Do you like this story?
Dae Woong mencari Mi Ho di dalam rumah namun tidak menemukannya, dia berfikir mungkin Mi Ho pergi keluar untuk mencari daging dari tong sampah orang lain. Dae Woong merasa tubuhnya sangat sakit dan lehernya terasa kaku dan dia pun bertanya-tanya, "Apakah aku terjatuh semalam sehingga tubuhku terasa sakit?" Dae Woong melihat daging yang kemarin dia bawa dari rumah kakek masih ada di dapur dan belum di makan sama sekali, seharusnya jika memang masih ada daging maka Mi Ho tidak mungkin pergi keluar rumah. Dae Woong mengingat kejadian semalam ketika dia mabuk dan dia pun ingat kalau semalam dia masih bertemu dengan Mi Ho, tetapi Dae Woong belum ingat bahwa dia meminta Mi Ho pergi dari kehidupannya.
Dae Woong tidak sengaja membuat kantong berisi daging itu jatuh dan mengenai kakinya. Jelas Dae Woong langsung merasa kesakitan dan bilang bahwa jari-jari kakinya benar-benar terasa seperti yang mau putus. Tiba-tiba Dae Woong berfikir bahwa dia tidak akan merasa kesakitan apabila memiliki Mutiara milik Mi Ho dan akhirnya dia pun bertanya-tanya, "Apakah Mutiara itu sudah tidak ada di tubuhku? Lalu... Apakah Mi Ho pergi?"
Dae Woong pergi keluar rumah dan berteriak memanggil nama Mi Ho, bahkan Dae Woong berteriak menyuruh Mi Ho kembali untuk sarapan pagi daging tetapi Mi Ho tidak juga datang. Dae Woong berkata, "Seberapa besar aku mencoba memanggilnya tapi dia tidak ada. Bahkan ketika aku memintanya kembali pun dia tidak muncul. Mi Ho bena-benar pergi. Jadi dia pergi..." Dae Woong menutup kepalanya terlihat sedih namun tiba-tiba dia tersenyum dan berkata, "Dia pergi. Hari ini, akhirnya benar-benar datang." Dae Woong pergi keluar rumah dan langsung berteriak kencang, "FREEDOOOOOM!"
Dae Woong masuk kedalam rumah kembali dan membereskan semua barang-barangnya. Dia bilang bahwa dirinya harus segera pergi dan menyembunyikan diri sebelum Mi Ho kembali. Dae Woong membereskan tempat tidur Mi Ho dan menemukan kupon makan gratis yang ada 9 dan sudah di kumpulkan oleh Mi Ho. Dae Woong merasa kasihan kepada Mi Ho yang sudah mengumpulkan sampai 9 namun tidak mendapatkan kesempatan untuk mencoba makan gratis. Dae Woong lalu sadar dan bilang bahwa Mi Ho mungkin tidak akan mengumpulkan kupon itu lagi, dia pun tetap menyimpan kupon itu di balik tempat tidur Mi Ho dan langsung pergi keluar rumah sambil membawa tas dan barang-barang miliknya.
Ternyata Mi Ho masih berada di sekitar rumah itu dan dia sedih karna Dae Woong tampak benar-benar bahagia karna dia sudah pergi. Dae Woong berjalan sambil tersenyum dan bilang bahwa cuaca hari ini benar-benar verah, tiba-tiba ada air yang turun dan mengenai Dae Woong. Dae Woong kaget dan langsung menatap ke langit namun tidak ada air lagi yang turun. Ternyata air itu berasal dari seorang Paman yang sedang mencuci mobil. Dae Woong jelas kesal kepada Paman itu dan bilang bahwa dia kaget dan menyangka turun hujan. Paman itu pun langsung meminta maaf.
Dae Woong lalu berbicara pada dirinya sendiri. "Takut tanpa alasan. Mulai sekarang, Jika aku melihat Hujan di tengah hari yang cerah akan terasa tidak nyaman. Tunggu dulu... Ini tidak berarti hanya ada satu rubah di dunia ini. Rubah dari kutub dan rubah dari gurun pun dapat menangis. Ya itu benar!" Dae Woong pun melanjutkan berjalan dan benar-benar pergi dari rumah itu. Mi Ho melihat hal itu dan diam saja. Dae Woong lalu berkata lagi, "Tapi ini bukan hujan di gurun. Apakah Rubah Gurun dapat menangis?"
Mi Ho menatap sedih ke Dae Woong dan dia bilang, "Woong Ah, Bye!" Tiba-tiba ada air lagi yang mengenai Dae Woong, Dae Woong berbalik dan ingin memarahi paman yang sedang mencuci mobil itu tapi ternyata tidak ada paman yang sedang mencuci mobil. Dae Woong pun kebingungan dan bertanya, "Lalu... Dari mana ini berasal?"
Dae Woong pulang ke rumah kakek dan bilang bahwa Perempuan yang bersamanya itu sudah pergi sebelum Dae Woong bangun. Kakek jelas kaget dan memarahi Dae Woong karna meninggalkan perempuan itu dan tidak mencarinya. Dae Woong balik bertanya pada kakek, "Mengapa aku harus mencarinya? Dia pergi dari rumah atas keinginannya. Kakek jangan berbicara seperti itu padaku!" Dae Woong langsung pergi menuju ke kamarnya.
Bibi menenangkan Kakek dan berkata, "Sudahlah Ayah biarkan saja. Jujru saja, ketika kau bilang bahwa dia sudah mulai bertanggung jawab dan dapat di andalkan, aku membiarkannya. Dia main-main dengan perempuan yang tidak jelas asal usulnya, aku hanya merasa sedikit tidak nyaman saja." Kakek bilang, "Tetap saja.. Perempuan itu merubah anak itu menjadi seorang manusia terhormat. Bukankah kamu bilang dulu kamu menyukai perempuan itu?" Bibi kebingungan dan hanya berkata bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi karna sudah berakhir seperti ini. Kakek berkata bahwa dirinya hanya ingin Dae Woong menjadi manusia yang terhormat, dan jika perempuan itu pergi Apakah Dae Woong akan berubah seperti dahulu kembali?
Dae Woong masuk kedalam kamarnya dan berkata, "Kakek tidak tau apa yang terjadi. Ah ini bagus. Karena aku sudah ada di kamarku, aku merasa Gumiho itu sudah benar-benar hilang. Tapi... Kenapa aku merasa hampa dan tidak nyaman? Selain dari Mutiara itu, apakah dia mengambil sesuatu dari tubuhku?" Tiba-tiba HP Dae Woong berbunyi dan ada panggilan dari Hye In.
Hye In mengajak ketemuan dengan Dae Woong di sebuah Cafe dan Hye In pun bilang kepada Dae Woong bahwa dia benar-benar senang karna Dae Woong bertindak cepat untuk mengambil suatu keputusan. Dae Woong lalu berkata, "Karena sebuah situasi aku tidak bisa bersamamu, tapi hatiku tetap selalu milikmu. Noona kamu tidak bisa melihatnya dan kamu salah paham." Hye In bilang bahwa mulai sekarang Dae Woong jangan membuat dirinya salah paham lagi dan jika Mi Ho menelfon Dae Woong dan mencari Dae Woong maka Dae Woong tidak boleh pergi kemanapun juga. Dae Woong menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak mendapatkan telfon dari Mi Ho dan tidak tahu kemana Mi Ho pergi.
Dae Woong berkata, "Tidak perlu melihat dia lagi, dia sudah pergi tanpa kata-kata. Sekarang aku berfikir, dia benar-benar sudah pergi tanpa mengatakan selamat tinggal. Ya ampun, bahkan kamu sudah saling terbiasa satu sama lain, bagaimana bisa dia tidak mengatakan selamat tinggal? Sudahlah... Dia bukanlah seseorang yang mengerti kesetiaan dan persahabatan." Hye In yang mendengar kata-kata Dae Woong barusan jelas kesal dan bertanya, "Kamu sedih ya karna dia pergi?" Dae Woong berusaha mengelak dengan bilang bahwa dia sama sekali tidak sedih namun dia masih terus memikirkan Mi Ho, "Apakah dia minum minuman kaleng dari tempat sampah?"
Malamnya, di kampus Dae Woong ada satpam yang sedang berkeliling dan dia melihat mesin penjual minuman dan minuman sodanya sudah hampir habis. Dia kebingungan karna minuman soda itu sudah hampir habis padahal tidak ada mahasiswa di kampus saat ini. Tiba-tiba terdengar ada bunyi kaleng yang berjatuhan dan satpam itu langsung kaget begitu melihat ada sosok perempuan yang sedang menjilati kaleng itu. Ya itu adalah sosok Mi Ho. Satpam itu mencoba memastikan kembali keberadaan Mi Ho tapi Mi Ho sudah tidak ada.
Ada seorang mahasiswa yang ingin mengembalikan buku ke perpustakaan. Ketika dia berjalan, dia melihat ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang. Mahasiswa itu penasaran dan terus mengikuti sosok perempuan itu yang tiba-tiba saja menghilang. Mahasiswa itu langsung kaget begitu sosok perempuan itu muncul di depannya dan berjalan semakin dekat ke arahnya. Mahasiswa itu berteriak panik dan berlari keluar. Dan lagi-lagi sosok perempuan itu adalah Mi Ho.
Di sebuah ruang seni, ada mahasiswi seni yang sedang melukis (UEE from You're Beautiful). Mi Ho tiba-tiba lewat di hadapan mereka dan menjatuhkan sebuah patung dan cat lukis berwarna merak. Para mahasiswi itu kaget dan memilih untuk beristirahat sebentar dengan memakan hamburger yang sudah mereka pesan. namun mereka kebingungan karna daging di hamburger mereka semua tidak ada. Ya lagi-lagi itu ulah Mi Ho. Mi Ho lah yang menggambil daging di dalam hamburger dan menikmatinya sendiri di taman kampus.
Ketika Mi Ho sedang memakan daging hamburger, Mi Ho tiba-tiba memakannya dengan cepat dan berlari pergi karna ada Dong Joo datang. Mi Ho terus menghindar dari Dong Joo tapi pada akhirnya Dong Joo berhasil menangkapnya dan memukul Leher Mi Ho untuk mengeluarkan Mutiara yang ada di dalam tubuh Mi Ho. Mi Ho pun langsung terjatuh pingsan.
Dae Woong dan teman-temannya merayakan kesuksesan Dae Woong dalam audisi. Dae Woong berkata kepada teman-temannya bahwa jika dia sudah menjadi artis terkenal dan sibuk, dia akan tetap mencoba meluangkan waktunya agar bisa berkumpul bersama teman-temannya seperti ini. Byung Soo bertanya, "Apakah Mi Ho tahu kamu mendapatkan peran?" Dae Woong tidak suka pertanyaan itu dan balik bertanya, "Apakah penting dia mengetahui hal ini?" Sun Nyeon bilang bahwa Mi Ho pasti tau kalau Dae Woong akan menjadi terkenal makanya Mi Ho meninggalkan Dae Woong, Dae Woong kembali menjelaskan bahwa dirinya ini dan Mi Ho tidak sedang pacaran dan hanya berteman biasa, dan lagi Mi Ho pergi karna keinginannya sendiri.
Sun Nyeon lalu bilang, Jika memang Mi Ho adalah teman maka sebaiknya Mi Ho diundang juga karna semua yang merayakan kesuksesan Dae Woong ini adalah teman-teman Dae Woong juga. Byung Soo mendukung Sun Nyeon dan berkata kepada Dae Woong agar mengundang Mi Ho datang juga karna akan lebih baik jika merayakannya bersama-sama. Dae Woong kesal dan berkata, "Meski aku ingin menelfonnya, aku tidak bisa... Senang kalian?"
Sepualng dari acara perayaan itu, Dae Woong datang ke rumah yang dulu dia tempati bersama Mi Ho dan dia bilang bahwa dia tau kalau Mi Ho tidak akan kembali lagi dan Mi Ho benar-benar sudah pergi. Dae Woong juga bilang bahwa sebenarnya ini adalah hal yang bagus karna perasaan terbebani sudah hilang namun tetap saja dia merasa kesepian.
Dae Woong menghabiskan malam dengan duduk di luar rumah dan menyiapkan minuman soda kesukaan Mi Ho. Dae Woong bertanya-tanya, "Kenapa dia pergi seperti ini?" Dae Woong lalu bernyanyi sebuah lagu yang menjadi OST Cartoon Hoi-Hoi, "Aneh... Mi Ho Mi Ho~ Temanku Mi Ho~ Lucu~ Gumiho yang seram~ Hoi Hoi.. Mi Ho adalah... Temanku Gumiho~ Hoi Hoi... Mi Ho adalah... Temanku yang seram~"
Dong Joo memabawa Mi Ho ke apartemennya dan dia menunjukan sebuah botol biru yang berisikan mutiara Mi Ho. Mi Ho bertanya, "Kamu tidak menangkapku dan melenyapkanku?" Dong Joo menjawab, bahwa dia mengambil mutiara Mi Ho agar Mi Ho tidak membuat masalah selama di dunia manusia. Mi Ho lalu kembali bertanya, "Apa yang aku lakukan?" Dong Joo tertawa dan berkata, "Seorang legenda Gumiho menakut-nakuti mahasiswa dan mencuri daging di dalam hamburger, bahkan mengorek tempat sampah. Apa kamu tidak malu?" Mi Ho menjawab, "Tidak ada yang tahu bahwa akulah yang melakukannya."
Dong Joo lalu bilang, "Melihatmu seperti ini, kamu pasti menanyakan pada Dae Woong mengenai mutiara di tubuhnya selama 100 hari dan dia pasti menolakmu." Mi Ho langsung berkata bahwa dia belum sempat menanyakan ha itu kepada Dae Woong. Dong Joo bilang jika Mi Ho tidak menanyakan hal itu maka Mi Ho akan menyesal, Mi Ho mengangguk dan bilang bahwa Dae Woong hanya menganggapnya teman dan sepertinya Dae Woong tidak menyukai kenyataan bahwa dirinya ini adalah Gumiho dan lagi Dae Woong memintanya pergi.
Dong Joo bertanya, "Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan menyerah untuk menjadi manusia?"Mi Ho menjawab bahwa dia tidak tahu. Dong Joo lalu memperlihatkan 2 buah botol, botol merah dan botol biru. Jika Mi Ho meminum botol biru yang berisi mutiara miliknya maka itu artinya Mi Ho lebih memilih untuk kembali ke dalam lukisan. Sedangkan jika Mi Ho meminum botol merah maka itu artinya Mi Ho memilih untuk tinggal di dunia sebagai manusia. Dong Joo lalu memberikan Mi Ho kesempatan untuk berfikir terlebih dahulu dan Mi Ho dapat tinggal di tempatnya untuk sementara waktu. Mi Ho langsung bertanya, "Aku boleh tinggal disini?" Dong Joo tersenyum dan menjawab, "Ya.. Disini rumah sakit hewan maka banyak hewan sepertimu, jadi kau boleh tinggal disini."
Dae Woong mendatangi kantor Dong Hong untuk melakukan tanda tangan kontrak film dan Dae Woong benar-benar sangat senang karna akhirnya dia menggapai apa yang dia inginkan.
Selesai dari kantor Dong Hong, Dae Woong pergi ke sebuah cafe dengan Manager Hye In. Manager Hye In itu bilang bahwa banyak artis terkenal di Korea yang berasal dari agensi mereka dan Manager itu yakin akan kemampuan Dae Woong makanya dia mengajak Dae Woong untuk bergabung dengan agensi mereka. Dae Woong pun langsung menjawab bahwa dia tentu saja ingin bergabung dengan agensi itu.
Dae Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon pergi ke sebuah dealer mobil. Dae Woong menceritakan bahwa dia di ajak untuk bergabung dengan Agensi Dodo dan Byung Soo pun langsung mendukung Dae Woong untuk bergabung dengan agensi itu karna Agensi Dodo memanglah agensi yang terbaik. Byung Soo langsung menyuruh Dae Woong untuk menandatangani kontrak dengan Agensi Dodo namun Dae Woong bilang bahwa dia mendapatkan peran atas audisi ini berkat usahanya sendiri, dan jika dia menerima ajakan untuk bergabung dengan agensi itu sekarang maka agensi itu akan mengambil untuk banyak darinya, jadi Dae Woong akan memikirnya dengan matang terlebih dahulu.
Byung Soo langsung menarik Dae Woong dan berkata, "Jika film ini gagal maka ini akan menjadi akhir bagimu!" Sun Nyeon memukul Byung Soo dan bilang, "Kamu!Apakah kamu bilang bahwa film ayahku akan berakhir dengan kegagalan?" Byung Soo pun menunduk dan langsung meminta maaf. Sun Nyeon lalu nanya ke Dae Woong, "Ngomong-ngomong dengan bayaranmu untuk satu peran... Kamu tidak akan bisa bermimpi untuk membeli mobil ini.. Kenapa kamu melakukannya?" Dae Woong menjawabnya, "Bayaran peran ini hanya untuk tambahan uang saku.. Mobil pasti kakek akan membelikannya untukku." Sun Nyeon langsung memarahi Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong harus membelikan sesuatu untuk kakeknya dari gajih pertama yang di dapat oleh Dae Woong, Dae Woong pun berkata bahwa dia akan membelikan pakaian dalam untuk kakek dari uang gajih pertamanya (Di Korea, gajih pertama itu harus di belikan sebuah hadiah untuk keluarga dan untuk orang tua biasanya pakaian dalam).
Dae Woong pergi keluar dealer mobil dan dia bilang bahwa banyak sekali yang mesti dia tandatangani dan sepertinya dia akan mulai membuat tanda tangan baru. Ketika Dae Woong melangkah, tiba-tiba saja ada motor yang lewat dan menyerepet Dae Woong. Dae Woong pun dibawa ke rumah sakit dan hanya terluka kecil di tangan. Dae Woong bertanya kepada dokter, "Tidak ada masalah besar kan?" Dokter melihat hasil ronsen dan balik bertanya kepada Dae Woong, "Cha Dae Woong, apakah kau mengalami kecelakaan besar baru-baru ini?" Dae Woong ingat kejadian dia jatuh di hutan dan dia pun bilang bahwa dia pernah mengalami sebuah kecelakaan namun dia tidak merasa sakit sama sekali. Dokter bilang muskipun Dae Woong sudah membaik namun banyak tulang Dae Woong yang terluka parah.
Dae Woong lalu bertanya, "Aku akan bermain film, apakah itu tidak apa-apa?" Dokter bilang bahwa itu tidak apa-apa. Dae Woong sudah tersenyum senang namun kemudian Dokter melanjutkan omongannya, "Asalkan bukan film aksi lagi." Dae Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon pun kaget mendengar itu. Dokter bilang jika Dae Woong terlalu memaksakan tulangnya maka Dae Woong bisa sampai lumpuh. Dae Woong pun bertanya, "Berapa lama ini akan sembuh?" Dokter menjawab, "Mungkin 2 bulan." Dae Woong jelas panik karna dia akan memulai shooting film ini minggu depan. Dokter hanya bilang bahwa Dae Woong harus keluar dari film itu jika memang ingin sembuh.
Dae Woong, Byung Soo dan Sun Nyeon keluar dari ruangan dokter. Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong sebaiknya menyerah untuk film aksi tersebut. Byung Soo juga bilang bahwa selama ini dia tidak menyangka Dae Woong terluka parah karna Dae Woong terlihat benar-benar normal. Daw Woong pun langsung bilang bahwa dia terlihat normal karna Mi Ho. Byung Soo jelas tidak mengerti apa yang di katakan oleh Dae Woong. Dae Woong lalu berkata, "Mutiara itu... Aku butuh Mi Ho. Mi Ho sudah pergi, apa yang harus aku lakukan?"
Mi Ho menjilati tulang anjing yang baunya seperti daging. Mi Ho melihat Dong Joo sedang duduk sambil menonton TV dan dia pun bertanya, "Kau kan bukan manusia, kenapa kamu menonton acara manusia?" Dong Joo menjawab, "Saat kamu hidup bersama manusia maka kamu harus tahu apa yang terjadi pada mereka." Mi Ho lalu bilang bahwa dia juga ingin terlihat seperti manusia dan akan ikut menonton bersama dengan Dong Joo.
Mi Ho : Kenapa mereka menendangi bola kesana kemari?
Dong Joo : Mereka bermain bola. Saat piala dunia, banyak sekali orang yang akan menonton mereka.
Mi Ho : Saat itu pasti menyenangkan pergi kesana dan menendang bola.
(Dong Joo langsung menatap Mi Ho)
Mi Ho : Tenang saja aku tidak akan melakukannya.
Mi Ho : Mengapa perempuan tua itu membentak perempuan muda ?
Dong Joo : Itu Ibu mertua dan menantunya. Sudah biasa seperti itu.
Mi Ho : Ah perempuan muda itu balas membentak permpuan tua.
(Ada adegan kissing)
Mi Ho : Ah aku tahu itu. Mereka berciuman...
(Dong Joo mengganti channel)
Mi Ho : Hey kenapa kamu menggantinya? Ah itu sapi. Banyak sekali sapi. Apakah manusia itu yang memiliki sapi?
Dong Joo : Kenapa kau tidak mencari tahu sendiri?
Mi Ho : Apakah ada jalan untuk mengetahuinya?
Dong Joo : Aku tidak tahu apa yang akan kamu lakukan jadi sebaiknya aku tidak mengatakannya padamu.
Dong Joo membawa Mi Ho ke klinik hewan dan Mi Ho pun terus berkata bahwa dia ingin makan daging. Mi Ho menggendong seekor anjing dan Dong Joo langsung berkata, "Jangan makan anjing itu!" Mi Ho menurunkan anjing itu dan berkata bahwa dia tidak akan memakan anjing itu. Lalu Mi Ho bertanya, "Apakah kau menyimpan anjing-anjing ini agar ka dapat memakan mereka?" Dong Joo tersenyum dan bilang bahwa tempat ini adalahrumah sakit, bukannya restaurant, dan lagi Dong Joo tidak memakan daging sama sekali. Mi Ho pun akhirnya mengerti kenapa di rumah Dong Joo sama sekali tidak ada daging.
Mi Ho terus bilang bahwa dia ingin makan daging namun Dong Joo tidak menghiraukannya dan bertanya, "Apakah menurutmu disini lebih buruk dari pada di kuil?" Dong Joo menepuk pundak Mi Ho dan pergi keluar dari ruangannya. Mi Ho kesal dan bilang bahwa dia percuma membujuk Dong Joo untuk membelikannya daging karna Dong Joo tidak akan membelikan daging untuknya. Mi Ho mencium bau uang dan dia pun menemukan sebuah kotak yang isinya uang. Dong Joo diam-diam mengintip Mi Ho dari pintu dan langsung tersenyum. Mi Ho menggelengkan kepala dan menyimpan kembali uang-uang itu.
Ketika Mi Ho mau keluar dari ruangan Dong Joo, dia berpapasan dengan Dong Joo dan Mi Ho pun bilang bahwa dia akan pergi keluar untuk mencari daging dan nanti akan kembali lagi. Mi Ho pun pergi dan Dong Joo hanya bisa tersenyum.
Mi Ho pergi ke sebuah restaurant daging dan makan dengan lahap. Penjualnya menghampiri Mi Ho dan Mi Ho berkomentar bahwa daging ini sangat enak. Penjual pun memunji selera Mi Ho dan bertanya, "Nona, apakah kau memiliki uang?" Mi Ho menjawab bahwa dia sama sekali tidam memiliki uang. Penjual marah dan menyuruh Mi Ho untuk mencuci perlengkapan dapur sebagai gantinya.
Mi Ho justru senang mengerjakan tugasnya itu dan dengan cepat dia langsung menyelesaikan tugasnya itu. Si penjual kagum melihat hasil pekerjaan Mi Ho dan menawari Mi Ho untuk kerja di restaurant miliknya, namun Mi Ho menolaknya dengan alasan Mi Ho sedang tidak ingin makan daging sekarang. Mi Ho pun langsung pergi meninggalkan restaurant itu.
Mi Ho bilang bahwa setelah makan kenyang maka sebaiknya minum minuman soda. Mi Ho menghampiri mesin penjual minuman dan dia bilang bahwa dia tidak mungkin menendang mesin itu untuk mendapatkan minuman soda. Akhirnya Mi Ho mengangkat mesin minum itu dan menemukan 2 buak koin di bawah mesin itu. Mi Ho langsung tersenyum senang karna mendapatkan uang untuk membeli minuman soda kesukaannya. Tapi ternyata ada 2 orang anak yang melihat aksi Mi Ho tersebut dan Mi Ho pun berkata, "Aku akan menyelesaikan masalah ini seperti manusia." Yang di lakukan oleh Mi Ho pun memberikan 1 buah koin kepada 2 anak kecil itu dan meminta mereka untuk tutup mulut.
Mi Ho akhirnya mendapatkan minuman soda dan langsung meminumnya. Lalu Mi Ho berkata, "Aku pikir aku sudah melakukan pekerjaan dengan baik, menyembunyikan jadi diriku sebagai Gumiho dan berakting seperti manusia sesungguhnya. Tapi tetap saja jika aku menjadi manusia sesungguhnya... Itu akan lebih baik." Mi Ho melihat ada sepasang kekasih yang lewat di hadapannya dan Mi Ho pun berkata, "Lalu aku akan punya seseorang di sampingku dan alangkah baiknya jika orang itu adalah Dae Woong..."
Dae Woong datang ke rumah dulu dia tinggal bersama Mi Ho dan dia terus mencari sebuah petunjuk kemana perginya Mi Ho. Dae Woong lagi-lagi menemukan kupon yang di kumpulkan Mi Ho dan dia berkata, "Bagaimana mungkin yang dia tinggalkan hanyalan kupon ini? Jika dia megoleksinya seharusnya dia mengumpulkannya hingga 10. Bagaimana mungkin dia pergi begitu saja? Aigooo..." Dae Woong duduk di tempat tidur Mi Ho dan mencoba mengingat pecakapan yang terjadi semalam sebelum Mi Ho pergi begitu saja namun dia tidak berhasil
Dae Woong tiduran di tempat tidur Mi Ho dan bertanya-tanya, "Mi Ho.. Bagaimana bisa kamu pergi seperti ini? Aku kira kita teman... Teman?" Dae Woong mulai ingat kejadian semalam ketika dia meminta Mi Ho untuk pergi dari kehidupannya. Dae Woong pun baru sadar bahwa Mi Ho pergi karna dia yang menyuruhnya. Dae Woong pergi ke depan rumah dan dia pun menatap kupon-kupon yang di kumpulkan Mi Ho, sementara itu Mi Ho masih duduk di kursi taman sambil melihat botol merah yang diberikan oleh Dong Joo.
Bibi mulai bergaya ala film-film aksi dengan menggunakan pakaian hitam-hitam. Dia berkata, "Terasa masih ada yang kurang... Aku sudah tinggi bahkan sudah melangsingkan badan. Ah ya bibir..." Bibi pun mengeluarkan lipstiknya dan memulasnya ke bibir. Ketika bibi berjalan, Dia terjatuh dan mencium pantat sebuah patung lelaki. Bibi jelas panik karna ada cap bibir di pantat patung itu. Saat bibi mencoba menghilangkan cap bibir itu tiba-tiba ada yang berkata, "Jika kau melakukan itu maka akan semakin lebar." Bibi kaget karna kata-kata itu keluar dari mulut Dong Hong!
Dong Hong bilang bahwa lisptik itu terbuat dari bahan-bahan yang susah hilang jika terkena ke patung itu. Bibi benar-benar malu dan bilang bahwa dia tidak melakukannya dengan sengaja tapi ada sebuah kecelakaan kecil yang terjadi dan Bibi bilang bahwa dirinya ini bukanlah orang sesat yang menciumi pantat patung. Dong Hong berkata bahwa dirinya tidak mudah menuduh orang sesat tapi jika orang-orang melihat tangan bibi yang sedang memegang pantat patung itu maka orang-orang itu pasti akan salah paham. Bibi berusaha menutupi bekas pistik itu dengan tangannya dan meminta Dong Hong pergi saja.
Dong Hong bilang bahwa dia akan membantu bibi. Bibi pun menyingkir dari patung itu dan Dong Hong membuka bajunya untuk mengambil koyo dan menempelkannya di bagian pantat patung yang terkena lisptik. Dong Hong bilang untuk sementara itu akan tertutup dan nanti dia akan mengurusnya jika keaaan sudah sepi. Bibi benar-benar kagum melihat sikap Dong Hong tersebut.
Bibi dan Dong Hong akhirnya berbincang-bincang di kantornya Dong Hong. Dong Hong bilang bahwa dia sudah lama berkecimpung di dunia aksi laga makanya dia memiliki banyak koyo di tubuhnya. Bibi tersenyum dan bilang, "Aku tau kau memiliki wangi khas, ternyata wangi koyo... Aku pikir itu wangi minyak wangi." Dong Hong berkata bahwa dirinya bukanlah tipe laki-laki yang suka memakai parfume tapi dia lebih suka memakai koyo yang wanginya lebih keras. Bibi pun langsung berkata, "Ya aku suka yang keras. Aku suka wangi koyo dan memakan apel menggunakan kulitnya. Dan menggunakan spons dengan kuat saat mandi." Dong Hong masih stay cool dan bilang bahwa dia pikir Bibi itu menyukai wangi yang elegant diantara artis barat. Bahkan Dong Hong berkata bahwa Bibi ini terlihat seperti Audrey Hepburn.
Bibi tidak mengetahui Audrey Hepburn tapi dia bilang bahwa dia itu tidak seperti Audrey Hepburn, dan jika Dong Hong mengetahui dirinya lebih dalam maka Dong Hong akan mengetahui karakter keras di Bibi seperti Angelina Jolie. Dong Hong lalu berkata, "Hmm Jolie... Jolie..." Bibi lalu mulai pendekatan ke Dong Hong dengan menawarkan makan bersama ke restaurant Udon. Dong Hong awalnya mau tapi dia langsung berdiri dan menolak. Bibi kaget dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau sibuk?" Dong Hong menjawab, "Jolie adalah pasangan Pitt. Aku tidak bisa pergi dengan seseorang yang sudah memiliki pasangan. Jolie adalah pasangan Pitt dan kau adalah Jolie yang tak bisa bersamaku." Dong Hong langsung meninggalkan Bibi yang benar-benar sedih karna di tolak.
Dong Hong juga sedih untuk menolak Bibi namun dia masih menyangka bahwa Bibi sudah mempunyai suami makanya dia melakukan hal ini. Dong Hong langsung kembali stay cool karna ternyata ada Dae Woong yang menunggu di ruangannya. Dae Woong datang ke Dong Hong untuk menanyakan jadwal film karna jika bisa maka Dae Woong ingin memindahkan jadwalnya menjadi di akhir shooting saja. Dong Hong membuka kacamatanya dan langsung berkata kepada Dae Woong, "Apa yang ingin kau katakan padaku? Tatap mataku dan katakan sekali lagi!" Dae Woong ketakutan dan dia bilang bahwa kemampuan dia bermain pedang masih belum baik dan ingin lebih banyak berlatih kembali.
Dong Hong berkata bahwa dia bukanlah orang yang mudah mengabaikan pendapat orang tapi mulai besok Dae Woong harus bekerja keras untuk latihan di sekolah aksi miliknya. Dae Woong kaget dan bertanya, "Besok?" Dong Hong menatap Dae Woong dan bertanya, "Kenapa? Kau takut?" Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia tentu saja tidak takut sama sekali. Dae Woong mau pergi dari ruangan Dong Hong tapi Dong Hong langsung memanggil Dae Woong.
Dong Hong : "Jika kau pergi keluar gedung ada patung laki-laki dan ada masalah pada bagian bokongnya. Dari pada aku yang memperbaiki maka sebaiknya kamu saja yang memperbaikinya sebagai keponakannya. Pertama-tama kau pergilah ke kamar mandi untuk menggambil sikat. Lagi pula... Bibimu sepertinya malu tentang pamanmu, jangan katakan pada siapapun!"
Dae Wong : "Paman? Aku tidak punya paman."
Dong Hong : "Kamu memiliki bibi tapi tidak memiliki paman?"
Dae Woong : "Ya. Bibiku belum menikah."
Dong Hong benar-benar kaget mendengar berita bahwa Bibi sebenarnya belum memiliki suami.
Di mobil, Bibi benar-benar menangis sampai make-upnya luntur. Bibi berkata, "Terbebani? Membebani seseorang? Apakah berpenampilan menarik seperti ini untukmu itu membebani? Ban Dong Hong! Kau pikir kau tidak membebani dirimu sendiri? Kamu juga terlihat membebani seperti Terik Panas!" Bibi benar-benar sedih dan kecewa kepada Dong Hong.
Dong Hong datang ke tempat dia tadi duduk bersama dengan Bibi dan berkata, "Aku membuat sebuah kesalahan besar atas sedikit kesalahpahaman kecil."
Dae Woong menghubungi Kuil tempat Mi Ho dulu berada dan dia pun bertanya, Apakah lukisan rubah yang ada di kuil sudah kembali seperti semula? Dae Woong menutup Telfonnya karna ternyata Mi Ho tidak pulang ke kuil. Dae Woong lalu ingat bahwa beberapa hari yanglalu Mi Ho pernah meninggalkan pesan suara dan Dae Woong pun mencoba mencari telfon itu untuk mencari Mi Ho.
Perempuan tua dan ibu-ibu sedang bergossip. Mereka membicarakan seorang pemilik restaurant yang sering berselingkuh dengan para janda. Di luar tempat para ibu-ibu itu bergossip, Mi Ho sedang jalan-jalan sambil melihat 1 kupon yang dia waktu itu perebutkan dengn si perempuan tua. Mi Ho bertanya-tanya, Apakah Dae Woong menggunaan kupon kupon miliknya itu untuk makan ayam? Ibu-ibu yang bergossip itu bilang ke perempuan tua itu bahwa HPnya berbunyi. Ketika perempuan tua itu mau mengambil HPnya, dia melihat Mi Ho yang tersenyum dan melambaikan tangan padanya. Perempuan tua itu pun balik melambaikan tangan pada Mi Ho dan Mi Ho pun pergi.
Perempuan tua itu mengangkat telfonnya dan Dae Woong langsung tersenyum senang karna akhirnya telfon itu di angkat.
Mi Ho pergi ke rumah itu dan akhirnya dia bisa mengumpulkan 10 kupon itu namun sayangnya tidak ada Dae Woong. Mi Ho bilang bahwa sepertinya Dae Woong tidak akan kembali lagi ke tempat itu dan Mi Ho sangat merindukan Dae Woong. Mi Ho lalu berkata, "Dae Woong.. Aku bisa mendengar dan melihat dari kejauhan namun aku tidak bisa melihatmu dan itu artinya kau berada di tempat yang sangat jauh. Karena aku sudah hidup dalam waktu yang sangat lama.. Sehingga aku sekarang sering lupa waktu. Tetapi ketika aku hidup denganmu, aku menyadari waktuku. Aku ingin berada di sisimu sedikit lebih lama lagi, tetapi waktu berjalan begitu cepat denganmu. Ketika kau pergi, aku merindukanmu dan waktu berjalan begitu lambat.Begini Dae Woong... Karna aku telah jatuh hati padamu. Kupikir waktu sangatlah nyata bagiku."
Di saat yang bersamaan, Dae Woong pergi mencari taxi dan berlari menuju ke rumah itu. Mi Ho tiba-tiba mencium bau Dae Woong dan dia pun senang karna bau Dae Woong semakin mendekat. Akhirnya Dae Woong muncul di hadapan Mi Ho dan Mi Ho pun merasa senang karna Dae Woong mencarinya. Dae Woong juga bilang bahwa dia benar-benar berusaha mencari Mi Ho selama ini.
Di apartemennya Dong Joo, dia selesai berbelanja dan dia sengaja membelikan daging untuk Mi Ho. Padahal Mi Ho sedang berada bersama Dae Woong. Dae Woong bilang kepada Mi Ho bahwa dirinya sangat sedih dan kaget begitu Mi Ho pergi. Mi Ho berkata bahwa dia pernah melihat Dae Woong pergi dengan begitu gembira. Dae Woong kaget mendengar itu dan dia pun beralasan, "Ya kau benar. Awalnya aku senang tetapi hanya sebentar saja."
Mi Ho senang mendengarnya dan bertanya, "Kau benar-benar sedih begitu aku pergi?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja. Kau kira hubungan kita seperti apa? Aku bahkan menjaga mutiaramu yang paling berharga. Ketika kau pergi, meski karna mutiaramu tapi hatiku terasa hampa. Ketika kusadari hubungan special dengamu tercipta, alu juga menyadari menjaga mutiaramu begitu menyenangkan." Mi Ho jelas senang mendengar kata-kata Dae Woong dan bilang bahwa dia juga sangat merindukan Dae Woong.
Dae Woong lalu bilang bahwa mereka kembali seperti dulu dan Mi Ho pun mau tinggal bersama dengan Dae Woong lagi jika Dae Woong yang meminta. Lalu akhirnya mereka pun melakukan Hoi Hoi. Dae Woong memberikan minuman soda yang baru ke Mi Ho namun Mi Ho menolak karna masih ada minuman soda yang kemarin di beli oleh Dae Woong dan di simpan di rumah itu. Mi Ho bertanya, "Apakah kau kemarin-kemarin datang kemari?" Dae Woong menjawab, "Yah.. Aku mampir untuk melihat apakah kau kembali." Mi Ho langsung tersenyum dan berkata bahwa itu artinya Dae Woong benar-benar mencari Mi Ho. Mi Ho kembali bertanya, "Apakah kau datang kemari setiap hari?" Dae Woong menjawab, "Yah beberapa kali. Ketika seseorang menghilang, Kamu bisa mengharapkan mereka kembali. Jika Mi Ho menghilang... Kupikir kau akan pergi selamanya dan aku berfikir bahwa aku tak akan bertemu denganmu kembali. Tapi aku pikir kau akan kembali lagi suatu hari nanti jadi aku sering datang. Aku senang karna kau ada disini kembali minum soda bersamaku. Ayo minum."
Mi Ho lalu bertanya, "Dae Woong... Apa kau bisa menjaga mutiaraku dan tinggal denganku?" Dae Woong menjawab, "Tentu saja. Ini bukan pertama kalinya dan aku yakin." Mi Ho kemabli bertanya, "benarkah kau dapat menjaga mutiaraku dalam waktu lama?" Dae Woong menjawab, "Jika aku menjaga mutiaramu, aku bangun dengan segar dan tidur dengan nyenyak. Aku diciptakan untuk menjaganya." Mi Ho jelas sangat senang. Dae Woong udah siap mau diberikan Mutiara itu kembali tapi Mi Ho baru ingat bahwa mutiaranya itu sedang tidak ada di dirinya.
Dong Joo sudah memasak makanan untuk Mi Ho dan menyimpan mutiara Mi Ho itu di atas meja. Dae Woong panik dan bilang, "Bagaimana bisa kau meninggalkan mutiaramu yang berhaga itu begitu saja?" Mi Ho bilang bahwa dia akan mengambilnya dan datang kembali. Dae Woong bertanya, "Haruskah aku ikut denganmu?" Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa Dae Woong tidak usah ikut karna dia akan berlari dengan cepat dan kembali lagi. Ketika Mi Ho mau pergi, Mi Ho tiba-tiba berhenti dan bertanya pada Dae Woong, "Jika aku datang terlambat, apakah kau akan tetap disini?" Dae Woong bilang bahwa dia akan mengepak tasnya untuk kembali ke rumah ini.
Mi Ho tersenyum dan Dae Woong bilang bahwa Mi Ho tidak boleh berlari terlalu cepat dan harus menjaga mutiara itu. Mi Ho mengerti dan langsung pergi keluar rumah. Dae Woong ikut keluar rumah untuk melambaikan tangan pada Mi Ho tapi ternyata Mi Ho sudah pergi jauh dan Dae Woong pun sangat senang dan bilang bahwa dia juga akan pulang ke rumah kakek untuk mengambil barang-barangnya.
Dong Joo sudah membuat daging untuk Mi Ho tapi sayangnya Mi Ho belum juga kembali dan daging sudah dingin. Dong Joo lalu bertanya-tanya, "Apakah aku harus memanaskannya ketika dia kembali? Menunggu seseorang kembali..." Tiba-tiba Mi Ho datang dengan gembira dan berkata, "Dae Woong kembali. Dia kembali padaku." Senyuman di bibir Dong Joo pun langsung hilang.
Dae Woong pulang ke rumahnya untuk mengemasi barang-barangnya dan kakek yang melihat hal itu pun bertanya, "Seperti apa film yang akan kau perankan?" Dae Woong bilang bahwa dia iniseperti seseorang yag mau mengikuti olimpiade dan harus di latihan, jadinya dia akan kembali tinggal di sekolak aksi laga milik Dong Hong untuk melatih kemampuannya. Kakek bertanya, "Berapa lama?" Dae Woong pun menjawab, "3-4 Hari hmm seminggu. Ah sebulan. Selama itu kakek tidak boleh menjengukku tapi aku pasti akan menelfonmu." Kakek hanya tersenyum dan mendukung Dae Woong agar berlatih dengan giat.
Dae Woong tiba-tiba berkata, "Kakek... Ini pertama kalinya kau membiarkan aku pergi dan mendukungku." Kakek bilang bakalau selama ini Dae Woong tidak pernah serius makanya dia tidak pernah mengizinkn Dae Woong. Tapi sekarang dia tidak bisa menghalangi Dae Woong yang benar-benar ingin bekerja keras. Dae Woong pun jadi semangat dan bilang bahwa dia akan kerja banting tulang. Tiba-tiba kakek marah dan bilang bahwa Dae Woong tidak boleh kerja terlalu keras dan perlu siasat. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia tentu aja akan menggunakan sebuah siasat.
Kakek benar-benar senang Dae Woong bekerja keras makanya dia membantu mengangkat koper Dae Woong turun dan menyuruh Bibi untuk mengantar Dae Woong ke sekolah aksi. Bibi menatap Kakek dan Dae Woong dan berkata bahwa dia tidak mau pergi ke sekolah aksi dan tidak mau membicarakan mengenai aksi laga lagi. Kakek tertawa dan bilang bahwa bibi sepertinya di tolak kembali. Dae Woong berkata kepada Kakek jika nanti Bibi tidak menikah terus maka Dae Woong akan mengurus Bibi dan tidak merasa terbebani. Bibi marah-marah dan berkata, "Beban? Apakah aku ini beban bahkan untukmu?" Bibi menangis dan langsung meninggalkan Dae Woong dan Kakek.
Kakek dan Dae Woong sama-sama menggelengkan kepala melihat sikap Bibi. Kakek lalu membujuk Bibi agar tidak terus terusan makan es krim dan Dae Woong pun bilang kepada Kakek akan pergi duluan. Tiba-tiba HPnya berbunyi dan dia baru ingat kalau dia sudah janjian makan malam bersama dengan Hye In. Dae Woong pun jadi kebingungan memikirkan hal itu.
Hye In bilang ke Managernya bahwa nanti dia akan pergi makan malam bersama Dae Woong dan sebaiknya kontrak Agensi Dodo yang harus di tanda tanganin oleh Dae Woong dititipkan saja kepadanya. Manager bilang bahwa dulu Hye In memang pernah merekomendasikan Dae Woong dan ternyata sekarang terbukti Dae Woong memiliki kemampuan. Hye In senyum licik dan bilang jika Dae Woong menjadi aktor terkenal maka dunianya bersama Dae Woong akan berubah menjadi lebih baik.
Manager bertanya. "Apakah dia benar junior di kampusmu? Jangan buat skandal yang aneh." Hye In bilang bahwa Dae Woong itu hanya juniornya dan dia tidak akan membuat hal bodoh dalam keadaan seperti ini.Manager lalu berkata, "Karna kau pintar jadi meski kalian berdua akan berpacaran, maka kau harus merahasiakan hal itu." Hye In melihat ada Dong Hong makanya dia meminta Managernya itu pergi duluan dan dia langsung menghampiri Dong Hong.
Hye In berpura-pura baik dan bertanya, "Ah apakah anda dengan Sun Nyeon akan pergi?" Sun nyeon bilang bahwa dia akan pergi berbelanja bersama ayahnya itu tapi Dong Hong bilang bahwa Sun Nyeon bisa berbelanja sendiri karna hari sedang panas dan dia ingin pergi keluar. Dong Hong pun langsung pergi keluar meninggalkan Sun Nyeon yang kesal. Hye In bilang ke Sun Nyeon bahwa dia akan menemani Sun Nyeon pergi ke mall karna mau membeli hadiah selamat untuk Dae Woong. Sun Nyeon inget kejadian di dokter dan dia pun bilang bahwa Dae Woong sepertinya tidak akan mengikuti shooting karna kondisi tubuhnya. Hye In pun kaget mendengar hal itu karna Dae Woong belum mengatakan apapun padanya.
Dae Woong pergi ke sebuah toko cincin dan meminta untuk di pilihkan sebuah cincin untuk pasangan. Penjual bilang bahwa Dae Woong bisa memilihnya namun Dae Woong berkata bahwa dia sedang buru-buru untuk menangkap hati seseorang. Penjual itu pun terlihat kagum melihat sosok Dae Woong yang ingin membelikan cincin untuk pacarnya.
Dae Woong ternyata membeli cincin itu untuk Hye In agar Hye In tidak salah paham lagi padanya dan mengetahui hatinya yang sebenarnya. Ketika berjalan, Dae Woong melihat ada boneka daging ayam dan pun teringat akan Mi Ho makanya dia pun langsung membelikan boneka itu untuk Mi Ho. Lalu ada telfon dari Hye In yang meminta segera ketemuan dengan Dae Woong.
Dae Woong bertemu dengan Hye In di sebuah cafe dan dia sudah bersiap-siap akan memberikan cincin kepada Hye In tapi tiba-tiba saja Hye In bertanya, "Dae Woong, aku dengar kau tidak dapat bermain film. Aku mengetahui hal itu dari Sun Nyeon." Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia bisa dan Hye In tidak usah khawatir. Hye In marah-marah dan berkata, "Ini bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan hanya mengatakan bisa. Dokter menyuruhmu istirahat." Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia sudah menemukan solusinya dan ada sesuatu yang mau dikatakan ke Hye In.
Dae Woong sudah mengeluarkan kotak berisi cincin dan mau memberikannya kepada Hye In namun Hye In langsung marah-marah kembali, "Kau seharusnya mengatakan hal ini pertama kali padaku. Aku tidak mengetahui masalahmu jadi aku merekomendasikanmu pada Agensi.Apa yang harus aku lakukan sekarang?Aku mencoba memberimu kesempatan meskipun pihak agensi khawatir aku dan kamu ada hubungan special. Apa kira-kira yang harus ku lakukan sekarang? Aku tetap saja baru dan aku tidak mau menjadi perhatian karna melakukan hal buruk di agensiku. Jika kau menandatangani kontrak dengan agensi dan kau tidak bermain film, maka aku akan mendapatkan kesalahpahaman dengan berbohong untuk memperkenalkanmu sebagai 'Pacaku' kepada Agensi." Dae Woong pun bilang bahwa dirinya akan meyakinkan Hye In tidak mendapat masalah di Agensinya dan Dae Woong juga akan meyakinkan Agensi agar tidak salah paham mengenai dirinya yang menjadi pacar Hye In atau pun masalah Hye In berbohong. Dae Woong pun akhirnya tidak jadi memberikan cincin itu kepada Hye In.
Dae Woong pulang ke rumah dengan lesu dan dia menatap kotak cincin yang tadinya dia mau berikan kepada Hye In dan dia pun berkata bahwa dia tidak pernah mencoba berbohong kepada Hye In, yang dia hanya sembunyikan adalah mengenai Mi Ho.
Dong Joo bertanya kepada Mi Ho, "Apa kau sudah mengambil keputusan? Aku pikir kau akan memikirkannya lebih lama..." Mi Ho dengan sangat senang hati bilang bahwa Dae Woong mau menjaga mutiaranya. Dong Joo kembali bertanya, "Bagaimana jika Dae Woong tidak menepati janjinya untuk menjaga Mutiaramu selama 100 hari dan dia pergi ke wanita lain atau dia membawa kabur mutiara ini?" Mi Ho menjawabnya, "Aku percaya Dae Woong."
Dong Joo pun berkata, "Meski Gildal yang terlihat sepertimu berbicara tentang itu, Bahkan jika dia percaya dan mencintai manusia... dia akan berkhianat dan menghilang tanpa jejak. Kau mungkin akan mati seperti itu juga... Bisakah kau melakukan itu?" Mi Ho terlihat ketakutan namun pada akhirnya dia bilang bahwa dia bisa melakukan hal seperti itu juga.
Di rumah, Dae Woong terduduk sambil memikirkan masalah kontran film, kontrak agensi dan juga masalah cincin untuk Hye In.
Dong Joo mengeluarkan 2 buah botol berisi cairan beda warna. Dia bilang kepada Mi Ho bahwa dia akan membiarkan Mi Ho pergi namun sebelumnya Mi Ho harus berhati-hati dan tidak boleh mengatakan kepada Dae Woong bahwa dirinya itu mencoba menjadi manusia karma Dae Woong akan menganggap ini gampang dan bisa saja kabur. Lalu jika misalnya Dae Woong tetap ragu dan takut pada Mi Ho... Mi Ho bilang bahwa dia tidak akan mungkin mengatakan pada Dae Woong bahwa dia sedang mencoba menjadi manusia.
Dong Joo menuangkan sebuah minuman berwarna merah ke gelas dan bilang jika M Ho meminumnya maka Mi Ho akan perlahan-lahan mati. Dong Joo lalu menuangkan minuman berwarna Gold dan bilang bahwa mutiara Mi Ho yang akan menyerap kekuatan manusia selama 100 hari jika di campur dengan kekuatan Mi Ho kembali maka Gumiho akan bisa mejadi manusia. Mi Ho tersenyum sambil memegang botol merah berisi darah Dong Joo, botol biru berisi mutiaranya dan sebuah gelas berisi minuman berwarna gold. Sementara itu Dong Joo wajahnya terlihat sinis dan tidak senang mendengar keputusan Mi Ho yang tetap ingin menjadi manusia.
Dae Woong diam di rumah sambil memeluk boneka daging ayam. Dia terus menunggu Mi Ho yang tidak kembali juga dan dia berfikir bahwa Mi Ho mungkin kabur kembali namun ternyata Mi Ho ada di luar rumah. Mi Ho menunjukan botol biru berisi mutiaranya dan meminta Dae Woong berjanji untuk menjaga mutiaranya itu dan tidak boleh meninggalkannya dan juga tidak boleh pergi dengan wanita lain. Dae Woong pun berjanji. Mi Ho lalu berkata, "Dapatkah kau menjaga mutiara itu selama 100 hari?" Dae Woong kaget mendengar itu dan bilang, "100 hari? Kau memintaku menjaga ini 100 hari dan itu artinya aku tidak boleh menemui wanita lain dan harus tetap disisimu? Apa kau ini pacarku hah?" Mi Ho berfikir sejenak dan bilang bahwa dia akan menjadi pacar Dae Woong. Dae Woong kaget dan bilang bahwa Gumiho berpacaran dengan manusia itu tidak masuk akal. Mi Ho mulai merajuk dan meminta agar Dae Woong menjadikan dirinya sebagai pacar. Namun Dae Woong menolaknya dan langsung masuk ke dalam rumah.
Dae Woong bilang bahwa dia memang membutuhkan mutiara Mi Ho tapi dia tidak mungkin menjadi pacar seorang Gumiho. Mi Ho menghampiri Dae Woong dan bilang kalau dia akan pergi kembali ke dunianya dan itu artinya selamanya mereka tidak akan bertemu kembali. Dae Woong kaget mendengarnya dan bertanya, "Jadi aku tidak aan bertemu denganmu lagi?" Mi Ho menjawab, "Yeah. kita tidak akan bertemu kembali. Aku pergi. Hati-hati Dae Woong..."
Ketika Mi Ho mau pergi, Dae Woong keluar dari rumah dan dia pun jujur kepada Mi Ho bahwa sebenarnya yang dia butuhkan itu adalah Mutiaranya Mi Ho. Dae Woong bertanya, "Apa kau marah padaku?" Mi Ho tersenyum dan berkata, "Meski akan lebih baik jika kau bilang kalau kau membutuhkanku, tetapi mutiara itu bagian dariku jadi itu tidak akan terpisah dariku. Selama kau menyukai mutiara itu, kau tidak akan meninggalkanku. Itu lebih baik." Dae Woong pun akhirnya setuju untuk menjaga Mutiara Mi Ho itu selama 100 hari. Mi Ho sangat gembira dan bertanya, "Lalu apakah aku sekarang pacarmu?" Dae Woong balik bertanya, "Meski kau Gumiho tapi tetap saja kau ini wanita, apakah kau tidak punya rasa malu?" Mi Ho hanya diam saja. Dae Woong langsung pergi masuk kedalam rumah dan Mi Ho kesal karna Dae Woong tidak menjadikan dirinya pacar.
Tiba-tiba Dae Woong keluar dari rumah, menarik Mi Ho dan berkata, "Karna aku manusia maka lakukan dengan cara manusia. Gumiho, jadilah pacarku. Mulai sekarang, Gumiho menjadi pacar Cha Dae Woong untuk 100 hari. Dae Woong lalu memberikan cincin yang seharusnya untuk Hye In kepada Mi Ho. Mi Ho sangat senang sampai-sampai 9 ekornya pun keluar.
Dong Joo berkata, "Kematian yang paling menyedihkan bagi manusia bukanlah kematian dirinya sendiri, melainkan kematian orang yang di cintainya. Jika manusia itu mengembalikan mutiara yang sudah dia jaga selama 100 hari, aku lupa memberi tahu Mi Ho apa yang akan terjadi pada manusia itu." Dong Joo mendorong gelas kaca hingga terjatuh dan pecah.
Mi Ho menunjukan 2 buah botol merah dan biru kepada Dae Woong dan bilang bahwa minuman itu adalah minuman yang harus dia minum. Dae Woong pun mengajak Mi Ho untuk meminum itu dalam satu teguk. Mi Ho meminum botol merah yang akan membuatnya tetap di dunia manusia dan Dae Woong meminum botol biru yang berisi mutiara Mi Ho. Dan ternyata Dong Joo tidak mengatakan sebuah hal kepada Mi Ho, Dong Joo tidak bilang bahwa nanti Mi Ho akan bertanggung jawab atas kematian orang yang menyimpan mutiara Mi Ho selama 100 hari.
0 comments:
Post a Comment