Recent Post


[Sinopsis] Tamra The Island-Tempted Again Episode 15

Do you want to share?

Do you like this story?

Di markas Seo Rin, mereka memproduksi perak dari timah. Yan mengambil salah satu timah batu. Yan pun menemui Seo Rin dan menunjukkan timah yang belum
jadi yang telah diambilnya.
“Bagaimanapun, kau gagal untuk membuat perak dari timah”seru Yan.
“Aku tidak percaya bahwa keamanan perusahaan ini lalai. Aku harus lebih waspada”jawab Seo Rin. Yan pun tersenyum.
“Sudah pasti bahwa perak tidak akan siapa pada tenggang waktu. Apa kembali ke rencana awal?”ujar Yan.
“Aku berpikir bahwa kau hanya tur keliling Hanyang”. Yan pun tertawa kecil.
“Sekarang East India Company tidak akan berbisnis dengan perusahaanmu lagi. Waktu yang diberikan padamu lebih dari waktu yang ditentukan”ujar Yan.
“Aku percaya bahwa kau akan memberi kami lebih banyak waktu”jawab Seo Rin.
“Bawa dia ke sini”seru Seo Rin pada seseorang di luar.

Lalu anak buah kepercayan Seo Rin membawa William masuk, Yan pun terlonjak kaget saat melihat orang itu adalah William. Sedangkan William biasa saja hahaha.
Yan dan William pun berbicara berdua, ternyata Seo Rin mengembalikan surat perjanjian yang dibuang Yan.
“Seo Rin, semuanya adalah plot wanita itu”ujar Yan.
“Alasanmu mencoba membantuku adalah hanya karena uang imbalan yang akan kau terima dari ibuku”seru William.
“Kau tidak harus percaya Seo Rin”.
“Kau dan Park Kyu adalah orang-orang yang tidak dapat dipercaya”balas Yan.
“Aku mendengar bahwa kau dituntut. Bagaimana kau bekerja di kelompok dagang ini”tanya Yan.
“Bagaimana denganmu. Bisnis apa yang kau lakukan dengan Seo Rin?”tanya William balik.
“Ini bukan urusanmu”jawab Yan.
“Baik. Lalu kau tidak perlu tahu apa yang aku lakukan di sini”balas William.
“Semua benar. Aku akan memungkinkan Seo Rin untuk berbisnis dengan East India Company terus menerus. Itulah yang dia inginkan. Tapi, kau harus kembali ke Inggris denganku”jelas Yan.
“Sebaliknya, bantu aku pergi dari sini dengan Beo Jin”ujar William.
“Lagi-lagi kau berbicara tentang Beo Jin. Selama Park Kyu di sini, dia tidak akan pernah meninggalkan Chosun. Kau konyol percaya pada seorang gadis licik”tegas Yan.
“Tidak sepertimu. Aku percaya padanya dan dia mempercayaiku”tegas William.
“Ibumu benar sekali , kapan kau akan tumbuh William?”ujar Yan. William pun hanya terdiam.
Seperti biasa Beo Jin sibuk memasukkan barang ke gudang, sekilas ia melihat wajah yang tak asing baginya yang tak lain adalah Yan. Ia pun menghampiri Yan.
“Apakah itu benar-benar kau?”seru Beo Jin, Yan pun menoleh ke sekelilingnya. Lalu Beo Jin menarik Yan bersembunyi.
“Hei, sudah lama tidak melihatmu. Aku pikir kau melarikan diri sebelumnya. Apakah tinggal di Hanyang?’tanya Beo Jin.
“Setiap kali aku melihatmu, kau begitu berisik”jawab Yan.
“Mengapa kau di sini? Mungkinkah, kau datang untuk menjemput William”tanya Beo Jin lagi. Yan pun tersenyum.
“Orang-orang berpikir rekanku (William) meninggal”ujar Yan .
“Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Menurut William, Yandari menyuruh orang untuk membunuh William itulah yang aku dengar darinya”ujar Beo Jin.
“Betapa bodohnya kau. Park Kyu mencoba menyelamatkan William”jawab Yan.
“Apa?”tanya Beo Jin.
“Meskipun Raja memperintahkan menuntut William, tapi Park Kyu mencoba menyelamatkan William”jelas Yan.
“Apakah itu benar?”.
“Park Kyu merasa menyesal karena tidak bisa menolong William, sedangkan William berhasil menyelamatkan diri. Park Kyu menyalahkan dirinya sendiri”.
“Benar, lalu aku bisa menjelaskan pada William”ujar Beo Jin. “Hei, mengapa kau tidak menjelaskannya pada William?”.
Yan pun hanya tersenyum dan berniat pergi namun Beo Jin menahannya.
“Yan, apakah kau ingat orang yang mencoba membunuh Yandari?. Aku pikir aku melihat pria itu di sini”ujar Beo Jin.
“Apa yang kau bicarakan?”seru Yan cuek.
“Tolong beritahu Yandari apa yang aku katakan saat kau bertemu dengannya. Orang itu ada di kelompok dagang ini”jelas Beo Jin.
“Kau selalu mengangguku kemana pun kau pergi”
“Itu karena aku tidak berani bertemu Yandari lagi”. Yan pun cuek lalu bergegas pergi.
“Yan”panggil Beo Jin namun tidak digubris Yan.
Ibu Beo Jin menjemur cabai merah besar-besar. Lalu datang Bong Sam yang taku-takut mendekat hahaha.
“Wow, cabai paprika yang sudah masak”puji Bong Sam lalu mencoba mengambil satu.
“Kenapa kau di sini?”tanya ibu Beo Jin.
“Aku datang ke sini karena Tuan Muda memintaku mencari tahu apakah ada sesuatu yang bisa aku bantu”jawab Bong Sam. Ckckckckckckck
“Bagaimana dia mengirim seorang pria yang terlihat buruk sepertimu”ujar ibu Beo Jin.
“Mengapa anda terus berbicara tentang penampilanku?”ujar Bong Sam tak terima hahaha. Ibu Beo Jin hendak seperti mau memukul, refleks Bong Sam pun mundur beberapa langkah. Tiba-tiba datang 3 orang pria bertampang sangar.
“Apa yang membawa kalian ke sini?”tanya ibu Beo Jin.
“Apa kau tidak mendengar dari tuan putri Si Yeon? Dia bilang kau harus pergi dari sini dalam waktu tiga hari. Kenapa kau masih di sini?”tanya salah seorang pria datang. Lalu ketiga pria itu pun mengobrak-abrik barang-barang ibu Beo Jin, Bong Sam pun tak dapat berbuat apa-apa. Di luar pintu Si Yeon tersenyum puas dengan apa yang menimpa keluarga Beo Jin.
Ibu Beo Jin duduk termenung di papan depan rumah dengan cabai-cabai berserakan. Beo Jin yang pulang ke rumah pun kaget melihat barang-barang berserakan.
“Ibu, apa yang terjadi di sini?”tanya Beo Jin.
“Yanban adalah orang-orang yang cukup mengerikan. Apakah orang-orang yang lahir dari golongan rendah bukan manusia”seru ibu Beo Jin.
“Ibu”ucap Beo Jin lalu mulai membereskan cabai yang berserakan.
‘Biarkan, kita akan berangkat dari sini subuh”ujar ibu Beo Jin.
“Apa maksudmu dengan pergi dari sini?”tanya Beo Jin.
“Orang-orang yang membuat kekacauan ini menyuruh kita untuk keluar dari rumah ini. Apa yang kita miliki selain tubuh kita sendiri. Jika mereka menyuruh kita pergi dari sini, kita harus pergi”jelas ibu Beo Jin.

Beo Jin pun duduk di dekat ibunya.
“Aku…lalu…haruskah aku kembali ke Tamna?”tanya Beo Jin. Park Kyu yang tadinya mau masuk pun mengurungkan niatnya.
“Tamna masih kota asalku. Ada….begitu banyak hal…yang aku tinggalkan di Tamna”. Air mata Beo Jin pun tumpah.
“Gua, bukit, meskipun menyelam terlalu sulit untukku, ada lautan yang tak berubah”ujar Beo Jin.
“Bagaimana dengan ayah dan Beo Seol”tanya Beo Jin mengalihkan perhatian.
“Ayah mengatakan aku bisa kembali kapan saja jika kehidupan yang aku lalui begitu keras, dia mengatakan bahawa….”lanjut Beo Jin namun terhenti karena tak kuasa menahan tangis. Ibu Beo Jin pun memeluk Beo Jin untuk menenangkannya. Beo Jin pun menangis sesegukan di pangkuan ibunya.
“Kenapa wajahmu begitu hangat?”tanya ibu Beo Jin saat meraba-raba wajah putrinya.
Ibu Beo Jin pun agak terkejut saat menoleh ke belakang dilihatnya Park Kyu. Begitu pula Beo Jin.
“Kenapa kau datang ke sini? Apakah kau datang ke sini untuk membuat kami kena lebih banyak masalah?”seru Beo Jin. Park Kyu hanya terdiam.
“Katakan pada pria itu untuk pergi dari sini, katakan padanya untuk tidak pernah datang ke sini lagi”pinta Beo Jin pada ibunya. Beo Jin pun bergegas masuk kamar walaupun berhenti sesaat menoleh ke arah Park Kyu. Park Kyu pun hanya terdiam.
“Apakah kau tidak mendengarnya? Pergi dari sini secepatnya”ujar ibu Beo Jin yang melihat Park Kyu belum juga pergi.
“Sekarang, kami tidak akan memberikan kesulitan lagi, kami akan berangkat dari sini fajar. Aku mendengar bahwa di Hanyang anjing makan anjing. Hanyang adalah tempat yang mengerikan untuk hidup”. Ibu Beo Jin bergegas masuk rumah.
“Anda tidak harus pindah”ujar Park Kyu, ibu Beo Jin pun menghentikan langkahnya.
“Aku menyuruh Anda datang ke Hanyang. Jadi, itu tanggung jawabku untuk menemukan tempat tinggal Anda. Aku merasa sangat menyesal untuk membiarkan Anda melewati masa sulit”.
“Kau tidak perlu melakukan itu. Aku tidak ingin berutang lagi padamu. Tunggu sebentar lagi sampai aku menemukan tempat untuk pergi, sampai saat itu….”jelas ibu Beo Jin namun dipotong Park Kyu.
“Daesanggoon (kepala penyelam)”ujar Park Kyu.
“Aku menghargaimu tapi jangan datang ke sini lagi, sejak Beo Jin demam, aku harus merawatnya”ujar ibu Beo Jin lalu bergegas masuk untuk merawat Beo Jin. Park Kyu pun hanya bisa terdiam.
Keesokan harinya Park Kyu mendatangi rumah Si Yeon.
“Aku tidak bisa…menikah denganmu”seru Park Kyu to the point. Si Yeon pun terpana. Lalu Park Kyu menaruh uang sekantong di hadapan Si Yeon.
“Ini adalah harga rumahnya. Harap berhenti membuat masalah lagi. Karena aku sudah bilang tujuanku, aku akan pergi”lanjut Park Kyu lalu bergegas pergi.
“Sudah…”seru Si Yeon, yang otomatis menghentikan langkah Park Kyu.
“Berita tentang pernikahan kita telah menyebar ke mana-mana. Jika pernikahan kita dibatalkan dengan cara seperti ini. Aku dan keluargaku akan malu”.
“Jika kita tidak berhenti sekarang,kau akan lebih malu”jawab Park Kyu lalu bergegas pergi. Hahaha Park Kyu bisa aja ni.
Di markas dagang Seo Rin, William termenung teringat saat Beo Jin berusaha melepaskan diri saat William menciumnya. Dan teringat saat Beo Jin menyusul Park Kyu ketika mereka akan berangkat dan William menyusulnya walaupun kehujanan hingga melunturkan rambut yang dicatnya. Dan juga kata-kata Yan yang mengatakan bahwa selama ada Park Kyu, Beo Jin tidak akan meninggalkan Chosun. William pun pergi menemui seseorang.
Ternyata William menemui Seo Rin.
“Apa yang membawamu kemari?”tanya Seo Rin.
“Kau menyelamatkan hidupku, aku pikir harus ada alasannya”jawab William.
“Bisakah kau melakukan segalanya?”.
“Jika…kau membantu pergi dari sini dengan Beo Jin segera, semuanya”.
“Suatu hari aku akan meminta bayaran, kau harus memenuhi janjimu pada saat itu”. William pun mengangguk lalu bergegas pergi.
“Biarkan dia pergi keluar dari sini sesekali”ujar Seo Rin pada Chi Yong.
“Jika orang asing diketahui padahal seharusnya sudah mati ada di sini, maka kita akan kesulitan. Apa rencanamu”.
“Suatu hari, orang asing yang akan menempatkan Park Kyu ke dalam kesulitan”jawab Seo Rin.
Seperti biasa ibu Beo Jin membereskan dagangan yang akan di jual bersama ibu Kkeut Boon di dipan depan rumah. Tiba-tiba Bong Sam datang.
“Permisi…”ucap Bong Sam menyapa.
“Mengapa orang jelek…begitu sering datang ke sini?”guman ibu Kkeut Boon.
“Silahkan ambil ini”ujar Bong Sam lalu menaruh bungkusan yang dibawanya di atas dipan.
“Apa itu? Apakah itu makanan?”tanya ibu Kkeut Boon.
“Tuan Mudaku mengatakan padaku untuk membawakanmu obat tonik”jawab Bong Sam. Oh ternyata bungkusan itu isinya obat hehehe.
“Oh, oh aku…pak jaksa?”seru ibu Kkeut Boon yang bergegas mengambil bungkusan obat tonik itu.
“Untuk diberikan pada Kkeut Boon ku?”tanya ibu Kkeut Boon dengan penuh penuh percaya diri.
“Karena ia terus memukul dia, akhirnya itu terbayar. Oh bau ini, bau begitu baik”ujar ibu Kkeut Boon seraya mencium obat tonik tersebut.
“Ya ampun, ini adalah untuk Beo Jin”seru Bong Sam seraya mengambil bungkusan obat itu dan menyerahkannya ke ibu Beo Jin.
“Beo Jin sudah pulih dan pergi bekerja. Kau bisa kembali ke sarjana Park sebagai gantinya”ujar ibu Beo Jin.
“Apa yang anda lakukan padanya untuk perubahan seperti ini. Bagaimana kau mempengaruhi dia untuk membatalkan pernikahan dengan keluarga tuan Hong Goo Rak?”cerocos Bong Sam.
“Apa? Apakah ia membatalkan pertunangannya?”tanya ibu Kkeut Boon. Ibu Beo Jin pun agak terkejut.
“Nyonya…sakit terbaring di tempat tidur”jawab Bong Sam.
Ibu Beo Jin mengambil bungkusan obat dan berkata,”katakan padanya bahwa aku menghargainya”. Lalu bergegas masuk ke dalam rumah membawa obat tadi. Wahhh kayaknya ibu Beo Jin senang ni, coz Park Kyu bisa jadi menantunya kakaka.
Di kediaman Park Kyu ada seseorang yang menunggunya di luar rumah. Bong Sam yang telah kembali pun menghampiri Park Kyu.
“Ada tamu untukmu”ujar Bong Sam lalu menunjukkan orangnya. Ternyata tamunya tak lain adalah Kim Yi Bang. Park Kyu pun tersenyum lalu menghampiri Yi Bang.
“Tuan, bagaimana kabarmu?”tanya Yi Bang. Park Kyu pun mengangguk tersenyum.
Yi Bang berbicara berdua dengan Park Kyu.
“Jadi, apa yang terjadi di Jeju?”tanya Park Kyu.
“Sesuatu yang aneh, seperti yang anda katakan sebelumnya. Tampaknya kepala baru provinsi Jeju telah merencanakan sesuatu”jawab Yi Bang lalu ia mengeluarkan selembaran kertas.
“Ini adalah desain pelabuhan yang akan ia bangun”.
”Pelabuhan?”tanya Park Kyu lalu membuka kertas tersebut. Lalu Yi Bang pun menjelaskan posisi pelabuhan itu.
“Meskipun sudah ada sebuah sungai di satu sisi merka membuat lagi yang sama di sisi lain. Ukurannya lebih besar dari yang disetujui. Merekaa bahkan membangun puri dan benteng. Ini bukan sungai sederhana di mana kapal-kapal kargo biasa berlabuh. Untuk menyelesaikan sungai berikutnya mereka merekrut penduduk local, mereka berada di bawah tekanan yang besar untuk bekerja”jelas Yi Bang. Park Kyu pun mendengarkan dengan seksama sembari berpikir.
“Lihat ke bagian bawah”pinta Yi Bang. Park Kyu pun melihat yang ditunjuk Yi Bang dan dilihatnya lambing dagang Seo Rin.
“Sudah pasti bahwa pencuri Jinsangpoom terkait dengan proyek ini”.
Di tempat pembuatan perak, salah satu pekerja Seo Rin melihat peleburan timah sukses. Seo Rin bergegas menuju tkp, dilihatnya beberapa keeping perak yang telah jadi. Lalu Seo Rin memperlihatkan hamparan perak yang telah jadi pada Yan.
“Lihatlah ini”seru Seo Rin.
“Sungguh mengesankan”jawab Yan.
“Mari kita mulai perdagangan, katakan pada mereka untuk datang ke kota Jeju”.
“Apakah kau memiliki sungai yang sesuai, di mana kapal East India Company dapat berlabuh?”tanya Yan.
“Ya, kami membangun salah satu yang dapat menampung beberapa kapal East India Company. Kau dapat memerintahkan mereka untuk memanggil Yang Bih di sungai Jeju”jawab Seo Rin.
“Jika yang besar harta karun, tidak akan ada penjaga bukan?”tanya Yan.
“Akan lebih mudah untuk berpikir Jeju sebagai milik grup pedagang Seo Rin”.
Yan pun nampak berpikir.
William dan Beo Jin pergi ke danau, mereka menikmati pemandangan bulan purnama di tepi danau. William pun melepaskan topi capingnya.
“Apa yang kau lakukan jika seseorang melihatmu?”tanya Beo Jin. William pun melihat ke sekelilingnya.
“Tidak ada orang di sekitar sini. Tidak apa-apa”ucap William lalu memakaikan topinya di kepala Beo Jin.
“Lucu”.
“Tapi kau harus hati-hati”ucap Beo Jin. William pun mengangguk. Lalu keduanya menikmati pemandangan.
“Duduk seperti ini bersama-sama seperti kita berada di Tamna”ujar Beo Jin.
“Ya”.
“Pada waktu itu…aku benar-benar membenci laut, sekarang jarakku dan lautan sangat panjang”ujar Beo Jin sedih. William pun menggegam tangan Beo Jin untuk menenangkan.
“Kata ‘kerinduan’ tampaknya benar-benar menjadi kata yang menyakitkan. Aku….takut bahwa aku akan..pada akhirnya merasakan kerinduan padamu”.
“Tapi kita di sini bersama-sama, mengapa kau mengatakan sesuatu seperti itu?”tanya Beo Jin. William pun tersenyum.
“Ya, kau benar. Kau tepat di sampingku”. “Aku…tidak akan kehilanganmu. Aku tidak akan menjadi seseorang yang merindukan orang yang jauh”ujar William. Beo Jin yang mendengarnya pun sedih.
William pun mengantar Beo Jin pulang sampai rumah.
“Apakah ini rumahmu di Hanyang?”tanya William. Beo Jin pun mengangguk.
“Untuk membawaku di sini. Terima kasih”. William pun mengangguk.
“Dapatkan rumah yang aman”ujar Beo Jin.
“Dapatkan rumah yang aman”ulang William. Beo Jin bergegas masuk namun William menarik tangan Beo Jin hingga kehadapannya. Beo Jin terkejut dan agak ketakutan.
William pun melepas topinya dan mencium kening Beo Jin.
“William”panggil Beo Jin, Beo Jin pun terkejut salah menoleh dilihatnya Park Kyu.

“Yandari”. William pun ikut menoleh, Park Kyu pun terkejut sampai tak dapat berkata-apa, orang yang telah dikiranya mati hidup sehat walafiat hahaha. William pun tersenyum.
“Park Kyu”panggil William.
“Yandari”panggil Beo Jin.
“Bagaimana kau bisa selamat?”tanya Park Kyu.
“William, seperti ini…ia selamat”jawab Beo Jin.
“Selamat, kau menipuku tahu bahwa dia masih hidup? Kau….”. Park Kyu pun berkaca-kaca.
“Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?”. Beo Jin pun terkejut.
“Aku bahkan tidak tahu itu dan …aku menangis merasa bersalah di hadapanmu. Melihatku seperti itu. Apakah menyenangkan? Melihat bagianku dari diriku yang memalukan…kau menikmatinya?”teriak Park Kyu. Beo Jin pun menghampiri Park Kyu.

“Ini bukan seperti yang kau pikirkan, Yandari?”ujar Beo Jin lalu mencoba memegang tangan Beo Jin namun dihempaskan oleh Park Kyu. William pun mendekat ke arah kedua orang ini.
“Lepaskan tanganmu, aku bukan lagi Yandari yang tinggal di ruang penyimpanan rumahmu”ujar Park Kyu dengan air mata yang mengalir. Beo Jin pun tak dapat berkata apa-apa.
“Park Kyu, aku yang ingin kau bunuh sekarang hidup, kau marah?. Aku seharusnya sudah mati tapi aku hidup…Apakah itu sebabnya kau begitu marah?”ujar William. Walah makin runyam ni kakaka.
“Tidak, William…bukan itu. Dia tidak mencoba membunuhmu. Dalam rangka un tuk menyelamatkanmu, di depan Raja. Dia berpura-pura untuk mencoba membunuhmu”jelas Beo Jin.
“Benar, Yandari”. Namun kedua orang ini malah hanya terdiam, Park Kyu diam memendam kekesalannya.
“Benar, katakan saja”seru Beo Jin. Namun Park Kyu malah memilih pergi. Beo Jin pun menahannya.
“Ucapkan dan kemudian pergi. Bahwa tidak benar…”ucap Beo Jin. Namun Park Kyu tak mengindahkannya ia tetap melangkah pergi.
Park Kyu yang kesal pun melepaskan kekesalannya dengan memukul pohon yang disandarinya. Ia pun menangis menumpahkan kekesalannya. William yang dikamarnya pun nampak berpikir mencerna kata-kata Beo Jin.
Di rumahnya Beo Jin minum arak sampai mabuk ditunggui ibunya.
“Ibu…aku…bodoh…tolol..aku tidak lebih dari mentimun laut atau penyemprot laut . Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku sama sekali”. Ibu Beo Jin pun mendengarkan dengan seksama curhat putrinya ini.
“Williamku…apakah orang pertama yang aku berikan hatiku atau temanku. Dia datang ke sini. Dan kesulitan yang dihadapinya begitu banyak. Aku bilang aku akan melindungi William. Aku berjanji, ketika aku menepati janji itu”ujar Beo Jin namun terpotong karena ia tak kuasa menahan tangisnya, ia pun menahannya dengan membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. Ibu Beo Jin menuangkan arak ke cawan Beo Jin lalu Beo Jin pun mengambilnya dan meminumnya sampai habis.
“Park Kyu, Yandari, hatiku…meskipun ia biasanya menyakiti hatiku dan dia bahkan kadang-kadang berarti untukku. Sebenarnya ibu, Yandari…”. Beo Jin tertawa.
“Aku juga seorang wanita dengan rahasia. Karena aku, dia begitu terluka”.
Ibu Beo Jin pun tersenyum dengan curhat puttrinya ini. Beo Jin pun menangis sesegukan lalu ibunya menyuruh Beo Jin menangis dipangkuannya. Ibu Beo Jin pun tersenyum seraya menepuk-nepuk bahu putrinya untuk menenangkannya.
Keesokan paginya William mengambil anak anjing yang tersesat di kamarnya.
William pun bermain dengan anak anjing tersebut. Lalu tiba-tiba Yan masuk. Yan pun tersenyum.
“Kau mendapatkan kenyamanan dari seekor anjing?”ejek Yan.
“Aku bertanya-tanya apakah anjing ini ditinggalkan atau kehilangan arah. Sepertinya dia memanggilku begitu, aku tidak bisa mengabaikannya dan pergi”jawab William.
“Berapa lama kau berpikir akan tinggal di sini? Kau hanya akan dimanfaatkan Seo Rin. Aku akan kembali N.E company. Aku akan membantumu, apakah kau ingin ikut denganku?”tanya Yan.
William pun membuka sedikit bajunya dan memperlihatkan cap milik Seo Rin yang tercap di punggungnya. Yan pun terkejut.
“Itu berarti aku milik Seo Rin”ujar William lalu William menutup kembali cap itu.
“Jika orang-orang dari India Timur melihatnya, mereka akan berpikir bahwa aku seorang mata-mata dari kelompok dagang Seo Rin”.
“Berhati-hatilah dengan Seo Rin. Dia mungkin akan membunuhmu, William”ujar Yan memperingatkan William. William pun mengangguk.
Yan menemui Park Kyu dan memperlihatkan uang perak yang ada lambang dagang Seo Rin.
“Apakah ini maksudmu kelompok dagang Seo Rin telah berhasil membuat perak dan memimpin?”tanya Park Kyu.
“Aku akan kembali ke N.E untuk memulai kesepakatan bisnis antara Seo Rin dan mereka “.
“Kenyataan bahwa aku akan menghambat Seo Rin akan berakibat buruk bagi N.E perusahaanmu. Lalu kenapa kau membantuku?”tanya Park Kyu.
“Ini tidak menjamin bahwa kau bisa memblokir Seo Rin”jawab Yan lalu bergegas pergi.
“Yoon”panggil Park Kyu yang otomatis menghentikan langkah Yan, Yan pun menoleh ke arah Park Kyu. Park Kyu pun mengeluarkan sebuah buku dari balik hanbooknya dan melemparkannya ke arah Yan, yang ditangkap Yan dengan mulus.
Yan pun memperhatikan buku tersebut.
“Aku menemukan bahwa kau adalah orang Chosun”ujar Park Kyu. Ternyata buku tersebut berisi tentang riwayat keluarga Kim dari Indung-Pahl yang sepertinya leluhur Yan.
“Kau adalah putra seorang potter (pembuat keramik) yang ditangkap oleh Jepang selama perang dengan Jepang. Kau adalah Kim Yoon putra Kim sang Yeon”jelas Park Kyu.
“Apakah perlu untuk menyamarkan diri sebagai orang Jepang?”tanya Park Kyu.
“Aku bukan orang Jepang ataupun Chosun. Hanya pelaut”jawab Yan.
“Pikirkan hal ini dengan hati-hati, kau tidak ingin Negara asalmu di ambil orang asing”pesan Park Kyu.
Park Kyu menemui putra mahkota dan menunjukkan bukti-bukti yang di dapat kertas denah pelabuhan dan mata uang perak.
“Jika Jeju diizinkan sebagai wilayah yang disewakan untuk perdagangan luar negeri. Seo Rin berencana menggunakan tentara East India Company untuk kudeta”jelas Park Kyu.
“Itulah mengapa mereka menarik menteri pemerintah ke sisi mereka? Dan bahkan mencoba menarikku ke dalamnya”ujar putra mahkota.
“Karena itu tidak mudah, mereka mencoba melakukannya dengan seluruh kekuatan”kata Park Kyu. Lalu putra mahkota mengeluarkan sebuah cap/segel miliknya.
“Cap ini milik putra mahkota”.
“Ini akan membantumu untuk mendapatkan beberapa prajurit”. Park Kyu pun mengangguk.
Park Kyu menemui Yi Bang.
“Semua pejabat pemerintah yang dikirim ke kota Jeju, apakah berada di pihak Seo Rin?”tanya Yi Bang.
“Itu sebabnya para pejabat dikhususkan untuk membangun sungai Yang Bih”.
“Aku berpikir bahwa kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi? Kembali ke kota Jeju dan awasi mereka”jawab Park Kyu.
“Aku akan melakukan seperti yang anda perintahkan”.
“Dan Yi Bang, dapatkan kau membantuku?”.
“Tolong katakan padaku”.
“Bisakah kau membawa penyelam Jeju dan Daesanggoon bersamamu?”.
“Aku akan melakukannya”.
“Dan gadis itu bekerja di kelompok dagang Seo Rin”.
“Apakah yang anda maksud putri dari Daesanggoon?”.
“Kita akan menyerang perusahaan itu malam ini. Jangan lupa membawanya bersamamu”.
“Ya, Tuan”jawab Yi Bang mengerti. Lalu Yi Bang pamit.
Di markas kelompok dagang Seo Rin, Beo Jin mengawasi Chi Yong yang menemui anak buah kepercayaan. Beo Jin pun menguping pembicaraan mereka.
“Seo Rin memerintahkanmu untuk bersiap-siap untuk pergi ke Jeju segera”ujar Chi Yong.
“Apakah ini berarti bahwa dia akan memindahkan pangkalan perusahaan?”.
“Itu benar, aku mendengar bahwa Pangeran Hyun memberi Park Kyu segel “.
“Apakah itu berarti dengan segel putra mahkota?”.
“Park Kyu akan menyerang perusahaan kita. Tolong cepat. Kali ini akhirnya aku bisa membunuh Park Kyu”. Beo Jin pun terlonjak kaget, tiba-tiba terdengar teriakan Kkeut Boon yang memanggilnya.
“Oh, Beo Jin!”panggil Kkeut Boon.
Chi Yong pun otomatis mendengar teriakan Kkeut Boon, Chi Yong pun menghampiri asal suara.
“Bagaimana kabar anda?”tanya Beo Jin basa-basi.
“Bagaimana kabarmu, Knight? Aku baik-baik saja”tambah Kkeut Boon.
Chi Yong pun tak mengindahkan mereka berdua lalu bergegas pergi. Beo Jin pun sedikit lega namun was-was.
“Dia terlihat begitu jantan. Aku bahkan bisa ada waktu minum teh bersamanya jika aku berada di Tamna. Ah, benar! Beo Jin! Sesuatu yang buruk terjadi?”ujar Kkeut Boon (Jyah ni kkeut Boon nggak tahu orang jahat hahaha).
“Apa?”tanya Beo Jin.
“Yi Bang datang dari Jeju ke Hanyang untuk membawa kita”.
“Itu Yi Bang, kita tidak melakukan sesuatu yang salah. Kenapa?”.
“Kita tidak punya waktu untuk tinggal di sini. Mari kita pergi sekarang”ajak Kkeut Boon.
“Tunggu, aku harus pergi melihat Yandari”ujar Beo Jin.
“Bagaimana dengan Yandari? Ibumu mengatakan bahwa aku harus membawamu”.
“Kkeut Boon, jika kau pergi duluan, aku akan segera mengikutimu”. Kkeut Boon pun menolak.
“Ayolah Kkeut Boon. Jika kau mengizinkanku untuk melakukannya. Ketika aku kembali ke Tamna. Aku akan mendukungmu sampai kau menjadi Daesanggoon”bujuk Beo Jin.
“Benarkah?”tanya Kkeut Boon.
“Tentu saja”.
“Kau harus menjaga kata-katamu! Pasti!Pasti!”.
“Aku akan segera mengikutimu”.
“Lalu, kau harus datang Cheong Woon Jeom ujung pasar”pesan Kkeut Boon.
“Baik. Cheong Woon Jeom, Daesanggoon”ujar Beo Jin lalu bergegas pergi .Kkeut Boon pun senang karena diiming-imingi posisi Daesanggoon.

Beo Jin pun berlari menuju rumah Park Kyu. Di istana Park Kyu menunggu dengan gelisah apakah akan melihat Beo Jin untuk terakhir kalinya, dikiranya Beo Jin kembali ke Tamna bersama Yi Bang. Beo Jin yang masih berlari tiba-tiba di hadang beberapa orang dari anak buah Seo Rin, mereka pun menangkap Beo Jin.
Akhirnya Park Kyu pun memutuskan melihat Beo Jin untuk terakhir kalinya, ia pun memacu kudanya. Park Kyu pun sampai di tempat perjanjian Beo Jin dan Kkeut Boon.
“Inspektur kerajaan”panggil Yi Bang.
“Kalian belum pergi?”tanya Park Kyu.
“Beo Jin tidak bersama Anda?”tanya Yi Bang balik.
“Apa yang kau maksud dengan itu?”.
“Yandari, eh maksudku inspektur kerajaan, Beo Jin mengatakan dia harus berbicara denganmu. Kau tidak bertemu Beo Jin?”ujar Kkeut Boon.
“Dia pergi menemuiku?”.
“Dia terburu-buru. Dia pergi sebelum aku”. Park Kyu pun nampak berpikir lalu menggegam tangan ibu Beo Jin.
“Ini akan baik-baik saja. Aku akan menemukannya dan mengirimnya dengan aman”ujar Park Kyu pada ibu Beo Jin. Ibu Beo Jin pun tersenyum mengerti.
“Aku meninggalkannya percaya pada anda. Hanya sekali…kembali ke Tamna”pesan ibu Beo Jin.
“Baik. Aku pasti kembali”jawab Park Kyu.
“Jaga Beo Jin kami”pesan ibu Beo Jin. Park Kyu pun mengangguk.
“Ok…Mari kita pergi segera”ajak Yi Bang.
Mereka pun berangkat menggunakan gerobak sapi , yang para wanita naik gerobak sedangkan Yi Bang berjalan, kapan sampainya? Kakaka.
“Terima kasih”seru ibu Kkeut Boon seraya melambaikan tangannya. Park Kyu pun tersenyum.
Park Kyu pun segera memacu kudanya kembali. Dan segera menemui Bong Sam.
“Beo Jin?”tanya Bong Sam.
“Apakah dia datang ke sini?”.
“Tidak…aku tidak melihatnya sama sekali saat ini”. Lalu Bong Sam memanggil Bong Yeon.
“Apakah anda pulang ke rumah Tuan Muda?”sapa Bong Yeon.
“Apakah kau kebetulan melihat Beo Jin di sekitar sini?”tanya Bong Sam pada Bong Yeon.
“Apa Beo Jin? Beraninya gadis nakal itu datang ke sini lagi? Nyonya mengatakan jika dia tertangkap lagi di sini, dia akan dipukuli. Dia tidak bisa berani datang ke sini lagi”jawab Bong Yeon. Tidak mendapat jawaban yang memuaskan, Park Kyu pun bergegas pergi.

Beo Jin yang diikat dan di sunpal mulutnya pun di kurung dalam sebuah ruangan.
Anak buah kepercayaan Seo Rin menemui Seo Rin.
“Apakah kau mengirimkan surat kepada para pejabat?”tanya Seo Rin.
“Pada saat ini, mereka mungkin telah menerima surat-surat itu”. Lalu Seo Rin menyerahkan sebuah kertas pada anak buah itu.
‘Malam ini. Sebarkan brosur ini ke seluruh jalanan di Hanyang. Di mulut orang ini akan tmbuh dan berkembang dan akan berbuah”ujar Seo Rin. Lalu tiba-tiba Chi Yong masuk.
“Gadis itu di tangkap di sini”lapor Chi Yong.
“Akhirnya, dia datang untuk dimanfaatkan”ujar Seo Rin tersenyum.
William pun diajak menemui Beo Jin yang terkurung.
“Beo Jin”seru William. Lalu William pun disuruh berlutut dengan ditodong senjata. Beo Jin pun hanya bisa berteriak walaupun tak terdengar.
”Aku tidak akan membiarkanmu baik-baik saja. Bebaskan Beo Jin sekarang!”seru William. Lalu Chi Yong membuka baju William dan memperlihatkan tanda lambang Seo Rin pada Beo Jin.
“Apakah kau lupa arti tanda ini?”tanya Seo Rin. Beo Jin pun terlonjak kaget.
“Kau adalah budakku. Hidupmu dan kematianmu diputuskan oleh kata-kataku”ujar Seo Rin. Beo Jin mencoba berteriak-teriak.
“Ingat? Aku mengatakan bahwa aku akan meminta bayaran untuk menyelamatkan hidupmu. Sekarang, saatnya kamu membayarnya”.
“Jika kau menyelamatkan hidup Beo Jin. Aku akan melakukan apa saja”jawab William. Beo Jin mencoba berteriak namun dengan mulut tersumpal apa daya.
“Apa yang orang asing bisa lakukan untuk Chosun?”.
Lalu Beo Jin dan William dengan kepala ditutup dibawa sekelompok anak buah Seo Rin pindah tempat. Yan pun mengamati dari atas.
Malam harinya Park Kyu dan beberapa polisi kerajaan melakukan penggerebekan ke markas dagang Seo Rin.
“Apa yang harus kita lakukan?”tanya polisi Ahn.
“Beo Jin, silahkan amankan dia”jawab Park Kyu.
“Dengarkan”seru Park Kyu. Yang diiyakan seluruh pasukan yang dibawanya.
“Blok tempat ini sepenuhnya dan tangkap semua orang tanpa kecuali”. Para polisi pun segera menangkapi orang-orang Seo Rin, sedangkan Seo Rin tenang membaca buku di kamarnya (jadi ingat Mishil hahaha).
Park Kyu pun memperhatikan para pelayan yang ditangkap, mencari-cari Beo Jin.
“Beo Jin, apakah kau lolos dari sini dengan aman?”guman Park Kyu.
Polisi Ahn pun tersenyum penuh kemenangan mempersembahkan Seo Rin ke hadapan Park Kyu hahaha. Sedangkan Seo Rin tersenyum simpul ckckckckc.
Di pasar telah beredar desas-desus jika orang asing hidup maka pangeran Hyun akan menjadi raja, maka keluarga Park akan menjadi makmur, ternyata isi selembaran yang diberikan Seo Rin ke anak buah kepercayaannya itu untuk menyebarkan fitnah kospirasi antara putra makhota, Park Kyu dan orang asing (William).
Seo Rin pun tersenyum manis walaupun dengan kepala di pasung hahaha (bener-bener ingat Mishil wkwkwk).
Park Kyu pun menghadap Raja dan melapor hasil temuannya.
“Kelompok dagang Seo Rin telah mencuri upeti yang akan diberikan pada pemerintah. Dan telah membingungkan pasar dengan membeli dan menahan barang kembali. Hal ini juga bersengkongkol dengan kekuatan asing dan menyuap pejabat untuk membuka pelabuhan bagi orang asing. Bahkan bersengkongkol dengan kekuatan asing untuk menggulingkan seluruh Chosun”lapor Park Kyu. Raja pun murka meremas laporan Park Kyu dan membuangnya.
“Seluruh Chosun? Dan ingin mengganti Raja?”seru Raja.
“Berarti mereka akan mulai memberikan Jeju? Dan menelan sedikit demi sedikit. Penggal kepala Seo Rin dan pengikutnya sekarang!”perintah Raja.
“Yang mulia, harap tenang. Kelompok dagang Seo Rin telah berbagi nasi dengan orang miskin. Dan telah melakukan banyak hal yang baik, yang hamba dengar”ujar salah satu menteri. Raja pun menghampiri orang itu.
“Kau terhubung dengan kelompok itu? Kau juga disuap?”tanya Raja. Menteri itu pun terdiam tak dapat berkata apa-apa.
Lalu terdengar seruan perdana menteri datang.
“Chona”sapa perdana menteri.
“Mengapa kau begitu terlambat?”tanya Raja.
“Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan pada anda, Chona”. Lalu perdana menteri Hong Goo menyuruh seseorang masuk.
Raja pun terlonjak kaget, begitu pun para menteri. Park Kyu pun menoleh ke arah orang yang berdiri di sampingnya. Park Kyu pun terkejut saat dilihatnya itu William.
“Orang ini, orang asing yang menyamar sebagai orang terdampar, adalah mata-mata . Park Kyu telah di plot untuk membantu Pangeran Hyun naik tahta”jelas perdana menteri Hong Goo. Park Kyu pun segera membantahnya.
“Hal itu tidak benar, Yang Mulia”.
“Meskipun ia lulus ujian Negara di nomor satu, dia dengan sukarela melayani sebagai inspektur rahasia”. Ayah Park Kyu pun hanya bisa menghela nafas.
“Dan alasan ia membawa orang asing ini dari Jeju dan memohon untuk hidupnya dan alasan bahwa ia tidak mematuhi paduka untuk memenggal kepalanya semua itu untuk membantu Pangeran naik tahta”jelas perdana menteri Hong Goo.
“Perdana Menteri”teriak Park Kyu marah. Perdana menteri pun hanya menoleh sinis.
“Ini adalah tuduhan palsu yang memberatkan, Chona”ujar Park Kyu seraya berlutut.
“Kau! Laporankan kebenaran langsung dari mulutmu”perintah perdana menteri pada William.
Willian pun berlutut dan berkata,”semua yang perdana menteri katakana adalah benar”ujar William. Raja pun terhuyung saking kagetnya.
“Apakah sesuatu terjadi pada Beo Jin”tebak Park Kyu dalam hati. Perrdana menteri pun tersenyum licik, lalu menyuruh seseorang membawa masuk sesuatu.
Seorang pelayan masuk membawa segel milik putra mahkota ke hadapan Raja. Park Kyu pun sontak kaget melihat itu.
“Segel milik pangeran, apakah kau mengatakan ini tidak benar?”tanya perdana menteri. Raja pun mengambil segel itu dan membaca kertas yang berisi desas-desus keterlibatan putra mahkota, Park Kyu, dan William.
Raja pun murka membuang segel dan kertas tadi.
“Park Kyu”seru Raja dengan tatapan marah. Park Kyu pun terdiam tak bisa berbuat apa-apa.


BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List