Do you like this story?
by nana rf
Tuan Muda Ou Chen minta Zhen En agar memanggil Luo Xi. Ou Chen dan Luo Xi bicara 4 mata.
"Kamu adalah boss di tempat ini. Naskah ini dibuat khusus untuk Xia Mo atas perintahmu ya?" tanya Luo Xi
"Sejak kapan kau tahu?"
"Naskah ini ini terlalu banyak kemiripan dengan Xia Mo dan Xiao Cheng|", jawab Luo Xi
"Kuharap kau mau merahasiakan ini dari media", pinta Ou Chen
"Mengapa kau menginjinkanku main di sini? tidak takut aku merebut Xia Mo?"desak Lou Xi
"Jika dengan dekat denganmu bisa membawa kesembuhan untuk Xia Mo aku akan mengalah. Lagipula kamu aktor yang paling tahu keadaan Xia Mo dan tak akan membahayakan keadaan jiwanya", jawab ou Chen.
Ou Chen lalu memberikan surat pada Luo Xi. Lou Xi terpana, itu surat terakhir Xiao Cheng untuk Xia Mo.
Suatu hari. Syuting film kembali berlangsung, kali ini bertempat di rumah keluarga Xia Mo waktu Lou XI juga pernah tinggal di sana. Syuting berlangsung dimana Luo Xi yang memerankan tokoh Xiao Cheng sedang duduk di bawah pohon sakura. Xia Mo yang memerankan Jie Lin (atau sebenernya Xia MO sendiri) datang. Lou Xi membacakan surat Xiao Cheng untuk Xia Mo (ceritanya ketemu arwahnya adiknya kali ya)
"Kakak, jika kakak membaca surat ini aku tidak ada lagi di dunia ini...Namun aku akan selalu memperhatikan Kakak. Suatu saat jika kita bertemu di kehidupan mendatang aku yang berganti akan menjaga Kakak..."
Xia Mo bergetar mendengar dialog itu, dia merasa Xiao Cheng seperti datang langsung dan berbicara kepadanya. Ou Chen sempat khawatir. LOu Xi meneruskan dialognya. Xia Mo benar-benar merasa tengah bicara dengan Xiao Cheng.
"Kakak harus selalu bahagia, jika kakak bahagia aku akan merasa ratusan kali bahagia. Namun jika kakak sedih aku juga merasa lebih sedih ratusan kali lipat.."
Xia Mo mulai tersenyum mengerti. Setelah Lou Xi selesai membacakan surat itu Xia Mo langsung jatuh pingsan (namun sepertinya Xia Mo jadi pulih dari tekanan batinnya). Ou Chen kali ini yang lebih sigap menolong/menangkap Xia Mo
(Lou Xi kali ini keduluan hehe)
Xia Mo langsung diopname di rumah sakit. Xia Mo dirasa pulih , dkter meyatakan dia sekarang sedang kelelahan fisik dan mental saja. Dokter lalu memberi selamat pada Ou Chen.
"Anda akan mempunyai seorang bayi"
Ou Chen terpana, merasa tak percaya akan apa yang barusah didengarnya tadi. Dia berkaca-kaca dan bicara pada Xia Mo (Xia Mo msh pingsan sebenernya)
"Kau dengar? Kita akan mempunyai bayi" (wuah ini Ou Chen bener-bener ketiban rejeki nih cuma sekali tidur bareng langsung jadi)
Lou Xi terkejut mendengarnya (Anda memang tidak beruntung Lou Xi...)
Sejak saat itu Xia Mo mulai pulih. Dia dan Ou chen masih tinggal di rumah Xia Mo. Ou Chen pun sekarang sudah mulai kembali kerja di kantornya. Suatu saat Ou Chen menyiapkan sarapan buat Xia Mo. Dia lalu memanggil Xia Mo ke kamarnya di lanai ata. Dia kaget melihat kamar telah ksong. Dia buru-buru cari ke ruang bawah. Dia ruang gambar Xiao Cheng juga tidak ada. Ou Chen tiba-tiba merasa panik. Dia langsung menelpon Xia Mo, tapi teleponnya juga tidak aktif. Ou Chen sangat cemas dia buru-buru keluar. Eh ternyata Xia Mo muncul di depan pintu. Ou Chen langsung memeluk Xia Mo erat-erat
"Kupikir aku tidak akan melihatmu lagi..."
Xia Mo berkata bahwa dia menemui dokter kandungan untuk memeriksakan kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter.
Suatu hari Zhen En mengajak Pan Nam mencari peralatan untuk bayi. Dia siap menjadi ibu angkat untuk anak XIa Mo dan berusaha jadi yang terbaik dengan membelikan perlengkapan bayi seawal mungkin. Di departemen store mereka dikagetkan oleh sosok seseorang yang mereka kenal. Ternyata Ou Chen ada di sana, sedang mencari barang-barang untuk keperluan ibu hamil dan bai. Dia meilih baju bayi dan sepatu bayi yang lucu.
"Hai ibu angkat, kamu keduluan tuh", sindir Pan Nam. Zhen en mulanya kecewa tapi mereka berdua kemudian terharu melihat Ou Chen dari kejauhan.
"Namun tidak apa-apa paling tidak kamu tersaingi oleh ayahnya sendiri", lanjut PanNam
Di kantor Ou Chen minta dibelikan buket bunga pada sekertarisnya, karena dia akan mengajak Xia Mo melayat Xiao Cheng. Ou Chen lalu datang ke lokasi syuting Xia Mo. Namun dia kecewa karena Xia Mo sedang pergi dari lokasi.
"Xia Mo hanya pergi sebentar", kata Zhen En takut-takut. Namun Ou Chen melihat Luu Xi juga tidak ditempat. AKhirnya Zhen En mengaku mereka beruda pergi bersama melayat ke makam Xiao Cheng, karena XIa Mo saat penguburan dulu tidak sadar dan Lou Xi belum sempat melayat ke sana.
Ou Chen menelepon Xia Mo. Xia Mo minta ijin melayat sebentar.
"Kalau kau ingin aku kembali aku akan segera kembali", kata Xia Mo. Namun Ou chen berkata tidak perlu. Mereka lalu berjanji suatu saat akan perUgi melayat bersama. Ou Chen berkata dia akan kembali ke kantor dan pulang saat makan malam.
Saat Xia Mo berbicara pada Ou Chen, Lou Xi berbicara pada Xiao Cheng di depan makamnya.
"Xiao Cheng, sekarang kakakmu sudah ada Ou CHen yang menjaga, merawat dengan penuh cinta. Kau tidak perlu khawatir lagi"
Xia Mo lalu datang dia berkata pada Xiao Cheng bahwa dia dan Lou Xi bermain film bersama "picturesque scene". Ceritanya tentang artis peluki yang bernama Xiao Cheng. Dan Lou Xi memerankan Xiao Cheng.
"Tapi aku tidak bisa melukis jadi kita memakan lukisanmu sebagai properti. Kata orang-orang lukisanmu indah|", kata Lou XI menimpali
"Xiao Cheng, aku sedang mengandung, sudah 3 bulan", cerita Xia Mo kemudian "Aku akan sangat menyayanginya, seperti menyayangimu"
Xia Mo dan Lou Xi lalu pergi meninggalkan makam. Lou Xi memegangi Xia Mo. "Kini kau sedang mengandung harus hati-hati"
Lou Xi lalu bicara pada Xia Mo minta maaf pada Xia Mo dan juga berterimakasih.
"Dulu karena aku sering merasa jiwaku tidak aman jadi sering merasa tidak tenang dan malah sering menyakiti hatimu. Namun sekrang aku belajar bahwa cinta itu harus ditanam dalam hati. Jadi karena ada di dalam hatiku. Aku tidak takut kau akan pergi. Terimakasih Xia Mo karena telah menyadakanku"
Xia Mo tersenyum, dia lalu memberikan hadiah buat Lou Xi berupa CD rekaman pembicaraan mereka yang pernah direkam Xiao Cheng. Luo Xi sangat berterimakasih.
Pada saat yang sama, ternyata Ou Chen tidak kembali ke kantornya. Dia diam-diam pergi juga ke makam Xiao Cheng dan memperhatikan Xia Mo dan Lou Xi dari jauh.
Ou Chen semakin merasa kecil hati. Dia merasa Xia Mo layak bahagia dengan orang yang dicintainya (padahal Xia Mo dan Lou Xi sudah ga ada apa-apa). Ou Chen lalu menaruh bunga di makam Xiao Cheng. Dia berbicara pada Xiao Cheng akan memenuhi janjinya agar Xia Mo dapat berbahagia (termasuk mengalah kayaknya).
"Namun ijinkan aku untuk diam-diam tetap memperhatikan dan menjaganya", kata Ou Chen sambil meneteskan air mata.
Syuting kembali berlangsung. Ada adegan di mana Luo Xi dan Xia MO saling memperhatikan dengan mesra. Mereka saling merangkul dan Lou Xi mencium kening Xia Mo.
Ou Chen melihat adegan itu dari kejauhan dengan trenyuh dan kecil hati. Dia lalu pergi dan sepertinya siap pergi membiarkan mereka yang sepertinya layak saling mencintai.
Di rumahnya. Xia mo pergi ke dapur akan mencuci buah. Ou Chen lalu menghampirinya.
"Biar aku saja", kata Ou Chen. Ou Chen mencucikan buah untuk Xia Mo. Xia Mo tersenyum. Setelah itu dia melap tangan Ou CHen yang basah. Ou Chen bahagia.
Dia ingai waktu SMA dulu Xia Mo pernah melap kepalahnya yang basah.
Ou Chen lalu mengajak Xia MO kembali tinggal di rumahnya.Ou Chen sudah mulai bekerja kembali "Aku ingin pastikan ada yang membantu/menjagamu di rumah"
"Kau mau ke mana?", Xia Mo sepertinya mulai kesepian
"Aku masih ada urusan sedikit di kantor"
"Ahu ikut bersamamu ya?", desak Xia Mo
"Tidak perlu, kau khan besok pagi-pagi harus pergi syuting", kata Ou Chen.
Ou Chen lalu pergi dengan mobilnya. Namun Ou Chen sebenernya hanya menghindar dari Xia Mo. Dia menunggu sampai jam 11 malam.
Kemudian menelepon ke rumah untuk meyakinkan Xia Mo sudah tidur baru setelah itu dia pulang.
Xia Mo sejak hamil, dbantu oleh Zhen en sering merekam video kehamilannya untuk dokumentasi anaknya jika sudah besar nanti. Xia Mo sedang berada di lokasi syuting. Dia berkata pada Zhn En bahwa dia sering idak bertemu Ou Chen karena Ou Chen selalu pergi awal dan pulang setelah dia tidur.
"Kau sekarang kelihatnnya jadi sering membicarakan tuan muda", goda Zhen En
"Walau kita jarang bertemu, tapi aku selalu merasa setiap jam 11 malam Ou Chen selalu menelepon untuk memastikan aku telah tidur. Aku juga sering merasa dia ada di sampingku saat aku telah tidur dan membelaiku. tapi aku rasanya sejak hamil terlalu letih, walau aku berusaha bangun aku tidak bisa"
Xia Mo sebenernya sudah pergi ke dokter kandungan lagi dan punya foto USG bayi dalam kandungannya. Xia mo sangat senang melihat foo bayi di kandungannya. Dia ingin memperlihatkan itu pada Ou Chen, ayah sang bayi.
Xia Mo lalu menelepon Ou Chen.
Ou Chen di sedang sibuk di kantornya. Dia trenyuh melihat telepon dari Xia Mo. Dia ingin mengangkatnya tapi ragu. Dia sepertinya sudah berjanji dalam hati ingin menjauh dari XIa Mo. Telepon Xia Mo tidak dia jawab. Xia Mo merasa agak kecewa.
"Mungkin dia memang sibuk", kata Xia Mo menghibur diri.
Suatu malam, di kantornya Ou Chen menanyakan kepada sekertarisnya untuk kepindahan kepemilikan beberapa propertinya dan saham yang dia perintahkan. Begitu semuanya beres Tuan Muda keluar ruangan . Sekertarisnya agak tegang.
Ternyata Xia Mo sedang menunggu di luar ruangan dan tertidur di sofa.
Ou Chen terkejut juga khawatir dan memarahi sekertarisnya.
"Maaf, karena Nyonya memaksa jangan memberi tahu Tuan. Nyonya sudah dari pukul 6 sore di sini"
"Mengapa kau tidak memberikannya selimut?!"
Sepertinya udah masuk musim gugur kali. Ou Chen buru-buru membuka jasnya dan menyelimuti Xia Mo. Xia Mo terbangun.
"Mengapa kau tidur di sini, kamu bisa terkena flu"
"Syuting ku sudah selesai, jadi nani aku bisa lebih banyak punya waktu untuk menemanimu"
Ou Chen lalu mengajak Xia Mo pulang.
Ou Chen menunggui Xia Mo di samping tempat tidurnya. Saat tahu Xia Mo sudah tertidur. Ou Chen beranjak pergi. Xia Mo yang masih setengah sadar sempat menahan tangan Ou Chen.
"Ou Chen jangan menghindar dariku. saya tahu aku bukan istri yang baik.
Tapi saya akan berusaha menjadi istri dan ibu yang baik", kata Xia Mo sambil terpejam "Ada gambar-gambar yang ingin kuperlihatkan padamu"
Xia Mo lalu tertidur pulas.
Ou Chen pergi, dia melihat di meja ada rekaman video untuknya. Dia tersenyum lalu memutar rekaman itu di ruang tengah.
bersambung ke part 2...
0 comments:
Post a Comment