Do you like this story?
Note: untuk episode 16 akan apni posting lebih awal, tapi untuk selanjutnya mungkin hari senin, apni ada urusan takut gak ke posting. selamat membaca,,berhubung ending ep 15 gak meneganggkan apni lanjutin aja yang ep 16 karena endingnya lebih nyoos,,,menegangkan luar biasa hehe, met baca,,
[Episode ini adalah episode favoritku, ngakak, sedih, gregetan ada diepisode ini semua, emm jangan pada naksir Ma Jun ku ya,,hahaha, lebay.com]
[Episode ini adalah episode favoritku, ngakak, sedih, gregetan ada diepisode ini semua, emm jangan pada naksir Ma Jun ku ya,,hahaha, lebay.com]
Tak Goo pergi ke perusahaan Geo dan ingin bertemu manager Han. Ditangga ia bertemu Ja Kyung, kedua mata mereka bertemu secara tak sengaja, mereka merasa tak asing. Ja Kyung lalu bertemu presdir di lantai dasar, presdir yang melihat Tak Goo dan Jin Gu dari belakang merasa ia mengenal orang itu. Manager Han terlihat cemas.
Manager Han menemui Tak Goo diruang rapat yang kosong. “Apa kau gila, Apa yang kau lakukan disini? Tanya Manager Han kasar. “Aku mempunyai sesuatu yang harus aku kembalikan padamu” kata Tak Goo. “Huch,,apa yang harus kami lakukan?melaporkannya ke polisi?atau mencari presdir lalu mengatakan padanya bahwa anakmu Kim Tak Goo sudah kembali, inikan yang kau takutkan?” kata Tak Goo. Jae Bok kaget mendengar kata2 Tak Goo. “Hah, kau pikir presdir akan senang melihatmu, kau tak ada harganya dihadapan presdir” kata manager Han. “Kalau memang seperti itu, mengapa kau masih takut, kau menggunakan uang untuk membayar seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan”. “Apa yang kau katakana, aku tak mengerti apa yang kau katakan, menyuruh orang untuk membuatku didiskualifikasi dalam tes, bukankah itu instruksimu”. “Maaf, aku tak kenal orang yang kau maksud, jika kau punya bukti aku mengenalnya, kau bisa melapor kepolisi atau melakukan apa yang kau inginkan kata manager Han. Tak Goo kesal dengan perkataan manager Han, Jin Gu menghalangi Tak Goo. “Cukup untuk hari ini” kata Jin Gu. Sementara itu Jae Bok tak menyakta manager Han melakukan itu padanya. “Kau seharusnya tidak hidup seperti ini, tak peduli berapa keras kau mencoba, karena aku tahu aku akan menang” kata Tak Goo. Mereka kemudian pergi.
Yu Kyung bertemu dengan Ma Jun. “Kemana kau selama 2 tahun, tiba2 kau menghilang, kemana saja kau ini? Tanya Ma Jun. “Ini sudah jalanku, lalu bagaimana keadaan Tak Goo? Tanya Yu Kyung. “Dia belajar sangat keras, namun dalam competisi dia dengan curang mencampurkan baking soda ke tepung yang akan menyebabkan adonan akan rusak” jelas Ma Jun. “Jika ia tak ingin membuat roti, dia akan berhenti membuatnya, Tak Goo tak akan pernah melakukannya” kata Yu Kyung tak percaya. “Ap yang membuatmu sangat percaya padanya? Tanya Ma Jun. “AKu hanya tahu karena dia tak mukin melakukan itu, didalam hatinya tak akan mudah melakukan itu”. Ma Ju sangat tak senang dengan jawaban Yu Kyung, ia lalu meninggalkan Yu Kyung.
Ma Jun berhenti sejenak dan kembali menghampiri Yu kyung, ia memegang bahunya dan mengatakan “Yu kyung jangan pernah pergi lagi tanpa permisi” kata Ma Jun. “Mengapa?tanya Yu Kyung. “Hanya karena…[Ma Jun terhenti sejenak]… hanya karena jangan lakukan itu” kata Ma Jun.
Ny Seo sangat kesal dengan masalah yang ia hadapi, parnertnya mengatakan untuk memberitahu presdir karena presdir akan menyelesaikannya. [ya jelas Ny Seo gak mau dunk]. Sementara itu bibi Gong melihat Ny Seo yang sedang kesal.
Tak Goo, Jae Bok dan Jin Gu pulang ke toko Pal Bong. Jae Bok meminta maaf pada Tak Goo dengan kejadian ini, ia pun mengaku selama ini ia tak bisa tidur tenang. Namun Tak Goo tak menanggapi, ia malah membicarakan hal lain. Kemudian Tak Goo meninggalkan Jae Bok. Jin Gu mengatakan pada Jae Bok untuk melupakan semua yang berhubungan dengan perusahaan Geo.
Jin Gu menemui Tak Goo yang sedang duduk ditangga dan memberikannya minum. “Mengapa kau membawa kakak Jae Bok kepadaku bukan ke guru Pal Bong? Tanya Tak Goo. “Karena aku tahu kau tak akan membenci orang, seberapapun sakitnya dirimu, benarkan?”jawab Jin Gun. “Jangan bangga kalau kau tahu segalanya” kata Tak Goo. Jin Gu tersenyum dengan perkataan Tak Goo.
Tak Goo melihat tabunganya, ia masih sangat pusing dengan masalah tepung, ia mengingat kata2 kakek, jika ia ingin tetap mengikuti tes lagi ia harus mengganti tepung dengan uangnya, sementara itu didepan mejanya Tak Goo melihat antara topinya [topi baker king] dengan fotonya dengan ibunya. Tak Goo harus memilih, mengganti tepung dengan uangnya atau keluar dari kompetisi.
Keesokkan harinya Tak Goo membelikan, Mi Sun, Tae Jo dan Jae Bok sekarung tepung. Jae Bok terkejut karena Tak Goo juga membelikannya setelah apa yang terjadi. “Berarti uangmu tinggal 17.000 won?lalu apa yang kau lakukan dengan dirimu sendiri” Seru Mi Sun. “uangku bukan hanya 17.000 won tapi masih 17.000 won. Aku akan lebih memilih memiliki 17 dolar tanpa masalah dari pada memiliki 50 dolar dibawah kecurigaan orang, bahkan jika aku ditolak, aku masih membutuhkan untuk terus melangkah ke step berikutnya bukan! Kata Tak Goo dengan lapang dada. “Jadi kau menyerah? Tanya Gap So. “aku tidak bilang seperti itu, aku tidak akan menyerah” kata Tak Goo.
“Tetapi kau masih dilarang untuk mengikuti workshop minggu berikutnya, kau tidak bisa belajar bagaimana membuat roti dan kau juga tak bisa membuat perencanaan untuk membuat roti, saat ini kau tak punya cukup uang untuk membeli bahan, dengan seperti itu kau masih ingin mengikuti kompetisi?” Tanya Tuan Yang. “Tidakkah aku mengatakan bahwa aku memiliki bakat, bahkan guru[kakek] juga mengatakan itu, aku ingin mencoba dan melihat seberapa jauh aku dapat mencapainya, jika aku tak melakukan ini, aku akan menyesal, hanya itu yang bisa ku lakukan sekarang”kata Tak Goo tersenyum. [haha aku belain2 ngerinci kata2nya Tak Goo, karna aku suka kata2nya ini, sangat inspiratif]. Mi Sun, Jin Gu, Tuan Yang tersenyum bangga mendengarkan ucapan Tak Goo .
Jae Bok membagi tepungnya menjadi dua disaat Mi sun ada dibelakangnya. “Apa yang kau lakukan sunbae?” Tanya Mi Sun. “Aku membagi tepung ini menjadi dua” jawab Jae Bok. “Loh kenapa? “ ini untuk Tak Goo, ia akan membutuhkannya saat hukumannya berakhir” kata Jae Bok. Mi sun terharu dengan apa yang dilakukan Jae Bok. [emm aku juga terharu] “kakek, Tak Goo telah mengubah hati seseorang” gumam Mi Sun dalam hati.
Sementara itu kakek merasa lega, dengan perubahan yang terjadi. Ia pun melihat buku jurnal tentang proses fermentasi yang ada dimejanya.
“Apakah yang kau rencanakan? Tanya Ma Jun pada Tak Goo ketika ia sedang berbenah. “Apa yang kau katakana” seru Tak Goo.”Pertama kau mencampur tepung dengan baking soda, sekarang kau kembalikan tempung itu lagi, apakah kau begitu takut tidak menang sehingga kau berusaha untuk memenangkan hati semua orang?” “Kau ini, tidak bisakah kau menerima kebaikan” kata Tak Goo. “Karena aku merasa kau melakukan hal yang bodoh, apa yang bisa kau lakukan dengan 17,000 won, tidakkah ini artinya kau menyerah? Kata Ma Jun. “Sudahku bilang aku tidak menyerah” balas Tak Goo. “Tidakkah kau ingin bertemu Yu Kyung, Oh tidak seharusnya aku mengatakan apakah Yu kyung masih ingin bertemu denganmu tanpa derajat, uang dan kemampuan”. “Permainan belum berakhir, kita lihat sampai akhir” kata Tak Goo kemudian meninggalkan Ma Jun.
Presdir masuk kekamar, gelas2 kotor bekas minum Ny Seo berserakan dimeja. Presdir masih mengingat2 siapa yang ia lihat di tangga tadi pagi.
Flasback: “Apakah kau yang memiliki tato kincir angin? Tanya Presdir. “Apa yang kau inginkan dariku? Tanya Jin Gu. “Ada seseorang yang aku ingin kau lindungi jika terjadi sesuatu padanya, bawa dia kealamat ini, yang paling penting dia selamat dari segala bahaya dan dia tak boleh bertemu dengan anaknya” kata presdir. Presdir juga mengingat ketika Jin gu mengabarkan bahwa Mi Sun jatuh dari tebing, dan disaat ia melihat Mi Sun saat ia ada dilieft. Flasback selesai. [ini mengartikan sebenernya presdir gak mau nyelakain Mi Sun, namun karena bersamaan dengan rencana manager Han mencelakakan Mi Sun, jadi Mi Sun mikirnya Mi sun mau dibunuh]
“Mengapa memori ini selalu ada dihadapanku” gumam presdir, tiba2 Ny Seo mengigau. Presdir berusaha membangunkannya, namun kata2 Ny Seo menghentikannya. “Tidak ibu, jangan jangan katakannya padanya” igau Ny Seo. [mimpi Ny Seo itu pas dia ketahuan ma nenek kalau majun bukan anakknya presdir, baca ep 4]. Mendengar hal itu presdir sangat terkejut. Ny Seo bangun dari mimpi buruknya dan terkejut melihat presdir ada disampingnya. “Tenanglah, dan kembali tidur” kata presdir lalu meninggalkan Ny Seo. Diruang kantornya presdir memikirkan apa yang telah didengarnya dari igauan istinya.[haha syukurin]
Bibi Gong keluar rumah secara mengendap2, tanpa ia sadari manager han melihatnya dan membuntutinya hingga kesuatu tempat. Bibi Gong terlihat memberikan sesuatu pada seorang perempuan [tapi manager Han tidak bisa melihat siapa wanita itu, karena ketutupan tanaman] ketika bibi gong pergi, manager han membuntuti wanita yang ditemui bibi Gong ditengah hujan deras.
Manager Han memegang pundak wanita itu, wanita itu menoleh, terlihat bayangan Mi sun dihadapan manager Han. Ia sangat terkejut. Namun wanita itu berubah menjadi orang lain [bukan Mi Sun]. “Paman, apa yang kau inginkan” kata wanita itu. [manager Han selalu takut kalau Mi Sun kembali, makanya dibayangan wanita itu, dia pikir Mi Sun]
Wanita itu masuk kedalam mobil dan memberikan kertas yang diberikan bibi Gong pada dokter Yoon. [dokter yang sekarang bersama Mi Sun].
Tak Goo masuk ke kamar kakek dan membawakan teh plum hitam untuk kesehatan kakek. “Ada apa? Pasti kau membawakan ini hanya karena kau ingin mengatakan sesuatu padaku” kata kakek. Tak Goo terlihat kikuk.”Hah, kakek, itu,,mungkinkah kakek membatalkan larangan padaku untuk mengikuti workshop? Kata Tak Goo. “Apa karena hal ini kau mau menyuapku dengan teh ini” kata kakek.”Tidak kakek, aku tidak bermaksud seperti itu” . kakek berpikir sejenak dan mengingat laporan Tuan Yang, Ny Yang, dan Mi Sun.
Kejadian pertama, ketika Ma Jun dan Tak Goo dipanggil tuan Yang turun dari lantai 2. Gara2 tangga sempit mereka akhirnya bertengkar untuk berebut turun duluan.
Kejadian kedua, ketika Ma Jun dan Tak Goo membantu Ny Yang membersihkan nampan roti. Mereka saling berebut nampan, akhirnya nampan jatuh dan mereka berdua bertengkar karena tak mau membersihkannya.
Kejadian ketiga, ketika bersama Mi Sun, mereka pergi ke pasar untuk membeli 3 karung bahan roti, mereka masing2 membawa 1. Sisa 1 karung, mereka tak mau mengalah untuk membawa 2 karung.
Mi Sun menemui kakek untuk meminta kakek berbuat sesuatu agar mereka berdua labih akur. Kakek menyuruh Mi Sun untuk memanggil mereka berdua di ruang tamu
Semua keluarga berkumpul diruang tamu, kakek melemparkan tali dimeja, Ma Jun dan Tak Goo tak mengerti. “Kalian berdua, ikatkan tali ini ke pergelangan tangan kalian masing2, selama 3 hari kalian tidak boleh melepaskannya, bila kalian ketahuan melepaskannya, aku akan melarang kalian untuk mengikuti workshop”. “Apa?? Seru Ma Jun dan Tak Goo bersamaan. “Kakek mengapa kau lakukan ini? Tanya Tak Goo. “Bagaimana bila kita mandi, ketoilet, atau ganti baju”. “Aku tak peduli”. Kata kakek. Sebelum meninggalkan ruang tamu kakek berkata “Teh buatanmu sangat enak Tak Goo”.
“Kakek, aku tak bermaksud seperti itu” kata Tak Goo mengejar kakek, namun karena talinya terikat dengan tangan Ma Jun, ia tak bisa mengejar kakek. Mereka saling tarik menarik. [haha ini awal kejadian yang sangat lucu sekali] “Apa teh plum hitam? Tanya Ma Jun. “Ah, aku hanya ingin kakek membatalkan keputusannya” jawab Tak Goo. “akibat ulahmu, aku juga menggunakan ini” sambil menunjuk ikatann tali ditangannya. “Aku tak tahu kakek akan melakukan ini” jelas Tak Goo. Mereka berdua mengira gara2 Tak Goo memberikan teh plum hitam, kakek memberikan mereka hukuman.
“Hei hentikan, akankah kalian masih bertengkar dengan kejadian ini, pikirkan mengapa kakek melakukan ini” teriak tuan Yang. “mulai dari sekarang, kalian perhatikan mereka berdua, jika salah satu dari mereka melepaskannya, laporkan padaku” seru tuan Yang. Gap So dan Mi Sun menertawakan mereka berdua.
Kehidupan mereka berdua dimulai, [lihat ini apni, ngekek terus]
Kejadian pertama : mereka berdua membersihkan toko bakery, Tak Goo membersihkan tempat roti sedangkan Ma Jun memberihkan piring, ketika Ma Jun berjalan piring jatuh berserakan, karena tangannya ditahan oleh tangan Tak Goo. Ma Jun menyuruhnya membersihkannya namun Tak Goo tak mau, karena Ma Jun yang menjatuhkan.
Kejadian kedua : mereka berdua pergi ketoilet. Tak Goo masuk lebih dulu, sedangkan Ma Jun ada di luar. Ma Jun menunggu tidak sabar, akhirnya Tak Goo keluar. Ketika Ma Jun masuk toilet, keadaan toilet masih bau. [bwhhaha, ekspresinya Ma Jun lucu abis]
Kejadian ke tiga : mereka berdua tidur dengan saling membelakangi, akibatnya tangan Ma Jun selalu tertarik, ketika Ma Jun menarik, tangan Tak Goo akan tertarik, mereka berdua akhirnya saling tarik tarikan.
Kejadian keempat : mereka berdua dan Mi Sun pergi kepasar membeli Walnuts. Penjual bilang, bungkusan walnuts adalah yang aling ringan, Tak Goo dan Ma Jun berebut membawanya, namun Tak Goo mengambil lebih dulu. Tak Goo berjalan lebih dulu, namun tiba2 Ma Jun menarik talinya, walnuts yang dibawa Tak Goo akhirnya jatuh berserakan. “hei kau, Apa kau mau menghalangi kerjaku” teriak Tak Goo. “Aku tidak melakukan hal yang salah” seru Ma Jun. “Kalian ini sangat kekanak2an, bahkan kalian lebih rame daripada Taman kanak2, urus walnuts yang barang bawaan ini” kata Mi sun kemudian meninggalkan mereka.
Tak Goo dan Ma Jun akhirnya memunguti walnuts yang berserakan di lantai. Tiba2 hidung Ma Jun mengeluarkan darah. Tak Goo mendekati Ma Jun dan menengadahkan kepala Ma Jun. “Pergilah, aku tak butuh” kata Ma Jun. “Tetaplah dengan posisi seperti ini, kau harus menengadahkan kepalamu jika kau mimisan” kata Tak Goo. “Aku bilang aku tak apa” teriak Ma Jun berusaha melepaskan tangan Tak Goo.
“Hei, ketika Hyungnim [sebutan kakak lagi2 yang manggil cowok] mengatakan lakukan sesuatu, maka lakukan saja” kata Tak Goo. Karena perkataan itu Ma Jun mengingat sesuatu.
kangen ma Ma Jun kecil, luph luph |
[Flashback] : disaat hari pemakaman nenek, Tak Goo membantu Ma Jun yang sedang mimisan, Ma Jun menolak, karena Tak Goo bukanlah siapa2. “Kau pikir aku siapa?, aku adalah Hyung mu [kakak]. Sebagai kakakmu aku bertugas menjagamu dan membantumu ketika kau membutuhkan sesuatu. [flashback and]
Tak Goo memanggil penjual walnuts untuk memberikannya kapas. Tak Goo menolong Ma Jun membersihkan darah dihidungnya. “Mengapa hidungmu sering berdarah? Itu membuatku takut”, kata Tak Goo . Ma Jun terlihat kesal [tapi menurutku dia kesalnya kesal suka, suka karena diperhatiin]. [dari kejadian ini mereka mulai akur]
Efek kejadian mimisan [aku nyebutnya gitu aja ya]. [emm backsoundnya ini OST yang judulnya Hope a Dream doesn’t Sleep]
Kejadian pertama. Mereka berdua kini mulai bisa beradaptasi, ketika Tak Goo membersihkan meja dan Ma Jun membawa tampan, ada pembeli yang terhalang tali mereka, Tak Goo dengan sigap kea rah Ma Jun agar tidak menghalangi jalan. Ketika Ma Jun mau meletakkan nampan di meja, Ma Jun berkata “Meja”. [itu menandakan dia mau kea rah meja], dengan sigap Tak Goo mengikuti Ma Jun ke meja. [kompak bener coy], Ny Yang melihat mereka berdua sampai melongo tidak bercaya.
Kejadian kedua : ketika mereka kepasar membeli barang, barang 1 dibawa Tak Goo, barang 1nya lagi dibawa Ma Jun dan barang ke 3 dibawa bersama, saat keluar toko ada seseorang yang mengenali Tak Goo kemudian pergi untuk melapor. Melihat mereka berdua akur Mi Sun sangat senang.
Kejadian ketiga : mereka berdua mandi bersama, haha lihat tuh posisi mereka saling membelakangi, talinya buat centelan baju. [wkwkwk ngakak liat ini]
Kejadian ke empat : Ma Jun dan Tak Goo tidur bersama, dengan kaki Tak Goo ada dibadan Ma Jun. [emm so sweet mereka berdua],kakek yang melihat mereka tidur, tersenyum lega. [wkwk dari sini apni mulai suka ama Ma Jun, hehe, love love Ma Jun]
Ny Seo sangat stress dengan masalah perusahaan, apalagi ditambah dengan masalah surat kaleng itu. Ny Seo mengatakan pada manager Han untuk membawa pulang Ma Jun. karena ia hanya mempunyai waktu 1 bulan agar Ma Jun bisa masuk ke perusahaan. Bila tidak segera Ny Seo mendapatkan uang, direktur Choi akan menjual sahamnya keorang lain.
Ma Jun, Mi Sun dan Tak Goo makan bersama dipasar, Ma Jun tak mau makan karena merasa aneh dengan makanannya, akhirnya Tak Goo mengambil makanan Ma Jun, tiba2 ada anak kecil yang berada didekat Tak Goo, ia menatap bakpao yang ada didepan Tak Goo.
Tak Goo memberikannya namun ibu anak itu datang dan membuang bakpaonya.“Apa kau pengemis, kau bukan pengemis” kata ibu itu pada anaknya.
Tiba2 datang segerombolan gengster, ternyata gengster itu adalah gengster yang pernah di habisi Tak Goo saat ia mau mencari ibunya [liat ep 7]. “Hei Kim Tak Goo, kau masih ingat aku”
Mi Sun segera menelepon bakery, dan meminta Jin Gu atau ayahnya pergi ke pasar. Ny Yang sangat terkejut
Gangster melempari Tak Goo dan Ma Jun dengan tong. [haha Ma Jun sial lagi nih]. “Hei bocah,sudah 2 tahun aku mencarimu, dua tahun yang lalu kau membuatku babak belur, hingga kehilangan semuanya” kata ketua gengser. “Hentikan ini, aku akan menggantinya jika aku punya banyak uang, sekarang aku sudah tidak berkelahi, sekarang aku hanya memegang tepung”. Gengster menendang Tak Goo dan itu pun membuat Ma Jun terjengkang, Tak Goo terjatuh ke dagangan seorang penjual [penjualnya itu, ibunya anak yang tadi minta bakpao]. Tak Goo berdiri, dan membantu Ma Jun berdiri. Tak Goo berpkir sejenak. “Tae Jo, sepatumu tidak licin kan, ayo lari ke jalan” kata Tak Goo. “Apa?” ,,
“Lari, hana, dul, set [satu, dua, tiga” kata Tak Goo, namun saying mereka gak kompak, Tak Goo lari ke kanan, Ma Jun ke kiri. “Hei apa yang kalian lakukan” kata genster tertawa. [hahaha mau kabur aja susah]. “Larinya kekiri” kata Tak Goo, “Kau tak bilang lari kekiri” kata Ma Jun. akhirnya mereka bisa kabur.
Para gangster mengejar mereka berdua, mereka berdua berlari tanpa tujuan yang jelas, tiba2 didepan Ma Jun ada sebuah sepeda yang ia tabrak, akhirnya Ma Jun tak dapat berlari lagi, itu membuat Tak Goo memapahnya berlari. Hingga mereka bersembunyi di sebuah gudang tua. [hehe pas mereka dikejar juga lucu, pada tarik2kan kalau ketemu persimpangan].
“Apa yang harus aku lakukan? Apa benar kau tidak bisa bergerak? Tanya Tak Goo. Ma Jun menggeleng. [hihi lucu banget noh ekspresi Ma Jun, disini itu keliatan banget kalau dia merasa Tak Goo itu hyungnya].
arrgg, cakep cakep,,mianhe, sepertinya kebanyakan capturenya Ma Jun nih |
Tak Goo melihat tali yang ada ditangannya, Tak Goo mengingat kata2 kakek, jika salah satu dari mereka melepaskan ikatan tali maka mereka dilarang untuk masuk ke dapur mengikuti workshop hingga kompetisi dilaksanakan. Tak Goo akhirnya membuka tali ditangannya, Ma Jun menghalanginya. “Apa yang kau lakukan, apa kau menyerah hanya gara2 kejadian ini” kata Ma Jun sambil memegangi tangan Tak Goo. “Maafkan aku Tae Jo, aku tidak bisa menepati janjiku, mereka mencariku bukan mencarimu, bila aku keluar kau akan selamat, dan bisa mengikuti kompetisi dengan tenang” kata Tak Goo. Tak Goo akhirnya melepaskan tali ditangnnya. Tak Goo memegan pundak Ma Jun, “Dengarkan aku, apapun yang terjadi kau jangan keluar, kau mengerti” kata Tak Goo pada Ma Jun. [oohh mereka so sweet]
Tak Goo akhirnya keluar dari persembunyian, semua para gangster memukulinya, Tak Goo menoleh kearah Ma Jun memberikan isyarat agar ia tidak keluar apapun yang terjadi, Ma Jun sangat cemas, ia bingung apa yang harus dia lakukan, tangannya sudah membawa kayu untuk membantu Tak Goo, namun Ma Jun mengurungkan niatnya.
Tuan Yang, Jin Gu dan Mi Sun mencari mereka berdua di pasar, setelah mencari kesana kemari, mereka bertemu Ma Jun yang sedang jalan sendiri dengan kaki terpincang2. Ma Jun tak tahu apa yang harus dikatakan pada mereka.
Tak Goo dibawa ke sebuah gudang, “Dasar bocah tengik, kau benar2 sudah tidak berkelahi? Tanya bos, “Sudah ku bilang aku sudah tidak berkelahi, aku hanya memegang tepung, aku ini seorang pembuat roti, tanganku hanya untuk membuat roti bukan untuk memukul orang, aku mohon maafkan aku jika aku punya salah, jika kau ingin memukulku silahkan” kata Tak Goo pasrah.”Dasar kau ini” bos membuang kayunya dan tidak jadi memukul Tak Goo. “Kau dan presdir, apa hubungan kalian? Tanya bos.”Dia sangat serius mencarimu”. “Apa, apakah benar seperti itu, kapan? Tanya Tak Goo, “2 tahun lalu, tidak lama setelah kau mencari pria bertato itu” jawab bos. Tak Goo sangat terkejut, ia menangis. Tak Goo ingat kata2 manager Han bila presdir tidak mencarinya, ternyata semua itu bohong, presdir tidak melupakan Tak Goo.
Sementara itu presdir menelepon seseeorang untuk mengetahui kabar tentang Tak Goo atau seseorang yang memiliki tato kincir. Namun presdir belum mendapatkan kabar apapun, ia meminta untuk melakukan pencarian.
Tak Goo pulang melewati pasar, ia bertemu penjual yang dagangannya berantakan olehnya. “berapa harga daganganmu ahjumma? Tanya Tak Goo. “Kami bukan pengemis, pergilah”, “aku tidak memberimu uang, aku membeli daganganmu”. Akhirnya Tak Goo membeli semua dagangan ibu itu dengan uang 17.000 won. [sekarung jagung dan beras]. Sebelum pergi anak penjual itu memberikannya roti yang terbuat dari beras, Tak Goo memakannya dan rasanya enak [emm,dari sini ide rotinya Tak Goo].
“Hei kau Kim Tak Goo, apa yang kau lakukan disini, ada apa dengan wajahmu, apa kau digigit nyamuk raksasa” kata tuan Yang. [haha pertanyaan yang konyol].
Ma Jun mendatangi Tak Goo, dan mengaitkan talinya ke tangan Tak Goo lagi. Tak Goo terkejut. [argghh,,backsoundnya bikin nangis]. Tuan Yang menyuruh Mi Sun dan Jin Gu pulang karena Tak Goo dan Ma Jun mungkin akan pulang terlambat. “Bos, ini ,,” kata Tak Goo sambil mengangkat tangannya. “Hais,,anak ini selalu seperti ini ketika aku tidak melihatnya” kata Mi Sun, [emm mereka bertiga itu berpura2 seolah2 tali tidak terlepas, makanya Tak Goo kaget]. Tak Goo terbengong2. “Apa yang kau lakukan, kau tidak mau membantuku? Kata Ma Jun, mereka berdua akhirnya pulang bersama, Tak Goo memapah Ma Jun pulang.
Sesampainya di rumah tuan Yang melapor pada kakek bahwa Tae Jo dan Tak Goo telah melakukan perjanjian itu dengan baik. Jadi tuan Yang meminta ijin pada kakek untuk member ijin mereka berdua untuk mengikuti workshop. Semua orang terlihat tegang menunggu keputusan kakek, “Baiklah, jika itu keputusanmu, mereka boleh mengikuti workshop lagi [workshop itu seperti latihan]”. mereka semua terlihat senang dan lega.
Ma Jun dan Tak Goo masuk kekamar. Tak Goo ingin mengompres kaki Ma Jun. namun Ma Jun menolak.
“ Aku sudah katakana padamu, lakukan apa yang diperintahkan Hyungmu”. Ma Jun akhirnya melunak. “Terima kasih Tae Jo” kata Tak Goo. “Aku tidak menolongmu karena aku suka padamu” kata Ma Jun. [ckckkc mirip Ma Jun kecil]. “Kau tak punya teman kan?? Tanya Tak Goo, mulai sekarang kau adalah temanku dan Hyungmu” [ckck PD abis]. “kata siapa aku mau jadi temanmu?” kata Ma Jun. “Aku yang bilang” jawab Tak Goo pede. [Ma Jun memandangi Tak Goo dengan heran, emm,,aku suka moment ini, aku gak bisa menggambarkan perasaan Ma Jun dengan tepat, susah untuk dituliskan, Ma Jun sebenernya gak benci dengan Tak Goo]
Keesokkan harinya, semua sudah berkumpul didapur, tuan Yang menanyai keadaan kaki Ma Jun, Ma Jun emngatakan bahwa kakinya membaik setelah di kompres es. Tuan Yang pun bertanya pada Tak Goo, apakah dia sudah mempuanyai bahan untuk mengikuti workshop, Tak Goo tak bisa menjawab, akhirnya dia mengeluarkan barang2 yang ia beli dipasar, semua heran dengan tindakan Tak Goo, tuan Yang berkata dengan bahan ini Tak Goo tidak bisa membuat roti. Jae Bok lalu mengambil tepung untuk Tak Goo, Mi Sun member mentega dan ragi. Mereka memberikan bahan2 itu untuk Tak Goo. Mi Sun memandangi Ma Jun, Ma Jun lalu memberikan telur dan kismis. Tak Goo merasa sangat terharu dengan kebaikkan teman2nya terutama Ma Jun, ia tak mengira Ma Jun akan memberikannya sesuatu. [haha suka Moment ini juga, sampai2 Ma Jun salting diliatin Tak Goo yang hampir nangis].
Usai pekerjaan ke bakery, semua beres2, Ma Jun keluar untuk buang sampah, tiba2 datang mobil mewah, ternyata itu adalah ibu Ma Jun. Ma Jun sangat terkejut.
Sementara itu walkman Ma Jun ketinggalan di dapur, Tak Goo berkata akan mengembalikannya pada Tae Jo. Tak Goo keluar disaat Ny Seo sedang bersama Ma Jun.
“Untuk apa ibu kesini? Tanya Ma Jun. “Aku hanya penasaran dimana kau bekerja dan aku ingin berbicara sesuatu, juga” kata Ny Seo. “Ibu, tak seorangpun tau siapa aku, jika ibu tetap disini orang akan melihat kita” kata Ma Jun. “ada yang akan kusampaikan Ma Jun” kata Ny Seo. “Kita akan membicarakannya di telpon, atau ketika aku pulang” kata Ma Jun cemas. “Kau tak perlu disini lagi, pulanglah lalu belajar bisnis”. “Aku tak mau” kata Ma Jun kemudian meninggalkan Ny Seo. “Ma Jun dengarkan ibu” teriak Ny Seo.
Tak disangka Tak Goo sudah berada di depan Ny Seo dan Ma Jun. Ma Jun sangat terkejut begitu pula dengan Tak Goo, “Tae Jo, kau…”. Sementara itu Ny Seo terlihat tidak mengenali Tak Goo.
0 comments:
Post a Comment