Recent Post


[Sinopsis] Summer's Desire episode 12 part 3

Do you want to share?

Do you like this story?

Sementara itu Lou Xi masih saja mengharapkan Xia Mo, ia masih memandangi fotonya saat bersama Xia Mo. Tiba-tiba Hpnya bergetar ternyata sms dari Jenny isinya : setiap orang akan menunggumu untuk datang malam ini.
Ketika Xia Mo sedang melipat pakaian Xiao Cheng, tiba-tiba Hp Xia Mo bordering ternyata ada SMS masuk, ia membuka isi pesannya : kumohon ingat untuk datang ke pesta kembang api Lou Xi. Xia Mo membacanya dengan perasaan sedih. Xiao Cheng datang dan bertanya akankah Xia Mo datang ke pesta Lou Xi. Sementara itu Xia Mo menghapus SMSnya. “Aku tidak akan datang” jawab Xia Mo.
Pada waktu yang sama Lou Xi juga menghapus pesan dari Jenny.
Kembali ke Xia Mo dan Xiao Cheng. Mendengar bahwa Xia Mo tidak akan ke pesta Lou Xi, Xiao Cheng cukup kecewa. “Kakak aku akan meminta pada pelayan untuk menyewa beberapa DVD untuk kita tonton malam ini” kata Xiao Cheng. Tiba-tiba Ou Chen datang dan berkata “Aku akan mengaturnya, ayo kita menonton film bersama sebagai keluarga”. “Akhir-akhir ini kakak sudah terlalu lelah, ayo kita pergi bersenang-senang dan bersantai. kata Xiao Cheng “Aku tidak capek, aku juga ingin melihat film tetapi aku ingin pergi untuk membantu Xiao Cheng membawa beberapa baju” kata Xia Mo tersenyum. “Itu terlalu menyusahkan, aku dapat mengirim seseorang untuk pergi membelikannya baju baru untuknya” kata Ou Chen. “Tidak perlu, masih ada beberapa yang aku ingin bawa” Kata Xia Mo. “Bagaimana kalau kita nonton film dilain waktu? kata Xiao Cheng. “Aku akan menjemputmu” kata Ou Chen, “Aku dapat pulang sendiri” jawab Xia Mo, “Baiklah, hati hati dijalan” Pinta Ou Chen, Xia Mo mengangguk sambil tersenyum.
Sedangkan itu Lou Xi sudah berkemas, sebelum ia pergi, Lou Xi menghapus daftar kontak nomor 63 (wah tulisannya gak ngerti, mungkin punya Xia Mo). Setelah menghapusnya, Lou Xi pergi membawa kopernya.
Ou Chen keluar rumah untuk mencari udara segar, diluar dia melihat Xiao Cheng yang sedang melukis. Ou Chen menghampiri Xiao Cheng, “Apa yang kau gambar? Tanya Ou Chen. “Kakaku sangat cantik kan? tanya Xiao Cheng. Ou Chen tersenyum dengan pertanyaan Xiao Cheng. “Dapatkah kau berikan gambar ini padaku? Pinta Ou Chen. “Baiklah, namun gambar ini masih tinggal sedikit lagi agar sempurna, Aku akan memberikannya besok” kata Xiao Cheng. “Terima kasih, jangan menggambar terlalu larut, segeralah istirahat, aku akan ke ruang belajar, jika kau butuh sesuatu, kau bisa menemukanku disana” kata Ou Chen. (ya ampyun,,,Ou Chen ya,,luv u..pingin banget disayang Ou Chen). Xiao Cheng mengangguk.
Ou Chen kemudian meninggalkan Xiao Cheng, “Tunggu kata Xiao Cheng, dia mengambil surat cerai yang ditanda tangani Ou Chen kemudian memberikannya pada Ou Chen. Xiao Cheng merasa tidak pantas untuk menyimpannya. “Kau ingin aku yang memberikannya dengan tanganku?tanya Ou Chen. “Aku tidak tahu, meskipun kau memaksa kakakku untuk menikah denganmu dan itu salah, tetapi aku tahu perasaanmu pada kakakku. Mungkin bila bersamamu, kakaku dapat bahagia. Aku sangat berterima kasih, kau memberikan kebahagiaan kepada kakaku lagi. Aku sangat bahagia kau menjadi kakak iparku. Kata Xiao Cheng, mendengar hal itu Ou Chen bahagia, dia tersenyum kembali. (hahaha aku juga suka Xiao Cheng ngomong kayak gitu).
Xia Mo berada dirumah lamanya untuk membawa baju Xiao Cheng, saat di ruang tamu Xia Mo ingin mengambil foto yang ada di lemari, tidak sengaja Xia Mo melihat kunci yang pernah Lou Xi berikan padanya, Xia Mo teringat ketika Lou Xi memberikannya kunci. Mengingat hal itu Xia Mo meminta maaf pada Lou Xi dan mengucapkan selamat tinggal. Xia Mo meninggalkan kunci dan mengambil foto kemudian meninggalkan rumahnya.
Sementara itu Lou Xi yang berada di luar rumah Xia Mo terlihat seperti orang yang putus asa. Lou Xi melihat Xia Mo yang keluar dari rumah, ia pun keluar dari mobil dan menghampirinya. Xia Mo hampir saja jatuh karena tersandung sesuatu, Lou Xi memeganginya. Xia Mo cukup terkejut dengan keberadaan Lou Xi. “Ini benar-benar kau, aku melihatmu masuk kedalam rumah, aku pikir aku salah” kata Lou Xi. Dapatkah kau meninggalkannya dan kembali padaku? (idih pede amat ni Lou Xi). Xia Mo cukup terkejut dengan pertanyaan Lou Xi, dia tidak menjawabnya. Sadar dengan pertanyaan bodohnya Lou Xi berkata “Maafkan aku, ini seperti aku mengatakan sesuatu yang bodoh lagi, aku memang bodoh, jika kau pindah kembali, kau tidak akan membawa barang-barangmu keluar dari rumah”. Bagaimana kau datang kesini sendiri? Kau tidak punya sopir yang mengantarmu, jika kau tidak keberatan aku akan mengantarkanmu pulang” kata Lou Xi sambil membawakan barang Xia Mo. Namun belum sempat Lou Xi membawanya, Xia Mo mengatakan tidak perlu. “Aku lupa, jika aku mengatarmu pulang, Ou Chen tidak akan suka, ini seperti perbuatan yang tidak pantas aku lakukan, maafkan aku”kata Lou Xi. (mian Rha harus kukatakan disini Lou Xi seperti orang gak waras).
“Jangan katakan maaf padaku”kata Xia Mo. Aku yang seharusnya yang mengatakan maaf bukan kau. Lou Xi berbalik dan berkata dialah orang yang salah, Xia Mo telah berusaha menjelaskan semuanya namun Lou Xi terlalu keras kepala dan menolak Xia Mo. “Ou Chen menggunakan ginjalnya untuk memaksamu dan aku masih meragukanmu” kata Lou Xi menyesal. Xia Mo terkejut karena Lou Xi tahu masalah yang sebenarnya. “Ketika aku tahu yang sebenarnya, aku menyalahkanmu karena tidak mengatakannya padaku lebih awal, namun setelah berada disini beberapa hari, akhirnya aku sadar, dimatamu, aku pasti menjadi seseorang yang salah.” Kata Lou Xi. “Itu tidak benar, jika kita tidak putus saat itu, aku yang akan mengambil keputusan. Kau tidak melakukan sesuatu yang salah” kata Xia Mo. “Apa kau begitu kejam?tanya Lou Xi, kau membuatnya begitu jelas untukku, kau dapat mengorbankanku tanpa keraguan. Mengapa kau menghancurkan impian terakhirku? tanya Lou Xi. “Aku sudah menikah, bagiku, kesehatan Xiao Cheng merupakan hal yang sangat penting saat ini begitupun Ou chen. “Apa kau bahagia? tanya Lou Xi. “Aku sangat bahagia” kata Xia Mo. “jangan bohong padaku kata Lou Xi. “aku tidak berbohong padamu, aku sangat bahagia” jawab Xia Mo. Selama ini aku hidup sangat damai. “Apakah hidup damai sama dengan bahagia? Tanya Lou Xi. Bagiku sama jawab Xia Mo, kalau begitu masihkah kau mencintaiku? Tanya Lou Xi. “ya jawab Xia Mo. Mendengar hal itu Lou Xi sangat senang, ia tersenyum. “jika itu untuk menyenangkan aku, aku masih sangat senang mendengarnya, terima kasih Xia Mo” kata Lou Xi. “Lupakan aku” pinta Xia Mo. “Apakah ini permintaanmu? Tanya Lou Xi. “ ya jawab Xia Mo. “Baiklah, aku berjanji aku akan melupakanmu, tapi kau harus berjanji satu hal padaku, jangan pernah melupakanku, tidak peduli berapa banyak waktu telah berlalu, jangan pernha melupakanku. taruhlah aku di dalam ruang kecil hatimu. Xia Mo mengangguk.
Mereka berdua sudah hampir menangis. Lou Xi dan Xia Mo saling berpelukan. Namun jeda beberapa saat Xia Mo melepaskan pelukan Lou Xi, ternyata Ou Chen datang dan melihat mereka berpelukan, Xia Mo sangat terkejut. Ou Chen melihat mereka beberapa saat kemudian mengambil barang Xia Mo. Xia Mo berusaha menjelaskan namun Ou Chen hanya mengatakan ayo kita pulang. Xia Mo berhenti sejenak dan menoleh untuk mengatakan selamat tinggal pada Lou Xi. Sementara Lou Xi hanya terdiam.

Disepanjang jalan Ou chen tidak mengatakan apapun.(sebenernya dia marah banget).
Sementara itu Lou Xi kembali ke dalam mobilnya dan biasa kayak orang putus asa gitu (Rha, suamimu ditemenin sono hehehhe)
Setelah sampai dirumah Ou Chen masuk lebih dulu, Xia Mo mengejarnya dan berusaha menjelaskan pada Ou Chen bahwa mereka tidak merencanakan pertemuan itu. Xia Mo bertanya apa Ou chen marah?. “Marah?aku adalah orang yang membuat kalian putus, jadi apa aku pantas untuk marah?kata Ou chen. Mengapa kau berkata demikian?tanya Xia Mo, jika kau tau Lou Xi disana aku tidak akan…..belum sempat Xia Mo melanjutkan Ou chen sudah bertanya, “Kau tidak akan apa? Kau tidak akan memeluknya? Tanya Ou Chen. Xia Mo tidak bisa berkata apa-apa. Xia Mo mengajak Ou Chen untuk bicara didalam.
“Lou Xi akan pergi besok, pelukan itu hanya bentuk ucapan selamat jalan.”kata Xia Mo menjelaskan. Ou Chen mari kita lupakan masa lalu dan hidup dengan damai mulai saat ini. “ini adalah hidupmu. Apa kau merasa bahagia?tanya Ou Chen. Sangat bahagia jawab Xia Mo. “Mengapa?tanya Ou Chen lagi. “Karenakau punya keluarga, aku dapat bersama dengan keluarga yang aku cintai setiap hari” jawab Xia Mo. Apa itu cukup Tanya Ou Chen, ya jawab Xia Mo. Aku adalah orang yang kau nikahi, apa kau merasa bahagia? Tanya Ou Chen, ya jawab Xia Mo. Jika aku mengatakan padamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kau inginkan, akankah kau masih merasa bahagia? Tanya Ou Chen sambil ingin memegang pipi Xia Mo, namun Xia Mo sedikit mundur, mengapa kau tidak menjawab Tanya Ou Chen, kau tidak dapat menerima semua ini bukan?. Aku bisa menerimanya jawab Xia Mo, bagaimana dengan ini kata Ou Chen sambil ingin mencium Xia Mo, Xia Mo mundur.
Ou Chen mencium Xia Mo dengan paksa. Hingga poto yang ada di meja terjatuh. Ou Chen menhentikan ciumannya. Xia Mo meminta maaf namun Ou Chen berkata bahwa orang yang harusnya minta maaf adalah dia. (mian aku sensor)
Xia Mo membawa Ou Chen ke kamarnya. Xia Mo melepaskan semua bajunya didepan Ou Chen. “apakah kau tau apa yang kau lakukan? Tanya Ou Chen. “Aku tau, aku adalah istrimu” jawab Xia Mo. Xia Mo mulai membuka jaket dan baju Ou Chen. Dan akhirnya mereka berdua melakukan hubungan suami istri (mian ya aku sensor pikunya. Tapi kalau boleh aku comment adegannya kurang bagus, cara mereka berciuman itu jelek, itu menurutku heheh).
Keesokan harinya Ou Chen melihat Xia Mo yang masih tidur mungkin Ou Chen masih tidak percaya Xia Mo mampu melakukan hal itu. “Aku pikir aku dapat merubah diriku tetapi yang benar adalah aku hanya bisa memaksa dan memaksamu lagi. Yang disebut kebahagiaan, aku pikir aku dapat memberikanmu. Dapatkah benar2 dapat membuatmu bahagia? Mungkin, hanya setelah kamu pergi kemudian kau dapat menemukan kebahagiaan yang sebenarnya , kau bebas. Kata Ou Chen dalam hati sambil melepaskan pita hijau yang ada di tangan Xia Mo. Kemudian Ou Chen meninggalkan Xia Mo.
Lou Xi pergi ketaman bermain dan mulai mengingat masa2 ketika ia bersama ibunya. Lou Xi bagai melihat ibunya kembali. Lou Xi mengucapkan selamat tinggal pada ibunya dan pada Xia Mo (Lou Xi hidup dalam bayang-bayang ibunya, oleh sebab itu dia takut tersakiti).
Xiao Cheng melukis kembali lukisan yang belum ia selesaikan, namun tiba-tiba ia merasa kesakitan dan akhirnya pingsan.
Sementara itu Xia Mo terbangun karena mendapati semua surat cerai ada di tempat tidur . Ia terkejut, ia pun menyadari pita hijau yang ada ditangannya telah hilang, Xia Mo berlari mencari Ou Chen yang telah siap berangkat ke kantor. “Ou Chen, apa maksud semua ini? Tanya Xia Mo. “Karena aku memberikan ini pada Xiao Cheng, ia mau dioperasi, aku selalu berpikir, dia kan memberimu surat cerai ini, namun tadi malam, ia menggembalikannya padaku. Aku bagai lelaki diambang kematian, tiba-tiba mendapat hukuman. Tetapi hukuman untukku, tidakkah menghukummu lebih lama? Tindakanmu selama ini seolah-olah kau bahagia, aku sangat berterima kasih. kata Ou Chen. “Kau pikir aku berakting tadi malam? Aku melakukannya dari hati. Sepanjang kau dapat berada di sisiku, hatiku akan menjadi tenang, aku tidak mau kehilanganmu kata Xia Mo. Ou Chen sepertinya senang mendengar hal itu.
Tiba-tiba pelayan Ou Chen datang dan mengabarkan bahwa Xiao Cheng pingsan. Mendengar hal itu Xia Mo dan Ou Chen panik dan langsung berlari ketempat Xiao Cheng pingsan.

(mianhe, kalau lama..) to be continue episode 13,,teteh nana kuserahkan padamu..hehe

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List