Do you like this story?
Beo Jin memapah William ke tempat tidur yang lebih baik yang telah disediakan Seo Rin *ada udang dibalik terasi hahaha*. Beo Jin pun masih agak khawatir dengan keadaan William.
“Apakah kau baik-baik saja?”tanya Beo Jin yang diangguki William.
“Bagaimana ini terjadi?”
“Park Kyu”jawab Wiiliam,lalu ia teringat saat Park Kyu memohon pada Raja agar Park Kyu sendiri yang menghukumnya.
“Park Kyu tidak melakukan apapu untuk menyelamatkanku”jelas Willian.
“Apakah Yandari berpikir kau mati?”tanya Beo Jin. William belum sempat menjawab Seo Rin dan anak buah Seo Rin datang .
“Apakah kau baik-baik saja?”tanya Beo Jin yang diangguki William.
“Bagaimana ini terjadi?”
“Park Kyu”jawab Wiiliam,lalu ia teringat saat Park Kyu memohon pada Raja agar Park Kyu sendiri yang menghukumnya.
“Park Kyu tidak melakukan apapu untuk menyelamatkanku”jelas Willian.
“Apakah Yandari berpikir kau mati?”tanya Beo Jin. William belum sempat menjawab Seo Rin dan anak buah Seo Rin datang .
“Bagaimana keadaanmu”tanya Seo Rin basa-basi.
“Dia merasa jauh lebih baik”jawab Beo Jin. Seo Rin pun tersenyum penuh arti.
“Beo Jin. Kau bisa pergi ke luar sekarang”seru anak buah Seo Rin.
“Ya, tuan”jawab Beo Jin. Beo Jin pun berpamitan pada William.
“Aku harus pergi bekerja sekarang. Jaga dirimu baik-baik”pesan Beo Jin. Seo Rin pun memperhatikan kedua orang ini dengan seksama.
Beo Jin pamit pada Seo Rin dan anak buahnya.
“Dia merasa jauh lebih baik”jawab Beo Jin. Seo Rin pun tersenyum penuh arti.
“Beo Jin. Kau bisa pergi ke luar sekarang”seru anak buah Seo Rin.
“Ya, tuan”jawab Beo Jin. Beo Jin pun berpamitan pada William.
“Aku harus pergi bekerja sekarang. Jaga dirimu baik-baik”pesan Beo Jin. Seo Rin pun memperhatikan kedua orang ini dengan seksama.
Beo Jin pamit pada Seo Rin dan anak buahnya.
Seo Rin menghampiri William.
”Apakah ada sesuatu yang tidak nyaman?”tanya Seo Rin.
“Telah membiarkanku melihat Beo Jin lagi. Aku berterimakasih pada Anda”jawab William.
“Apakah itu benar?”tanya Seo Rin yang diangguki William (Jyah ni William ga tahu kalau dimanfaatin ckckckc).
“Aku tidak akan membunuh budakku karena aku telah membayar banyak uang untuk itu”.
“Kurasa dia belum memeriksa bahunya”ujar anak buah Seo Rin.
Lalu William teringat saat ia pingsan dan dicap dengan bahan panas seraya melirik punggungnya.
“Apakah sekarang kau mengerti?”tanya Seo Rin. “Sekarang aku gurumu”.
“Apa yang kau inginkan dariku?”tanya William to the point. “Beo Jin, kenapa Beo Jin di sini?”.
“Mulai sekarang,jika kau bekerja untukku. Kau bisa pergi dengan perahu yang menuju Inggris”jawab Seo Rin. William pun nampak berpikir.
“Apakah kau mengakuiku sebagai gurumu sekarang?”.
“Anda akan membiarkanku pergi dengan Beo Jin”tantang William. Seo Rin pun tersenyum penuh arti.
“Aku akan melakukan seperti apa yang Anda katakan. Apa saja”jelas William. Seo Rin tersenyum penuh kemenangan.
”Apakah ada sesuatu yang tidak nyaman?”tanya Seo Rin.
“Telah membiarkanku melihat Beo Jin lagi. Aku berterimakasih pada Anda”jawab William.
“Apakah itu benar?”tanya Seo Rin yang diangguki William (Jyah ni William ga tahu kalau dimanfaatin ckckckc).
“Aku tidak akan membunuh budakku karena aku telah membayar banyak uang untuk itu”.
“Kurasa dia belum memeriksa bahunya”ujar anak buah Seo Rin.
Lalu William teringat saat ia pingsan dan dicap dengan bahan panas seraya melirik punggungnya.
“Apakah sekarang kau mengerti?”tanya Seo Rin. “Sekarang aku gurumu”.
“Apa yang kau inginkan dariku?”tanya William to the point. “Beo Jin, kenapa Beo Jin di sini?”.
“Mulai sekarang,jika kau bekerja untukku. Kau bisa pergi dengan perahu yang menuju Inggris”jawab Seo Rin. William pun nampak berpikir.
“Apakah kau mengakuiku sebagai gurumu sekarang?”.
“Anda akan membiarkanku pergi dengan Beo Jin”tantang William. Seo Rin pun tersenyum penuh arti.
“Aku akan melakukan seperti apa yang Anda katakan. Apa saja”jelas William. Seo Rin tersenyum penuh kemenangan.
Beo Jin berjalan pulang ke rumahnya. Di dekat rumahnya ternyata Park Kyu telah menunggunya. Tadinya Beo Jin mau melenggang pergi namun berhenti sejenak.
“Aku bilang jangan datang ke sini lagi. Apakah kau sudah lupa”. Park Kyu terdiam.
“Aku, tidak……ingin melihatmu lagi”ujar Beo Jin lalu bergegas pergi.
“William meninggal”seru Park Kyu. Beo Jin pun menghentikan langkahnya.
“Hari ketika aku datang untuk memberitahumu. Itulah sebabnya aku datang untuk melihatmu. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Itulah sebabnya aku menderita, dan itulah sebabnya aku menyesal”jelas Park Kyu.
“Aku bilang jangan datang ke sini lagi. Apakah kau sudah lupa”. Park Kyu terdiam.
“Aku, tidak……ingin melihatmu lagi”ujar Beo Jin lalu bergegas pergi.
“William meninggal”seru Park Kyu. Beo Jin pun menghentikan langkahnya.
“Hari ketika aku datang untuk memberitahumu. Itulah sebabnya aku datang untuk melihatmu. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Itulah sebabnya aku menderita, dan itulah sebabnya aku menyesal”jelas Park Kyu.
“Kenapa kau melakukan itu? Mengapa? Kenapa kau tidak bisa melakukan apa-apa? Bahkan jika kau tahu dia akan dibunuh?”cecar Beo Jin yang sudah tak dapat menahan air matanya. Park Kyu pun hanya bisa terdiam.
“Apakah itu demi aku? Katakan padaku!. Katakan padaku jika kau melakukannya untukku?!”tuntut Beo Jin, namun Park Kyu bukannya menjawab ia malah melangkah pergi (OSTnya sedih euy).
“Apakah itu demi aku? Katakan padaku!. Katakan padaku jika kau melakukannya untukku?!”tuntut Beo Jin, namun Park Kyu bukannya menjawab ia malah melangkah pergi (OSTnya sedih euy).
Eh orang dibicarain malah melihat pemandangan bulan dari kamarnya hehe.
Yan menemui Park Yeon dikediamannya. Ia pun menunggu Park Yeon keluar rumah.
“Siapa yang kau cari?”tanya Park Yeon.
“Apakah ada orag asing lagi yang tinggal di sini?”.
Park Yeon pun menghampiri Yan.
“Bagaimana kau tahu William?”tanya Park Yeon.
“Aku berteman dengannya di Jeju”.
“Teman? Seorang teman datang mencarinya sekarang? Bagaimana kau bisa menyebut diri seorang teman? Teman macam apa kau kenapa kau tidak datang lebih awal”cecar Park Yeon.
“Apa yang kau bicarakan?”tanya Yan.
“Kau tidak bisa mengatakan itu dengan melihat ini?”jawab Park Yeon seraya menujuk sebuah tanda berkabung yang terpasang di rumahnya (mirip spanduk dan berwarna kuning).
“William di tempat yang lebih baik sekarang….”jelas Park Yeon.
“Di tempat yang lebih baik?”tanya Yan tak mengerti.
“Ia dipukuli sampai mati atas perintah Raja, tak ada yang tahu di mana tubuhnya. Aku bahkan tak bisa memberinya pemakaman yang layak. Dunia macam apa yang kejam seperti ini?. Apa yang salah menjadi orang asing?”ujar Park Yeon. Yan pun tak menyangka hal itu akan menimpa William.
Yan berjalan dengan gontai melewati sebuah sungai. Ia pun berhenti sejenak dan membuka gulungan perjanjian dengan ibu William mengenai membawa William pulang ke Inggris dan ia pun teringat dengan William.
“Anak bodoh, beristirahat dalam damai”guman Yan. Lalu Yan pun membuang suart perjanjian tadi ke sungai lalu melangkah pergi.
Ternyata sepeninggalan Yan, ada mata-mata yang mengambil suart perjanjian tadi. Dan ternyata surat tadi ada di tangan anak buah kepercayaan Seo Rin yang selalu bersamanya. Gulungan surat itu pun diberikannya pada Seo Rin.
“Yan pelaut telah membuang ini?”ujar anak buah Seo Rin.
Seo Rin pun membukanya.
“Melihat tanda cap……terlihat seperti kontrak”seru Seo Rin (ga bisa baca dia soalnya ditulis dalam bahasa Inggris wkkwkw).
“Ya, saya pikir begitu. Dia membuangnya setelah dia tahu tentang kematian orang asing itu”jawab anak buah Seo Rin. Seo Rin pun tersenyum.
“Dia pasti berpikir itu berguna jika orang asing itu sudah mati”tebak Seo Rin.
Beo Jin seperti biasa merapikan gudang, ia pun mencoba menaruh wadah yang tak terpakai di atas rak. Ia pun berusaha jinjit merai rak itu namun ia malah membalik rak itu menuju ruangan lain. Jadi rak itu seperti jalan rahasia menuju ruangan lain. Ia pun terkejut melihat isi ruangan itu yang penuh dengan barang-barang.
“Apa ini?”guman beo Jin terkejut lalu ia mulai memeriksa sebagian isi-isi barang yang ada dalam wadah atau guci. Ia pun melihat kulit binatang seperti macan dan bergidik takut hahaha. Lalu ia melihat banyak ginseng yang sama seperti hadiah untuk putra mahkota. Lalu ia melihat abalone dalam guci yang sama seperti ada di Tamna.
“Mangapa Jinsangpoom dari Tamna ada di sini?”guman Beo Jin.
Di kamarnya Park Kyu melihat-lihat cap lambing dagang Seo Rind an peta pembuatan pelabuhan di Tamna.
“Aku harus menemukan bukti”guman Park Kyu. Lalu tiba-tiba terdengar suara Bong Sam memanggilnya. Bong Sam pun masuk ke dalam kamar Park Kyu.
“Sebuah surat datang dari grup dagang Seo Rin”ujar Bong Sam lalu menyerahkan sebuah gulungan surat pada Park Kyu.
Park Kyu pun menerimanya dan mencoba membacanya. Bong Sam mencoba mengintip hahaha, Park Kyu pun menegurnya.
“Cepat pergi dari sini”. Bong Sam pun pamit.
Park Kyu membaca isi surat tadi yang isinya mengundang Park Kyu ke markas dagangnya.
Beo Jin membawakan sesuatu untuk William, William sedang asyik memperhatikan topeng.
“William”panggil Beo Jin yang takjub melihat William berpakain rapi dan sehat. William pun tersenyum menoleh ke arah Beo Jin yang dibalas Beo Jin.
“Kau tampak benar-benar seperti orang berbeda”guman Beo Jin.
“Aku lebih memilih penampilanmu di masa lalu”. William pun hanya tersenyum.
“Tapi…” namun terhenti.
“Tapi apa? ada apa?”tanya William.
“Sebenarnya aku menemukan sesuatu yang aneh di gudang. Seperti tempat penyimpanan rahasia. Ada Jingsangpoom juga. Jangan kau pikir itu cukup aneh bahwa Jingsangpoom ada di sini”jawab Beo Jin.
“Beo Jin…Dengarkan baik-baik apa yang aku katakan. Mulai sekarang, kau tidak harus memberitahu siapapu pun apa yang kau lihat dalam kelompok pedagang. Jangan bilang siapa-siapa bahwa aku masih hidup. Terutama Park Kyu”jelas William. Beo Jin pun nampak sedikit terkejut.
“Siapa yang kau cari?”tanya Park Yeon.
“Apakah ada orag asing lagi yang tinggal di sini?”.
Park Yeon pun menghampiri Yan.
“Bagaimana kau tahu William?”tanya Park Yeon.
“Aku berteman dengannya di Jeju”.
“Teman? Seorang teman datang mencarinya sekarang? Bagaimana kau bisa menyebut diri seorang teman? Teman macam apa kau kenapa kau tidak datang lebih awal”cecar Park Yeon.
“Apa yang kau bicarakan?”tanya Yan.
“Kau tidak bisa mengatakan itu dengan melihat ini?”jawab Park Yeon seraya menujuk sebuah tanda berkabung yang terpasang di rumahnya (mirip spanduk dan berwarna kuning).
“William di tempat yang lebih baik sekarang….”jelas Park Yeon.
“Di tempat yang lebih baik?”tanya Yan tak mengerti.
“Ia dipukuli sampai mati atas perintah Raja, tak ada yang tahu di mana tubuhnya. Aku bahkan tak bisa memberinya pemakaman yang layak. Dunia macam apa yang kejam seperti ini?. Apa yang salah menjadi orang asing?”ujar Park Yeon. Yan pun tak menyangka hal itu akan menimpa William.
Yan berjalan dengan gontai melewati sebuah sungai. Ia pun berhenti sejenak dan membuka gulungan perjanjian dengan ibu William mengenai membawa William pulang ke Inggris dan ia pun teringat dengan William.
“Anak bodoh, beristirahat dalam damai”guman Yan. Lalu Yan pun membuang suart perjanjian tadi ke sungai lalu melangkah pergi.
Ternyata sepeninggalan Yan, ada mata-mata yang mengambil suart perjanjian tadi. Dan ternyata surat tadi ada di tangan anak buah kepercayaan Seo Rin yang selalu bersamanya. Gulungan surat itu pun diberikannya pada Seo Rin.
“Yan pelaut telah membuang ini?”ujar anak buah Seo Rin.
Seo Rin pun membukanya.
“Melihat tanda cap……terlihat seperti kontrak”seru Seo Rin (ga bisa baca dia soalnya ditulis dalam bahasa Inggris wkkwkw).
“Ya, saya pikir begitu. Dia membuangnya setelah dia tahu tentang kematian orang asing itu”jawab anak buah Seo Rin. Seo Rin pun tersenyum.
“Dia pasti berpikir itu berguna jika orang asing itu sudah mati”tebak Seo Rin.
Beo Jin seperti biasa merapikan gudang, ia pun mencoba menaruh wadah yang tak terpakai di atas rak. Ia pun berusaha jinjit merai rak itu namun ia malah membalik rak itu menuju ruangan lain. Jadi rak itu seperti jalan rahasia menuju ruangan lain. Ia pun terkejut melihat isi ruangan itu yang penuh dengan barang-barang.
“Apa ini?”guman beo Jin terkejut lalu ia mulai memeriksa sebagian isi-isi barang yang ada dalam wadah atau guci. Ia pun melihat kulit binatang seperti macan dan bergidik takut hahaha. Lalu ia melihat banyak ginseng yang sama seperti hadiah untuk putra mahkota. Lalu ia melihat abalone dalam guci yang sama seperti ada di Tamna.
“Mangapa Jinsangpoom dari Tamna ada di sini?”guman Beo Jin.
Di kamarnya Park Kyu melihat-lihat cap lambing dagang Seo Rind an peta pembuatan pelabuhan di Tamna.
“Aku harus menemukan bukti”guman Park Kyu. Lalu tiba-tiba terdengar suara Bong Sam memanggilnya. Bong Sam pun masuk ke dalam kamar Park Kyu.
“Sebuah surat datang dari grup dagang Seo Rin”ujar Bong Sam lalu menyerahkan sebuah gulungan surat pada Park Kyu.
Park Kyu pun menerimanya dan mencoba membacanya. Bong Sam mencoba mengintip hahaha, Park Kyu pun menegurnya.
“Cepat pergi dari sini”. Bong Sam pun pamit.
Park Kyu membaca isi surat tadi yang isinya mengundang Park Kyu ke markas dagangnya.
Beo Jin membawakan sesuatu untuk William, William sedang asyik memperhatikan topeng.
“William”panggil Beo Jin yang takjub melihat William berpakain rapi dan sehat. William pun tersenyum menoleh ke arah Beo Jin yang dibalas Beo Jin.
“Kau tampak benar-benar seperti orang berbeda”guman Beo Jin.
“Aku lebih memilih penampilanmu di masa lalu”. William pun hanya tersenyum.
“Tapi…” namun terhenti.
“Tapi apa? ada apa?”tanya William.
“Sebenarnya aku menemukan sesuatu yang aneh di gudang. Seperti tempat penyimpanan rahasia. Ada Jingsangpoom juga. Jangan kau pikir itu cukup aneh bahwa Jingsangpoom ada di sini”jawab Beo Jin.
“Beo Jin…Dengarkan baik-baik apa yang aku katakan. Mulai sekarang, kau tidak harus memberitahu siapapu pun apa yang kau lihat dalam kelompok pedagang. Jangan bilang siapa-siapa bahwa aku masih hidup. Terutama Park Kyu”jelas William. Beo Jin pun nampak sedikit terkejut.
“Ada kemungkinan bahwa aku bisa menemukan sebuah kapal yang dapat membawa kita pergi dari sini menuju Inggris. Sampai kita bisa pergi dari sini. Kau harus menyimpan semua rahasia yang terjadi di sini. Lalu aku akan memberitahumu semuanya”jelas William namun Beo Jin sepertinya agak keberatan.
“Apakah kau mengerti apapun yang aku lakukan sampai saat itu?”. Beo Jin pun akhirnya menyetujuinya ia pun mengangguk mendukung apa yang dilakukan William.
Park Kyu memenuhi undangan Seo Rin mendatangi markas kelompok dagang Seo Rin di Hong Bin Gahk.
Sementara itu Beo Jin mengecek catatan pemasukan barang dengan barang yang ditemukannya di gudang penyimpanan rahasia.
“Ini adalah barang yang tidak dicatat di buku. Ini benar-benar aneh”guman Beo Jin. Tiba-tiba datang atasan Beo Jin penjaga gudang.
“Karena kita kekurangan pelayan di Hong Bin Gahk, Madam memerintahkanmu untuk membantu mereka”serunya. Beo Jin pun mengiyakan.
Park Kyu menemui Seo Rin.
“Aku mendengar bahwa Anda dan putra mahkota belajar bersama di Sungkyunkwan. Aku mendengar bahwa anda masih suka bertemu dan membahas tentang pembelajaran dengan putra mahkota”puji Seo Rin.
“Apa yang ingin anda katakana?”tanya Park Kyu to the point.
“Ini seperti yang anda dengar. Dengan bantuan putra mahkota dan menteri pemerintah, kami mencoba untuk membuka pelabuhan Chosun. Untuk membuat Chosun kaya dengan perdagangan negara-negara lain”jawab Seo Rin. Park Kyu pun tersenyum.
“Perdana menteri mati, apakah dia tiddak setuju dengan rencana anda?”tebak Park Kyu. Seo Rin pun menjawab dengan tenang.
“Dia adalah orang besar”.
“Lalu mengapa dia diracun?”selidik Park Kyu.
“Aku mendengar dia meninggal karena serangan jantung. Apakah anda mengatakan “diracuni?”tegas Seo Rin.
“Apakah anda menuduhku?”. Keduanya pun bersitegang melalui pandangan hahaha.
Tiba-tiba para pelayan masuk, salah satunya Beo Jin. Beo Jin terlonjak kaget karena ternyata tamunya adalah Park Kyu. Park Kyu pun menoleh ke arah Beo Jin, Beo Jin pun segera menundukkan kepalanya. Dan sudah pasti ini rencana Seo Rin.
“Anda tampak tidak nyaman di hadapanku, jadi aku akan meninggalkan anda sekarang”ujar Seo Rin.
“Sajikan dengan yang terbaik”perintah Seo Rin pada para pelayan.
Seo Rin menemui Si Yeon putri perdana menteri Hong Goo membawa sekotak hadiah.
“Maaf aku membuatmu menunggu”sapa Seo Rin.
“Mengapa anda ingin bertemu denganku? Mengapa anda membuatku menunggu ketika aku sedang sibuk mempersiapkan pernikahan”. Seo Rin pun menyerahkan hadiah yang dibawanya.
“Ini adalah hadiah pernikahan. Harap menerima hadiah kecil ini”. Si Yeon pun membukanya, ternyata isinya bermacam-macam aksesoris perhiasan. Si Yeon pun tersenyum senang.
Di tempat lain Park Kyu berbicara dengan Beo Jin.
“Bagaimana kau datang ke sini?”tanya Park Kyu.
“Apakah aku memerlukan izin untuk berada di sini?”.
“Apakah kau tahu apa yang mereka lakukan di sini?”tanya Park Kyu lagi, ini bukan tanya tapi menginterogasi haha.
“Bukankah ini pedagang terbesar di Chosun? Aku bisa bekerja dan mendapatkan upah di sini. Tidak ada orang di sini yang memandang rendah padaku. Aku suka tempat ini”jawab Beo Jin.
“Dengarkan aku baik-baik”ujar Park Kyu. Beo Jin pun was-was.
“Jika kau melihat atau mendengar sesuatu yang aneh terjadi dalam kelompok pedagang, kau harus memberitahuku”jelas Park Kyu. Beo Jin pun ingat pesan William agar Beo Jin tidak memberitahu siapapun tentang apa yang terjadi dalam kelopok pedagang.
“Hanyang berbeda dengan Jeju. Kau tidak harus percaya pada orang dan mengikuti perintah mereka hanya karena mereka memperlakukanmu dengan baik. Apakah kau mengerti apa maksudku?”. Beo Jin nampak berpikir.
Seo Rin mengantar kepulangan Si Yeon, dan ternyata Park Kyu dan Beo Jin juga keluar dari ruangan mereka. Beo Jin menyuruh Park Kyu pergi terlebih dahulu.
“Silahkan duluan, aku akan pergi setelah kau pergi”.
“Kau bisa pergi dulu”jawab Park Kyu. Beo Jin pun bersiap melangkah pergi namun berhenti sejenak. Ia pun berbalik dan membisikkan sesuatu pada Park Kyu. Dan kejadian ini dilihat Si Yeon dari kejauhan. Seo Rin pun tersenyum penuh kemenangan.
Beo Jin berjalan ke tempat kelompok pedagang, ia pun melihat William merenung sendirian.
“William”panggil Beo Jin seraya menghampirinya.
“William, kenapa kau duduk di sini? Meskipun kau belum sepenuhnya pulih”.
“Aku merasa baik sekarang. Btw, Beo Jin kau habis dari mana?”.
“Eh…..eh….yah”jawab Beo Jin bingung lalu duduk di samping William.
“Bahkan, aku telah ke Hong Bin Gahk untuk membantu mereka. Aku secara kebetulan bertemu Yandari”jawab Beo Jin mencoba menjelaskan.
“Apakah kau kebetulan bercerita tentang hal ini?”tanya William.
“Yah aku menduga, akan lebih baik mengatakan padanya tentang hal itu. Jadi…”jelas Beo Jin, William pun nampak berpikir.
Ternyata William melapor pada Seo Rin. (William dudul banget ni hahaha).
“Gadis itu tahu tentang penyimpanan”tanya Seo Rin. William pun mengangguk.
“Bagus,kau bisa pergi sekarang”ujar anak buah kepercayaan Seo Rin.
“Apakah Beo Jin baik-baik saja?. Tolong berjanjilah padaku”ujar William.
“Jangan khawatir tentang hal itu. Tidak ada yang akan terjadi padanya”jawab Seo Rin. William pun pamit pergi.
Si Yeon menemui ibunya Park Kyu untuk mengadu kelakuan anaknya hahaha.
“Kyu, bagaimana dengan Kyu-ku?”tanya ibu Park Kyu.
“Ketika aku pergi ke grup pedagang Seo Rin. Aku melihat tuan muda dengan gadis yang bekerja di sana. Tampaknya gadis yang sama yang mengikutinya dari Jeju. Aku bertanya-tanya apakah orang lain mungkin salah paham pada mereka. Tentu saja, aku tidak berpikir seperti itu”jelas Si Yeon. Ibu Park Kyu pun tertawa.
“Dia mungkin ingin tahu bagaimana ia melakukan seperti dia berhutang pada keluarganya di Jeju. Aku mengerti apa maksudmu”ujar ibu Park Kyu dengan muka marah yang tersembunyi haha.
Ibu Park Kyu menemui Beo Jin di tempat kerjanya ditemani Bong Yeon. Beo Jin memberi hormat pada ibu Park Kyu. Melihat Beo Jin sudah datang, Ibu Park Kyu pun menyuruh Bong Yeon pergi. Bong Yeon pun pamit pergi.
Ibu Park Kyu pun berdiri lalu menampar Beo Jin hingga terhuyung.
“Beraninya kau dari rakyat rendah mencoba untuk merayu Kyu-ku?”seru Ibu Park Kyu. Beo Jin pun bangkit dengan mata berkaca-kaca dan lagi-lagi ibu Park Kyu menampar Beo Jin kembali hinga terseruduk ke meja. Beo Jin pun mulai menangis.
“Kau adalah seorang gadis yang rendah sedangkan Kyu anakku adalah orang yang mulia dari keluarga yang dibedakan. Kau yang biasanya seperti kotoran seharusnya tidak berani menatapnya. Jika kau bertemu dengannya lagi. Aku akan mengusirmu dari Hanyang untuk selamanya. Apakah kau mengerti?”.
Beo Jin pun hanya menangis tak dapat berkata apa-apa.
“Mengapa kau tidak menjawabku? Apakah kau mengejekku? Apakah kau akan mengerti setelah aku memberimu pelajaran dengan cara dipukuli?”bentak ibu Park Kyu.
Beo Jin pun berusaha menjawab walaupun masih menangis sesegukan.
“Aku mengerti, lagi pula aku tidak akan bertemu tuan muda”jawab Beo Jin.
Sementara itu di pintu gerbang markas dagang Seo Rin, Park Kyu dibantu polisi Ahn melakukan penggeledahan.
“Buka pintu, kami datang dari departemen pengadilan untuk menyelediki di sini”seru polisi Ahn seraya menunjukkan bukti penggeledahan. Pintu gerbang pun dibuka, para polisi pun masuk mencari bukti-bukti. Yan pun melihatnya dari kejauhan.
Park Kyu yang telah datang bertatapan dengan Seo Rin sesaat dan membuang muka. Seo Rin pun tersenyum menang.
Polisi Ahn dan beberapa polisi lainnya memeriksa gudang penyimpanan, polisi ahn pun memperhatikan pintu ruang rahasia yang ditemukan Beo Jin dulu, polisi Ahn pun membalik pintu tersebut hingga polisi Ahn masuk ke ruang penyimpanan rahasia. Polisi Ahn pun tersenyum senang namun terkejut saat melihat ruang tersebut kosong. Ia pun membuka-buka wadah namun tak ada isinya hanya wadahnya saja yang tertinggal.
Polisi Ahn pun menemui Park Kyu dan melapor.
“Tuan, tidak ada yang ditemukan. Itu semua dikosongkan”lapor polisi Ahn. Park Kyu pun nampak berpikir.
“Tampaknya anda tidak bisa menemukan apa yang anda inginkan”seru Seo Rin. Park Kyu pun menoleh.
“Aku tidak tahu apa yang anda cari, tetapi mengapa tidak anda katakan saja padaku apa yang anda cari. Aku bisa menemukannya dan memberikannya pada anda”. Seo Rin pun menoleh ke arah datangnya Beo Jin. Park Kyu pun ikut menoleh.
Beo Jin pun berjalan tertatih-tatih serya memegangi pipinya. Park Kyu pun terkejut melihat Beo Jin, Beo Jin pun sedikit malu lalu membuang muka. Tak lama kemudian ibu Park Kyu muncul, Ibu Park Kyu pun terkejut melihat anaknya di sana begitu pul Park Kyu. Seo Rin pun tersenyum menang.
Park Kyu dan ibunya berbicara di sebuah paviliun.
“Ibu, bagaimana kau bisa melakukan hal semacam itu?”ujar Park Kyu.
“Tanggal pernikahanmu telah ditetapkan, itu adalah bulan depan, jangan lupa. Jangan lupa kau menyetujui pernikahan ini”jawab ibu Park Kyu, lha ini ditanya apa jawab apa hahaha.
“Oke, mari kita seperti ini. Tapi ingat, satu-satunya alasanku aku menyetujui pernikahan ini adalah untuk melindungi Beo Jin. Jika kau menyakitinya dengan cara apapun pernikahan ini tidak akan terjadi”tegas Park Kyu .Lalu Park pun bergegas pergi. Nyahok dah wkwkwk. Ibu Park Kyu pun hanya bisa melongo.
“Kyu-ku adalah orang yang lembut . disihir oleh serigala licik”guman ibu Park Kyu yang hamper pingsan hahaha.
Beo Jin duduk sendirian di tempat William duduk kemarin. Ia pun mengusap air matanya.
“Mengapa aku harus bertemu dengannya seperti ini?. Bangsawan dan petani. Kita semua orang…”guman Beo Jin. Lalu ia teringat saat ia memberitahu Park Kyu tentang ruang penyimpanan rahasia.
“ Sekarang aku sudah berbohong padanya. Bahkan jika aku memberitahunya sekarang, tidak ada gunanya. Kemana semua barang-barang hilang tiba-tiba”gumannya.
Tiba-tiba terdengar suara William memanggilnya.
“Beo Jin”.
“William”balas Beo Jin lalu Beo Jin pun menutupi pipinya yang bengkak sepertinya.
“Udaranya bagus”ujar Beo Jin mengalihkan perhatian.
“Jika kita hati-hati, kita bisa pergi ke Inggris dengan sebuah perahu”ujar William. Beo Jin pun teringat kata-kata William mengenai hal itu.
“William. Apakah kau memberitahu madam bahwa aku mengatakannya pada Yandari tentang ruangan itu”tanya Beo Jin hati-hati. William hanya diam saja tak menjawab apa-apa.
“Kau mengatakan itu?”paksa Beo Jin.
“Park Kyu mencoba membunuhku”jawab William.
“Dia mungkin tidak punya pilihan lain! Saat itu di depan Raja”jelas Beo Jin.
“Beo Jin, kita bisa pergi bersama-sama jika kau percaya padaku. Aku tidak peduli dengan Park Kyu sekarang”jelas William.
“William, apakah kau yakin tidak salah paham? Apakah kau lupa? Yandari menyelamatkan hidupmu?”ujar Beo Jin.
“Yandari juga mencoba memisahkan kita”balas William. Beo Jin pun kesal lalu ia menoleh hingga merah di pipinya terlihat dengan jelas oleh William.
“Apa yang salah dengan wajahmu?”tanya William. Beo Jin pun menutupi pipinya dengan tangannya.
“ Siapa yang melakukan ini padamu”.
“Bukan seperti itu, aku hanya melakukan kesalahan….itu sebabnya…ini bukan masalah besar. Jangan kahawatir padaku”jawab Beo Jin yang tak kuasa menahan airmatanya. William pun memeriksa pipi Beo Jin.
“Orang yang melakukan ini padamu. Aku akan membalaskannya kembali. Jangan menyembunyikan apapun dariku….”ujar William. William pun mencium Beo Jin dan Beo Jin menolak ia pun mencoba melepaskan diri.
“Aku ada tugas yang harus dikerjakan…aku akan kembali nanti”ujar Beo Jin pamit.
Ternyata itu tadi alasan Beo Jin menghidar hahaha.
“Maaf…William”guman Beo Jin yang mulai menangis.
Keesokan paginya Park Kyu di depan rumah Beo Jin membawa seguci arak beras.
“Tidakkah anda melihat matahari masih bersinar”ujar ibu Beo Jin.Park Kyu malah tersenyum.
“Matahari akan turun sebentar lagi. Jadi mengapa tidak”.
“Aku bilang untuk tidak pernah datang lagi dan sekarang kau datang membawa arak. Apakah kau bercanda”.
“Aku hanya ingin berbagi beberapa minuman buatan Jeju denganmu. Seperti yang kau lihat, ini sangat sulit di dapat di Hanyang”jelas Park Kyu.
“Tolong minum beberapa”ajak Park Kyu. Akhirnya ibu Beo Jin pun luluh hahaha.
Park Kyu menuangkan arak di cawan, ibu Beo Jin pun meminumnya hingga habis. Park Kyu pun tersenyum lebar.
“Caramu minum sangat menyegarkan”puji Park Kyu. Ibu Beo Jin pun tertawa. Lalu ibu Beo Jin menyerahkan cawannya pada Park Kyu dan menuangkan araknya. Park Kyu pun meminumnya hingga habis.
Ternyata mereka mengobrol sampai malam hahaha.
“Bagaimana kehidupan di kota?”tanya Park Kyu.
“Keras, tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena sudah tua, jelek, dan seorang wanita”jawab ibu Beo Jin lalu meminum arak lagi.
“Ada banyak hal yang tidak dapat kau lakukan di Hanyang”.
“Apa yang dilakukan Beo Jin. Apakah dia baik-baik saja”tanya Park Kyu hati-hati. Ibu Beo Jin memandang Park Kyu dengan takjub hingga membuat Park Kyu salting.
“Sekarang bukan waktunya. Ada aturan dalam menyelam, pernah panen sebuah kerang dewasa. Sekarang, itu bukan waktunya. Karena belum matang, hanya bersabar dan menunggu. Ketika waktu sudah siap, maka akan penuh dan siap panen. Sampai saat itu, kau harus membiarkan mereka tumbuh.Jadi kau harus meninggalkannya sendirian”jelas ibu Beo Jin. Park Kyu pun mendengarkan dengan seksama begitu pula Beo Jin yang berada dalam kamar.
“Hari-hari itu, aku lebih suka. Tinggal di ruang penyimpanan milikmu. Aku rindu saat aku di pengasingan”ujar Park Kyu lalu minum araknya. Beo Jin yang mendengarnya pun tersenyum.
Di salon kelompok pedagang Seo Rin, kali ini yang menjadi korban ibu Kkeut Boon, ia menjadi korban percobaan bagaimana cara mencabut bulu kaki dan ketek wkwkkw. Pertama bulu kaki yang dicabut menggunakan perekat. Ibu Kkeut Boon berteriak kesakitan, orang-orang pun bertepuk tangan. Begitu pula saat bulu keteknya dicabut udah nangis kali itu hahaha).
Beo Jin mengantar kain ke pasar, saat ia hendak pulang bertemu dengan Si Yeon. Beo Jin pun sedikit terkejut lalu ia pun memberi hormat.
“Putri”sapa Beo Jin.
“Bagaimana kabarmu?”sapa Si Yeon basa-basi.
“Berkat anda”.
“Aku melihatmu di tempat pedagang Seo Rin sebelumnya”tanya Si Yeon. Beo Jin pun mengiyakan.
“Jika kau bekerja di sana, kau harus memiliki selera yang baik”seru Si Yeon.
“Ya”ucap Beo Jin terkejut.
“Bulan depan adalah hari pernikahanku”.
“Oh, aku mengerti”.
“Jadi, aku perlu sutra untuk Park Kyu-ku. Apakah kau bisa memilihkannya untukku?”ujar Si Yeon. Beo Jin pun mengiyakan lalu mulai memilih-milih kain sutra.
Beo Jin pun menyerahkan sutra warna kuning dan menyerahkannya pada Si Yeon.
“Warna-warna umum untuk pernikaha berwarna merah dan biru”. Lalu Si Yeon menjatuhkan kain sutra tadi.
“Apakah kau ingin pernikahanku terlihat buruk?”,.
“Tidak”jawab Beo Jin lalu ia mengambilkan kain warna merah.
Dan lagi-lagi Si Yeon menjatuhkan kain sutra tersebut.
“Beraninya kau memilih sutra yang buruk seperti ini?”seru Si Yeon. Lalu ia mulai menginjak-nginjak sutra yang dijatuhkannya tadi agar Beo Jin terkena imbasnya krena ia yang mengambilnya. Beo Jin pun mulai menangis.
“Kenapa kau melakukan ini padaku?”tanya Beo Jin.
“Mengapa, kau bahkan tidak tahu status rendahmu”seru Si Yeon lalu mencoba memukul Beo Jin.
Namun terdengar teriakan Park Kyu.
“Apa yang kau lakukan?”. Si Yeon pun terkejut.
“Tuan muda…Jika kau berani menyentunnya dengan ujung jarimu. Aku tidak akan memaafkanmu”ujar Park Kyu lalu menarik tangan Beo Jin pergi. Si yeon pun kesal,
Park Kyu pun menarik tangan Beo Jin yang nampak kesakitan.
“:Lepaskan tanganku”ujar Beo Jin.
“Beo Jin yang aku tahu adalah gadis yang berkemauan keras kepala. Mengapa kau biarkan dia berbicara denganmu seperti itu?”teriak Park Kyu.
“Siapa yang kau tinggalkan…dia istrimu di masa depan. Mengapa kau melakukan itu di depannya. Jika kau benar-benar ingin berada di sisiku. Tinggalkan aku sendiri”balas Beo Jin lalu bergegas pergi. Park Kyu pun hanya terdiam menahan kesedihannya.
Ibu Beo Jin sibuk membuat arak beras. Lalu datang ibu Park Kyu dan Bong yeon.
“Bagaimana anggun”ejek ibu Parrk Kyu. Ibu Beo Jin pun menoleh ke sumber suara.
“Benar-benar indah. Sama seperti petani, bekerja dengan nasi busuk”. Lalu ibu Park Kyu mendekat ke arah ibu Beo Jin dan melemparkan sekantong uang ke arah ibu Beo Jin.
“Aku sudah cukup murah hati, jadi kembali ke kota Jeju diam-diam”ujar ibu Park Kyu.
“Keangkuhan apa ini…”.
“Apa…”
“Hanya pergi makan nasimu sendirimu. Aku tidak perlu mendengarkanmu”jawab ibu Beo Jin.
“Beraninya kau?”.
“Aku seperti penyelam rendah, aku tidak punya sopan santun”.
“Jangan bermimpi membuat putrimu menjadi istri kedua anakku?”seru ibu Park Kyu (bukan kedua bu tapi pertama wkwkkwk).
“Apa? Istri kedua…omong kosong apa ini?”.
“Omong kosong?”guman ibu Park Kyu. Lalu ibu Beo Jin melemparkan kembali uangnya ke kaki ibu Park Kyu.
“Hanya diam dan pergi”ujar ibu Beo Jin.
“Dan kau masih berpikir anakmu akan aman?”.
“Apakah kau pikir aku akan membiarkanmu mengancam anakku”balas ibu Beo Jin.
“Pergi”. Ibu Park Kyu yang kesal pun berniat menampar ibu Beo Jin. Namun terhenti karena terdengar teriakan Beo Jin.
“Apa yang kau lakukan?”. Beo Jin pun berlari dan menghempaskan tangan ibu Park Kyu.
“Apa yang kau lakukan pada ibuku?”teriak Beo Jin.
“Apa?”.
“Aku akan membiarkanmu memukulku. Aku bisa menahan itu. Tapi tidak dengan ibuku. Apa yang kau lakukan, Siapa kau melakukan hal ini”teriak Beo Jin. Ibu Park Kyu pun mati kutu hahaha.
“Jika kau memiliki energi untuk melakukan hal ini kepada kami, rawatlah dengan baik putra berhargamu”.Ibu Park Kyu pun tertawa.
“Apa katamu?”.
“Aku, tidak tertarik pada anakmu. Jadi tinggalkan kami sendirian. Orang pertama yang datang ke Tamna dia. Dan dia ingin aku tinggal di rumahnya. Aku tak menaruh hati padanya. Jadi, kau tidak punya hak untuk bertindak seperti ini pada kami”jelas Beo Jin.
“Aku akan pergi hari ini. Tetapi jika kau pernah mengatakan sesuatu seperti itu lagi. Kau akan sangat menyesal. Jangan lupa itu”ujar ibu Park Kyu lalu bergegas pergi yang diikuti Bong Yeon yang sebelumnya mengambil kantong uang yang dibuang tadi.
Selesai ibu Park Kyu pergi, Beo Jin menangis sesegukan sampai sempoyongan dan duduk di papan depan rumah.
“Beo Jin. Jangan memperhatikan wanita seperti itu. Paham”seru ibu Beo Jin yang kesal tak terima dihina seperti itu.
“Ibu”panggil Beo Jin seraya menggegam tangan ibunya dengan gemetaran.
Ibu Beo Jin datang membawakan makanan untuk Beo Jin, Beo Jin makan dengan menundukkan kepalanya, ibunya pun menyuruhnya menngangkat kepalanya.
“Ibu, aku merasa malu melihat wajahmu”ucap Beo Jin sedih. Ibunya pun memeriksa wajah Beo Jin.
“Berani-beraninya dia memukulmu”ujar ibu Beo Jin seraya mengusap-usap pipi Beo Jin. Beo Jin pun terharu.
“Jika kau akan tinggal di Hanyang, kau harus kuat…Kau harus bertahan hidup walaupun sulit. Meskipun kau dilahirkan dari kelas rendah, kau tidak boleh terlalu naïf. Jadilah kuat…dan jangan membiarkan mereka menempatkanmu dibawah”pesan ibu Beo Jin memberi wejangan. Beo Jin pun mendengarkannya dengan air mata mengalir.
“Aku khawatir bahwa kau tidak akan mampu berdiri untuk orang lain. Sekarang aku telah melihat bahwa kau bisa menjaga dirimu sendiri. Aku tidak akan khawatir lagi”..
“Ibu…karena aku…kau harus menghadapi penghinaan. Maafkan aku”ucap Beo Jin seraya menangis. Ibu Beo Jin pun menyeka air matanya.
Park Kyu merenung, mengingat kata-kata Beo Jin, saat Beo Jin bilang,”jika ia benar-benar ingin berada di sisi Beo Jin. Ia harus meninggalkan Beo Jin sendirian”. Park Kyu pun hanya bisa mendesah lalu ia melanjutkan langkahnya.
“Inspektur kerajaan…”seru seseorang, saat Park Kyu menoleh orang itu tak lain adalah Yan. Yan pun tersenyum lalu mereka berdua berbicara di tempat aman.
“Apa yang kau lakukan di Hanyang? Kebetulan, kau datang untuk menjemput William?”tanya Park Kyu.
“Kau mungkin tahu tentang kematiannya…”ujar Yan.
“Kau tahu, kan?”ucap Park Kyu.
“Ekspresi sedihmu adalah tanda bahwa kau ada hubungannya dengan kematiannya”tebak Yan.
“Jangan berbicara tentang apa yang tidak kau ketahui”teriak Park Kyu.
“Untuk menyelamatkan hidupnya, aku mempertaruhkan hidupku sendiri. Untuk menyelamatkannya dari kematian dan untuk melindunginya dari Raja. Aku melakukan apa yang aku bisa, aku seharusnya melindungi dia lebih…pada akhirnya, aku tidak mampu melakukannya”.
“Ini harusnya menjadi terakhir kalinya aku melihatmu”ujar Yan lalu melangkah pergi.
“Apakah alasanmu datang ke sini untuk menyelamatkan William?”tanya Park Kyu, Yan pun menghentikan langkahnya.
“Aku datang ke Hanyang hanya untuk menyelesaikan tugasku untuk perusahaan Dong Di . Kami berada di tengah-tengah menyelesaikan pekerjaan dengan Seo Rin sandang”jawab Yan.
“Seo Rin sandang? Apa yang kau negosiasikan? Chosun belum diizinkan berdagang dengan orang asing”ujar Park Kyu. Yan pun hanya tersenyum lalu bergegas pergi.
Beo Jin sibuk menata barang-barang, lalu terdengar teriakan pemberitahuan Seo Rin datang. Beo Jin pun keluar melihat, ia pun melihat Seo Rin dan laki-laki berpakain serba hitam dan memakai caping, yang tak lain adalah Chi Yong. Saat Chi Yong menoleh Beo Jin pun terlonjak kaget ia ingat Chi Yong dan anak buahnya mengobrak-abrik tempat Park Kyu saat ia terluka.
I'll be back ala 2pm hahaha, maaf semuanya target sebelum lebaran kemarin ga keburu hehehe, happy reading, minal aidin walfaizin ya semuanya :)
“Apakah kau mengerti apapun yang aku lakukan sampai saat itu?”. Beo Jin pun akhirnya menyetujuinya ia pun mengangguk mendukung apa yang dilakukan William.
Park Kyu memenuhi undangan Seo Rin mendatangi markas kelompok dagang Seo Rin di Hong Bin Gahk.
Sementara itu Beo Jin mengecek catatan pemasukan barang dengan barang yang ditemukannya di gudang penyimpanan rahasia.
“Ini adalah barang yang tidak dicatat di buku. Ini benar-benar aneh”guman Beo Jin. Tiba-tiba datang atasan Beo Jin penjaga gudang.
“Karena kita kekurangan pelayan di Hong Bin Gahk, Madam memerintahkanmu untuk membantu mereka”serunya. Beo Jin pun mengiyakan.
Park Kyu menemui Seo Rin.
“Aku mendengar bahwa Anda dan putra mahkota belajar bersama di Sungkyunkwan. Aku mendengar bahwa anda masih suka bertemu dan membahas tentang pembelajaran dengan putra mahkota”puji Seo Rin.
“Apa yang ingin anda katakana?”tanya Park Kyu to the point.
“Ini seperti yang anda dengar. Dengan bantuan putra mahkota dan menteri pemerintah, kami mencoba untuk membuka pelabuhan Chosun. Untuk membuat Chosun kaya dengan perdagangan negara-negara lain”jawab Seo Rin. Park Kyu pun tersenyum.
“Perdana menteri mati, apakah dia tiddak setuju dengan rencana anda?”tebak Park Kyu. Seo Rin pun menjawab dengan tenang.
“Dia adalah orang besar”.
“Lalu mengapa dia diracun?”selidik Park Kyu.
“Aku mendengar dia meninggal karena serangan jantung. Apakah anda mengatakan “diracuni?”tegas Seo Rin.
“Apakah anda menuduhku?”. Keduanya pun bersitegang melalui pandangan hahaha.
Tiba-tiba para pelayan masuk, salah satunya Beo Jin. Beo Jin terlonjak kaget karena ternyata tamunya adalah Park Kyu. Park Kyu pun menoleh ke arah Beo Jin, Beo Jin pun segera menundukkan kepalanya. Dan sudah pasti ini rencana Seo Rin.
“Anda tampak tidak nyaman di hadapanku, jadi aku akan meninggalkan anda sekarang”ujar Seo Rin.
“Sajikan dengan yang terbaik”perintah Seo Rin pada para pelayan.
Seo Rin menemui Si Yeon putri perdana menteri Hong Goo membawa sekotak hadiah.
“Maaf aku membuatmu menunggu”sapa Seo Rin.
“Mengapa anda ingin bertemu denganku? Mengapa anda membuatku menunggu ketika aku sedang sibuk mempersiapkan pernikahan”. Seo Rin pun menyerahkan hadiah yang dibawanya.
“Ini adalah hadiah pernikahan. Harap menerima hadiah kecil ini”. Si Yeon pun membukanya, ternyata isinya bermacam-macam aksesoris perhiasan. Si Yeon pun tersenyum senang.
Di tempat lain Park Kyu berbicara dengan Beo Jin.
“Bagaimana kau datang ke sini?”tanya Park Kyu.
“Apakah aku memerlukan izin untuk berada di sini?”.
“Apakah kau tahu apa yang mereka lakukan di sini?”tanya Park Kyu lagi, ini bukan tanya tapi menginterogasi haha.
“Bukankah ini pedagang terbesar di Chosun? Aku bisa bekerja dan mendapatkan upah di sini. Tidak ada orang di sini yang memandang rendah padaku. Aku suka tempat ini”jawab Beo Jin.
“Dengarkan aku baik-baik”ujar Park Kyu. Beo Jin pun was-was.
“Jika kau melihat atau mendengar sesuatu yang aneh terjadi dalam kelompok pedagang, kau harus memberitahuku”jelas Park Kyu. Beo Jin pun ingat pesan William agar Beo Jin tidak memberitahu siapapun tentang apa yang terjadi dalam kelopok pedagang.
“Hanyang berbeda dengan Jeju. Kau tidak harus percaya pada orang dan mengikuti perintah mereka hanya karena mereka memperlakukanmu dengan baik. Apakah kau mengerti apa maksudku?”. Beo Jin nampak berpikir.
Seo Rin mengantar kepulangan Si Yeon, dan ternyata Park Kyu dan Beo Jin juga keluar dari ruangan mereka. Beo Jin menyuruh Park Kyu pergi terlebih dahulu.
“Silahkan duluan, aku akan pergi setelah kau pergi”.
“Kau bisa pergi dulu”jawab Park Kyu. Beo Jin pun bersiap melangkah pergi namun berhenti sejenak. Ia pun berbalik dan membisikkan sesuatu pada Park Kyu. Dan kejadian ini dilihat Si Yeon dari kejauhan. Seo Rin pun tersenyum penuh kemenangan.
Beo Jin berjalan ke tempat kelompok pedagang, ia pun melihat William merenung sendirian.
“William”panggil Beo Jin seraya menghampirinya.
“William, kenapa kau duduk di sini? Meskipun kau belum sepenuhnya pulih”.
“Aku merasa baik sekarang. Btw, Beo Jin kau habis dari mana?”.
“Eh…..eh….yah”jawab Beo Jin bingung lalu duduk di samping William.
“Bahkan, aku telah ke Hong Bin Gahk untuk membantu mereka. Aku secara kebetulan bertemu Yandari”jawab Beo Jin mencoba menjelaskan.
“Apakah kau kebetulan bercerita tentang hal ini?”tanya William.
“Yah aku menduga, akan lebih baik mengatakan padanya tentang hal itu. Jadi…”jelas Beo Jin, William pun nampak berpikir.
Ternyata William melapor pada Seo Rin. (William dudul banget ni hahaha).
“Gadis itu tahu tentang penyimpanan”tanya Seo Rin. William pun mengangguk.
“Bagus,kau bisa pergi sekarang”ujar anak buah kepercayaan Seo Rin.
“Apakah Beo Jin baik-baik saja?. Tolong berjanjilah padaku”ujar William.
“Jangan khawatir tentang hal itu. Tidak ada yang akan terjadi padanya”jawab Seo Rin. William pun pamit pergi.
Si Yeon menemui ibunya Park Kyu untuk mengadu kelakuan anaknya hahaha.
“Kyu, bagaimana dengan Kyu-ku?”tanya ibu Park Kyu.
“Ketika aku pergi ke grup pedagang Seo Rin. Aku melihat tuan muda dengan gadis yang bekerja di sana. Tampaknya gadis yang sama yang mengikutinya dari Jeju. Aku bertanya-tanya apakah orang lain mungkin salah paham pada mereka. Tentu saja, aku tidak berpikir seperti itu”jelas Si Yeon. Ibu Park Kyu pun tertawa.
“Dia mungkin ingin tahu bagaimana ia melakukan seperti dia berhutang pada keluarganya di Jeju. Aku mengerti apa maksudmu”ujar ibu Park Kyu dengan muka marah yang tersembunyi haha.
Ibu Park Kyu menemui Beo Jin di tempat kerjanya ditemani Bong Yeon. Beo Jin memberi hormat pada ibu Park Kyu. Melihat Beo Jin sudah datang, Ibu Park Kyu pun menyuruh Bong Yeon pergi. Bong Yeon pun pamit pergi.
Ibu Park Kyu pun berdiri lalu menampar Beo Jin hingga terhuyung.
“Beraninya kau dari rakyat rendah mencoba untuk merayu Kyu-ku?”seru Ibu Park Kyu. Beo Jin pun bangkit dengan mata berkaca-kaca dan lagi-lagi ibu Park Kyu menampar Beo Jin kembali hinga terseruduk ke meja. Beo Jin pun mulai menangis.
“Kau adalah seorang gadis yang rendah sedangkan Kyu anakku adalah orang yang mulia dari keluarga yang dibedakan. Kau yang biasanya seperti kotoran seharusnya tidak berani menatapnya. Jika kau bertemu dengannya lagi. Aku akan mengusirmu dari Hanyang untuk selamanya. Apakah kau mengerti?”.
Beo Jin pun hanya menangis tak dapat berkata apa-apa.
“Mengapa kau tidak menjawabku? Apakah kau mengejekku? Apakah kau akan mengerti setelah aku memberimu pelajaran dengan cara dipukuli?”bentak ibu Park Kyu.
Beo Jin pun berusaha menjawab walaupun masih menangis sesegukan.
“Aku mengerti, lagi pula aku tidak akan bertemu tuan muda”jawab Beo Jin.
Sementara itu di pintu gerbang markas dagang Seo Rin, Park Kyu dibantu polisi Ahn melakukan penggeledahan.
“Buka pintu, kami datang dari departemen pengadilan untuk menyelediki di sini”seru polisi Ahn seraya menunjukkan bukti penggeledahan. Pintu gerbang pun dibuka, para polisi pun masuk mencari bukti-bukti. Yan pun melihatnya dari kejauhan.
Park Kyu yang telah datang bertatapan dengan Seo Rin sesaat dan membuang muka. Seo Rin pun tersenyum menang.
Polisi Ahn dan beberapa polisi lainnya memeriksa gudang penyimpanan, polisi ahn pun memperhatikan pintu ruang rahasia yang ditemukan Beo Jin dulu, polisi Ahn pun membalik pintu tersebut hingga polisi Ahn masuk ke ruang penyimpanan rahasia. Polisi Ahn pun tersenyum senang namun terkejut saat melihat ruang tersebut kosong. Ia pun membuka-buka wadah namun tak ada isinya hanya wadahnya saja yang tertinggal.
Polisi Ahn pun menemui Park Kyu dan melapor.
“Tuan, tidak ada yang ditemukan. Itu semua dikosongkan”lapor polisi Ahn. Park Kyu pun nampak berpikir.
“Tampaknya anda tidak bisa menemukan apa yang anda inginkan”seru Seo Rin. Park Kyu pun menoleh.
“Aku tidak tahu apa yang anda cari, tetapi mengapa tidak anda katakan saja padaku apa yang anda cari. Aku bisa menemukannya dan memberikannya pada anda”. Seo Rin pun menoleh ke arah datangnya Beo Jin. Park Kyu pun ikut menoleh.
Beo Jin pun berjalan tertatih-tatih serya memegangi pipinya. Park Kyu pun terkejut melihat Beo Jin, Beo Jin pun sedikit malu lalu membuang muka. Tak lama kemudian ibu Park Kyu muncul, Ibu Park Kyu pun terkejut melihat anaknya di sana begitu pul Park Kyu. Seo Rin pun tersenyum menang.
Park Kyu dan ibunya berbicara di sebuah paviliun.
“Ibu, bagaimana kau bisa melakukan hal semacam itu?”ujar Park Kyu.
“Tanggal pernikahanmu telah ditetapkan, itu adalah bulan depan, jangan lupa. Jangan lupa kau menyetujui pernikahan ini”jawab ibu Park Kyu, lha ini ditanya apa jawab apa hahaha.
“Oke, mari kita seperti ini. Tapi ingat, satu-satunya alasanku aku menyetujui pernikahan ini adalah untuk melindungi Beo Jin. Jika kau menyakitinya dengan cara apapun pernikahan ini tidak akan terjadi”tegas Park Kyu .Lalu Park pun bergegas pergi. Nyahok dah wkwkwk. Ibu Park Kyu pun hanya bisa melongo.
“Kyu-ku adalah orang yang lembut . disihir oleh serigala licik”guman ibu Park Kyu yang hamper pingsan hahaha.
Beo Jin duduk sendirian di tempat William duduk kemarin. Ia pun mengusap air matanya.
“Mengapa aku harus bertemu dengannya seperti ini?. Bangsawan dan petani. Kita semua orang…”guman Beo Jin. Lalu ia teringat saat ia memberitahu Park Kyu tentang ruang penyimpanan rahasia.
“ Sekarang aku sudah berbohong padanya. Bahkan jika aku memberitahunya sekarang, tidak ada gunanya. Kemana semua barang-barang hilang tiba-tiba”gumannya.
Tiba-tiba terdengar suara William memanggilnya.
“Beo Jin”.
“William”balas Beo Jin lalu Beo Jin pun menutupi pipinya yang bengkak sepertinya.
“Udaranya bagus”ujar Beo Jin mengalihkan perhatian.
“Jika kita hati-hati, kita bisa pergi ke Inggris dengan sebuah perahu”ujar William. Beo Jin pun teringat kata-kata William mengenai hal itu.
“William. Apakah kau memberitahu madam bahwa aku mengatakannya pada Yandari tentang ruangan itu”tanya Beo Jin hati-hati. William hanya diam saja tak menjawab apa-apa.
“Kau mengatakan itu?”paksa Beo Jin.
“Park Kyu mencoba membunuhku”jawab William.
“Dia mungkin tidak punya pilihan lain! Saat itu di depan Raja”jelas Beo Jin.
“Beo Jin, kita bisa pergi bersama-sama jika kau percaya padaku. Aku tidak peduli dengan Park Kyu sekarang”jelas William.
“William, apakah kau yakin tidak salah paham? Apakah kau lupa? Yandari menyelamatkan hidupmu?”ujar Beo Jin.
“Yandari juga mencoba memisahkan kita”balas William. Beo Jin pun kesal lalu ia menoleh hingga merah di pipinya terlihat dengan jelas oleh William.
“Apa yang salah dengan wajahmu?”tanya William. Beo Jin pun menutupi pipinya dengan tangannya.
“ Siapa yang melakukan ini padamu”.
“Bukan seperti itu, aku hanya melakukan kesalahan….itu sebabnya…ini bukan masalah besar. Jangan kahawatir padaku”jawab Beo Jin yang tak kuasa menahan airmatanya. William pun memeriksa pipi Beo Jin.
“Orang yang melakukan ini padamu. Aku akan membalaskannya kembali. Jangan menyembunyikan apapun dariku….”ujar William. William pun mencium Beo Jin dan Beo Jin menolak ia pun mencoba melepaskan diri.
“Aku ada tugas yang harus dikerjakan…aku akan kembali nanti”ujar Beo Jin pamit.
Ternyata itu tadi alasan Beo Jin menghidar hahaha.
“Maaf…William”guman Beo Jin yang mulai menangis.
Keesokan paginya Park Kyu di depan rumah Beo Jin membawa seguci arak beras.
“Tidakkah anda melihat matahari masih bersinar”ujar ibu Beo Jin.Park Kyu malah tersenyum.
“Matahari akan turun sebentar lagi. Jadi mengapa tidak”.
“Aku bilang untuk tidak pernah datang lagi dan sekarang kau datang membawa arak. Apakah kau bercanda”.
“Aku hanya ingin berbagi beberapa minuman buatan Jeju denganmu. Seperti yang kau lihat, ini sangat sulit di dapat di Hanyang”jelas Park Kyu.
“Tolong minum beberapa”ajak Park Kyu. Akhirnya ibu Beo Jin pun luluh hahaha.
Park Kyu menuangkan arak di cawan, ibu Beo Jin pun meminumnya hingga habis. Park Kyu pun tersenyum lebar.
“Caramu minum sangat menyegarkan”puji Park Kyu. Ibu Beo Jin pun tertawa. Lalu ibu Beo Jin menyerahkan cawannya pada Park Kyu dan menuangkan araknya. Park Kyu pun meminumnya hingga habis.
Ternyata mereka mengobrol sampai malam hahaha.
“Bagaimana kehidupan di kota?”tanya Park Kyu.
“Keras, tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena sudah tua, jelek, dan seorang wanita”jawab ibu Beo Jin lalu meminum arak lagi.
“Ada banyak hal yang tidak dapat kau lakukan di Hanyang”.
“Apa yang dilakukan Beo Jin. Apakah dia baik-baik saja”tanya Park Kyu hati-hati. Ibu Beo Jin memandang Park Kyu dengan takjub hingga membuat Park Kyu salting.
“Sekarang bukan waktunya. Ada aturan dalam menyelam, pernah panen sebuah kerang dewasa. Sekarang, itu bukan waktunya. Karena belum matang, hanya bersabar dan menunggu. Ketika waktu sudah siap, maka akan penuh dan siap panen. Sampai saat itu, kau harus membiarkan mereka tumbuh.Jadi kau harus meninggalkannya sendirian”jelas ibu Beo Jin. Park Kyu pun mendengarkan dengan seksama begitu pula Beo Jin yang berada dalam kamar.
“Hari-hari itu, aku lebih suka. Tinggal di ruang penyimpanan milikmu. Aku rindu saat aku di pengasingan”ujar Park Kyu lalu minum araknya. Beo Jin yang mendengarnya pun tersenyum.
Di salon kelompok pedagang Seo Rin, kali ini yang menjadi korban ibu Kkeut Boon, ia menjadi korban percobaan bagaimana cara mencabut bulu kaki dan ketek wkwkkw. Pertama bulu kaki yang dicabut menggunakan perekat. Ibu Kkeut Boon berteriak kesakitan, orang-orang pun bertepuk tangan. Begitu pula saat bulu keteknya dicabut udah nangis kali itu hahaha).
Beo Jin mengantar kain ke pasar, saat ia hendak pulang bertemu dengan Si Yeon. Beo Jin pun sedikit terkejut lalu ia pun memberi hormat.
“Putri”sapa Beo Jin.
“Bagaimana kabarmu?”sapa Si Yeon basa-basi.
“Berkat anda”.
“Aku melihatmu di tempat pedagang Seo Rin sebelumnya”tanya Si Yeon. Beo Jin pun mengiyakan.
“Jika kau bekerja di sana, kau harus memiliki selera yang baik”seru Si Yeon.
“Ya”ucap Beo Jin terkejut.
“Bulan depan adalah hari pernikahanku”.
“Oh, aku mengerti”.
“Jadi, aku perlu sutra untuk Park Kyu-ku. Apakah kau bisa memilihkannya untukku?”ujar Si Yeon. Beo Jin pun mengiyakan lalu mulai memilih-milih kain sutra.
Beo Jin pun menyerahkan sutra warna kuning dan menyerahkannya pada Si Yeon.
“Warna-warna umum untuk pernikaha berwarna merah dan biru”. Lalu Si Yeon menjatuhkan kain sutra tadi.
“Apakah kau ingin pernikahanku terlihat buruk?”,.
“Tidak”jawab Beo Jin lalu ia mengambilkan kain warna merah.
Dan lagi-lagi Si Yeon menjatuhkan kain sutra tersebut.
“Beraninya kau memilih sutra yang buruk seperti ini?”seru Si Yeon. Lalu ia mulai menginjak-nginjak sutra yang dijatuhkannya tadi agar Beo Jin terkena imbasnya krena ia yang mengambilnya. Beo Jin pun mulai menangis.
“Kenapa kau melakukan ini padaku?”tanya Beo Jin.
“Mengapa, kau bahkan tidak tahu status rendahmu”seru Si Yeon lalu mencoba memukul Beo Jin.
Namun terdengar teriakan Park Kyu.
“Apa yang kau lakukan?”. Si Yeon pun terkejut.
“Tuan muda…Jika kau berani menyentunnya dengan ujung jarimu. Aku tidak akan memaafkanmu”ujar Park Kyu lalu menarik tangan Beo Jin pergi. Si yeon pun kesal,
Park Kyu pun menarik tangan Beo Jin yang nampak kesakitan.
“:Lepaskan tanganku”ujar Beo Jin.
“Beo Jin yang aku tahu adalah gadis yang berkemauan keras kepala. Mengapa kau biarkan dia berbicara denganmu seperti itu?”teriak Park Kyu.
“Siapa yang kau tinggalkan…dia istrimu di masa depan. Mengapa kau melakukan itu di depannya. Jika kau benar-benar ingin berada di sisiku. Tinggalkan aku sendiri”balas Beo Jin lalu bergegas pergi. Park Kyu pun hanya terdiam menahan kesedihannya.
Ibu Beo Jin sibuk membuat arak beras. Lalu datang ibu Park Kyu dan Bong yeon.
“Bagaimana anggun”ejek ibu Parrk Kyu. Ibu Beo Jin pun menoleh ke sumber suara.
“Benar-benar indah. Sama seperti petani, bekerja dengan nasi busuk”. Lalu ibu Park Kyu mendekat ke arah ibu Beo Jin dan melemparkan sekantong uang ke arah ibu Beo Jin.
“Aku sudah cukup murah hati, jadi kembali ke kota Jeju diam-diam”ujar ibu Park Kyu.
“Keangkuhan apa ini…”.
“Apa…”
“Hanya pergi makan nasimu sendirimu. Aku tidak perlu mendengarkanmu”jawab ibu Beo Jin.
“Beraninya kau?”.
“Aku seperti penyelam rendah, aku tidak punya sopan santun”.
“Jangan bermimpi membuat putrimu menjadi istri kedua anakku?”seru ibu Park Kyu (bukan kedua bu tapi pertama wkwkkwk).
“Apa? Istri kedua…omong kosong apa ini?”.
“Omong kosong?”guman ibu Park Kyu. Lalu ibu Beo Jin melemparkan kembali uangnya ke kaki ibu Park Kyu.
“Hanya diam dan pergi”ujar ibu Beo Jin.
“Dan kau masih berpikir anakmu akan aman?”.
“Apakah kau pikir aku akan membiarkanmu mengancam anakku”balas ibu Beo Jin.
“Pergi”. Ibu Park Kyu yang kesal pun berniat menampar ibu Beo Jin. Namun terhenti karena terdengar teriakan Beo Jin.
“Apa yang kau lakukan?”. Beo Jin pun berlari dan menghempaskan tangan ibu Park Kyu.
“Apa yang kau lakukan pada ibuku?”teriak Beo Jin.
“Apa?”.
“Aku akan membiarkanmu memukulku. Aku bisa menahan itu. Tapi tidak dengan ibuku. Apa yang kau lakukan, Siapa kau melakukan hal ini”teriak Beo Jin. Ibu Park Kyu pun mati kutu hahaha.
“Jika kau memiliki energi untuk melakukan hal ini kepada kami, rawatlah dengan baik putra berhargamu”.Ibu Park Kyu pun tertawa.
“Apa katamu?”.
“Aku, tidak tertarik pada anakmu. Jadi tinggalkan kami sendirian. Orang pertama yang datang ke Tamna dia. Dan dia ingin aku tinggal di rumahnya. Aku tak menaruh hati padanya. Jadi, kau tidak punya hak untuk bertindak seperti ini pada kami”jelas Beo Jin.
“Aku akan pergi hari ini. Tetapi jika kau pernah mengatakan sesuatu seperti itu lagi. Kau akan sangat menyesal. Jangan lupa itu”ujar ibu Park Kyu lalu bergegas pergi yang diikuti Bong Yeon yang sebelumnya mengambil kantong uang yang dibuang tadi.
Selesai ibu Park Kyu pergi, Beo Jin menangis sesegukan sampai sempoyongan dan duduk di papan depan rumah.
“Beo Jin. Jangan memperhatikan wanita seperti itu. Paham”seru ibu Beo Jin yang kesal tak terima dihina seperti itu.
“Ibu”panggil Beo Jin seraya menggegam tangan ibunya dengan gemetaran.
Ibu Beo Jin datang membawakan makanan untuk Beo Jin, Beo Jin makan dengan menundukkan kepalanya, ibunya pun menyuruhnya menngangkat kepalanya.
“Ibu, aku merasa malu melihat wajahmu”ucap Beo Jin sedih. Ibunya pun memeriksa wajah Beo Jin.
“Berani-beraninya dia memukulmu”ujar ibu Beo Jin seraya mengusap-usap pipi Beo Jin. Beo Jin pun terharu.
“Jika kau akan tinggal di Hanyang, kau harus kuat…Kau harus bertahan hidup walaupun sulit. Meskipun kau dilahirkan dari kelas rendah, kau tidak boleh terlalu naïf. Jadilah kuat…dan jangan membiarkan mereka menempatkanmu dibawah”pesan ibu Beo Jin memberi wejangan. Beo Jin pun mendengarkannya dengan air mata mengalir.
“Aku khawatir bahwa kau tidak akan mampu berdiri untuk orang lain. Sekarang aku telah melihat bahwa kau bisa menjaga dirimu sendiri. Aku tidak akan khawatir lagi”..
“Ibu…karena aku…kau harus menghadapi penghinaan. Maafkan aku”ucap Beo Jin seraya menangis. Ibu Beo Jin pun menyeka air matanya.
Park Kyu merenung, mengingat kata-kata Beo Jin, saat Beo Jin bilang,”jika ia benar-benar ingin berada di sisi Beo Jin. Ia harus meninggalkan Beo Jin sendirian”. Park Kyu pun hanya bisa mendesah lalu ia melanjutkan langkahnya.
“Inspektur kerajaan…”seru seseorang, saat Park Kyu menoleh orang itu tak lain adalah Yan. Yan pun tersenyum lalu mereka berdua berbicara di tempat aman.
“Apa yang kau lakukan di Hanyang? Kebetulan, kau datang untuk menjemput William?”tanya Park Kyu.
“Kau mungkin tahu tentang kematiannya…”ujar Yan.
“Kau tahu, kan?”ucap Park Kyu.
“Ekspresi sedihmu adalah tanda bahwa kau ada hubungannya dengan kematiannya”tebak Yan.
“Jangan berbicara tentang apa yang tidak kau ketahui”teriak Park Kyu.
“Untuk menyelamatkan hidupnya, aku mempertaruhkan hidupku sendiri. Untuk menyelamatkannya dari kematian dan untuk melindunginya dari Raja. Aku melakukan apa yang aku bisa, aku seharusnya melindungi dia lebih…pada akhirnya, aku tidak mampu melakukannya”.
“Ini harusnya menjadi terakhir kalinya aku melihatmu”ujar Yan lalu melangkah pergi.
“Apakah alasanmu datang ke sini untuk menyelamatkan William?”tanya Park Kyu, Yan pun menghentikan langkahnya.
“Aku datang ke Hanyang hanya untuk menyelesaikan tugasku untuk perusahaan Dong Di . Kami berada di tengah-tengah menyelesaikan pekerjaan dengan Seo Rin sandang”jawab Yan.
“Seo Rin sandang? Apa yang kau negosiasikan? Chosun belum diizinkan berdagang dengan orang asing”ujar Park Kyu. Yan pun hanya tersenyum lalu bergegas pergi.
Beo Jin sibuk menata barang-barang, lalu terdengar teriakan pemberitahuan Seo Rin datang. Beo Jin pun keluar melihat, ia pun melihat Seo Rin dan laki-laki berpakain serba hitam dan memakai caping, yang tak lain adalah Chi Yong. Saat Chi Yong menoleh Beo Jin pun terlonjak kaget ia ingat Chi Yong dan anak buahnya mengobrak-abrik tempat Park Kyu saat ia terluka.
Beo Jin pun panik dan kaget.
I'll be back ala 2pm hahaha, maaf semuanya target sebelum lebaran kemarin ga keburu hehehe, happy reading, minal aidin walfaizin ya semuanya :)
0 comments:
Post a Comment