Do you like this story?
Suatu malam seorang gadis tengah terrmenung di atap sebuah gedung, memegang sebuah origami burung kertas. Lalu datang dengan seorang pria bercelana hitam bersepatu coklat dengan terburu-buru menaiki tangga menghampirnya. Gadis itu panik, dia mundur menghindar.
"Jangan mendekat kemari..jangan mendekat..jangan mendekat"
Gadis itu terus mundur sampai pinggiran gedung dan sangat riskan akan terpeleset dari atas gedung.
Pada saat yang sama Moon Jae In (yang diperankan oleh Han Ga In) tampak sedang bersedih menyetir mobilnya di tengah kota. Sambil menyetir dia ingat peristiwa baru-baru saja yang menyebabkan cintanya kandas.
Ibu dari kekasihnya tidak menyetujui hubungan mereka. Jae In walau pintar tidak disukai karena bukan berasal dari kelas yagn sama dengan mereka. Ibunya meminta Jae In pergi an memberinnya uang sebagai kompensasi. PIkirannya yang kacau menyebabkan Jaen In tak konsentrasi mengemudi. Dia tak melihat pria berbaju hitam bersepatu coklat menyeberang jalan. Pria itu tertabrak dan jatuh terbaring.
Jae In terkejut panik dia menghampiri pria itu.
"Anda tak apa-apa?"
Jae In lalu menelepon 119 (911-nya korea). Tapi sosok pria itu ternyata bisa bangkit kembali. Bajunya robek di punggungnya, dan memperlihatkan bekas luka memanjang di punggungnya.
"Tunggu sebentar ambulan akan datang", kata Jae In
Lalu tak lama kemudian terdengar suara perempuan menjerit di sekitar situ. Jae In berpaling kaget. Saat berbalik pria tertabark tadi pun sudah pergi (sekilas dia KNG!)
Ditemukan jasad seseorang yang jatuh dari lantai atas gedung. Aparat, dan ambulans datang mengamankan tempat kejadian.
Jae In sambai lalu memperhatikan keramaian itu dari dalam mobilnya. Para detektif dari kepolisian menyelidiki kasus itu. Seorang detekti senior memungut origami burung bangau yang ada di TKP
Suatu hari Jae In pergi ke suatu tempat. Di tempat itu ternyata mantan kekasihnya sedang melakukan foto pre-wedding. Mantan kekasihnya melihatnya lalu mengejarnya. tapi Jae In marah dan menampar wajah mantannya itu (ya iya lah punya cowo ga bisa diandelin gitu!)
"Apa menjadi miskin itu salahku?!! Apa bermimpi punya suami kaya itu dosa?"
Jae in kesal lalu mengeluarkan amplop.
"Ini kembalikan kepada ibumu. bilang kalau ia mau beramal ke tempat lain saja!"
Dua orang detektif masih menyelidiki kematian gadis yagn jatuh dari lantai gedung. Gadis itu bernama CHoi Sun Young. Detektif senior tak mau mudah percaya bahwa itu hanya tindakan bunuh diri karena di pergelangan korban ada bekas luka goresan.
Dia memerintahkan detektif muda untuk menyelidiki kekasih nona Choi dan mencari rekaman CCTV di sekitar sana.
Di suatu hari yang cerah, di ketinggian ribuan meter di atas permukaan tanah P.Jeju, seorang stuntman bernama Shim Gun Wook (diperankan sama Appa-ku Kim Nam Gil ehm..) bersiap-siap melakukan terjun payung dari sebuah pesawat kecil. Gun Wook itu lalu terjun dan melayang bebreapa saat di angkasa. Tak lama kemudia parasutnya terbuka parasutnya terbuka.
Di lepas pantai seorang gadis, Hong Mone, di atas Yacht mengamati seseorang yang terjun dengan parasut. Tak Menyangka penerjun payung itu mendarat di atas yachtnya. Kapalnya terguncang. kakaknya Hong G Taera dan anak perempuannya, So Dam yang sedang di dalam kapal keluar melihat apa yang tengah terjadi.
"Mana para kru filmnya?", tanya Gun Wook
Mo Ne terpana melihat Gun Wook. So dam pun tampak senang melihat penerjun payung seperti Gun Wook.
"Tuan Malaikat!", kata So Dam
Gun Wook pun tersenyum pada So Dam.
Namun Tae Ra tampak curiga.
"Apakah ini kapal pesiarmu", tanya Gun WOok pada Taera
"Ini milikku", potong Mone
Para kru di kapal seberang memanggil-manggil Gun Wook yang ternyata salah mendarat.
"Kamu main film apa Tuan? besok kita masih berlayar lagi di sini", kata Mone senang.
Gun Wook tersenyum pada anak perempuan dan gadis itu. terakhir dia memandang Tae Ra lalu pergi bersama kru film
Jae In memasuki ke sebuah gallery seni, Dindin Art Museum dan menghadap direkturnya. Jae In rupanya punya projek di sana. Pemilik Didin Art Museum adalah Ny. Hong, pemilik group konglomerat Hae Shin. Jae In melapor akan pergi ke P. Jeju untuk menyiapkan pameran di sana. Ny. Hong berkata untuk menemui juga anaknya Hong Mone yang akan merayakan ulang tahunnya di sana.
Ny. Hong rupanya sedang tidak mood karena anaknya Hong Tae Sung. Rekan kerjanya memanasi Jae In untuk mendekati Tae Sung agar bisa balas dendam pada mantan pacarnya.
Jae In lalu pergi ke P. Jeju, sebelum pergi dia membeli kado untuk Mone, sebuah pena. Dia menuju hotelnya.
Seorang wanita tiba-tiba menariknya supaya tidak lewat di sana. barang Jae In terjatuh. Kado penanya juga jatuh. Di tempat itu Gun Wook sedang berlari dengan perut terluka dikejar 2 orang laki-laki. Dia langsung menyandera Jae In.
Jae In panik, saat terlepas dia langsung menelepon 911. Rupanya Jae In tak sengaja masuk lokasi shooting di mana Gun Wook juga bermain di sana. Dan Gun Wook juga ternyata salah menyandera orang. Gadis yang tadi menahannya mengembalikan kado dan koper Jae In.
Shooting terpaksa batal. Saat ganti baju pemain lainnya melihat bekas luka di punggung Gun WOok (wow Appa seksi ).
Dia minta maaf karena mengira dia yang menyebabkan luka itu.
Gun Wook
Gun Wook lalu menuju hotel. Mone, kakanya Tera, dan keponakannya So dam lewat lokasi shooting. Mone tak sengaja melihat sosok laki-laki yang terjun ke kapal mereka. Dia langsung minta turun dari mobil. Dia dan so dam lalu mengikuti Gun Wook. Mone kehilangan jejak Gun Wook juga ponakannya So Dam (anak ini lucu cantik). Mone panik lalu menelepon kakaknya.
Kakaknya panik dan buru-buru menuju hotel.
Ternyata So Dam berhasil mengikuti Gun Wook. Namun Gun Wook ternyata tahu dia diikuti. So dam mengikuti Gun Wook sampai ke atap gedung.
"Tuan malaikat apa sayapmu sudah kering? Waktu itu mengapa sayapmu kok terlihat di atas kepala?"
"Sayapku memang bisa terbentang sampai di atas kepalaku", jawab Gun Wook
So Dam ingin merlihat GUn Wook terbang lagi. Dia menyuruh Gun Wook terbang. Gun Wook ke pinggir gedung dan merentangkan tangannya . So Dam senang. Mone yang panik melihat ponakannya dan Gun Wok di tepi gedung, dia panik. So Dam tak sengaja mendorong tubuh Gun Wook. Mone berteriak. Gun Wook terjatuh dari pinggir gedung. Untungnya dia masih bisa berpegangan ke sisi gedung. Mone panik. Gun Wook minta Mone membantunya naik kembali ke atas.
Gun Wook pun selamat. Dia terjatuh memeluk Mone. Mone terkesima sesaat. Gun Wook hanya tersenyum. So dam yang polos bertanya dengan heran.
"Tuan mengapa kamu tak terbang. Sayapmu rupanya belum kering ya?"
Hong Tae Ra mendengar suara teriakan dari atap gedung, dia segera berlari ke atas. Tae Ra menemukan anak dan adiknya di atas gedung bersama Gun Ook. Dia langsung menampar Gun Ook, sampai pipinya terluka.
Tae Ra menuduh bahwa Gun Wook ingin mencelakakan putrnya dengan membawanya ke atas gedung. Gun Wook tak peduli dicerca oleh Tea ra dia malah maju mendekati Taera. Dia lalu tak sengaja melihat rambut di dada Tae Ra dan memungutnya. Tae Ra kembali menamparnya dan menganggapnya kurang ajar.
Mone berusaha menjelaskan duduk perkaranya tapi kakaknya tak percaya.
"Tapi dia hampir terbunuh gara-gara So dam", kata Mone
"Masa anak kecil membunuh seorang dewasa", kata Tae Ra tak percaya.
Moon Jae In menunggu di hotel tempat Mone menginap, dia begitu terkesan berada di suit room. Tak lama kemudian Mone datang. Jae In menyerahkan kadonya. Mone membukanya ternyata isinya malah belati. Dan itu ternyata belati palsu yang suka dipakai kru film. Jae In kaget karena isinya tertukar. Tapi mone malah menyukainya.
Pada Mone, Jae In berusaha mencari tahu tentang saudaranya Hong Tae Sung.
"Tapi jangan kau sebut-sebut namanya di depan kakak dan ibuku ya"
"Mengapa?"
"Karena dia di sekolahkan di luar negeri dan selalu membuat onar"
Hong Tae Sung rupanya salah satu anak laki-laki yang kurang bisa dibanggakan dan menjengkelkan keluarga. Hong Tas Sung baru akan datang besok pada hari ulang tahun Mone.
Gun Wook tertidur di atas gedung. Saat tertidur dia bermimpi masa kecilnya. Awalnya kehidupan menyenangkan di rumah besar, lalu berubah kelam. Kecelakaan, bekas luka dan emblem bordir dengan nama hong tae sung membuatnya bermimpi buruk dan terbangun.
Seorang aktris yang satu film dengannya datang ingin membicarakan adegan terjun payung. artis bernama Choi Jo Hee itu tampak tertarik dengan GUn Wook. Baru sebentar mengobrol, asisten sang aktris datang memintanya bersiap-siap. Tak sengaja asistennya menjatuhnya kostum yagn sedang dipersiapkan. Sang aktris yang mau mendekati Gun Wook terpaksa pergi. DI tempat yang tak ada orang sang aktris yang ramah tiba-tiba kasar dan memarahi asistennya habis-habisan karena menjatuhkan bajunya.
Di kantor polisi sang detektif senior masih memikirkan kasus gadis yang jatuh dari lantai gedung. Dia memikirkan origami burung yang ada di tempat kejadian. Detektif Lee yang masih muda tetap cuek dan maen game ia masih merasa itu kasus bunuh diri biasa. Ditektif senior memarahi ya. Lalu Detektif Lee memberi informasi bahwa kekasih wanita malang itu bernama Hong Tae Sung yang kali ini ada di P. Jeju.
Gun Wook sedang bersantai sambil membaca naskah. dia membuat catatan kecil di naskah. Lalu menyobet selembar naskah dan membuat origami bangau kertas. Dia lalu menaruh origami itu.
Angin yang bertiup menerbangkan origami itu. Jae In kebetulan sedang di bawah dia menemukan burung kertas dan memungutnya.
Malam harinya Mone makan malam dengan laki-laki yang dijodohkan dengannya, Tn. Uhm.
Mone heran dan bertanya mengapa kekasihnya itu ingin menikah dengannya.
Kemudian Gun Wook tampak muncul di bar yang sama. Mone antusias melihat Gun Wook. Sayangnya Gun Wook beranjak pergi.
Mone lalu pergi mengikuti Gun Wook yang ternyata pergi ke kamar mandi pria. Gun Ook tau Mone akan mengikutinya.
Mone minta maaf atas kelakuan kakaknya tadi. Tak sengaja di amelihat luka dipipi Gun Wook. Mone tambah merasa bersalah karena itu pasti karena kelakukan kakanya , Taera.
"AKu minta maaf ya"
"Tiak apa-pa", Gun Wook tampak cuek.
Mone lalu mendengar suara kekasihnya datang ke toilet itu. Mone langsung sembunyi, dia juga menarik Gun Wook bersembunyi bersamanya di kamar toilet yang sempit. Mereka berdekatan, dan Mone merasa jantungnya berdebar
Tapi Gun Ook tetap cool. Setlah tak mendengar siapapun, Gun Wook lalu keluar.
Mone akhirnya keluar juga
"Kalau boleh tau siapa namamu", tanya Mone
"Shin Gun Wook"
"Hong Mo Ne", kata Mone memperkenalkan namanya.
Malam itu pacar Mone malah pergi berkencan dengan aktris Choi Hee Joo yang main film bersama Gun Wook. Si aktris itu sambil menyetir mobil asyik ngobrol dan pacaran sampai tidak melihat pengendara motor yang lewat. PEngendara itu terbrak an terjatuh. Pengendara motor itu Gun Wook. Untungnya kerusakan tidak seberapa.
Tn. Uhm langsung mengeluarkan cek untuk biaya ganti rugi motor dan dokter. Gun Wook senyum dan mengucapkan terimakasih. Namun Gun Wook ternyata tersinggung, di suatu tempat dia membakar check yang diberikan pacar Mone itu.
Keesokan harinya Jae In datang ke lokasi shooting. Dia bertanya pada kru ada yagn menemukan penanya.
Kru berteriak ke pada orang-orang di sana.
"Apa ada yagn menemukan pena Nona ini. Katanya harganya mahal"
(belinya juga ngutang kartu kredit 12 bulan lagi hihihi)
Gun Wook yagn tak jauh dari tepat itu mendengarnya. Dia teringat pena yang sempat dia temukan di lokasi kemaren.
Gun Wook sedang dilokasi shooting. Dia lalu memergoki Da mil,seorang asisten artis berada dekat parasut dan membawa belati. GUn Wook merebutnya, telapak tangannya sampai terluka kena belati. Asisten itu dendam terhadap aktris Choi Hee Joo. Gun Ook yang tidak tahu bahwa asisten itu sempat memetong tali parasut ,memarahinya agar tidak berbuat demikian.
"Membunuh itu mudah, tapi akan ada orang lain lagi yang seperti dia. dan apa kau akan membunuh lagi dan lagi?! Kau tahu apa yang lebihsulit. Kau harus melampuinya dan berada di atasnya. Lalu kau harus yakinkan dirimu untuk tetap berada di atas. Jangan lakukan hal bodoh!", kata Gun Wook
Gun Wook kali ini akan melakukan shooting terjun payung lagi. Kali ini dia terjun dengan Choi Hee Joo Mereka menset timer di dada lalu terjun bersama. Mereka lalu melayang di angkasa sambil membuat formasi. Sambil melayang Gun Wook menanyakan pria yang dikencaninya semalam. Choi Joo hee lalu berkata bhwa itu hanya kencan sesaat, dia tidak benar-benar cinta.
Kebetulan walkie talkie Gun Wook tertinggal saat dia mendarat di perahu Mone. Mone mendengar suara Gun Wook, dia lalu mendengarkan suara Gun Wook lewat earphone. Mone mendengarkan semua percakapan Gun Wook dengan Choi Hee Joo di atas.
Saat yang sama Tn. Uhm datang memberinya ucapan selamat an kado ulang tahun. Mone marah dan erasa dikhianati kekasihnya yang pura-pura baik di hadapannya. Dia langsung muak dan muntah.
Saat waktunya tiba Gun Ook memberi aba-aba untuk membuka parasut. Tapi parasut sang aktris ternyata tidak mengembang. Choi Hee Joo panik.
Gun Wook langsung memotong parasut utamanya dan buru-buru menukik menghampiri gadis itu. Gun Wook menolong Hoo Jee dengan memotong parasut utamanya dan mengaktifkan parasut cadangan. Stelah si wanita ini aman Gun Wook lalu berusaha mengaktifkan parasut cadangannya. Choi Hee Joo pun selamat dari kritis.
Tapi malang dengan GUn Wook sepertinya dia mengalami vertigo karena harus menukik kencang tadi. Para kru di bawah panik melihat parasut gun Wook belum terbuka.
Direktur stuntman memanggil-manggil Gun Wook lewat handy talkie. Damil juga panik. Saat jarak tinggal beberapa puluh meter parasutnya baru terbuka, tapi itu terlambat. Gun Ook mendarat terlalu cepat , dia terhempas keras di permukaan air laut dan tenggelam ke laut.
Kru film datang menolongnya dan menaikkannya ke atas perahu.
Tapi Gun Wook belum juga sadar.
Para kru tampak panik. Saat tak sadar Gun Wook teringat masa lalunya. teringat ibu dan ayahnya yang tuna rungu. (tapi waktu kecil dia dipanggil Tae Sung)
Dia juga ingat bahwa ayahnya berkata, bahwa dia bukan ayah kandungnya. Ayah kandungnya adalah laki-laki kaya di Seol.
Gun Wook lalu tersedak dan sadar.
Di atas perahu Gun Wook masih terus mengingat masa lalunya sambil berkaca-kaca
Dia dipaksa ayahnya untuk kembali ke keluarganya.
"Namamu yang sebenarnya adalah Hong Tae Sung, kau bukan Choi Tae Sung lagi"
Gun Wook dengan hati pilu terpaksa harus berpisah dengan ayah dan ibunya.
Gun Wook diserahkan ke keluarga Hong. Awalnya dia sedih dan tak mau bicara. Dia masih teringat ayah ibunya di desa. Dia mau bicara setalah ibu angkatnya janji memberlikan hearing aids untuk ayahnya. Gun Wook pun mulai mau memanggil Tn. Hong ayah. Tn. Hong begitu senang, memeluk dan memanggunya erat.
Gun WOok pun mulai diterima keluarga Hong. Dia berfoto bersama keluarga. Tn. dan Ny. Hong, kakak sulung, Tae- ra muda dan adik bayinya.Moon Jae In menemukan burung kertas yang pernah dipungutnya. Dia lalu membuka kertas itu, dia melihat seperti sebuah sobekan halaman naskah. Di situ tertulis dengan tulisan tangan nama Mone, Taera dan keluarga.
"Bukannya meraka nama-nama keluaga Group Haeshin?", pikir Jae In dalam hati
Di kertas itu juga tertulis sebuah puisi. Jae In lalu membacanya
"Saat malam yang gelap gulita. Tak bisa dibedakan mana langit mana tanah. Juga tak bisa dibedakan mana sinar lampu dan mana cahaya bintang. Kmana aku akan pergi ke surga atau neraka"
Mimpi buruk itu Gun Wook di mulai saat tenggelam
Dan sepertinya kejadian mendarat di perahu Mone, mengajak So dam ke atap gedung, iseng terhadap Tae Ra dan motornya tertabrak itu bukan suatu kebetulan belaka.
Dirombak dan ditulis ulang oleh nana rf dari nana-catatanku.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment