Do you like this story?
ep. 1 part 3
Finally....
Yang Guo bekerja sebagai pengasuh dengan sebelumnya diwanti-wanti Yang Duo tentang dua keponakan Yu Ping. Esoknya dengan berbekal foto Yang Guo menjemput kedua keponakan Yu Ping di sekolah
Dan penyiksaanpun dimulai, baru saja Yang Guo mengenal diri kedua anak itu langsung melemparkan peralatan sekolahnya ke Yang Guo. Sepanjang perjalanan Yang Guo memperhatikan kedua anak itu, TAK ADA YANG SALAH, pikir Yang Guo tapi mengapa mereka selalu membuat ulah dan bahkan memiliki predikat menyeramkan bagi pengasuhnya. Saat sedang berfikir, Yi Fei meminta Yang Guo membelikan minum, namun begitu selesai membeli minuman, Yi Fei dan Yi Ting menghilang.
Dikantor Yu Ping sedang menghadapi rival pengacaranya yang memaksanya mengubah status sebagai pengacara yang tak pernah gagal karena kalah dalam sebuah kasus perceraian. Yang Guo yang panik langsung saja menerobos masuk ke ruang rapat Yu Ping dan tak sengaja menabrak pengacara yang menjadi lawan Yu Ping. Takdir masih berpihak pada Yu Ping, berkas kesepakatan yang telah ditanda tangani klien Yu Ping yang terjatuh dimeja karena tertabrak Yang Guo,
sengaja disiram kopi olehnya."Bos.... terjadi masalah, kedua anak itu hilang tapi aku bukan sengaja... aku pergi sebentar mereka sudah menghilang, tolong jangan pecat aku, kakakku akan membunuhku..."Yang Guo memohon.
Yu Ping hanya melihatnya dan memberi arah untuk melihat keluar ruangan, ternyata Yi Fei dan Yi Ting ada bersama Yang Duo.
Yu Ping hanya melihatnya dan memberi arah untuk melihat keluar ruangan, ternyata Yi Fei dan Yi Ting ada bersama Yang Duo.
"kakak berjalan cepat sekali, kami tak bisa mengejar..."ucap Yi Fei tak berdosa. Yang Duo mengomel pada Yang Guo yang masih berdiri dhadapan Yu Ping.
"sudah ketemu..."Yang Guo meringis didepan Yu Ping.
Yang Guo bergegas mendekati kedua anak itu, sementara itu pengacara saingan Yu Ping marah-marah karena ulah Yang Guo yang sembrono dan tidak meminta maaf, Yu Ping hanya tersenyum melihat rivalnya. Tiba-tiba Yang Guo datang dan langsung membenarkan letak wig pengacara itu. *wkwkwkwk, tu Yang Guo polos amad maen benerin pala olang eh wig dipala olang*
Yang Duo habis-habisan memarahi kecerobohan Yang Guo, Yu Ping menyaksikan semua itu. Dikira akan di pecat namun Yu Ping malah menyuruh Yang Guo membawa Yi Fei dan Yi Ting pulang.
Yang Guo bergegas mendekati kedua anak itu, sementara itu pengacara saingan Yu Ping marah-marah karena ulah Yang Guo yang sembrono dan tidak meminta maaf, Yu Ping hanya tersenyum melihat rivalnya. Tiba-tiba Yang Guo datang dan langsung membenarkan letak wig pengacara itu. *wkwkwkwk, tu Yang Guo polos amad maen benerin pala olang eh wig dipala olang*
Yang Duo habis-habisan memarahi kecerobohan Yang Guo, Yu Ping menyaksikan semua itu. Dikira akan di pecat namun Yu Ping malah menyuruh Yang Guo membawa Yi Fei dan Yi Ting pulang.
Tiba dirumah Yu Ping, Yu Fei dan Yu Ting langsung mengerjai Yang Guo, memintanya mengambilkan ponsel dibawah tempat tidur yang ternyata telah ditaruh ular. Bukannya takut Yang Guo malah mengambil ular itu dengan senang, dan menunjukkan pada Yi Fei dan Yi Ting yang terlihat ketakutan. *jeng jeng, nakut-nakutin ma takut.. piye to' ndok... payah*
Larut malam Yu Ping hendak meninggalkan kantor namun ia mendapati Yang Duo yang masih dimeja kerja sedang membaca dengan penerangan yang minim. Yu Ping menyarankan untuk menyalakan lampu, namun tak lama ponselnya berbunyi, Hui Fan kekasih Yu Ping menelpon.
"batalkan semua janji ditanggal 21..."ucap Yang Duo yang paham maksud bosnya yang sedang senang.
Yu Ping memasang muka bahagia karena akhirnya bisa bertemu dengan kekasihnya setelah lama tak berjumpa, dalam perjalanan pulang pikiran berkelana pada masa pacarannya dengan Hui Fan semasa kuliah.
Tiba dirumah Yu Ping menyaksikan rumahnya berantakan, Yang Guo masih berada disana yang baru menidurkan Yi Fei dan Yi Ting. Sambil merapikan mainan, Yang Guo terus menceritakan segala hal yang baik tentang hubungannya dengan kedua bocah itu, Yu Ping mendengarkan sambil memanaskan makanan. Saat pamitan Yu Ping menawarkan Yang Guo untuk makan dan memasak makanannya sendiri.
Yang Guo senang saat melihat begitu banyak makanan didalam kulkas, ia langsung memasakknya. Yu Ping hanya memperhatikan sambil tersenyum. Yu Ping terkejut saat melihat menu yang akan dimakan Yang Guo, sambil makan Yang Guo bercerita bagaimana hidupnya yg susah dan tentang "AH DE" yang selalu menyukai masakannya. "Ah de????" Tanya Yu Ping.
Yu Ping Bertanya siapa "ADE", Yang Guo yang tersadar langsung mengatakan kalau AH DE adalah hewan peliharaannya. Perbincangan dimeja makan terus berlanjut sampai Yu Ping membahas masalah Yang Guo yang mencintai sesama jenis. Yang Guo panik dan salah tingkah.
Dia takut salah bicara Yang Guo berpura-pura sakit perut, meninggalkan Yu Ping dan muntah di kamar mandi.
Sepulang dari rumah Yu Ping, Yang Duo memarahi adiknya yang tidak sopan karena sudah diberi makan lalu memuntahkannya kemudian pergi. Yang Guo kesal karena disalahkan, ia bilang kalau semua ini karena kakaknya hingga Yu Ping menganggapnya Lesbi. Yang bersaudara bingung bagaimana meyakinkan Yu Ping dan menghindari semua pertanyaan tentang Yang Guo yang Lesbi, Yang Guo kemudian menghubungi Yi Ling yang sedang ikut kelas opera dan segera menyusulnya.
Yang Guo diajari bagaimana bertingkah layaknya seorang laki-laki.
Esoknya seperti biasa Yang Guo menjemput Yi bersaudara untuk mengantarnya ke sekolah, datang dengan gaya berbeda membuat Yu Ping bingung dengan ulah Yang Guo.
*Teh Na, pikunya ambil piku Yu Ping berdiri di depan pintu yang senyum dikulum sesudah Yang Guo bilangg "i don't care" ya.. author request ni... alamak jan cakep nian, adoh mantan pa kabar yack...*
(mba mee yg ini bukan?)
Kenakalan Yi bersaudara terus berlanjut, namun semua itu tak membuat Yang Guo meyerah begitu saja walau harus menahan emosi. "kakak, jurus kita sudah habis tapi sepertinya dia tidak menyerah.."ucap Yi Ting pada Yi Fei. Bukan Yi bersaudara kalau mereka habis akal untuk mengerjai seseorang. Saat Yang Guo didapur, Yi Ting menembaknya dengan tembakkan air yang membuat Yang Guo hilang kesabaran mengejar mereka berdua, saat melemparkan bola.......
"habislah kau.... itu patung kesayangan paman..."teriak Yi Fei dari tangga saat Yang Guo tak sengaja menjatukan patung milik Yu Ping hingga tangannya patah.
Di rumah Yang Duo habis memarahi Yang Guo, hingga gadis itu nekat ingin bunuh diri karena ia beranggap kalau tidak kakaknya yg melakukan pasti Yu Ping yang akan membunuhnya. *nyak rasa ni khayalannya Yang Guo dech, kan Yang Duo kerja ma Yu Ping dikantor masa sempet-sempetnya pulang terus marah-marah.. SUDAHLAH, Abaikan*
Yang bersaudara menyidang Yi bersaudara di sebuah restoran, "kami tidak membutuhkan pembantu, terlebih pembantu bodoh seperti dia.."ucap Yi Fei.
"walau hari ini kalian mengusir adikku, paman kalian akan terus mencarikan pembantu untuk kalian, namun yang pasti tidak ada pembantu lagi yang menerima pekerjaan ini. Tapi saat paman kalian menanyakannya padaku, aku akan mereferensikan orang ini, dia karate tingkat dua dan pedang tinggkat empat, dia pernah mematahkan kaki seorang anak saat dulu ia mengajar private..."ucap Yang Duo yang membuat Yi Fei terkejut. "paman kami tidak akan setuju..."jerit Yi Fei. "anak kecil, kira2-kira pamanmu mau mendengarkan aku atau kau?" ledek Yang Guo yang membuat Yi bersaudara menunduk pasrah dan akhirnya mereka berdamai.
Yang Guo menghias patung mirip Yu Ping, saat Yu Ping pulang kantor ia terkejut melihat kondisi patungnya dan bertanya pada Yang Guo. Yang Guo beralasan karena patung itu memperlihatkan beberapa anggota tubuh yg tidak baik untuk dilihat oleh anak kecil, Yi bersaudarapun membantu membuat argumen lain hingga membuat Yu Ping tak bertanya lebih lanjut.
Yang Guo mengucapkan terima kasih pada Yi bersaudara, namun keduanya malah keceplosan mengatakan kalau tangan patung itu patah dan didengar oleh Yu Ping yg sedang naik menuju kamarnya, dan langsung turun memeriksa patung itu dan menemukan tangan patungnya terbalut perban tebal.
Yang Guo bersimpuh dihadapan majikannya, Yu Ping melihat kedua ponakannya tersenyum senang. Yu Ping pun memaafkan Yang Guo walau mendapat protes dari kedua keponakanya. "kau tenang saja. Hanya kau pembantu yang bisa menjalin hubungan dengan mereka, bila aku memecatmu berarti aku mencari masalah..."ucap Yu Ping yang membuat Yang Guo lega.
Sepulang mengantar Yi bersaudara Yag Guo melewati bekas rumahnya dulu, TERJUAL, rumah itu telah terjual kini, Yang Guo hanya melihat-lihat didepan pagar.
"kau... kebetulan sekali... kau masih ingat padaku, kau pernah memberikan sweater padaku..."sapa laki-laki itu.
"sweater??? ah.. kau orang baik yang mau mendengar ocehanku saat mabuk..."jawab Yang Guo.
"kau membeli rumah ini??" Tanya Yang Guo. "bukan aku, klienku yang membelinya..."jawab laki-laki itu. "jadi kau seorang desainer? boleh aku masuk? aku menghabiskan masa kecilku disini..."pinta Yang Guo.
Keduanya menyisiri halaman rumah itu, sepanjang itu Yang Guo terus menceritakan masa kecilnya. Dulu ayahnya pernah memberikan magic ball pada hari ulang tahunnya. Ayahnya berkata dia bisa membacakan pengharapannya pada bola ajaib itu.
hingga Yang Guo teringat sesuatu, sebuah kotak yang tertanam dihalaman rumah itu.
Sementara itu Hui Fan seorang artis juga model yang tak lain kekasih Yu Ping datang dan mengadakan jumpa pers, yang diberondong pertanyaan seputar kekasihnya. Hui Fan berhasil melarikan dari wartawan dan segera menemui Yu Ping. Dikamar hotel wajah Yu Ping terlihat kesal dan memendang kecewa yang amat sangat saat menyaksikan tayangan jumpa pers Hui Fan.
"apa sulitnya memberitahu siapa kekasihmu.."teriak Yu Ping.
"Yu Ping, bukankah kita sudah membicarakannya.. lagi pula aku kan seorang bintang yang harus menjaga jarak dengan penggemarnya, membiarkan mereka berkhayal tentangku, sudahlah sudah susah payah aku menghindar untuk menemuimu mengapa saat bertemu jadi bertengkar.."bujuk Hui Fan.
"hubungan apa ini? mana ada hubungan yang dilakukan sembunyi-sembunyi..."ucap Yu Ping Kesal. Belum dijawab HP Hui Fan berbunyi managernya memberitahu kalau ada wartawan yang mengikutinya dan meminta Hui Fan meninggalkan hotel itu. Hui Fanpun pamit meninggalkan Yu Ping yang masih kesal.
*kiyaaa Teh Na, ijin bentar kabur mo nemenin Yu Ping, cian tu sendirian di hotel, keburu Rha nongol Teh...* #PLAAAK, disambit peyeum ma RF#
Yu Ping yang masih kesal kembali kerumah, disana ia menemukan Yang Guo sedang mengerang tak bisa bicara dan terus memegangi perut juga lehernya. Yu Ping yang awalnya cuek dan tak peduli jadi panik melihat Yang Guo, Ia memeluk Yang Guo dari belakang dan menggoncangkan tubuh Yang Guo hingga Yang Guo memuntahkan bola ajaibnya.
"lain kali jangan memasukkan sembarang benda kemulutmu.."ucap Yu Ping yang masih memeluk Yang Guo. SO CLOSED, keduanya bertatapan sampai akhirnya sadar dan menjauh satu sama lain.
"kenapa? kau tidak enak badan?" Tanya Yang Guo yang melihat Yu Ping duduk lemah dan menghela napas panjang. "o, kakakku pernah bilang kalau kau punya sakit maag..."ucap Yang Guo kembali.
"ada obat dikantong jasku, tolong ambilkan.."pinta Yu Ping.
Yang Guo mencari obat yang dimaksud, sempat menemukan kotak cincin namun tak dihiraukan dan terus mencari obat Yu Ping. Setelah menemukan langsung memberikannya pada Yu Ping.
"cinta sembunyi-sembunyi, apakah kau tidak merasa sakit hati.." ucap Yu Ping yang membuat Yang Guo bingung.
Yu Ping tersadar kalau ia bertanya pada Yang Guo dan memintanya melupakan pertanyaannya tadi (Nyak... masih kasep ya mantan pacarku ini wkwkwk, kata mbanya adam mirip ayah Adam wkwkwk, ah tapi dia bilang Luo Xi juga mirip ayah Adam, jadi mana yang bener hihi))
Yu Ping beristirahat, sementara Yang Guo terkejut melihat jam tangannya kalau ia terlambat menjemput Yi Bersaudara. Tiba disekolah Yang Guo membertahu keduanya kalau tidak membuat ribut karena paman mereka sakit. Saat Yi bersaudara menikmati makan siang Yng Guo tertidur dimeja makan dan Yi Fei pun punya rencana untuk mengerjai Yang Guo.
Malam hari, Hui Fan mendatangi rumah Yu Ping, ia memberikan hadiah pada Yi Fei dan Yi Ting,
lalu menemui Yu Ping dikamarnya.
DVD Nyak lagi nge hang katanya, segini dulu aja, teteh publish dulu ya...ntar bersambung ke part 2
Dia takut salah bicara Yang Guo berpura-pura sakit perut, meninggalkan Yu Ping dan muntah di kamar mandi.
Sepulang dari rumah Yu Ping, Yang Duo memarahi adiknya yang tidak sopan karena sudah diberi makan lalu memuntahkannya kemudian pergi. Yang Guo kesal karena disalahkan, ia bilang kalau semua ini karena kakaknya hingga Yu Ping menganggapnya Lesbi. Yang bersaudara bingung bagaimana meyakinkan Yu Ping dan menghindari semua pertanyaan tentang Yang Guo yang Lesbi, Yang Guo kemudian menghubungi Yi Ling yang sedang ikut kelas opera dan segera menyusulnya.
Yang Guo diajari bagaimana bertingkah layaknya seorang laki-laki.
Esoknya seperti biasa Yang Guo menjemput Yi bersaudara untuk mengantarnya ke sekolah, datang dengan gaya berbeda membuat Yu Ping bingung dengan ulah Yang Guo.
*Teh Na, pikunya ambil piku Yu Ping berdiri di depan pintu yang senyum dikulum sesudah Yang Guo bilangg "i don't care" ya.. author request ni... alamak jan cakep nian, adoh mantan pa kabar yack...*
(mba mee yg ini bukan?)
Kenakalan Yi bersaudara terus berlanjut, namun semua itu tak membuat Yang Guo meyerah begitu saja walau harus menahan emosi. "kakak, jurus kita sudah habis tapi sepertinya dia tidak menyerah.."ucap Yi Ting pada Yi Fei. Bukan Yi bersaudara kalau mereka habis akal untuk mengerjai seseorang. Saat Yang Guo didapur, Yi Ting menembaknya dengan tembakkan air yang membuat Yang Guo hilang kesabaran mengejar mereka berdua, saat melemparkan bola.......
"habislah kau.... itu patung kesayangan paman..."teriak Yi Fei dari tangga saat Yang Guo tak sengaja menjatukan patung milik Yu Ping hingga tangannya patah.
Di rumah Yang Duo habis memarahi Yang Guo, hingga gadis itu nekat ingin bunuh diri karena ia beranggap kalau tidak kakaknya yg melakukan pasti Yu Ping yang akan membunuhnya. *nyak rasa ni khayalannya Yang Guo dech, kan Yang Duo kerja ma Yu Ping dikantor masa sempet-sempetnya pulang terus marah-marah.. SUDAHLAH, Abaikan*
Yang bersaudara menyidang Yi bersaudara di sebuah restoran, "kami tidak membutuhkan pembantu, terlebih pembantu bodoh seperti dia.."ucap Yi Fei.
"walau hari ini kalian mengusir adikku, paman kalian akan terus mencarikan pembantu untuk kalian, namun yang pasti tidak ada pembantu lagi yang menerima pekerjaan ini. Tapi saat paman kalian menanyakannya padaku, aku akan mereferensikan orang ini, dia karate tingkat dua dan pedang tinggkat empat, dia pernah mematahkan kaki seorang anak saat dulu ia mengajar private..."ucap Yang Duo yang membuat Yi Fei terkejut. "paman kami tidak akan setuju..."jerit Yi Fei. "anak kecil, kira2-kira pamanmu mau mendengarkan aku atau kau?" ledek Yang Guo yang membuat Yi bersaudara menunduk pasrah dan akhirnya mereka berdamai.
Yang Guo menghias patung mirip Yu Ping, saat Yu Ping pulang kantor ia terkejut melihat kondisi patungnya dan bertanya pada Yang Guo. Yang Guo beralasan karena patung itu memperlihatkan beberapa anggota tubuh yg tidak baik untuk dilihat oleh anak kecil, Yi bersaudarapun membantu membuat argumen lain hingga membuat Yu Ping tak bertanya lebih lanjut.
Yang Guo mengucapkan terima kasih pada Yi bersaudara, namun keduanya malah keceplosan mengatakan kalau tangan patung itu patah dan didengar oleh Yu Ping yg sedang naik menuju kamarnya, dan langsung turun memeriksa patung itu dan menemukan tangan patungnya terbalut perban tebal.
Yang Guo bersimpuh dihadapan majikannya, Yu Ping melihat kedua ponakannya tersenyum senang. Yu Ping pun memaafkan Yang Guo walau mendapat protes dari kedua keponakanya. "kau tenang saja. Hanya kau pembantu yang bisa menjalin hubungan dengan mereka, bila aku memecatmu berarti aku mencari masalah..."ucap Yu Ping yang membuat Yang Guo lega.
Sepulang mengantar Yi bersaudara Yag Guo melewati bekas rumahnya dulu, TERJUAL, rumah itu telah terjual kini, Yang Guo hanya melihat-lihat didepan pagar.
"kau... kebetulan sekali... kau masih ingat padaku, kau pernah memberikan sweater padaku..."sapa laki-laki itu.
"sweater??? ah.. kau orang baik yang mau mendengar ocehanku saat mabuk..."jawab Yang Guo.
"kau membeli rumah ini??" Tanya Yang Guo. "bukan aku, klienku yang membelinya..."jawab laki-laki itu. "jadi kau seorang desainer? boleh aku masuk? aku menghabiskan masa kecilku disini..."pinta Yang Guo.
Keduanya menyisiri halaman rumah itu, sepanjang itu Yang Guo terus menceritakan masa kecilnya. Dulu ayahnya pernah memberikan magic ball pada hari ulang tahunnya. Ayahnya berkata dia bisa membacakan pengharapannya pada bola ajaib itu.
hingga Yang Guo teringat sesuatu, sebuah kotak yang tertanam dihalaman rumah itu.
Sementara itu Hui Fan seorang artis juga model yang tak lain kekasih Yu Ping datang dan mengadakan jumpa pers, yang diberondong pertanyaan seputar kekasihnya. Hui Fan berhasil melarikan dari wartawan dan segera menemui Yu Ping. Dikamar hotel wajah Yu Ping terlihat kesal dan memendang kecewa yang amat sangat saat menyaksikan tayangan jumpa pers Hui Fan.
"apa sulitnya memberitahu siapa kekasihmu.."teriak Yu Ping.
"Yu Ping, bukankah kita sudah membicarakannya.. lagi pula aku kan seorang bintang yang harus menjaga jarak dengan penggemarnya, membiarkan mereka berkhayal tentangku, sudahlah sudah susah payah aku menghindar untuk menemuimu mengapa saat bertemu jadi bertengkar.."bujuk Hui Fan.
"hubungan apa ini? mana ada hubungan yang dilakukan sembunyi-sembunyi..."ucap Yu Ping Kesal. Belum dijawab HP Hui Fan berbunyi managernya memberitahu kalau ada wartawan yang mengikutinya dan meminta Hui Fan meninggalkan hotel itu. Hui Fanpun pamit meninggalkan Yu Ping yang masih kesal.
*kiyaaa Teh Na, ijin bentar kabur mo nemenin Yu Ping, cian tu sendirian di hotel, keburu Rha nongol Teh...* #PLAAAK, disambit peyeum ma RF#
Yu Ping yang masih kesal kembali kerumah, disana ia menemukan Yang Guo sedang mengerang tak bisa bicara dan terus memegangi perut juga lehernya. Yu Ping yang awalnya cuek dan tak peduli jadi panik melihat Yang Guo, Ia memeluk Yang Guo dari belakang dan menggoncangkan tubuh Yang Guo hingga Yang Guo memuntahkan bola ajaibnya.
"lain kali jangan memasukkan sembarang benda kemulutmu.."ucap Yu Ping yang masih memeluk Yang Guo. SO CLOSED, keduanya bertatapan sampai akhirnya sadar dan menjauh satu sama lain.
"kenapa? kau tidak enak badan?" Tanya Yang Guo yang melihat Yu Ping duduk lemah dan menghela napas panjang. "o, kakakku pernah bilang kalau kau punya sakit maag..."ucap Yang Guo kembali.
"ada obat dikantong jasku, tolong ambilkan.."pinta Yu Ping.
Yang Guo mencari obat yang dimaksud, sempat menemukan kotak cincin namun tak dihiraukan dan terus mencari obat Yu Ping. Setelah menemukan langsung memberikannya pada Yu Ping.
"cinta sembunyi-sembunyi, apakah kau tidak merasa sakit hati.." ucap Yu Ping yang membuat Yang Guo bingung.
Yu Ping tersadar kalau ia bertanya pada Yang Guo dan memintanya melupakan pertanyaannya tadi (Nyak... masih kasep ya mantan pacarku ini wkwkwk, kata mbanya adam mirip ayah Adam wkwkwk, ah tapi dia bilang Luo Xi juga mirip ayah Adam, jadi mana yang bener hihi))
Yu Ping beristirahat, sementara Yang Guo terkejut melihat jam tangannya kalau ia terlambat menjemput Yi Bersaudara. Tiba disekolah Yang Guo membertahu keduanya kalau tidak membuat ribut karena paman mereka sakit. Saat Yi bersaudara menikmati makan siang Yng Guo tertidur dimeja makan dan Yi Fei pun punya rencana untuk mengerjai Yang Guo.
Malam hari, Hui Fan mendatangi rumah Yu Ping, ia memberikan hadiah pada Yi Fei dan Yi Ting,
lalu menemui Yu Ping dikamarnya.
DVD Nyak lagi nge hang katanya, segini dulu aja, teteh publish dulu ya...ntar bersambung ke part 2
0 comments:
Post a Comment