiya di taman, Ashiya memanggilnya, Sano pun berhenti.
“Sano, tentang peristiwa semalam“seru Ashiya
“Semalam? Apa yang kau bicarakan?”seru Sano.
“Oh..tidak, bukan apa-apa”seru Ashiya. Di tempat lain, Nakatsu dan Kayashima menguping. Nakatsu dengan serius memperhatikan Ashiya, sementara Kayashima sibuk menganalisis aura Nakatsu.
"Nakatsu, kau mengeluarkan aura pink”.
“Apa? Pink?..oh ini mungkin”seru nya seraya memandangi kepergian Ashiya.
Di taman sekolah, kepala sekolah mengumumkan 10 finalis yang masuk ke dalam kontes Mr. Osaka. Yaitu: Hajime, Tenouji, Sano, Nanba, Nakatsu, Yao hikaru, Tezuka, Namiya dan Ashiya.
Ashiya terkejut, Nakatsu berusaha memberi selamat dengan menepuk pundak Ashiya, namun ia ragu, dan membatalkan niatnya. Ashiya malah menanyakan Sano, Nakatsu pun mengatakan Sano pasti tidak akan berpartisipasi. Ashiya pergi mencari Sano. Kepala sekolah mengumumkan bahwa hadian kontes kali ini adalah LCD tv.
Ashiya berjalan melewati loker sepatu, Umeda memanggilnya, Ashiya berusaha mengelak.
“Itu sungguh terlihat seperti tubuh perempuan bagiku. Katakan pada Sano, aku akan melakukan pemeriksaan padanya untuk trak dan tim lapangan minggu besok”seru Umeda.
“Ha..Sano keluar dari tim?”seru Ashiya kaget.
“Belum keluar, tapi bersiap keluar”seru Umeda.
Ashiya berlari mencari Sano, ia berpapasan dengan Nakatsu di taman.
“Sano tidk di sini?”
“Tidak ada, lupakan tentang Sano, mari kita makan Onomiyaki”seru nakatsu sambil mendekati Ashiya.
“Tidak”seru Ashiya.
“Kenapa tidak, ayolah"paksa Nakatsu.
Akhirnya Nakatsu berhasil membawa Ashiya makan Okonomiyaki, Ashiya mengatakan kalo Sano akan keluar dari tim. Nakatsu terkejut.
“Apa yang harus aku lakukan agar Sano mau lompat lagi?”seru Ashiya.
“Kalau kau memaksanya, ia tidak akan pernah lompat lagi. Sebenarnya dia orang yang sangat ingin lompat. Aku fikir kamu terlalu mengkhawatirkan Sano.
Nakatsu yang menyadari bahwa Ashiya begitu perhatian pada Sano langsung mengajukan pertanyaan pada Ashiya, “Apakah mungkin kau....” (penyuka sesama jenis maksudnya.... XD) Ashiya pun langsung menyangkalnya, “HUH? Bukan! Aku bukan homo!”.
Ashiya pun langsung berdiri dan berteriak ke arah Nakatsu “AKU BUKAN HOMO!”. Para pengunjung kedai dengan seketika langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ashiya dan Nakatsu.... “Baka! Aku hanya bercanda, jangan menganggapnya serius”jawab Nakatsu dengan suara berbisik.
Nakatsu pun menyuruh Ashiya untuk kembali duduk. Nakatsu mengambil gelas dan meminum air putih tersebut dan saat memandang Ashiya, matanya langsung membelalak, dikhayalannya Ashiya sedang tersenyum manis padanya, air yang belum sempat ditelan oleh Nakatsu pun mengalir keluar dari mulutnya... (hahahhahaha). Ashiya segera mengambil serbet untuk mengelap seragam Nakatsu yang terkena air.
“Jangan...jangan...jangan... tidak apa-apa. Nakatsu pun segera menjauh dan menyakinkan dirinya bahwa dirinya tidak apa-apa (maksudnya menyakinkan dirinya bahwa ia ga tertarik ma Ashiya hehhehehe). Nakatsu pun kembali ke tempat duduknya dan langsung membelah okonomiyaki yang ada di depannya dan memakannya disaat masih panas. Saat melihat Nakatsu yang kepanasan karena melahap okonomiyaki Ashiya lagi-lagi membantu Nakatsu mengelap dan membersihkan mulut Nakatsu karena okonomiyaki. Dan saat itu mereka pun beradu pandang dan kembali Nakatsu menjauh dari Ashiya dan berteriak, “Aku adalah pemain bola muda, Nakatsu Suichi. Dan Aku amat sangat mnyukai wanita!” dan lagi-lagi para pengunjung yang lain mengarahkan pandangan mereka ke arah Nakatsu dan Ashiya (Bhahahahhahahaha).
Saat Sano sedang berjalan bersama anjingnya, Kagurazaka memanggil Sano. Ashiya yang sedang berjalan bersama Nakatsu disekitar situ pun melihat Sano dan Kagurazaka. Ashiya pun lekas menarik tangan Nakatsu untuk menunduk untuk bersembunyi di antara tanaman.
Nakatsu yang masih terpengaruh dengan kejadiaan di kedai okonomiyaki, terlihat senang saat menyadari Ashiya sedang menggenggam tangannya. “Chotto... apa yang terjadi?....”tanya Nakatsu. “Disana... Sano dengan seseorang yang pernah aku lihat di suatu tempat...”jawab Ashiya.
Nakatsu yang masih terpengaruh dengan kejadiaan di kedai okonomiyaki, terlihat senang saat menyadari Ashiya sedang menggenggam tangannya. “Chotto... apa yang terjadi?....”tanya Nakatsu. “Disana... Sano dengan seseorang yang pernah aku lihat di suatu tempat...”jawab Ashiya.
“E....”Nakatsu pun tersadar mengapa tiba-tiba Ashiya menarik tangannya.
Nakatsu menjelaskan pada Ashiya bahwa orang tersebut adalah Kagurazaka, saingan Sano di kompetisi nasional. Ashiya yang sangat ingin mengetahui apa yang dibicarakan oleh Sano dan Kagurazaka pun akhirnya mendekat. Ashiya yang tidak terima dengan kata-kata Kagurazaka kepada Sano langsung memotong pembicaraan antara Sano dan Kagurazaka.
“Hey, kau...”teriak Ashiya kepada Kagurazaka, “Kau sudah keterlaluan, orang seperti dirimu akan selalu menjadi nomor 2!”lanjut Ashiya.
“Siapa wanita bodoh ini?”balas Kagurazaka.
“Apa?... aku adalah pria!”jawab Ashiya.
“Apa?... aku adalah pria!”jawab Ashiya.
“Hey, apakah kau... juga?”(lagi-lagi homo yang Nakatsu maksud).
“Apakah kau tertarik padanya?”tanya Nakatsu pada Kagurazaka.
“Apakah kau tertarik padanya?”tanya Nakatsu pada Kagurazaka.
“Huh? Siapa kalian ini?”balas Kagurazaka.
Nakatsu yang ingin membantu Sano pun berusaha memberikan semangat.
“Jangan khawatir...”lanjut Nakatsu sambil mendekat dan memegang bahu Ashiya namun sentuhan itu memberi efek love-love (hahhahaha). Nakatsu pun segera menjauhkan tangannya dari bahu Ashiya dan terkapar di tanah akibat efek love-love tadi (Bahahhaha......).
“Jangan khawatir...”lanjut Nakatsu sambil mendekat dan memegang bahu Ashiya namun sentuhan itu memberi efek love-love (hahhahaha). Nakatsu pun segera menjauhkan tangannya dari bahu Ashiya dan terkapar di tanah akibat efek love-love tadi (Bahahhaha......).
Kagurazaka pun tertawa sinis melihat tingkah aneh Nakatsu sambil berkata, “Sano, aku berbahagia untukmu” dengan masih menatap ke arah Nakatsu. “Kau dikelilingi oleh orang-orang dungu ini”lanjut Kagurazaka sambil pergi meninggalkan Sano, Ashiya dan Nakatsu.
Di hari berikutnya, Ashiya membuntuti Sano yang berjalan-jalan ke stadion dengan anjingnya. Sano yang menyadari keberadaan Ashiya pun langsung memanggilnya, “berapa lama kau berencana untuk bersembunyi...?” Ashiya pun langsung menampakan dirinya dari balik dinding.
“Kapan Yuujiro datang kemari?”tanya Ashiya pada Sano
“1 tahun yang lalu, ia berada di ruang perawatan saat aku lewat, jadi aku membawanya”jawab Sano.
“1 tahun yang lalu...”lanjut Ashiya.
“Sejak itu, kami selalu melewati jalan yang sama setiap kali jalan-jalan. Setiap hari... aku akan selalu melihat lapangan ini. Tetapi aku hanya dapat memandanginya saja, tidak ada hal lain yang dapat aku lakukan. Itu seperti apa yang Kagurazaka katakan. Tanpa aku sadari, aku telah menjadi takut untuk berdiri di tengah lapangan”jawab Sano.
“Jadi karena itu kau pergi?..., maksudku tidak perlu tergesa-gesa. Kau hanya perlu mengikuti tiap langkahmu, dan menjadi diri sendiri”. Ashiya berusaha memberi semangat pada Sano.
“Mengapa kau masih belum mengerti juga?”tanya Sano.
“Dengan mengatakan hal tersebut adalah sebuah beban bagiku, aku tidak dapat melompat. Itulah kenyataannya”jelas Sano sambil beranjak dari tempat duduknya.
“Dengan mengatakan hal tersebut adalah sebuah beban bagiku, aku tidak dapat melompat. Itulah kenyataannya”jelas Sano sambil beranjak dari tempat duduknya.
Ashiya tidak tinggal diam mendengar kata-kata Sano tersebut. Ia berdiri dan berteriak, “itu sangat konyol!”
“Kaki mu yang cedera telah sembuh total, jadi tidak mungkin kau tidak dapat melompat lagi. Kau dapat melalukannya”lanjut Ashiya sembari menghampiri Sano.
“Tutup mulutmu. Bukankah sudah aku katakan padamu bahwa aku tidak ingin melompat lagi?” balas Sano.
“Suatu hari nanti kau pasti ingin untuk melompat lagi. Aku akan membuat hari itu datang, jadi jangan berani kau untuk menyerah”jawab Ashiya.
“Ada apa dengan dirimu???”balas Sano.
Di Ohsaka Gakuen Mr. Osaka kontes dimulai. Acara dibuka dengan tarian dari 4 personil Hibari Four lalu Hibari menari sendirian.
Setelah pembukaan dari Hibari Four dilanjutkan dengan Oscar yang sedang kerasukan hanya bisa numpang lewat di kontes tersebut, namun atraksinya cukup keren, kepalanya bisa muter 360 derajat (hahhahahahha).
Sementara anak-anak Dorm 2 sibuk mencari Ashiya dan Sano. Mereka mencari Sano dan Ashiya di sekitar sekolah. Sementara di panggung sedang berlangsung atraksi bela diri dari Dorm 1. Dan selanjutnya atraksi dribling oleh Nakatsu.
Setelah pembukaan dari Hibari Four dilanjutkan dengan Oscar yang sedang kerasukan hanya bisa numpang lewat di kontes tersebut, namun atraksinya cukup keren, kepalanya bisa muter 360 derajat (hahhahahahha).
Sementara anak-anak Dorm 2 sibuk mencari Ashiya dan Sano. Mereka mencari Sano dan Ashiya di sekitar sekolah. Sementara di panggung sedang berlangsung atraksi bela diri dari Dorm 1. Dan selanjutnya atraksi dribling oleh Nakatsu.
Dan di ruang kesehatan, Umeda-sensei memanggil Ashiya untuk membahas surat kesehatan palsu Ashiya. Ashiya pun akhirnya menjelaskan pada dr. Umeda mengapa ia memberikan surat kesehatan palsu dan datang Ohsaka Gakuen.
-Flasback-
Ia pun menceritakan tentang kejadian 1 tahun yang lalu di Amerika. Ashiya yang kala itu bermukim di Amerika sedang berjalan sendiri ketika gerombolan lelaki yang mencoba mengganggu Ashiya. Tiba-tiba seorang lelaki muda yaitu Sano datang menolong Ashiya. Sano saat itu ke Amerika untuk bertanding.
Sano langsung menggapai tangan Ashiya dan mengajaknya berlari. Gerombolan tersebut pun mengejar mereka. Sano pun memutuskan untuk berpencar dari Ashiya. Sano yang di kejar oleh gerombolan itu terhenti karena jalan buntu, hanya ada pagar tinggi.
Salah satu gerombolan itu mengeluarkan pisau kecil. Sano mencoba untuk memanjat pagar dan namun telat! Sang pemegang pisau lantas menyabetkan pisaunya tepat di pergelangan kaki Sano. Sano jatuh tersungkur. Itulah tragedi yang menyebabkan Sano berhenti untuk lompat tinggi dan Ashiya nekat datang ke Jepang untuk membantu Sano.
-Flashback End-
Yuujiro tiba-tiba berlari kencang dan menarik Sano. Sementara di panggung MC memanggil-manggil nama Sano Izumi, namun Sano tidak muncul juga, di belakang panggung anak-anak dorm 2 menyerah mengharap kehadiran Sano di panggung, namun tiba-tiba saja terdengar suara sorak penonton. Mereka pun segera melihat ke panggung apa yang terjadi, ternyata Sano muncul di atas panggung bersama Yuujiro. Hheheheh ternyata Yuujiro menarik Sano ke panggung.
Kembali ke ruang kesehatan, dr. Umeda menjelaskan pada Ashiya apa yang akan terjadi pada Ashiya bila pihak sekolah mengetahui tentang perbuatannya. Ia akan dikeluarkan. Namun dr. Umeda bilang bahwa ia tidak akan melaporkan Ashiya, karena ia ingin melihat apa yang akan Ashiya lakukan untuk membuat Sano melompat kembali. Dr. Umeda pun mengingatkan Ashiya untuk tidak melewatkan Mr. Ohsaka Kontes, Ashiya yang tersadar dirinya terlambat datang ke kontes tersebut pun segera berlari.
Di ruang rias, Nanba, Nakao dan Sekime stress menunggu Ashiya, kemudian Ashiya datang dengan terengah-engah.
“Maaf, aku terlambat”.
“Tidak apa-apa”seru mereka sambil tertawa-tawa aneh. Hemmm pasti akan ada kejahilan nih.
Mereka menyuruh Ashiya memasuki ruang ganti baju, begitu Ashiya sudah melepas semua pakaiannya bersiap hendak memakai kostum, Nakao dkk menarik semua pakaian, sehingga tidak ada selembar pakaian pun diruang ganti. Sementara itu dari panggung nomor kontes Ashiya sudah di panggil. Ashiya menggedor pintu meminta pakaian. Nakao malah menyuruh Ashiya tampil bugil supaya menang kontes.
Ashiya sudah ketakutan karena tirai akan dibuka, di panggung Nakao memprovokatoor penonton untuk memangil-manggil Ashiya. Umeda datang ke ruang rias, ia menggelengkan kepalanya melihat ulah muridnya.
Lalu lampu panggung menyala, Nakao mulai berisap menyambut kedatangan Ashiya, semua penonton tercengang melihat Ashiya. Ashiya tampil cantik dengan gaun putri. Ashiya memandangi penonton, dr. Umeda memberikan semangat kepada Ashiya. Ashiya pun tersenyum kepadanya. Nakatsu, Sekime, Nanba sangat shock sekaligus terpesona dengan Ashiya. Sementara Nakatsu diam dengan wajah mupeng dan bengongnya.
“Nakatsu, hidungmu mimisan”seru Sekime, Nanba ikut memandangi Nakatsu.
Nakatsu meraba hidungnya, ia pun kaget, “Oh tidak, aku harus tenang, laki-laki…”seru nya mencoba menenangkan diri. Lalu pandangannya terhenti pada Ashiya, “cantiknya…”serunya tanpa sadar. Dalam khayalannya Ashiya tersenyum manis padanya dengan gaun putri, lagi-lagi efek love-love..hahaha
Di kursi penonton tampak Sano memandangi Ashiya, Umeda mendekatinya, dan memintanya mengambil kembali suratnya. Kemudian pergi meninggalkan Sano. Sano hanya terdiam. Tampak sekali wajah Sano begitu lelah. Ashiya sibuk melakukan pertunjukan sulap diatas panggung.
Lalu tibalah pengumuman pemenang, semua peserta berbaris diatas panggung, dan untuk King, pemenangnya adalah….. Yochiro…
Semua kaget tidak menyangka, (kaget apa bodoh sih…).Tenouji mengeluh karena tidak dapat LCD tv.
Dan pemenang Queen nya adalah Ashiya Mizuki.
Semuanya kaget, Hibari pingsan, Ashiya tidak kalah kaget. Yochiro mengajak Sano pergi, mereka pun meninggalkan panggung. Sementara yang lain sibuk dengan Hibari-san.
Kepala sekolah mengalungkan piagam kepada Youciro, dan memberikan LCD kepada Youciro.
Anak-anak asrama 2 merayakan kemenangan Ashiya dikamar Sano, mereka makan-makan lagi, tidak lupa ada asinan nara disana. Nanba dan Nakao mengucapkan selamat, Nakatsu memandangi Ashiya dari belakang, kemudian ia mendekati Sano.
“Kenapa kita harus merayakannya di kamar ini, sangat popular?”seru Naktsu kepada Sano.
“Tidak juga, jangan salah paham”seru Sano cool.
Nakatsu memakan snack dengan berantakan sambil berbicara, “Apa yang kau katakan?”kepada Sano sehingga snacknya mengotori pakaian Sano. Sano tersenyum dan membersihkan bajunya. “Bukan apa-apa”seruSano.
Nakatsu berusaha meraih gelasnya, namun tangan Ashiya juga meraihnya, Ashiya mempersilahkan Nakatsu mengambilnya, Nakatsu pun meminum gelas itu sambil bergumam, “ kenapa hatiku masih berdebar kencang? Akh gelas ini milik Mizuki, itu artinya, ciuman tidak langsung..”seru nya sambil bersiap minum, namun Kayashima merebut gelas itu dan meminum isinya.
“Akh..bodoh, kamu tahu apa yang kamu lakukan?”seru Nakastu sambil mencekik Kayashima.
“Ah..aura pembunuh di sekitarmu”seru Kayashima.
“Apaaa”seru Nakatsu masih kesal.
Ashiya mendekati Sano yang tertunduk lemas.
“Semua orang kaget, aku berpakaian seperti wanita, sangat menyenangkan”seru Ashiya. Sano tertawa, Ashiya ikut tertawa.
Namun ada yang aneh dengan tawa Sano, ia mulai senyum-senyum sendirian, Ashiya berteriak, Nakatsu melihat ke piring Nara di depan Sano, Sano bersiap mencium Ashiya, lalu datanglah bibir Nakatsu menampung ciuman Sano. Ashiya kaget. Semua anak berteriak melihat pemandangan itu. Sudah biasaaa. Nakatsu shock, Ashiya shock, dan Sano tertidur.
Di bandara, seorang pria bersiap dengan membersihkan kacamatanya lalu bergumam, “Mizuki”.
Di kamar, semua anak-anak telah tertidur, lalu tiba-tiba ada notifikasi email di komputer, Ashiya berusaha membukanya.
--Adikku, aku datang untuk menjemputmu—
Ashiya sangat kaget membacanya, dan Sano bangun dan melihatnya, “Ada apa?”. Mereka pun berpandangan.
to be continued............
CREDIT:
ditulis oleh Saa Rf dan Arai
gambar oleh Ari Rf
diterbitkan oleh Pelangidrama by Trio Maki Chan no Neesan muhaha, thx to Asri Rf
Hikmah/ pelajaran yang bisa di petik dari episode ini:
BAKA jana,,, semua ga masuk akal..kekeke...bingung apa hikmahnya....yang pasti keep enjoy buat ngikutin kelanjutannya.
oh ya, hikmahnya jangan di copas ya,,, alasan PD lama mengeluarkan sinopsis ini, karena PD ga mau di copas org sehingga kami komitmen akan menerbitkan sinopsis sehari sebelum jam tayang Hana Kimi di layar kaca....
0 comments:
Post a Comment