Recent Post


[Recap] The Greatest Love / Best Love Episode 1

Do you want to share?

Do you like this story?

Peraturan pertama baca rekapan ini, JANGAN PROTES SOAL GAMBAR CSW YG KEBANYAKAN, wkwkwkwkwk
"Do you know that this steak tastes horrible?...We have already missed the timing, so now it's still dragging... In the end, we ended up like this."

10 tahun yang lalu…..
Goo Ae Jung adalah salah satu anggota dari GB Korea “National Treasure Girls” (NTG) yang sedang naik daun yang terdiri dari 4 gadis, ada Min Ah, Jenny sang leader, dan yang terakhir Kang Se Ri sang maknae. Diantara yang lain, Ae Jung lah yang menjadi favorit.
Lagu-lagu mereka di sukai banyak orang, termasuk salah satu dokter bedah yang bahkan melakukan operasi dengan iringan lagu dari mereka. Menurutnya lirik lagu yang menceritakan soal jantung yang berdetak kencang karena cinta cocok untuk menyemangati pasiennya.
Alis si pasien sesekali berkedut seolah merespon lagu yang membahana.

Kini, 10 tahun kemudian…….
Ae Jung sang mantan anggota GB terkenal berusaha bertahan hidup dari show ke show di TV maupun Radio.
Si pasien jantung kini sudah hidup normal, ia bahkan menjadi aktor yang sedang naik daun dengan gayanya yang ekspresif (bahasa halus dari lebay xixi).
Saat ini, Dokko Jin sedang menghadiri premier film teranyarnya yang berjudul Fighter. Awalnya penonton antusias, Dokko Jin yang senang memberi 2 jempol pada sutradaranya dengan gaya ekspresif.
Tapi tak lama kemudian suasana berubah, karena alur monoton kebanyakan adegan perkelahian, penonton bosan bahkan tak sedikit yang tertidur. Dokko Jin kesal, tampang cerianya seketika menghilang.
Yang pasti ia menyalahkan sutradaranya, menyalurkan kekesalannya ia berakting seolah akan menghajar sang sutradara. Hanya penggemar setianya yang masih mengelukannya sejelek apapun film yang ia mainkan.
Berusaha melupakan kekecewaannya pada film Fighter, Dokko Jin menaruh harapan pada film arahan sutradara Peter Jason sebagai debut Hollywood perdananya. Ia melihat tayangan Bi Dam di episode terakhir QSD, drama yang seharusnya ia ambil andai tak syuting Fighter. Ia senang karena managernya Jae Suk mengatakan ratingnya hanya 5%.
(kenyataannya drama Oppanya teh Nana Rf dan Orabuninya Ari Rf ini ratingnya menjulang--yang gak disebut jangan marah, hihi... tuh foto bonus juga buat teh Na yang masih sedih habis namatin BG).
Dan di pom bensin inilah, takdir Ae Jung dan Dokko Jin bertemu pertama kali. Ae Jung yang bosan menunggu Ae Hwan (kakak sekaligus managernya) yang tak kunjung datang, keluar dari mobilnya.
Ia tertarik pada van yang ia yakini milik seorang artis dan berusaha melihat siapa artis itu namun gagal, kacanya terlalu gelap untuk ditembus dari luar.
Seorang pengunjung pom dari kejauhan melihat van itu juga, ia menyangka Ae Jung lah aktris yang naik van itu. Ae Jung pun segera memakai kacamatanya dan menyender pada van sambil berpose seolah memang itu vannya.
Dokko Jin yang sedari tadi sibuk menelepon, akhirnya menyadari ada wanita aneh yang bersender pada vannya. Ia pun mengambil gulungan poster untuk ‘menyingkirkan’ Ae Jung.
Ae Jung meminta maaf sambil bertanya siapa yang didalam. Alih-alih menjawab Dokko Jin memberi setumpuk gelas bekas kopi untuk di buang pada Ae Jung, tapi tanpa sengaja ada sisa kopi yang tumpah mengotori pakaian Ae Jung. Dokko Jin memberikan tissu pada Ae Jung, yang lalu di pakai Ae Jung untuk membersihkan cipratan kopi di pakaiannya.
Dokko Jin kesal, karena maksudnya memberikan tisu itu agar Ae Jung mengelap mobilnya yang juga terkena kopi. Ae Jung kesal, Dokko Jin pun tambah kesal ia mengusir Ae Jung menjauh.
“Ada juga orang (tak sopan) seperti ini? Dasar ahjussi aneh”
“Ahjussi????!!” Dokko Jin menunjuk-nunjuk pada Ae Jung kesal di panggil ahjussi. (kalo ahjussi terHOT, gak marah kan? wkwkwk)
“Ahjussi, kau artis bukan? Aku juga artis, kau bisa melihatku dari dalam kan?” Ae Jung balik menunjuk-nunjuk ke arah Dokko Jin.
Perang ketangkasan tanganpun dimulai. Ae Jung memasukkan tangannya berusaha menangkap tangan Dokko Jin, tapi kalah cepat.
Dokko Jin yang berhasil menangkap tangannya duluan, sedikit di puntir dan di tahan untuk ditandatangani sebelum akhirnya dilepas hingga Ae Jung terjerembab.
Ae Jung menggerutu mengibas-ngibaskan tangannya yang sakit, “apa ini?” di tangannya tertera sebuah gambar yang di klaim Dokko Jin sebagai tanda tangannya.
“Itu tanda tanganku, coba tebaklah!”kata Dokko Jin dengan tangan terjulur keluar van.
Ae Jung mencoba memanfaatkan kesempatan untuk menangkap tangan Dokko Jin namun selalu gagal. Dokko Jin bahkan berhasil menutup jendela dengan sukses.
Ae Jung tak terima, ia berusaha masuk dan mengecek pintu-pintu van itu siapa tahu ada yang tak terkunci, tepat saat ia berada di bagian belakang, Jae Suk datang. Dokko Jin buru-buru membuka kunci pintu depan dan meminta Jae Suk cepat-cepat membawa mobil pergi.
Ae Jung kesal, tapi ia tak mungkin mengejar. Saat Ae Hwan datang, ia menyodorkan tangannya menanyakan kalau-kalau Ae Hwan kenal dengan tanda tangan itu. Padahal kalau saja Ae Jung menoleh, di belakangnya tergantung poster besar Dokko Jin lengkap dengan tanda tangannya.
Di banding Ae Jung, Kang Seri jauh lebih beruntung. Ia kini menjelma menjadi artis papan atas dan gaya berpakaiannya menjadi trendsetter.
Tak lama ia tampil dengan gaya baru, seketika itu juga toko-toko memajang manekin yang bergaya sama dengannya. Ia dan Dokko Jin ternyata sempat menjadi pasangan kekasih, tetapi demi untuk menjaga imej keduanya, mereka sepakat untuk menutupi kandasnya hubungan mereka setahun belakangan.
Untuk membungkam berita miring seputar hubungan mereka, mereka berdua berakting makan malam mesra. Tapi begitu para wartawan berhasil diusir menjauh, sikap Dokko Jin pun menjadi dingin. Dokko Jin berniat untuk terang-terangan putus saat ia ke Hollywood nanti, tapi Se Ri ingin lebih lama mempertahankan sandiwara mereka, karena sepertinya dalam sandiwara mereka Se Ri lah yang mendompleng ketenaran Dokko Jin. Dokko Jin menyindirnya sama seperti steak, hubungan mereka juga tak enak kalau terlalu lama dibiarkan.
Di resto yang sama, seorang dokter obat herbal Yoon Pil Joon (ganteng juga, hihi) sedang kencan buta. Ia tertarik memperhatikan Se Ri yang sedang menunggu managernya, bukan karena cantik atau artisnya, tapi karena pinggulnya. Menurutnya seorang wanita yang sering memakai hak tinggi akan tak seimbang pinggulnya karena pergeseran titik gravitasi.
Topik yang menarik untuk kencan buta? Tentu tidak, pasangannya kencannya kesal, karena kencan pertama mereka dr. Yoon juga mengomentari pantatnya “apa kau mau membujang seumur hidup?”wkwkwkwk.
Ae Jung pulang ke rumahnya yang di huni bersama Ae Hwan, Hung Kyu putranya Ae Hwan dan ayahnya yang selalu memakai jaket bling-bling ala Hyun Bin di Secret Garden. Tuan Goo memenuhi rumah mereka dengan berbagai macam peralatan olah raga. Sepertinya ia dan Ae Hwan sempat membuka gym kecil-kecilan.
Kebalikan dengan Ae Jung, Dokko Jin hidup sendirian di rumah yang cukup luas. Ia harus menjaga kebugarannya dengan rutin berolahraga, sesekali ia memeriksa alat pendeteksi jantung di lengannya yang sekilas mirip jam digital. Bila detak jantungnya meningkat, angkanya akan naik dan alat itu akan memerah, dan itu berarti ia harus beristirahat untuk membuatnya normal kembali.
Seperti malam itu, alatnya berbunyi dan berpendar merah saai ia sedang kesal membaca komentar-komentar miring mengenai film Fighternya, makin besar harapannya pada film besutan Peter Jason.
Mantan manager NTG, manager Jang kini menangani GB baru. Ia selalu sinis pada Ae Jung dimanapun mereka bertemu, termasuk sekarang saat Ae Jung akan ke stasiun radio. Ia tak suka Ae Jung mengajari anak asuhnya GB Candy untuk bersikap sopan menyapa orang. Setelah sepuluh tahun berlalu, manager Jang masih menyalahkan Ae Jung atas bubarnya NTG.
Dan pertemuan kedua Dokko Jin dan Ae Jung tak terhindarkan saat tanpa sengaja mereka bertabrakan di tikungan koridor gedung. Dokko Jin buru-buru pergi bahkan mengabaikan uluran tangan Ae Jung untuk bersalaman saat menyadari scarf mereka sama persis (scarf yang diklaim sebagai hadiah dari Ny. Yoochun untuk akang CSW, tapi sayangnya scarf itu malah ditaro di dapurku untuk ceumpal, xixi). Sayangnya Ae Hwan keburu menyadarinya. Gengsi, buru-buru Dokko Jin menyembunyikan scarf itu ke balik rompinya.
Karena kesal ada orang lain yang memakainya, sesampainya di ruangan ganti Dokko Jin melempar scarf itu.
Dasar Ae Jung sembrono, tanpa disadarinya scarfnya nyemplung ke toilet. Scarf itu adalah scarf mahal pinjaman butik, dan harus di kembalikan dalam keadaan baik, jika tidak maka ia harus membayarnya. Ae Jung hampir menangis, tapi Ae Hwannya datang memberi solusi. Dengan pertimbangan jika artis besar yang merusak suatu barang maka sponsor barang itu takkan mempermasalahkannya, Ae Jung berniat menukar scarfnya dengan scarf milik Dokko Jin.
Ae Jung pun menyelinap masuk ke ruangan ganti Dokko Jin saat siempunya keluar diiringi asisten-asistennya, sementara Ae Hwan menunggunya di luar untuk berjaga-jaga. Sayangnya belum sempat ia keluar, Dokko Jin kembali ke ruang ganti bersama managernya. Ae Jung pun terperangkap, ia bersembunyi di balik gantungan-gantungan pakaian.
Saat bersembunyi itulah, Ae Jung mendengar pembicaraan Dokko Jin dengan Jae Suk. Peter Jason ternyata lebih memilih aktor Cina di banding Dokko Jin karena beberapa pertimbangan, salah satunya adalah bahasa inggris Dokko Jin yang kurang bagus. Padahal Dokko Jin sudah mencoba menarik perhatian Peter dengan mengiriminya Wine mahal.
Marah dan kesal, Dokko Jin ingin sendirian. Ia ke kamar mandi, dan daya hayalnya yang tinggi membuatnya membayangkan tisu-tisu toilet berterbangan seiring pertanyaan dan cemoohan soal Hollywood. Kaca pun tak luput dari tulisan-tulisan yang memojokkannya. Dadanya terasa sakit, alarmnya berbunyi dan berpendar merah. Dokko Jin pun tersadar, ia segera membasuh mukanya untuk mendinginkannya.
Sadar Dokko Jin juga bisa mengalami kesulitan dengan scarf itu karena batalnya debut di Hollywood, Ae Jung menukar kembali scarfnya. Tepat saat itu Dokko Jin keluar dari kamar mandi, keduanya kaget. Dengan alasan ingin meminta tanda tangan Dokko Jin untuk keponakannya, hampir saja masuknya Ae Jung tak menjadi masalah.
Di luar dugaan Dokko Jin bersedia, ia langsung mengambil scarf di leher Ae Jung dan menandatanganinya. Sedikit lola, akhirnya Ae Jung bereaksi, ia ‘menyingkirkan’ Dokko Jin yang sedang asyik tanda tangan. Dokko Jin pun terpelanting hingga lututnya sakit.
“Apa kau tahu betapa mahalnya ini! Apa yang harus kulakukan sekarang?!” Ae Jung uring-uringan melihat scarfnya.
“Apa-apaan kau! Kau bilang kau ingin tanda tangan!...kau gila?” mana ada fans yang marah di kasih tanda tangan? begitu mungkin pikir Dokko Jin.
“Kapan aku bilang aku ingin kau tanda tangan di sini? apa kau tahu betapa mahalnya ini!?.......bisa-bisanya kau membuat coretan di atas barang semahal ini?.. Kau lihat! tanda tangan macam apa ini, bentuknya hanya segitiga begini memakai spidol permanent pula…. Dicuci berapa kali pun tidak akan hilang!!” Ae Jung terus nyerocos ngomel.(wkwkwkwk, soal bentuk segitiga itu aku juga berpendapat sama).
Dokko Jin menyadari sesuatu, ia ingat Ae Jung adalah orang yang menabraknya di koridor dan memakai scarf yang sama dengannya. Dengan alasan tak mau memakai barang yang sama dengan orang lain, Dokko Jin dengan santai menukarkan scarfnya dengan scarf Ae Jung dan dengan tak sabar menyuruhnya pergi.
Ae Jung juga menyadari sesuatu, ia mengenali suara dan intonasi orang ini, dan ia ingat suara dan intonasi itu sama dengan ‘ahjussi‘ di pom bensin. Mengira Ae Jung tak mau pergi karena ingin juga memiliki scarf yang sudah ditandatanginya juga, Dokko Jin menaruh scarf itu ke kepala Ae Jung lalu keluar mencari Jae Suk. Ae Jung makin yakin, ia tak mau melepas Dokko Jin begitu saja, iapun mengejarnya.
“Apa lagi?”.Dokko Jin kesal setengah mati.
“Ini tanda tangan Dokko Jin, kan?”
“Terus kenapa?”
“Kalau begitu, ini juga?”. Ae Jung menunjukkan telapak tangannya yang masih ada tanda tangan Dokko Jin.
“Jadi apa yang akan kau lakukan?Apa kau akan menulisnya di internet untuk mempermalukanku?”.
“Kalau kau takut, maka seharusnya kau minta maaf!”.
Akhirnya, di luar dugaan, tanpa banyak protes Dokko Jin meminta maaf pada Ae Jung.
Merasa impas dengan Ae Jung, Dokko Jinpun mengambil kembali scarf miliknya. Sempat terjadi rebutan dan tarik menarik, tapi akhirnya Dokko Jin yang berhasil mendapatkannya.
Dan iapun mengikatkannya di lehernya sebelum melenggang pergi.
Memakai scarf bertanda tangan segitiga, DJ radio ternyata mengenalinya sebagai tanda tangan Dokko Jin. Ae Jung pun di mintai pendapatnya soal Dokko Jin. Sempat ingin menjawab bahwa Dokko Jin adalah orang egois dan bodoh, namun bayangan senjata otomatis menembakinya menakutkannya. Ia akhirnya dengan manis mengatakan bahwa Dokko Jin adalah orang yang rela menutupi sakitnya demi fansnya. Ae Jung menceritakan Dokko Jin yang sakit gendang telinganya akibat syuting Fighter tempo hari.
Pernyataannya ini tak hanya membuatnya menjadi artis paling di cari di inet, terutama oleh para fans Dokko Jin, tapi juga membuatnya di undang di acara kuis TV terkenal. Ae Jung sangat senang, tapi rasa senangnya terbang tinggi saat tahu ia harus kontak melalui telpon dengan Dokko Jin. Sesuatu yang mustahil baginya untuk mendapatkan nomor ponsel Dokko Jin dan meminta kesediaannya untuk mengangkat telepon selama kuis nantinya.
Se Ri sedang berunding dengan stafnya mengenai program 'making couple' yang ia asuh, ia harus menemukan ‘Pria Idaman’ yang cocok untuk acaranya.
Dan inilah salah satu kandidat Se Ri, dr. Yoon. Kepala sekaligus dokter dan pemilik RS herbal. Ibunya selalu berusaha mencarikan jodoh untuknya, makanya ia sering melakukan kencan buta.
Dokko Jin kaget saat tahu dari managernya ada seorang wanita yang bernama Goo Ae Jung mengaku juniornya menceritakan masalah sakit cideranya pada media. Dokko Jin mengenali Ae Jung yang di layar tabletnya itu sama dengan wanita scarf, tapi ia mengaku tak kenal baik dengannya. Managernya mulai menceritakan National Treasure Girls – NTG yang bubar tak lama setelah kesuksesan mereka, rumor yang beredar saat itu karena kekerasan antar anggota dan kehamilan. Ae Jung mencoba bersolo karir namun albumnya tak laku, ia juga bahkan terlibat beberapa skandal. GB yang sama dimana Se Ri pernah bergabung, Dokko Jin tak tahu itu. Setelah sempat bingung darimana Ae Jung tahu mengenai cidera, mereka berdua mendapat kesimpulan, ‘Goo Ae Jung menguping seluruh pembicaraan mereka di ruang ganti!’
Ae Jung merasa tak enak pada Jenny (mantan teman NTGnya) soal scarfnya yang rusak, Jenny memintanya tak khawatir karena ia akan melelangnya di forum fans Dokko Jin dan pasti akan ada yang membelinya. Ia justru khawatir bagaimana Ae Jung mencari nomor telepon Dokko Jin. Tanpa disangka, Dokko Jin menghubunginya.
Maksud Dokko Jin menemui Ae Jung adalah untuk memastikan soal Peter Jason tetap menjadi rahasia. Sementara bagi Ae Jung pertemuan itu dimanfaatkan untuk minta kesediaan Dokko Jin menjadi partner teleponnya dalam kuis, Dokko Jin menolak. Ae Jung memohon tapi Dokko Jin tetap menolak.
Dan pertemuan mereka malam itu di akhiri dengan Ae Jung yang tersinggung di tanya apa ia pacar gelapnya Yakuza.
“Ya, itu benar. Aku istri yakuza. Kau tahu seperti apa gangster Jepang bukan? Bayi kami memiliki tato naga besar di punggungnya. Jadi sebaiknya kau berhati-hati mulai sekarang. Lain kali jika kau bersikap kasar padaku, aku akan melakukan ini padamu!”. Ae Jung mengambil bunga mawar di atas meja lalu beberapa kali menyodokkannya pada wajah Dokko Jin.
“Apa kau mengerti?!!”. Ae jung menyuruh Dokko Jin yang membayar makanannya, ia lalu pergi. Dokko Jin terpana, baru kali ini ada orang berani seperti itu padanya.
Dokko Jin yang kesal berusaha mencari tahu soal Ae Jung di internet, ia menatap foto Ae Jung dan mengingat pertanyaannya apa benar Goo Ae Jung itu pacar gelapnya Yakuza, seketika dadanya berdetak kencang dan alarmnya memerah.
Esoknya acara kuis akan segera di mulai, staf acara meminta nomor ponsel Dokko Jin, Ae Jung mencoba menghindar dan menawarkan Jenny saja mantan leader NTG tapi gagal. Ia terpaksa menelepon Dokko Jin untuk memohon, “Perasaanku ketika kau menolak untuk ikut dalam kuis hari ini…sama dengan perasaanmu ketika kau ditolak oleh Peter….Kuharap kau akan bisa mengerti perasaanku dan mengangkat teleponnya”.
Tak dinyana ternyata kata-kata itu meluluhkan kekerasan hati Dokko Jin. Setelah mencoba cool dengan pura-pura membaca naskah skenario ditangannya, Dokko Jin berkali-kali melirik ponselnya. Sempat mempertimbangkan lama, ia akhirnya mengangkatnya juga.
Se Ri yang sengaja datang untuk membuktikan Ae Jung tak dekat dengan Dokko Jin. Sempat tersenyum sinis karena tak mungkin telepon itu di angkatnya, perlahan senyumnya hilang.
Dokko Jin tak cuma sekedar menjawab, bahkan makin lama ia makin larut dalam permainan.
“Suapmu”.
”Suap? suap apa?".
”Hal yang kau gunakan untuk menyuap Sutradara Peter Jason”.
”Peter? Oh, Wine!”.
”Apa yang digunakan untuk membuat wine?”.
”Anggur!”.
”Benar!”.
”Yeah! Oh, yeah! Oh, yeah!”. Semua pertanyaan berhasil di jawab dengan benar, Dokko Jin bersorak gembira membuat Jae suk dan Kepala Moon(direktur agency) heran.
Ia lalu memasang wajah cool lagi saat menerima ucapan selamat. Tapi itu belum selesai, masalah lebih besar segera datang, pertanyaan Ae Jung dan jawaban Dokko Jin yang terakhir menarik minat pembawa acara, “Apa benar anda memberikan wine pada Peter Jason sebagai sogokan?”


from Ai Rf @pelangidrama.net with LoVe... SmiLe!!^^Link

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List