Recent Post


[Sinopsis] Down With Love Episode 1 part 2

Do you want to share?

Do you like this story?

Ke Zhong datang membela Yang Guo yang dilecehkan mantan pacarnya, Ah De.
"Apa kau ingin aku menghajarnya untukmu, sayang", bela Ke Zhong
Ah De, kesal dia pun pergi.
"Kau tak usah mempedulikanku", kata Yang Guo sambil menangis
"Berhenti menangis, kalau menangis kau berarti masih mencintainya, dan kau kalah"
"Aku cuma ingin menangis mengapa tak boleh, kau sebaiknya tak usah perduli padaku"
Yang Guo kemudian pergi ke luar.

Ke Zhong mengikuti Yang Guo yang sedang mabuk itu. Di luar, Yang Guo muntah-muntah karena kebayakan minum.
"Nona kau tak apa-apa"
Yang Guo menyuruh Ke Zhong pergi. Ke Zhong ternyata kembali lagi membawakan sebotol air minum. "Minumlah dan cuci mukamu, kau akan merasa baikan"
Yang Guo mengambil minuman dan berkata agar Ke Zhong tak usah meyukainya karena dia pun baru putus. Ke Zhong tersenyum mengetahui Yang Guo salah paham.

"Ah benar tak mungkin kau menyukaiku yang payah ini", keluh Yang Guo (jelek banget nih Yang Guo lagi gini)
"Kau tidak usah menganggap dirimu seburuk itu", hibur Ke Zhong
"Kalau tidak jelek mengapa nasibku seburuk ini, dicampakkan pacar dan dipecat dari pekerjaan"
Yang Guo masih memegang sweater biru yang dia buat untuk Ah De. Lalu Ke Zhong meminta sweater itu, karena menurutnya cukup bagus.
Yang Guo curhat bahwa Ah De pernah melihat sweater itu di internet dan menyukainya. Namun dulu dia tidak punya uang, lalu memutuskannnya untuk merajutnya sendiri. Dia merajutnya dengan penuh cinta namun Ah De tidak menghargainya.
"Aku ingin suatu saat ada orang yang mau menghargai aku, menghargai pemberianku. Dan juga mau mencintaiku tanpa melihat aku kaya atau miskin, dan mencintaiku selamanya", lirih Yang Guo sambil setengah sadar.
Ke Zhong memegang kepalanya dan berkata "Kau akan menemukannya"

Keesokan harinya, karena mabuk Yang Guo dimarahi kakaknya.
"Malam itu ladys nite kata kakak rugi kalau ada yang gratis tidak dimanfaatkan"
"Ya tapi kalau karena itu kau mabuk berat, terus sakit perut, terus harus pergi ke dokter terus tidak bisa berangkat kerja, itu sama saja bohong!"
Yang Duo, akhirnya tahu adiknya sudah dicampakkan Ah De untuk cewe yang lebih kaya. Yang Duo tersinggung.
"Kalau saja Keluarga Yang masih seperti dulu, tidak ada yang tidak bisa kita berikan untuknya!", Yang Duo panas
"Sudahlah kak itu masa lalu, lagian aku juga tidak mau tergantung sama cowo yang mengandalkan perempuan", sahut Yang Guo.
Kakaknya simpati pada yang Guo. Namun kakaknya lama-lama curiga adiknya menyembunyikan sesuatu.
"Apa kamu dipecat!", Yang Duo langsung marah-marah,
dan mengusir Yang Guo keluar. Yang Guo tidak pernah menyangka memiliki kakak yang begitu perhitungan.

Dikantor, Yang Dou menelpon beberapa kenalan (nyak pikir bukan kenalan Yang Dou tapi koleganya Yu Ping dech) untuk mendapatkan kerjaan buat Yang Guo (ternyata baik juga si KK ini), asyik menelepon Yu Ping datang, "nona Yang, bantu aku mencari pembantu baru, seperti biasa gaji 2x lipat...." perintah Yu Ping.
"Kau ingin mencari pembantu lagi?" tanya Yang Duo yang hanya dijawab anggukkan oleh Yu Ping.
"segera aku lakukan" jawab Yang Duo sambil tersenyum senang dan memandang kalender meja dimana tertulis nama-nama pembantu di rumah Yu Ping kapan masuk dan kapan keluar. (ckckckckck)
Yu Ping heran akan ulah sekertarisnya itu dan Yang Duo bilang kalau itu adalah taruhan antar karyawan Yu Ping, dan Yang Duo kali ini berhasil memenangkan taruhan karena tebakannya berapa lama sang pembantu bertahan akan ulah keponakan Yu Ping tepat. Yang Duo terus berkomentar dan mencari tahu penyebab,
"Nona Yang, jika semangat gosipmu kau kurangi dan segera membantuku mencarikan pembantu, aku akan berterimakasih.."bentak Yu Ping.
"kalau mau berterima kasih itu, harus naik gaji..." jawab Yang Duo (tetep duit duit duit).

Yu Ping langsung pasang muka jutek ke Yang Duo, "kau kira mudah mencari pembantu, kau kira ganti pembantu itu lebih cepat dari ganti baju, 3 bulan 27 orang pembantu....
"Yang Duo terus ngedumel yang ternyata didengar oleh Yu Ping dari dalam kantornya, "Apa kita juga perlu membahas soal sekertaris baru.." teriak Yu Ping dari dalam yang membuat Yang Duo terkejut dan segera menelpon yayasan pembantu.

Sementara Yang Guo terus mencari pekerjaan baru, pulang interview Yang Gou berjalan-jalan dengan sepedanya melihat rumah mereka dahulu, terbayang saat dirinya merayakan ulang tahun terakhir di rumah itu, dengan setia ia menunggu sang ayah yang akan membawakan hadiah untuknya, sebuah bola kecil mirip berlian, Yang Guo menyebutnya Bola Ajaib.
"kalau kau membuat permintaan yang tulus padanya, bola ini akan bersinar kemudian mewujudkan keinginanmu.." ucap sang ayah.

Yang Guo masih menyimpan bola itu, membuat permohonan agar dipertemukan dengan laki-laki yang tulus mencintainya. Dalam perjalanan pulang rantai sepeda Yang Guo lepas dan tak sengaja dia menjatuhkan bola ajaibnya dan mengejar bola itu hingga nyaris tertabrak oleh Yu Ping yang melewati jalan itu.
"kau ingin mati ya, kalau ingin mati jangan mencari mobilku.." omel Yu Ping.
"siapa yang ingin mati, kau yang ingin cari mati......" ucapan Yang Guo terhenti saat ia sadar siapa yang dihadapannya.
"Kau pelayan restoran waktu itu, ingin balas dendam ya..." teriak Yu Ping saat menyadari siapa yang hampir ditabraknya. Perdebatan tak terelakkan sampai Yang Guo mengambil bola ajaibnya yang terlindas mobil Yu Ping, "aku mengejar bola ajaib ini karena lari kearah mobilmu, sekarang kau tahu kenyataannya, ayo minta maaf.... "teriak Yang Guo pada Yu Ping.
Dasarnya Yu Ping yang dingin dan keras kepala nggak akan mungkin dia mau minta maaf, dan yang terjadi pertengkaran terus berlanjut,
"Siapa yang mau mengorbankan nyawa demi benda tak berharga seperti ini.."ucap Yu Ping.
"tidak semua orang sepertimu yang mengukur benda dari harganya, pantas kakakku sering bilang kalau pengacara itu kejam dan berdarah dingin.."Yang Guo yang terus ngotot.
"aku penasehat bukan pengacara..."bantah Yu Ping.
"kau pengacara, awas saja bila bertemu dengan kakakku......"ancam Yang Guo.
"dasar sinting...."teriak Yu Ping kehabisan kata.
"Apa lihat-lihat? mata besar.." ejek Yang Guo. "Kau, ah sial sekali..."kesal Yu Ping.

Masalah datang lagi saat Yu Ping kembali kerumah, ambulance sedang parkir dihalaman rumahnya.
"anak mana yang bermasalah?" tanya Yu Ping pada salah seorang petugas. "bukan anak kecil, tapi.... maaf aku permisi...."jawab petugas itu saat melihat korban yang hendak dimasukkan ke dalam ambulance.
Pembantu baru Yu Ping terkapar tak berdaya, Yu Ping menghela napas melirik kedua ponakannya yang berdiri didepan pintu.
"maaf apa yang terjadi sebenarnya..?" tanya Yu Ping.
"sepertinya dia shock berat, sudah kami berikan penenang, maaf..."jawab petugas itu dan berlalu dari hadapan Yu Ping.

Yu Ping segera medekati kedua ponakannya dan menanyakan apa yng terjadi, "paman, apakah bibi itu akan baik-baik saja, dia mengagetkan kami..."celoteh Yi Fei tak berdosa.
"Yi Fei, ceritakan yang sebenarnya terjadi..."tanya Yu Ping. "aku tidak tahu mengapa tiba-tiba ada kodok didalam sup..."cerita Yi Fei. "mungkin kodok itu kedinginan lalu ingin mandi..." sahut sang adik.
Yu Ping kesal, meninggalkan kedua kakak beradik itu. (Teh Na, sumpah pas jutek gini mirip bener ma Mantan, adoh deg-degan pengen balik ke kelas 3 SMP, disambit RF).

Pagi hari dimeja makan Yu Ping masih terlihat kesal dengan Yi Fei dan Yi Ting, walau kedua ponakannya itu mencoba mencari perhatian namun Yu Ping tetap dengan koran paginya.
"paman apakah kau membenci kami..."tanya Yi Fei karena kesal dengan sikap dingin pamannya.
"aku hanya tidak suka anak kecil saja..."jawab singkat Yu Ping.

"sudah ganti pembantu lagi?" tanya Yang Duo diruangan Yu Ping.
"hubungi yayasan pembantu, katakan aku gaji 3x lipat.." jawab Yu Ping.
Yang Duo pusing karena sudah banyak yayasan pembantu yang enggan memberikan pegawainya tuk Yu Ping, sampai akhirnya...
"Kau bilang akan memberikan gaji yang dimau??" tanya Yang Duo.
"benar, yang penting memenuhi syarat..."jawab Yu Ping sambil memegang kepalanya.
Yang Duo segera menghubungi Yang Guo yang sedang bekerja diproyek dan menyuruhnya datang untuk menemuinya.

Yu Ping membaca isi kontrak kerja yang dibuat Yang Duo dan sedikit mengkomplain tentang libur kerja yang diberikan, namun Yang Duo beralasan kalau itu adalah hari kematian ibu mereka. Kekacauan datang saat Yu Ping tahu siapa yang dipilih Yang Duo sebagai Pembantu. Seribu satu alasan diungkapkan Yang Guo dan berbisik pada Yang Duo untuk mengikuti permainannya, namun Yu Ping menyadari hal itu.
"untuk membuktikan kalau aku bukan pengacara berdarah dingin, aku akan memberimu kesempatan.."ucap Yu Ping. "kau sudah menyiapkan segala persyaratan dengan jelas dan aku menerimanya dengan tambahan dia tidak boleh menyukaiku, tidak boleh kasar pada anak kecil, tidak boleh mencampuri urusan pribadiku, tidak boleh merusak barang milikku, atau harus mengganti rugi dan yang terpenting tidak boleh keluar atau mengundurkan diri selama setahun atau bayar ganti rugi 10x lipat dari gaji.."terang Yu Ping. (Teh Na, tu Yu Ping klo kyk begini mirip bener, arghhhh napa tugasnya bikin sinop ini sich teh, hiks hiks... *ngelus kompi toel-toel tampang Mantan*)

Yang Duo menyetujuinya dan ia juga memberitahu kalau Yang Guo tidak menyukai pria, dan Yu Ping juga telah mengetahui hal itu yang membuat Yang bersaudara terkejut.

Tuga pertama dari Teh Na...
mian ya Teh klo sinop tetehh jd ancur gara-gara nyak...
Teh Na juga g tanggung jawab, maen kabur aja..
ni PR sapa yg nilai, adoh punya guru kyk gini alamad jeblok nilai murid dah...

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List