Do you like this story?
Spesial buat Della, mianhe apni sempet lupa udah buat sinop ini, apni baru selesaiin sedikit..biar gak ditagih terus apni potong lagi, jadi nanti ada part 3..
Setelah Jae Joon mengutarakan penemuannya, tiba-tiba ada informasi bahwa saatnya keluar untuk membuntuti Victor Bovchan. Jae Joon menawarkan diri untuk menjadi mata-mata namun tuan Kim melarang karena kerjaannya selalu tidak becus, namun atasan tuan Kim menyetujuinya. Tidak punya pilihan ia memberikan kunci mobil pada Jae Joon.
Setelah Jae Joon mengutarakan penemuannya, tiba-tiba ada informasi bahwa saatnya keluar untuk membuntuti Victor Bovchan. Jae Joon menawarkan diri untuk menjadi mata-mata namun tuan Kim melarang karena kerjaannya selalu tidak becus, namun atasan tuan Kim menyetujuinya. Tidak punya pilihan ia memberikan kunci mobil pada Jae Joon.
Jae Joon pergi bersiap membuntuti Victor, ia menyamar sebagai sopir taksi. Namun tiba-tiba ada seorang nenek yang membutuhkan taxinya, nenek itu memanggilnya, Jae Joon lalu maju beberapa meter, nenek bingung (la dipanggil kok malah pergi). Nenek mendekati taksi dan berusaha membuka pintu, namun sayang pintu di kunci Jae Joon, nenek memaksa untuk membuka pintu akhirnya Jae Joon kabur.
Saat dipersimpangan jalan Jae Joon menunggu mobil Victor jalan terlebih dahulu, namun karena posisinya tidak memungkinkan maka Jae Joon malah ada di depan Victor, tuan Kim yang melihatnya sangat kesal, (mau membuntuti kok malah dia yang di depan hahaha).
Jalam perjalanan posisi mobil Jae Joon berada di depan mobil Victor, tuan Kim mengintruksikan agak Jae Joon bisa berada di posisi belakang, Jae Joon memelankan mobilnya dan berusaha untuk menepi, namun mobil Victor malah mengikutinya (jadi pas Jae Joon geser kanan ikutan kanan, geser kiri ikutan geser kiri, hahah). Victor heran dengan apa yang dilakukan anak buahnya, “Mengapa kau mengemudi seperti itu?”. “cara tercepat untuk mengemudi adalah mengikuti taxi”jawabnya..sementara itu tuan Kim terus mengomel. Jae Joon berusaha agar mobil Victor tidak mengikutinya, dan akhirnya mobil Victor menyelip taxi Jae Joon.
Sementara itu hal sama juga dilakukan Soo Ji, Soo Ji mendapat perintah untuk membuntuti Hyung Kyung. Soo Ji kesal karena waktunya pasti tidak tepat (padahal soo ji mau makan).
Jae Joon mengikuti Victor ditaman hiburan, dan tidak sengaja ternyata Jae Joon duduk disamping Roh Hyung Kyung, Victor memberi isyarat agar mulai bertransaksi pada Hyung Kyung. Namun ketika berjalan mendekati Hyung Kyung, Victor melihat Jae Joon, (haha dasar Jae Joon kerjanya gak beres, nyamar kok keliatan banget). Victor curiga, dan akhirnya berbalik arah, Hyung menyadari ada yang tidak beres dan kemudian sama-sama berbalik arah.
Sementara itu Soo ji mendapat perintah untuk bersiap. Soo Ji menyamar jadi ibu hamil. Sementara itu Jae Joon membuntuti Victor. Victor mengeluarkan tembakan pistol yang kedap suara untung Jae Joon tidak kena.
Ketika Jae Joon dan Soo Ji masing-masing mengejar targetnya mereka saling bertemu, Jae Joon kaget melihat perut Soo Ji membesar, sedangkan Soo Ji juga Shock, akhirnya Soo Ji kabur. Jae Joon mengejar. (Jae Joon sebenernya dilema ngejar Soo Ji atau victor).
Soo Ji berlari dan masuk ke rumah hantu (karena Hyung Kyung masuk situ) dan Jae Joon membuntuti Victor museum pistol. Dan akhirnya terjadilah pertempuran sengit hahaha. Victor menghujani Jae Joon dengan tembakan, padahal Jae Joon nggak bawa apa-apa. Dan suatu ketika Jae Joon kalah dan pistol Victor sudah mengarah ke kepala Jae Joon, Victor menembak namun ternyata pistolnya pistol mainan. (haha, jadi pas mereka tarung pistol victor jatuh, saking banyaknya pistol yang berserakan jadi gak ngerti pistol asli ma paslu).
Sementara itu di rumah hantu, Soo Ji malah dihadang bawahannya Victor, mereka berdua saling hajar. (walau Soo Ji cewek tapi dia keren banget)..ada satu lagi yang lucu, gara-gara itu rumah hantu pas ada pengunjung ditakutin-takutin dan akhirnya pada lari, nah si Soo Ji jadi ikutan lari-lari gara-gara ruangan sempit.
Setelah misi Soo Ji dan Jae Joon gagal, mereka semua dimarahi oleh atasan mereka. Soo Ji hanya bisa diam. Sementara itu Jae Joon protes, mengapa ketika diberikan misi ini dia tidak dibekali pistol, Jae Joon hampir mati karena tidak membawa senjata apapun. Pistol Victor ia keluarkan, namun dengan sigap teman-temannya malah juga mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Jae Joon. Tuan Kim mengerti dan memberikan kaos anti peluru pada Jae Joon.
Soo Ji pulang diantar pacarnya. “Kau hari ini sepertinya sangat lelah” kata pacar Soo Ji. “ada klien yang menyebalkan hari ini”jawab Soo Ji. Pacar Soo Ji mendekat dan ingin menciumnya. Namun Soo Ji menolak,,ia meminta maaf.
Jae Joon memakai baju anti peluru yang diberikan ketua Kim, ternyata ketua Kim tidak memberikannya cuma-cuma. Mereka berdua bertaruh dalam mendapatkan pistol. (jadi mereka duduk berhadapan siapa yang bisa lebih cepat menggambil pistol dialah pemenangnya). “jika kau berhasil mendapatkan pistol ini maka aku akan keluar namun bila aku yang mendapatkannya maka kau akan mati”kata ketua Kim. Taruhan dimulai dan hasilnya Jae Joon kalah, ketua Kim berhasil mengambil pistol dan menembakkannya ke a rah Jae Joon. “sudah ku bilang bila aku yang menang maka kau akan mati, begini saja kau tak bisa. Orang yang tak berpengalaman akan lebih berbahaya dari pada seorang musuh”kata ketua Kim, sementara itu Jae Joon kesal dengan kekalahannya.
Soo Ji merayakan ulang tahunnya sendiri diapartemennya. Ponselnya bordering, ternyata Jae Joon meneleponnya. Jae Joon pergi ke apartemen Soo Ji dan mengucapkan selamat, namun Soo Ji tampak tidak senang, Jae Joon meminta Soo Ji untuk balikan, namun percecokan kembali terjadi karena mereka masih menyalahkan satu sama lain tentang kepergian Jae Joon 3 tahun lalu. Soo Ji akhirnya akan mengatakan dia kan menikah dengan pacarnya. Hati Jae Joon hancur..
Setelah mengatakan itu Soo Ji masuk apartemennya ia melihat pedang anggar yang terpampang di rumahnya, Soo Ji mengingat masa lalu ketika Soo Ji mengajarkan Jae Joon bermain anggar, sedangkan Jae Joon hujan-hujanan diluar.. (huh,,kasian si Jae Joon). Jae Joon melihat dadanya yang terdapat bekas tembakan, ia kemudian berpikir sejenak dan berlari kembali ke apartemen Soo Ji.
Jae Joon masuk ke apartemen Soo Ji. “ketika aku hampir mati, bisa-bisanya aku masih memikirkanmu. Maafkan aku, aku menyesal, aku bahkan tidak bisa mengatakannya, aku mencintaimu Soo Ji” kata Jae Joon. Soo Ji mendekat dan memeluk Jae Joon. dan mereka…(ekspektasikan sendiri ya,,sensor)..
Ketika mereka saling membuka baju, mereka berdua sadar kalau mereka masih menggunakan pakaian lengkap kerja, dipaha Soo Ji masih ada senjata dan ia masih menggunakan baju anti peluru sedangkan Jae Joon juga masih mengenakan pakaian anti peluru. Soo Ji kabur ke kamar mandi dan menyembunyikan senjatanya dan membuka bajunya, hal yang samapun dilakukan oleh Jae Joon. (hahah,,lucu deh kalau liatnya.. Jae Joon mpek jatuh-jatuh hanya gara-gara mau buka bajunya yang super ketat).
Usai melakukan…..Soo Ji dan Jae Joon saling menanyakan kejadian di taman hiburan, alasan Jae Joon adalah dia mau ketemu klien disana sedangkan Soo Ji mengaku ada pertunjukan dan ia memakai kostum beruang (hahaha karena perutnya gede). Akhirnya mereka saling mulai berbagi masalah pekerjaan mereka dan berjanji akan saling percaya (hahah mereka setuju akan saling percaya ya karna mereka juga menyembunyikan sesuatu, biar gak dicurigai yang mending pura-pura percaya ajah,,). Tiba-tiba ponsel Jae Joon berbunyi, Jae Joon mengangkatnya ternyata itu dari ketua Kim, ia menyuruh Jae Joon untuk segera bergegas, Jae Joon tak enak hati meninggalkan Soo Ji. Dilain pihak Soo Ji pun di telepon atasannya untuk cepat bergerak. Akhirnya Soo Ji menyuruh Jae Joon untuk segera menunaikan tugasnya (wkwkwk padahal Soo Ji juga mau keluar)..
Akhirnya mereka berdua beraksi, Jae Joon menyamar sebagai pria penggoda sedangkan Soo Ji manita penggoda. (oh ya chingu aksi mereka 1 lokasi dengan beda obyek, karena kan obyek mereka yang saling bertransakai). Jae Joon menggoda cewek rusia yang baru saja keluar dari kamar Victor dan membawanya masuk ke dalam ruangannya (karena mau nyari informasi). Sementara itu Soo Ji tak sengaja di tarik oleh seorang pelayan bar untuk melayani tamu namun akhirnya dia berhasil kabur.
Sementara itu Jae Joon terus menggali informasi pada gadis rusia itu. Nama gadis itu Natasha Valleschkova. Dilain pihak ketua Kim menyadap semua pembicaraan Jae Joon, dan nama Natasha digunakan untuk membongkar sandi, namun ternyata tak bisa. Tiba -tiba Natasha semakin vulgar dia berusaha menempelkan Jae Joon ke dadanya.
Tiba-tiba pelayan masuk dan membawa Soo Ji, betapa terkejutnya Soo Ji melihat Jae Joon yang tengah bermesraan dengan wanita lain. Soo Ji mendekat dan memukul kepalanya dengan botol,,(wkwkkw Soo Ji sadis).
Akhirnya mereka berdua berakhir di kantor polisi, bukannya masalah selesai tapi mereka malah saling menghujat dan mencaci. Sampai-sampai polisi dibuat bingung. (pak polisinya sama kayak yang waktu diawal, kasian ni polisi malah dibentak-bentak ma Jae Joon n Soo Ji)
Victor ternyata mengetahui jika di diintai, untuk menghilangkan signal dia menggunakan alat pacu jantung untuk memutuskan signal. Setelah itu Roh dan Victor melakukan transaksi. (wus keren banget flasdisknya aja kaca mata Roh loh).
Setelah keluar kantor polisi pertengkaran mereka semakin menjadi-jadi, akhirnya mereka putus lagi. Soo Ji memukul Jae Joon hingga tersungkul dan pergi meninggalkannya.
0 comments:
Post a Comment