Do you like this story?
Dae Woong berlari menghampiri Hye In dan bilang, "Noona, ini tidak seperti itu. Perempuan ini bukanlah pacarku. Noona jangan salah paham, hubungan aku dan dia tidak seperti itu. Karena ada suatu situasi penting jadi kami harus selalu bersama." Noona menatap Dae Woong dan bertanya, "Situasi? Situasi seperti apa?" Dae Woong ingin menjelaskan kepada Hye In yang sebenarnya namun dia tidak bisa menjelaskannya karena Mi Ho ada di sampingnya, "Ah itu.... Ini susah untuk di jelaskan." Byung Soo yang mendengar omongan itu berkomentar, "Tentu saja sulit di jelaskan karna ini masalah antara laki-laki dan perempuan." Dae Woong kesal dan berkata bahwa situasinya benar-benar bukan seperti itu.
Hye In membuka mulut dan bilang kepada Dae Woong agar melupakan hal itu karena dia merasa bahwa hal ini bukanlah hal penting yang harus dia ketahui apalagi Dae Woong dan dirinya tidak memiliki hubungan special jadi itu tidak penting. Hye In lalu bilang bahwa dia akan pergi duluan. Dae Woong menatap Mi Ho kesal dan bilang bahwa semua ini karena kesalahannya Mi Ho. Dae Woong langsung pergi berlari mengejar Hye In.
Dae Woong bilang kepada Hye In agar mendengarkan penjelasannya dahulu. Hye In berkata, "Penyebab kamu tidak menelfonku atau mengirimkan aku sms beberapa hari yang lalu ternyata karena kencan dengan perempuan itu." Dae Woong mati-matian bilang bahwa dia tidak pergi kencan dengan Mi Ho. Hye In pun bertanya, "Lalu kenapa dia bersamamu?" Dae Woong menjawab bahwa Mi Ho lah yang terus mengikuti dirinya. Dae Woong lalu menceritakan bahwa beberapa hari yang lalu dia ada masalah dengan kakeknya masalah karirnya dan dia pun memtuskan untuk pergi ke luar kota sebentar. Di luar kota itu Mi Ho menolongnya dan akhirnya terus mengikuti Dae Woong sampai ke Seoul.
Hye In kaget mendengar itu dan bertanya, "Apakah dia kabur dari rumah?" Dae Woong membenarkan dan bilang bahwa Mi Ho kabur dari rumahnya karena neneknya sangat menyeramkan. Hye In tetap saja tidak menerima alasan itu karena Dae Woong telah membawa seorang perempuan. Dae Woong kembali menjelaskan bahwa Mi Ho itu tidak punya siapa-siapa dan tidak mengenal siapapun di Seoul makanya dia menolong Mi Ho. Hye In lalu bilang kepada Dae Woong agar Dae Woong tidak terlalu baik kepada Mi Ho agar tidak di manfaatkan oleh Mi Ho.
Hye In kembali bertanya, "Apakah Kakek dan Bibimu mengetahui hal ini?" Dae Woong memegang keningnya dan bilang bahwa dia mendapatkan sedikit omelanakan hal itu. Hye In sadar bahwa ada hansaplast di kening Dae Woong makanya dia bertanya dengan panik, "Kau terluka? Apa itu sakit?" Dae Woong melepaskan hansaplast itu dan bilang bahwa dirinya ini baik-baik saja. Dae Woong lalu tersenyum dan berkata, "Kau terlihat seperti mengkhawatirkan aku. Mendapatkan luka ini ternyata ada gunanya." Hye In langsung tersenyum malu-malu.
Byung Soo melihat Dae Woong dan Hye In dari jauh dan dia langsung bilang bahwa Dae Woong harusnya tidak boleh mengejar Noona di depan Mi Ho yang disangka oleh Byung Soo sebagai pacarnya Dae Woong. Mi Ho nanya, "Pacar? Apakah pacar itu akan menjadi pasangan menikah?" Byung Soo sulit menjelaskannya tetapi dia bilang bahwa pacar itu ya seperti pasangan yang akan dinikahi kelak. Mi Ho lalu bertanya kembali, "Jadi ketika dia bilang bahwa aku ini bukan pacarnya, itu artinya dia tidak ingin aku jadi pasangan yang di nikahinya kelak? Huh Aku mengikutinya bukan karna ingin jadi pasangannya nanti." Mi Ho langsung kesal dan duduk.
Byung Soo memberikan semangat kepada Mi Ho dengan berkata, "Jangan menyerah Mi Ho. Apakah kau ingin melihat Dae Woong bersama Noona itu?" Mi Ho nanya, "Kenapa?" Byung Soo pun menjelaskan bahwa Dae Woong menyukai Hye In dan banyak orang yang mengira bahwa Hye In akan menjadi pacar Dae Woong kelak. Mi Ho jadi panik dan bertanya, "Apakah Dae Woong ingin menjadikan perempuan itu pasangan menikahnya? Aah tidak boleh. Akan ada masalah besar nanti!" Mi Ho langsung berlari ingin menghampiri Dae Woong sementara Byung Soo terus memberikan semangat kepada Mi Ho.
Dae Woong mengantar Hye In ke mobil dan bertanya, "Apakah kau sudah makan? Bagaimana jika kita makan siang bersama?" Hye In udah setuju tapi tiba-tiba Hye In bertanya, "Tapi, bagaimana dengan perempuan itu?Aku tidak suka makan dengan orang asing, kau tau itu kan?" Dae Woong melihat ternyata ada Mi Ho yang berdiri tidak jauh dari mereka. Dae Woong menatap kesal Mi Ho lalu dia berkata kepada Hye In, "Ah Noona tunggu sebentar disini. Aku akan berbicara dengannya sebentar.'
Dae Woong langsung menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa dia akan kembali lagi ke sini setelah makan siang bersama Noona dan sebaiknya Mi Ho meminta Byung Soo untuk memesankan Ayam saja untuk makan siang Mi Ho. Mi Ho langsung bilang bahwa dia itu tidak membutuhkan ayam, Mi Ho lalu bertanya "Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Dae Woong kebingungan dengan pertanyaan Mi Ho dan bales bertanya, "Ada apa denganmu?" Mi Ho kembali lagi bertanya, "Apa kau menyukainya? Apakah kau akan menikah dengannya?" Dae Woong amat kaget denger pertanyaan itu.
Dari jauh Hye In memanggil Dae Woong dan meminta Dae Woong cepat kembali. Dae Woong memasang senyum pada Hye In dan meminta menunggu sebentar lagi. Dae Woong kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho tidak boleh sembarangan ngomong menikah dan manusia itu berbeda dengan hewan yang biasa di makan oleh Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan bertanya, "Jadi kau tidak akan menikah dengannya kan?" Dae Woong menjawab dengan cepat, "Siapa yang bilang aku tidak mau menikah? Ah kenapa kau peduli, apakah kau cemburu?"
Mi Ho menjawab bahwa yang dia pedulikan itu adalah mutiara titisan yang ada didalam tubuh Dae Woong sekarang. Dae Woong pun baru ingat akan hal itu. Mi Ho menyentuh dada Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong tidak bisa dekat dengan wanita lain karna itu bisa membuat mutiara titisan di tubuh Dae Woong akan terluka. Hye In lagi-lagi memanggil kembali Dae Woong. Dae Woong kembali meminta Hye In menunggu sebentar dan Dae Woong melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho, "Baiklah aku akan menjaganya!" Dae Woong sudah mau pergi ke Hye In namun Mi Ho menarik Dae Woong dan bilang bahwa Dae Woong tidak akan bisa menjaga mutiara titisan itu.
Dae Woong kesal dan meminta Mi Ho agar tidak menahannya untuk pergi bersama Hye In. Mi Ho pun bilang akan membiarkan Dae Woong pergi asalkan dirinya juga ikut. Dae Woong jelas melarang Mi Ho ikut karena dia takut Hye In akan salah mengerti kembali. Mi Ho lalu bilang kalau misalnya Dae Woong tidak ingin Mi Ho ikut dengannya maka Dae Woong tidak boleh pergi bersama Hye In. Dae Woong nanya, "Bagaimana jika aku tetap pergi bersamanya?" Mi Ho pun menjawab, "Maka aku akan mengambil kembali mutiara ku itu." Dae Woong jelas ketakutan karna itu artinya jika mutiara diambil maka dia bisa mati. Mi Ho pun kembali mengancam akan mengambil mutiara itu jika Dae Woong tetap ingin pergi dengan Hye In.
Hye In sudah kesal menunggu dan meminta Dae Woong cepat. Dae Woong kebingungan karena Mi Ho juga meminta Dae Woong untuk tetap diam bersamanya. Hye In kehilangan kesabaran dan akhirnya masuk kedalam mobil dan meninggalkan Dae Woong. Dae Woong terus berlari Hye In namun Hye In tidak mempedulikannya. Dae Woong sangat kesal pada Mi Ho dan dia bertanya, "Aku telah mengejar Hye In Noona, apakah kau akan tetap membunuhku?" Mi Ho ngejawab ga akan membunuh Dae Woong karna pada intinya Dae Woong tidak pergi bersama dengan Hye In.
Dae Woong lalu bilang kalau saja tadi dia menghampiri Hye In dan bilang tidak akan ikut pergi makan, itu pasti lebih memalukan lagi. Mi Ho kesenengan dan nanya, "Apakah kau dari awal berfikir untuk tidak pergi bersamanya?" Dae Woong jadi marah-marah dan bilang, "Aku ini laki-laki yang tidak bisa pergi dengan orang yang di sukainya. Apa kamu senang?" Mi Ho menjawab, "Aku hanya berusaha untuk menyelamatkan kamu. Karna aku ingin kamu selamat maka aku telah memberikan sesuatu yang paling berharga dalam hidupku ini padamu. Kenapa kamu selalu marah padaku?" Dae Woong pun menjelaskan bahwa dirinya ini kesal karna merasa harga dirinya telah di jatuhkan dan dia merasa malu. Dae Woong juga meminta agar Mi Ho mengerti dan memberikan sedikit ruang kebebasan untuk dia.
Dae Woong langsung meninggalkan Mi Ho dan Mi Ho pun menatap punggung Dae Woong kesal, "Apakah dia akan mati karena merasa terganggu? Ah yang pasti aku akan mati kelaparan. Jika aku meminta daging, apakah dia akan marah? Jangan-jangan dia berakting marah agar tidak memberikanku daging? Aku sangat kelaparan dan dia tidak mau membelikan aku daging."
Mi Ho pun terus mengikuti kemana saja Dae Woong pergi. dan terlihat ada Dong Joo yang berdiri di samping sebuah mobil dan terus memperhatikan Mi Ho.
Bibi turun dari dalam mobil sambil menelfon dengan Kakek, "Iya ayah. Aku ada di tempat Dae Woong selama ini menginap. Aku akan mengemasi barang-barangnya dan membawa dia pergi dari tempat ini." Bibi menatap papan di depan gedung olahraga tempat Dae Woong selama ini menginap dan dia berkomentar, "Sekolah aksi? Kenapa mereka mengajarkan perkelahian di sekolah?" Bibi pun lalu masuk kedalam Gedung olahraga yang merupakan sebuah sekolah aksi acting.
Di dalam sekolah aksi acting itu ada Dong Hong yang memiliki sekolah itu sekaligus yang menjadi staff pengajar juga. Dong Hong melihat sebuah buku yang akan di filmkan dan dia pun membayangkan nanti ada sebuah adegan dibawah cahaya bulan mengangkat pedang lalu berputar-putar kemudian menghampiri seorang perempuan dan berkata, "Gadis, darah akan keluar dari tubuhku ini." Asistennya Dong Hong tiba-tiba berkata, "Bukankah adegan ini sebuah melodrama. Apakah itu tidak berlebihan?" Dong Hong bilang bahwa segala adegan itu harus di tambahkan Gaya. Menembak dengan pistol pun harus tetap bergaya! Asistennya pun hanya diam.
Lalu Dong Hong bilang akan memperlihatkan sebuah adegan kepada asistennya itu namun yang akan memperagakan adegan ini adalah salah satu murid Dong Hong. Dong Hong bilang kepada muridnya agar beradegan berjalan di kolam dan lama-lama akan terbang dan nanti muridnya itu akan berputar-putar menggunakan tali pengaman dan berdiri di loteng.
Bibi mulai masuk ke dalam sekolah aksi acting itu dan tersesat sehingga dia berada di lantai 2. Bibi melihat ada ribut-ribut di lantai 1 yang merupakan sedang latihan. Bibi terus berjalan dan dia kaget begitu melihat ada seseorang yang berdiri seperti mau terjun ke lantai 1. Bibi jelas panik dan berusaha untuk menolong orang itu tapi yang terjadi justru bibi lah yang terjatuh ke lantai 1.
Dalam adegan slow motion, Dong Hong kaget melihat ada seorang perempuan yang terjun jatuh dari lantai 2 makanya dia langsung berlari dan akhirnya berhasil menangkap bibi. Bibi masih shock dan dia tambah shock begitu melihat orang yang menangkapnya itu adalah Dong Hong yang merupakan laki-laki yang sudah 3 kali bertemu dengannya dan membuat Bibi jatuh cinta padanya. Dong Hong juga kaget begitu melihat bibi dan dia malah melepaskan pegangan tangannya sehingga Bibi pun jatuh ke lantai.
Bibi langsung berubah ceria dan memuji-muji sekolah aksi acting milik Dong Hong, "Apakah sekolah ini kay yang punya?" Dong Hong menjawab, "Benar, aku telah membuat sebuah drama dengan rating yang sangat tinggi dan dalam waktu dekat aku akan membuat film." Bibi langsung tersenyum kembali dan bilang bahwa nanti dia akan mencatat film Dong Hong di dalam Blog miliknya. Dong Hong lalu bertanya, "Kau memiliki Blog?" Bibi menjawab, "Iya aku memiliki blog tentang Poetry, Music and Love." Lalu Bibi berterima kasih kepada Dong Hong karna telah menyelamatkan dirinya 3 kali.
Dong Hong tersenyum dan mereka berdua pun saling menatap lama. Tiba-tiba Dong Hong tersadar dan bilang bahwa Bibi sebaiknya segera bertemu dengan keponakannya itu. Dong Hong pamit keluar dari ruangan dan Bibi dengan senang langsung berkata, "Dia single, single, single, single!" Sementara itu Dong Hong di luar ruangan itu berkata, "Dia sudah memiliki suami, biarkan itu pergi."
Bibi kembali ke rumah dan berkata kepada Kakek agar membiarkan Dae Woong tinggal di sekolah aksi itu lebih lama. Kakek bertanya, "Kenapa kita membiarkannya?" Bibi pun beralasan bahwa Dae Woong pasti tidak akan mau kembali ke rumah jika dibujuk seperti itu jadi sebaiknya di diamkan saja beberapa lama dan Bibi berjanji setiap hari akan datang melihat keadaan Kakek. Kakek mengira bahwa Bibi tidak berhasil membujuk Dae Woong makanya Kakek ingin bertindak langsung tetapi bibi langsung mencegahnya.
Bibi mencegah kakek dan keceplosan berkata, "Jika Dae Woong tidak tinggal disana lalu apa alasan yang harus aku buat untuk datang kesana?" Kakek kebingungan mendengarkan kan hal itu dan dia pun bertanya, "Apa maksudmu?" Bibi kesan dan bilang, "Kau tau kan bahwa menemukan seseorang yang di suka itu sangat sulit." Kakek lalu kembali bertanya, "Orang yang disuka? Siapa? Apakah Dae Woong memiliki pacar? Apakah kamu menyukai perempuan itu?" Bibi pun akhirnya berbohong dengan mengatakan bahwa pacar Dae Woong itu sangat baik dan Bibi menyukainya.
Kakek senang mendengar kabar itu makanya dia langsung setuju untuk membiarkan Dae Woong tinggal lebih lama di tempat itu. Kakek bahkan menyuruh Bibi untuk datang ke tempat itu mengunjungi Dae Woong sambil membawakan buah mangga dan buah kiwi yang Dae Woong sukai. Bibi tersenyum dan berkata bahwa dia akan membawa buah-buahan dan snack jika mempir ke tempatnya Dae Woong. Bibi tersenyum dan berkata, "Ah makanan apa yang di sukai Dong Hong sshi ya?"
Kakek bilang bahwa Bibi itu adalah orang yang tempramentalnya buruk dan jarang memuji orang, Dae Woong juga adalah orang yang tidak berperilaku dengan baik dan tidak bergantung pada orang lain. Kakek pun mengambil kesimpulan bahwa pacar Dae Woong itu pasti sangatlah baik makanya bisa membuat Bibi menyukai perempuan itu dan juga membuat Dae Woong bergantung pada perempuan itu.
Mi Ho mengikuti Dae Woong duduk di dalam bus tapi mereka duduk di kursi yang berbeda. Mi Ho menatap brosur makanan daging di dalam bus dan dia menjilat-jilat brosur itu dan berkata, "Ah ini terasa enak sepertinya. Aaaah aku ingin makan. Woong-aaah~" Dae Woong yang melihat hal menatap Mi Ho dengan tatapan aneh dan begitu sadar bahwa Mi Ho sedang menatapnya, Dae Woong pun langsung mengalihkan pandangannya itu dan memegang HPnya.
Dae Woong mencoba mengirimkan sms permintaan maafnya kepada Hye In dan dia pun menulis, "Noona, terima lah permintaan maafku ini. Kau akan menerimanya, bukan?" Dae Woong menatap sms itu sekali lagi dan bilang bahwa dia benar-benar berharap Hye In akan menerima permintaan maafnya itu.
Di depan kursi Mi Ho ada seorang ibu-ibu yang sedang bermain menggigit tangan anaknya yang masih kecil. Mi Ho yang melihat itu berkomentar, "Mengapa ibu itu ingin memakan anaknya sendiri?" Ibunya itu mendapatkan telfon dan sibuk berbicara di telfon. Anak kecil itu menatap ke Mi Ho dan mengulurkan tangannya. Mi Ho kebingungan melihat itu dan bilang "Aku tidak akan memakanmu. Ah apakah aku harus menerima tawaran untuk menggigit tanganmu itu? Ang!" Mi Ho pun mulai menggigit tangan anak kecil itu.
Dae Woong melihat Mi Ho dan sangat keget karena Mi Ho sedang menggigit tangan anak kecil. Dae Woong pun langsung berkata, "Apa yang kamu lakukan hah?" Semua orang di dalam bus pun langsung menatap ke arah Mi Ho dan si anak kecil itu pun jadi menangis. Dae Woong langsung meminta supir bus untuk menepi dan dia pun membawa Mi Ho turun.
Dae Woong marah-marah ke Mi Ho karna mau memakan anak kecil itu. Mi Ho menjelaskan bahwa dia menggigit anak kecil itu karna ibu anak itu juga melakukan hal itu. Dae Woong bilang bahwa Ibu anak itu pasti tidak akan memakan anaknya sendiri. Mi Ho pun bilang bahwa tadi dia melihat Ibu itu berkata, "Aigoo anakku, apakah aku harus menggigit pipimu? Atau menggigit tanganmu? Ang!" Dae Woong kebingungan dan menirukan adegan seperti menggigit dan bertanya, "Apakah seperti itu?"
Mi Ho menjelaskan bahwa dia sudah berjanji tidak akan memakan manusia, lagi pula jika dia akan memakan manusia maka dia akan memilih untuk memakan Dae Woong yang lebih besar dari pada memakan anak kecil itu. Dae Woong langsung ketkutan tapi dia lalu berkata, "Aku? Ah baiklah kalau kau tidak akan memakannya maka itu baik-baik saja." Dae Woong bilang bahwa mereka sekarang turun dari bus tanpa alasan jelas dan kini mereka tidak punya uang sama sekali.
Dae Woong mencoba mencari HPnya dan baru sadar bahwa HPnya itu terjatuh di dalam bus tadi. Dae Woong jelas kesal kehilangan HPnya karna dia yakin bahwa Hye In akan menelfonnya nanti. Dae Woong jadi menyalahkan Mi Ho dan marah-marah kepada Mi Ho. Dae Woong berusaha meminta tolong kepada orang-orang yang lewat untuk menelfon HPnya dan berharap ada seseorang di dalam bus yang akan menemukan HPnya dan nanti mengembalikan padanya.
Mi Ho merasa bersalah juga makanya dia berusaha membantu menemukan HP Dae Woong dengan cara mengejar Bus yang tadi mereka tumpangi. Dae Woong masih berusaha menelfon HPnya itu dan langsung kaget begitu ada yang mengangkat telfon itu.
Dae Woong : Hallo... Hallo...
Mi Hooo : Dae Woong..
Dae Woong : Mi Ho? Bagaimana bisa kau yang menjawab telfon?
Dae Woong berusaha mencari Mi Ho di sekitarnya dan dia pun baru sadar bahwa Mi Ho ternyata tidak ada di sekitarnya.
Mi Ho datang dengan nafas yang ngos-ngosan dan langsung memberikan HP Dae Woong. Dae Woong jelas masih ga percaya bahwa Mi Ho berlari mengejar Bus itu untuk mendapatkan HPnya. Mi Ho bilang bahwa dia itu sangat cepat larinya. Dae Woong memuji Mi Ho dan dia langsung memeriksa HPnya yang ternyata ada sms dari Hye In yang sudah memaafkan Dae Woong. Jelas saja Dae Woong sangat senang.
Mi Ho melihat Dae Woong yang senang makanya dia bertanya, "Dae Woong, kau senang karena aku kan?" Dae Woong kebingungan dan menjawab, "Iya. Aku senang karna kau menemukan HPku ini." Dae Woong melihat Mi Ho yang kelelahan dan dia pun bertanya, "Kenapa kau kelelahan?" Mi Ho menjawab bahwa dia tadi berlari terlalu kencang begitu mengejar bus itu dan itu membuat dia kecapean apalagi kini dia tidak memiliki Mutiara Titisannya makanya dia mudah kecapean.
Dae Woong bertanya, "Apakah mutiara titisan itu sangat berarti untukmu?" Mi Ho menjawab tentu saja mutiara itu sangat penting untuknya. Dae Woong baru percaya bahwa mutiara titisan itu sangat penting bagi Mi Ho setelah Mi Ho membuktikannya. Mi Ho tiba-tiba saja memeluk Dae Woong. Dae Woong jelas kaget namun Mi Ho meminta agar die memeluk Dae Woong sebentar saja. Akhirnya Dae Woong pun membiarkan Mi Ho untuk memeluknya. Mereka berpelukan cukup lama dan begitu Mi Ho melepaskan pelukannya, Dae Woong bilang bahwa dia merasakan perbedaan saat memeluk Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong berjanji untuk menjaga mutiara titisan miliknya yang kini ada di tubuh Dae Woong.
Dan terlihat lagi-lagi ada Dong Joo yang melihat kejadian itu dari jauh.
Mi Ho sudah tertidur dan Dae Woong yang belum tertidur pun trus menatap HPnya. Dae Woong membayangkan teman-temannya yang saat ini pasti sedang bersenang-senang tanpa dirinya. Dae Woong pun dengan kesal berkata, "Ah jika aku bersama Mi Ho maka aku tidak bisa pergi ke manapun dan tidak bisa melakukan apapun." Dae Woong menatap layar HPnya yang ada foto Hye In dan bilang, "Bahkan aku pun tidak bisa bertemu dengan Noona."
Dae Woong mendengar ada suara Hye In yang memanggil Dae Woong untuk pergi keluar. Dae Woong melihat kalau Mi Ho sedang tidur makanya dia pun memberanikan diri pergi keluar untuk bertemu Hye In. Hye In bertanya, "Kau menyukaiku kan?" Dae Woong menjawab tentu saja dia menyukai Hye In. Hye In lalu kembali bertanya, "Lalu kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Dae Woong menjawab, "Disini tidak amat dan lagi jika nanti aku mengatakan padamu aku pasti ingin memelukmu." Tiba-tiba saja Hye In memeluk Dae Woong.
Jelas Dae Woong kaget karna Hye In tiba-tiba memeluk dirinya. Hye In melepaskan pelukannya itu dan langsung memejamkan matanya siap di cium. Dae Woong mulai panik dan berkata bahwa dia tidak boleh melakukan hal itu tapi akhirnya dia pun tergoda untuk mencium Hye In. Dae Woong udah mau mencium Hye In tapi tiba-tiba saja sosok Hye In itu berubah menjadi sosok Mi Ho yang marah besar kepada Dae Woong.
Mi Ho bilang bahwa Dae Woong tidak bisa menepati janjinya. Mi Ho langsung mencekik Dae Woong dan Dae Woong pun meminta maaf kepada Mi Ho dan kembali berjanji tidak akan melakukan hal itu. Mi Ho tidak mempercayai janji Dae Woong dan terus mencekik Dae Woong.
Dae Woong lalu berkata, "Berapa lama aku akan diam terus disisinya? Aku harap tidak lama."
Mi Ho mengikuti Dae Woong duduk di dalam bus tapi mereka duduk di kursi yang berbeda. Mi Ho menatap brosur makanan daging di dalam bus dan dia menjilat-jilat brosur itu dan berkata, "Ah ini terasa enak sepertinya. Aaaah aku ingin makan. Woong-aaah~" Dae Woong yang melihat hal menatap Mi Ho dengan tatapan aneh dan begitu sadar bahwa Mi Ho sedang menatapnya, Dae Woong pun langsung mengalihkan pandangannya itu dan memegang HPnya.
Dae Woong mencoba mengirimkan sms permintaan maafnya kepada Hye In dan dia pun menulis, "Noona, terima lah permintaan maafku ini. Kau akan menerimanya, bukan?" Dae Woong menatap sms itu sekali lagi dan bilang bahwa dia benar-benar berharap Hye In akan menerima permintaan maafnya itu.
Di depan kursi Mi Ho ada seorang ibu-ibu yang sedang bermain menggigit tangan anaknya yang masih kecil. Mi Ho yang melihat itu berkomentar, "Mengapa ibu itu ingin memakan anaknya sendiri?" Ibunya itu mendapatkan telfon dan sibuk berbicara di telfon. Anak kecil itu menatap ke Mi Ho dan mengulurkan tangannya. Mi Ho kebingungan melihat itu dan bilang "Aku tidak akan memakanmu. Ah apakah aku harus menerima tawaran untuk menggigit tanganmu itu? Ang!" Mi Ho pun mulai menggigit tangan anak kecil itu.
Dae Woong melihat Mi Ho dan sangat keget karena Mi Ho sedang menggigit tangan anak kecil. Dae Woong pun langsung berkata, "Apa yang kamu lakukan hah?" Semua orang di dalam bus pun langsung menatap ke arah Mi Ho dan si anak kecil itu pun jadi menangis. Dae Woong langsung meminta supir bus untuk menepi dan dia pun membawa Mi Ho turun.
Dae Woong marah-marah ke Mi Ho karna mau memakan anak kecil itu. Mi Ho menjelaskan bahwa dia menggigit anak kecil itu karna ibu anak itu juga melakukan hal itu. Dae Woong bilang bahwa Ibu anak itu pasti tidak akan memakan anaknya sendiri. Mi Ho pun bilang bahwa tadi dia melihat Ibu itu berkata, "Aigoo anakku, apakah aku harus menggigit pipimu? Atau menggigit tanganmu? Ang!" Dae Woong kebingungan dan menirukan adegan seperti menggigit dan bertanya, "Apakah seperti itu?"
Mi Ho menjelaskan bahwa dia sudah berjanji tidak akan memakan manusia, lagi pula jika dia akan memakan manusia maka dia akan memilih untuk memakan Dae Woong yang lebih besar dari pada memakan anak kecil itu. Dae Woong langsung ketkutan tapi dia lalu berkata, "Aku? Ah baiklah kalau kau tidak akan memakannya maka itu baik-baik saja." Dae Woong bilang bahwa mereka sekarang turun dari bus tanpa alasan jelas dan kini mereka tidak punya uang sama sekali.
Dae Woong mencoba mencari HPnya dan baru sadar bahwa HPnya itu terjatuh di dalam bus tadi. Dae Woong jelas kesal kehilangan HPnya karna dia yakin bahwa Hye In akan menelfonnya nanti. Dae Woong jadi menyalahkan Mi Ho dan marah-marah kepada Mi Ho. Dae Woong berusaha meminta tolong kepada orang-orang yang lewat untuk menelfon HPnya dan berharap ada seseorang di dalam bus yang akan menemukan HPnya dan nanti mengembalikan padanya.
Mi Ho merasa bersalah juga makanya dia berusaha membantu menemukan HP Dae Woong dengan cara mengejar Bus yang tadi mereka tumpangi. Dae Woong masih berusaha menelfon HPnya itu dan langsung kaget begitu ada yang mengangkat telfon itu.
Dae Woong : Hallo... Hallo...
Mi Hooo : Dae Woong..
Dae Woong : Mi Ho? Bagaimana bisa kau yang menjawab telfon?
Dae Woong berusaha mencari Mi Ho di sekitarnya dan dia pun baru sadar bahwa Mi Ho ternyata tidak ada di sekitarnya.
Mi Ho datang dengan nafas yang ngos-ngosan dan langsung memberikan HP Dae Woong. Dae Woong jelas masih ga percaya bahwa Mi Ho berlari mengejar Bus itu untuk mendapatkan HPnya. Mi Ho bilang bahwa dia itu sangat cepat larinya. Dae Woong memuji Mi Ho dan dia langsung memeriksa HPnya yang ternyata ada sms dari Hye In yang sudah memaafkan Dae Woong. Jelas saja Dae Woong sangat senang.
Mi Ho melihat Dae Woong yang senang makanya dia bertanya, "Dae Woong, kau senang karena aku kan?" Dae Woong kebingungan dan menjawab, "Iya. Aku senang karna kau menemukan HPku ini." Dae Woong melihat Mi Ho yang kelelahan dan dia pun bertanya, "Kenapa kau kelelahan?" Mi Ho menjawab bahwa dia tadi berlari terlalu kencang begitu mengejar bus itu dan itu membuat dia kecapean apalagi kini dia tidak memiliki Mutiara Titisannya makanya dia mudah kecapean.
Dae Woong bertanya, "Apakah mutiara titisan itu sangat berarti untukmu?" Mi Ho menjawab tentu saja mutiara itu sangat penting untuknya. Dae Woong baru percaya bahwa mutiara titisan itu sangat penting bagi Mi Ho setelah Mi Ho membuktikannya. Mi Ho tiba-tiba saja memeluk Dae Woong. Dae Woong jelas kaget namun Mi Ho meminta agar die memeluk Dae Woong sebentar saja. Akhirnya Dae Woong pun membiarkan Mi Ho untuk memeluknya. Mereka berpelukan cukup lama dan begitu Mi Ho melepaskan pelukannya, Dae Woong bilang bahwa dia merasakan perbedaan saat memeluk Mi Ho. Mi Ho tersenyum dan meminta Dae Woong berjanji untuk menjaga mutiara titisan miliknya yang kini ada di tubuh Dae Woong.
Dan terlihat lagi-lagi ada Dong Joo yang melihat kejadian itu dari jauh.
Mi Ho sudah tertidur dan Dae Woong yang belum tertidur pun trus menatap HPnya. Dae Woong membayangkan teman-temannya yang saat ini pasti sedang bersenang-senang tanpa dirinya. Dae Woong pun dengan kesal berkata, "Ah jika aku bersama Mi Ho maka aku tidak bisa pergi ke manapun dan tidak bisa melakukan apapun." Dae Woong menatap layar HPnya yang ada foto Hye In dan bilang, "Bahkan aku pun tidak bisa bertemu dengan Noona."
Dae Woong mendengar ada suara Hye In yang memanggil Dae Woong untuk pergi keluar. Dae Woong melihat kalau Mi Ho sedang tidur makanya dia pun memberanikan diri pergi keluar untuk bertemu Hye In. Hye In bertanya, "Kau menyukaiku kan?" Dae Woong menjawab tentu saja dia menyukai Hye In. Hye In lalu kembali bertanya, "Lalu kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Dae Woong menjawab, "Disini tidak amat dan lagi jika nanti aku mengatakan padamu aku pasti ingin memelukmu." Tiba-tiba saja Hye In memeluk Dae Woong.
Mi Ho bilang bahwa Dae Woong tidak bisa menepati janjinya. Mi Ho langsung mencekik Dae Woong dan Dae Woong pun meminta maaf kepada Mi Ho dan kembali berjanji tidak akan melakukan hal itu. Mi Ho tidak mempercayai janji Dae Woong dan terus mencekik Dae Woong.
Dae Woong tiba-tiba saja tersadar dari mimpinya dengan nafas yang terburu-buru. Dae Woong melihat ke tempat tidur Mi Ho dan ternyata Mi Ho tidak ada di tempat tidurnya. Tiba-tiba saja Mi Ho muncul di depan Dae Woong dan berkata, "Bukankah kau bilang jika mengumpulkan kupon ini hingga 10 kita dapat makan gratis? Aku menemukannya 1 di lantai dan aku akan mencari 2 lagi." Mi Ho langsung tersenyum dan pergi.
Dae Woong lalu berkata, "Berapa lama aku akan diam terus disisinya? Aku harap tidak lama."
Byung Soo langsung menahan Sun Nyeon dan bilang bahwa besok ada audisi penting untuk Dae Woong dan sebaiknya Sun Nyeon membiarkan Dae Woong tinggal satu hari lagi saja. Sun Nyeon tetap tidak mau dan ingin segera mengusir Dae Woong bahkan Sun Nyeon juga ingin meminta ayahnya agar tidak menerima Dae Woong ketika melakukan audisi. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong sangat membutuhkan audisi itu untuk memberi makan Mi Ho. Sun Nyeon semakin kesal mendengar itu.
Sun Nyeon bilang bahwa dia awalnya berfikir akan sangat sulit merayu Dae Woong makanya dia tidak pernah mencoba Dae Woong. Byung Soo bilang kepada Sun Nyeon agar mencoba merayu dirinya saja. Sun Nyeon menatap Byung Soo seperti ingin mencium Byung Soo. Byung Soo juga udah siap-siap di cium sama Sun Nyeon tapi ternyata yang di dapat oleh Byung Soo adalah sundulan kepada dari Sun Nyeon. Byung Soo jelas kesakitan dan bilang bahwa Sun Nyeon tidak boleh mabuk karna nanti dirinya lah yang akan di marahi oleh ayah Sun Nyeon.
Dong Hong mendapatkan telfon dari Byung Soo yang bilang bahwa Sun Nyeon mabuk makanya dia pun berminat menjemput Sun Nyeon. Di tengah jalan tiba-tiba Mi Ho muncul dan tertabrak mobil Dong Hong. Tapi anehnya Mi Ho tidak terluka sama sekali dan langsung berlari pergi. Dong Hong jelas kaget dan langsung keluar dari mobilnya untuk memeriksa keadaan mobilnya. Dong Hong penasaran dengan sosok Mi Ho makanya dia pun langsung mencoba mengejar Mi Ho.
Mi Ho sedang membongkar tempat sampah mencoba mencari kupon makan gratis dan akhirnya menemukan satu buah kupon. Mi Ho jelas senang sekali karna jika dia berhasilkan mengumpulkan 10 kupon maka dia bisa makan ayam. Tiba-tiba saja kupon itu terbang terbawa angin dan Mi Ho pun langsung berlari untuk mengejar kupon itu. Kupon itu terbang semakin tinggi dan Mi Ho pun ikut terbang dan berhasil mendapatkan kupon itu kembali, tanpa di sadari ada Dong Hong yang melihat aksi Mi Ho yang sedang terbang tersebut. Mi Ho ga tau kalah Dong Hong melihat dia terbang makanya dia pun langsung pergi meninggalkan Dong Hong.
Dong Hong penasaran bagaimana cara Mi Ho terbang makanya dia pun melihat ke arah pohon-pohon untuk melihat apakah ada kabel yang tersangkut tapi ternyata tidak ada sama sekali. Dong Hong pun tertawa dan berkata, "Akhirnya... Setelah aku bermimpi... Aku melihat aksi yang sebenarnya."
Pagi-pagi Dong Hong berkata kepada asistennya bahwa dia sudah berhasil menemukan seorang perempuan yang dapat melakukan aksi hebat tanpa tali pengaman. Asistennya bertanya, "Bukankah kau melihatnya malam hari? Jika malam hari melihat wanita memakai pakaian putih dan berambut panjang itu..." Dong Hong langsung mendekatkan mukanya ke Asistennya dan berkata, "Apakah kau pikir aku ini melihat hantu? Itu tidak mungkin. Ah sepertinya perempuan itu tinggal di sekitar sini dan aku akan segera menemukannya."
Dae Woong meminta Mi Ho untuk memilihkan satu buah baju yang akan di pakai oleh Dae Woong untuk acara audisi. Mi Ho memilihkan baju berwarna coklat untuk Dae Woong. Dae Woong bertanya, "Apakah baju coklat ini yang paling bagus?" Dengan polosnya Mi Ho menjawab bahwa dia memilih baju berwarna coklat itu karna warnanya sama seperti sapi. Dae Woong kesal dan kembai bertanya, "Jadi baju pink ini adalah babi dan yang kuning adalah ayam?" Mi Ho menatap baju-baju itu dan bilang, "Ah benar. Sapi, babi, ayam."
Dae Woong bener-bener kesal dan memutuskan untuk tidak memakai salah satu baju itu. karna merasa aneh. Mi Ho bertanya, "Kenapa kau tidak memakai baju sapi ini?" Dae Woong menjawab, "Aku akan memakai baju rumput biar kau tidak akan memakanku."
Kakek diam-diam datang ke tempat Dae Woong dan berkomentar, "Apakah dia tinggal di tempat kecil dan panas itu? Itu terlihat sangat kecil apalagi dia tidak memiliki uang." Kakek melihat ada bayangan Dae Woong yang mau keluar dari tempat itu makanya Kakek langsung bersebunyi. Dae Woong bilang kepada Mi Ho bahwa dia harus mendapatkan peran di audisi ini agar bisa membeli daging untuk Mi Ho. Dae Woong juga bilang bahwa audisi ini sangat penting bagi dirinya dan merupakan mimpi yang sangat dia nantikan. Dae Woong meminta Mi Ho ikut mendukungnya karna Dae Woong akan mendapatkan uang untuk menjaga Mi Ho dan juga memberi makanan untuk Mi Ho. Dae Woong dan Mi Ho mulai berjalan pergi.
Kakek keluar dari tempat persembunyiannya dan berkata, "Mencari uang untuk merawat dan memberikan seseorang? Kata-kata itu keluar dari mulut bocah itu? Setelah 20 tahun itu bukan cucuku."
Kakek lalu mengingat masa kecil Dae Woong. Pada saat itu Kakek meminta Dae Woong untuk belajar membaca dan menulis agar menjadi orang yang berguna namun Dae Woong menolak dan berkata, "Kakek, kau ini kaya. Aku hanya ingin makan dan bermain sepanjang hari!" Kakek sudah mau memarahi Dae Woong kecil namun Bibi berkata kepada Kakek bahwa Dae Woong masih terlalu kecil dan pasti Dae Woong akan berubah ketika tumbuh besar nanti.
Ketika Dae Woong tumbuh remaja, Kakek marah besar kepada Dae Woong karena Dae Woong bolos sekolah dan pergi ke tempat billiard. Ketika Kakek menasehati Dae Woong, Dae Woong justru berkata, "Kakek bangunan ini milikmu, buatkan ruangan billiard khusus untukku." Jelas Kakek tambah marah namun lagi-lagi Bibi menenangkan Kakek dan bilang bahwa Dae Woong ini masih remaja dan akan berubah jika sudah dewasa nanti.
Ketika Dae Woong tumbuh dewasa, Kakek bertanya, "Setelah aku memintamu untuk menjadi orang yang berguna, sekarang apa yang kau inginkan dari ku?" Dae Woong menjawab bahwa dia ingin Kakek membuatkan sebuah agensi entertainment untuk dirinya karena dia ingin menjadi seorang Bintang Terkenal. Ada seorang laki-laki yang mengaku boss sebuah agensi bilang kepada Kakek bahwa Dae Woong ingin menjadi bintang makanya Dae Woong menghubungi dirinya. Laki-laki itu tertarik kepada Bibi dan langsung melemparkan kartu namanya.
Kakek bilang bahwa dia sudah menyerah untuk membuat Dae Woong menjadi orang berguna, dan Bibi pun sudah lelah untuk membela Dae Woong. Dae Woong bilang bahwa dia ingin menjadi orang sukses dan karena kakek sangat kaya maka Kakek harus membantu dirinya menjadi seorang bintang.
Kembali ke masa sekarang. Kakek masih tidak menyangka bahwa Dae Woong yang selalu hidup seenaknya itu kini berkata akan mencari uang sendiri untuk memberi makan seorang perempuan. Kakek lalu berkata, "Dia baru bertemu seorang perempuan dan langsung berubah sangat cepat."
Mi Ho yang pendengarannya sangat tajam pun mendengar omongan Kakek dan langsung bilang kepada Dae Woong bahwa ada seseorang yang sedang membicarakan Dae Woong. Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Membicarakan aku? Apa yang dia bicarakan?" Mi Ho mendengar suara Kakek lalu berkata, "Dae Woong memiliki potensi, bertanggung jawab dan itu membuatku sangat bangga." Dae Woong diam sebentar lalu berkata, "Benarkan? Itu bukan aku. mungkin Dae Woong lainnya. Ayo pergi." Mi Ho pun langsung mengikuti Dae Woong sementara Kakek tertawa puas.
Dong Hong akan melakukan audisi untuk filmnya ini dan asistennya itu menyerahkan banyak profile para orang-orang yang mau di audisi itu kepada Dong Hong. Namun Dong Hong tidak mendengarkan kata-kata asistennya itu karna sibuk menggambar adegan Mi Ho yang pada saat itu terbang. Dong Hong masih berfikir bahwa Mi Ho bisa terbang karena memiliki skill dan benar-benar bisa melakukan aksi yang sesungguhnya.
Asistennya Dong Hong kesel di cuekin maknya dia bertanya, "Director Ban, apakah kau berfikir untuk menambahkan pemeran wakita lagi?" Dong Hong tidak mendengarkan pertanyaan Asistennya itu dan tetap terfokus menggambar adegan 'Real Action' sambil menuliskan judulnya adalah "My Dream".
Hye In akan ikut audisi itu juga makanya dia datang ke tempat audisi bersama dengan Managernya. Hye In bertanya, siapa pemeran utama film itu? Managernya menjawab bahwa yang akan menjadi pemeran utama wanita itu pastilah artis yang sudah sangat terkenal. Hye In udah merasa tidak akan memenangkan audisi itu tapi Managernya meyakinkan Hye In untuk tetap mengikuti audisi ini karena masih ada peran besar lainnya dalam film itu. Managernya itu juga bilang bahwa Sutradara akan memilih pemain yang benar-benar kuat dan confident. Hye In berusaha terlihat kuat dengan menggunakan make up yang agak smoky.
Manager mendapatkan telfon makanya dia sibuk menelfon sementara itu Hye In tidak sengaja mendengar omongan Asisten Dong Hong yang bilang bahwa mereka akan mencari pemeran utama perempuan kembali yang memakai dress putih dan juga berambut panjang. Hye In yang mendengar percakapan itu pun langsung bertanya kepada Managernya, "Manager apakah ada dress putih? Aku akan memanjangkan rambutku dan mengganti pakaianku ini."
Mi Ho dan Dae Woong sedang naik bus yang melewati jembatan. Dae Woong melihat ada sebuah kapalfery di laut dan dia pun berkata bahwa tahun lalu dia pergi makan disana bersama dengan Hye In. Dae Woong sadar kalau dari tadi Mi Ho hanya terdiam makanya dia bertanya, "Apa ada masalah?" Mi Ho terus menunduk dan bilang bahwa mereka sedang ada di dalam bus melewati jembatan yang dekat dengan laut. Dae Woong ingat bahwa Mi Ho itu takut air karena tidak memiliki mutiara titisannya.
Dae Woong merasa kasihan makanya dia pun membiarkan Mi Ho untuk memeluk dirinya jika memang Mi Ho ketakutan ada di dekat air. Mi Ho jelas langsung tersenyum dan bersandar ke dadanya Dae Woong. Mi Ho lalu bertanya kepada Dae Woong, "Woong, couple itu apa? Orang-orang berkata bahwa kita ini couple." Dae Woong baru sadar bahwa orang-orang di dalam bus itu ternyata sejak tadi terus membicarakan tentang dirinya dan Mi Ho makanya Dae Woong pun langsung melepaskan pelukannya pada Mi Ho secara tiba-tiba dan bertanya, "Siapa yang bilang begitu?" Mi Ho pun mengambil kesimpulan bahwa kata Couple itu artinya buruk karna Dae Woong tidak menyukai kata itu.
Dae Woong bilang bahwa cuaca hari ini sangatlah panas dan lebih baik jika turun hujan saja di tengah cuaca yang cerah ini. Mi Ho bilang jika turun hujan di tengah cuaca yang begitu cerah itu artinya dirinya sedang sedih dan menangis. Dae Woong jelas ga ngerti apa maksud omongan Mi Ho. Mi Ho pun menjelaskan bahwa hujan di tengah cuaca cerah itu biasanya di sebut 'foxrain' karena hujan itu turun ketika dirinya menangis. Dae Woong berkata bahwa dia pernah mendengar hal itu sebelumnya.
Lalu Dae Woong bertanya, apakah Mi Ho bisa menangis? Mi Ho menjawab kalau dirinya bisa menangis jika sedang sedih. Dan sekarang dirinya merasa sedih karna kelaparan. Dae Woong bilang bahwa Mi Ho tidak boleh menangis sekarang karena mereka tidak memiliki payung sekarang. Dae Woong lalu bilang kalau mereka akan pergi makan.
Dae Woong membawa Mi Ho ke supermarket dan Mi Ho pun langsung senang melihat ada banyak daging sapi, babi dan ayam di dalam supermarket itu. Mi Ho sibuk menciumi bau daging sapi sementara Dae Woong berkata, "Karena tempat audisiku ada di dekat supermarket ini maka jika kita makan disini aku akan datang tepat waktu." Mi Ho melihat ada seorang ibu-ibu yang mengambil daging sapi dan langsung memasukannya ke keranjang, Mi Ho menyangka bahwa dia juga boleh mengambil daging itu dan memakannya langsung namun Dae Woong langsung melarangnya. Mi Ho udah mau marah tapi Dae Woong langsung menjelaskan bahwa jika mengambil daging harus membayar dengan uang atau dengan menggunakan kartu credit.
Dae Woong mengeluarkan kartu creditnya dan berkata, "Kau harus menggunakan ini atau kau tidak bisa membayarnya. " Mi Ho pun meminta agar dibuatkan Kartu Credit namun Dae Woong langsung berkata, "Kau tidak bisa membuatnya karna tidak memiliki credit. Apakah kamu memiliki account bank? Tidak! Apakah kau memiliki pekerjaan? Tidak! Jadi kita tidak bisa membuatkan kartu Credit untukmu." Mi Ho pun langsung bilang agar membayar daging menggunakan kartu credit milik Dae Woong saja namun Dae Woong berkata bahwa mereka tidak bisa menggunakan kartu creditnya juga.
Mi Ho kesal karna itu artinya mereka datang ke supermarket itu hanya untuk melihat-lihat saja dan bukan untuk langsung memakannya. Dae Woong bilang bahwa mereka bisa makan daging tanpa membayar. Ya Dae Woong pun membawa Mi Ho ke bagian makanan yang bisa di coba. Mi Ho jelas senang tapi dia bertanya, "Orang-orang hanya memakan satu buah daging? Apakah aku juga harus memakan hanya satu?" Dae Woong bilang bahwa Mi Ho itu bukan manusia makanya Mi Ho boleh memakan dagingnya itu lebih dari satu dengan syarat Mi Ho pura-pura tidak mengenal dirinya. Mi Ho setuju dan mulai mencoba daging itu dengan sangat semangat.
Dae Woong melihat Mi Ho yang sedang mencoba daging itu dengan semangat. Dae Woong menunggu Mi Ho yang masih semngat mendatangi setiap stand daging untuk mencoba makanan dan itu lama-lama membuat Dae Woong kesal menunggu makanya dia memutuskan untuk menuju ke counter make up dulu dan ke counter perfume untuk mencobanya.
Dae Woong pun meninggalkan Mi Ho yang masih asik makan dan Dae Woong tidak sadar ada Dong Joo yang berpapasan dengannya.
Mi Ho masih berdiri menunggu giliran mencoba memakan daging dan dia melihat ada sebuah sikat di keranjang seorang ibu-ibu dan karna Mi Ho masih sangat polos maka Mi Ho menggunakan sikat itu untuk menyisir rambutnya padahal itu sikat untuk WC. Dong Joo yang melintas di belakang Mi Ho berbicara dalam hati, "Dunia manusia ini sangat menarik untukmu, Nona Gumiho." Mi Ho yang dapat mendengar omongan itu pun langsung kaget karna ada yang mengenal sosoknya makanya dia langsung melirik ke kanan kiri untuk mencari sumber suara tersebut, Dong Joo bilang dalam hati agar Mi Ho tidak usah panik karena dirinya tidak akan menyakiti Mi Ho sekarang. Mi Ho terus mencoba mencari ke sekelilingnya untuk menemukan orang yang sudah mengetahui sosok asli dirinya itu.
Dong Joo menantang Mi Ho untuk segera menemukan dirinya di antara kerumunan orang di dalam supermarket. Mi Ho pun menerima tantangan itu dan terus berkeliling supermarket untuk mencari seseorang yang mengetahui wujud asli dirinya, tapi sebenarnya Mi Ho tidak mengetahui bahwa yang berkata seperti itu adalah Dong Joo.
Mi Ho terus mencari Dong Joo dan begitu dia menatap mata Dong Joo, Mi Ho menghampiri Dong Joo dan bertanya, "Apakah kamu yang memanggil aku?" Dong Joo menjawab, "Ya. Aku lah yang memanggil kamu." Mi Ho menyentuh pipi Dong Joo dan berkata bahwa Dong Joo juga bukanlah manusia biasa juga. Dong Joo menyentuh pipi Mi Ho dan dia tersenyum lalu berkata, "Kau juga bukanlah orang yang aku ketahui."
Dae Woong sibuk di counter make up untuk dandan karena dia akan datang ke acara audisi. Hye In yang ada di supermarket itu melihat Dae Woong dan langsung menyapanya. Hye In sudah berubah penampilan demi audisi ini, sekarang dia berambut panjang dan juga memakai dress putih. Hye In bilang kepada Managernya agar membiarkan dia berbicara sebentar dengan Dae Woong. Hye In bertanya kepada Dae Woong, "Sedang apa kau disini?" Dae Woong beralasan bahwa dia sedang di supermarket itu untuk menghabiskan waktu sambil menunggu acara audisi. Dae Woong melihat penampilan Hye In dan memuji Hye In yang terlihat cantik. Di puji begitu jelas aja Hye In langsung gede kepala.
Hye In lalu mengajak Dae Woong untuk membeli coffee atau teh dulu. Ketika Hye In ingin menggandeng tangan Dae Woong, Dae Woong menolaknya dengan cara pergi ke tempat coffee dan teh itu terlebih dahulu. Hye In yang melihat perubahan sikap Dae Woong hanya diam saja tidak berkomentar.
Mi Ho dengan cepat mulai akrab dengan Dong Joo dan dia berjalan mengelilingi supermarket bersama dengan Dong Joo, Mi Ho bertanya, "Tadi kau bilang bahwa aku ini terlihat seperti Goblin, apakah kamu goblin?" Dong Joo hanya menjawab bahwa dia sedikit mirip dengan Goblin. Mi Ho tersenyum dan bilang bahwa Dong Joo pasti kekuatannya lebih lemah dari pada dirinya. Dong Joo yang mendengar hal itu hanya tertawa. Mi Ho lalu bilang bahwa dirinya awalnya takut kalau Dong Joo itu datang untuk menangkap dirinya.
Dong Joo berbisik dekat telinga Mi Ho dan mengatakan, "Aku yakin bahwa kaulah yang lebih lemah dari pada aku karna kau tidak memiliki mutiara titisanmu itu sekarang." Mi Ho kesal mendengar hal itu. Dong Joo lalu melanjutkan omongannya, "Karena kau tidak begitu kuat sekarang untuk melawan aku. Jadi jika aku menangkapmu sekarang pasti kau tidak akan bisa membalas. " Mi Ho bilang bahwa mutiara titisannya itu tidak jauh dan selalu ada di dekatnya.
Dong Joo tersenyum dan bilang bahwa sepertinya mereka harus melakukan percakapan itu di dalam televisi saja dari pada di tempat umum seperti ini. Mi Ho menolak dan bilang bahwa dia tidak suka diam di dalam sesuatu karna sudah terperangkap sangat lama. Dong Joo berkata bahwa Mi Ho lebih baik kembali ke dunianya karena dunia ini bukanlah tempat yang cocok untuk Mi Ho. Mi Ho lagi-lagi menolak untuk kembali ke dunianya. Dong Joo bilang bahwa hal yang pertama mereka harus lakukan adalah mencari mutiara titisan milik Mi Ho karna akan sangat sulit mencari itu jika mutiara titisan itu menghilang. Mi Ho bilang bahwa mutiara itu tidak akan menghilang karna Dae Woong sudah berjanji akan menjaganya.
Dong Joo bertanya, "Apakah kau percaya bahwa manusia seperti Dae Woong akan menepati janjinya? Aku sudah ada di sunia ini lebih lama dari padamu dan aku hanya memberi tau saja bahwa Jangan percaya pada janji manusia!" Mi Ho kesal dengan omongan Dong Joo makanya dia memutuskan untuk pergi duluan. Dong Joo langsung berkata bahwa dia akan ertemu dengan Mi Ho lagi lain waktu. Mi Hi berbalik menatap Dong Joo yang sedang tersenyum dan memutuskan untuk meninggalkan Dong Joo.
Hye In membeli tea dan mengobrol sebentar dengan Dae Woong. Hye In bertanya, "Jadi kau tinggal sementara di tempat Director Dong Hong? Apakah kamu pernah bertemu dengannya?" Dae Woong menjawab bahwa dia belum pernah bertemu dengan Dong Hong sebelumnya dan hanya meminta bantuan untuk tinggal di tempat Dong Hong melalui Sun Nyeon karna dia sedang ada masalah dengan Kakeknya.
Hye In langsung menggandeng Dae Woong dan mengajak untuk pergi ke tempat audisi bersama-sama. Dae Woong ingat Mi Ho makanya dia menolak untuk pergi ke tempat audisi bersama-sama, Dae Woong menolaknya dengan beralasan bahwa dia harus membeli sesuatu makanya Hye In sebaiknya pergi terlebih dahulu saja. Hye In bilang bahwa dia akan menunggu Dae Woong namun Dae Woong langsung menolak dan pergi meninggalkan Hye In. Hye In jelas kesal dan bertanya-tanya kenapa Dae Woong tiba-tiba saja berubah seperti itu.
Dae Woong sebenarnya tidak mau menolak ajakan Hye In namun dia takut Mi Ho akan marah makanya dia mencoba menghindari Hye In. Dae Woong bilang bahwa dirinya sudah berjanji sehingga dia tidak boleh melanggar janjinya itu. Dae Woong mencoba mencari Mi Ho di supermarket namun tidak berhasil menemukannya.
Hye In mendapatkan telfon dari Managernya yang bilang bahwa Hye In harus segera mengganti pakaian Hye In. Hye In kebingungan karna dia ganti baju itu sengaja untuk mendapatkan salah satu peran utama perempuan yang katanya akan memakai dress putih namun Manager bilang kalau Director Dong Hong sudah menemukan peran wanita berbaju putih sehingga Hye In harus mencari peran lainnya. Hye In jelas kesal karna itu artinya dia tidak berhasil mendapatkan salah satu peran utama.
Hye In tidak sengaja melihat ada sosok Mi Ho makanya dia terus membuntuti Mi Ho. Mi Ho ada di counter baju dan begitu melihat ada baju berwarna coklat, Mi Ho pun langsung mendatangi baju itu dan bilang bahwa baju itu adalah sapi. Hye In mulai mengerti kenapa Dae Woong tidak ingin pergi dengannya dan itu membuat Hye In kesal makanya dia langsung menghampiri Mi Ho dan bertanya, "Apakah kau mencari Dae Woong? Jadi benar kalau kau itu selalu mengikuti Dae Woong?" Mi Ho membenarkan bahwa dia memang selalu mengikuti kemanapun perginya Dae Woong. Hye In lalu bertanya kembali, "Kau mengikuti dia hanya untuk mendapatkan daging?" Mi Ho membenarkannya, "Ya aku memang mengikutinya untuk mendapatkan daging. Tapi hari ini aku belum memakan apapun. Ah apakah Tea ini dari Dae Woong?" Mi Ho mencium bau Dae Woong dan dia pun langsung tersenyum.
Hye In bilang bahwa Dae Woong itu sudah pergi meninggalkan Mi Ho. Mi Ho dengan yakin berkata bahwa Dae Woong tidak meninggalkannya dan masih ada di tempat ini. Hye In kembali bilang bahwa Dae Woong itu sudah meninggalkan Mi Ho. Mi Ho tetep yakin bahwa Dae Woong kini sedang mencari dirinya. Dan memang benar kalau Dae Woong sedang mencoba mencari keberadaan Mi Ho. Hye In sudah benar-benar kehilangan kesabaran dan berkata, "Dia sudah meninggalkanmu. Apakah kau pikir bahwa aku berbohong padamu?" Mi Ho tersenyum dan berkata, "Ya kau berbohong karna Dae Woong ada di ujung sana."
Hye In melihat sosok Dae Woong yang sepertinya sedang mencari Mi Ho dan jelas saja hal itu membuat Hye In sangat malu. Mi Ho lalu berkata, "Kau pembohong. Dae Woong tidak akan suka jika kau berbohong dan hanya memanfaatkannya. Tapi aku tidak akan mengatakan hal ini padanya." Mi Ho berniat meninggalkan Hye In dan berjalan ke arah Dae Woong tapi tiba-tiba saja Hye In sengaja menjatuhkan dirinya dan menumpahkan Tea yang dia bawa itu ke bajunya sehingga orang-orang langsung melihat kejadian itu. Dae Woong mendengar ada suara Hye In dan langsung menghampirinya. Hye In dengan tatapan benci menatap Mi Ho dan bilang kepada Dae Woong bahwa Mi Ho lah yang telah menjatuhkan dirinya.
Hye In berbohong dengan berkata bahwa baju yang dia pakai ini khusus untuk acara audisi untuk mencocokan peran dan sekarang baju itu kotor karna ulahnya Mi Ho. Mi Ho hanya bisa diam saja sementara Dae Woong marah kepada Mi Ho. Dae Woong bilang kepada Hye In bahwa dirinya akan mencari pakaian yang sama dengan yang dipakai oleh Hye In.
Dae Woong mencari pakaian yang sama dan terpaksa meminjam uang kepada Bibinya demi mengganti baju Hye In. Sementara itu audisi sudah mulai di buka dan para peserta di minta untuk mulai mengantri. Hye In datang ke audisi itu dengan pakaian lain dan rambutnya pun sudah di potong pendek kembali. Sedangkan Dae Woong baru saja berhasil mendapatkan pakaian itu dan berlari-lari menuju tempat audisi untuk menyerahkan pakaian itu kepada Hye In. Dae Woong akhirnya sampai ke tempat audisi tapi sayangnya audisi itu sudah selesai.
Dae Woong menelfon Hye In dan meminta maaf karna tidak bisa memberikan pakaian itu sekarang. Hye In bilang tidak apa-apa lalu Hye In bertanya, "Kau tidak ikut audisi?" Dae Woong menjawab bahwa dia masih bisa mencoba audisi lainnya. Dae Woong menutup telfonnya dan menatap Mi Ho yang ada di hadapannya.
Dae Woong membawa Mi Ho ke sebuah kapal ferry dan bilang bahwa mereka akan makan di kapal ferry itu. Mi Ho menolak untuk makan di situ karna dia benar-benar tidak suka berada di dekat laut tapi Dae Woong bilang kalau dia ingin makan di kapal ferry itu dan Mi Ho harus menerimanya. Dae Woong lalu bilang akan pergi ke kamar mandi dulu sebentar. Mi Ho menatap kepergian Dae Woong dan berkata, "Aku tidak bisa merasakan apapun jika dekat dengan air." Mi Ho melihat sangat banyak makanan yang ada di kapal ferry itu dan dia pun mencoba makanan itu satu per satu muskipun perasaannya tidak enak.
Sementara itu Dae Woong berjalan keluar dari kapal ferry dan pergi meninggalkan Mi Ho. Mi Ho yang sedang makan tiba-tiba saja kaget karna kapal itu mulai bergerak. Dae Woong yang tau kalau kapal itu mulai bergerak pun berlari mencoba menjauh dari kapal itu. Mi Ho kebingungan mencari Dae Woong dengan panik dan dia melihat Dae Woong yang berlari meninggalkan kapal. Mi Ho terus berteriak-teriak memanggil nama Dae Woong namun Dae Woong sama sekali tidak mendengarkannya.
Dae Woong bilang bahwa dia tidak akan mempedulikan Mi Ho kembali karna Mi Ho sudah merusak rencana yang dia buat. Dae Woong pun langsung berlari menjauh dari pelabuhan mencoba melupakan Mi Ho. Mi Ho yang ada di dalam kapal itu hanya bisa terduduk sedih karna Dae Woong telah meninggalkan dia padahal Dae Woong dulu sudah berjanji tidak akan meninggalkan dirinya. Mi Ho pun mulai menitikan air matanya dan cuaca yang semula cerah pun berubah menjadi mendung.
Hujan turun secara tiba-tiba dan itu membuat orang-orang langsung berlari untuk berteduh. Tapi Dae Woong justru tidak pergi berteduh dan malah mengingat kata-kata Mi Ho yang bilang bahwa jika hujan di tengah cuaca cerah maka itu artinya Mi Ho sedang sedih dan menangis. Dae Woong pun langsung berkata, "Mi Ho... menangis..."
0 comments:
Post a Comment