Recent Post


[Sinopsis] Protect The Boss Episode 1

Do you want to share?

Do you like this story?

aigoo... senyum jaeppa gak kuat^_^
Episode ini dibuka dengan adegan No Eunsul dan temannya yang mendatangi preman. Eunsul mengejek preman itu dan mengatakan kalau ia sudah memperingatkan mereka agar tidak macam-macam dengan siswa sekolahnya. Para preman itu mencibir meremehkan. Lalu Eunsul menantang apakah mereka mau maju sekaligus atau satu persatu. Lalu Eunsul menghajar para preman itu. Temannya Lee Myungran juga ikut berkelahi. Ckck… ni cewek tomboy amat yah.
Ternyata Eunsul sedang menceritakan pengalaman berharganya saat ia sekolah dulu. Ceritanya lagi interview. Eunsul juga cerita ia tidak belajar dengan keras saat sekolah tapi ia belajar kesetiaan dengan teman-temannya. Ia tidak menyesal sedikitpun malah bersyukur dapat mengenal persahabatan sejati. Sewaktu kuliahpun ia belajar kepemimpinan. No Eunsul jadi orator demo yang menuntut kampusnya agar menurunkan uang kuliah yang sangat tinggi. Saat jadi mahasiswa ia belajar dengan giat karena hanya memikirkan nilainya tanpa mau memikirkan tentang hal lain termasuk cinta. Lucu diceritanya ada mahasiswa yang nembak dia tapi gak ditanggapi, Eunsul malah terus belajar sampai mimisan.
Ditempat lain Cha Jihun sedang mengikuti terapi. Jyaaahhh di ruangan itu ada sekumpulan orang yang mengeluh tentang masalahnya. Ada yang merasa jika ditatap banyak orang maka tekanan darahnya jadi tinggi. Ada juga yang kalau bertemu banyak orang tiba-tiba pandangannya gelap. Ada lagi bapak yang lucu, ia melihat punting rokok di lantai tapi gak diambil. Tapi sampai keesokan harinya ia masih mikirin tuh punting rokok. Cha Jihun yang memakai masker hitam hanya geleng-geleng kepala mendengarkan. Lalu yang lain bertanya “lalu bagaimana denganmu tuan bertopeng? Apa masalahmu?”. Cha Jihun langsung memegang kursinya dan berteriak membuat dokter yang di depannya bergidig.
Cha Jihun berteriak frustasi dan bertanya pada dokter apa pengobatan macam ini akan berhasil bagi dirinya? Apa ia juga harus menjalani pengobatan ini seumur hidup? Dokter hanya menjawab kalau pengobatan ini diberikan karena Jihun menolak semua obat-obatan yang diberikan dokter. Cha jihun tak sengaja melihat sampah tisu di lantai. Ia mulai sesak nafas tidak bisa mengendalikan diri. Dokter buru-buru menghampirinya dan menepuk-nepuk bahunya menyuruhnya untuk mengambil nafas dalam dan menenangkan diri. Setelah tenang, Cha Jihun langsung mengambil sampah tisu itu dan menunjukkannya pada dokter. Cha Jihun bilang perawatan macam apa ini? Tadinya ia tidak mempunyai masalah seperti ini tapi sejak mendengar orang-orang itu ia jadi masalah. Cha Jihun berteriak frustasi.
Di luar gedung sekretarisnya menunggu. Cha Jihun keluar gedung dengan tampang kesal. Sekretarisnya langsung menghampiri dan menanyakan janji hari itu. Jihun hanya menjawab “oh” lalu menengadahkan tangannya dan sekretarisnya langsung menyemprot cairan pembersih kuman. (kebiasaan yang aneh???). Cha Jihun langsung menggosokkan tangannya dan menghirup baunya. Terdengar helaan nafas lega dari Jihun. Sekretarisnya membukakan pintu mobil untuk Jihun.
Di restoran No Eunsul sedang melayani tamu. Lalu ia menerima telepon ternyata ia mendapat kabar gembira kalau ia akan disewa. Eunsul sangat senang hingga mengucapkan khamsahamnida berkali-kali di telpon. Ia juga mengucapkan terimakasih pada tamu yang sedang ia layani saking senangnya.
Eunsul buru-buru keluar restoran dan berteriak gembira sampai melepas celemeknya. Teman-temannya datang ikut mengerubunginya dan mengucapkan selamat.
Kembali ke Jihun yang telah tiba di gedung C Group. Cha Jihun masuk ke dalam gedung dengan angkuh dan semua pekerja memberi hormat padanya. (hwaa… suka style nya Jihun ke kantor pake tas ransel. Mana bajunya jas resmi tapi lucu … )
Hari itu Jihun mempresentasikan proyeknya. Jihun mempresentasikan proyek terbaru timnya dengan tenang sampai ayahnya Chairman Cha menyela dan bertanya tentang bagaimana proyek itu dilakukan. Direktur yang lain interupsi dan mengingatkan Direktur Cha. (aku panggil Direktur Cha aja yah ayahnya Jihun abis aneh panggilannya Chairman Cha). Direktur Cha mengerti dan menyuruh Jihun meneruskan presentasinya.
Cha Muwon memperhatikan Jihun dengan seksama, lalu ia bertanya contohnya kasus itu seperti apa? Direktur Cha juga ikut bertanya membuat semua yang ada di ruangan itu menatap tajam kea rah Jihun. Hal itu tentu saja membuat jihun tegang, ia berusaha mencari contoh kasus seperti yang ia paparkan. Cha jihun mulai terserang syndrome paniknya, ia menjadi tidak focus dan wjahnya sangat tegang. Cha jihun berulamng kali membolak-balik dokumennya dan memegang kepalanya, akhirnya ia menyerah dan menutup dokumennya. Dengan tenangnya Cha jihun bilang ia sangat sibuk dan hanya mempersiapkan itu saja. Lalu ia pamit undur diri karena ada urusan mendesak. Cha Jihun buru-buru membereskan berkasnya dan kabur dari tempat itu. Direktur Cha sangat marah dan membentak Jihun sebagai anak nakal dan menyuruhnya kembali ke ruangan itu, tentu saja tidak digubris Jihun. Cha Muwon yang melihat Jihun berusaha menahan tawanya melihat kejadian itu. (hwaaa… oppa jeje aku suka senyum dikulummu itu so sweet ^_^)
Jihun yang buru-buru keluar dari ruang rapat dengan wajah yang aneh (susah mendeskripsikannya, taukan orang yang kalo abis kabur ekspresinya gimana?).ternyata di luar ruangan para sekretaris sedang menunggu dan menatap Jihun dengan tatapan bingung. Jihun yang melihat mereka buru-buru memasukan berkas rapat ketas ranselnya dan berbalik jalan membelakangi mereka sambil membuang tasnya. Sekretarisnya langsung menangkap tas yang dilempar Jihun sementara Jihun dengan gaya sok coolnya memakai kacamata hitam dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
Kembali ke ruang rapat. Cha Muwon akhirnya meneruskan presentasi yang ditinggalkan jihun. (hwaaa…. Keren Cha Muwon bicara tanpa membaca skrip kayak Jihun tadi). Cha Muwon menegaskan kalau hal terpenting dari proyek ini adalah waktu yang tepat.
Cha Jihun bersama sekretarisnya berjalan menuju ruangannya. Sekretarisnya membacakan jadwal pertemuan Jihun hari itu tapi Jihun memintanya untuk membatalkan semua jadwalnya. Ckck… ni anak yah mau masuk ruangan aja minta dibukain pintunya ama sekretarisnya. Di ruangannya jihun bilang ke sekretarisnya kalau ia capek, ia tidak mau lagi rapat, menandatangani surat, pokoknya ia tidak mau melakukan itu. Sekretarisnya kaget . Jihun menegaskan kalau ia benar-benar tidak mau melakukan itu. Sekretarisnya bilang bagaimana mungkin Jihun sudah lelah padahal tidak melakukan apa-apa? Tapi sekretarisnya mengerti tapi kenapa Jihun tidak akan pernah mau melakukan itu lagi. Jihun tidak perduli dan bilang tangannya sakit melakukan itu semua. Sekretarisnya protes kalau seperti itu ia bisa dipecat direktur. Jihun marah dan teriak jika sekretarisnya tidak patuh perintahnya ia yang akan memecatnya. Sekretarisnya langsung buru-buru keluar. Jihun masih kesal dan mengeluarkan obatnya tapi ia membantingnya dan menyebut obatnya sampah. (jadi penasaran itu si Jihun kenapa jadi begitu yah gak bisa ngendaliin emosi selain karena bapaknya yang super galak suka menghajar dia wkwkwk… poor Jihun)
Sementara itu No Eunsul sudah berpakaian rapi ke tempat ia akan interview. Eunsul memandang gedung itu dengan ragu karena tempat itu pinjaman cepat.(eunsul diterima kerja di tempat rentenir wkwk) Ternyata di dalam bukan hanya Eunsul yang diterima tetapi ada gadis lain juga. Pemilik gedung marah-marah melihat penampilan mereka dan berteriak kalau ia merekrut staff baru tetapi kenapa super model yang yang direkrut. Ternyata boss itu Cuma bercanda karena ia langsung tertawa dan bertepuk tangan. Eunsul yang mendengarnya ikutan tertawa. Lalu boss itu bilang kalau mereka bisa jadi model iklan perusahaan mereka dan menunjukkan iklan siaran perusahaan mereka yang sedang disiarkan di TV. Eunsul melihatnya dan bilang itu iklan yang sangat hidup dan antusias. Iklan memantul dan melompat (iklan perusahaan yang aneh ckck..). Eunsul lalu bilang kalau ia akan bekerja dengan giat. Boss itu menghampiri Eunsul dan menepuk-nepuk pundaknya memberi semangat tapi Eunsul rada risih dengan skinship itu. (bossnya Eunsul kayak pria hidung belang ckck…)
Cha Jihun berjalan diikuti sekretarisnya. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya karena melihat Direktur Cha. Jihun langsung ambil langkah seribu sementara Direktur Cha yang melihatnya langsung mengejarnya dan berteriak agar Jihun berhenti. Jihun langsung masuk ke dalam lift tapi sayang sebelum pintu lift tertutup ayahnya ikutan masuk. Jihun berteriak ketakutan bersembunyi di balik punggung sekretarisnya.
Suasana tegang di dalam lift, sekretaris Direktur memberi aba-aba pada sekretaris Jihun untuk menyingkir. Lalu terjadilah hal yang ditunggu-tunggu…(wkwkwk… duh ni bapak tega banget dah mukulin anaknya, dijewer, dipukul ckck… lha itu sekretarisnya malah sibuk nutupin videocam di lift dengan tasnya. ) karena kasian mungkin, sekretaris Direktur pura-pura terjatuh ke tengah mereka, sementara sekretaris Jihun yang berusaha menutup camera lift. Karena masih kesal Direktur Cha masih ingin memukul anaknya tapi sekretarisnya mengingatkan kalau sudah lantai 3. Mereka berdua pun menarik nafas dalam dan merapikan baju mereka. Jihun bernafas lega karena semua sudah berakhir. (lha ini jangan-jangan Jihun punya penyakit aneh gitu gara’ bapaknya wkwk… kasian amat yah punya bapak suka nyiksa…)
Sekeluarnya dari lift, Direktur Cha mengancam jihun jika melakukan hal seperti tadi ia tidak akan maju dan jangan berpikir kalau perusahaan itu warisan. Jihun menjawab oke karena ia tidak tertarik, dieliminasi jadi pewaris juga tidak apa-apa. Hal itu malah membuat Direktur Cha jadi marah lagi dan memukul tengkuk Jihun sampai terjatuh. (awww pasti sakit, mau aku obtain oppa??) Jihun buru-buru berdiri dan memandang ayahnya kesal. Mereka melanjutkan kembali berjalan keluar.
Di luar gedung, mobil Direktur Cha sudah menunggu. Sekretarisnya membukakan pintu untuk Direktur Cha. Sebelum masuk ke dalam mobil, Direktur cha kemb ali menasehati Jihun kalau perusahaan industry ini akan dipegang Jihun jika saatnya tiba. Jihun hanya menunduk mendengarnya. Direktur Cha lalu masuk ke mobil dan pergi. Jihun menunduk lesu . sekretarisnya bilang ia sangat iri pada generasi kedua keluarga Chaebol, tapi mengikuti Jihun membuka matanya tentang masa depan Jihun yang sudah terprogram. Jihun meralat kalau ia bukan generasi kedua tetapi generasi ketiga. Sekretarisnya meminta maaf dan meralat ucapannya kalau Jihun generasi ketiga Chaebol. Lalu sekretarisnya membukakan pintu mobil untuk Jihun dan bertanya mau kemana Jihun sekarang? bukan mau datang ke tempat meeting bukan? Jihun langsung tersenyum dan bilang “tentu saja bukan”.
Jihun ternyata pergi ke klub malam. Ia ikut bergabung dengan teman-teman sekantornya untuk bersenang-senang. Jihun hanya duduk terdiam dan bertanya kepada dua gadis yang mengapit lengannya apakah mereka merasa dingin? Lalu kedua gadis itu menjawab tidak dingin. Jihun balik bertanya jika tidak dingin mengapa mereka duduk dekat-dekat dengannya. kedua gadis itu langsung melepas tangan Jihun dan duduk menjauh. (jyaaahhh Jihun dingin bgt ama cewe ckck….). mereka bersulang bersama.
Ternyata No Eunsul juga berada di Club yang sama dengan Jihun. Ia menemani bossnya bertemu klien. Semuanya bersulang untuk kebebasan dll. Saat yang lain berdansa, Eunsul hanya duduk memperhatikan. Eh boss nya datang mengajaknya bersulang dan merayunya mengatakan kalau eunsul sangat cantik. Eunsul jengah dengan kelakuan bossnya apalagi pake acara tangannya yang pengen megang kaki Eunsul. Eunsul langsung membuka jaketnya dan menutup kakinya sebagai penolakan halus. Tapi bossnya terus merayu dan bilang kasihan dengan wajah muda Eunsul. Eunsul buru-buru bilang kalau tidak ada yang perlu dikasihani dan buru-buru menarik tangan bossnya dari badannya. Eunsul mengambil gelasnya dan menyerahkan gelas bossnya dan mengajaknya bersulang.
Cha Jihun hanya duduk diam ditempatnya. Ia tidak mau ikut permainan karena takut akan tertular bakteri bersama-sama. Tapi kalau yang lain ingin bermain, lakukan permainan seperti biasanya anggap saja dia tidak ada. Wkwk… mana mungkin bisa ada boss yang jaim yah anak buah juga ikutan jaim.
Menyerah dengan Eunsul itu boss beranjak mendekati pegawai wanita satunya lagi dan mulai merayunya. Eunsul terus memandang kesal dan memegangi tangannya agar menahan diri ingin memukul bossnya. Tidak ada penolakan dari pegawai baru itu membuat boss terus merayunya dan memegang-megang tangannya berdalih tangannya sangat halus seperti artis. Eunsul pun tidak tahan dan menarik tangan bossnya dan mengatakan sudah cukup, Karena apa yang diperbuat bossnya adalah pelecehan. Seharusnya bossnya itu masuk penjara. Bossnya marah dan bilang Eunsul gila dan menyiram Eunsul dengan minuman. (kacau dah penampilan Eunsul).
Eunsul masuk menyusul bossnya ke dalam toilet. Ia bilang bossnya adalah binatang bukan manusia dan orang gila. Bossnya kesal dibilang orang gila lalu mau memukul Eunsul, sayang sekali Eunsul duluan yang mukul tuh orang sampai jatuh. Lalu Eunsul menarik dasinya dan mengikatnya di weatafel. Tak lupa Eunsul mengancam agar jangan lagi mengincar wanita-wanita lemah karena ia akan menghajar bossnya sampai mati. Malah Eunsul menyebut namanya agar terus diingat dan meninggalkan orang itu di toilet.
Cha Jihun mulai keliatan bosan dan pamit undur diri. Salah satu rekannya menyodorkan tangan hendak berjabat tangan. Jihun memandangnya ragu tapi tetep dijabat juga tuh tangan. Tapi abis itu ia langsung menengadahkan tangannya minta disemprot cairan antiseptic oleh pegawai wanitanya. Jihun langsung menggosokkan tangannya lalu naik ke atas meja dan melangkahi makanan di atas meja berjalan keluar. (ckck… jangan ditiru yah…). Semua orang di ruangan itu mengeluh dengan kelakuan Jihun dan berkata mereka sungguh tidak beruntung.
Jihun keluar ruangan itu dan menelpon sekretarisnya kalau ia akan keluar sekitar 1 menit lagi. Tak sengaja ia berpapasan dengan No Eunsul. Eunsul tak sengaja menyenggol Jihun sehingga hpnya terjatuh. Jihun tidak terima dan memanggil Eunsul dan menyuruhnya berhenti. Karena Jihun tidak memanggil namanya, Eunsul pun terus berjalan tak menghiraukannya. Jihun kesal dan memanggil kepala berkonde(wkwk… bingung nejermahinnya… mian kalau salah). Eunsul langsung berhenti dan memegang kondenya dan berbalik “apa yang kau maksud aku?”. Jihun langsung menendang hpnya ke Eunsul dengan maksud agar Eunsul mengambil hp itu dan meminta maaf. (tindakan yang salah muhaha^^)
Pria gendut masuk ke dalam toilet dan terkejut melihat bossnya terikat dasi di westafel. Anak buahnya itu ingin menarik dasi yang terikat tapi saking kesalnya bossnya bilang untuk seegra temukan orang yang membuat ia seperti itu (Eunsul), anak buahnya lantas berhenti menarik dasi dan langsung keluar meninggalkan bossnya yang kesakitan. Wkwk… boss itu malah kesal karena setidaknya anak buahnya menarik dasinya itu baru nyari anak itu. (rasain…. Wkwk)
No Eunsul memegang hp Jihun dan bilang kalau mereka tadi sama-sama menabrak jadi kedua belah pihak bersalah. karena itu Eunsul menolak meminta maaf pada Jihun. Jihun menyerah dan mengaku itu salah mereka berdua dan meminta Eunsul memberikan hpnya. Eunsul memberikan hpnya Jihun. Eh anak buah mantan bossnya datang ingin menghajar. Eunsul langsung bersiap-siap dan membalas memukul mereka. Saat itu sepatunya jatuh sebelah. Jihun memandangnya takjub. Eunsul melepas high heels yang sebelah lalu ia melihat musuh datang dari arah depan. Dimulailah pertarungan (wkwk… malah ngakak nonton ni adegan padahal suasana mendukung pake lampu kedap-kedip mati lagi^^). Lalu dimulailah pertempuran itu (jyah bahasanya…) Jihun ikut di belakang Eunsul memberi dukungan dengan teriakan “ pukul…tendang!!! Kiri..kiri.. kanan..kanan!!!”. No Eunsul memukul dan menendang hingga melumpuhkan musuhnya lalu saat ada kesempatan Eunsul langsung kabur. Jihun tertinggal di belakang dan ia dihadang tidak bisa kabur. Sementara Eunsul berhasil kabur dari kejaran para tukang pukul.
Jihun yang tahu keadaannya tidak menguntungkan pura-pura beramahtamah dengan tukang pukul itu. Ia pura-pura memeluk mereka dan berkata kerja mereka bagus. Lalu kaget karena melihat salah seorang dari mereka bibirnya berdarah. Lalu ia bilang kalau ia sibuk dan bergegas pergi. Saat akan pergi Jihun dihadang oleh preman yang berbadan gendut dan marah karena tidak berhasil mengejar Eunsul. Jihun mengepalkan tangannya bermaksud ingin menghajar preman gendut itu, eh malah tidak kena, justru Jihun terjatuh di lantai. Sudah tahu kan kejadian selanjutnya? Yup… mereka mengira Jihun adalah komplotan Eunsul dan mulai menumpahkan kemarahan mereka dengan memukul Jihun. (wkwk.. malang nian nasibmu Jihun oppa)
Sementara di luar sekretaris Jihun sedang menunggu Jihun mulai ngedumel karena Jihun tak kunjung juga keluar padahal tadi hanya bilang 1 menit tapi sudah 20 menit belum juga keluar. Jihun keluar dari klub sambil marah-marah . Sekretarisnya yang melihatnya keluar langsung menghampirinya dan terkejut melihat Jihun babak belur. Sekretarisnya tanya kenapa Jihun jadi seperti itu. Jihun kesal apa sekretarisnya tidak pernah melihat wajah orang seperti ini dengan mata yang hitam(babak belur). Jihun bilang itu semua karena seorang wanita gila lalu ia tanya apa sekretarisnya melihatnya. Sekretarisnya menjawab tidak ia hanya disuruh menunggu 1 menit di situ. Jihun kesal ia minta sekretarisnya menunggu 1 menit lalu apa yang terjadi? Sekretarisnya jawab kalau Jihun keluar setelah 20 menit. Jihun bilang seharusnya jika ia tidak keluar setelah 1 menit sekretarisnya itu bisa menyuruh supir untuk masuk dan memeriksa. Jihun sangat kesal membiarkannya jadi terluka dan bisa saja otaknya rusak. (emang otakmu udah rusak oppa^^). Jihun pun bergegas masuk ke dalam mobil. Sekretarisnya bertanya apakah Jihun akan melaporkan kejadian ini? Jihun balik bertanya melaporkan apa? Yang ada ia hanya akan mendapat malu. Saat mau masuk ke dalam mobil, sekretarisnya bingung dan bertanya mengapa Jihun memegang sepatu wanita? Jihun menahan kesal lalu memerintahkan sekretarisnya menemukan pemilik sepatu itu yang sudah membuat wajahnya rusak sambil melempar sepatu itu ke badan sekretarisnya.. Sekretarisnya bingung dan mencibir kenapa harus mencari pemilik sepatu itu sementara Jihun tidak naik kereta kuda.(emang dongeng…) Jihun yang sudah masuk ke dalam mobil segera menongolkan lagi kepalanya dan berteriak kalau sekretarisnya harus menemukannya dan membawanya ke hadapannya. Sekretarisnya mengiyakan tanpa banyak protes lagi. Lalu mobil Jihun segera jalan meninggalkan skekretarisnya yang ingin mengejarnya. Sekretarisnya hanya memandang sepatu itu dengan wajah penuh tanda tanya.
Lee Myungran sedang latihan tinju di klubnya. Lalu Eunsul datang dan memanggilnya sambil menangis.
Eunsul dan Myungran duduk berdua sambil menatap langit. Eunsul terus memandang langit dengan sendu. Myungran tanya apa yang Eunsul liat? Eunsul bilang ia iri. Myungran tanya apa yang harus Eunsul cemburui? Eunsul iri pada orang-orang yang sudah bekerja di perusahaan besar. Myungran membesarkan hati Eunsul kalau saatnya tiba Eunsul akan mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan yang elit. Eunsul bertanya dengan ragu kepada Myungran akankah hal itu terjadi? Myungran keliatan ragu juga tapi langsung menjawab pasti. Myungran memberi dukungan kalau semua orang akan menghadapi badai yang sama, tetapi metode yang tepat adalah tidak peduli musuh seperti apa mereka harus kuat agar tidak kalah. Eunsul mengiyakan dan mereka berteriak bergantian kalau mereka tidak iri lagi, mereka juga tidak akan kalah.
Di kediaman Cha, nenek Jihun mendatangi ayah Jihun yang sedang asyik bermain games di laptop. Direktur Cha mengatakan kalau hari sudah larut malam, kenapa ibunya itu tidak segera tidur? Ny. Song juga bilang kalau Direktur Cha sama saja belum tidur. Direktur Cha bilang jika telat tidur maka kulit ibunya itu akan keriput dan menua. Ny. Song bilang bagaimana ia bisa tidur sementara anaknya (direktur Cha ) membuat kepalanya pusing. Gak bapak gak anak emang hobby nya ngebantah kali, Direktur Cha juga membantah ibunya membuat Ny. Song ingin memukul anaknya. direktur Cha langsung menangkis pukulan ibunya, dan untungnya Ny. Song tidak jadi memukul. Lalu ny. Song menasehati Direktur Cha kalau mereka berdua (ayah-anak) sama saja. Jihun mempunyai jiwa pemberontak karena ayahnya sering memukulnya. Jadi mungkin saja hatinya akan sakit kata Ny. Song sambil memegang dadanya. Direktur Cha ngeles kalau itu adalah jalan menuju kedewasaan. Ny. Song menegaskan kalau Jihun akan mengingat bagaimana ayahnya memperlakukannya. Ny. Song segera keluar dari ruangan itu. Walaupun keliatannya direktur Cha tidak mendengarkan nasehat ibunya, sepeninggalan ibunya ia merenungkan semua perkataan Ny. Song.
Cha Jihun mengendap-ngendap masuk ke rumah, tapi ia terkejut melihat ayahnya duduk di sofa ruang tamu. Jihun sampai terjatuh dan segera berbalik menyembunyikan wajah memarnya. Direktur Cha bertanya “ kau baru pulang? Hari ini aku sangat keterlaluan. Tapi kau sangat bandel. Kau akui kesalahanmu, sebagai ayah tidak peduli pergi melangkah ke suatu tempat demimu. Tapi kau sangat bandel!!” Direktur Cha masih ingin memarahi anaknya karena di hari ia berbaik hati Jihun bahkan tidak mau melihat ke arahnya. Sementara Jihun masih was-wasan menyembunyikan wajahnya dengan tangan, tapi karena ayahnya menyuruh ia berbalik mau tidak mau ia nurut. Direktur Cha yang melihat Jihunberbalik berkata “bagus” dan mulai meneruskan perkataannya kalau ia juga tahu Jihun pasti marah padanya dan meminta Jihun mengeluarkan semua uneg-unegnya. Direktur Cha kaget saat melihat wajah Jihun yang memar. Direktur Cha tanya kenapa penampilan Jihun kacau seperti itu? Jihun jawab kalau terjadi kesalahpahaman pemukulan. Direktur Cha masih terima jika terjadi kesalahan pemukulan. Tapi saat Jihun mengatakan pemukulan itu terjadi karena masalah wanita, direktur Cha sangat berang dan memarahi Jihun. Jihun berusaha menjelaskan pokok permasalahannya tapi ayahnya tidak percaya dan menganggap Jihun berbohong. Direktur Cha memarahi anaknya yang hobby nya main seharian tidak pernah dewasa seperti dirinya. Jihun menjawab kalau ia tumbuh berkembang lebih baik dari ayahnya. Direktur Cha tambah kesel dan melempar bantal kearah Jihun. Jihun langsung menghindar dan kabur masuk ke kamarnya.
Jihun masuk kamarnya dengan kesal, ia bisa-bisa gila jika seperti itu. Lalu jihun bercermin dan kaget melihat wajah. “ini aku?” kata Jihun, ia jadi tambah kesal dengan gadis yang membuatnya babak-belur begitu. Jihun kesal melihat bayangannya dan bilang ia bisa gila gara-gara gadis berkonde itu.
Direktur Cha tidak bisa tidur, akhirnya ia bangun dan menelpon sekretarisnya. Direktur Cha memerintahkan sekretarisnya untuk pergi mencari sekretaris Kim. Direktur Chamemerintahkan orang-orang yang telah salah melakukan pemukulan terhadap anaknya.



Dengan pakaian hitam, Direktur Cha mengumpulkan para tukang pukul. Sekretarisnya berdiri di samping Direktur. Direktur Cha bilang kalau Tuhan memberkati manusia karena mereka bisa hidup menjadi besar saat ini. pake acara ngasih wejangan tuh direktur Cha. Para preman itu menatap Direktur Cha bingung. Sekretarisnya sampai jongkok dan memberikan isyarat agar mereka menjawab pertanyaan Direktur Cha. Direktur tanya pada mereka apakah kehidupan malam ini akan diketahui semua orang? Atas petunjuk sekretaris Direktur, mereka menjawab tidak akan. (artinya itu rahasia wkwk)
Acara penghargaan tujuh tokoh teladan ekonomi. Direktur Cha menerima penghargaan. Semua orang bertepuk tangan. Jihun terlihat malas mengikuti acara itu. Cha Muwon juga hadir bersama ibunya, Ny. Shin. Ny Shin terlihat kurang senang. Direktur Cha naik ke atas podium untuk memberi kata sambutan. Jihun mendengarnya dengan malas.
Sementara itu sekretaris Kim sedang mimakan di kedai. Ia makan sambil menelpon temannya dan curhat soal Jihun. Ia bilang bukan Cuma Direktur, tapi Jihun juga sama saja suka menggunakan jalan hitam. Hanya karena membiarkan bossnya itu menderita beberapa pukulan ia ditinggalkan, malah sekarang dengan seenaknya menyuruhnya mencari gadis untuk bossnya. Sekretaris Kim bilang apa bossnya pikir dia itu pangeran? Padahal Cuma dia saja yang kuat diperlakukan seperti itu.
Ternyata di sebelah sekretaris Jihun ada wartawan yang mendengar. Ckck…. Tercium bau masalah.
Sekretaris Kim terus saja ngoceh sampai saat ia mau menuangkan soju, botolnya kosong sehingga ia meminta waktu pada temannya yang ia telpon. Sekretaris Kim lalu meminta soju pada bibi penjual. Eh wartawan yang sedari tadi mencuri dengar buru-buru menghampiri dan menawarkan soju. Sekretaris menerimanya dengan senang hati dan meletakkan ponselnya.
Wartawan itu membungkuk dan memberikan kartu namanya. Sekretaris itu membacanya kantor berita berarti orang tersebut wartawan. Sekretaris Kim masih belum sadar dan terus tertawa. Tiba-tiba tersadar dan langsung berubah gagap “war…wartawan?” (wkwk… lucu ekspresi kagetnya, lola banget).
Berita di internet langsung tersebar cepat yang bilang perusahaan Direktur Cha sebenarnya jalan hitam. Mobil Direktur Cha melaporkan garis kekerasan kompleks. Bwahaha beritanya heboh….
Kembali ke acara penghargaan karena berita belum sampai. Semua orang memberi ucapan selamat kepada Direktur Cha. Begitupun dengan Ny. Shin. Ny Shin menghampiri dan memberi ucapan selamat dengan tak lupa terus tersenyum. Mereka berdua berbasa-basi, Direktur Cha juga mengucapkan selamat karena Ny. Shin terpilih untuk merek Kim Wong dan terpilih sebagai CEO dari Dae Han group. Tapi Ny. Shin bilang ia sangat menyesal dengan bisnis kecilnya itu karena berbanding jauh dengan usaha Direktur Cha. Direktur Cha bilang kalau tetap saja itu satu perusahaan keluarga. Keduanya saling menyindir dengan bahasa halus. Direktur Cha bilang jangan seperti itu karena orang akan salah paham mendengarnya. Untung ada wartawan yang meminta mereka berfoto bersama. Keduanya tersenyum ramah seolah hubungan mereka baik. Sesudah foto, Ny Shin segera pamit. Pas berbalik ekspresinya langsung berubah kecut dan bilang kalau Direktur Cha adalah rubah tua. Direktur Cha juga menatap punggung Ny Shin dengan sebal lalu ia menghampiri sekretarisnya untuk menyapa tamu yang lain.
Jihun berpapasan dengan Muwon. Muwon bilang kalau semua orang tahu ia sering sekali menghilang. Jihun masih terus menelpon dan mennayakan apakah sekretarisnya bisa dikontak? Ternyata handphonenya tidak aktif. Muwon yang mendengarnya tersenyum meremehkan dan tanya sekretaris Jihun melarikan diri? Muwon juga tanya apa Jihun tidak bisa menjadi dewasa dan hanya menggunakan kekerasan pada bawahannya? Apakah system moral mengacu pada perintah seseorang dapat memecahkan masalah? Jihun malah bertanya " apakah kau memakai Make-up?”. Muwon menjawab “fashion juga penting dalam bisnis”. Jihun tanya make up bagi manusia apa satu kesatuan? Muwon bilang itu tidak seperti itu. Jihun bilang cukup sederhana cukup gosokkan krim, taburkan bedak, lalu tepuk tepuk lihat hasilnya karena wajah Muwon tidak rata sambil Jihun memegang wajah Muwon lalu berlalu. (ni aku bingung masak mentang2 jeje tampan, Jihun ngomongmalah ngomong riasan make up ?)
mobil-mobil wartawan mulai berdatangan ke gedung tempat berlangsung penghargaan. Sekretaris Direktur dengan wajah panic menghampiri direktur Cha dan membisikkan sesuatu. Direktur Cha kaget mendengarnya dan teriak “mwo???”. Alhasil Jihun, Muwon dan ibunya yang mendengar ikut menoleh.
Direktur Cha keluar dari gedung disambut para wartawan yang bertanya tentang kebenaran kekerasan atau jalan hitam yang dilakukan direktur. Beritanya tersiar dengan cepat di TV. Ny. Shin tertawa senang melihat berita itu. Cha Muwon hanya tersenyum melihat tingkah ibunya.
Sementara di rumah, Ny. Song melihat berita tersebut langsung buru-buru mematikan TV dan menutup wajahnya dengan tangan. Ny Song keliatan shock.


Di kantor, direktur Cha, Jihun, sekretaris direktur dan beberapa staff menonton berita tersebut. Direktur menyuruh segera mematikan TV. Direktur memerintahkan agar ia menggunakan cara agar membungkam para wartawan itu. Tapi asistennya bilang cara itu sudah tidak bisa dilakukan lagi saat ini. Lalu sekretaris direktur menunjukkan kalau harga saham perusahaannya mengalami penurunan karena berita itu. Jihun ikut melihat pergerakn saham yang ditunjukkan sekretaris, lalu ia berdiri lagi. Sekretarisnya bilang Direktur tidak perlu cemas karena harga saham akan pulih jika pandangan masyarakat baik terhadap perusahaan itu. Direktur Cha kesal, lalu ia menunjuk anaknya, Jihun. Direktur Cha bilang jika masalah ini selesai akan membuat perhitungan dengannya. lalu menyuruh Jihun keluar.
Direktur tanya ke sekretarisnya apa yang sudah dilaporkan mereka? Apa tidak bisa menghapus berita itu dan menghapus semua fotonya?
Jihun membuka internet dan membaca semua berita itu. Jihun tampak frustasi membacanya. Lalu sekretaris Kim masuk ke kamarnya. Jihun kesal karena kemarin sekretaris Kim menghilang lalu muncul tiba-tiba tanpa memberitahu. Sekretaris Kim menunjukkan sepatu yang membuat Jihun senang. Jihun “ jadi kau sudah menemukan gadis itu?” sekretaris Kim menggeleng? Lalu Jihun tanya “ lalu kenapa kau muncul?” sekretarisnya “itu…”
Jihun duduk di teras tanpa semangat mendengar cerita sekretaris Kim. Sekretaris Kim cerita semuanya terjadi di kedai makanan, ia tidak tahu kalau orang itu wartawan. Jihun mengeluh, ia sial gara-gara sekretaris Kim. Sekretaris Kim meminta Jihun agar tidak memberitahu Direktur karena ia bisa dibunuh. Jihun juga bilang kalau jika ayahnya tahu ia juga akan dibunuh. (wkwk… stress)
Jihun bilang hanya tinggal menunggu waktu hingga ayahnya tahu siapa pelakunya. Lalu Jihun bilang kalau sekretaris kim tadi bilang tidak akan mengatakannya sampai mati? Sekretaris Kim menjawab lesu apakah sebaiknya dilaporkan saja. Jihun marah dan ingin menendang sekretaris kim karena itu artinya ia mau mati juga. Sekretaris Kim bilang jangan seperti itu karena Jihun akan terlihat sama dengan Direktur. Jihun menahan emosi lalu meminta sekretaris Kim keluar saja cari pekerjaan yang lebih baik. Ternyata langsung diiyakan oleh sekretaris Kim membuat Jihun marah lagi karena sekretaris Kim mudah menyerah. Sekretaris Kim bilang ia memang sedah berencana mau menyerah dan mengatakan semuanya. Jihun marah dan mau memukul. Sekretaris Kim mundur dan mengungkapkan uneg-unegnya. Sekretaris Kim sifat Jihun sama kasarnya sama direktur. Meskipun ulang tahun sekretaris Kim hanya berjarak 2 hari dari Jihun tapi ia tampak lebih tua setiap harinya karena merasa tertekan. Jihun hanya memandang tak percaya, sekretaris Kim selesai berbicara langsung kabur dengan ketakutan sampai jatuh malah.
Jihun masuk kembali ke dalam kamarnya dengan lesu.


Hasil keputusan sidang dibacakan, dan direktur Cha dinyatakan bersalah menjadi terdakwa dan mendapat hukuman 1 tahun 6 bulan. Direktur Cha duduk di kursi roda didorong sekretaris Zhang. (baru tau namanya wkwk..). direktur Cha tidak terima hukuman itu tapi sekretaris Zhang bilang masa percobaan hukuman akan segera di mulai. Direktur Cha akan menjalani hukuman dengan melakukan pelayanan masyarakat. Direktur Cha mau marah tapi langsung di tahan karena mereka sudah sampai pintu keluar. Wartawan langsung menyerbu mereka dengan pertanyaan bagaimana tanggapan direktur dengan hukuman itu. Direktur Cha terlihat seperti orang sakit padahal tadi mau marah2 wkwk….
Jihun bersiap-siap berangkat dengan kopernya. Ia melihat berita tentang ayahnya yang menyerah tidak akan naik banding dan tetap menjalankan hukuman di rumah sakit untuk melayani masyarakat. Jihun segera mematikan TVnya dan melempar tiket pesawatnya. Ia kesal dan melempar panah kecil ke papan tembak. Lucunya papan tembaknya itu adalah gambar Eunsul tapi muka abstrak diberi tanda tanya.
Direktur Cha menatap pesawat yang terbang di langit. Ia sedang menjalani hukumannya. Ia di Rumah sakit untuk melayani para lansia. Direktur Cha mencuci kaki seorang kakek, tapi kakek itu terus berontak. Eh nenek di belakangnya menjitak kepalanya karena Direktur Cha bergerak. Kakek itu tidak mau kakinya dicuci pake acara nendang-nendang kakinya. Pletak….dijitak lagi ama nenek di belakangnya. Direktur Cha mau marah tapi sekretaris Zhang mengingatkan kalau ada wartawan yang menonton. Direkyur Cha hanya bisa menahan emosi sampai nangis. Moment itu terekam kamera wartawan dan jadi berita dengan judul “air mata tobat Direktur Cha”.
Myungran membaca berita direktur Cha sambil menggunting kukunya. Eunsulmengeluh melihat saldo tabungannya defisit daripada saldo utangnya. Myungran bilang bukan cuma Eunsul yang defisit, tapi dia juga. jadi mereka berdua sama-sama akan mengalami kebangkrutan. Eunsul membaca saldo tabungannya 20.000 won dan utangnya ada yang sampai 10 juta won. tiba-tiba ide brilian masuk kepalanya. ia dengan isyarat matanya memindahkan 0 dari saldo utang itu ke saldo tabungannya. eunsul terlihat senang sekali apalagi saat ia melihat angka 0 (nol) beterbangan di sekitar kamarnya dan ia memasukkan 0 tersebut ke saldonya hingga tabungannya membengkak. Eunsul bersorak senang melihat tabungannya jadi banyak.


Myungran langsung bertanya kepada Eunsul karena melihatnya bertingkah aneh. Eunsul langsung tersadar dari khayalannya dan kembali mendapati saldo tabungannya cuma 20 ribu won. hal itu membuat Eunsul semangat dan berencana membuat CV lagi. kali ini Eunsul jujur membuat CV nya dengan bilang kalau dulu ia sedikit banyak suka berkelahi.




Perusahaan Cha Group mengadakan sesi wawancara untuk mencari sekretaris baru untuk Jihun. Cha Muwon termasuk salah satu penyeleksinya. Eunsul dan 4 orang lainnya ikut dalam tes wawancara itu. Eunsul merasa kurang percaya diri karena peserta lain memiliki kualifikasi yang lebih baik dengan dirinya, bahkan ada yang menjawab pertanyaan dengan bahasa inggris. semua pertanyaan yang diajukan kepada peserta lain membuat Eunsul teringat wawancara-wawancara terdahulu. dulu ia seringkali menunjukkan keahliannya untuk menarik perhatian. yah, Eunsul menampilkan keahliannya dalam bertinju, bahkan menanyi dan menari. (wkwk... lucu^_^).





sadar kalau ia tidak diberikan pertanyaan sedari tadi, Eunsul interupsi ke pewawancara kenapa ia tidak diberi kesempatan menjawab pertanyaan. salah satu staft bilang kalau kualifikasi Eunsul tidak sesuai untuk posisi sekretaris. Eunsul akhirnya curhat dah kalau ia selama ini sudah mengalami banyak tes wawancara dan selalu gagal. Eunsul bilang seharusnya pihak perusahaan memberi kesempatan yang sama. Eunsul tahu kalau universitas tempat ia kuliah dulu tidak populer, tapi semua peserta di sini memiliki kompetensi yang berbeda-beda. setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing. Eunsul juga yakin kalau ia tidak akan terpilih jadi ia mengutarakan pendapatnya karena setiap peserta yang dipanggil tes wawancara punya peluang yang sama untuk di terima jika diberi kesempatan yang sama. peserta lain ada yang setuju dan tanpa sadar memberikan tepukan tangan. semua staft pewawancara terdiam mendengarkan pendapat Eunsul tak terkecuali Muwon. ada gurat kasian di wajah Muwon mendengar cerita Eunsul.

setelah memberikan pendapatnya, Eunsul langsung keluar meninggalkan ruangan itu. di luar ia menepuk bahunya memberikan semangat. Cha Muwon mencoba melihat CV Eunsul. Muwon tak bisa menahan tawanya membaca CV nya Eunsul.



Eunsul kerja paruh waktu di supermarket. ia sedang berteriak mempromosikan diskon pada ikan yang di jual. lalu ada telpon masuk dan ia mengangkatnya. setelah menerima telpon, Eunsul tampak linglung, ia kembali mempromosikan ikannya, tapi bukan diskon yang ia ucapkan melainkan promo hari ini ikan gratis. hal itu membuat semua pengunjung datang ke standnya dan berebut mengambil ikan. atasannya yang mendengarnya langsung menghampirinya dan bertanya apa yang telah Eunsul lakukan. (wkwkwk... rugi dah itu si bapak....^^). bukannya langsung meralat ucapannya, Eunsul malah langsung teringat isi telpon tadi dan berteriak " kenapa aku yang dipilih?"



Eunsul terlihat ragu-ragu karena ia yang dipilih. temannya menasehati kalau ia datang saja ke perusahaan itu untuk memastikan apa memang ia yang terpilih lolos seleksi. Eunsul pun menyetujui pendapat Myungran.

Eunsul datang ke perusahaan Cha Group. lalu ia bertanya pada bagian personalia apa benar ia diterima di perusahaan ini. hal itu dibenarkan dan Eunsul juga menerima nametagnya di perusahaan C Group. Eunsul menerimanya dengan senang hati dan ia bergegas ke ruangan sekretaris. sesampainya di sana Eunsul menyapa semua sekretaris tapi tanggapan mereka dingin. terakhir Eunsul menyapa sekretaris Yang Hayoung. (untuk selanjutnya kita sebut sekretaris Yang). sekretaris Yang mengajak Eunsul menemui atasannya karena dialah yang telah menerima Eunsul.

Eunsul masuk ruangan Cha Muwon. Muwon sedang membaca berkas dan mempersilakan Eunsul untuk duduk. Eunsul yang masih penasaran bertanya apa yang membuat Muwon memilih dirinya. padahal ia sudah yakin kalau tidak akan diterima. ia tahu dirinya cukup cantik, jadi apakah ia mirip cinta pertama Muwon atau Muwon suka pada pandangan pertama dengannnya. Cha Muwon yang mendengarnya langsung tertawa dan menjawab bukan keduanya. Muwon bilang karena kasus pemukulan terhadap ketua tim strategi 1 Cha Jihun, maka menurut Muwon kualifikasi Eunsul cocok untuk itu. ternyata Eunsul masih bingung, Muwon mengira Eunsul sudah tahu hal itu dari berita di TV.





lalu ponsel Muwon berdering, Muwon mengangkatnya. ternyata Direktur Cha menanyakan apakah Muwon menerima sekretaris baru untuk Jihun? Muwon membenarkan, dan direktur Cha marah karena Muwon memilih yang tidak sesuai kriteria. Muwon menjelaskan kalau ia sudah merubah kebijakan, ia pikir sekretaris baru itu walau kemampuan akademiknya kurang mampu tapi semangat dan antusiasme nya tinggi terhadap pekerjaan. Muwon juga bilang kalau Jihun membutuhkan sekretaris semacam itu. Direktur Cha kemudian setuju dan menutup telponnya. Muwon bertanya ke Eunsul " apa hal itu sudah menjawab pertanyaanmu?". Eunsul mengangguk dan tersenyum senang.



Direktur Cha sedang mencuci pakaian kotor Rumah Sakit. karena kelamaan, Direktur Cha merasa pinggangnya kram. sekretaris Zhang memintanya untuk bangun biar dia saja yang mencuci. baru juga berdiri, Direktur Cha ketauan petugas RS yang berkata seharusnya Direktur malu melakukan itu. Direktur Cha bilang pinggangnya sakit. sekretaris Zhang juga ikut membela kalau direktur Cha baru saja berdiri karena dari tadi sudah lama mencuci. petugas RS itu tak peduli, ia akan melaporkannya ke wartawan jika Direktur Cha tidak mencuci pakaian kotor itu. Direktur Cha langsung duduk kembali melanjutkan mencucinya.





Cha Jihun baru kembali dari LN. ia celingak-celinguk takut ketauan. setelah merasa aman, ia pun berjalan keluar bandara. Jihun disambut bawahannya dan memintanya jangan memberitahu keberadaannya. (mau kabur nih Jihun) Eh pas masuk ke dalam mobil, neneknya udah duduk manis di dalam. Jihun kaget dan tanya apa yang dilakukan neneknya dan berusaha keluar dari mobil. neneknya segera menahan badannya dan meminta Jihun menutup pintu mobil. Jihun dengan kesal menuruti neneknya dan mobilpun berjalan.







Jihun diantar sang nenek sampai pintu depan perusahaan. neneknya menyuruhnya keluar dan masuk ke dalam gedung. Jihun turun dari mobil dengan wajah kesal. Eh pas di lobby, Jihun melihat ayahnya dan pura-pura berbalik menjauh. Tapi Direktur Cha melihatnya dan memanggilnya. mau tak mau Jihun berbalik dan memasang senyumnya.



Sekretaris Yang mendatangi Eunsul yang sedang duduk menunggu. sekretaris Yang meminta Eunsul mengikutinya. Eunsul mengikutinya sekretaris Yang yang menunjukkan meja kerjanya. Sekretaris Zhang bilang jika Eunsul tidak ada pekerjaan maka ia harus mengamati bagaimana yang lain bekerja, amati dan ajukan pertanyaan, dengan begitu ia sudah belajar. Eunsul bilang ia akan melakukan yang terbaik. lalu Eunsul melihat mejanya dan duduk di kursi dengan wajah senang.



Sekretaris Yang melihat Eunsul lalu ia menemui atasannya, Cha Muwon. Sekretaris Yang tanya kenapa Muwon memilih orang seperti itu? Muwon menjawab kalau Eunsul itu sudah lama menganggur jadi jika ia mendapat pekerjaan maka ia akan memiliki loyalitas yang tinggi bukan kepada bossnya tapi pada orang yang memberinya pekerjaan, yaitu Muwon. Muwon juga bilang selain itu Eunsul sangat lucu.



Eunsul masih tersenyum-senyum senang di mejanya. lalu ia melihat semua orang menatapnya dingin. ia buru-buru menjaga sikapnya. sekretaris Yang tampak memikirkan perkataan Muwon.





Cha Jihun keluar dari lift yang sama dengan ayahnya. kayaknya adegan itu terulang lagi soalnya Jihun keluar Lift sambil megang punggungnya ckck... Jihun masuk ruangannya dengan masih ngelus-ngelus kepala dan punggungnya. saat Jihun tiba, sekretaris langsung menyuruh semuanya berdiri dan mengucapkan salam pada boss mereka. Eunsul berdiri dan mengucapkan salam sambil memperkenalkan dirinya yang sekretaris baru Jihun. Jihun menghentikan langkahnya masuk ruangannya dan berbalik mendekati meja Eunsul.



Sepertinya Jihun merasa familiar dengan wajah Eunsul. Eunsul pun melihat Jihun dan melebarkan matanya. mereka berdua saling melihat. apakah Jihun mengenali Eunsul? ataukah Eunsul ingat kalau Jihun pria yang ia temui di Club malam?haha.... tunggu kelanjutannya....

~TBC~



Created By Iis Rf @ PelangiDrama

Picture By April Rf @ PelangiDrama



BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List