Do you like this story?
by nana rf
Episode 7 diawali dengan cukilan akhir episode sebelumnya. Lou Xi masih merasa trauma mengingat masa lalunya.
"Ou Chen adalah tuan muda yang hebat dan berkuasa, sedangkan aku adalah orang rendahan"
Xia Mo menghiburnya agar jangaan membicarakan hal-hal menyedihkan seperti itu lagi.
"Ou Chen adalah tuan muda yang hebat dan berkuasa, sedangkan aku adalah orang rendahan"
Xia Mo menghiburnya agar jangaan membicarakan hal-hal menyedihkan seperti itu lagi.
Dia lalu memeluk Lou Xi kesayangannya.
Di ruangan Ou Chen, Xi Meng dan tuan muda membicarakan soal pencopotan Lou Xi sebagai pemeran utama film saeguk Zhan Qi.
Di ruangan Ou Chen, Xi Meng dan tuan muda membicarakan soal pencopotan Lou Xi sebagai pemeran utama film saeguk Zhan Qi.
Xi Meng mengingatkan bahwa karena Lou Xi itu kekasih Yin Xia Mo, mood tuan muda jadi berubah dan takut mengganggu keputusannya nanti. (Ou Chen bener-bener cemburu dan kecolongan nih. dia tadinya sengaja jauhin Lou Xi dengan Xia Mo, dengan nyuruh Lou Xi ke Jepang dan Xia Mo juga dikasih job drama lokal yg sibuk. eh tau2 Lou Xi pulang dan ngumumin ke publik mereka pacaran..Ou chen bener2 keki dan marah) Xi Meng takut keputusan tuan muda hanya didasari kecemburuan.
"Tuan Muda tidak seperti Tuan muda yang dulu saya kenal", kata Xi Meng
"Anda juga tidak seperti Xi Meng yang saya kenal dulu. Anda sekarang suka menyembunyikan sesuatu dariku!" , kata Ou Chen balik menyerang asistennya itu.
"Tuan Muda tidak seperti Tuan muda yang dulu saya kenal", kata Xi Meng
"Anda juga tidak seperti Xi Meng yang saya kenal dulu. Anda sekarang suka menyembunyikan sesuatu dariku!" , kata Ou Chen balik menyerang asistennya itu.
Lalu ada pesan dari sekertarisnya bahwa Xia Mo ingin bertemu. Ou Chen masih kesal dan menjawab
"Aku sibuk tak punya waktu!"
"Nona Yin Xia Mo juga mengerti dan berkata akan menunggu Anda sampai Anda tidak sibuk lagi", jawab sekertarisnya
Ou chen tambah ga mood, dan minum wiski lagi
(Padahal Lou Xi udah ngelarang Xia Mo nemuin Ou Chen. klo buat co ini harga diri kali ya. apapun alasannya klo Lou Xi tau dia cemburu tuh)
Ou Chen ke luar ruangan dan melihat Xia Mo menunggunya di lobby. Dia sempat tergerak melihat Xia Mo dan ingin menemuinya,
"Aku sibuk tak punya waktu!"
"Nona Yin Xia Mo juga mengerti dan berkata akan menunggu Anda sampai Anda tidak sibuk lagi", jawab sekertarisnya
Ou chen tambah ga mood, dan minum wiski lagi
(Padahal Lou Xi udah ngelarang Xia Mo nemuin Ou Chen. klo buat co ini harga diri kali ya. apapun alasannya klo Lou Xi tau dia cemburu tuh)
Ou Chen ke luar ruangan dan melihat Xia Mo menunggunya di lobby. Dia sempat tergerak melihat Xia Mo dan ingin menemuinya,
namun tiba-tiba kecemburuannya kembali muncul dia berbalik.
Ou Chen lalu pergi dan memacu mobilnya. Di perjalanan seseorang pengemudi taksi tampak mengenali Tuan Muda.
Ou Chen ternyata pergi menengok rumah Xia Mo dulu, dia memandangnya dengan terenyuh.
Lalu datanglah seorang supir taksi yang menyapanya dengan hormat. Ou Chen tidak ingat siapa dia. Ternyata dia adalah supir yang beberapa tahun selalu diminta mengawal Xia Mo dan menjemputnya, walau Xia Mo tak pernah mau naik mobilnya, dia selalu setia menawarinya tiap hari atas perintah Tuan Muda. Supir itu mengenali pita hijau di lengan tuan muda.
"Apa kau tak ingat, pita hijau itu adalah hasil karya tuan yang Anda hadiahkan untuk Xia Mo"
Ou Chen sekilas teringat saat menghadiahkan pita hijau itu
"Untuk apa pita hijau ini?", tanya Xia Mo
"Untuk mengikat rambutmu setiap harinya"
"Kamu ini memang suka mengatur ya"
Kepala Ou chen merasa sakit mengingat peristiwa itu.
Ou Chen sekilas teringat saat menghadiahkan pita hijau itu
"Untuk apa pita hijau ini?", tanya Xia Mo
"Untuk mengikat rambutmu setiap harinya"
"Kamu ini memang suka mengatur ya"
Kepala Ou chen merasa sakit mengingat peristiwa itu.
Ou chen lalu menanyakan hal lain yang diingat dan diketahui supir itu tentang dirinya. Supir itu menceritakan tentang Yacht yang diberi nama "Gelembung Biru" seperti nama Xia Mo. (nama Xia o dari huruf kanji yang artinya "Gelembung Musim Semi". Menurut supir taksi itu Tuan Muda pernah membawa Xia Mo naik yacht itu. Ou chen tiba-tiba ingat pembicaraanya dengan Xi Meng, saat dia merasa familiar terhadap yacht yang dipakai syuting iklan Xia Mo. Saat itu Xi meng berusaha menutp-nutupi kejadian yang sebenarnya. Ou Chen kesal pada Xi Meng.
Flash back berlanjut. Ou chen menyaksikan dari VIP Room diam-diam saat SMA dulu Xia Mo dan adiknya Xiao Cheng tampil disebuah acara bakat di televisi. Tadinya Ou Chen ingin memberi kejutan bahwa dia pun mendukung Xia Mo. Xia Mo dan adiknya tampak lancar membawakan lagu black cat and mik. Namun tiba-tiba di suatu bagian Xia Mo terhenti menyanyi. Ou Chen menyuruh Xi Meng menghentikan siaran langung dan meminta pihak tv menayangkan iklan.
Flash back berlanjut. Ou chen menyaksikan dari VIP Room diam-diam saat SMA dulu Xia Mo dan adiknya Xiao Cheng tampil disebuah acara bakat di televisi. Tadinya Ou Chen ingin memberi kejutan bahwa dia pun mendukung Xia Mo. Xia Mo dan adiknya tampak lancar membawakan lagu black cat and mik. Namun tiba-tiba di suatu bagian Xia Mo terhenti menyanyi. Ou Chen menyuruh Xi Meng menghentikan siaran langung dan meminta pihak tv menayangkan iklan.
Tak disangka Lou Xi pelatih mereka berdua lalu berinsiatif maju ke panggung, menggenngam lengan Xia Mo dan ikut bernyanyi bertiga seperti satu kleuarga di panggung. Ou chen langsung cemburu dan langsung pergi dari ruangan itu tanpa jejak.
Lalu flash back saat Tuan Muda dan Xia mo berselisih paham di kantin sekolah. Ou Chen cemburu pada Lou Xi dan menganggap Xia Mo banyak menghabiskan waktu dengan Lou Xi. Ou Chen tiba-tiba mengancam pergi ke Paris (tapi emang sering dia pergi ke sana karena kecil tinggal di paris)
"Tidak ada apa-apa antara aku dan Lou Xi, dia hanya anak yang diadopsi ayahku"
"Aku akan menyelesaikan semua ini", kata Ou chen kesal
Xia Mo merasa tegang dengan ucapan itu "Ou Chen, apa yang ingin kau selesaikan?"
"Tunggu saja "hadiah" dariku saat aku pulang nanti"
Hadiah itu ternyata memang kepergian Lou Xi dari keluarga Xia Mo yang menyebabkan semua kelurganya bersedih. Xia Mo marah dan menemui Ou Chen. Tapi Ou chen menghindar. Xia Mo mengancam tidak akan menemui Ou chen lagi jika tidak mau menemuinya. Ou Chen akhirnya menelepon Xia Mo
"Kali ini kau harus menyetujui permintaanku", kata Xia Mo
Flash back selesai..kembai ke cerita supir taksi pada ou chen. supir itu lalu berkata sejak saat itu dia tidak pernah mendengar lagi kabar tuan muda. dan sepertinya Tuan muda juga tidak peduli pada yang menimpa keluarga Yin Xia Mo (krn tuan mudanya kecelakaan dan lupa ingatan lah). Ou chen juga bertanya lebih jauh lagi. Supir taksi bilang tuan dan nyonya besar pernah bertengkar dengan Xi Meng masalah uang dan kontrak. Ou Chen mulai curiga dan kesal.
Xia Mo hingga malam hari masih menunggu Ou chen di kantor. Ketika sudah jam setangah 10 malam. Orang-orang mulai sepi, lampu kantor mulai dimatikan, Xia Mo keluar. Di luar. Mobil Ou Chen menghampirinya. Dia menyuruh Xia Mo masuk ke mobil ikut bersamanya. Xia Mo lalu masuk.
Lalu flash back saat Tuan Muda dan Xia mo berselisih paham di kantin sekolah. Ou Chen cemburu pada Lou Xi dan menganggap Xia Mo banyak menghabiskan waktu dengan Lou Xi. Ou Chen tiba-tiba mengancam pergi ke Paris (tapi emang sering dia pergi ke sana karena kecil tinggal di paris)
"Tidak ada apa-apa antara aku dan Lou Xi, dia hanya anak yang diadopsi ayahku"
"Aku akan menyelesaikan semua ini", kata Ou chen kesal
Xia Mo merasa tegang dengan ucapan itu "Ou Chen, apa yang ingin kau selesaikan?"
"Tunggu saja "hadiah" dariku saat aku pulang nanti"
Hadiah itu ternyata memang kepergian Lou Xi dari keluarga Xia Mo yang menyebabkan semua kelurganya bersedih. Xia Mo marah dan menemui Ou Chen. Tapi Ou chen menghindar. Xia Mo mengancam tidak akan menemui Ou chen lagi jika tidak mau menemuinya. Ou Chen akhirnya menelepon Xia Mo
"Kali ini kau harus menyetujui permintaanku", kata Xia Mo
Flash back selesai..kembai ke cerita supir taksi pada ou chen. supir itu lalu berkata sejak saat itu dia tidak pernah mendengar lagi kabar tuan muda. dan sepertinya Tuan muda juga tidak peduli pada yang menimpa keluarga Yin Xia Mo (krn tuan mudanya kecelakaan dan lupa ingatan lah). Ou chen juga bertanya lebih jauh lagi. Supir taksi bilang tuan dan nyonya besar pernah bertengkar dengan Xi Meng masalah uang dan kontrak. Ou Chen mulai curiga dan kesal.
Xia Mo hingga malam hari masih menunggu Ou chen di kantor. Ketika sudah jam setangah 10 malam. Orang-orang mulai sepi, lampu kantor mulai dimatikan, Xia Mo keluar. Di luar. Mobil Ou Chen menghampirinya. Dia menyuruh Xia Mo masuk ke mobil ikut bersamanya. Xia Mo lalu masuk.
Di perjalanan hujan lebat mereka berdua cuma membisu. Xia Mo lalu mengetahui Ou Chen menahan sakit di perutnya.
"Kamu tidak makan malam ya. Hentikan mobilnya", kata Xia Mo. Xia Mo lalu meminta payung. tapi Ou Chen bilang tidak ada. begitu melihat Xia Mo akan nekad menembus hujan. Ou Chen memberikan jasnya.
Xia Mo kembali dan memberikan obat untuk Ou chen. Namun Ou Chen malah marah-marah. Dia berkata bahwa dia bukan Ou Chen yang dulu yang bisa dibodohi lagi.
"Kamu tidak makan malam ya. Hentikan mobilnya", kata Xia Mo. Xia Mo lalu meminta payung. tapi Ou Chen bilang tidak ada. begitu melihat Xia Mo akan nekad menembus hujan. Ou Chen memberikan jasnya.
Xia Mo kembali dan memberikan obat untuk Ou chen. Namun Ou Chen malah marah-marah. Dia berkata bahwa dia bukan Ou Chen yang dulu yang bisa dibodohi lagi.
"Kamu begitu menyukainya ya sampai kau ingin datang padaku hanya untuk memohon demi dia khan?!!"
Xia Mo lalu menantang Ou Chen untuk berbicara mengenai hal ini.
Hujan sudah reda mereka bicara di pinggir sungai (untung Lou Xi ga tau..lg diculik ma RF hehe). Xia Mo dengan cerdik berkata bahwa jika memang Ou chen ingin balas dendam pada Lou Xi dia tidak akan memakai cara terang-terangan begini. Xia Mo mengungkapkan bahwa Ou chen bisa memakai cara-cara lebih cerdik seperti dulu membuatnya menang dalam awards dan membuatnya punya kesempatan menampar An Hui Na
"Saya pikir kau memang ingin aku datang untuk memohon padamu khan. jadi kau tidak usah marah karena aku datang ke mari", kata Xia Mo
Xia Mo lalu menantang Ou Chen untuk berbicara mengenai hal ini.
Hujan sudah reda mereka bicara di pinggir sungai (untung Lou Xi ga tau..lg diculik ma RF hehe). Xia Mo dengan cerdik berkata bahwa jika memang Ou chen ingin balas dendam pada Lou Xi dia tidak akan memakai cara terang-terangan begini. Xia Mo mengungkapkan bahwa Ou chen bisa memakai cara-cara lebih cerdik seperti dulu membuatnya menang dalam awards dan membuatnya punya kesempatan menampar An Hui Na
"Saya pikir kau memang ingin aku datang untuk memohon padamu khan. jadi kau tidak usah marah karena aku datang ke mari", kata Xia Mo
Ou Chen membenarkan
"Jangan sakiti Lou Xi karena masa lalu kita, Lou Xi tidak bersalah"
"Bukankah dulu kau memutuskan aku dengan kejam karena dia?!"
Xia Mo kaget karena Ou Chen terlihat yang telah ingat kembali masa lalunya.
Kembali flashback
Xia Mo sendirian menunggu di rumah sakit, setelah datang dari airport mengantar Lou Xi karena mendengar keluarganya kecelakaan. Dokter mendatanginya dan berkata bahwa orang tuanya sebenarnya telah meninggal di tempat kejadian, jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Yin Cheng adiknya selamat tapi harus dirawat intensif di ICU. Xia Mo syok, tapi dia berkata pada supir yang kerap menemaninya bahwa dia bisa bertahan karena Xiao Cheng masih hidup.
"Jangan sakiti Lou Xi karena masa lalu kita, Lou Xi tidak bersalah"
"Bukankah dulu kau memutuskan aku dengan kejam karena dia?!"
Xia Mo kaget karena Ou Chen terlihat yang telah ingat kembali masa lalunya.
Kembali flashback
Xia Mo sendirian menunggu di rumah sakit, setelah datang dari airport mengantar Lou Xi karena mendengar keluarganya kecelakaan. Dokter mendatanginya dan berkata bahwa orang tuanya sebenarnya telah meninggal di tempat kejadian, jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Yin Cheng adiknya selamat tapi harus dirawat intensif di ICU. Xia Mo syok, tapi dia berkata pada supir yang kerap menemaninya bahwa dia bisa bertahan karena Xiao Cheng masih hidup.
Ou Chen yang baru datang dari luar negeri diberitahu Xi Meng bahwa orang tua Xia Mo kecelakaan, dan adiknya sakit parah di rumah sakit dan karena tidak punya sanak saudara, Xia Mo mengurus semuanya sendirian. (kasian banget ya, mana Lou Xi baru pergi lagi ke luar negeri, Xia Mo bener2 sendirian). Ou Chen kaget, dan kesal mengapa Xi Meng baru memberitahukan padanya sekarang.
Xia Mo di rumahnya hanya seorang diri, hampa dan kesepian. Dia melamun memandangi foto ke dua orang tua angkatnya. Tanpa sepengatahuan Xia Mo, Ou Chen masuk ke rumahnya dan memegang bahunya. Xia Mo yang tengah merasa berdua marah. Dia merasa semua tragedi dan kemalangan yang menimpanya ini karena perbuatan Ou Chen.
Xia Mo di rumahnya hanya seorang diri, hampa dan kesepian. Dia melamun memandangi foto ke dua orang tua angkatnya. Tanpa sepengatahuan Xia Mo, Ou Chen masuk ke rumahnya dan memegang bahunya. Xia Mo yang tengah merasa berdua marah. Dia merasa semua tragedi dan kemalangan yang menimpanya ini karena perbuatan Ou Chen.
"Karena kau ingin menyingkirkan Lou Xi adikku sakit. karena adikku sakit, ayahku merasa bersalah sehingga dia buru-buru ke airport. karena orang tuaku ke airport mereka kecelakaan!"
Ou Chen bingung jika dia disebut penyebab semua itu.
"Oh tentu tidak, orang semulia dirimu tentu tidak akan mengotori tanganmu dengan darah seperti ini", sindir Xia Mo "Hanya satu langkah, tapi menyebabkan nasib buruk bertubi-tubi, hanya karena satu keputusanmu saja!"
Ou Chen bingung jika dia disebut penyebab semua itu.
"Oh tentu tidak, orang semulia dirimu tentu tidak akan mengotori tanganmu dengan darah seperti ini", sindir Xia Mo "Hanya satu langkah, tapi menyebabkan nasib buruk bertubi-tubi, hanya karena satu keputusanmu saja!"
"Tapi aku khan tidak tahu keputusanku itu bisa berakibat begini", Ou Chen bingung tak tahu berbuat apa.
"Karena keputusanmu itu hanya mengikuti keinginanmu saja, kau mana peduli akan nasib dan hidup orang lain!"
"Karena keputusanmu itu hanya mengikuti keinginanmu saja, kau mana peduli akan nasib dan hidup orang lain!"
"Itu suatu kecelakaan", kata Ou Chen .Ou Chen yang gengsian itu akhirnya minta maaf. Namun mendengar kata itupun Xia Mo langsung sinis
"Maaf?! memang menurutmu kata maaf saja bisa menyembuhkan adikku dan mengembalikan orang tuaku!"
Ou Chen lalu memohon apa yang bisa dilakukannya untuk membayar semuanya. Xia Mo berkata tidak ada sesuatupun yang bisa dilakukan Ou Chen untuk mengambilkan keluarganya. Xia mo lalu membuka pita rambut hijau pemberian tuan muda dan melemparkannya ke tanah.
"Ini aku kembalikan padamu, kita sebaiknya putus dan mulai saat ini tidak ada hubungan apapun!"
Ou Chen sedih dia meemohon pada Xia Mo agar tidak meninggalkannya. Dia bahkan berlutut memohon pada Xia Mo, namun Xia Mo yang tengah kehilangan segalanya tak tergerak sedikitpun.
Ou Chen lalu memohon apa yang bisa dilakukannya untuk membayar semuanya. Xia Mo berkata tidak ada sesuatupun yang bisa dilakukan Ou Chen untuk mengambilkan keluarganya. Xia mo lalu membuka pita rambut hijau pemberian tuan muda dan melemparkannya ke tanah.
"Ini aku kembalikan padamu, kita sebaiknya putus dan mulai saat ini tidak ada hubungan apapun!"
Ou Chen sedih dia meemohon pada Xia Mo agar tidak meninggalkannya. Dia bahkan berlutut memohon pada Xia Mo, namun Xia Mo yang tengah kehilangan segalanya tak tergerak sedikitpun.
Xi Meng yang melihat tuan mudanya diputuskan begitu merasa tak tega.
Xia Mo pergi, Ou Chen menahan tangannya. Xia Mo kembali marah. Dia lalu tega berkata bahwa dia dulu sebenarnya tidak pernah menyukai Ou Chen. Dia mau bersamanya agar pekerjaan orang tuanya aman sehingga dia dan adiknya tak perlu kembali ke panti asuhan. Xia Mo bahkan memanas-manasi bahwa dia sebenarnya jatuh cinta pada Lou Xi, dan ingin suatu saat bisa bersama Lou Xi
"Sekarang orang tuaku telah meninggal aku jadi bisa putus darimu. Seharusnya aku bahagia khan karena lepas darimu?!"
Ou Chen kembali memohon dan meminta maaf dan bertanya apa yang bisa dialakukan.
"Aku akan lakukan apapun asal kau tidak meninggalkanmu, tolong, aku memohon padamu"
Xia Mo pergi, Ou Chen menahan tangannya. Xia Mo kembali marah. Dia lalu tega berkata bahwa dia dulu sebenarnya tidak pernah menyukai Ou Chen. Dia mau bersamanya agar pekerjaan orang tuanya aman sehingga dia dan adiknya tak perlu kembali ke panti asuhan. Xia Mo bahkan memanas-manasi bahwa dia sebenarnya jatuh cinta pada Lou Xi, dan ingin suatu saat bisa bersama Lou Xi
"Sekarang orang tuaku telah meninggal aku jadi bisa putus darimu. Seharusnya aku bahagia khan karena lepas darimu?!"
Ou Chen kembali memohon dan meminta maaf dan bertanya apa yang bisa dialakukan.
"Aku akan lakukan apapun asal kau tidak meninggalkanmu, tolong, aku memohon padamu"
"Tidak ada kecuali kamu mati!"
Xia Mo masuk meninggakan Ou Chen yang tertunduk sendirian di luar. Hujan pun turun deras. Ou Chen menangis di tengah derasnya hujan.
Xia Mo masuk meninggakan Ou Chen yang tertunduk sendirian di luar. Hujan pun turun deras. Ou Chen menangis di tengah derasnya hujan.
Dia lalu mengambil pita hijau itu dan membawanya pergi.
Flash back selesai.
Xia Mo heran karena Ou Chen ternyata sudah ingat kejadian itu.
Ou Chen masih sakit hati karena peristiwa dulu.
"Mengapa..mengapa?! hanya karena aku menyuruh Lou Xi pergi kau begitu tak berperasaan memutuskan aku, Apa dia itu begitu penting bagi dirimu?!"
"Apa kau masih belum mengerti juga. Jangan karena kau kesepian maka aku harus kesepian seperti dirimu. AKu tidak sepertimu. aku berusaha keras mencari kebahagisan dan akan mempertahankan kebahagian bersama orang-orang yang kusayangi. Kaulah yang menghancurkan kebahagianku waktu itu", tukas Xia Mo
Flash back selesai.
Xia Mo heran karena Ou Chen ternyata sudah ingat kejadian itu.
Ou Chen masih sakit hati karena peristiwa dulu.
"Mengapa..mengapa?! hanya karena aku menyuruh Lou Xi pergi kau begitu tak berperasaan memutuskan aku, Apa dia itu begitu penting bagi dirimu?!"
"Apa kau masih belum mengerti juga. Jangan karena kau kesepian maka aku harus kesepian seperti dirimu. AKu tidak sepertimu. aku berusaha keras mencari kebahagisan dan akan mempertahankan kebahagian bersama orang-orang yang kusayangi. Kaulah yang menghancurkan kebahagianku waktu itu", tukas Xia Mo
Ou Chen membela diri bahwa dulu bukan dirinya yang menyebabkan semua kecelakaan itu
"Aku tahu, aku dulu cuma melampiaskan kemarahanku padaku", kata Xia Mo mengkoreksi
Ou Chen terkejut penuh harapan "jadi kau dulu tak bermaksud berkata seperti itu khan?, kau hanya ingin membuatku marah kan?!"
Ou Chen lalu bertanya apa memang dulu Xia Mo tidak pernah menyukainya sama sekali? Ou chen mengakui bahwa dia dulu mengkungkung Xia Mo berharap jika Xia Mo hanya melihat dirinya maka lambat laun Xia Mo pun pasti akan jatuh cinta padanya. Xia Mo lalu menjawab bahwa dulu dia tidak menyukai Ou Chen.
Ou Chen kembali merasa sakit di perutnya, Xia Mo kembali akan memberinya obat, tapi Ou Chen semakin kesal dia bermaksud melempar obat itu tapi malah Hp Xia Mo yang terlempar ke rerumputan.
Ou Chen lalu menantang Xia Mo untuk memohon padanya.
"Kamu datang ke sini sehubungan dengan peran Lou Xi di film Zhan QI khan?! Ayo cepat memohonlah kepadaku atau aku akan selamanya mem-black list Lou Xi dari dunia film. Kamu tau khan aku punya kekuaan untuk itu!"
Xia Mo khawatir. "Jangan black list dia black list saja aku, Lou Xi tidak ada sangkut pautnya"
"Aku tahu, aku dulu cuma melampiaskan kemarahanku padaku", kata Xia Mo mengkoreksi
Ou Chen terkejut penuh harapan "jadi kau dulu tak bermaksud berkata seperti itu khan?, kau hanya ingin membuatku marah kan?!"
Ou Chen lalu bertanya apa memang dulu Xia Mo tidak pernah menyukainya sama sekali? Ou chen mengakui bahwa dia dulu mengkungkung Xia Mo berharap jika Xia Mo hanya melihat dirinya maka lambat laun Xia Mo pun pasti akan jatuh cinta padanya. Xia Mo lalu menjawab bahwa dulu dia tidak menyukai Ou Chen.
Ou Chen kembali merasa sakit di perutnya, Xia Mo kembali akan memberinya obat, tapi Ou Chen semakin kesal dia bermaksud melempar obat itu tapi malah Hp Xia Mo yang terlempar ke rerumputan.
Ou Chen lalu menantang Xia Mo untuk memohon padanya.
"Kamu datang ke sini sehubungan dengan peran Lou Xi di film Zhan QI khan?! Ayo cepat memohonlah kepadaku atau aku akan selamanya mem-black list Lou Xi dari dunia film. Kamu tau khan aku punya kekuaan untuk itu!"
Xia Mo khawatir. "Jangan black list dia black list saja aku, Lou Xi tidak ada sangkut pautnya"
Ou Chen bertambah stress, mengatahui Xia Mo begitu peduli dan mengkhawatirkan Lou Xi (Ou Chen... dulu Lou Xi itu anggota keluarganya, senasib pernah di panti, sekarang pacarnya, ya iya lah peduli, tuan muda cemburuan banget ya).
"OK lah aku mohon padamu", kata Xia Mo.
"Bagaimana jika aku menerimanya asal kamu mau kembali ke sisiku", tantang Ou Chen
Xia Mo sempat berpikir tapi kemudia menjawab mantap "Tidak, itu tidak mungkin. Sudah terlalu terlambat bagi kita untuk kembali"
Tuan Muda Ou Chen pun pingsan jatuh ke tanah.
Xia Mo langsung membawa Ou Chen ke rumah sakit. Pada saat yang sama Lou Xi menelepon Xia Mo, tetapi tak mendengar balasan."OK lah aku mohon padamu", kata Xia Mo.
"Bagaimana jika aku menerimanya asal kamu mau kembali ke sisiku", tantang Ou Chen
Xia Mo sempat berpikir tapi kemudia menjawab mantap "Tidak, itu tidak mungkin. Sudah terlalu terlambat bagi kita untuk kembali"
Tuan Muda Ou Chen pun pingsan jatuh ke tanah.
HP Xia Mo masih tertinggal di rerumputan saat tadi dilempar Ou Chen. Lou Xi mulai curiga dan merasa tidak enak (duh perasaanku juga jadi ga enak, jangan2 bakal terjadi sesuatu ama hub Lou Xi ama Xia Mo, Lou Xi juga suka sensitif soalnya)
Tak lama kemudia Lou Xi kedatangan boss nya Xia Ying Bo yang sering dia panggil Kakak Besar. Xi Ying Bo berkata bahwa mereka akan melawan perusahaan Ou. Dan menyiapkan pengacara sehubungan diputuskan kontraknya Lou Xi.
Tak lama kemudia Lou Xi kedatangan boss nya Xia Ying Bo yang sering dia panggil Kakak Besar. Xi Ying Bo berkata bahwa mereka akan melawan perusahaan Ou. Dan menyiapkan pengacara sehubungan diputuskan kontraknya Lou Xi.
Xia Mo di perjalanan pulang , terngiang-ngiang pembicaraanya tadi dengan Ou chen dia merasa idak enak. Dan terakhir dia ingat saat Ou Chen berkata dia punya kuasa untuk memblack list Lou Xi selamanya. Xia Mo tertekan dia memegang kepalanya dan berteriak.
Di rumah sakit, Xi Meng menunggui Tuan Mudanya. Xi meng teringat mendiang Tuan Besar Ou pernah menitipkan Tuan Muda Ou Chen padanya.
"Xi Meng, jagalah Ou Chen jangan sampai dia seperti Xing Ya"
Ingatan Xi Meng kembali ke masa lalu di Perancis.
Di rumah sakit, Xi Meng menunggui Tuan Mudanya. Xi meng teringat mendiang Tuan Besar Ou pernah menitipkan Tuan Muda Ou Chen padanya.
"Xi Meng, jagalah Ou Chen jangan sampai dia seperti Xing Ya"
Ingatan Xi Meng kembali ke masa lalu di Perancis.
Suatu malam Nona Muda Ou Xing Ya yang dikurung di kamarnya berusaha kabur. Xing Ya cantik, rambutnya panjang,dan pake ikat rambut, pita hijau.
Pelayan-pelayan berusaha mengejarnya. Xing Ya ternyata malam itu ingin menemui anaknya, Xiao Chen (Ou Chen bayi).
Pelayan-pelayan berusaha mengejarnya. Xing Ya ternyata malam itu ingin menemui anaknya, Xiao Chen (Ou Chen bayi).
Dia datang dan memeluk Ou Chen. Dia lalu berkata pada bayinya untuk menemui ayahnya. Namun Xi Meng dan pelayan-pelayan rumahnya memergokinya. Xi Meng meminta Xing Ya memberikan anak itu lagi karena bayinya mau tidur.
Xing Ya putus asa. Anak itu ternyata hasil hubungannya dengan laki-laki biasa yang sangat tidak sederajat dengan keluarga Ou. Ayahnya berusaha menjauhkan anaknya dari laki-laki itu dan mengurung anaknya. Xing Ya tak tahan lagi, malam itu dia berjalan-jalan, dan memutuskan untuk bunuh diri. Xi Meng yang mencari Noda muda syok melihat majikannya meninggal.
Setelah beberapa lama ada masalah lain yang menggelisahkan tuan besar Ou dan Xi Meng. Cucu Tuan besar, Ou Chen bayi secara psikologis merasa kesepian setelah tidak ada ayah dan juga kehilangan ibunya. Mereka kemudian berusaha membentuk keluarga baru untuk Ou Chen.
Setelah beberapa lama ada masalah lain yang menggelisahkan tuan besar Ou dan Xi Meng. Cucu Tuan besar, Ou Chen bayi secara psikologis merasa kesepian setelah tidak ada ayah dan juga kehilangan ibunya. Mereka kemudian berusaha membentuk keluarga baru untuk Ou Chen.
Mereka bahkan membuat keluarga palsu berupa ayah dan ibu palsu untuk Ou Chen. Mereka mengambil karyawan perusahaan Ou untuk berpura-pura sebagai Ou Xing Ya dan ayah dari Ou chen. Tuan besar Ou berpesan pada Xi Meng untuk menjaga anaknya karena bagaimanapun di tubuh Ou Chen mengalir darah Xing Ya yang penuh gejolak karena cinta.
Flash back selesai. Tuan Muda Ou Chen sadar. Xi Meng berkata bahwa tuan muda menderita kembali gangguan lambung.
"Lambung Anda lemah seperti ibu Anda", kata Xi Meng
"Ibuku tidak punya masalah lambung kok", kata Ou Chen
Xi Meng tersentak karena dia lupa sedang mengingat Xing Ya, ibu asli dan kandung tuan Muda.
Ou Chen lalu berkata pada Xi Meng bahwa dia setuju akan rencana Xi Meng tentang Lou Xi.
"Lambung Anda lemah seperti ibu Anda", kata Xi Meng
"Ibuku tidak punya masalah lambung kok", kata Ou Chen
Xi Meng tersentak karena dia lupa sedang mengingat Xing Ya, ibu asli dan kandung tuan Muda.
Ou Chen lalu berkata pada Xi Meng bahwa dia setuju akan rencana Xi Meng tentang Lou Xi.
Keesokan harinya muncul berita di koran, bahwa berita digantinya Lou Xi dari film Zhan Qi hanya isue belaka. Xia Ying Bo lega, dan berkata bahwa Lou Xi bisa kembali dengan percaya diri. Namun Lou Xi berkata akan kembali ke Zhan Qi dengan satu syarat.
Syaratnya ternyata Ou Chen diminta datang langsung ke konfrensi press untuk meluruskan hal ini. Xia Ying Bo menelepon Xi Meng mengutarakan syarat ini. Xi Meng keberatan, namun Ou Chen setuju.
Xia Mo untuk semantara lega mendengar berita ini di koran, dia melihat sekarang langit kembali cerah tapi dia tidak tau kapan akan muncul awan mendung berikutnya.
Xia Mo untuk semantara lega mendengar berita ini di koran, dia melihat sekarang langit kembali cerah tapi dia tidak tau kapan akan muncul awan mendung berikutnya.
Ou Chen dan Lou Xi memasuki ruang konferensi pers bersamaan. Ou Chen baru kali ini minta maaf dan muncul di depan publik.
dia berkata bahwa Lou Xi adalah aktor yang penting untuk Zhan Qi.
Xia Mo dan Zhen En menonton lewat televisi. Zhen En nyeletuk dan heran orang seperti tuan muda mau berbuat begini di depan publik. Xia Mo bukan heran tapi dia agak cemas dan mempunyai perasaan tidak enak.
Di ruang konferensi Ou Chen dan Lou Xi bersalaman dan saling tersenyum. Tapi di balik itu Lou Xi tersenyum penuh rasa persaingan dan Ou Chen yang jarang tersenyum pun rasanya ada rencana lain di balik senyumnya itu.
Xia Mo dan Zhen En menonton lewat televisi. Zhen En nyeletuk dan heran orang seperti tuan muda mau berbuat begini di depan publik. Xia Mo bukan heran tapi dia agak cemas dan mempunyai perasaan tidak enak.
Di ruang konferensi Ou Chen dan Lou Xi bersalaman dan saling tersenyum. Tapi di balik itu Lou Xi tersenyum penuh rasa persaingan dan Ou Chen yang jarang tersenyum pun rasanya ada rencana lain di balik senyumnya itu.
Xia Ying Bo bertemu denga Lou Xi mereka merasa menang kali ini dari perusahan Ou. Lou Xi merasa senang
(tapi aku merasa ga enak ni Lou Xi, Ou chen punya rencana pasti klo ngalah gini). Xia Ying Bo berkata bahwa dia dari dulu sebenarnya selalu punya gesekan dengan perusahaan Ou.
Lou Xi kembali syuting Zhan Qi di Jepang.
Lou Xi kembali syuting Zhan Qi di Jepang.
Ternyata tuan Muda Ou chen datang melongok ke lokasi. Lou Xi merasa aneh dan curiga. Namun Ou Chen kali ini cuma tersenyum karena ingin memastikan semuanya baik-baik pada Lou Xi. (Ou Chen klo senyum harusnya dicurigai nih hehe)
"bagaimana rasanya orang sepertimu minta maaf di depan umum"
"Kamu salah sebenarnya Zhan Qi hanya kecil di mata perusahaan Ou apalagi sekedar Lou Xi, hanya karakter kecil di Ou"
"Kalau begitu mengapa kamu mau kehilangan kebesaranmu dengan meminta maaf di depan umum?"
"bagaimana rasanya orang sepertimu minta maaf di depan umum"
"Kamu salah sebenarnya Zhan Qi hanya kecil di mata perusahaan Ou apalagi sekedar Lou Xi, hanya karakter kecil di Ou"
"Kalau begitu mengapa kamu mau kehilangan kebesaranmu dengan meminta maaf di depan umum?"
"Karena ada sesorang yang datang memohon padaku dan dia setuju dengan persyaratannya. Dia pun mempersyaratkan agar aku menjamin kamu baik-baik selama syuting", kata Ou Chen memanas-manasi Lou Xi.
Lou Xi berkata bahwa dia tak percaya, gadis itu berbuat demikian. Dan berkata agar Ou Chen jangan memakai cara-cara kotor untuk mengalahkannya.
"Dia itu milikku!", kata Lou Xi
Namun Ou Chen tetap tersenyum, dengan percaya diri lalu pergi dari sana dengan mantap.
Sepeninggalan Ou Chen Lou Xi begitu kesal, resah dan cemburu...
"Dia itu milikku!", kata Lou Xi
Namun Ou Chen tetap tersenyum, dengan percaya diri lalu pergi dari sana dengan mantap.
Sepeninggalan Ou Chen Lou Xi begitu kesal, resah dan cemburu...
to be continued....
0 comments:
Post a Comment