Do you like this story?
Ibuu..!! teriak tak Gu. Tak Gu..!. Tak Gu berlari sekuat tenaga mengejar mobil yang membawa ibunya. Karena kalah cepat Tak Gu berbalik dan mengejar menggunakan mobilnya. Terlalu berbahaya Tak Gu, ibu mohon pelanlah” Kim Mi Sun khawatir karena melihat Tak Gu mengebut untuk mengejarnya, kamu bisa terluka Tak Gu... Jin Gu yang menyetir hanya bisa diam seribu bahasa. Sedangkan di lain mobil, Tak Gu dengan rasa marahnya Jangan khawatir ibu, kali ini aku tidak akan kehilangan ibu lagi!
Jin mengarahkan mobil kearah hutan, Tak Gu masih mengejar mereka saat tiba-tiba mobil Tak Gu terperosok dan tidak dapat berjalan. Tak Gu tanpa pikir panjang langsung berlari mengejar mobil yang semakin menjauh. Sedangkan dibelakang Tak Gu, orang-orang Manager Han mengejar Tak Gu, mencoba menghentikannya.
Tiba-tiba Jun Gu menghentikan mobil saat di depan jalan ada traktor yang menghalangi. Kaki tangan Manager Han yang bersama mereka turun untuk mengusir pengendara traktor. Di mobil kini tinggal Jin Gun dan ibu Tak Gu. Saat itulah ibu Tak Gu berniat untuk melarikan diri, tanpa disangka Jin Gu membuka kunci mobil tanpa berkata apapun. Serta merta ibu Tak Gu langsung melarikan diri. (sudah bisa ditebak bukan Jin Gu itu sebenarnya baik apa enggak).
Tiba-tiba Jun Gu menghentikan mobil saat di depan jalan ada traktor yang menghalangi. Kaki tangan Manager Han yang bersama mereka turun untuk mengusir pengendara traktor. Di mobil kini tinggal Jin Gun dan ibu Tak Gu. Saat itulah ibu Tak Gu berniat untuk melarikan diri, tanpa disangka Jin Gu membuka kunci mobil tanpa berkata apapun. Serta merta ibu Tak Gu langsung melarikan diri. (sudah bisa ditebak bukan Jin Gu itu sebenarnya baik apa enggak).
Tak Gu terus berlari dan mencari ibunya. Dibelakangnya orang-orang Manajer Han masih mengejar Tak Gu. Di lain pihak, ibu Tak Gu dikejar oleh kaki tangan Manajer Han yang sadar Ibu Tak melarikan diri. Saat Tak Gu melihat mobil yang membawa Ibunya telah kosong, dia semakin panik. “ Ibu, tunggu sebentar lagi, aku akan mendapatkanmu..ibu, tunggulah..”. Ibu Tak Gu yang semakin kehilangan penglihatannya semakin sulit untuk berlari. Dia melihat kebelakang dan kaki tangan Manajer Han masih mengejarnya,dia kembali berlari. Tanpa disadarinya, Jin Gu telah memukul kaki tangan tersebut sehingga tidak bisa mengejar Kim Mis Sun lagi.
“Tak Gu, dimana kamu?” gumam ibu Tak Gu yang tampak kelelahan. Saat itulah orang-orang yang mengejar Tak Gu menemukan Ibu Tak Gu, dan menahannya. Ibu Tak Gu ketakutan dan tidak dapat berlari lagi. “Lepaskan..lepaskan saya!!” jerit Ibu Tak Gu. “Lepaskan dia..!!” teriak Tak Gu, “Minggir! Aku tidak bisa melihat wajah ibu!”. “Kim Tak Gu, jika kamu tidak ingin mati, lebih baik pergi!” perintah pimpinan kelompok.
Tak Gu tetap bersikeras untuk menerobos, dan pukulanpun melayang kearah Tak Gu. “Tak Guu!” jerit Ibu Tak Gu. “Minggir, biarkan aku melihat wajah ibuku, minggir” dan Tak Gu pun terus dipukuli. Tak Gu tidak sedikitpun berusaha untuk melawan, karena dia memang pernah bersumpah tidak akan menggunakan kekerasan lagi. “Apa yang kalian lakukan, jangan sentuh anaku” Ibu Tak Gu bercucuran air mata. Orang-orang yang menahan Ibu Tak Gu terlihat sedikit tidak tega. Tak Gu terus dipukuli. Saat pukulan terakhir, Tak Gu menahannya dan berkata “ Berapa banyak lagi aku dipukuli olehmu agar kamu menyingkir? Sebelum aku bertemu ibuku aku tidak akan mundur! Jadi kamu putuskan, menyingkir atau pukuli saya sampai mati, hah?!” Tak Gu menegaskan. “ Untuku, sudah 14 tahun! Kami dipisahkan saat aku 12 tahun, dan itu sudah 14 tahun! Aku sudah mengembara, mencari dan mencari dan ibu yang aku cari-cari sudah ada didepan sana! Jika jadi aku, apa kamu akan mundur??kamu juga mempunya ibu! Yang aku jalani, tanpa tau apakah ibuku masih hidup atau mati, kamu pasti merasakan sebagai seorang anak lelaki!” ungkap Tak Gu dengan bercucuran air mata.
Ketua kelompok tersentuh dan akhirnya menyingkir pergi. Tak Gu menghampiri ibunya dengan perasaan mengharu biru. Ibu Tak Gu Tak kuasa menahan air mata, dengan penglihatan terbatas memeluk Tak Gu. Jin Gu menyaksikan dari kejauhan, lalu pergi. “Ibu, mari kita pulang kerumah”, “ya..kita pulang”.
Tak Gu tetap bersikeras untuk menerobos, dan pukulanpun melayang kearah Tak Gu. “Tak Guu!” jerit Ibu Tak Gu. “Minggir, biarkan aku melihat wajah ibuku, minggir” dan Tak Gu pun terus dipukuli. Tak Gu tidak sedikitpun berusaha untuk melawan, karena dia memang pernah bersumpah tidak akan menggunakan kekerasan lagi. “Apa yang kalian lakukan, jangan sentuh anaku” Ibu Tak Gu bercucuran air mata. Orang-orang yang menahan Ibu Tak Gu terlihat sedikit tidak tega. Tak Gu terus dipukuli. Saat pukulan terakhir, Tak Gu menahannya dan berkata “ Berapa banyak lagi aku dipukuli olehmu agar kamu menyingkir? Sebelum aku bertemu ibuku aku tidak akan mundur! Jadi kamu putuskan, menyingkir atau pukuli saya sampai mati, hah?!” Tak Gu menegaskan. “ Untuku, sudah 14 tahun! Kami dipisahkan saat aku 12 tahun, dan itu sudah 14 tahun! Aku sudah mengembara, mencari dan mencari dan ibu yang aku cari-cari sudah ada didepan sana! Jika jadi aku, apa kamu akan mundur??kamu juga mempunya ibu! Yang aku jalani, tanpa tau apakah ibuku masih hidup atau mati, kamu pasti merasakan sebagai seorang anak lelaki!” ungkap Tak Gu dengan bercucuran air mata.
Ketua kelompok tersentuh dan akhirnya menyingkir pergi. Tak Gu menghampiri ibunya dengan perasaan mengharu biru. Ibu Tak Gu Tak kuasa menahan air mata, dengan penglihatan terbatas memeluk Tak Gu. Jin Gu menyaksikan dari kejauhan, lalu pergi. “Ibu, mari kita pulang kerumah”, “ya..kita pulang”.
Dikediaman Presdir, Ny. Seo sedang membaca ketika Ja Kyung dan adiknya baru kembali dari acara penikahan Ma Jun Yu Kyung. Ny. Seo terlihat kesal. “ Pernikahan yang indah ibu, cukup tenang dan sederhana. Tak ada tamu tetapi Ma Jun dan Yu Kyung, mereka berdua sangat khitmad dan tulus, sekarang meraka sudah menjadi suami istri ibu”. Ny.Seo semakin marah mendengar perkataan Ja Kyung.
Ny. Seo masuk ke ruangan dengan kemarahan yang memuncak. Anak busuk, setelah bagaimana saya membesarkanmu, setelah saya hidup dengan harapanku serahkan padamu. Kau mengkhianatiku seperti ini?.
Disebuah kamar hotel, tempat Ma Jun dan Yu Kyung berada. “Bagaimana perasaanmu? Setelah menjadi menantu di keluarga Geosung” Tanya Ma Jun dengan menatap jauh pemandangan luar jendela. “Saya lelah” saut Yu Kyung. “Katakan padaku, dan aku bertanya karena aku sangat penasaran. Kanapa kamu sangat suka dengan dia (Tak Gu)? Apa hanya karena kenangan teman masa kecil? Atau kamu benar-benar mencintainya sebagai seorang lelaki?” lanjut Ma Jun dengan sikap dinginnya. Yu Kyung berkelit dan Ma Jun semakin jengkel dibuatnya. Ma Jun berkata kalau Yu Kyung sebenarnya ragu-ragu dari awal membuat sumpah. Ma Jun hanya tersenyum dan tertawa (getir) dan berkata “Bagaimanapun, kamu dan aku sudah mencapainya, karena kita masing-masing punya tujuan. Sekarang saya menikahimu seperti yang kamu inginkan, aku kira kini giliranku”. Ma Jun tersenyum dengan penuh arti. Yu Kyung binggung dan curiga. “Dengarkan baik-baik apa yang ingin aku katakan” lanjut Ma Jun dengan emosi yang tidak bisa dibaca.
“Ini merupakan rahasia yang menarik, aku menyimpannya sendiri sejak umur 12 tahun” kata Ma Jun sambil memegang tangan Yu Kyung yang memakai gelang pemberian Ma Jun “ dan rahasia itu berawal dari gelang ini” lanjut Ma Jun senyum dengan aneh. Ma Jun pada akhirnya menceritakan sejarah dia mendapatka gelang tangan yang sekarang dipakai oleh Yu Kyung. Rahasia yang dia simpan rapat-rapat selama 14 tahun. Yu Kyung terbelalak dan terkejut apa yang Ma Ju bilang. Masih dengan senyumnya Ma Jun melajutkan “mungkin kamu tidak percaya, tapi itu semua benar. Bagaimana menurutmu,menarik bukan?”. Ma Jun berkata bahwa tidak ada rahasia diantara sepasang suami istri. Ma Jun menyuruh Yu Kyung untuk istirahat dan mengecup keningnya. Yu Kyung hanya menurut karena masih bingung dan masih tidak percaya.
Malam itu Ma Jun pergi kediskotek bersama teman-temannya untuk melampiaskan emosinya. (Sepertinya kesal karena melihat Yu Kyung berpelukan sama Tak Gu sebelum mereka menikah, makanya dia bersikap seperti ini terhadap Yu Kyung).
Yu Kyung terduduk lemas sendirian di kamar hotel. Dia melihat gelang yang dipakainya dan teringat perkataan Ma Jun kepada dirinya dulu saat Ma Jun memberikan gelang padanya. Mungkin ini berarti awal dari kesedihan, dikarenakan hal ini. Dan jika kamu mengetahuinya, kamu akan melanjutkan jalan ini bersamaku. Aku akan menempatkannya paling akhir, seperti itulah. Yu Kyung tersenyum getir dan menahan tanggis. Dia melihat pantulan dirinya dikaca, pikirannya berkecamuk.
Yang Mi Sun sedang menyapu halaman ketika tiba-tiba datang sebuah mobil dan berhenti tepat didepannya. Ternyata itu Tak Gu dan Ibunya. “Tak Gu..” panggil Mi Sun dengan hati sumringah. Tak Gu tertidur dipundak Ibunya. Ibunya membangunkan Tak Gu. Tak Gu terbangun dan tersenyum lebar saat melihat Mi Sun.
Mereka bertiga masuk kedalam rumah, “saya pulang..ini Ibuku” Tak Gu memperkenalkan kepada Tuan dan Nyoya Yang serta Paman Gapso. “Aigoo..bagaiaman kabar anda?aku Heo Gap Soo” salam Paman Gap So antusias, “Wow..tak Gu, kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau ibu begitu cantik? Lanjut paman Gap So ganjen (wkwkwk). “Bagaimanapun, saya berterimakasih kepada semuanya. Kalian menampung Tak Gu yang tidak ada tempat untuk pergi” ungkap Ibu Tak Gu. “Ah..tidak, kami bahkan mendapatkan banyak pertolongan dari Tak Gu. Dia sudah seperti keluarga sekarang” kata Tuan Yang. Tak Gu dan ibunya disambut hangat di PBB.
Mereka bertiga masuk kedalam rumah, “saya pulang..ini Ibuku” Tak Gu memperkenalkan kepada Tuan dan Nyoya Yang serta Paman Gapso. “Aigoo..bagaiaman kabar anda?aku Heo Gap Soo” salam Paman Gap So antusias, “Wow..tak Gu, kenapa kamu tidak pernah mengatakan kalau ibu begitu cantik? Lanjut paman Gap So ganjen (wkwkwk). “Bagaimanapun, saya berterimakasih kepada semuanya. Kalian menampung Tak Gu yang tidak ada tempat untuk pergi” ungkap Ibu Tak Gu. “Ah..tidak, kami bahkan mendapatkan banyak pertolongan dari Tak Gu. Dia sudah seperti keluarga sekarang” kata Tuan Yang. Tak Gu dan ibunya disambut hangat di PBB.
Mereka berdua menempati kamar Tak Gu yang dulu ditinggali bersama Tae Jo. Mereka melanjutkan reuni keluarga. “Mulai sekarang jangan khawatir tentang apapun dan tetaplah tinggal di sini. Aku hanya di rumah Presdir Gosung sampai Presdir sadar” kata Tak Gu dengan lembut, “ setelah dia sadar kembali aku akan kembali”. Ibu Tak Gu sedikit tidak enak jika mereka tinggal di PBB. Ibu Tak Gu takut merepotkan. “ Bagaimanapun mereka sudah seperti keluarga, jika ibu tidak nyaman, setelah aku pergi dari rumah Presdir kita akan mendapatkan rumah kita” lanjut Tak Gu. Kim Mi Sun terharu dan menyentuh rambut Tak Gu. “ Kapan anaku tumbuh menjadi lelaki yang besar? Kamu sekarang benar-benar sudah dewasa” dengan tangis haru Kim Mi Sun melanjutkan “ Semua waktu yang berharga, bagaimana agar aku bisa mendapatkan kembali?”. “Kamu masih tetap sama ibu” kata Tak Gu. “Terimakasih, sudah tumbuh dengan baik, tumbuh sebagai orang yang baik”. Mereka menanggis bahagia bersama.
Yang Mi Sun beniat untuk memanggil mereka untuk sarapan bersama. Mi Sun membuka pintu kamar, tiba-tiba Mi Sun mengurungkan niatnya saat melihat Tak Gu dan ibunya tertidur sambil saling berpegangan tangan.
Di tempat Manager Han, dia sedang menanyai Jin Gu “ apa yang kamu bilang, kamu kehilangan dia?”. “Bukan aku penyebabnya. Orang-orangmulah yang membiarkannya mereka pergi!”. Pemimpin kelompok mengaku bahwa dia tidak sanggup menahan Tak Gu dan ibunya, karena walaupun mereka orang jahat yang hanya tahu memukul orang dan melakukan tindakan kotor semudah mereka biasa makan tapi mereka bisa merasakan perasaan ikatan antara Tak gu dan ibunya. Manager semakin marah melihat tindakan orang-orangnya. “Mulai sekarang, jika anda punya tugas untukku, biarkan saya kerjakan sendiri” kata Jin Gu lalu dia meninggalkan Manager Han. Tangan kanan Manager Han yang dipukul Jin Gu muncul. “Apa kamu yakin orang yang memukul kamu itu Jin Gu?” Tanya Manager Han. “Ya, aku yakin” jawabnya. Manager Han semakin berhati-hati terhadap Jin Gu dan mulai mencurigainya.
Presdir yang sebenarnya sudah sadar sedang menelepon seseorang, “Ya, aku mengerti. Jadi itu yang terjadi. Mulai dari sekarang, sampai kamu menemukan dokumen yang aku maksud, berhati-hatilah. Manager Han sangat mudah curiga. Ingat,ini untuk Tak Gu”. Presdir merencanakan itu semua demi Tak Gu untuk menjadi pemimpin Geosung. Di tempat lain, Jin Gu mendengarkan instruksi Presdir dengan seksama.
Tanpa Jin Gu ketahui bahwa manager Han mengirim orangnya untuk mengikuti Jin Gu.
Presdir terjatuh di kamarnya saat akan kembali ketempat tidurnya, pada saat bersamaan Ja Kyung yang berada dirumah mendengarnya. Dia terkejut saat mendapati ayahnya telah sadar. Predir meminta Ja Kyung untuk merahasiakannya dari yang lain terutama ibunya. Ja Kyung menyanggupinya dengan syarat Presdir mau memberitahukan alasanya kenapa ayahnya berpura-pura belum sadar.
Ternyata ibu mertunya, Ny. Seo meminta bertemu dengan Yu Kyung. Yu Kyung berbohong Ma Jun sedang tidur di kamar saat Ny. Seo bertanya. Ny. Seo memutuskan bahwa Yu Kyung dan Ma Jun harus tinggal bersama mereka di rumah Presdir. Rasa kebencian sangat tampak dari masing-masing sikap mereka.
Saat akan beranjak pergi, saat itulah Ny. Seo melihat Ma Jun sedang berjalan mesra dengan wanita lain. Yu Kyung memandang dengan rasa tidak percaya. Ny. Seo pun tak kalah terkejutnya. Dengan santainya Ma Jun menghampiri mereka, “apa yang membuat ibu pagi-pagi datang?”. “Bagaimana dengan kamu? Apa yang kamu lakukan? Dan siapa wanita itu?!”. “Bukan siapa-siapa” Ma Jun menanggapinya dengan santai dan tersenyum tanpa dosa “hanya gadis yang berpesta dengan saya semalam”. Yu Kyung yang mendengarnya tampak geram. Ma Jun menyadari sikap Yu Kyung dan tersenyum sinis. Dan dia bersikap mesra terhadap Yu Kyung saat berpamitan hendak ke kantor.
Yu Kyung kembali kerumah Presdir bersama Ny. Seo. Lalu Seo Rim menunjukan kamar Yu Kyung dan Ma Jun, dan dia bersikap sinis dan berkata pedas kepada Yu Kyung bahwa semoga apa tujuannya dia menjadi menantu keluarga Geosung bisa tercapai walaupun entah itu bisa membuat Yu Kyung bahagia atau tidak. Yu Kyung termenung.
Tak Gu memasuki gedung kantor dengan wajah sumringah. Senyum lebar. Saat itulah dia berpapasan dengan Manager Han beserta rombongan. Semula Manager Han terlihat cuek dengan Tak Gu, akan tetapi Tak Gu menghentikannya, “Selamat pagi, Manager Han Seung Jae”. Langkah Manager Han terhenti dan dia berhadapan dengan Tak Gu. “Berkat dirimu aku dapat bertemu dengan ibuku kembali” sindir Tak Gu, “Apa yang kamu bicarakan?’’ saut Manager Han pura-pura tidak ada apa-apa. Tak Gu semakin kesal dan dia berteriak apa Manager Han tidak malu hidup seperti itu sebagai orang yang sudah tua. Manager Han hanya tertawa dan menghina Tak Gu. Dan dia mengancam Tak Gu lebih baik mundur agar tidak akan semakin banyak orang terluka. Akan tetapi Tak Gu tidak gentar sedikitpun. Mood Tak Gu berubah 180 derajat.
Tiba-tiba assistennya yang lain mengabarkan bahwa di pabrik Cheongsan gagal untuk mengirim roti-rotinya. Tak Gu langsung meluncur ke Cheonsan. Di sana dia bertemu dengan para konsumen yang sedang complain. Tak Gu langsung meminta maaf karena masalah itu. Salah seorang konsumen serta merta tidak terima, “mari liat kesepakatan dalam kontrak!”. “maaf, kontrak?” Tanya Tak Gu dengan polosnya. “ Dalam hal barang yang tak bisa dikirim, pabrik akan mengkompensasi kerugian tiga kali lipat nilai barang yang seharusnya dikirim” kata pihak konsumen “itu kesepakatannya!”. “Apa ada kesepakatan seperti itu?” Tanya Tak Gu binggung bercampur kaget. Konsumen tersebut malah binggung karena pimpinan perusahaana tetapi tidak mengetahui akan hal kontak. Ternyata ini bukan kali pertama pabrik Cheongsan tidak dapat melakukan pengiriman. Tak Gu bertambah kaget dan memandang Manager Cheongsan. Akhirnya mereka meminta penggantian kerugian dalam waktu sebulan.
Tak Gu terlihat kesal dengan Kepala Manager Cheongsan. “Sudah saya bilang dari awal, pabrik ini tidak ada harapan!” kata kepala pabrik. Tak Gu masih terlihat syok.
Di kantor, gliliran Ja Kyung marah-marah kepada Tak Gu. Karena Ja Kyung memperoleh informasi dari bagian PR masalah situasi pabrik Cheongsan. Tak Gu meminta maaf dan berjanji akan mengatasinya. “Bagaimana recananya?apa kamu sudah punya?” Tanya ja Kyung dengan ketus. Tak Gu menjawab tidak. Ja Kyung semakin kesal. “Untuk sementara aku hanya bisa berusaha” Tak Gu berusaha menyakinkan kakaknya. “ Jika kamu duduk di kursi presdir, jawab dengan penuh tanggungjawab sebagai seorang Presdir! Apa kamu tahu berapa banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya pada Geosung? Jika kamu termasuk keluarga yang kamu dukung, itu lebih dari dua ribu atau tiga ribu. Makan dan tempat berlindung mereka bergantung pada rencanamu dan apa yang baru saja kamu bilang?” kata Yu Kyung dengan menggebu-gebu. Maka Tak Gu dengan hangatnya meminta Yu Kyung untuk mengajarinya.
Yu Kyung yang bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan presdir bertanya kenapa dia harus mengajari Tak Gu, sedang sebagai anak lelaki Ma Jun menjadi Ketua Tim Departemen Pengembangan dalam waktu semalam, sedang Tak Gu menggantikan Presdir. Tanpa usaha seperti Ja Kyung hanya karena mereka anak lelaki. Hal ini yang semakin membuat Ja Kyung kesal. “ Karena kakak khawatir dengan Geosung sama seperti Presdir” jawab Tak Gu “lebih dari siapapun. Aku adik mu yang paling muda, sudah selayaknya mendapat teguran ketika aku membuat kesalahan”. Ja Kyung tersentuh dengan perkataan Tak Gu.
Ma Jun : Ada hal apa sehingga memanggil aku keluar dari jam kantor?
Yu Kyung : Kamu menanyakan kenapa aku begitu sangat menyukai Tak Gu, bukan? Ketika dengan Tak Gu, aku merasa seperti orang baik-baik. Tidak kikuk saat tertawa. Tidak merasa malu berbahagia sesuai dengan keingananku.
Ma Jun : lantas kenapa kamu memilih aku bukan Tak Gu?(berusaha menutupi kekesalannya)
Yu Kyung : aku tidak mau Tak Gu mengetahui bahwa aku bukan orang bai-baik, betapa menakutkannya diriku. Tiap kali aku melihatmu, aku seperti melihat diriku. Bagaimana kamu tidak bisa memaafkan orang yang menyebabkan kesedihan dan penderitaanmu. Aku merasakan rasa sakitmu dan merasakan simpati untukmu.
Ma Jun : jadi kamu menikah hanya karena rasa kasihan padaku?(semakin kesal)
Yu Kyung akhirnya membuat kesepakatan dengan Ma Jun untuk menjalaninya sampai akhir (kesepakatan mereka sebelumnya), tidak peduli siapa yang akan sakit dan siapa yang akan hancur.
Yu Kyung : dalam waktu singkat, aku memutuskan menikahimu dan bermimpi kebahagiaan dengan dirimu karena saya punya delusi bahwa mungkin kamu punya perasaan terhadap aku. (Ma Jun bodo.bodo,abis nikah malah jutek, lari deh Yu kyung nya) Tapi Gu Ma Ju kamu benar-benar lelaki buruk!.
Ma Jun terhenyak setelah mendengar pengakuan dari Yu Kyung.
Setelah itu, sikap Shin Yu Kyung berubah 180 derajat. Berubah dalam hal sikap dan penampilan, seakan-akan dia berubah seperti “Ny. Seo” kedua. Membuang sisi Shin Yu Kyung yang dulu.
Di PBB, ibu Tak Gu sedang menunggu Tak Gu pulang dan Yang Mi Sun menghampirinya. “Kenapa kamu belum tidur?” Tanya ibu Tak Gu. Gelagapan Mi Sun menjawab bahwa dia juga tidak bisa tidur. Ibu Tak Gu tahu Mi sun juga sedang menunggu Tak Gu. Tak Gu yang baru saja pulang, tersenyum melihat keakraban diantara mereka.
Mi Sun menyajikan chessecake untuk Tak Gu dan ibunya. “Dia membuatnya khusus untukmu Tak Gu. Tak Gu yang semula perasaannya kacau balau karena masalah kantor menjadi sedikit terobati. Tapi Tak Gu berusaha untuk menutupi pikirannnya dan memuji roti buatan Mi Sun. “Bibi, hanya karena nama kita sama dia terus saja memanggil aku kedelai jatuh” keluh Mi Sun pada ibu Tak Gu saat Tak Gu masih saja memanggil dia kedelai. Ibu Tak Gu membela Mi Sun dan menyuruh Tak Gu untuk memanggil namanya. Tak Gu berkilah karena Mi Sun cantik makanya dia memanggilnya dengan sebutan kedelai. Tak Gu dan Mi Sun daling menggoda dan bercanda. Tiba-tiba penglihatan ibu Tak Gu mulai buram dan kabur.
Sedangkan di kamar, Yu Kyung menyentuh cincin perkawinannya. Termenung dan merasa kesepian.
Paginya, Ny. Seo, Yu Kyung, Ja Kyung dan adiknya sarapan bersama. Ny. Seo menyindir Yu Kyung karena Ma Jun tidak pulang semalaman. Yu Kyung yang merasa kesal, memperlihatkan gelangnya kepada Ny. Seo. “Yang aku dengar, gelang ini dulu milikmu ibu” kata Yu Kyung dengan sengaja. Ny. Seo terperanjat. “ 14 tahun yang lalu, ma Jun bilang dia mengambilnya di kebun. Dia bilang saat itu hujan deras, apa anda mengingatnya?” kata Yu Kyung dengan nada ancaman secara halus. Ny. Seo syok. Ja Jyung yang mendengarnya merasa binggung atas ucapan Yu Kyung.
Di kamar Presdir, Ny. Seo mondar-mandir tampak cemas, masih syok. Dia memandang kearah Presdir yang (pura-pura) terbaring dikasur.
Ja Kyung merasa masih curiga dengan perkataan Yu Kyung berkaitan dengan gelangnya. Dia teringat saat Ma Jun memperlihatkan gelang kepada ibunya saat bersikeras untuk menikahi Yu Kyung. Teringat 14 tahun yang lalu saat Ma Jun bertingkah aneh dan memegang gelang tersebut. Yu Kyung berusaha untuk mencerna. Yu Kyung teringat alasan kenapa Presdir menyuruhnya merahasiakan bahwa Presdir sudah sadar.
[Flashback]Untuk mencari tahu kebenaran. Aku tidak bisa memberitahu apapun dan kamu tidak perlu tahu apapun. Jangan mencontoh orang yang lebih tua lakukan dan hanya perlu khawatir apa yang harus kamu lakukan. Lebih dari apapun, kamu harus menjagaTak Gu [Flashback end]
Tak Gu sedang membujuk konsumen yang complain agar diberi satu kesempatan lagi untu mengirim barang sekali lagi. Konsemen tersebut lebih mempermasalahkan dari rasa roti yang tidak seperti dulu. Tak gu merasa sedikit frustasi.
Tak Gu kembali ke pabrik Cheongsan. Dia mengedarkan pandangan disekeliling pabrik yang sepi lalu menghela nafas.Tak Gu bertanya pada diri sendiri apa bisa dirinya mengembalikan pabrik Cheongsan seperti dulu. Tanpa disangka kakaknya, Yu Kyung mendatanginnya.
Cuaca sepertinya akan hujan, terdengar petir saat Ma Jun pulang kerumah. Manager Han menemui Ny. Seo yang sedang melihat Presdir di kamarnya. Mereka berdua pergi ke perpustakaan. Presdir membuka matanya.
Manager Han : ada masalah apa? Apa yang mengganggumu?
Ny. Seo : (terlihat masih kalut) malam itu saat ibu meninggal, bukankah kamu bilang kalau hanya kita berdua yang tahu apa yang terjadi? Aku berpikir Ma Jun melihat sesuatu. Sorang Anak yang memiliki gelangku selama 14 tahun.
Manager Han : apa? (terkejut) Bagaimana bisa?
Ny. Seo : awalnya aku mengira dia hanya memungutnya di kebun dan mencoba untuk menyulitkanku. Tapi kurasa bukan begitu. Malam itu saat ibu meninggal, aku rasa ma Jun kita mengetahuinya!
Manager Han : (masih tidak percaya) tidak mungkin! Aku mencarinya disekitar area secara menyeluruh dan Ma Jun hanya bocah berumur 12 tahun! Tidak ada alasan dia untuk turun ke bawah waktu itu, kalaupun iya menyaksikan. Mustahil dia menyembunyikan dan membodohi kita.
Ny. Seo : lantas bagaimana kamu bisa jelaskan kenapa Yu Kyung mengetahuinya?! Ma Jun memberitahu semuanya. Ada kemungkinan Ma Jun ada di sana malam itu. Lalu, kita harus bagaimana?
Di luar mulai hujan deras, petir bersautan. Manager Han masih syok. Dan bertanya dimana Yu Kyung kepada Ny. Seo. Dan Ny. Seo pun semakin frustasi. Diatas, di kamar mereka”. Manager Han berbalik akan keluar saat petir kembali menyambar dan diliatnya Presdir sudah ada didepan pintu (serasa disambar gledeg deh om..). Ny. Seo pun terperanjat. Petir kembali menyambar. Presdir menatap keduanya dengan tatapan penuh kebencian.
Presdir masuk dengan langkah tertatih-tatih. Ny. Seo dan manager Han mundur ketakutan. Ketika ibu meninggal, di mana kalian berdua?!” Tanya Presdir dengan kemarahan yang kentara. Ny. Seo gugup. Presdir mengulangi pertanyaan dengan kemarahan meledak dan teiak kepada keduanya. "AKU SEPENUHNYA..SEPENUHNYA..TIDAK AKAN MEMAAFKAN KALIAN BERDUA!" Tanpa mereka sadari ma Jun berdiri di luar, mendengarkan percakapan mereka.
To Be Continued BLD Chapter 29…
0 comments:
Post a Comment