Do you like this story?
Review . Pertandingan memanah (Dae Sa Rae) akan segera dimulai. Semua mahasiswa Sungkyunkwan berkumpul untuk mendengarkan pengumuman. Pemanggilan terakhir jika tim yang anggotanya tidak lengkap tidak dapat berpartisipasi dalam pertandingan. Akhirnya Prof. Jung mengabsen seluruh peserta. Yoon Hee dan Sun Joon menunggu dengan gelisah karena Moon Jae Shin belum juga tiba. Yong Ha juga melihat kegelisahan itu dan ia seperti memikirkan sesuatu. Semua peserta yang diabsen dan anggotanya lengkap diberikan kelengkapan pertandingan yakni busur dan anak panah. Sampai akhirnya giliran asrama timur kamar kedua. Prof. Jung mengabsen Kim Yoon Shik, Lee Sun Joon dan Moon Jae Shin. Prof. Jung menanyakan keberadaan Moon Jae Shin. Karena Jae Shin belum juga tiba maka kelompok mereka didiskualifikasi. Prof. Jung mencoret daftar nama mereka. Yoon Hee langsung kecewa dan menjatuhkan busurnya.
Sementara itu menteri Ha yang ikut menghadiri pertandingan menyuruh anak buahnya untuk mencari Hongbyuk So di sekitar Sungkyunkwan. Menteri Ha memerintahkan menangkapnya diam-diam karena ia tidak akan menyerahkan Hongbyuk So pada Raja.
Moon Jae Shin yang terluka mengobati dan mengikat lukanya. Lalu dia masih berusaha datang ke pertandingan. Jae Shin berusaha memanjat tembok tapi ia gagal dan terjatuh dan naasnya ia malah tertangkap anak buahnya menteri Ha. Jae Shin lalu dibekap mulutnya agar tidak berisik. Anak buahnya menteri Ha mencocokkan gambar Hongbyuk So dengan Jae Shin. Mereka mencurigai Jae Shin sebagai HongByuk So. Kapten menyuruh anak buahnya membawa Jae Shin diam-diam.
Tapi datang Yong Ha mencegah. Yong Ha bilang kalau pasukan memperlakukan Jae Shin dengan kasar karena walaupun semua orang menyebut Jae Shin kuda liar dia tetap adalah sarjana Sungkyunkwan dan kapten melakukan ini di wilayah Sungkyunkwan tanpa rasa takut. Kapten pasukan berkelit kalau Raja hadir dalam pertandingan itu jadi semua yang mencurigakan harus dijauhkan. Yong Ha tersenyum dan bilang apakah kapten pengawal kerajaan rahasia karena jika keluar perintah melakukan penjagaan di Sungkyunkwan maka semua pejabat akan turun, masalahnya bukan cuma Yong Ha yang melihat kejadian ini. Yong Ha merangkul kapten dan memperlihatkan Prof. Choi yang sedang berlari mencari seseorang. Yong ha memberi kode di sini dan Prof. Choi menghampiri Yong Ha sambil teriak Moon Jae Shin celaka….. Yong Ha berkedip ke Jae Shin dan Jae Shin tersenyum dengan akal Yong Ha.
Kembali ke Yoon hee. Ha In So dkk mendatangi Yoon Hee dan Sun Joon. Semua menertawakan Sun Joon. Ha In So “ harmoni politik atau apapun itu yang kau mimpikan. Orang-orang yang menunjukkan hal itu tidak mungkin justru kalian berdua”.
Tiba-tiba ada Jae Shin yang datang dan mencela pembicaraan “apanya yang tidak mungkin?” semua menengok ke arah Jae Shin. Yoon Hee:”senior..”
Tiba-tiba ada Jae Shin yang datang dan mencela pembicaraan “apanya yang tidak mungkin?” semua menengok ke arah Jae Shin. Yoon Hee:”senior..”
Jae shin berjalan mendekati mereka, memandang In Soo lalu Yoon Hee. Jae Shin “hey Daemul, aku datang untuk mengisi tempat saya.” Yoon Hee senang mendengarnya dan tersenyum. Sun Joon juga ikut tersenyum. Jae Shin tersenyum senang melihat ekspresi keduanya.
Yong Ha masih bicara dengan Prof Choi. Prof. Choi nggak sopan ni masak ngomong sambil nepuk-nepuk pantatnya Yong Ha wkwkwk…. Prof. Choi berterima kasih pada Yong Ha karena hampir saja Sun Joon tidak bisa ikut pertandingan karena Jae Shin tidak datang. Lalu Prof. Choi juga nanya bagaimana Yong Ha tahu kalau Jae Shin sedang ada di situ? Yong Ha tersenyum dan melingkarkan jarinya di matanya sambil bilang karena saya Go Yong Ha. Yong Ha segera kabur dari situ meninggalkan Prof. Choi yang kebingungan.
Kembali ke Sun Joon. Ha In So tersenyum sinis “ini tidak terduga kalau kau dan Lee Sun Joon memiliki pemikiran yang sama.”
Jae Shin “aku tidak memikirkannya, kami berbeda. orang yang pemikirannya sama dengan saya adalah kau Ha In So, aku tidak percaya dengan dongeng harmoni politik. Jika itu saya noron yang menghabiskan garis darah saya … mengambil dengan tangan mereka. Saya tidak akan memikirkannya.”Jae shin tersenyum sinis yang membuat Byung Chon marah dan bilang Jae Shin bajingan.
Jae Shin “ Daemul, apa kau siap?”. Yoon Hee tersenyum dan mengangguk. Jae Shin melihat Sun Joon “Noron,ini hanya untuk hari ini. Harmoni politik atau apapun itu… “ Sun Joon tersenyum dan berkata “ruang pusat dua, tim harmoni politik, kami siap.” Mereka bertiga saling melihat dan tersenyum. Ha In So tambah kesal melihat mereka. Jae shin tersenyum melihat Yoon Hee tersenyum, lalu Jae Shin melihat Yong Ha yang sedang bersiap kayaknya ngasih tanda terima kasih. Yong Ha tersenyum melihat Jae Shin.
Akhirnya kompetisi Dae Se Rae dibuka. Gong mulai dipukul, Raja Jeongjo menembakkan panah mengenai bola hiasan sebagai tanda pertandingan dimulai. Semua pejabat bertepuk tangan dan tertawa senang.
Para pemanah bersiap menempati posisinya. Jae Shin, Sun Joon, Yong Ha , dan Yoon Hee berjalan beriringan menuju tempat pertandingan. Ke 4 nya tertawa senang.
Saat mereka berjalan para gisaeng melihat mereka. Para gisaeng berkata mereka benar-benar tampan, hanya melihat mereka saja membuat para gisaeng gila. (Wkwk lebay banget tapi aku setuju julukan buat mereka 4 pria mempesona hehe… aku lebih suka sebutan april dengan F4 joseon….)
Cho Sun juga gak ketinggalan terus memandangi Yoon Hee.
Mereka berempat sedang mencoba busur yang sesuai. Suka liat gaya Yong Ha hehe… (mianhe ari abis ni anak gaya banget masa milih busur yang sesuai ama warna bajunya ckck….)
Yoon Hee terpesona dengan busur Yong Ha dan bertanya pada Yong Ha. Yoon Hee “ senior, busurmu?”. Yong Ha yang lagi mencoba busur kaget lalu menjawab kalau busur itu datang dari dinasti Qing. Hanya ada satu di Joseon jadi tidak semua orang memilikinya. (limited edition wkwk…)
Sun Joon “tapi… dimana panahnya?”. Yong Ha jawab “oh itu, pedagangnya lupa membawa panahnya.” (wkwk…^_^) semuanya tersenyum mendengarnya. Jae Shin “lalu kenapa kau gunakan busur itu?”. Yong Ha dengan tenang jawab kalau busur itu yang paling sesuai dengan pakaiannya. Kombinasi warna yang cocok kata Yong Ha sambil meyakinkan Jae Shin dengan menyenggol badannya. Jae Shin kesakitan. (wah pasti Yong Ha mengenai lukanya Jae Shin tuh …)
Sementara itu kapten lapor ke menteri Ha. Menteri Ha “musuh terluka, tidak bisa dihindari dari penembakan panah waktu itu. Jika dia memang Hongbyuk So, belum terlambat untuk mengurusnya nanti setelah semuanya menembakkan panah(pertandingan berakhir). Cara memanahnya berbeda dengan sarjana kutu buku. Tangannya membentang seperti ekor harimau dan lengan kirinya lurus ke depan.”
Kapten mengatakan kalau itu teknik bela diri Silaksa Homi. Menteri Ha mengiyakan itu jelas seseorang yang sudah terlatih dengan baik dalam ilmu bela diri. Menteri Ha memerintahkan kapten pasukan untuk mengurusnya secara rahasia karena mereka tidak bisa membiarkan Hongbyuk So diserahkan kepada Raja.
Raja Jeongjo bersama para menterinya. Raja bertanya pada menteri Ha ByungPan apakah ketua mahasiswa Sungkyunkwan adalah anaknya. Menteri membenarkan. Raja juga bertanya pada menteri tertinggi Lee Jwagsan apakah pelajar yang berbuat onar saat ujian masuk anaknya. Menteri Lee meminta maaf dan membenarkannya. Raja tersenyum dan berkata kalau sepertinya ia bukan sedang duduk dengan pejabat pemerintah tetapi dengan para orangtua peserta, semua ikut tertawa senang. Raja berpikir sekarang siapa yang bisa menghibur.
Prof. Jung mengumumkan kalau tiap peserta diberikan tiga kali kesempatan. Nilai 10 untuk yang bisa melakukan molgi atau bullseye. Nilainya akan terus berkurang jika menjauhi bullseye. Pertandingan akan dimulai dengan babak penyisihan, semifinal, lalu final. Dengan Dae Sa Rae juara akan ditentukan. Pemenangnya akan minum bersama Raja dan mendapat point tambahan. Yoon Hee semangat mendengarnya dan mengepalkan tangannya. Byung Chon melihat Yoon Hee dan tertawa meremehkan. Sun Joon dan Jae Shin melihat Ha In So dkk. Ha In So melihat mereka dengan tatapan penuh kebencian. (Cieh aroma persaingan ampe tercium kemari). Sementara Yong Ha tersenyum senang karena akan menyaksikan pertunjukkan menarik.
Papan nilai pun dipasang diisi sesuai dengan nama peserta dan tingkatannya. Sampai final.
Pemanah pertama mulai naik ke arena panah. Yoon Hee naik dan terlihat gugup. Ia terus mengelap tangannya yang berkeringat dengan bajunya. Yoon Hee menarik nafas dalam dan memegang dadanya untuk menenangkan dirinya. Lalu mulai mengambil anak panah.
Sementara itu ternyata Hwang juga mengadakan nonton bareng plus taruhan tapi cuma lewat kabel.(kayak nonton bola di radio). Hwang “siapa yang akan memenangkan Dae Sa Rae?” kemudian tabuh dipukul. Hwang memperlihatkan nama tim yang punya kemungkinan menang paling besar. Lalu Hwang menunjukkan caranya tim yang akan dipilih ditempelkan pada papan nilai. Tiba-tiba Hyo Eun datang dan bilang “aku bertaruh untuk ruang pusat kedua.” Hwang kaget dan menanyakan apa maksud Hyo Eun ruang pusat kedua? Hyo Eun mengiyakan.
Hwang menyuruh anak buahnya memperkenalkan pemain. (lucu liat pemain digambarkan dalam bentuk sketsa) memperkenalkan pemain ruang pusat kedua yakni super prajurit Kim Yoon Shik, orang yang dilahirkan sebagai menteri, si legenda kelahiran Lee Sun Joon, dan si kuda liar Moon Jae Shin. Hyo Eun tetap bersikeras mendukung ruang pusat kedua. Hwang bingung karena darah lebih kental daripada air, kenapa Hyo Eun tidak memilih tim presiden Sungkyunkwan? Hyo Eun tersenyum karena ia punya pemikiran sendiri, walaupun uangnya akan habis ia tetap mendukung ruang pusat kedua. Hyo Eun mengambil kertas taruhan dan menempelkannya ke papan sambil teriak saking semangatnya ckck..
Hwang menyuruh anak buahnya memperkenalkan pemain. (lucu liat pemain digambarkan dalam bentuk sketsa) memperkenalkan pemain ruang pusat kedua yakni super prajurit Kim Yoon Shik, orang yang dilahirkan sebagai menteri, si legenda kelahiran Lee Sun Joon, dan si kuda liar Moon Jae Shin. Hyo Eun tetap bersikeras mendukung ruang pusat kedua. Hwang bingung karena darah lebih kental daripada air, kenapa Hyo Eun tidak memilih tim presiden Sungkyunkwan? Hyo Eun tersenyum karena ia punya pemikiran sendiri, walaupun uangnya akan habis ia tetap mendukung ruang pusat kedua. Hyo Eun mengambil kertas taruhan dan menempelkannya ke papan sambil teriak saking semangatnya ckck..
Kembali ke Yoon Hee. Anak kecil yang bertugas memberi aba-aba. Yoon Hee tersenyum melihatnya dan mulai bersiap.
Sementara Raja yang melihat berkata “mari kita lihat si wajah cantik Kim Yoon Shik, jika dia seperti ayahnya maka kita hanya melihat dan menonton.” Raja menonton Kim Yoon Shik yang sedang memanah.
Kim Yoon Shik bersiap memanah, semua memandangnya antusias mulai dari Prof. Jung, Cho Sun yang memandang cemas sambil merapatkan tangannya, juga Sun Joon dan Jae Shin. Yoon Hee melepaskan panahnya dan berharap Bullseye dan ternyata ia mendapat nilai 9. Yoon Hee tersenyum senang,semuanya juga ikut tersenyum senang. Pemanah lain juga mulai melepaskan panahnya seperti Kim Won Tak dan Im Byung Chon. Byung Chon sepertinya kurang suka kejadian itu karena Yoon Hee mendapatkan poin tertinggi dari pemanah lain. Ha In So juga menatapnya dengan kesal. Pengumuman nilai setelah tiga kali menembakkan panah, dari asrama barat Kim Won Tak mendapat total 16 nilai, asrama Barat Im Byung Chon nilainya 24 poin. Ahn Do Hyun bertepuk tangan tapi diprotes Hae Won karena Won tak ada diurutan terakhir bagaimana bisa Do Hyun malah bertepuk tangan. Do Hyun bilang kalau Yoon Shik bahkan belum pernah memegang busur dengan benar tapi sekarang dia begitu hebat….. Do Hyun memuji Yoon Hee.
Temannya In So berusaha menenangkan In So karena Byung Chon adalah pemanah terbaik diantara mereka. Lagipula nilai Kim Yoon Shik bisa setinggi apa sih, katanya meremehkan.
Ternyata saat diumumkan dari asrama timur Kim Yoon Shik total 26 poin. Yoon Hee senang mendengarnya, Cho Sun, Jae Shin dan Sun Joon juga ikut tersenyum senang. Lalu Yoon Hee turun dari arena untuk pergantian pemain dengan pemanah kedua.
Ternyata saat diumumkan dari asrama timur Kim Yoon Shik total 26 poin. Yoon Hee senang mendengarnya, Cho Sun, Jae Shin dan Sun Joon juga ikut tersenyum senang. Lalu Yoon Hee turun dari arena untuk pergantian pemain dengan pemanah kedua.
Saat turun Yoon Hee berpapasan dengan Sun Joon. Yoon Hee ingin sedikit pamer ke Sun Joon dan tanya “apa kau lihat tadi?”.Sun Joon hanya mengangguk dan berjalan ke arena. Yoon Hee menghalangi dan tanya apakah Sun Joon punya hal yang ingin dikatakannya hari ini (pasti Yoon Hee pengen dipuji tuh wkwk…).
Sun Joon “oh itu aku hampir lupa”. Yoon Hee senang karena dipikir Sun Joon mau memujinya. Sun Joon “jaga pikiranmu agar tetap focus. Dari 12 panah yang ditembakkan kau hanya memainkan satu set. Apa kau sudah merasa seperti pemenang?”. Yoon Hee berkecil hati dan minta maaf dia salah. Sun Joon melihat Yoon Hee kecewa dan tanya “apakah aku salah? Kau sakit?kau tiba-tiba mendengarkan dengan baik. Lihat ini wajahmu terlihat memerah”. Sun Joon ingin menyentuh pipi Yoon Hee.
Yoon Hee refleks langsung menghempaskan tangan Sun Joon yang berusaha memegang pipinya. Sun Joon kaget juga dengan reaksi Yoon Hee. Yoon Hee “jangan khawatirkan saya. Saya akan menjaga pikiran saya agar tetap focus. Saya yang terbaik, saya akan melakukan yang terbaik.” Yoon Hee lalu pergi, Sun Joon melihat Yoon Hee lalu melihat tangannya dengan perasaan bingung. Sun Joon lalu naik ke atas arena. Yoon Hee melihat Sun Joon yang sedang memanah dari kejauhan. Yoon Hee terus memegangi pipinya sambil tersenyum.
Yoon Hee refleks langsung menghempaskan tangan Sun Joon yang berusaha memegang pipinya. Sun Joon kaget juga dengan reaksi Yoon Hee. Yoon Hee “jangan khawatirkan saya. Saya akan menjaga pikiran saya agar tetap focus. Saya yang terbaik, saya akan melakukan yang terbaik.” Yoon Hee lalu pergi, Sun Joon melihat Yoon Hee lalu melihat tangannya dengan perasaan bingung. Sun Joon lalu naik ke atas arena. Yoon Hee melihat Sun Joon yang sedang memanah dari kejauhan. Yoon Hee terus memegangi pipinya sambil tersenyum.
Sun Joon melepaskan panahnya dan tembakannya tepat sasaran. Yoon Hee dan Jae Shin melihat papan sasaran dan senang dengan hasilnya. Sun Joon mendapatkan nilai sempurna tiap tembakan nilainya 10.
Ahn Do Hyun mengeluh dan berpendapat kalau dengan keterampilan seperti itu maka tim Sun Joon bisa jadi juara. Hae Won bilang semuanya belum bisa diprediksi sampai akhir karena tim presiden ada Kang Mo dan Presiden mahasiswa Ha in So yang memanah sangat baik. Kim Won Tak berpendapat “konfusius berkata Sa Pi Bool Joo, Wi Ryuk Boo Dong Gwe Go Ji Do Ya. Tujuan dari memanah adalah untuk memukul Bullseye, bukan untuk mengalahkan orang lain.” Lalu Ahn Do Hyun berpendapat pantas saja Won Tak menjadi urutan terakhir wkwk…
Kim Yoon Shik, Lee Sun Joon, dan Moon Jae Shin memanah dengan sangat baik. Nilainya juga mengesankan banyak yang sempurna 10. Saat Jae Shin memanah, dia menghindari kapten pasukan yang sedang mengawasi pertandingan mencari Hongbyuk So.
Akhirnya tim Lee Sun Joon melakukan permainan yang mengesankan dan lolos dari babak penyisihan ke babak selanjutnya. Semuanya senang mendengar terutama gisaeng Cho Sun. ternyata sedari tadi Ha In So terus menatap Cho Sun dengan tajam. Yong Ha menyadarinya dan melihat Cho Sun ternyata Cho Sun terus memandangi Kim Yoon Shik sambil tersenyum.
Akhirnya tim Lee Sun Joon melakukan permainan yang mengesankan dan lolos dari babak penyisihan ke babak selanjutnya. Semuanya senang mendengar terutama gisaeng Cho Sun. ternyata sedari tadi Ha In So terus menatap Cho Sun dengan tajam. Yong Ha menyadarinya dan melihat Cho Sun ternyata Cho Sun terus memandangi Kim Yoon Shik sambil tersenyum.
Ha In So memanah juga dengan sangat baik dan mendapatkan Bullseye dan nilainya sempurna 10. Teman satu timnya juga bermain bagus dan mendapat nilai 10. (berarti yang mainnya kurang jago cuma Byung Chon yah wkwk…)
Seorang petugas menginformasikan jalannya pertandingan lewat telpon kabel. Kabel itu terhubung dengan beberapa tempat yang juga sedang melakukan taruhan ckckck….
Informasi itu akhirnya sampai ke toko buku Hwang dan Hwang memberitaklan tim Lee Sun Joon bermain bagus tapi permainan mengesankan dari tim Presiden membuat mereka akhirnya unggul. Semua yang mendengar bersorak. Hyo Eun malah kecewa. Hwang terus mendengarkan info jalannya pertandingan dan menempelkan papan nama tim yang lolos babak selanjutnya. Lucunya dari info yang dijelaskan petugas Sungkyunkwan ditoko buku Hwang dibuat sketsa pertandingan kayak komik gitu lucu banget.
Pertandingan terus berlanjut semua peserta berusaha memanah dengan baik. Kim Yoon Shik, Lee Sun Joon, Moon Jae Shin, Ha In So, sampai timnya Won Tak tetap berusaha. Sampai akhirnya babak final. Ternyata yang masuk babak final adalah tim Lee Sun Joon dan tim Ha In So. Hwang terus mengumumkan hasil sementara pertandingan. Hyo Eun dan seluruh pelayannya bersorak atas keberhasilan tim Sun Joon masuk final. Ibu Yoon Hee yang ada di sana juga ikut senang mendengarnya.
Kembali ke Sungkyunkwan. Prof. Jung mengumumkan tim yang masuk final adalah ruang pusat kedua dan ruang presiden. Dari dua tim ini juara Dae Sa Rae akan dipilih. Final akan kembali dilanjutkan setelah istirahat 15 menit. Akhirnya gong tanda istirahat 15 menit dipukul.
Yong Ha berjalan menuju tempat gisaeng duduk. Ia ditahan oleh petugas tidak boleh masuk. Tapi Yong Ha berkelit karena target yang ia cari ada di situ. Yong Ha dengan sigap akhirnya melewati petugas. Dua orang gisaeng menghampiri Yong Ha dan memanggilnya “hyungnim”. Yong Ha sambil tersenyum merangkul kedua gisaeng itu. Gisaeng itu sangat senang melihat Yong Ha di luar. Satu lagi mengatakan ia sangat kagum dan tanya bagaimana kulit Yong Ha bisa sangat putih seperti giok. Yong Ha gemes dan mencubit pipi gisang itu dan komentar pantas saja kalian tidak bisa menjadi gisaeng tingkat pertama karena kalian berkomentar dengan hambar seperti yang didengar sehari-hari, bagaimana mungkin seseorang akan membuka hatinya.
Lalu Cho Sun bilang “hari ini tidak ada prajurit yang lebih hebat dari Joseon, semangat kuat anda dan ketenangan anda. Jika anda bilang anda adalah seorang jenderal yang baru pulang dari medan perang aku percaya.”. Yong Ha tersenyum dan mengatakan “lihat itu, lihat bagaimana ia melakukannya”.
Kedua gisaeng itu menciut kalau mereka tidak bisa bersaing dengan Cho Sun karena Cho Sun yang terhebat di negeri ini. Yong Ha mendekati Cho Sun dan pura-pura menyindirnya. Yong Ha “bahkan Cho Sun yang terhebat di negeri ini memiliki sesuatu yang tidak bisa ia lakukan. Hanya untuk hari ini bagaimana tentang menyembunyikan hati anda”
Cho Sun bingung dan tanya apa maksud Yong Ha.
Yong Ha “karena anda dia mendapat julukan Daemul, karena anda juga ia lolos dari hukumannya. Dari semua mahasiswa yang mendapat tatapan anda hanya satu Kim Yoon Shik. Ini demi dia jadi akan sangat baik jika anda mendengarkan”. Cho Sun terkejut dengan ucapan Yong Ha.
Sementara itu In So sedang bicara dengan Byung Chon. In So “betapa aku sangat menunggu kompetisi ini, yang lain mungkin tidak tahu, tapi kau … kau tahu dengan sangat baik.”
Byung Chon “tentu saja aku menyadari hal ini presiden”. In So “lalu apa kau juga tahu ini, bahwa kelompok kita orang yang paling aku percaya…. Apa kau…”
Byung Chon langsung berlutut di depan In So dan berkata “aku tidak akan mengecewakan anda.aku benar-benar akan melakukan yang terbaik presiden. Percayalah pada saya.”
In So memegang bahu Byung Chon dan bilang “ambilkan kejuaraan ini. Kata-kata seperti percayalah padaku hanya bisa dikatakan setelah melakukan hal itu.”
Jae Shin sedang istirahat dan memegangi lukanya, ia juga mencoba menggerakkan tangannya dan menahan sakit. Lalu Yoon Hee datang dan menyodorkan minumannya padanya. Jae Shin “Daemul, aku tidak tahu kalau kau akan datang sejauh ini.”
Yoon Hee tersenyum dan Jae Shin berusaha mencubit hidung Yoon Hee tapi Yoon Hee menghindar dan pura-pura sedih “gara-gara kau senior aku menderita sakit hati yang banyak tiap malam karena aku menjadi penentuan.”
Jae Shin “apa?” lalu Yoon Hee tersenyum dan Jae Shin ikut senyum sambil mencubit kedua pipinya Yoon Hee. Yoon Hee berusaha melepaskan diri.
Ternyata Sun Joon melihat mereka dari kejauhan. Sun Joon membawakan dua botol minuman. Melihat mereka berdua akrab apalagi lihat Yoon Hee rela pipinya dicubit, Sun Joon teringat kejadian tadi saat Yoon Hee menghempaskan tangannya tidak membiarkan dirinya menyentuh pipi Yoon Hee. Sun Joon bilang ini tidak bisa dilakukan, seorang sarjana mulia tidak boleh kurang konsisten. Bagaimana bisa nanti akan bertanggungjawab atas tugas Negara di masa depan. Sun Joon lalu meminum airnya dan pergi dari sana.
Sementara itu Yoon Hee meminta Jae Shin berhenti dan minta waktu tapi Jae shin langsung merangkul kepalanya dan terus bercanda dengan Yoon Hee. Yoon Hee berusaha melepaskan diri dan memukul pinggang Jae Shin dan kabur. Jae Shin kesakitan tapi ia terus mengejar Yoon Hee.Yoon Hee meninggalkan busurnya ditanah. (jae shin akrab banget ma Yoon Hee yah tapi pas tahu dia cewe gak bisa sedeket itu wkwk…). Lalu muncul Byung Chon dan tersenyum licik sambil melihat ke arah busur Yoon Hee.
Yoon Hee tertawa dan terus berlari eh malah berpapasan dengan Ha In So dkk. Ha In So “kau berhasil sampai ke babak final sekarang giliran saya menagih janji.” Yoon Hee terdiam tiba-tiba terdengar suara ribut dari belakang. In So menoleh ternyata Cho Sun datang sambil tersenyum menghampiri mereka.
Yoon Hee tak enak hati. Cho Sun memberi hormat ke In So dan berkata “maafkan saya atas kejadian terakhir.” temannya In So menjawab apa itu berarti Cho Sun sudah menyesal sambil tertawa senang. In So mengangkat tangannya dan menyuruh temannya diam. In So “tak masalah itu hanya masa lalu.” Cho Sun bertanya apakah kesetiaan seorang gisaeng lebih besar ataukah kekuasaan Ha In So yang lebih besar?Cho Sun meminta In So untuk bersaing karena Cho Sun di situ untuk memberikan dukungan. In So tersenyum senang karena dipikirnya Cho Sun akan mendukungnya tapi Cho Sun malah melewati In So yang mukanya berubah marah.
Cho Sun menghampiri Yoon Hee. Semua orang bersorak “daemul, daemul, daemul.”
Ha In So melihat Yoon Hee dan Cho Sun dengan tatapan cemburu. Jae Shin yang baru datang mo ngejar Yoon Hee, Sun Joon juga ikut datang dan melihat mereka.
Yoon Hee “ lama tidak bertemu Cho Sun “. Cho Sun “aku datang untuk mengembalikan apa yang anda berikan pada saya tuanku.” Cho Sun memegang tangan Yoon Hee dan melihat lukanya serta membalutnya dengan saputangannya. Cho Sun “Malam itu….kasih sayang yang anda berikan pada saya. Aku kembalikan pada anda.” Cho Sun selesai membalut luka di tangan Yoon Hee. Yoon Hee tersenyum. Cho Sun “Saya dengar anda mengalami beberapa kesulitan karena saya. Saya tidak ingin hati saya menjadi beban buat anda.”Cho Sun sambil melirik ke In So yang menatap tajam kearah mereka. Yoon Hee mengerti maksud Cho Sun. Cho Sun “dikaitkan dengan anda deperti ini di sini, kau adalah orang yang saya Cho Sun pilih. Tidak peduli apapun yang terjadi saya percaya anda tidak akan berlutut kepada siapapun.” Yoon Hee tersenyum lalu tiba-tiba Cho Sun berlutut di depan Yoon Hee.
Yoon Hee bingung melihatnya. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yong Ha yang melihatnya jadi pusing karena bukan itu maksudnya bilang ke Cho Sun.
Yoon Hee bingung melihatnya. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yong Ha yang melihatnya jadi pusing karena bukan itu maksudnya bilang ke Cho Sun.
Semua siswa terus bersorak “daemul daemul daemul.” Ha In So mulai keliatan marah dan mengepalkan tangannya dibalik badannya. Kang Mo mengeluarkan senjata dan semua mahasiswa berhenti bersorak. Cho Sun lalu bangun dan tersenyum pada Yoon Hee. Yoon Hee sedikit menundukkan badannya tak enak hati. Cho Sun berjalan kearah In So dan berkata “Ini adalah loyalitas seorang gisaeng kecil tuanku. Sebagai Presiden Mahasiswa Sungkyunkwan anda akan menunjukkan kekuatan dari kebajikan besar yang mencakup seluruh mahasiswa dengan sama. Saya percaya anda akan menunjukkannya pada saya”. In So terus memandang marah kearah Cho Sun. Cho Sun lalu memberi hormat dan pamit pergi dari sana.
Ha In So masih belum terima ia bilang Cho Sun ingin membuatnya menjadi bahan lelucon di Sungkyunkwan. In So lalu melihat Yoon Hee yang lagi senyum-senyum memandangi tangannya yang dibalut saputangan bermotif bunga milik Cho Sun.
Putaran final. Kedua tim berbaris menghadap Raja yang sedang memberi pengumuman. Raja “kedua tim yang berhasil ke final begitu kuat. Tim presiden yang dipimpin oleh presiden mahasiswa sungkyunkwan bersaing melawan Lee Sun Joon dari Noron, Moon Jae Shin dari Soron, dan Kim Yoon Shik dari Namin. Sebuah tim harmoni politik yang melampaui perbedaan politik.” Para menteri yang mendengar pendapat Raja hanya bisa tersenyum. Raja bingung mau mendukung tim yang mana. Prof Choi langsung bilang jika saya maka tentu saja Lee … Prof. Choi melihat Sun Joon lalu In So yang mendelik lalu ia melihat menteri Ha juga. Hehe jadi takut berpendapat tuh dan bilang pada Raja “bagaimana bisa Yang Mulia mengajukan pertanyaan sulit seperti ini pada saya. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan Yang Mulia.” Raja lalu tersenyum dan bilang kalau ia akan minum bersama dengan para pemenangnya. Semua menteri tersenyum senang. Kedua tim yang mendengar juga ikut senang.
Prof. Jung mengumumkan kalau dalam putaran final ini setiap peserta akan diundi untuk memilih lawannya dan tiap peserta akan diberi kesempatan 3 kali menembak. Petugas membawakan bambu berisi batangan kayu kecil dengan warna ujung kayu yang berbeda. Masing-masing tim mengambil sebuah kayu kecil itu. Byung Chon heran kenapa tiba-tiba di grandfinal ini mereka harus memilih lawan sendiri. Setelah pengundian diumumkan kalau Lee Sun Joon melawan Im Byung Chon. Moon Jae Shin dengan Kang Mo dan terakhir Kim Yoon Shik dengan Ha In So.
Lee Sun Joon vs Im Byung Chon. Ditembakan pertama Sun Joon mendapat nilai 10, Byung Chon juga mendapat nilai 10. Tembakan kedua Sun Joon mendapat nilai 9, Byung Chon juga mendapat nilai 9. Tembakan terakhir Sun joon mendapat nilai 10. Raja, Prof. Choi dan menteri Lee Jwagsan tersenyum senang. Byung Chon menembakkan panahnya dan hanya mendapat nilai 8. Jadi babak pertama dimenangkan oleh tim Sun Joon.
Giliran pemanah kedua Moon Jae Shin. Jae Shin menghela nafas dan melihat Yoon Hee dipinggir arena yang terus tersenyum dan memberinya semangat. Sementara itu kapten memberitahu Menteri Ha bahwa kemungkinan Jae Shin adalah Hongbyuk So. Kapten memperlihat sketsa gambar Hongbyuk So dan membandingkannya dengan Jae Shin.
Moon Jae Shin mulai merentangkan busurnya bersiap menembakkan panah. Ia menahan rasa sakit di perutnya. Jae Shin teringat perkataan Yoon Hee kalau ia ingin membuktikan pada semua yang percaya pada kemampuannya. Jae Shin juga teringat Sun Joon saat bilang tim harmoni politik siap.
Menteri Ha menyuruh kapten untuk menangkap Jae Shin begitu dia turun dan secara diam-diam. Tidak ada yang boleh tahu kalau mereka menangkapnya.
Jae Shin melepaskan panahnya dan ternyata meleset jauh keluar dari bullseye. Yoon Hee, Sun Joon yang melihatnya kecewa apalagi Yong Ha keliatan bingung melihat Jae Shin. Ayahnya Jae Shin juga melihat dengan cemas.
Sementara tim presiden tertawa senang. Byung Chon malah sambil tertawa bilang apa yang salah dengan si kuda liar? Temannya ikut menimpali apa mungkin kemampuan memanahnya sudah berkarat sambil tertawa senang.
Menteri Ha bilang ke anak buahnya kalau keterampilan Jae Shin sangat kurang untuk menjadi Hongbyuk So. Kapten berkilah kalau Hongbyuk So sedang terluka dan kembali meyakinkan kalau Jae Shin bisa menjadi Hongbyuk So. Menteri Ha terus mengawasi Jae Shin. Tim Presiden yang diwakilkan Kang Mo mendapat nilai yang lumayan. Jae Shin kembali bersiap menembak. Ternyata lukanya berdarah lagi. Saat menyentuh pinggangnya tangannya berdarah, lalu Jae Shin mengelap tangannya ke bajunya dan bersiap memanah. Yoon Hee berusaha memberi dukungan kalau Jae Shin bisa. Jae Shin melepaskan panah dan targetnya meleset. Yoon Hee sedih melihatnya, Yong Ha bingung, tapi Ha In So dkk tersenyum senang.
Menteri Ha memarahi anak buahnya “kau yang bodoh kalau dia itu HongByuk So maka saya adalah Hong Gil Dong. Jangan hanya mengandalkan gambar gunakan otakmu. Selesaikan tugasmu secara kreatif.”sambil merobek-robek sketsa Hongbyuk So.
Babak kedua dimenangkan tim presiden jadi hasil imbang 1-1. Yoon Hee berjalan gontai menuju arena panahan. Dia melihat papan hasil pertandingan dengan sedih. Yoon Hee menarik nafas dalam lalu berjalan kembali. Ia berpapasan dengan Jae Shin. Jae Shin terlihat tidak enak melihat Yoon Hee dan terus saja berjalan tanpa menoleh.
Yoon Hee berhenti dan memanggil “ Sunbae , karena kau rencanaku telah hancur.”
Yoon Hee berhenti dan memanggil “ Sunbae , karena kau rencanaku telah hancur.”
Yoon Hee berbalik dan menatap punggung Jae Shin dan bilang “keahlian saya adalah meyimpan rahasia dengan hati-hati. Tapi terima kasih untuk anda hyungnim, sekarang harus diungkapkan ke seluruh dunia, saya tidak bisa membantu.” Jae Shin berhenti dan menoleh.
Yoon Hee “teknik rahasia dunia bela diri yang belum pernah terungkap sebelumnya sekarang akan terungkap.” Yoon Hee memperagakan gaya memanah yang diajarkan Jae Shin. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yoon Hee juga tersenyum dan bilang “jadi jangan khawatir terlalu banyak. Terima kasih sudah datang.” Yoon Hee membungkukkan badannya pada Jae Shin dan pergi. Jae Shin tersenyum dan kembali berjalan sambil bergumam “dia memiliki kepandaian khusus… yang membuat orang menjadi gila.”
Yoon Hee “teknik rahasia dunia bela diri yang belum pernah terungkap sebelumnya sekarang akan terungkap.” Yoon Hee memperagakan gaya memanah yang diajarkan Jae Shin. Jae Shin tersenyum melihatnya. Yoon Hee juga tersenyum dan bilang “jadi jangan khawatir terlalu banyak. Terima kasih sudah datang.” Yoon Hee membungkukkan badannya pada Jae Shin dan pergi. Jae Shin tersenyum dan kembali berjalan sambil bergumam “dia memiliki kepandaian khusus… yang membuat orang menjadi gila.”
Kim Yoon Shik naik ke arena panahan. Di arena sebelah juga berdiri Ha In So yang menatap sinis Yoon Hee. Sun Joon memandang Yoon Hee dengan cemas, begitu juga Cho Sun. Yong Ha terlihat cemas juga. Kalau Jae Shin menyender ke tembok dan melihat Yoon Hee dengan perasaan khawatir dan bersalah.
Sementara Raja melihat dengan antusias. Prof. Choi mengatakan final mungkin tidak menarik untuk ditonton tapi Kim Yoon Shik anak yang tangguh, ia bahkan tidak tahu cara memegang busur dengan benar tapi hari ini ia bisa sampai ke final. Hal ini sesuai dengan tujuan mulai pendidikan Sungkyunkwan…”. Raja tersenyum dan bilang “mungkin dia mewarisi keahlian ayahnya.” Prof. Choi bingung “a..a…ayahnya?”. para menteri terkejut dan mulai melihat Kim Yoon Shik.
Yoon Hee terus menarik nafas panjang dan menenangkan dirinya. Menteri Ha yang berdiri di samping melihat Yoon Hee, ia terkejut dan mengenalinya sebagai bajingan yang merusak malamnya di Gibang Moran waktu itu.
Prof. Jung “ini adalah putaran final terakhir, 3 tembakan dari masing –masing pemanah Ha In So dan Kim Yoon Shik akan menentukan hasil pertandingan hari ini.ini kesempatan terakhir.” Yoon Hee melihat ke arah Prof. Jung dan mulai bersiap. Ia melepaskan panah dan mendapat nilai 8. Giliran In So yang menembakan panah dan mendapat nilai 10. Sun Joon, Jae Shin , Yong Ha dan Cho Sun menonton dengan cemas. Tembakan kedua Yoon Hee juga mendapat nilai 8. Sementara In So mendapat nilai 10. Makin cemas deh semuanya, kesempatannya tipis.
Sementara itu menteri Ha menyuruh anak buahnya mengawasi Yoon Hee karena dia mungkin saja Hongbyuk So. Jadi kalau ada hal yang mencurigakan langsung tangkap dia. Kapten mengerti dan menjalankan tugasnya. (klo ini mah pendapat dendam menteri Ha sama Yoon Hee karena karena kejadian di Gibang tempo hari ckck…)
Sementara itu di toko buku Hwang semua bersorak gembira untuk tim presiden. Kecuali Hyo Eun yang kesal dan tidak senang. Pelayannya Sun Joon juga sedih mendengarnya. Ibunya Yoon Hee juga khawatir mendengarnya.
Kembali ke Sungkyunkwan. Karena nilai In So lebih unggul Prof. Jung mengumumkan kalau In So harus menembakkan panah lebih dulu. Ha In So bersiap menembakkan panah lalu ia melihat Cho Sun sedih menatap Yoon Hee. In So kesal dan cemburu melihatnya. Byung Chon dkk memberinya dukungan. In So melepaskan panah dan meleset, ia hanya mendapat nilai 5. (wah padahal dengan keahliannya ia bisa dapat nilai 30 tuh, ia gak mau liat Cho Sun sedih kali yah?)
Yoon Hee kaget dan melihat In So sambil bernafas lega. Yong Ha tersenyum dengan tindakan In So. Jae Shin dan Sun Joon bingung. Cho Sun yang terlihat paling senang dan tersenyum lega karena masih ada kesempatan Yoon Hee menang jika ia mendapat bullseye atau nilai 10. Ternyata Ha In So saking sedihnya atau cemburu yah sampai menitikkan air mata. Ia menahan perasaannya untuk bisa menang mudah dan dibenci Cho Sun. (haha… In So nangis…^_*)
Byung Chon yang melihat itu panik dan pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu.
Won Tak dkk juga bingung apa presiden melakukan ini dengan mudah. Ahn Do Hyun malah bilang jika begini artinya pertandingan belum berakhir. Jika Kim Yoon Shik mendapat Bullseye maka ia akan menang.
Yoon Hee bersiap akan memanah, ia mulai merentangkan busurnya tapi tiba-tiba tali busurnya putus. Prof. Jung kaget, semuanya juga cemas melihatnya. Yoon Hee sangat gugup dan turun dari arena untuk mengambil busur yang lain. Byung Chon mengawasi Yoon Hee, ia tersenyum licik melihat busur yang diambil Yoon Hee. Sun Joon menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee berhenti dan balik menatap Sun Joon dengan ragu dan bertanya “tempat pertama, apakah kau pikir aku bisa mendapatkannya? Kau tidak perlu dibayar kan untuk mengutarakan pikiran”
Sun Joon”tidak. Bahumu yang mendukung haluan masih kecil. Lenganmu yang untuk menarik tali busur masih lemah, nafasmu juga tidak stabil. Jadi jangan terlalu memaksakan dirimu untuk tempat pertama”. Yoon Hee sedih dan pesimis mendengar ucapan Sun Joon. Lalu Sun Joon mendekat dan memegang tangan Yoon Hee sambil bilang “tapi… setidaknya tangan ini ..aku menyukainya…sedangkan pertandingan hari ini, kau sudah menjadi lebih baik dari yang terbaik. Bahkan jika kau kehilangan atau didiskualifikasi. Di mata saya Kim Yoon Shik, kau adalah juara.” Yoon Hee tersenyum senang mendengar ucapan Sun Joon. Jadi semangat deh ^_^ . Sun Joon menepuk bahu Yoon Hee dan berkata “Daemul, pergilah dan tunjukkan pada mereka keterampilan seorang juara.” Sun Joon tersenyum diikuti Yoon Hee yang juga tersenyum dan menganggukkan kepala.
Yoon Hee menaiki arena dan mulai merentangkan busurnya, ia teringat dengan saat-saat ia latihan bersama Sun Joon dan perkataan Prof. Jung yang bilang ia bisa mendapat tempat pertama sesuai yang ia katakan. Tiba-tiba Yoon Hee menyadari ada yang salah dengan busurnya. Ia melihat tangannya berdarah dan melihat busurnya. In So melihat dengan tersenyum meremehkan. Sun Joon, Jae Shin, Yong Ha , dan Cho Sun melihat dengan rasa khawatir. Prof. Jung mendekat dan bertanya ada apa? Yoon Hee menjawab ia baik-baik saja. Prof. Jung melihat tangan Yoon Hee dan bilang bagaimana ia bisa melakukannya dengan tangan seperti itu. Yoon Hee berkeras ia bisa melakukannya. Raja yang melihat juga cemas. Prof. Jung melihat sekeliling dan menemukan patahan dari busurnya. (si Byung Chon udah mengganti tali busurnya yah? Dengan tali yang tajam dan tidak lentur.)
Yoon Hee tetap berusaha menarik busurnya walau tangannya sudah terluka dan berdarah. Lalu ia menembakkan panahnya dan terpana dengan hasilnya. Yoon Hee berhasil mendapat bullseye dan mendapat nilai 10. Jae Shin tersenyum melihat hasilnya. Sun Joon juga senang dengan hasilnya. Yoon Hee kaget tidak percaya ia menang. Yong Ha yang melihat dari jauh juga ikut tertawa senang.
Ayo tebak siapa yang gak senang, yup. Ha In So marah dengan hasilnya, anak buahnya juga ikut sedih.
Sementara Won Tak dkk juga ikut senang dan bersorak, Raja juga puas dengan hasil pertandingan. Yoon Hee sangat senang dan mengangkat busurnya, ia mencari-cari Sun Joon dan melihat Sun Joon ikut tersenyum senang. Jae Shin juga senang dan akan menghampiri Yoon Hee. Yoon Hee ingin menghampiri Sun Joon tapi seluruh mahasiswa bersorak “daemul daemul daemul”dan mengangkatnya tinggi-tinggi untuk merayakan kemenangannya. Jae Shin melihatnya tertawa, tapi kemudian ia melihat tangan Yoon Hee yang yang terluka parah.
Prof. Jung juga ikut senang melihat kemenangan Yoon Hee.
Yoon Hee dengan gembira mengatakan ke Sun Joon kalau mereka juara. Sun Joon tersenyum senang. Sun Joon melihat tangan Yoon Hee lalu bilang kalau tangannya Yoon Hee terluka. Sun Joon sedih melihat tangan Yoon Hee tapi bangga atas usaha keras Yoon Hee. Keduanya tersenyum bahagia.
Jae Shin mengambil busur Yoon Hee dan melihat talinya. Jae Shin sangat marah dan akan buat perhitungan. Yong Ha menghalanginya dan tanya “ kau mau kemana? Apa kau tidak tahu? Ini adalah perayaan yang dihadiri Baginda. Apa kau mau merusaknya?”. Jae Shin “kau bilang tidak melakukan apapun tentang itu tapi bajingan itu melakukan ini”. Yong Ha “bahkan jika kau tidak terlibat, ada seseorang yang akan melakukannya.” Yong Ha menunjukkan pada Jae Shin. Keduanya melihat kearah In So.
In So sambil marah menggenggam busurnya mendatangi Byung Chon. Byung Chon dan temannya ketakutan melihat In So yang sedang marah. Byung Chon langsung kabur menghindari In So. Temannya Byung Chon marah seharusnya ia melakukan itu dengan benar. Byung Chon meyakinkan kalau ia sudah melakukannya dan pasti tangan Daemul tidak akan baik sekarang. Byung Chon bingung bagaimana bisa seperti itu. Temannya marah dan menyuruhnya berpikir pakai otaknya lalu pergi sambil menangis sedih.
Raja menjamu para pemenang Dae Sa Rae. Raja menuangkan minuman ke Sun Joon, ayahnya menteri Lee Jwagsan bangga melihatnya. Raja juga menuangkan minuman ke Jae Shin, ayahnya menteri kehakiman juga bangga melihatnya. Terakhir Raja menuangkan minuman ke Yoon Hee.
Setelah selesai menuangkan minum guci araknya dikasih ke pelayan dan Raja berdiri di depan mereka sambil tersenyum senang. Raja “tim campuran politik adalah pemenang Dae Sa Rae, kalian lebih baik dari saya Lee Sun Joon, Moon Jae Shin, dan Kim Yoon Shik. Saya menaruh harapan saya pada kalian. Bagaimana kalian bisa bersatu terlepas dari semua afiliasi politik. Akan lebih baik jika kalian mengajarkan rahasianya pada saya. Bukankah begitu menteri tertinggi?” .
Setelah selesai menuangkan minum guci araknya dikasih ke pelayan dan Raja berdiri di depan mereka sambil tersenyum senang. Raja “tim campuran politik adalah pemenang Dae Sa Rae, kalian lebih baik dari saya Lee Sun Joon, Moon Jae Shin, dan Kim Yoon Shik. Saya menaruh harapan saya pada kalian. Bagaimana kalian bisa bersatu terlepas dari semua afiliasi politik. Akan lebih baik jika kalian mengajarkan rahasianya pada saya. Bukankah begitu menteri tertinggi?” .
Raja bertanya pada menteri Lee. Menteri Lee tertawa dan bilang tanpa bermimpi impian besar sekali saat muda bagaimana bisa Raja yang besar. Raja tersenyum dan bilang itu tidak benar seperti kata "Indung Sa Boo Il Chae" pergi (anugerah raja, guru Anda, dan dan ayahmu adalah sama). Raja “perdana menteri kiri dan menteri kehakiman sekarang berbagi anak anda dengan saya”. Menteri kehakiman menjawab kalau ia merasa terhormat. Menteri Ha hanya kesal melihatnya, haha kan anaknya gak menang.
Raja tersenyum dan berkata “ di masa depan mereka akan mengambil alih yang sudah dimiki ayah mereka. Penasaran bukan?”. Kedua menteri tersenyum.Jae Shin dan Sun Joon ikut tersenyum mendengarnya.
Menteri Ha bertanya pada kapten pasukannya apa ia masih belum menemukan Hongbyuk So. Menteri menyuruhnya untuk membentuk pasukan khusus pemanah yang terus mengawasi gerakan Hongbyuk Seo. Menteri Ha geram berpikir dimana sebenarnya Hongbyuk Seo bersembunyi.
Moon Jae Shin masuk ke kamarnya dan membuka bajunya dan melihat lukanya mulai berdarah lagi. Tapi ia tersenyum mungkin ingat kejadian hari ini kali yah.
Sementara itu Yoon Hee diobati tangannya oleh Prof. Jung. Prof. Jung “bahkan jika kau tetap di Sungkyunkwan, itu tidak akan terjadi, seorang gadis menjadi sarjana Sungkyunkwan. Begitu menakutkannya urutan di dunia ini. Tidak peduli berapa banyak kau ingin untuk itu dan mencoba, tapi tetap tidak bisa melakukannya, jadi….”
Yoon Hee “Guru, Anda tidak dapat membuat saya menyerah dengan kata-kata "kau tidak bisa melakukannya." Karena pada hari itu aku belajar sastra sebagai seorang gadis. Aku… aku pernah sekali mendengar kata-kata “kau bisa melakukannya”. Prof. Jung menatap Yoon Hee dengan sedih.
Di sebuah kedai diadakan perayaan kemenangan Sun Joon. Yong Ha mengumumkan kalau acara ini untuk memberi selamat pada ruang pusat 2. Jadi semuanya bisa bersulang dan minum sepuasnya Sun Joon berada di situ tanpa teman-temannya. Do Hyun bilang kalau yang lain susah dicari. Semua orang bersulang dan menuangkan arak untuk Sun Joon. Sun Joon pura-pura meminumnya tapi aslinya tuh minuman ia buang ke guci. Begitu seterusnya.wkwk….
Sementara itu In So minum sendirian di kamarnya. Poor In So…
Kembali ke Sun Joon, semua pada memberi selamat dan menuangkan arak ke cawannya. Seperti biasa Sun Joon pura-pura meminumnya dan membuangnya. Yong Ha sepertinya tahu tindakan Sun Joon dan mendekatinya dan bersulang untuknya sambil memberikan seguci arak untuk diminum Sun Joon.. haha…
untung Hyo Eun datang dan bilang “ anda sudah memenuhi janji anda. Sehingga saya dapat menemui anda tanpa harus datang ke Sungkyunkwan.” Hyo Eun sambil tersenyum mengatakannya. Sun Joon bangkit,. Hyo Eun bilang ia datang kesana untuk memberikan hadiah, apa Sun Joon akan menerimanya. Hyo Eun juga bilang kalau saat Sun Joon berlatih mempersiapkan Dae Sa Rae, Hyo Eun juga mengumpulkan hatinya membuatkan sebuah border untuk menyampaikan perasaannya melalui tiap jahitannya. Hyo Eun menyodorkan bordirannya. Sun Joon bingung menanggapinya. semua mahasiswa menyoraki mereka. Yong Ha senyum usil mendengarnya.
untung Hyo Eun datang dan bilang “ anda sudah memenuhi janji anda. Sehingga saya dapat menemui anda tanpa harus datang ke Sungkyunkwan.” Hyo Eun sambil tersenyum mengatakannya. Sun Joon bangkit,. Hyo Eun bilang ia datang kesana untuk memberikan hadiah, apa Sun Joon akan menerimanya. Hyo Eun juga bilang kalau saat Sun Joon berlatih mempersiapkan Dae Sa Rae, Hyo Eun juga mengumpulkan hatinya membuatkan sebuah border untuk menyampaikan perasaannya melalui tiap jahitannya. Hyo Eun menyodorkan bordirannya. Sun Joon bingung menanggapinya. semua mahasiswa menyoraki mereka. Yong Ha senyum usil mendengarnya.
Hyo Eun “meskipun keterampilan saya kurang, tolong terimalah hati saya yang meluap ini.” Yong Ha bangkit dan berkata “wow”. Semuanya bertepuk tangan dan berteriak agar Sun Joon menerima hadiah itu. Sun Joon akhirnya menerima hadiah itu. Saat dibuka ternyata sebuah border dan Sun Joon merasa tidak pantas menerimanya. Yong Ha mengambil bordiran dari tangan Sun Joon dan mengenalinya. Yong Ha “bakat anda sangat luar biasa, ini edisi terbatas dari ahli bordir Master Kim Ok Boon, yang memiliki daftar tunggu sampai 2-3 tahun.”
Hyo Eun kesal dengan perkataan Yong Ha. Yong Ha lalu meralat bordiran itu terlihat sama.” Hyo Eun sedikit menyombongkan diri dan bilang ia sudah melakukan yang terbaik untuk membuatnya”.(bwahaha… padahal beli dengan harga mahal tuh ^_^)
Yong Ha pura-pura mencari Yoon Hee. Yong Ha “ah daemul kenapa dia sangat terlambat”.
Yoon Hee sedang latihan bicara “aku tidak tahu bagaimana harus menyampaikan hati saya. Tapi saya benar-benar ingin mengatakannya padamu. Terima kasih untuk hari ini, ini semua karena kau, aku tidak akan melupakannya" lalu ia menggeleng dan mencobanya lagi "Terima kasih untuk hari ini, Bang Wang Seo.” Lalu Yoon Hee menarik nafas dan masuk ke dalam kedai. Sesampainya di dalam ia terkejut dengan pemandangannya.
Ia melihat Sun Joon dan Hyo Eun sedang pelukan. Semua orang menyoraki mereka.Yoon Hee shock melihatnya dan ia hampir terjatuh, Do Hyun langsung menariknya duduk dan bertanya kenapa Yoon Hee datang terlambat. Mereka pun bersulang. Yoon Hee tidak bisa melepaskan pandangannya melihat Sun Joon. Malah dalam pikiran Yoon Hee mereka hanya bertiga, ia dan Sun Joon yang sedang pelukan ama Hyo Eun. Yoon Hee memandangnya cemburu lalu Sun Joon melihat Yoon Hee. Yoon Hee buru-buru memalingkan wajahnya dan meminum araknya dengan sekali teguk lalu keluar dari kedai itu. (Ostnya sedih euy …)
Setelah Yoon Hee pergi, Hyo Eun selesai memasang ikat pinggang dibaju Sun Joon dan bilang sudah selesai dan terlihat bagus di Sun Joon. Sun Joon hanya mengangguk dan pikirannya terus ke Yoon Hee.
Yoon Hee keluar dari kedai dengan kesal dan pergi. Tapi ia melihat cermin dan berhenti sambil memandangi wajahnya di cermin.
Yoon Hee menyentuh wajahnya dengan sedih lalu ia melihat wajah Sun Joon juga muncul di cermin yang lain dan menoleh ke belakang. Ternyata Sun Joon sudah berdiri di belakang Yoon Hee dan bertanya kenapa Yoon Hee di sini. Sun Joon lalu memegang tangan Yoon Hee dan tanya apa tangannya baik-baik saja. Yoon Hee yang masih kesal menjawab “apa pedulimu?” lalu terdengar suara memanggil-manggil Sun Joon dari dalam kedai. Yoon Hee menyuruh Sun Joon masuk karena ia dibutuhkan di dalam, semua memanggilnya. Yoon Hee pergi meninggalkan Sun Joon yang kebingungan.
Hujan mulai turun tapi Yoon Hee tidak berteduh dan terus berjalan. Padahal orang-orang pada berteduh. Yoon Hee mengeluh seakan Sun Joon peduli padanya. lalu ia malah berpapasan dengan Byung Cho yang lagi mabuk, ckck…
Byung Chon berkata tidak ada yang bisa mengalahkan keuletan si miskin. Bagaimana Yoon Hee bisa mentolerir itu bahkan ketika sebuah kaca menembus kulitnya, apa kau ingin berhasil walaupun terluka? Yoon Hee mulai curiga apa Byung Chon yang melakukan semuanya. Byung Chon tertawa dan mengakuinya dan tanya apa yang akan dilakukan Yoon Hee?sambil mendorong Yoon Hee hingga terjatuh.
Yoon Hee yang lagi kesal lalu bangkit dan balas memukul Byung Chon dan mengatainya pengecut brengsek. Byung Chon berusaha menghindar dan tertawa apa Yoon Hee mau memukulnya lalu ia menyadari mulutnya berdarah. Akhirmnya mereka berdua berkelahi. Yoon Hee dipukul Byung Chon, tentu saja Yoon Hee juga balas memukul, hehe…Sampai akhirnya temannya Byung Chon melerai mereka karena sudah waktunya panggilan terakhir Prof Yoo. Byung Chon tetap mau memukul dan menunjukkan hidungnya yang berdarah. Yoon Hee juga luka lalu ia bilang ke Byung Chon “jadilah seorang pria!apa kau tidak bisa hidup lebih tenang?”
Temannya Byung Chon membawa Byung Chon pergi meninggalkan Yoon Hee.
Hujan sudah berhenti dan Yoon Hee berusaha membersihkan dirinya dan membasuh wajahnya. Yong Ha yang baru keluar dari kedai dan berjalan pulang melihat Yoon Hee menimba air dan membersihkan bajunya.
Yoon Hee terus membasahi bajunya dan menggosok-gosoknya. Lalu tiba-tiba ada orang yang menuangkan air dari timbaan dan bertanya “apa itu cukup”. Pas dilihat ternyata Yong Ha. Yong Ha “apa yang sebenarnya kau lakukan sampai kau seperti ini? Pertama kau tanggalkan pakaianmu, bukankah lebih baik jika bajumu itu dicuci saja?” Yong Ha berusaha membuka pakaian Yoon Hee. Yoon Hee berusaha menghalangi dan berteriak “ senior lepaskan”. Yong Ha “tenang saja ini antara kita saja. Tidak apa-apa aku akan mengambilkan seember air untukmu.”
Yoon Hee berusaha mencari alasan “senior itu…”. Yong Ha penasaran dan mendekatkan wajahnya ke arah Yoon Hee “ apa itu katakan saja padaku tanpa ragu-ragu”. Yoon Hee teringat sesuatu “ah bekas luka, aku punya bekas luka yang sangat besar pada tubuh saya.”
Yong Ha “sebuah bekas luka? Ah tidak apa-apa ini hanya diantara kita”.Yong Ha masih berusaha membuka baju Yoon Hee.
Yoon Hee “aku tidak baik-baik saja dengan itu, aku tidak mau menunjukkannya pada Anda.”Yong Ha “ benarkah?Yong Ha tersenyum dan berdiri lalu katanya “ Ah baiklah aku akan berbelas kasihan pada kondisimu itu dan menceritakan sebuah tempat dimana kau akan terbebas dari menunjukkan bekas lukamu yang menghebohkan itu.”
Yoon Hee bertanya “ sebuah tempat rahasia?”Yong Ha “yup. Ini sebenarnya tempat dimana seorang gadis yang dibuang sarjana Sungkyunkwan bunuh diri. Itu adalah tempat yang tak seorangpun akan pergi ke sana.”
Yoon Hee pergi ketempat itu. Ia membawa lilin dan memeriksa sekelilingnya. Ternyata banyak sekali papan nisan. Yoon Hee menyiapkan air panas.
Sementara itu Sun Joon membuka pintu kamarnya dan tidak menemukan siapapun. Karena khawatir ia mencari Yoon Hee.
Yoon Hee mulai membuka pakaiannya dan melepaskan ikatan rambutnya dan membuat rambutnya tergerai lalu mandi ke dalam jolang yang sudah ia siapkan.
Sementara itu Yong Ha di kamarnya bimbang mondar-mandir sambil kipasan. Yong Ha”ini bukan keinginan seorang pria yang ingin melihat wanita tak berpakaian tapi ini pikiran seorang sarjana yang ingin menemukan kebenaran.” Yong Ha tersenyum memantapkan pilihannya.
Yoon Hee yang kayaknya udah lama gak mandi berendam terlalu asyik berendam tanpa mengetahui Sun Joon mencarinya dan Yong Ha yang berjalan menuju tempatnya mandi.
Sun Joon terus berlari mencari Yoon Hee lalu ia berhenti saat melihat sebuah tempat yang terang karena lampu. Sementara itu Yong Ha berjalan tergesa-gesa menuju tempat Yoon Hee.
Yoon Hee yang lagi mandi sangat senang sampai beberapa kali menyelamkan kepalanya. Tanpa ia sadari ada sepasang kaki yang mendekat (hehe… lebay mode on ^_^) dan mengintip lewat celah pintu yang terbuka sedikit. Ia melihat Yoon Hee mandi dan sangat terkejut melihat belahan dada atas Yoon Hee (hehe… ayam kali yah, abis bingung deskripsinnya. Nah klo artis kan suka tuh make baju yang memperlihatkan belahan dadanya. Nah Jae Shin liat yang itu doank tapi udah bisa menebak klo Yoon Hee itu cewe.)
Jae Shin berbalik dan bingung lalu menyadari sesuatu, tiba-tiba ia cegukan. Jae Shin langsung menutup mulutnya.
0 comments:
Post a Comment