Do you like this story?
Stress membuat otot-otot wajah ShinYoung kram, karena itulah ia terpaksa cuti dari kerjanya. Shin Young mencoba mencari penyembuhan dari RS China dan ia meminta dokter yang terbaik. Shin Young mendapatkan Na Ban Seok. Bu Ki bahkan mengabadikan muka Shin Young dengan kamera.
Mungkin akan memakan waktu kira kira 3 bulan untuk pulih total.Ban Seok mengatakan bahwa hal utama agar kesehatan Shin Young pulih adalah bebas stress dan nyaman.
Mungkin akan memakan waktu kira kira 3 bulan untuk pulih total.Ban Seok mengatakan bahwa hal utama agar kesehatan Shin Young pulih adalah bebas stress dan nyaman.
Ban Seok memulai akupunturnya dan memenuhi wajah Shin Young dengan penuh jarum. Bahkan saat Min Jae menelpon Shin Young hanya bisa bergumam dengan kata -kata yang tidak jelas. Min jae tersinggung saat Shin Young menutup teleponnya. Min Jae makin tersinggung ketika Shin Young mengirimkn sms padanya dan memintanya menulis apa saja yang ingin ia tanyakan.
Karena kesal Min Jae menelepon kembali namun namun suara Shin Young masih tidak jelas dan mengira Shin Young mabuk. Ban seok mengingatkan Shin Young agar tidak banyak bicara selama perawatan. Min Jae langsung memutuskan telepon Shin Young.
Karena kesal Min Jae menelepon kembali namun namun suara Shin Young masih tidak jelas dan mengira Shin Young mabuk. Ban seok mengingatkan Shin Young agar tidak banyak bicara selama perawatan. Min Jae langsung memutuskan telepon Shin Young.
Kesal, Min Jae langsung mendatangi kantor Shin Young dan bertemu salah seorang karyawan yang mengaku fansnya.Rekan-rekan Shin Young ingin tahu mengapa pemuda ini mencari Shin Young dan salah satu dari mereka berkata bahwa Shin Young cuti karena wajahnya lumpuh aka kram.
Da Jung yang berniat untuk segera menikah mencari mak comblang yang memiliki banyak calon tapi mengatakan banwa ia hanya memiliki sedikit kesempatan mengingat usianya yang semakin tua.Da Jung juga memperbolehkan dirinya diperiksa secara fisik, sampai akhirnya Da Jung merasa tersinggung saat wanita itu berkata bahwa pria itu ingin Da Jung mengunjungi ahli ginekologi untuk memastikan apakah ia pernah hamil atau keguguran. Kemudian ia ditolak oleh sebuah biro jodoh karna mereka tidak memiliki kriteria pria idaman Da Jung.
Karena kecewa Da Jung berjalan disepanjang jembatan dan berteriak ke arah bawah " Maaf karena sukses, maaf karena kau sukses,maaf karna kau berpenghasilan besar, dasar brengsek !!" Mobil polisi yang kebetulan lewat akhirnya menepi dan mengira Da Jung ingin bunuh diri. Da Jung kaget dan melarikan diri.
Shin Young merasa enakan hari ini, meskipun otot-otot wajahnya masih kram namun sudah lebih baik dan sedikit bisa berbicara tapi Shin Young memutuskan untuk tetap berada di tempat tidur. Bu Ki heran mengapa Shin Young begitu murung.
Bu Ki bertanya " Shin Young, apa sebenarnya yang kau takutkan?"
"segalanya.." jawab Shin Young
Bu Ki mendekati Shin Young dan berkata " setiap manusia memliki masa masa sulit, tapi pada akhirnya kesempatan yang lebih baik akan datang"
Shin Young menghela nafas " aku capek membuang energi untuk hal yang tidak berguna" Shin Young melanjutkan"aku menyesal karena kehilangan kesempatan untuk menikah dan seiring waktu berjalan aku juga kehilangan segala kepercayaan diri"
Bu Ki bertanya " Shin Young, apa sebenarnya yang kau takutkan?"
"segalanya.." jawab Shin Young
Bu Ki mendekati Shin Young dan berkata " setiap manusia memliki masa masa sulit, tapi pada akhirnya kesempatan yang lebih baik akan datang"
Shin Young menghela nafas " aku capek membuang energi untuk hal yang tidak berguna" Shin Young melanjutkan"aku menyesal karena kehilangan kesempatan untuk menikah dan seiring waktu berjalan aku juga kehilangan segala kepercayaan diri"
Bu Ki berkata pada Shin Young " jika kau kehilangan kesempatan menikah berarti kau juga kehilangan kesempatan untuk bercerai.. hal itu tidak buruk kok dan kau harus yakin bahwa suatu saat kepercayaanmu akan kembali lagi"
Da Jung merasa tidak bersemangat dan memutuskan untuk pergi ke spa wajah.
"jika wajahku terlihat lebih muda akan lebih baik untuk menarik perhatian pria". Da Jung minta pendapat Bu Ki tentang wajahnya namun Bu Ki malah menggodanya dengan mengatakan kalau wajah Da Jung terlihat lebih murah. Sembari minum-minum, Bu Ki heran kenapa Da Jung begitu terobsesi untuk menikah?setiap orang dapat menikah karena mereka tidak terlalu naif untuk mencari pasangan dengan standar yang tinggi.
Da Jung berkata " aku pikir aku cukup sukses dan aku ingin menikah saat aku masih bisa memiliki anak dan belum terlalu tua". Da Jung meminta Bu Ki untuk mengenalkannya kepada teman teman prianya, ia merayu Bu Ki dengan pujian agar Bu Ki mau.
Da Jung merasa tidak bersemangat dan memutuskan untuk pergi ke spa wajah.
"jika wajahku terlihat lebih muda akan lebih baik untuk menarik perhatian pria". Da Jung minta pendapat Bu Ki tentang wajahnya namun Bu Ki malah menggodanya dengan mengatakan kalau wajah Da Jung terlihat lebih murah. Sembari minum-minum, Bu Ki heran kenapa Da Jung begitu terobsesi untuk menikah?setiap orang dapat menikah karena mereka tidak terlalu naif untuk mencari pasangan dengan standar yang tinggi.
Da Jung berkata " aku pikir aku cukup sukses dan aku ingin menikah saat aku masih bisa memiliki anak dan belum terlalu tua". Da Jung meminta Bu Ki untuk mengenalkannya kepada teman teman prianya, ia merayu Bu Ki dengan pujian agar Bu Ki mau.
Min Jae bertemu Ban Seok saat di Gym, Ban Seok ingin agar Min Jae menjadi lebih bertanggung jawab. Ban Seok lebih tua 10 tahun darinya.
Min Jae bertanya pada Ban Seok apa dia tahu tentang penyakit kelumpuhan wajah?. Ban Seok menjelaskan jika penyakit itu disebabkan karena stress terlebih jika orangnya sensitif.Min Jae berfikir dan berkata bahwa dia tidak terlihat sensitif. Ban Seok menjelaskan " kau tidak bisa menjelaskan seseorang dari luarnya saja". kata kata Ban Seok membuat Min Jae berfikir bahwa dia belum terlalu mengenal Shin Young.
Min Jae bertanya pada Ban Seok apa dia tahu tentang penyakit kelumpuhan wajah?. Ban Seok menjelaskan jika penyakit itu disebabkan karena stress terlebih jika orangnya sensitif.Min Jae berfikir dan berkata bahwa dia tidak terlihat sensitif. Ban Seok menjelaskan " kau tidak bisa menjelaskan seseorang dari luarnya saja". kata kata Ban Seok membuat Min Jae berfikir bahwa dia belum terlalu mengenal Shin Young.
Bu Ki menepati janjinya pada Da Jung dan merancang kencan untuk Da Jung tapi semuanya gagal karena Da Jung terlalu pemilih.
Shin Young datang terapi lagi dan dapat pulih dengan cepat. Shin Young senang karena dapat bekerja kembali. Shin Young tanya "apa ia bisa ,tidak datang tiap hari kesini?" tapi Ban Seok ingin tahu kenapa Shin Young tidak mau terapi tiap hari?dan mendorong Shin Young agar mau terapi tiap hari.
Ketika Shin Young pergi ke kantor, ia mendapat kenyataan pahit bahwa timnya terancam pecah. Beberapa timnya setuju untuk bergabung ke tim lain yang lebih baik. Sekarang Shin Young khawatir karena tidak memiliki staf. Dengan kecewa Shin Young berkata pada timnya bahwa ia tahu yang mereka pikirkan. Sebagai wanita single ia tidak memiliki keluarga sebagai tanggung jawabnya. Shin Young berkata bahwa ia akan meninggalkan jabatannya namun tidak sekarang.
Shin Young berkata bahwa kesempatannya untuk menikah telah tiada apalagi mantan pacarnya sekarang, jadi dia tidak ingin terpuruk lebih dalam lagi, jadi jika kali ini ia gagal ia akan meninggalkan tempat ini.
Shin Young berkata bahwa kesempatannya untuk menikah telah tiada apalagi mantan pacarnya sekarang, jadi dia tidak ingin terpuruk lebih dalam lagi, jadi jika kali ini ia gagal ia akan meninggalkan tempat ini.
Di gedung pernikahan, Sang Woo duduk di ruangan yang kosong sambil melihat fotonya bersama dengan Shin Young. “Shin Young, sebenarnya aku telah membatalkan pernikahanku. Aku sadar kalau orang yang benar-benar kucintai adalah kamu. Maukah kamu memaafkanku?” Sang Woo akan menelepon Shin Young namun ia mengurungkan niatnya.
Di kantor, asisten Shin Young memberitahu kalau Ha Min Jae datang mencarinya. Asisten Shin Young meminta Min Jae mengisi acara musik mereka. Shin Young tidak tampak antusias dengan ide tersebut. Ia berpendapat kalau Min Jae adalah anak nakal dan heran mengapa orang-orang menyukainya.
Di kantor, asisten Shin Young memberitahu kalau Ha Min Jae datang mencarinya. Asisten Shin Young meminta Min Jae mengisi acara musik mereka. Shin Young tidak tampak antusias dengan ide tersebut. Ia berpendapat kalau Min Jae adalah anak nakal dan heran mengapa orang-orang menyukainya.
Di kampus, sekelompok anak sekolahan menunggu Min Jae. Seorang gadis memberikan sebuket bunga kepadanya dengan malu-malu dan berjanji akan datang ke show Min Jae. Min Jae berkata kepada gadis itu untuk belajar dengan serius, bukannya malah mengejar-ngejar dia seperti ini.
Min Jae terlambat masuk kelas sehingga menganggu pelajaran Shin Young. Dengan santai ia meletakkan bunga itu di meja Shin Young. Murid-murid di kelas bersorak heboh. “Maaf sudah meneleponmu seperti itu waktu itu,” kata Min Jae. Shin Young bingung untuk apa permintaan maaf Min Jae itu. Min Jae mendekat dan membisikkan sesuatu pada Shin Young. Min Jae berbisik kalau ia ingin melihat Shin Young sekarang setelah ia kembali normal. Kelas menjadi riuh melihatnya.
Min Jae lalu duduk dan berkata, “Aku tidak memberitahukan siapa-siapa mengenai masalah itu,” Hal itu membuat teman-teman Min Jae menjadi ramai kembali.
Min Jae terlambat masuk kelas sehingga menganggu pelajaran Shin Young. Dengan santai ia meletakkan bunga itu di meja Shin Young. Murid-murid di kelas bersorak heboh. “Maaf sudah meneleponmu seperti itu waktu itu,” kata Min Jae. Shin Young bingung untuk apa permintaan maaf Min Jae itu. Min Jae mendekat dan membisikkan sesuatu pada Shin Young. Min Jae berbisik kalau ia ingin melihat Shin Young sekarang setelah ia kembali normal. Kelas menjadi riuh melihatnya.
Min Jae lalu duduk dan berkata, “Aku tidak memberitahukan siapa-siapa mengenai masalah itu,” Hal itu membuat teman-teman Min Jae menjadi ramai kembali.
Shin Young mengajak murid-muridnya berkeliling UBN. Min Jae tersenyum pada dirinya sendiri saat melihat Shin Young yang tampak nyaman di lingkungannya sendiri. Shin Young bertanya siapakah murid yang ingin duduk di kursi penyiar. Ia meminta murid yang paling baik untuk mencoba pertama kali. “Maksudmu pasti aku, “goda Min Jae sambil maju. Namun Shin Young menolaknya dan menyuruh murid lain untuk maju.
Salah satu orang UBN ingin berbicara dengan Min Jae. Shin Young mengizinkan murid-muridnya beristirahat sejenak. Orang UBN itu meminta Min Jae tampil di acaranya. Min Jae menolak dan berkata kalau ia tidak tertarik tampil di TV. Orang UBN itu meminta izin untuk menggunakan video youtube Min Jae. Min Jae berkata kalau ia sedang ada pelajaran sekarang jadi ia akan memikirkannya dulu.
Shin Young memperhatikannya dari jauh dan berpendapat kalau Min Jae adalah orang yang menarik perhatian. Mungkin selama ini ia telah salah sangka pada Min Jae.
Shin Young memperhatikannya dari jauh dan berpendapat kalau Min Jae adalah orang yang menarik perhatian. Mungkin selama ini ia telah salah sangka pada Min Jae.
Setelah itu Shin Young online untuk melihat video pertunjukkan Min Jae dan berkata kepada asistennya kalau ia sebenarnya tidak tahu kalau Min Jae bergitu terkenal di dunia musik indie. Ia juga tidak tahu kalau ternyata Min Jae mengarang semua lagu-lagunya sendiri.
Asisten Shin Young merasa kalau Shin Young mulai tertarik pada Min Jae, maka ia mengajak Shin Young menonton konsernya Min Jae. Awalnya Shin Young menolak namun lama-lama ia bersedia untuk ikut juga. Awalnya Shin Young menonton konser dengan malas sampai Min Jae muncul dan membawakan mengarang lagu yang bagus saat seorang wanita asing datang dan memotong senar gitarnya.
Asisten Shin Young merasa kalau Shin Young mulai tertarik pada Min Jae, maka ia mengajak Shin Young menonton konsernya Min Jae. Awalnya Shin Young menolak namun lama-lama ia bersedia untuk ikut juga. Awalnya Shin Young menonton konser dengan malas sampai Min Jae muncul dan membawakan mengarang lagu yang bagus saat seorang wanita asing datang dan memotong senar gitarnya.
Shin Young sangat kagum melihat penampilan Min Jae. Di dalam dirinya ia mengaku kalau Min Jae adalah pria yang sangat berbakat. Meski begitu, Shin Young tidak ingin mengakui hal ini terang-terangan. “Apa bagusnya lagu ini?” tanya Shin Young pada asistennya.
Shin Young meninggalkan tempat itu setelahnya, namun ada sesuatu yang membuatnya berubah pikiran. Pada saat yang sama, Min Jae meninggalkan club dan menunggu Shin Young di jalan. “Keren, kan?” tanyanya pada Shin Young.
Shin Young mencari-cari alasan saat kepergok oleh Min Jae. “Sepertinya kau menulis lagu itu karena aku,” kata Shin Young. “Apakah kau menunggu selama ini untuk membelikanku kopi?” tanya Min Jae setelah itu ia mengajak Shin Young membeli kopi.
Shin Young meninggalkan tempat itu setelahnya, namun ada sesuatu yang membuatnya berubah pikiran. Pada saat yang sama, Min Jae meninggalkan club dan menunggu Shin Young di jalan. “Keren, kan?” tanyanya pada Shin Young.
Shin Young mencari-cari alasan saat kepergok oleh Min Jae. “Sepertinya kau menulis lagu itu karena aku,” kata Shin Young. “Apakah kau menunggu selama ini untuk membelikanku kopi?” tanya Min Jae setelah itu ia mengajak Shin Young membeli kopi.
Shin Young berkata kalau semestinya Min Jae berterima kasih padanya karena telah memberi inspirasi. Shin Young tidak bisa menahan rasa ingin tahunya untuk bertanya apakah Min Jae membuat lagu itu saat itu juga atau setelah kejadian itu? “Kau penasaran karena kau reporter atau karena kau tertarik padaku?” tanya Min Jae.
Min Jae senang mengganggu Shin Young karena ia tampak kesal dan terganggu atas pertanyaan-pertanyaan Min Jae. Akhirnya Min Jae menjawab kalau ia membuat lagu itu memang karena pertemuan mereka. Shin Young merasa kesal karena Min Jae lama sekali menjawab pertanyaannya. “Aku hanya ingin melihat wajahmu lebih lama,” jawab Min Jae.
Min Jae senang mengganggu Shin Young karena ia tampak kesal dan terganggu atas pertanyaan-pertanyaan Min Jae. Akhirnya Min Jae menjawab kalau ia membuat lagu itu memang karena pertemuan mereka. Shin Young merasa kesal karena Min Jae lama sekali menjawab pertanyaannya. “Aku hanya ingin melihat wajahmu lebih lama,” jawab Min Jae.
“Kau ingin membuat lagu berjudul ‘Wanita yang Menuangkan Kopi ke Wajahku’?” tanya Shin Young dengan kesal. “Coba saja. Maka aku akan menciummu,” tantang Min Jae. Shin Young menyipitkan matanya. Min Jae menyuruh Shin Young segera melakukannya. Namun saat Shin Young mengarahkan kopi ke wajah Min Jae, Min Jae mundur.
Shin Young bersiap-siap untuk pergi sambil berkata, “Salahku sudah menanyakan pertanyaan serius,” Shin Young memperingatkan Min Jae untuk tutup mulut dan tidak lagi datang ke kelasnya seperti janjinya dulu.
Shin Young bersiap-siap untuk pergi sambil berkata, “Salahku sudah menanyakan pertanyaan serius,” Shin Young memperingatkan Min Jae untuk tutup mulut dan tidak lagi datang ke kelasnya seperti janjinya dulu.
Boo Ki mengundang Shin Young dan Da Jung ke pembukaan restorannya. Mereka bergabung dengan tamu-tamu yang lain. Da Jung mencari pria yang dapat diincarnya. Namun sayangnya, pria yang ia incar ternyata kelahiran tahun 1988. Dan parahnya lagi, ia berbohong dan berkata kalau ia kelahiran 1985. Ia memalsukan 9 tahun umurnya. Namun kebohongannya terbongkar saat datang seseorang yang mengenalinya.
Shin Young dan Da Jung pergi meninggalkan restoran secepatnya dan pulang. Mereka berpisah untuk membeli camilan dan berjanji untuk bertemu lagi di apartemen.
Shin Young dan Da Jung pergi meninggalkan restoran secepatnya dan pulang. Mereka berpisah untuk membeli camilan dan berjanji untuk bertemu lagi di apartemen.
Dalam perjalanan pulang, Shin Young bertemu dengan Sang Woo. Shin Young tidak tampak senang bertemu dengan Sang Woo walaupun Sang Woo telah berkata kalau ia membatalkan pernikahannya. Setelah itu ia mengajak Shin Young pergi untuk membuktikannya.
“Apa bedanya kalaupun aku tau kalau kau sudah membatalkan pernikahanmu?” tanya Shin Young. “Maafkan aku dan kembalilah padaku,” kata Sang Woo. “Apa kau pikir kau dapat mencampakkanku semaumu dan kembali begitu saja?” tanya Shin Young ketus. “Apa kau tahu kesalahan terbesarku? Membiarkan kau pergi,” sesal Sang Woo. “Kau tahu kesalahan terbesarku? Mencintai orang sepertimu dan menyangka kau adalah belahan jiwaku!” kata Shin Young. “Aku akan membuktikan padamu kalau itu bukan kesalahan. Beri aku kesempatan,” pinta Sang Woo. “Aku sudah memiliki pacar yang akan kunikahi,” jawab Shin Young. “Putuskan dia. Aku yang akan menikahimu,” pinta Sang Woo.
Shin Young menendang Sang Woo. “Walaupun aku lajang selamanya, aku tidak akan kembali padamu!” Sang Woo bersikeras kalau ia tahu Shin Young tidak memiliki pacar dan berjanji, “Aku akan menunggu. Aku akan menunggu selamanya,”
“Apa bedanya kalaupun aku tau kalau kau sudah membatalkan pernikahanmu?” tanya Shin Young. “Maafkan aku dan kembalilah padaku,” kata Sang Woo. “Apa kau pikir kau dapat mencampakkanku semaumu dan kembali begitu saja?” tanya Shin Young ketus. “Apa kau tahu kesalahan terbesarku? Membiarkan kau pergi,” sesal Sang Woo. “Kau tahu kesalahan terbesarku? Mencintai orang sepertimu dan menyangka kau adalah belahan jiwaku!” kata Shin Young. “Aku akan membuktikan padamu kalau itu bukan kesalahan. Beri aku kesempatan,” pinta Sang Woo. “Aku sudah memiliki pacar yang akan kunikahi,” jawab Shin Young. “Putuskan dia. Aku yang akan menikahimu,” pinta Sang Woo.
Shin Young menendang Sang Woo. “Walaupun aku lajang selamanya, aku tidak akan kembali padamu!” Sang Woo bersikeras kalau ia tahu Shin Young tidak memiliki pacar dan berjanji, “Aku akan menunggu. Aku akan menunggu selamanya,”
Shin Young pulang dengan mood jelek dan mengambil bir. Shin Young mengomel. Ia kesal atas sikap Sang Woo yang memintanya kembali padahal ia telah mencampakkan Shin Young sebelumnya.
Da Jung menyuruh Shin Young bersabar dan kembali pada Sang Woo. Mendengar itu, Shin Young malah menjadi semakin kesal. Untuk Da Jung yang terobsesi pada pernikahan, menurutnya lebih baik Shin Young kembali saja pada Sang Woo dan menikah. Shin Young yang merasa kesal merasa otot wajahnya kembali bermasalah.
Da Jung menyuruh Shin Young bersabar dan kembali pada Sang Woo. Mendengar itu, Shin Young malah menjadi semakin kesal. Untuk Da Jung yang terobsesi pada pernikahan, menurutnya lebih baik Shin Young kembali saja pada Sang Woo dan menikah. Shin Young yang merasa kesal merasa otot wajahnya kembali bermasalah.
Shin Young telah berhenti melakukan perawatan akupuntur walaupun Ban Seok mengkhawatirkannya. Ia menyangka kalau ia sudah sehat sekarang. Ban Seok sangat kaget saat Shin Yong datang. Sebenarnya ia sudah sadar kalau demi profesionalisme ia tidak boleh berkencan dengan pasien. Ban Seok sangat senang karena Shin Young berjanji untuk datang tiap hari minggu ini, setelah itu ia sehat kembali
Pertemuan itu membuat Ban Seok merasa tidak karuan. “Aku merasa aneh. Aku memiliki perasaan lebih kepada pasien. Aku pasti gila,” pikirnya.
Min Jae merasa hal itu bukan masalah. “Apakah ia cantik? Apakah ia juga tertarik padamu? Apakah dia masih lajang?” tanya Min Jae. “Ia cantik dan tidak tampak tidak menyukaiku. Namun aku tidak yakin akan statusnya,” jawab Ban Seok. Ban Seok berpendapat kalau ia tidak seharusnya jatuh cinta kepada pasien dan ia harus membuang perasaan ini. Min Jae mengejek Ban Seok. Ia berkata kalau Ban Seok belum juga memiliki pacar sampai sekarang karena ia terlalu kolot.
Min Jae merasa hal itu bukan masalah. “Apakah ia cantik? Apakah ia juga tertarik padamu? Apakah dia masih lajang?” tanya Min Jae. “Ia cantik dan tidak tampak tidak menyukaiku. Namun aku tidak yakin akan statusnya,” jawab Ban Seok. Ban Seok berpendapat kalau ia tidak seharusnya jatuh cinta kepada pasien dan ia harus membuang perasaan ini. Min Jae mengejek Ban Seok. Ia berkata kalau Ban Seok belum juga memiliki pacar sampai sekarang karena ia terlalu kolot.
“Setiap saat aku melihatnya, aku merasa senang. Tanganku gemetar saat menusukkan jarum,” gumam Ban Seok. “Bila tanganmu gemetar dan melakukan kesalahan, kau harus memberi orang itu perawatan akupuntur,” canda Min Jae. Ban Seok menjawab kalau wanita itu datang untuk perawatan akupuntur.
“Wanita itu bukan Lee Shin Young, kan?” tebak Min Jae sambil bercanda. “Bagaimana kau tahu?” tanya Ban Seok dengan kaget.
“Wanita itu bukan Lee Shin Young, kan?” tebak Min Jae sambil bercanda. “Bagaimana kau tahu?” tanya Ban Seok dengan kaget.
Da Jung mengajak Shin Young menemui peramal untuk meramal mengapa mereka belum juga menikah sampai sekarang. Dengan dingin Shin Young menjawab kalau karena factor usialah mereka belum juga menikah.
Peramal itu mengatakan kalau mereka harus mengadakan upacara mengusir setan. Shin Young tidak tampak tertarik mendengarnya. Sementara itu Da Jung yang begitu mempercayai si peramal langsung menurutinya. Ia percaya perkataan peramal itu kalau pria yang tepat akan datang ke hidupnya saat jalannya telah terbuka. Dan mereka harus membuka jalan itu dengan upacara pengusiran setan.
Peramal itu mengatakan kalau mereka harus mengadakan upacara mengusir setan. Shin Young tidak tampak tertarik mendengarnya. Sementara itu Da Jung yang begitu mempercayai si peramal langsung menurutinya. Ia percaya perkataan peramal itu kalau pria yang tepat akan datang ke hidupnya saat jalannya telah terbuka. Dan mereka harus membuka jalan itu dengan upacara pengusiran setan.
Boo Ki dan Shin Young sama-sama terbujuk namun mereka enggan untuk mengikuti upacara pengusiran setan itu. Mereka menggunakan baju serba merah sesuai petunjuk si peramal. Shin Young dan Boo Ki sama-sama berpura-pura datang ke tempat itu untuk bekerja. Shin Young berkata kalau ia hendak mencari berita. Sedangkan Boo Ki berkata kalau ia akan melihat-lihat lokasi.
Da Jung sangat yakin dengan rencana ini. Sementara Boo Ki dan Shin Young tampak tidak yakin dengan mantra yang dibaca peramal. Peramal itu tampak tersinggung dan berkata kalau ketidakpercayaan merekalah yang membuat mereka tidak bisa menikah.
Da Jung sangat yakin dengan rencana ini. Sementara Boo Ki dan Shin Young tampak tidak yakin dengan mantra yang dibaca peramal. Peramal itu tampak tersinggung dan berkata kalau ketidakpercayaan merekalah yang membuat mereka tidak bisa menikah.
Shin Young dan Boo Ki berjalan menjauh dan menunggu sampai Da Jung selesai. Namun peramal itu berkata kalau ia sudah tidak mood. Peramal itu menyalahkan Shin Young dan Boo Ki lalu ia memukuli mereka dengan tongkat. Da Jung memohon kepada mereka berdua untuk mengikuti jalannya upacara.
Tiba-tiba datanglah sekelompok wartawan yang memerhatikan mereka dari pinngir kota. Kamera-kamera mengarah ke wajah mereka dan reporter-reporter menyerang mereka dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai cara-cara melumpuhkan pria.
Mereka bertiga menutupi wajah mereka dengan malu dan berusaha lari dengan susah payah dari serbuan wartawan.
Tiba-tiba datanglah sekelompok wartawan yang memerhatikan mereka dari pinngir kota. Kamera-kamera mengarah ke wajah mereka dan reporter-reporter menyerang mereka dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai cara-cara melumpuhkan pria.
Mereka bertiga menutupi wajah mereka dengan malu dan berusaha lari dengan susah payah dari serbuan wartawan.
sinopsis by : Eka RF & Aiichan RF
0 comments:
Post a Comment