Do you like this story?
Xiang Yu Ping dan Yang Guo mencoba menyembunyikan kebenaran apa yang terjadi saat ada bom di mulut Yu Ping.
"Aku memuntahkan bom itu dan Yang Guo lalu meniupnya jauh-jauh", kata Yu Ping asal berbohong dan terlihat ganjil.
Mereka tetap merasa aneh. Yuping dan Yang Guo terpaksa berbohong lagi bahwa bom itu ternyata sudah tidak berfungsi benar alias expired.
"Aku memuntahkan bom itu dan Yang Guo lalu meniupnya jauh-jauh", kata Yu Ping asal berbohong dan terlihat ganjil.
Mereka tetap merasa aneh. Yuping dan Yang Guo terpaksa berbohong lagi bahwa bom itu ternyata sudah tidak berfungsi benar alias expired.
Pesta lalu usai. Sementara Yang Guo sibuk di rumah Yu Ping,QiKe Zhong mengantarkan Yang Duo (kakak Yang Guo) pulang. Yang Duo merasa senang diantar pulang seorang prince charming seperti Ke Zhong (Zhang Da Ge ku gitu loh). Mereka lalu berbicara tentang musik. Saat Yang Duo membuka tempat CD tak sengaja dia melihat buku milik Ke Zhong. Buku itu buku karangan Karim Rashid seorang desiner interior Ingris kelahiran Mesir. Yang Duo tidak asing dengan Karim Rashid.
Ke Zhong tak menyangka Yang Duo juga mengenal dan mengetahui tentang desain interior.
Sebelum ke luar dari mobil. Ke Zhong memberikan kartu namanya pada Yang Duo. Sumpurnalah hari itu untuk Yang Duo.
Di rumah Yuping, Yang Guo masih sibuk membereskan piring-piring sisa party. tak sengaja dia melamun , mengingat saat-saat mendebarkan mengambil bom dari mulut Yuping. Yang Guo tersenyum simpul mengingat kejadian itu. Dan dia langsung kaget saat menyadari Yuping sudah ada di sebelahnya.
Yuping mencoba membantu Yang Guo namun Yang Guo dengan grogi menolaknya.
"Kamu kubantu tidak mau, kunaikkan gaji tidak mau. Sampai kapan kamu ingin aku berhutang padamu?!", kata Yuping sambil bicara begitu dekat dengan Yang Guo.
Sebelum ke luar dari mobil. Ke Zhong memberikan kartu namanya pada Yang Duo. Sumpurnalah hari itu untuk Yang Duo.
Di rumah Yuping, Yang Guo masih sibuk membereskan piring-piring sisa party. tak sengaja dia melamun , mengingat saat-saat mendebarkan mengambil bom dari mulut Yuping. Yang Guo tersenyum simpul mengingat kejadian itu. Dan dia langsung kaget saat menyadari Yuping sudah ada di sebelahnya.
Yuping mencoba membantu Yang Guo namun Yang Guo dengan grogi menolaknya.
"Kamu kubantu tidak mau, kunaikkan gaji tidak mau. Sampai kapan kamu ingin aku berhutang padamu?!", kata Yuping sambil bicara begitu dekat dengan Yang Guo.
Yang Guo sampai grogi dibuatnya (aku juga grogi apalagi Nyak kali hehehe)
Yang Guo lalu mengatakan bahwa ada hal yang bisa dilakukan Yuping dan Yuping harus berjanji untuk itu.
Ternyata Yang Guo minta Yuping menemani dia dan anak-anak pergi ke taman hiburan (dufan lah klo di kita sih). Yang Guo, Yu Ting dan Yu Fei menikmati asyiknya naik wahana-wahana di taman hiburan. Mereka juga jajan es krim dan penganan lain yang dijajakan di sana. Yu Ping tidak ikut serta dalam kemeriahan mereka. Namun dia mengamati Yang Guo dengan seksama dan tertarik memperhatikan gadis itu.
"Dia itu tampak begitu senang seperti anak-anak. Dia juga suka makanan kecil terutama yang manis-manis", gumam Yu Ping sambil tersenyum memperhatikan Yang Guo dari kejauhan.
Yang Guo lalu mengatakan bahwa ada hal yang bisa dilakukan Yuping dan Yuping harus berjanji untuk itu.
Ternyata Yang Guo minta Yuping menemani dia dan anak-anak pergi ke taman hiburan (dufan lah klo di kita sih). Yang Guo, Yu Ting dan Yu Fei menikmati asyiknya naik wahana-wahana di taman hiburan. Mereka juga jajan es krim dan penganan lain yang dijajakan di sana. Yu Ping tidak ikut serta dalam kemeriahan mereka. Namun dia mengamati Yang Guo dengan seksama dan tertarik memperhatikan gadis itu.
"Dia itu tampak begitu senang seperti anak-anak. Dia juga suka makanan kecil terutama yang manis-manis", gumam Yu Ping sambil tersenyum memperhatikan Yang Guo dari kejauhan.
Yu Ping juga menganggap Yang Guo orang yang tegar, dan dia tak mengerti cara Yang Guo bertahan menjalani hidup hingga tangan Yang Guo terasa kasar.
Yang Guo dan anak-anak akhirnya bisa memaksa Yu Ping ikut bermain bersama mereka naik Kapal Baja Laut (kalau di DUFAN kora-kora).
Yang Guo dan anak-anak akhirnya bisa memaksa Yu Ping ikut bermain bersama mereka naik Kapal Baja Laut (kalau di DUFAN kora-kora).
Di Kantor. Yang Duo teringat lagi pertemuannya terakhir dengan Qi Ke Zhong. dia merasa telah mengenal Ke Zhong. Yang Duo lalu mengambil buku kesayangannya dan memandangnya. Buku Karim Rashid Evolution itu tampak mulai usang dan itu mengganggunya. Yan Duo memperlakukan buku itu dengan hati-hati. Yang Duo teringat bagaimana awalnya dia memiliki buku itu. Waktu kecil Yang Duo pernah tersesat di dekat hutan. Dia berteriak lalu menangis sendirian. Seorang bocah laki-laki menemukannya dan memandunya jalan pulang. Saat itu tiba-tiba turun hujan.
Bocah laki-laki itu menyerahkan buku texbooknya untuk memayungi Yang Duo kecil. Mereka pun akhirnya menemukan tempat berteduh (kecil-kecil udah romantis hehe). Namun sayangnya pangeran kecil itu pergi tanpa sempa menyebutkan namanya dan dia pun lupa mengambil bukunya kembali.
Sejak itu Yang Duo selalu menyimpan buku itu sebagai kenang-kenangan dari pangeran masa kecilnya.
Seorang pengacara di kantor Firma Yu Ping membuyarkan lamunan Yang Duo. Pengacara itu tak sengaja melihat di bagian belakang buku itu tertulis nama Lawrence.
Sejak itu Yang Duo selalu menyimpan buku itu sebagai kenang-kenangan dari pangeran masa kecilnya.
Seorang pengacara di kantor Firma Yu Ping membuyarkan lamunan Yang Duo. Pengacara itu tak sengaja melihat di bagian belakang buku itu tertulis nama Lawrence.
Yang Duo tersentak dia sendiri tak pernah menyadari itu. Tiba-tiba Yang Duo teringat sesuatu. Dia buru-buru mencari sesuatu dan mengeluarkan isi tasnya. Akhirnya dia menemukan kartu nama pemberian Ke Zhong yang dicarinya. Dan di situ tertulis nama Inggris dari Ke Zhong adalah Lawrence (kantornya juga namanya Lawrence). Yang Duo langsung berlari pergi keluar.
Yang Duo mencari Ke Zhong di bekas rumah yang sedang dibangunnya. Ke Zhong baru saja akan pergi dari situ. Yagn Duo mengejarnya sampai terjatuh. Saat mencoba bangkit, Prince Charming sudah ada di depannya hendak membantunya bangun. Yang Duo begitu terpana.
"Ada hal penting yang ingin kutanyakan"
Yang Duo mencari Ke Zhong di bekas rumah yang sedang dibangunnya. Ke Zhong baru saja akan pergi dari situ. Yagn Duo mengejarnya sampai terjatuh. Saat mencoba bangkit, Prince Charming sudah ada di depannya hendak membantunya bangun. Yang Duo begitu terpana.
"Ada hal penting yang ingin kutanyakan"
"Silakan", jawab Ke Zhong
"Apa nama Lawrence itu kau pakai dari kecil"
"Iya, nama iu pemberian kakekku"
"Apa kau juga telah menyukai buku Karim Rashid dari kecil?"
Ke Zhong mengiyakan. Yang Duo merasa jantungnya makin berdebar mendengar jawabannya. Namun dia tak berani berbicara terus terang.
Yang Duo minder...
"Dia masih prince charming seperti dulu, tapi aku sekarang hanya wanita keji yang hanya menyukai uang"
Sepulang dari taman bermain anak-anak masih manja dan ingin di temani pamannya dan Yang Guo menonton DVD. Yang Guo dan anak-anak memilih film horor. Yu Ping tampak tak suka pilihan mereka. Yang Guo berusaha menyakinkan Yu Ting untuk berani menonton film horor untuk membuktikan dia adalah lelaki sejati.
Ternyata Yu Ping takut nonton film horor, dia sering berpaling bahkan pura-pura menutupi mukanya dengan bantal (wkwkwk)
"Apa nama Lawrence itu kau pakai dari kecil"
"Iya, nama iu pemberian kakekku"
"Apa kau juga telah menyukai buku Karim Rashid dari kecil?"
Ke Zhong mengiyakan. Yang Duo merasa jantungnya makin berdebar mendengar jawabannya. Namun dia tak berani berbicara terus terang.
Yang Duo minder...
"Dia masih prince charming seperti dulu, tapi aku sekarang hanya wanita keji yang hanya menyukai uang"
Sepulang dari taman bermain anak-anak masih manja dan ingin di temani pamannya dan Yang Guo menonton DVD. Yang Guo dan anak-anak memilih film horor. Yu Ping tampak tak suka pilihan mereka. Yang Guo berusaha menyakinkan Yu Ting untuk berani menonton film horor untuk membuktikan dia adalah lelaki sejati.
Ternyata Yu Ping takut nonton film horor, dia sering berpaling bahkan pura-pura menutupi mukanya dengan bantal (wkwkwk)
Suatu padi, Yang Guo seperti biasa mengantar anak-anak ke sekolah. Tak sengaja mereka bertemu dengan seorang wanita yang begitu senang melihat Yu Fei juga Yu Ting.
Diapun memuji Yang Guo bahwa anak-anak itu beruntung mempunyai pengasuh seperti Yang Guo.
Wanita yang ditemui Yang Guo ternyata datang ke kantor Firma Yuping. Yuping awalnya sempat tak mengenalinya.
Yang Guo karena merasa ada wanita yang bertingkah aneh, dia datang ke kantor Yuping untuk melapor. Ternyata wanita itu lah yang datang menemui Yuping.
Yuping lalu bicara 4 mata dengan Yang Guo. Dia menjelaskan bahwa orang itu adalah ibu kandung Yu Fei dan Yu Ting
"Kakakku pernah bilang ibu mereka telah meninggal", kata Yang Guo heran
"Dia pergi setalah melahirkan Yu Ting. kakakku tak mau menyakiti anak-anak dan berkata ibunya telah meninggal. Namun dia sekarang ingin kembali mengambil anaknya."
Yang Guo kaget
"Setelah dia sukses dalam karir dan keuangan , dia merasa membutuhkan keluarga dan ingin membawa anak-anak. Aku tidak akan mengijinkannya!", lanjut Yu ping
Yang Guo Mengangguk
"Mulai sekarang kita berdua akan menjemputnya sepulang sekolah dan kamu harus rahasiakan ini dari anak-anak itu!"
Yang Guo suatu malam membacakan cerita menjelang tidur untuk anak-anak. Yang Guo jadi tahu bahwa Yu Ting sebenarnya merindukan dan ingin tahu wajah ibunya yang belum pernah dilihatnya. Yang Guo tersentuh dan kasian pada Yu Ting.
Wanita yang ditemui Yang Guo ternyata datang ke kantor Firma Yuping. Yuping awalnya sempat tak mengenalinya.
Yang Guo karena merasa ada wanita yang bertingkah aneh, dia datang ke kantor Yuping untuk melapor. Ternyata wanita itu lah yang datang menemui Yuping.
Yuping lalu bicara 4 mata dengan Yang Guo. Dia menjelaskan bahwa orang itu adalah ibu kandung Yu Fei dan Yu Ting
"Kakakku pernah bilang ibu mereka telah meninggal", kata Yang Guo heran
"Dia pergi setalah melahirkan Yu Ting. kakakku tak mau menyakiti anak-anak dan berkata ibunya telah meninggal. Namun dia sekarang ingin kembali mengambil anaknya."
Yang Guo kaget
"Setelah dia sukses dalam karir dan keuangan , dia merasa membutuhkan keluarga dan ingin membawa anak-anak. Aku tidak akan mengijinkannya!", lanjut Yu ping
Yang Guo Mengangguk
"Mulai sekarang kita berdua akan menjemputnya sepulang sekolah dan kamu harus rahasiakan ini dari anak-anak itu!"
Yang Guo suatu malam membacakan cerita menjelang tidur untuk anak-anak. Yang Guo jadi tahu bahwa Yu Ting sebenarnya merindukan dan ingin tahu wajah ibunya yang belum pernah dilihatnya. Yang Guo tersentuh dan kasian pada Yu Ting.
Sampai di rumah Yang Guo meminta pendapat kakaknya mengenai hal ini. Dia bingung, dia telah janji pada Yu Ping namun tidak tega pada Yu Ting yang ingin bertemu ibunya. Namun kakaknya Yang Duo juga sedang asyik dengan pikirannya terhadap Qi Ke Zhong (dua-dua ceritanya ngobrol ga nyambung hehe)
Pagi harinya, Yang Duo setelah memperoleh ide menghadiahkan makanan kecil, datang ke mencari Qi Ke Zhong. Ternyata Ke Zhong sedang bicara dengan seorang gadis. Yang Duo kaget gadis itu ternyata adiknya Yang Guo. Yang Guo sengaja mencari Kak Ke Zhong untuk dimintai pendapat tentang ibu Yu Fei dan Yu Ting.
"Kalau aku jadi kamu, aku akan memberi tahu anak-anak itu, karena itu hak mereka dan biarkan mereka memilih", saran Kak Ke Zhong (Yang Guo memanggilnya Qi Da Ge atau klo bahasa korea Oppa Qi). Ke Zhong mengucek rambut Yang Guo (mauuuuuu...)merasa anak-anak begitu beruntung punya pengasuh seperhatian Yang Guo.
Pagi harinya, Yang Duo setelah memperoleh ide menghadiahkan makanan kecil, datang ke mencari Qi Ke Zhong. Ternyata Ke Zhong sedang bicara dengan seorang gadis. Yang Duo kaget gadis itu ternyata adiknya Yang Guo. Yang Guo sengaja mencari Kak Ke Zhong untuk dimintai pendapat tentang ibu Yu Fei dan Yu Ting.
"Kalau aku jadi kamu, aku akan memberi tahu anak-anak itu, karena itu hak mereka dan biarkan mereka memilih", saran Kak Ke Zhong (Yang Guo memanggilnya Qi Da Ge atau klo bahasa korea Oppa Qi). Ke Zhong mengucek rambut Yang Guo (mauuuuuu...)merasa anak-anak begitu beruntung punya pengasuh seperhatian Yang Guo.
Yang Duo menemui mereka berdua dengan pura-pura tidak sengaja bertemu. Namun melihat Yang Guo bersama kakaknya, Ke Zhong memilih meninggalkan mereka berdua bersama (kasian deh Yang Duo hihi). Yang Duo cemburu juga melihat adiknya dengan akrab memanggil pujaannya Qi Da Ge.
"Apa kau begitu dekat dengannya?! Kau menyukainya?"
Yang Guo menyangkal. Namun dia tidak curiga terhadap perasaan kakaknya.
"Oh kau takut ya kalau aku suka sama Qi Da Ge dia akan melapor pada boss Yu Ping (bahwa Yang Guo bukan lesbi) dan aku harus membayar kembali uangnya?" sahut Yang Guo polos
"Apa kau begitu dekat dengannya?! Kau menyukainya?"
Yang Guo menyangkal. Namun dia tidak curiga terhadap perasaan kakaknya.
"Oh kau takut ya kalau aku suka sama Qi Da Ge dia akan melapor pada boss Yu Ping (bahwa Yang Guo bukan lesbi) dan aku harus membayar kembali uangnya?" sahut Yang Guo polos
Yang Duo lega adiknya tidak curiga, dia lalu berkata
"Namun walau kau menyukai dia, orang sepertinya tidak serasi dengan kita", lirih Yang Duo
Yu Ping mulai bergerak menyelidiki ibu Yu Fei dan Yu Ping agar bisa memenangkan kasus hak asuh anak di pengadilan (Yu Ping kasep Nyak ada yang senyum di sini...ehm ehm)
"Namun walau kau menyukai dia, orang sepertinya tidak serasi dengan kita", lirih Yang Duo
Yu Ping mulai bergerak menyelidiki ibu Yu Fei dan Yu Ping agar bisa memenangkan kasus hak asuh anak di pengadilan (Yu Ping kasep Nyak ada yang senyum di sini...ehm ehm)
Sepulang dari sana. Yu Ping melihat penjaja pop corn manis tradisional. Dia tiba-tiba ingat Yang Guo yang tergila-gila dengan popcorn. Dan memberhentikan mobilnya untuk membelinya.
"Dia bisa bahagia hanya dengan sekantung popcorn, dia itu seperti anak-anak", Yu Ping bergumam mengingat Yang Guo.
Ini pertama kalinya Yu Ping membeli jajanan tradisional itu, da bahkan tidak sadar harus mengantri.
"Dia bisa bahagia hanya dengan sekantung popcorn, dia itu seperti anak-anak", Yu Ping bergumam mengingat Yang Guo.
Ini pertama kalinya Yu Ping membeli jajanan tradisional itu, da bahkan tidak sadar harus mengantri.
"Aku bahkan tidak suka mengantri membeli tiket bioskop, jika Hui Fan tahu aku mengantri membeli popcorn dia tentu mengira aku jatuh cinta pada Yang Guo", gumam Yu Ping sambil tersenyum.
Di tempat itu tak sengaja Yu Ping melihat Yan Ling sahabat Yang Guo sangat intim bersama laki-laki. Setahu Yu Ping Yan Ling adalah pacar lesbi Yang Guo.
"Kasian Yang Guo, pacarnya selingkuh", Yu Ping prihatin untuk Yang Guo
Yu Ping dan Yang Guo bertemu di depan sekolah anak-anak untuk menjemputnya. Yu Ping dengan hati-hati berkata bahwa sebaiknya Yang Guo tidak terlalu sibuk dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya Yan Ling (Jerry Yan kelihatan tambah tua sptku tp tetep kasep).
Di tempat itu tak sengaja Yu Ping melihat Yan Ling sahabat Yang Guo sangat intim bersama laki-laki. Setahu Yu Ping Yan Ling adalah pacar lesbi Yang Guo.
"Kasian Yang Guo, pacarnya selingkuh", Yu Ping prihatin untuk Yang Guo
Yu Ping dan Yang Guo bertemu di depan sekolah anak-anak untuk menjemputnya. Yu Ping dengan hati-hati berkata bahwa sebaiknya Yang Guo tidak terlalu sibuk dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya Yan Ling (Jerry Yan kelihatan tambah tua sptku tp tetep kasep).
Yu Fei dan Yu Ting datang, mereka gembira melihat kali ini pamannya menjemput mereka. Yu Ping lalu mengeluarkan popcorn manis.
"Ini untuk kalian semua"
Yang Guo begitu senang, dia tahu popcorn semacam itu sekarang jarang ada. Yu Fei cukup pintar untuk melihat pamannya punya perhatian khusus pada Yang Guo.
"Paman memang baik pada kakak Jie, tahu kakak mau popcorn paman membelikannya", sindir Yu Fei senang
"Ini untuk kalian semua"
Yang Guo begitu senang, dia tahu popcorn semacam itu sekarang jarang ada. Yu Fei cukup pintar untuk melihat pamannya punya perhatian khusus pada Yang Guo.
"Paman memang baik pada kakak Jie, tahu kakak mau popcorn paman membelikannya", sindir Yu Fei senang
Yu Ping dan Yang Guo salah tingkah
Yu Ting protes "Aku waktu itu ingin donat tapi paman tidak membelikannya!" (nah loh!)
Suatu hari Yang Guo bertemu ibu kandung anak-anak di depan rumah Yu Ping. Wanita itu meminta tolong pada Yang Guo agar bisa bertemu anak-anaknya
"Aku telah berusaha menemui mereka namun dulu ayahnya melarang dan mereka pindah aku kehilangan jejak anak-anak"
Yang Guo tak tega. Dia mengijinkan wanita itu makan bersama anak-anak dengan syarat
"Aku tidak bisa memberitahu siapa Anda kepada anak-anak", kata Yang Guo
Suatu sore Yang Guo membawa anak-anak untuk makan bersama ibu kandung mereka. Yu Fei yang kritis bertanya siapa wanita yang pernah bertemu dengan mereka itu.
Yang Guo bingung dan terpaksa berbohong bahwa wanita itu teman ibu kandung mereka.
"Ibu ini melihat berita penculikan kalian dan paman di koran, makanya datang mencari kalian"
Yu Ting dengan polos berkata bahwa dia ingin foto ibunya dan ingin tahu seperti apa ibunya.
Wanita itu tidak bisa menahan rasa harunya dan berkata ibunya selalu merindukannya dan ingin menemuinya.Yu Ting protes "Aku waktu itu ingin donat tapi paman tidak membelikannya!" (nah loh!)
Suatu hari Yang Guo bertemu ibu kandung anak-anak di depan rumah Yu Ping. Wanita itu meminta tolong pada Yang Guo agar bisa bertemu anak-anaknya
"Aku telah berusaha menemui mereka namun dulu ayahnya melarang dan mereka pindah aku kehilangan jejak anak-anak"
Yang Guo tak tega. Dia mengijinkan wanita itu makan bersama anak-anak dengan syarat
"Aku tidak bisa memberitahu siapa Anda kepada anak-anak", kata Yang Guo
Suatu sore Yang Guo membawa anak-anak untuk makan bersama ibu kandung mereka. Yu Fei yang kritis bertanya siapa wanita yang pernah bertemu dengan mereka itu.
Yang Guo bingung dan terpaksa berbohong bahwa wanita itu teman ibu kandung mereka.
"Ibu ini melihat berita penculikan kalian dan paman di koran, makanya datang mencari kalian"
Yu Ting dengan polos berkata bahwa dia ingin foto ibunya dan ingin tahu seperti apa ibunya.
Namun Yu Fei yang pintar malah semakin curiga jati diri wanita itu.
"Ibu meninggal saat setelah melahirkan Yu Ting dan tidak punya foto kami. Ibu atau Paman yang berbohong". Yu Fei mendesak Yang Guo "Kakak katakan padaku siapa wanita ini!"
Yang Guo bingung namun tidak menjawab.
"Baiklah kalau begitu aku akan tanya langsung pada paman!", ancam Yu Fei lalu berlari pergi.
...bersambung ke ep 4...
0 comments:
Post a Comment