Do you like this story?
Dae Woong mencium Mi Ho dan mengeluarkan Mutiara dari dalam tubuhnya. Dae Woong bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?" Mi Ho mengangguk dan bertanya pada Dae Woong, "Kau baik-baik saja?" Dae Woong tersenyum senang namun tiba-tiba saja dia pingsan di depan Mi Ho. Mi Ho sangat panik dan meminta bantuan. Byung Soo melihat Dae Woong yang pingsan dan ikut membantu membawa Dae Woong ke rumah sakit.
Dae Woong langsung mendapatkan tindakan medis dan Mi Ho menunggu di ruang tunggu. Dong Joo menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa Mi Ho telah mengambil sebuah keputusan yang sangat sembrono. Mi Ho bertanya, "Dae Woong akan tetap hidup kan? Dia tidak ingin mati seperti ini." Dong Joo menjawab, "Aku tidak tau mengenai ini. Tapi... Apakah kau benar baik-baik saja?" Mi Ho tetap diam.
Byung Soo datang dan memanggil Mi Ho untuk menemui Dae Woong yang ada di ruang UGD. Mi Ho sedih melihat Dae Woong dan ingin mengembalikan Mutiara kedalam tubuh Dae Woong namun Dong Joo langsung mencegahnya karna semua ini sudah terlambat dan setengah kehidupan dari Dae Woong ada di dalam Mutiara dan di dalam tubuh Mi Ho. Dong Joo juga bilang bahwa Dae Woong mungkin tidak akan mati namun waktu hidup Dae Woong hanya akan ada beberapa bulan atau beberapa tahun saja.
Dong Joo menggenggam tangan Mi Ho dan bilang bahwa semua ini benar-benar sudah terlambat. Mi Ho bingung dan berkata, "Jika Dae Woong tidak bangun maka kau harus menyerahkan pisaumu padaku." Tiba-tiba ada yang berkata, "lepaskan tanganmu itu!" Ya itu suara Dae Woong yang sudah sadar dan meminta Dong Joo melepaskan tangan Mi Ho. Dae Woong bangun dari tempat tidur dan berkata, "Aku baik-baik saja jadi lepaskan tangan Mi Ho dan pergilah dari sini!" Dong Joo melepaskan tangan Mi Ho dan Mi Ho langsung pergi ke sisi Dae Woong.
Dae Woong menatap Dong Joo dan berkata, "Saat Kakekku bertanya pada seorang tabib, tabib itu bilang bahwa aku akan hidup hingga usiaku 120 tahun. Jadi 50 tahun kedepan aku akan masih tetap hidup!" Dong Joo berkomentar, "Baiklah kita lihat apa yang akan terjadi." Dong Joo langsung pergi meninggalkan rumah sakit.
Dong Joo berjalan pergi dan ingat kata-kata Dae Woong yang bilang rela berkorban demi seseorang yang di cintainya. Dong Joo berfkir, "Apakah aku juga harus melakukan sebuah keputusan sembrono yang di lakukan oleh Manusia juga?"
Mi Ho terus memeriksa keadaan Dae Woong dan Dae Woong tersenyum bilang bahwa dia ini baik-baik saja. Mi Ho tidak percaya dan terus memeriksa Dae Woong tapi Dae Woong terus meyakinkan Mi Ho bahwa dia baik-baik saja dan sehat sekali.
Bibi medapatkan kabar mengenai Dae Woong yang sakit dan dia pun langsung panik dan memanggil Kakek untuk memberikan kabar ini.
Mi Ho terus bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?" Dae Woong menjawab, "Tidak! Aku lapar. Ayo kita cari sesuatu yang bisa dimakan setelah keluar dari sini. Apa kau baik-baik saja?" Mi Ho menjawab, "Tentu saja. Sekarang aku memiliki mutiaraku. Tapi... Bagaimana jika mutiaraku ini membuat ekorku kembali? Ah aku harap ekorku tetap menghilang dan energimu yang ada di Mutiara ini tetap ada di diriku" Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dirinya baik-baik saja sehingga Mi Ho juga harus tetap baik-baik saja.
Dae Woong menarik Mi Ho mendekat dan bilang, "Jika ekormu tidak hilang maka tidak apa-apa. Aku senang tetap bersama Gumiho atau pun Oh Mi Ho (Oh Mi Ho : Mi Ho berekor lima)." Mi Ho benar-benar senang. Dae Woong bertanya, "Apakah baik-baik saja jika kau pergi ke China dalam keadaan seperti ini?" Mi Ho menjawab, "Hmm aku sedikit khawatir mengenai mutiara ini." Dae Woong berfikir untuk menunda kepergian ke China karna dia sangat khawatir pada Mi Ho. dan Dae Woong akan meminta waktu libur pada Dong Hong karna Mutiara itu sangat penting.
Byung Soo membawa Kakek dan Bibi ke rumah sakit dan menunjukan ruangannya Dae Woong di rawat. Dan Dae Woong sangat kaget saat tirai di ruangannya tiba-tiba terbuka.
Kakek tersenyum dan bertanya, "Apa itu Mutiara?" Dae Woong dan Mi Ho kebingungan menjawabnya. Kakek bertanya kembali, "Apakah kalian mencoba menyembunyikannya pada kita?" Dae Woong bilang bahwa ini bukan hal yang perlu di ketahui oleh Kakek. Kakek membentak "Aku mendnegar tentang Mutiara Rubah itu! Cucuku harusnya kau memberi tau hal ini padaku. Jika kau akan punya anak maka kau harus memberi tahuku." Dae Woong, Mi Ho dan Byung Soo kaget mendengar hal itu. (Kakek menyangka bahwa Mutiara yang diomongin itu adalah Bayi. dan Kakek menyangka Mi Ho sedang hamil.)
Bibi bertanya, "Apakah kau akan menamai bayi itu 'Mutiara Rubah'?" Dae Woong tertawa mendengar pertanyaan itu. Byung Soo bertanya, "Jadi ini mengapa kau sangat ingin bertemu dengan Mi Ho?" Dae Woong menjawab, "Tidak bukan itu!" Dae Woong mencoba menjelaskan namun Kakek meminta Bibi untuk mengantar Mi Ho check kandungan. Mi Ho panik dan Dae Woong melindungi Mi Ho dengan bilang pada Kakek bahwa Mi Ho tidak perlu check up kandungan. Kakek marah dan ingin membawa Mi Ho kedokter kandungan.
Akhirnya Dae Woong berkata, "Benar, di tubuh Mi Ho ada 'Mutiara Rubah'" Kakek senang dan meminta Bibi untuk membawa Mi Ho ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungannya. Dae Woong bilang bahwa 'Mutiara Rubah' mereka ini baik-baik saja. Mi Ho juga meyakinkan pada Kakek bahwa 'Mutiara rubah' mereka baik-baik saja. Kakek sangat gembira dan langsung memeluk Mi Ho. Byung Soo senang dan mengucapkan selamat pada Dae Woong. Sementara Bibi terlihat kesal karna di dahului oleh Dae Woong.
Hye In bertemu kembali dengan Dong Joo dan dia bertanya, "Apakah kau yakin bahwa Dae Woong memberikan separuh jiwanya untuk Mi Ho?" Dong Joo bilang bahwa dia sudah mencoba menghentikan hal itu namun ternyata Dae oong tidak bisa dihentikan. Hye In bilang bahwa ini bukan seperti Dae Woong karna Dae Woong bukanlah tipe orang yang akan mengorbankan dirinya untuk orang lain. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong sepertinya sudah berubah.
Dong Joo mengingat kata-kata Mi Ho dan dia bilang bahwa Dae Woong berubah seperti ini karna sudah mulai belajar bertanggung jawab untuk menjaga seseorang yang berarti. Hye In bertanya, "Jadi dua orang itu tidak mungkin terpisahkan?" Dong Joo menjawab, "Entahlah. Akhirnya belum ditentukan sekarang karna Dalam tubuh Mi Ho ada darahku..."
Kakek memberi makanan yang banyak pada Mi Ho dan bilang pada Mi Ho bahwa Mi Ho harus makan yang banyak. Kakek lalu bilang mulai sekarang Mi Ho harus tinggal di rumah Kakek. Dae Woong dan Mi Ho kaget mendnegar itu. Kakek bilang bahwa kehidupan di luar sangat menyeramkan dan mungkin akan ada sesuatu yang terjadi pada Mi Ho jadi sebaiknya Mi Ho tinggal di rumah Kakek saja apalagi Dae Woong akan berangkat ke China untuk shooting.
Dae Woong membawa Mi Ho ke kamarnya dan bilang bahwa Kakek salah paham akan suatu hal makanya Mi Ho harus tinggal di rumah Kakek untuk sementara waktu. Mi Ho mengerti dan bertanya, "Lalu kita akan tinggal disini bersama?" Dae Woong menganggukan kepalanya dan tersenyum. Mi Ho bertanya kembali, "Nanti kita akan tinggal dalam satu kamar? Ah tidak! Kau sudah memberikan sebagian jiwamu padaku jadi kau tidak boleh bersamaku. Kau harus bersabar."
Terjadi percakapan tentang tinggal sekamar atau tidak tapi akhirnya Mi Ho meminta Dae Woong tinggal di kamar yang lain. Dae Woong tidak mau melaukan itu karena ini kamarnya, Mi Ho bilang bahwa Kakek meminta istirahat sehingga Dae Woong harus mengalah. Akhirnya Dae Woong mengalah dan memilih tidur di gudang.
Bibi menelfon Dong Hong dan berterima kash karna membiarkan Dae Woong istirahat sebentar. Dong Hong terdengar kecewa karna real action (Mi Ho) tidak dapat melakukan aksi lagi karna sedang hamil. Bibi berkata, "Kau tau apa yang lebih menyedihkan dari ini semua? Aku adalah Bibi yang sangat baik, aku belum menjadi istri atau pun ibu tapi aku akan menjadi nenek!" Dong Hong tertawa dan bilang agar Bibi tidak perlu khawatir karna bibi memiliki wajah yang awet muda sehingga tidak akan memanggil Bibi dengan sebutan 'Nenek'. Bibi menutup telfon dan Bibi berkata, "Huh apakah kau tidak bisa memintaku untuk menjadi istrimu?"
Mi Ho datang ke dapur dan bilang bahwa dia merasa tenggorokannya kering dan juga merasa mual dan pusing. Bibi memberikan minum pada Mi Ho dan bilang, "Itu pasti karna kau sedang hamil. Huh sangat menyenangkan sekali sepertinya merasa mual dan pusing."
Sun Nyeon, Byung Soo dan Hye In minum minum bersama. Sun Nyeon bertanya, "Byung Soo kenapa Dae Woong tidak jadi pergi ke China?" Byung Soo tersenyum dan menjawab, "Kau akan melihatnya beberapa bulan lagi. Mulai sekarang kau harus menghapus semua perasaanmu pada Dae Woong." Sun Nyeon bilang, "Aku sudah menghapus perasaanku sejak lama. Dia tidak juga menyukaiku jadi untuk apa aku menyukainya? Apa kau pikir bahwa aku ini tetap menyukainya? Aku tidak idiot!"
Hye In yang terlihat mabuk dan mulai berceloteh banyak hal tentang Mi Ho dan Dae Woong. Hye In terus marah-marah dan menyebut Mi Ho sebagai pengacau. Sun Nyeon dan Byung Soo hanya diam saja mendengar omongan Hye In yang ngelantur. Omongan Hye In benar-benar sudah ngelantur dan bilang bahwa Mi o itu bukan manusia dan dia akan membongkarnya.
Hye In mengambil HPnya dan mengirimkan foto ekor Mi Ho pada Bibi. Di dalam pesannya itu tertulis, "Lihatlah ini baik-baik dan kau akan melihat hal ini pada Mi Ho." Bibi kebingungan jadinya. Malamnya saat Mi Ho tidur, dia tampak gelisah.
Dong Hong melihat jam pasir dan bilang bahwa energi manusia dan energi Gumiho kini menjadi satu dan Mungkinkah Mi Ho akan menjadi seperti Dong Joo yang setengah manusia setengah goblin?
Dae Woong tiba-tiba terbangun dan matanya sudah berubah menjadi biru. Di saat itu Bibi menuju ke kamar Mi Ho untuk memastikan mengenai pesan yang dia dapat. Bibi menuju ke kamar Mi Ho namun dia menemukan Mi Ho.
Mi Ho ternyata pergi ke gudang tempat Dae Woong berada dan meminta energi Dae Woong. Dae Woong sangat panik karna melihat mata Mi Ho yang berubah warna. Mi Ho marah-marah dan bilang bahwa Dae Woong lah yang menbuat ekornya hilang. Dae Woong mendengar suara Bibi yang berjalan menuju ke gudang dan dia pun berkata, "Kau ingin ekormu? Baiklah.."
Saat bibi masuk ke gudang, dia melihat Mi Ho yang sedang memegang bulu binatang sambil menghitung jumlah ekor. Bibi keheranan dan bilang bahwa mereka seharusnya tidak ada di gudang. Dae Woong memaksa bibi keluar dan menutup pintu. Dae Woong melihat Mi Ho yang ternyata sudah tertidur kembali sambil memeluk bulu bianatang. Dae Woong bilang bahwa bulu binatang itu telah menyelamatkannya.
Bibi bilang bahwa hal ini sangat menyebalkan sekali. Bibi melihat foto yang di kirim Hye In dan bilang bahwa foto itu mirip seperti ekor rubah.
Dae Woong menggendong Mi Ho ke kamar dan Mi Ho sadar lalu mendorong Dae Woong, "Kita tidak boleh melakukan ini!" (Mi Ho menyangka kalau Dae Woong mau berbuat sesuatu sama Mi Ho.) Dae Woong bilang bahwa Mi Ho lah yang pertama kali datang menghampirinya dan memita energi Dae Woong bahkan tadi mereka hampir tertangkap oleh Bibi. Mi Ho benar-benar kebingungan dan bilang bahwa dia tadi trtidur. Dae Woong bertanya, "Kau tidak meningatnya? Apakah ini efek sampingnya?'
Mi Ho khawatir akan melakukan hal itu lagi. Dae Woong meminta Mi Ho tidak perlu khawatir karna dia akan tetap menjaga Mi Ho. Akhirnya Dae Woong pun menjaga Mi Ho di kamar. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, bagaimana jika aku seperti ini setiap hari?" Dae Woong menjawab, "Maka aku akan menjagamu setiap hari." Mi Ho sedih dan bilang, "Jika kamu speerti itu setiap hari maka kau tidak akan tidur. ini pasti sulit untukmu." Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia akan senang karna selalu berada di sisi Mi Ho.
Pagi-pagi saat sarapan, Mi Ho diam saja dan Kakek bilang pada Bibi bahwa Bibi seharusnya menyiapkan daging. Bibi bilang bahwa sarapan itu tidak baik untuk makan daging. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho sekarang ini makan sayuran juga. Tiba-tiba saja mata Mi ho berubah menjadi biru dan dia berkata, "Daging...". Dae Woong panik melihatnya dan menutup mata Mi Ho lalu berkata, "Dimana daging? Ah disana rupanya. Kakek, Bibi terima kasih sarapan paginya ya." Dae Woong terus menutup mata Mi Ho dan membawa Mi Ho ke ruang tengah.
Dae Woong melihat Mi Ho dan bertanya, "Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" Mi Ho melihat Dong Ja dan bilang, "Hmm daging." Dae Woong bilang bahwa Dong Ja itu bukanlah daging. Mi Ho menatap ekor Dong Ha dan bilang, "Ekor..." Dae Woong jelas sangat panik. Bibi datang dan Dae Woong menutup mata Mi Ho lalu bilang, "Haha baiklah kita akan menuju tangga..."
Dae Woong selesai mandi dan dia bilang bahwa Mi Ho ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa peringatan atau tanda apapun. Tiba-tiba Mi Ho keluar dari kamar dan matanya berwarna biru. Mi Ho mengejar Dae Woong dan terus meminta energi Dae Woong. terdengar suara kakek dan Dae Woong pun langsung menutup mata Mi Ho seolah-olah mereka sedang bermain-main. Kakek yang melihat itu hanya tertawa dan berkata, "Hati-hati dengan 'Mutiara'nya ya hahaha...."
Dae Woong membawa Mi Ho ke kamar dan Mi Ho pun sudah kembali seperti biasa. Mi Ho benar-benar tidak sadar bahwa dia berubah dan perubahannya itu terjadi secara tiba-tiba. Mi Ho bertanya, "Apakah ini artinya aku akan tetap menjadi Gumiho?" Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa mereka sepertinya tidak bisa lama-lama tinggal di rumah Kakek jika keadaan Mi Ho seperti ini terus dan sebaiknya mereka kembali ke rumah yang di sekolah aksi. Mi Ho nanya, "Lalu bagaimana dengan Kakekmu? Kakekmu terlihat senang dan menduga aku hamil." Dae Woong menjawab, "Kita harus mengungkapkan yang sebenarnya."
Mi Ho merasa bersalah, namun Dae Woong bilang bahwa semua ini bukanlah kesalahan dari Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa dia membenci dirinya yang membuat Dae Woong kesusahan.
Dae Woong datang ke Dong Joo dan menanyakan tentang keadaan Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa insting Gumiho di tubuh Mi Ho mulai keluar kembali. Dae Woong bertanya, "Aku tidak peduli masalah itu tapi dia akan tetap hidup kan?" Dong Joo menjawab, "Aku tidak tahu. Yang aku tahu adalah di tubuhnya terdapat dua energy yaitu energy manusia dan energy Gumiho. Selain itu, Mi Ho memiliki darahku yang bisa membunuh manusia dan juga setan. Jika darah itu bercampur maka Mi Ho tidak hanya menjadi manusia tetapi juga menjadi setan sepertiku."
Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Sepertimu?" Dong Joo menjawab, "Jika begitu darahku bisa menghentikan membunuh dia." Dae Woong kembali bertanya, "Bagaimana jika itu tidak berhasil?" Dong Joo menjawab, "Jika itu tidak berhasil maka Energy Manusia dan Energy Gumiho akan mati dan menghilang." Dong Joo bilang bahwa pada hari ke 55 maka akan terjadi kehilangan ekor yang ke 5 dan jika ekor yang ke 5 itu tidak menghilang maka darah Dong Joo bisa menghentikan Mi Ho mati. Dong Joo juga bilang jika hingga 100 hari ekor Mi Ho menghilang maka Mi Ho akan mati. Dae Woong kaget mendengarnya.
Dae Woong pulang ke rumah dan ternyata di rumah sedang bersiap-siap untuk foto keluarga. Bibi bilang bahwa Kakek ingin sekali berfoto dengan 'Mutiara' Mi Ho. Mi Ho kebingungan dan bertanya pada Dae Woong, "Bagaimana ini?" Dae Woong menjawab, "Setelah foto, kau akan memberi tahu kakek."
Akhirnya setelah foto, Dae Woong pergi ke kamar kakek dan bilang bahwa Kakek telah salah paham tentang 'Mutiara' itu. Bibi dan Kakek sama-sama kaget mendengar itu dan kecewa. Kakek marah,"Kau membohongiku?" Dae Woong meminta maaf karna dia telah melakukan kesalahan. Mi Ho diam-diam berdiri di luar kamar kakek dan mendengar bentakan kakek. Bibi keluar dari kamar Kakek dan melihat Mi Ho dengan wajah kecewa. Mi Ho mengintip ke kamar Kakek dan melihat Dae Woong dan Kakek sama-sama terdiam.
Dae Woong menelfon Dong Hong dan bilang bahwa dia sama sekali tidak berbohong tentang akan pergi kembali ke China namun dia tidak bisa pergi sekarang karna ada beberapa masalah. Mi Ho melihat Dae Woong dengan wajah sedih.
Dae Woong datang ke kantor Dong Hong dan meminta tolong pada Byung Soo dan Sun Nyeon agar membujuk Dong Hong. Sun Nyeon bilang bahwa Bapanya itu sangat marah. Dae Woong meminta agar mereka melihat keadaan Dae Woong yang sangat mendesak. Lagi-lagi Mi Ho diam-diam melihat itu semua.
Dae Woong dan Mi Ho kembali ke rumah di sekolah aksi. Mi Ho bertanya, "Kakekmu, Dong Hong dan teman-temanmu marah padamu?" Dae Woong menjawab, "Tenang saja ini bukan salahmu. Tidak usah khawatir." Sementara itu Kakek di rumah sedang tiduran dan ya dia merasa kecewa.
Dae Woong memperlihatkan foto keluarga pada Byung Soo dan bilang bahwa Kakek mengirimkan foto itu padanya dan jika dia mengembalikannya pasti Kakek akan sangat marah. Byung Soo bertanya, "Kau kenapa berbohong pada saat itu mengenai Mutiara itu? Apa kau ingin menikah dengan Mi Ho taun ini? Bukankah mimpimu itu hidup bebas hingga usia 40 tahun? Lalu memiliki anak seperti Bradd Pitt pada usia 45 tahun. Bukankah seperti itu?" Dae Woong menjawab, "Aku... tidak boleh membuang-buang wkatuku karna aku mungkin memiliki waktu hidup lebih cepat."
Dae Woong berjalan pulang dan Dong Joo datang menghampirinya. Dong Joo bilang bahwa malam ini Mi Ho akan kehilangan ekornya yang ke 5 dan jika ekorku ini tidak menghilang maka kematian tidak bisa dihentikan dan terus berjalan. Dae Woong terdiam mendengar itu.
Dae Woong pulang ke rumah dan memperlihatkan foto keluarga pada Mi Ho. Mi Ho tersenyum sennag melihat itu. Dae Woong memegang kepala Mi Ho dan bilang bahwa seharusnya energy mereka tercampur dengan baik. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Ada apa? Apa kau mencoba menghentikan aku yang akhir-akhir ini sering berubah? Woong ah Maaf. Tanpa aku sadari ternyata aku berubah. Aku tidak bisa merubah hal itu. Apakah ekorku pun akan ikut berubah?" Dae Woong panik dan bilang, "Mi Ho tidak ada waktu banyak yang tersisa hingga 100 hari, jadi jangan berubah dan tetap kuat. Aku khawatir kau akan berubah." Mi Ho hanya menganggukan kepala mengerti. Dae Woong menatap papan tanggal dan wkatu mereka yang tersisa adalah 46 hari lgi.
Dae Woong berjalan pergi ke kamarnya dan Mi Ho bilang bahwa Dae Woong pasti melewatkan hari yang sangat berat karnanya.
Malamnya, Mi Ho tertidur pulas sementara Dae Woong terus melihat Mi Ho untuk memastikan ekor Mi Ho tidak menghilang agar Mi Ho tidak mati. Tiba-tiba Mi Ho terbangun dan berlari ke kamar mandi. Dae Woong panik dan meminta Mi Ho segera keluar dari kamar mandi. Mi Ho keluar dari kamar mandi dan bilang bahwa ekornya menghilang dan itu artinya dia akan menjadi manusia. Dae Woong kaget mendengar itu karna yang dia tau dari Dong Joo jika ekor Mi Ho menghilang maka itu artinya Mi Ho akan mati pada hari ke 100.
Dae Woong diam saja dan Mi Ho pun bertanya, "Dae Woong, apakah kau tidak senang? Aku katakan bahwa aku ini akan menjadi manusia." Dae Woong marah, "Bagaimana bisa kau memastikan bahwa kau akan menjadi manusia atau tidak?" Dae Woong langsung meninggalkan Mi Ho yang kebingungan.
Dae Woong keluar rumah dan bilang bahwa dia sangat kebingungan karna ekor Mi Ho menghilang dan itu mungkin Mi Ho akan mati. Mi Ho keluar rumah dan diam-diam dia mengintip Dae Woong, "Aku pikir dia akan senang jika aku katakan bahwa ekorku menghilang tapi sepertinya aku membuat dia khawatir." Dae Woong tiba-tiba berdiri dan mau pergi, Mi Ho menghentikannya namun Dae Woong meminta Mi Ho tidur saja karna dia mau pergi ke suatu tempat.
Mi Ho bertanya, "Apakah kamu khawatir karna aku akan berubah dan menakutimu ? Jangan pergi, biar aku saja yang pergi. Jika kamu takut maka tutup saja pintunya." Dae Woong menjawab, "Aku tidak takut jadi kamu masuklah dan istirahat. Aku akan pulang jadi tidak usah menungguku."
Ternyata Dae Woong pergi menemui Dong Joo. Dong Joo bilang bahwa cara mecegah Mi Ho mati adalah dengan mematikan enegi manusia yang ada di sekitar Mi Ho. Dae Woong bertanya, "Lalu bagaimana caranya?" Dong Joo menjawab, "Kau bisa menghentikannya dengan menjauh darinya. Energi manusia dan energi Gumiho yang ada di tubuh Mi Ho tidak menyatu karna ada energi manusia dari tubuhmu." Dae Woong bertanya, "Lalu apakah maksudmu adalah aku yang akan menyebabkan Mi Ho mati?" Dong Joo menjawab, "Benar..."
Dae Woong bilang bahwa dia tidak peduli apakah Mi Ho akan menjadi Manusia atau Gumiho karna yang dia butuhkan adalah Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong dan Mi Ho akan bahagia jika mereka berdua sama-sama manusia. Dong Joo bilang tempat Dae Woong itu bukan disisi Mi Ho. Dae Woong marah karna dia harus pergi dari Mi Ho jika Dae Woong dan Mi Ho ingin tetap hidup. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong lah yang telah mengambil keputusan yang sangat sembrono dan kali ini Dae Woong harus mengambil keputusan yang benar. Dong Joo juga bilang bahwa dia akan menggantikan Dae Woong untuk menjaga Mi Ho. Dae Woong benar-benar mengambil keputusan meninggalkan Mi Ho agar Mi Ho bisa tetap hidup.
Mi Ho terus menunggu Dae Woong di luar rumah dan dia langsung senang saat Dae Woong pulang. Dae Woong bertanya, "Kenapa kamu menunggu di luar?" Mi Ho menjawab, "Woong ah karna aku sudah kehilangan 1 ekorku, aku pikir aku akan lebih baik lagi. Aku sudah tidak merasa sakit dan pusing lagi saat ekorku menghilang, bukankah itu lebih baik?" Dae Woong bertanya, "Benarkah?" Mi Ho menajwab dengan penuh semangat, "Tentu saja. Jika ekorku menghilang, kita bisa melaksakan rencana hidup kita dan membuat Kakek bahagia."
Dae Woong berkata, "Mi Ho kau tidak akan meninggalkanku atau lainnya bukan?" Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Woong ah jangan menyerah! Jika darah Dong Joo menyatu dengan energi manusia dan energi gumiho maka itu akan baik-baik saja. Aku akan tetap menjadi Manusia." Dae Woong membentak, "Kenapa kamu selalu memikirkan bahwa menjadi manusia itu sangat bagus? Kau akan sakit, kedinginan dan mati!" Mi Ho berkoemntar, "Aku mau merasakan semua itu. Aku mau merasakan semua itu bersama denganmu. Jika kau tetap denganku maka semua akan berjalan baik-baik saja."
Dong Joo menatap jam pasir yang terjatuh dan dia bilang, "Jika ini berhenti seperti ini, apakah akau akan bisa menangkap sebuah kesempatan?"
Malamnya, saat Mi Ho tertidur, Dae Woong menghampiri Mi Ho dan mencium tangan Mi Ho. Dae Woong menatap Mi Ho sedih dan siap mengambil suatu keputusan.
Besoknya, pagi-pagi Dae Woong dan Mi Ho pergi naik mobil. Mi Ho bilang bahwa ini pertama kalinya mereka pergi bersama naik mobil. Mi Ho sangat bersemangat dan bertanya, "Kita mau pergi kemana? Apakah ke kebun binatang lagi? Ah seharusnya kau memberi tahu hal ini terlebih dahulu padaku sehingga aku bisa membuat bekal makan siang, aku benar-benar ingin membuat kimbap." Dengan dinginnya Dae Woong menjawab, "Kita tidak akan pergi bermain." Mi Ho kebingungan dan bertanya kembali, "Hmm lalu kemana kita pergi? Apakah kita pergi ke rumah Kakek? Kakek akan memberi makanan enak?" Lagi-lagi Dae Woong menjawab dengan dingin, "Tidak."
Mi Ho merasa aneh dengan Dae Woong dan bertanya, "Lalu kita akan pergi kemana?" Dae Woong menjawab, "Kita akan pergi ke Dong Joo. Mi Ho ... Aku tidak bisa melakukan ini lebih lama lagi. Apakah aku harus tetap disisimu? Kau selalu bertindak aneh, aku tidak bisa berdiri di sisimu lagi. Dan aku tidak tahu seperti apa kau akan berubah. Aku terlalu takut. Laki-laki selalu mengkhawatirkan hal ini. Aku juga sangat sibuk dengan pekerjaanku. Kau selalu menempel padaku dan aku pikir ini sangat menyebalkan." Mi Ho bilang bahwa dia tidak akan berbuat seperti itu lagi namun Dae Woong tetap akan membawa Mi Ho ke Dong Joo. Mi Ho meminta maaf dan bilang tidak mau pergi ke rumah Dong Joo.
Tiba-tiba Dae Woong menepikan mobil dan meminta Mi Ho keluar. Dae Woong bilang bahwa dia selama ini selalu bersabar tapi sekarang dia merasa takut, tidak nyaman, aneh dan merasa marah. Maka Dae Woong tidak bisa melanjutkan semua ini lagi dan meminta Mi Ho segera pergi meninggalkannya. Mi Ho meminta Dae Woong jangan melakukan ini namun Dae Woong menyuruh Mi Ho untuk pergi ke Dong Joo dan menggunakan identitas yang dibuatnya yaitu Park Sun Joo. Dan mulai sekarang Dae Woong tidak ingin mendapatkan masalah sehingga Mi Ho jangan muncul di hadapan Dae Woong lagi.
Dae Woong pergi meninggalkan Mi Ho dan di dalam mobil dia menangis. Mi Ho tidak menyangka bhwa Dae Woong benar-benar meninggalkan dirinya. Mi Ho mencoba menghibur dirinya dengan bilang bahwa Dae Woong hanya lelah seperti ini.
Dae Woong pergi minum soju di kedai minum bersama dengan Byung Soo. Byung Soo mencegah Dae Woong minum karna Dae Woong sudah menghabiskan banyak botol soju. Dae Woong bilang bahwa dia memelukan soju itu agar dia menjadi lebih gila. Dae Woong benar-benar stress karna masalah ini.
Mi Ho datang ke kantor Dong Hong dan Hye In melihatnya makanya Hye In langsung menghampiri Mi Ho. Tentu saja Hye In langsung marah pada Mi Ho karna sudha mengambil setengah energi Dae Woong. Mi Ho bertanya, "Kenapa kau membenciku?" Hye In menjawab, "Karna kau merebutnya! Jika saja kau tidak datang maka aku dan Dae Woong kan bersama dan juga sukses bersama. Kamu sangat mengganggu!" Mi Ho bertanya, "Apa kau pikir bahwa aku sangat mengganggunya?" Hye In bilang bahwa Mi Ho ini benar-benar seperti monster karna hanya memanfaatkan Dae Woong saja.
Mi Ho pulang ke rumah sekolah aksi dan dia kaget saat melihat Dae Woong yang tertidur. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong terlalu banyak minum alkohol sehingga mabuk. Byung Soo lalu pamit pergi duluan.
Pagi-pagi, Dae Woong bangun dan kaget saat melihat Mi Ho. Dae Woong bersikap dingin dan bertanya, "Untuk apa kamu ada disini?" Mi Ho menjawab, "Kau pikir aku akan pergi darimu? Aku ini lem super." Dae Woong berkata, "Baik jika kau tidak mau pegi maka aku yang akan pergi." Dae Woong langsung berjalan pergi dan Mi Ho mengejarnya.
"Jika kau marah padaku maka marahlah padaku. Jika mau kau bisa menamparku. Apapun yang kau lakukan maka lakukanlah. Kamu sudah memberikan sebagian energimu padaku maka kau tidak perlu melakukan apapun lagi. Hingga ekorku hilang dan aku menjadi manusia maka kau akan melakukan apapun untukmu asalkan kau tetap disisiku." Dae Woong menolak hal itu dan mengatakan bahwa Mi Ho tetap Gumiho muskipun telah berubah menjadi manusia. Mi Ho kaget dan bertanya, "Aku ini apa dimatamu?" Dae Woong menjawab, "Kau ini monster!"
Dae Woong langsung berlari pergi dan Mi Ho menangis sedih. Saat Dae Woong pergi tiba-tiba saja Hujan turun karna Mi Ho menangis. Dae Woong berusaha tidak mempedulikan hal itu dan pergi.
Dae Woong dan crew film lainnya kembali dari China karna proses shooting sudah selesai. Dong Hong berterima kasih pada semua crew dan bilang bahwa Dae Woong menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Tiba-tiba Bibi datang dan Dong Hong pun memeluk Bibi. Sun Nyeon datang dan juga ingin di peluk oleh Bapanya tapi Dong Hong lebih memilih memluk Bibi.
Dae Woong dan Bibi pulang ke rumah dan Kakek langsung menyambutnya. Kakek bertanya, "Kenapa kau sangat kurus?" Dae Woong menjawab, "Aku terlalu bekerja keras. yang penting aku tidak mendapatkan luka dan pulang dalam keadaan selamat." Kakek bilang bahwa Bibi sudah membuat makanan enak untuk Dae Woong, Dae Woong bilang bahwa dia akan makan setelah mengganti bajunya. Dae Woong pun pergi ke kamarnya.
Kakek berbisik bertanya pada Bibi "Apakah Mi Ho bertemu dengannya?" Bibi menggeleng dan berkata, "Tidak. Sejak dia pergi ke china, Perempuan itu pindah entah kemana dan tidak pernah kembali lagi. Sepertinya mereka benar-benar telah berpisah."
Dae Woong masuk ke kamarnya dan membuka kotak yang ada cincinnya, Dae Woong berkata "Sudah hari ke 88, Tidak banyak yang berubah. Apakah dia tetap baik-baik saja?"
Dae Woong datang ke Rumah sakit Dong Joo yang ternyata sudah di tutup. Dae Woong berkata, "Ini sudah tutup. sepertinya mereka benar-benar hidup bersama dan pergi ke tempat yang jauh."
Mi Ho berjalan-jalan di taman dan ada seorang sales yang meminta Mi Ho mengisi survey. Mi Ho mengisi survey itu dan di tangan Mi Ho sudah tidak ada cincin yang di berikan oleh Dae Woong dulu. Mi Ho selesai mengisi survey dan pergi, Sales itu lalu bertanya "Ah kau tidak mengisi namamu, siapa namamu?" Mi Ho tersenyum dan menjawab, "Namaku... Park Sun Joo."
Dae Woong langsung mendapatkan tindakan medis dan Mi Ho menunggu di ruang tunggu. Dong Joo menghampiri Mi Ho dan bilang bahwa Mi Ho telah mengambil sebuah keputusan yang sangat sembrono. Mi Ho bertanya, "Dae Woong akan tetap hidup kan? Dia tidak ingin mati seperti ini." Dong Joo menjawab, "Aku tidak tau mengenai ini. Tapi... Apakah kau benar baik-baik saja?" Mi Ho tetap diam.
Byung Soo datang dan memanggil Mi Ho untuk menemui Dae Woong yang ada di ruang UGD. Mi Ho sedih melihat Dae Woong dan ingin mengembalikan Mutiara kedalam tubuh Dae Woong namun Dong Joo langsung mencegahnya karna semua ini sudah terlambat dan setengah kehidupan dari Dae Woong ada di dalam Mutiara dan di dalam tubuh Mi Ho. Dong Joo juga bilang bahwa Dae Woong mungkin tidak akan mati namun waktu hidup Dae Woong hanya akan ada beberapa bulan atau beberapa tahun saja.
Dong Joo menggenggam tangan Mi Ho dan bilang bahwa semua ini benar-benar sudah terlambat. Mi Ho bingung dan berkata, "Jika Dae Woong tidak bangun maka kau harus menyerahkan pisaumu padaku." Tiba-tiba ada yang berkata, "lepaskan tanganmu itu!" Ya itu suara Dae Woong yang sudah sadar dan meminta Dong Joo melepaskan tangan Mi Ho. Dae Woong bangun dari tempat tidur dan berkata, "Aku baik-baik saja jadi lepaskan tangan Mi Ho dan pergilah dari sini!" Dong Joo melepaskan tangan Mi Ho dan Mi Ho langsung pergi ke sisi Dae Woong.
Dae Woong menatap Dong Joo dan berkata, "Saat Kakekku bertanya pada seorang tabib, tabib itu bilang bahwa aku akan hidup hingga usiaku 120 tahun. Jadi 50 tahun kedepan aku akan masih tetap hidup!" Dong Joo berkomentar, "Baiklah kita lihat apa yang akan terjadi." Dong Joo langsung pergi meninggalkan rumah sakit.
Dong Joo berjalan pergi dan ingat kata-kata Dae Woong yang bilang rela berkorban demi seseorang yang di cintainya. Dong Joo berfkir, "Apakah aku juga harus melakukan sebuah keputusan sembrono yang di lakukan oleh Manusia juga?"
Mi Ho terus memeriksa keadaan Dae Woong dan Dae Woong tersenyum bilang bahwa dia ini baik-baik saja. Mi Ho tidak percaya dan terus memeriksa Dae Woong tapi Dae Woong terus meyakinkan Mi Ho bahwa dia baik-baik saja dan sehat sekali.
Bibi medapatkan kabar mengenai Dae Woong yang sakit dan dia pun langsung panik dan memanggil Kakek untuk memberikan kabar ini.
Mi Ho terus bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?" Dae Woong menjawab, "Tidak! Aku lapar. Ayo kita cari sesuatu yang bisa dimakan setelah keluar dari sini. Apa kau baik-baik saja?" Mi Ho menjawab, "Tentu saja. Sekarang aku memiliki mutiaraku. Tapi... Bagaimana jika mutiaraku ini membuat ekorku kembali? Ah aku harap ekorku tetap menghilang dan energimu yang ada di Mutiara ini tetap ada di diriku" Dae Woong tersenyum senang dan bilang bahwa dirinya baik-baik saja sehingga Mi Ho juga harus tetap baik-baik saja.
Dae Woong menarik Mi Ho mendekat dan bilang, "Jika ekormu tidak hilang maka tidak apa-apa. Aku senang tetap bersama Gumiho atau pun Oh Mi Ho (Oh Mi Ho : Mi Ho berekor lima)." Mi Ho benar-benar senang. Dae Woong bertanya, "Apakah baik-baik saja jika kau pergi ke China dalam keadaan seperti ini?" Mi Ho menjawab, "Hmm aku sedikit khawatir mengenai mutiara ini." Dae Woong berfikir untuk menunda kepergian ke China karna dia sangat khawatir pada Mi Ho. dan Dae Woong akan meminta waktu libur pada Dong Hong karna Mutiara itu sangat penting.
Byung Soo membawa Kakek dan Bibi ke rumah sakit dan menunjukan ruangannya Dae Woong di rawat. Dan Dae Woong sangat kaget saat tirai di ruangannya tiba-tiba terbuka.
Kakek tersenyum dan bertanya, "Apa itu Mutiara?" Dae Woong dan Mi Ho kebingungan menjawabnya. Kakek bertanya kembali, "Apakah kalian mencoba menyembunyikannya pada kita?" Dae Woong bilang bahwa ini bukan hal yang perlu di ketahui oleh Kakek. Kakek membentak "Aku mendnegar tentang Mutiara Rubah itu! Cucuku harusnya kau memberi tau hal ini padaku. Jika kau akan punya anak maka kau harus memberi tahuku." Dae Woong, Mi Ho dan Byung Soo kaget mendengar hal itu. (Kakek menyangka bahwa Mutiara yang diomongin itu adalah Bayi. dan Kakek menyangka Mi Ho sedang hamil.)
Bibi bertanya, "Apakah kau akan menamai bayi itu 'Mutiara Rubah'?" Dae Woong tertawa mendengar pertanyaan itu. Byung Soo bertanya, "Jadi ini mengapa kau sangat ingin bertemu dengan Mi Ho?" Dae Woong menjawab, "Tidak bukan itu!" Dae Woong mencoba menjelaskan namun Kakek meminta Bibi untuk mengantar Mi Ho check kandungan. Mi Ho panik dan Dae Woong melindungi Mi Ho dengan bilang pada Kakek bahwa Mi Ho tidak perlu check up kandungan. Kakek marah dan ingin membawa Mi Ho kedokter kandungan.
Akhirnya Dae Woong berkata, "Benar, di tubuh Mi Ho ada 'Mutiara Rubah'" Kakek senang dan meminta Bibi untuk membawa Mi Ho ke dokter kandungan untuk memeriksa kandungannya. Dae Woong bilang bahwa 'Mutiara Rubah' mereka ini baik-baik saja. Mi Ho juga meyakinkan pada Kakek bahwa 'Mutiara rubah' mereka baik-baik saja. Kakek sangat gembira dan langsung memeluk Mi Ho. Byung Soo senang dan mengucapkan selamat pada Dae Woong. Sementara Bibi terlihat kesal karna di dahului oleh Dae Woong.
Hye In bertemu kembali dengan Dong Joo dan dia bertanya, "Apakah kau yakin bahwa Dae Woong memberikan separuh jiwanya untuk Mi Ho?" Dong Joo bilang bahwa dia sudah mencoba menghentikan hal itu namun ternyata Dae oong tidak bisa dihentikan. Hye In bilang bahwa ini bukan seperti Dae Woong karna Dae Woong bukanlah tipe orang yang akan mengorbankan dirinya untuk orang lain. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong sepertinya sudah berubah.
Dong Joo mengingat kata-kata Mi Ho dan dia bilang bahwa Dae Woong berubah seperti ini karna sudah mulai belajar bertanggung jawab untuk menjaga seseorang yang berarti. Hye In bertanya, "Jadi dua orang itu tidak mungkin terpisahkan?" Dong Joo menjawab, "Entahlah. Akhirnya belum ditentukan sekarang karna Dalam tubuh Mi Ho ada darahku..."
Kakek memberi makanan yang banyak pada Mi Ho dan bilang pada Mi Ho bahwa Mi Ho harus makan yang banyak. Kakek lalu bilang mulai sekarang Mi Ho harus tinggal di rumah Kakek. Dae Woong dan Mi Ho kaget mendnegar itu. Kakek bilang bahwa kehidupan di luar sangat menyeramkan dan mungkin akan ada sesuatu yang terjadi pada Mi Ho jadi sebaiknya Mi Ho tinggal di rumah Kakek saja apalagi Dae Woong akan berangkat ke China untuk shooting.
Dae Woong membawa Mi Ho ke kamarnya dan bilang bahwa Kakek salah paham akan suatu hal makanya Mi Ho harus tinggal di rumah Kakek untuk sementara waktu. Mi Ho mengerti dan bertanya, "Lalu kita akan tinggal disini bersama?" Dae Woong menganggukan kepalanya dan tersenyum. Mi Ho bertanya kembali, "Nanti kita akan tinggal dalam satu kamar? Ah tidak! Kau sudah memberikan sebagian jiwamu padaku jadi kau tidak boleh bersamaku. Kau harus bersabar."
Terjadi percakapan tentang tinggal sekamar atau tidak tapi akhirnya Mi Ho meminta Dae Woong tinggal di kamar yang lain. Dae Woong tidak mau melaukan itu karena ini kamarnya, Mi Ho bilang bahwa Kakek meminta istirahat sehingga Dae Woong harus mengalah. Akhirnya Dae Woong mengalah dan memilih tidur di gudang.
Bibi menelfon Dong Hong dan berterima kash karna membiarkan Dae Woong istirahat sebentar. Dong Hong terdengar kecewa karna real action (Mi Ho) tidak dapat melakukan aksi lagi karna sedang hamil. Bibi berkata, "Kau tau apa yang lebih menyedihkan dari ini semua? Aku adalah Bibi yang sangat baik, aku belum menjadi istri atau pun ibu tapi aku akan menjadi nenek!" Dong Hong tertawa dan bilang agar Bibi tidak perlu khawatir karna bibi memiliki wajah yang awet muda sehingga tidak akan memanggil Bibi dengan sebutan 'Nenek'. Bibi menutup telfon dan Bibi berkata, "Huh apakah kau tidak bisa memintaku untuk menjadi istrimu?"
Mi Ho datang ke dapur dan bilang bahwa dia merasa tenggorokannya kering dan juga merasa mual dan pusing. Bibi memberikan minum pada Mi Ho dan bilang, "Itu pasti karna kau sedang hamil. Huh sangat menyenangkan sekali sepertinya merasa mual dan pusing."
Sun Nyeon, Byung Soo dan Hye In minum minum bersama. Sun Nyeon bertanya, "Byung Soo kenapa Dae Woong tidak jadi pergi ke China?" Byung Soo tersenyum dan menjawab, "Kau akan melihatnya beberapa bulan lagi. Mulai sekarang kau harus menghapus semua perasaanmu pada Dae Woong." Sun Nyeon bilang, "Aku sudah menghapus perasaanku sejak lama. Dia tidak juga menyukaiku jadi untuk apa aku menyukainya? Apa kau pikir bahwa aku ini tetap menyukainya? Aku tidak idiot!"
Hye In yang terlihat mabuk dan mulai berceloteh banyak hal tentang Mi Ho dan Dae Woong. Hye In terus marah-marah dan menyebut Mi Ho sebagai pengacau. Sun Nyeon dan Byung Soo hanya diam saja mendengar omongan Hye In yang ngelantur. Omongan Hye In benar-benar sudah ngelantur dan bilang bahwa Mi o itu bukan manusia dan dia akan membongkarnya.
Hye In mengambil HPnya dan mengirimkan foto ekor Mi Ho pada Bibi. Di dalam pesannya itu tertulis, "Lihatlah ini baik-baik dan kau akan melihat hal ini pada Mi Ho." Bibi kebingungan jadinya. Malamnya saat Mi Ho tidur, dia tampak gelisah.
Dong Hong melihat jam pasir dan bilang bahwa energi manusia dan energi Gumiho kini menjadi satu dan Mungkinkah Mi Ho akan menjadi seperti Dong Joo yang setengah manusia setengah goblin?
Dae Woong tiba-tiba terbangun dan matanya sudah berubah menjadi biru. Di saat itu Bibi menuju ke kamar Mi Ho untuk memastikan mengenai pesan yang dia dapat. Bibi menuju ke kamar Mi Ho namun dia menemukan Mi Ho.
Mi Ho ternyata pergi ke gudang tempat Dae Woong berada dan meminta energi Dae Woong. Dae Woong sangat panik karna melihat mata Mi Ho yang berubah warna. Mi Ho marah-marah dan bilang bahwa Dae Woong lah yang menbuat ekornya hilang. Dae Woong mendengar suara Bibi yang berjalan menuju ke gudang dan dia pun berkata, "Kau ingin ekormu? Baiklah.."
Saat bibi masuk ke gudang, dia melihat Mi Ho yang sedang memegang bulu binatang sambil menghitung jumlah ekor. Bibi keheranan dan bilang bahwa mereka seharusnya tidak ada di gudang. Dae Woong memaksa bibi keluar dan menutup pintu. Dae Woong melihat Mi Ho yang ternyata sudah tertidur kembali sambil memeluk bulu bianatang. Dae Woong bilang bahwa bulu binatang itu telah menyelamatkannya.
Bibi bilang bahwa hal ini sangat menyebalkan sekali. Bibi melihat foto yang di kirim Hye In dan bilang bahwa foto itu mirip seperti ekor rubah.
Dae Woong menggendong Mi Ho ke kamar dan Mi Ho sadar lalu mendorong Dae Woong, "Kita tidak boleh melakukan ini!" (Mi Ho menyangka kalau Dae Woong mau berbuat sesuatu sama Mi Ho.) Dae Woong bilang bahwa Mi Ho lah yang pertama kali datang menghampirinya dan memita energi Dae Woong bahkan tadi mereka hampir tertangkap oleh Bibi. Mi Ho benar-benar kebingungan dan bilang bahwa dia tadi trtidur. Dae Woong bertanya, "Kau tidak meningatnya? Apakah ini efek sampingnya?'
Mi Ho khawatir akan melakukan hal itu lagi. Dae Woong meminta Mi Ho tidak perlu khawatir karna dia akan tetap menjaga Mi Ho. Akhirnya Dae Woong pun menjaga Mi Ho di kamar. Mi Ho bertanya, "Dae Woong, bagaimana jika aku seperti ini setiap hari?" Dae Woong menjawab, "Maka aku akan menjagamu setiap hari." Mi Ho sedih dan bilang, "Jika kamu speerti itu setiap hari maka kau tidak akan tidur. ini pasti sulit untukmu." Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa dia akan senang karna selalu berada di sisi Mi Ho.
Pagi-pagi saat sarapan, Mi Ho diam saja dan Kakek bilang pada Bibi bahwa Bibi seharusnya menyiapkan daging. Bibi bilang bahwa sarapan itu tidak baik untuk makan daging. Dae Woong tersenyum dan bilang bahwa Mi Ho sekarang ini makan sayuran juga. Tiba-tiba saja mata Mi ho berubah menjadi biru dan dia berkata, "Daging...". Dae Woong panik melihatnya dan menutup mata Mi Ho lalu berkata, "Dimana daging? Ah disana rupanya. Kakek, Bibi terima kasih sarapan paginya ya." Dae Woong terus menutup mata Mi Ho dan membawa Mi Ho ke ruang tengah.
Dae Woong melihat Mi Ho dan bertanya, "Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" Mi Ho melihat Dong Ja dan bilang, "Hmm daging." Dae Woong bilang bahwa Dong Ja itu bukanlah daging. Mi Ho menatap ekor Dong Ha dan bilang, "Ekor..." Dae Woong jelas sangat panik. Bibi datang dan Dae Woong menutup mata Mi Ho lalu bilang, "Haha baiklah kita akan menuju tangga..."
Dae Woong selesai mandi dan dia bilang bahwa Mi Ho ini bisa berubah sewaktu-waktu tanpa peringatan atau tanda apapun. Tiba-tiba Mi Ho keluar dari kamar dan matanya berwarna biru. Mi Ho mengejar Dae Woong dan terus meminta energi Dae Woong. terdengar suara kakek dan Dae Woong pun langsung menutup mata Mi Ho seolah-olah mereka sedang bermain-main. Kakek yang melihat itu hanya tertawa dan berkata, "Hati-hati dengan 'Mutiara'nya ya hahaha...."
Dae Woong membawa Mi Ho ke kamar dan Mi Ho pun sudah kembali seperti biasa. Mi Ho benar-benar tidak sadar bahwa dia berubah dan perubahannya itu terjadi secara tiba-tiba. Mi Ho bertanya, "Apakah ini artinya aku akan tetap menjadi Gumiho?" Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa mereka sepertinya tidak bisa lama-lama tinggal di rumah Kakek jika keadaan Mi Ho seperti ini terus dan sebaiknya mereka kembali ke rumah yang di sekolah aksi. Mi Ho nanya, "Lalu bagaimana dengan Kakekmu? Kakekmu terlihat senang dan menduga aku hamil." Dae Woong menjawab, "Kita harus mengungkapkan yang sebenarnya."
Mi Ho merasa bersalah, namun Dae Woong bilang bahwa semua ini bukanlah kesalahan dari Mi Ho. Mi Ho bilang bahwa dia membenci dirinya yang membuat Dae Woong kesusahan.
Dae Woong datang ke Dong Joo dan menanyakan tentang keadaan Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa insting Gumiho di tubuh Mi Ho mulai keluar kembali. Dae Woong bertanya, "Aku tidak peduli masalah itu tapi dia akan tetap hidup kan?" Dong Joo menjawab, "Aku tidak tahu. Yang aku tahu adalah di tubuhnya terdapat dua energy yaitu energy manusia dan energy Gumiho. Selain itu, Mi Ho memiliki darahku yang bisa membunuh manusia dan juga setan. Jika darah itu bercampur maka Mi Ho tidak hanya menjadi manusia tetapi juga menjadi setan sepertiku."
Dae Woong kebingungan dan bertanya, "Sepertimu?" Dong Joo menjawab, "Jika begitu darahku bisa menghentikan membunuh dia." Dae Woong kembali bertanya, "Bagaimana jika itu tidak berhasil?" Dong Joo menjawab, "Jika itu tidak berhasil maka Energy Manusia dan Energy Gumiho akan mati dan menghilang." Dong Joo bilang bahwa pada hari ke 55 maka akan terjadi kehilangan ekor yang ke 5 dan jika ekor yang ke 5 itu tidak menghilang maka darah Dong Joo bisa menghentikan Mi Ho mati. Dong Joo juga bilang jika hingga 100 hari ekor Mi Ho menghilang maka Mi Ho akan mati. Dae Woong kaget mendengarnya.
Dae Woong pulang ke rumah dan ternyata di rumah sedang bersiap-siap untuk foto keluarga. Bibi bilang bahwa Kakek ingin sekali berfoto dengan 'Mutiara' Mi Ho. Mi Ho kebingungan dan bertanya pada Dae Woong, "Bagaimana ini?" Dae Woong menjawab, "Setelah foto, kau akan memberi tahu kakek."
Akhirnya setelah foto, Dae Woong pergi ke kamar kakek dan bilang bahwa Kakek telah salah paham tentang 'Mutiara' itu. Bibi dan Kakek sama-sama kaget mendengar itu dan kecewa. Kakek marah,"Kau membohongiku?" Dae Woong meminta maaf karna dia telah melakukan kesalahan. Mi Ho diam-diam berdiri di luar kamar kakek dan mendengar bentakan kakek. Bibi keluar dari kamar Kakek dan melihat Mi Ho dengan wajah kecewa. Mi Ho mengintip ke kamar Kakek dan melihat Dae Woong dan Kakek sama-sama terdiam.
Dae Woong menelfon Dong Hong dan bilang bahwa dia sama sekali tidak berbohong tentang akan pergi kembali ke China namun dia tidak bisa pergi sekarang karna ada beberapa masalah. Mi Ho melihat Dae Woong dengan wajah sedih.
Dae Woong datang ke kantor Dong Hong dan meminta tolong pada Byung Soo dan Sun Nyeon agar membujuk Dong Hong. Sun Nyeon bilang bahwa Bapanya itu sangat marah. Dae Woong meminta agar mereka melihat keadaan Dae Woong yang sangat mendesak. Lagi-lagi Mi Ho diam-diam melihat itu semua.
Dae Woong dan Mi Ho kembali ke rumah di sekolah aksi. Mi Ho bertanya, "Kakekmu, Dong Hong dan teman-temanmu marah padamu?" Dae Woong menjawab, "Tenang saja ini bukan salahmu. Tidak usah khawatir." Sementara itu Kakek di rumah sedang tiduran dan ya dia merasa kecewa.
Dae Woong memperlihatkan foto keluarga pada Byung Soo dan bilang bahwa Kakek mengirimkan foto itu padanya dan jika dia mengembalikannya pasti Kakek akan sangat marah. Byung Soo bertanya, "Kau kenapa berbohong pada saat itu mengenai Mutiara itu? Apa kau ingin menikah dengan Mi Ho taun ini? Bukankah mimpimu itu hidup bebas hingga usia 40 tahun? Lalu memiliki anak seperti Bradd Pitt pada usia 45 tahun. Bukankah seperti itu?" Dae Woong menjawab, "Aku... tidak boleh membuang-buang wkatuku karna aku mungkin memiliki waktu hidup lebih cepat."
Dae Woong berjalan pulang dan Dong Joo datang menghampirinya. Dong Joo bilang bahwa malam ini Mi Ho akan kehilangan ekornya yang ke 5 dan jika ekorku ini tidak menghilang maka kematian tidak bisa dihentikan dan terus berjalan. Dae Woong terdiam mendengar itu.
Dae Woong pulang ke rumah dan memperlihatkan foto keluarga pada Mi Ho. Mi Ho tersenyum sennag melihat itu. Dae Woong memegang kepala Mi Ho dan bilang bahwa seharusnya energy mereka tercampur dengan baik. Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Ada apa? Apa kau mencoba menghentikan aku yang akhir-akhir ini sering berubah? Woong ah Maaf. Tanpa aku sadari ternyata aku berubah. Aku tidak bisa merubah hal itu. Apakah ekorku pun akan ikut berubah?" Dae Woong panik dan bilang, "Mi Ho tidak ada waktu banyak yang tersisa hingga 100 hari, jadi jangan berubah dan tetap kuat. Aku khawatir kau akan berubah." Mi Ho hanya menganggukan kepala mengerti. Dae Woong menatap papan tanggal dan wkatu mereka yang tersisa adalah 46 hari lgi.
Dae Woong berjalan pergi ke kamarnya dan Mi Ho bilang bahwa Dae Woong pasti melewatkan hari yang sangat berat karnanya.
Malamnya, Mi Ho tertidur pulas sementara Dae Woong terus melihat Mi Ho untuk memastikan ekor Mi Ho tidak menghilang agar Mi Ho tidak mati. Tiba-tiba Mi Ho terbangun dan berlari ke kamar mandi. Dae Woong panik dan meminta Mi Ho segera keluar dari kamar mandi. Mi Ho keluar dari kamar mandi dan bilang bahwa ekornya menghilang dan itu artinya dia akan menjadi manusia. Dae Woong kaget mendengar itu karna yang dia tau dari Dong Joo jika ekor Mi Ho menghilang maka itu artinya Mi Ho akan mati pada hari ke 100.
Dae Woong diam saja dan Mi Ho pun bertanya, "Dae Woong, apakah kau tidak senang? Aku katakan bahwa aku ini akan menjadi manusia." Dae Woong marah, "Bagaimana bisa kau memastikan bahwa kau akan menjadi manusia atau tidak?" Dae Woong langsung meninggalkan Mi Ho yang kebingungan.
Dae Woong keluar rumah dan bilang bahwa dia sangat kebingungan karna ekor Mi Ho menghilang dan itu mungkin Mi Ho akan mati. Mi Ho keluar rumah dan diam-diam dia mengintip Dae Woong, "Aku pikir dia akan senang jika aku katakan bahwa ekorku menghilang tapi sepertinya aku membuat dia khawatir." Dae Woong tiba-tiba berdiri dan mau pergi, Mi Ho menghentikannya namun Dae Woong meminta Mi Ho tidur saja karna dia mau pergi ke suatu tempat.
Mi Ho bertanya, "Apakah kamu khawatir karna aku akan berubah dan menakutimu ? Jangan pergi, biar aku saja yang pergi. Jika kamu takut maka tutup saja pintunya." Dae Woong menjawab, "Aku tidak takut jadi kamu masuklah dan istirahat. Aku akan pulang jadi tidak usah menungguku."
Ternyata Dae Woong pergi menemui Dong Joo. Dong Joo bilang bahwa cara mecegah Mi Ho mati adalah dengan mematikan enegi manusia yang ada di sekitar Mi Ho. Dae Woong bertanya, "Lalu bagaimana caranya?" Dong Joo menjawab, "Kau bisa menghentikannya dengan menjauh darinya. Energi manusia dan energi Gumiho yang ada di tubuh Mi Ho tidak menyatu karna ada energi manusia dari tubuhmu." Dae Woong bertanya, "Lalu apakah maksudmu adalah aku yang akan menyebabkan Mi Ho mati?" Dong Joo menjawab, "Benar..."
Dae Woong bilang bahwa dia tidak peduli apakah Mi Ho akan menjadi Manusia atau Gumiho karna yang dia butuhkan adalah Mi Ho. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong dan Mi Ho akan bahagia jika mereka berdua sama-sama manusia. Dong Joo bilang tempat Dae Woong itu bukan disisi Mi Ho. Dae Woong marah karna dia harus pergi dari Mi Ho jika Dae Woong dan Mi Ho ingin tetap hidup. Dong Joo bilang bahwa Dae Woong lah yang telah mengambil keputusan yang sangat sembrono dan kali ini Dae Woong harus mengambil keputusan yang benar. Dong Joo juga bilang bahwa dia akan menggantikan Dae Woong untuk menjaga Mi Ho. Dae Woong benar-benar mengambil keputusan meninggalkan Mi Ho agar Mi Ho bisa tetap hidup.
Mi Ho terus menunggu Dae Woong di luar rumah dan dia langsung senang saat Dae Woong pulang. Dae Woong bertanya, "Kenapa kamu menunggu di luar?" Mi Ho menjawab, "Woong ah karna aku sudah kehilangan 1 ekorku, aku pikir aku akan lebih baik lagi. Aku sudah tidak merasa sakit dan pusing lagi saat ekorku menghilang, bukankah itu lebih baik?" Dae Woong bertanya, "Benarkah?" Mi Ho menajwab dengan penuh semangat, "Tentu saja. Jika ekorku menghilang, kita bisa melaksakan rencana hidup kita dan membuat Kakek bahagia."
Dae Woong berkata, "Mi Ho kau tidak akan meninggalkanku atau lainnya bukan?" Mi Ho kebingungan dan bertanya, "Woong ah jangan menyerah! Jika darah Dong Joo menyatu dengan energi manusia dan energi gumiho maka itu akan baik-baik saja. Aku akan tetap menjadi Manusia." Dae Woong membentak, "Kenapa kamu selalu memikirkan bahwa menjadi manusia itu sangat bagus? Kau akan sakit, kedinginan dan mati!" Mi Ho berkoemntar, "Aku mau merasakan semua itu. Aku mau merasakan semua itu bersama denganmu. Jika kau tetap denganku maka semua akan berjalan baik-baik saja."
Dong Joo menatap jam pasir yang terjatuh dan dia bilang, "Jika ini berhenti seperti ini, apakah akau akan bisa menangkap sebuah kesempatan?"
Malamnya, saat Mi Ho tertidur, Dae Woong menghampiri Mi Ho dan mencium tangan Mi Ho. Dae Woong menatap Mi Ho sedih dan siap mengambil suatu keputusan.
Besoknya, pagi-pagi Dae Woong dan Mi Ho pergi naik mobil. Mi Ho bilang bahwa ini pertama kalinya mereka pergi bersama naik mobil. Mi Ho sangat bersemangat dan bertanya, "Kita mau pergi kemana? Apakah ke kebun binatang lagi? Ah seharusnya kau memberi tahu hal ini terlebih dahulu padaku sehingga aku bisa membuat bekal makan siang, aku benar-benar ingin membuat kimbap." Dengan dinginnya Dae Woong menjawab, "Kita tidak akan pergi bermain." Mi Ho kebingungan dan bertanya kembali, "Hmm lalu kemana kita pergi? Apakah kita pergi ke rumah Kakek? Kakek akan memberi makanan enak?" Lagi-lagi Dae Woong menjawab dengan dingin, "Tidak."
Mi Ho merasa aneh dengan Dae Woong dan bertanya, "Lalu kita akan pergi kemana?" Dae Woong menjawab, "Kita akan pergi ke Dong Joo. Mi Ho ... Aku tidak bisa melakukan ini lebih lama lagi. Apakah aku harus tetap disisimu? Kau selalu bertindak aneh, aku tidak bisa berdiri di sisimu lagi. Dan aku tidak tahu seperti apa kau akan berubah. Aku terlalu takut. Laki-laki selalu mengkhawatirkan hal ini. Aku juga sangat sibuk dengan pekerjaanku. Kau selalu menempel padaku dan aku pikir ini sangat menyebalkan." Mi Ho bilang bahwa dia tidak akan berbuat seperti itu lagi namun Dae Woong tetap akan membawa Mi Ho ke Dong Joo. Mi Ho meminta maaf dan bilang tidak mau pergi ke rumah Dong Joo.
Tiba-tiba Dae Woong menepikan mobil dan meminta Mi Ho keluar. Dae Woong bilang bahwa dia selama ini selalu bersabar tapi sekarang dia merasa takut, tidak nyaman, aneh dan merasa marah. Maka Dae Woong tidak bisa melanjutkan semua ini lagi dan meminta Mi Ho segera pergi meninggalkannya. Mi Ho meminta Dae Woong jangan melakukan ini namun Dae Woong menyuruh Mi Ho untuk pergi ke Dong Joo dan menggunakan identitas yang dibuatnya yaitu Park Sun Joo. Dan mulai sekarang Dae Woong tidak ingin mendapatkan masalah sehingga Mi Ho jangan muncul di hadapan Dae Woong lagi.
Dae Woong pergi meninggalkan Mi Ho dan di dalam mobil dia menangis. Mi Ho tidak menyangka bhwa Dae Woong benar-benar meninggalkan dirinya. Mi Ho mencoba menghibur dirinya dengan bilang bahwa Dae Woong hanya lelah seperti ini.
Dae Woong pergi minum soju di kedai minum bersama dengan Byung Soo. Byung Soo mencegah Dae Woong minum karna Dae Woong sudah menghabiskan banyak botol soju. Dae Woong bilang bahwa dia memelukan soju itu agar dia menjadi lebih gila. Dae Woong benar-benar stress karna masalah ini.
Mi Ho datang ke kantor Dong Hong dan Hye In melihatnya makanya Hye In langsung menghampiri Mi Ho. Tentu saja Hye In langsung marah pada Mi Ho karna sudha mengambil setengah energi Dae Woong. Mi Ho bertanya, "Kenapa kau membenciku?" Hye In menjawab, "Karna kau merebutnya! Jika saja kau tidak datang maka aku dan Dae Woong kan bersama dan juga sukses bersama. Kamu sangat mengganggu!" Mi Ho bertanya, "Apa kau pikir bahwa aku sangat mengganggunya?" Hye In bilang bahwa Mi Ho ini benar-benar seperti monster karna hanya memanfaatkan Dae Woong saja.
Mi Ho pulang ke rumah sekolah aksi dan dia kaget saat melihat Dae Woong yang tertidur. Byung Soo bilang bahwa Dae Woong terlalu banyak minum alkohol sehingga mabuk. Byung Soo lalu pamit pergi duluan.
Pagi-pagi, Dae Woong bangun dan kaget saat melihat Mi Ho. Dae Woong bersikap dingin dan bertanya, "Untuk apa kamu ada disini?" Mi Ho menjawab, "Kau pikir aku akan pergi darimu? Aku ini lem super." Dae Woong berkata, "Baik jika kau tidak mau pegi maka aku yang akan pergi." Dae Woong langsung berjalan pergi dan Mi Ho mengejarnya.
"Jika kau marah padaku maka marahlah padaku. Jika mau kau bisa menamparku. Apapun yang kau lakukan maka lakukanlah. Kamu sudah memberikan sebagian energimu padaku maka kau tidak perlu melakukan apapun lagi. Hingga ekorku hilang dan aku menjadi manusia maka kau akan melakukan apapun untukmu asalkan kau tetap disisiku." Dae Woong menolak hal itu dan mengatakan bahwa Mi Ho tetap Gumiho muskipun telah berubah menjadi manusia. Mi Ho kaget dan bertanya, "Aku ini apa dimatamu?" Dae Woong menjawab, "Kau ini monster!"
Dae Woong langsung berlari pergi dan Mi Ho menangis sedih. Saat Dae Woong pergi tiba-tiba saja Hujan turun karna Mi Ho menangis. Dae Woong berusaha tidak mempedulikan hal itu dan pergi.
Satu Bulan Kemudian....
Dae Woong dan crew film lainnya kembali dari China karna proses shooting sudah selesai. Dong Hong berterima kasih pada semua crew dan bilang bahwa Dae Woong menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Tiba-tiba Bibi datang dan Dong Hong pun memeluk Bibi. Sun Nyeon datang dan juga ingin di peluk oleh Bapanya tapi Dong Hong lebih memilih memluk Bibi.
Dae Woong dan Bibi pulang ke rumah dan Kakek langsung menyambutnya. Kakek bertanya, "Kenapa kau sangat kurus?" Dae Woong menjawab, "Aku terlalu bekerja keras. yang penting aku tidak mendapatkan luka dan pulang dalam keadaan selamat." Kakek bilang bahwa Bibi sudah membuat makanan enak untuk Dae Woong, Dae Woong bilang bahwa dia akan makan setelah mengganti bajunya. Dae Woong pun pergi ke kamarnya.
Kakek berbisik bertanya pada Bibi "Apakah Mi Ho bertemu dengannya?" Bibi menggeleng dan berkata, "Tidak. Sejak dia pergi ke china, Perempuan itu pindah entah kemana dan tidak pernah kembali lagi. Sepertinya mereka benar-benar telah berpisah."
Dae Woong masuk ke kamarnya dan membuka kotak yang ada cincinnya, Dae Woong berkata "Sudah hari ke 88, Tidak banyak yang berubah. Apakah dia tetap baik-baik saja?"
Dae Woong datang ke Rumah sakit Dong Joo yang ternyata sudah di tutup. Dae Woong berkata, "Ini sudah tutup. sepertinya mereka benar-benar hidup bersama dan pergi ke tempat yang jauh."
Mi Ho berjalan-jalan di taman dan ada seorang sales yang meminta Mi Ho mengisi survey. Mi Ho mengisi survey itu dan di tangan Mi Ho sudah tidak ada cincin yang di berikan oleh Dae Woong dulu. Mi Ho selesai mengisi survey dan pergi, Sales itu lalu bertanya "Ah kau tidak mengisi namamu, siapa namamu?" Mi Ho tersenyum dan menjawab, "Namaku... Park Sun Joo."
0 comments:
Post a Comment