Do you like this story?
---Sinopsis Hana Kimi Episode 10---
Nakatsu terdiam songong di dalam kamar mandi, XD, ia masih terbayang penampakan Ashiya yang sedang mandi.
Ia pun mengusap wajahnya untuk menghilangkan bayangan Ashiya. Ia pun mulai menunjukkan gejala stress tingkat dewa, kekeke, dia menulisi semua tisu WC dengan bacaan ‘girl’ sambil tertawa-tawa sendiri.
Makin lama iapun makin cepat menulis di tisu sehingga kepalanya mengeluarkan asap. Di luar tampak anak asrama 1 ingin pipis, ia pun heran melihat banyak asap di WC, ia berfikir terjadi kebakaran di WC. Ia mencoba mendobrak pintu asal asap keluar, dan betapa kagetnya begitu melihat Nakatsu pingsan di dalamnya . Ia pun mendekati Nakatsu dan mencoba menyadarkannya.
Ashiya mendatangi lobi dengan semangat, disana sudah berkumpul anak-anak Osaka dan St. Blossom sedang latihan dansa. Sekime tampak stress karena wanita yang disukainya lebih memilih dansa dengan orang lain. Ternyata semua ini adalah ulah wakil kepala sekolah, yang sengaja mengacak pasangan dansa tersebut
Ketika Sekime dkk sedang asyik mendengarkan celoteh wakil kepala sekolah melalui TV, Hibari menampar wajah Oscar, ia marah karena Oscar dansa dengan jelek, Oscar pun menangis kesakitan. Ia berlari memeluk tiang diikuti oleh anak buahnya, namun Hibari tetap mengomelinya sehingga anak-anak lain bergidik .
Lalu datang anak asrama 1 yang tadi menemukan Nakatsu dalam WC, ia pun berteriak histeris mengatakan Nakatsu pingsan di WC kekeke. Ashiya kaget, ia pun langsung berdiri. Beberapa menit kemudian datanglah pasukan asrama 1 membawa tandu berisi Nakatsu yang tak sadarkan diri.
Ashiya mencoba membangunkan Nakatsu dengan menepuk-nepuk pundaknya.
Nakatsu pun tersadar, ia mengusap-ngusap bahunya yang kesakitan, ia berkata tidak apa-apa dan berusaha menoleh ke arah asal suara yang menyapanya, namun ia pun menjerit begitu melihat Ashiya di sampingnya kemudian pingsan lagi. XD
Seluruh anak-anak di lobi pun menjerit mengatakan Nakatsu meninggal, mereka pun menangis sambil memeluk tubuh Nakatsu. (duh, sumpah ketawa ngakak sambil meler nonton ini) mereka pun mengarak Nakatsu ke UKS, ckckck. Ashiya hanya geleng-geleng kepala melihat kelebayan anak-anak asrama 1.
Di dalam kamar 212, Nakatsu tersadar dari pingsannya, ia pun langsung bergumam “ Mizuki adalah…seorang wanita”.
Ingatannya pun kembali ke memori dulu, saat ia dan Ashiya makan onomiyaki, saat Ashiya mengelap makanan yang berserakan di pakaian Nakatsu, saat Nakatsu mencoba mencium Ashiya di taman, saat Ashiya menarik bra ke dalam jas nya ketika penyelidikan Bra, saat Nakatsu mencoba meraba payudara Ashiya di hari pertama nya masuk, ia pun mulai stress sendiri membayangkan semuanya.
Kayashima yang merasa terganggu dengan Nakatsu pun akhirnya terbangun dan bertanya apa yang terjadi, Nakatsu kaget, ia pun menoleh ke arah Kayashima. Ia pun berteriak pada Kayashima kalau ia normal, ia menyukai perempuan. Kayashima pun turut bahagia dengan kejadian itu walaupun ia tidak tahu siapa orang yang di sukai Nakatsu.
Di lobi, anak-anak masih sibuk latihan dansa, Sekime masih saja meratapi nasib (itu yang jadi backsound nya musik apa ya? Koq bagus) lalu Sano memasuki lobi, ia melihat ke sekeliling,
Sekime menyapanya dengan lemas, Sano pun menyapa kembali, dan menawarkan bantuan pada Sekime, anak-anak yang lain kaget, karena tumben Sano mau berpartisipasi, Ashiya pun tersenyum melihat sikap Sano, ia terbayang kejadian kemarin di taman, saat Sano memberinya semangat, Ashiya pun makin tersenyum manis .
Tiba-tiba Sano meminta palu, Ashiya menghentikan senyumannya dan pura-pura tidak mendengar, Sano memanggilnya dengan hey, Ashiya justru memalingkan tubuhnya dari Sano, ia bergumam pelan, “panggil aku dengan Mizuki, ayo cepat panggil aku Mizuki”.
Sano memperhatikan Ashiya ia pun memanggil Ashiya, “Ashiya… ambilkan.. palu…”. Ashiya pun menoleh ke arah Sano. Dengan semangat ia mengambil palu sehingga teman-temannya menyingkir, kemudian menghantamkan palu ke tangan Sano. Sano mengaduh kesakitan, Ashiya kaget ia tidak menyangka tenaganya sekuat itu, ia pun meraih tangan Sano untuk memeriksanya.
Sano tertawa melihat ulah Ashiya,“ kau begitu menghawatirkan aku”seru Sano. Ashiya pun tertawa mendengarnya, dan jadilah mereka tertawa berdua serasa berada di dunia sendiri, sementara yang lainnya ada yang senyum-senyum saja dan ada juga yang bengong melihat kemesraan mereka berdua, Nakao pun meledeki mereka, “aha… aku melihat hubungan terlarang di sini”.
Sano, Yuchiro, dan Ashiya pergi kencan bertiga sepulang sekolah. Kekee..Sano bertanya kenapa Ashiya mengikutinya terus, Ashiya pun berdalih ingin mengajak Yuchiro jalan-jalan. Ketika sedang asik mengobrol lewatlah sebuah mini bus, Sano pun pindah ke sisi kiri Ashiya dan mendorong tubuh Ashiya ke tepi untuk melindungi Ashiya dari minibus, (duh gile, inget banget dulu kalo aku lagi jalan ama Yuuki, dia selalu menggeser posisi jalan di dekat jalan untuk melindungi diriku,,,huhu)
Sano melihat ke arah bus tersebut, lalu keluarlah Kagurazaka, Shin dan beberapa pelompat dari minibus tersebut. Sano bergumam memanggil Shin, Shin dan Kagurazaka menoleh ke arahnya sedetik kemudian Shin melengos pergi tanpa menyapa Sano. Dan ternyata pak pelatih yang tak lain ayah Sano juga ada disana. Wajah Sano berubah menjadi emosi seraya bergumam menyebut nama ayahnya, Ashiya kaget, ia memandangi pria tadi dan Sano.
Semua murid Osaka gakuen dan Hibari four berkumpul di kantin sekolah.
“Keracunan makanan?”seru semua anggota asrama pada Hibari Four.
“Alasannya mungkin makanan kemarin yang disediakan di asrama”jawab Hibari.
“Setiap orang dari kami masuk rumah sakit”tambah Ueno Juri.
“Apa perut kalian yang bermasalah?”tanya Nakao.
“Lalu…..apakah lomba dansa nini akan dibatalkan?’tanya Nanba.
“Itu tidak akan”jawab wakil kepala sekolah Sawatari.
“Mulai dari era pertama Edwards J. Harison, tradisi dansa telah berlangsung selama lebih dari 60 tahun, kita tidak harus membatalkan itu…”jelas
“Bukan, bukan….sekarang hanya ada lima orang dari mereka, jadi kita mungkin juga akan membatalkannya”sahut Sekime.
“Apakah kau tahu apa yang kau bicarakan?”seru Tenouji sinis.
“Aku salah…Maaf”ucap Sekime lalu kembali duduk.
“Aku punya ide bagus”ucap wakil kepala sekolah. Semua murid Osaka dan Hibari Four pun mendengarkan dengan seksama.
“Dalam rangka untuk menggantikan siswa perempuan yang keracunan, bagaimana dengan menggantinya dari 3 siswa Osaka sebagai perempuan?”ujar wakil kepala sekolah.
“Sebagai wanita?”seru murid Osaka gakuen serempak.
“Kedengarannya menyenangkan”ujar Noe.
“Tentu saja tidak”ucap Sekime.
“Lalu aku ingin menjadi pasangan Nanba senpai”ucap Nakao semangat.
“Masalah selesai dengan ini”jawab wakil kepala sekolah. (Tapi malang bagimu Nanba muhaha).
“Tunggu, tidak, tidak, aku tidak ingin berdansa dengannya!”tolak Nanba, namun Nakao dan lainnya tidak mengindahkannya. Lalu ada anak asrama 1 yang selalu bersama akan berpasangan juga.
“Ok, ini selesai juga”jawab wakil kepala sekolah.
“Itu hanya kurang pasangan Nakatsu-kun?”ujar wakil kepala sekolah. Wakil kepala sekolah pun melihat keluar jendela, di lihatnya Ashiya sedang bersama Yuujiro.
Ashiya asyik mengusap-usap Yuujiro seraya merenung mengingat kat-kata Sano tentang ayahnya.
“Aku tidak bisa memaafkannya, ia sibuk dengan pekerjaannya sementara ibuku sedang sekarat”.
Saat Ashiya menengok dilihatnya wakil kepala sekolah sudah duduk dihadapannya senyum-senyum nggak jelas.
“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa bertemu secara langsung dengan Mizuki lagi”pikir Nakatsu.
“Pada saat seperti ini, bagaimana dengan bunga mawar?”
Lalu ia Nakatsu melihat bayangan Mizuki menjadi seorang wanita ckckckckc.
Dan inilah imajinasi Super Nakatsu, Ashiya menoleh ke arah Nakatsu dan tersenyum plus kiss bye lagi muhaha dan dihiasi bunga mawar, ibaratnya Ashiya adalah bunga mawar.
“Ini muncul mawar”guman Nakatsu. Lalu suasa ruangan berubah menjadi remang-remang seperti suasana dansa.
“Itu benar. Apapun alas an Mizuki untuk mendaftar di sekolah khusus anak laki-laki. Ini aklan baik-baik saja jika aku menyimpannya dalam gelap. Mizuki adalah Mizuki. Dia bisa menjadi laki-laki. Dia bisa menjadi seorang gadis, aku tidak peduli. Aku tergila-gila padamu Baby. Kita akan menjadi pasangan terbaik bersama-sama. Kemudian menunggu hari pertemuan sekolah untuk datang dan membuat iri orang lain”pikir Nakatsu dengan gaya khasnya.
Padahal Ashiya dan lainnya memandang Nakatsu dengan aneh. Lalu Nakatsu mengulurkan tangannya mengajak Ashiya berdansa.
“Bagaimana kalau kita berdasa”ucap Nakatsu.
“Eh”ucap Ashiya bengong, semua teman-temannya pun bertepuk tangan.
Ashiya pun mengulurkan tangannya pada Nakatsu dan diiringi tepuk tangan yang meriah dari yang lainnya.
“Mari dansa”seru wakil kepala sekolah diiringi sorak sorai semua anggota asrama.
Sano datang ke loker baju gantinya, ia melihat adiknya Shin sedang bersiap memakai sepatu, Sano p0un menoel pundaknya dan Shin pun menoleh.
“Kok ayah ada di sini?”tanya Sano.
“Hah?”jawab Shin tak mengerti.
“Pelatih Sano adalah promoter dari kamp pelatihan”jawab Kagurazaka tiba-tiba.
Sano pun menoleh ke arah Kagurazaka.
“Jangan melarikan diri seperti yang kau lakukan 5 tahun yang lalu”sindir Shin lalu pergi.
“Meskipun aku tidak tahu ada apa denganmu dan ayahmu, tapi dia pelatih yang besar. Dia akan mampu meningkatkan pelompat tinggi yang bermasalah sepertimu”ujar Kagurazaka.
“Aku tidak bermaksud untuk mendengarkan ayahku”jawab Sano.
“Lalu kau tidak akan dapat memperbaikinya”balas Kagurazaka lalu bergegas peri. Sano pun nampak berpikir.
Semua anggota training kamp ke lapangan, Sano dan Kagurazaka berjalan beriringan. Sano berhenti sejenak saat melihat ayahnya berbicara dengan penjaga lapangan. Ayahnya pun tersenyum saat melihat Sano.
“Izumi”panggil ayahnya. Namun Sano hanya diam dengan tatapan sinis tanpa sepatah kata pun lalu melenggang pergi.
Di halaman belakang sekolah, Komari dan Kashiyama berlatih dansa bersama.
“Adar oh jahat di sini. Berhati-hatilah”ujar Kayashima. (lagi dansa sempat-sempatnya menerawang, eh terawangan Kayashima ke ari kemarin ampuh juga muhaha*just kidding*).
“Eh”jawab Komari.
“Di sana juga”tunjuk Kayashima. Komari pun cclingak-clinguk menoleh ke arah yang ditunjukkan Kayashima.
“Kita punya tempat untuk pergi”ucap Komari , lalu ia terdiam saat melihat nakatsu dan Ashiya berlatih dansa bersama. Melihat airmuka Komari berubah, Kayashima pun mengerti.
“Ayo, mari kita terus berlatih”ajak Kayashima. Komari pun tersenyum dan mereka berlatih dansa kembali.
Nakatsu semangat mengajari Ashiya berlatih dansa.
“Bagus, Mizuki itu bagus, itu lucu ,bagus”puji Nakatsu. Lalu mereka melakukan twist (jyah bahasa apa ini?).
“Kau begitu keras dan juga terlalu dekat”omel Ashiya.
“Dansa memang begitu”jawab Nakatsu seraya menghampiri Ashiya namun Ashiya malah berlari menghampiri Sano.
“Sano”panggil Ashiya saat melihat Sano pulang dari berlatih melewati mereka.
“Bagaimana latihanmu?”tanya Ashiya.
“Sama seperti biasa”jawab Sano. Nakatsu melihatnya dengan lemas haha.
“Itu tidak mungkin, beri aku rincian yang lebih spesifik”ucap Ashiya.
Ashiya dan Sano sudah kembali ke kamar mereka. Sano baru saja selesai mandi.
“Apakah itu benar? Kagurazaka adalah orang luar biasa sepereti yang diharapkan”tanya Ashiya.
“Dia salah satu yang terbaik di antara semua atlet nasional”jawab Sano.
Ashiya terus memandang ke arah Sano. Sano yang berpaling ke arah Ashiya pun bingung.
“Hmmm”ucap Sano. Ashiya pun jadi salah tingkah ia segera membuang pandangannya.
“Tidak ada”jawab Ashiya.
“Apa yang harus aku lakukan”guman Ashiya.
“Masih….lebih baik akuu bertanya padanya”pikir Ashiya lalu Ashiya menoleh ke arah Sano.
“Ummm…Ayahmu…bagaimana dengannya?”tanya Ashiya hati-hati.
”Tidak ada. Aku tidak ambil bagian dalam latihan hari ini”jawab Sano.
“Aku tahu”ucap Ashiya.
“Lupakan tentang ayahku. Aku bahkan tidak berpikir tentang dia”ujar Sano.
“Oh yeah”jawab Ashiya seraya bangkit dari duduknya.
“Jadi kau benar-benar khawatir tentang hal ini?”.
“Kau sebaiknya pergi mandi”ujar Sano seraya mendorong Ashiya pergi mandi namun, Sano salah memegang muhaha *pikirkan sendiri*. Ashiya pun diam membeku, Sano jadi salah tingkah ia pun segera menarik tangannya.
“Ah….errr…..Ummm!!!”ucap Sano terbata-bata.
“Mandi….aku akan pergi sekarang” ujar Ashiya yang mulai sadar lalu bergegas ke dalam kamar mandi.
“Ide bagus” ucap Sano.
Di kamar mandi Ashiya panik, “Sano…menyentuh payudaraku” guman Ashiya takut ketahuan.
“Aku benar-benar menjadi terlalu ceroboh dalam beberapa hari terakhir ini” guman Sano seraya memakai baju, muhahaha...
“Itu terlalu datar…..”pikir Sano seraya melihat telapak tangannya *dasar Sano, getok pake bogem muhaha*efek sister complex*.dasar cowok sama ajah...wkwkwk
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Nakatsu masuk, Sano pun agak kaget dan salting.
“Mizuki di mana?”Tanya Nakatsu.
“Mandi. Ada apa?”jawab Sano.
“Tidak…Katakanlah….ada sesuatu yang…aku ingin bertanya”ujar Nakatsu bingung mau mulai dari mana.
“Haaah?”ucap Sano.
“Kau sudah tahu….bahwa Mizuki adalah seorang wa….”Nakatsu ujar Nakatus terhenti.
“On….(onna=wanita)”namun tidak melanjutkannya. Sano pun menunggu penuturan Nakatsu.
“Onn…, Onn…penyanyi wanita favoriteku adalah Beyonce”ujar Nakatsu akhirnya muhaha.
“Aku tidak tahu”jawab Sano.
“Aku juga”balas Nakatsu haha.
“Itu saja?”tanya Sano.
“Bukan, Mizuka adalah seorang on…..(onna),…on,…on,…air rebusan sayur, dia tidak bisa memakannya”ujar Nakatsu akhirnya makin aneh muhaha.
“Yeah”ucap Sano sekenanya.
“Terkejut?’tanya Nakatsu.
“Yeah, apa yang kau lakukan?”tanya Sano.
“Yeah, aku sudah selesai…bukan oleh tembakan panjang!(maksudnya?)”jawab Nakatsu.
“Maaf, aku berbohong, sekarang aku akan mengatakan kebenaran, kebenaran…..”bujuk Nakatsu pada Sano.
“Orang itu adalah seorang on (onna)……, on….Grace, dia bertindak seperti kita dari rahmat-Nya…orang itu….Ia pergi terlalu jauh”jelas Nakatsu akhirnya.
“Itu tidak benar”celetuk Ashiya tiba-tiba yang telah selesai mandi.
“Dia selalu mandi cepat itu?”tanya Nakatsu pada Sano.
“Nakatsu, apakah itu yang kau benar-benar pikirkan tentangku?”tanya Ashiya.
“Bukan,..itu tidak benar…tidak…”jawab Nakatsu salah tingkah. Ashiya pun menoleh ke arah Sano, Sano pun juga jadi salah tingkah, ia segera pergi menghindar.
“Aku akan mandi”seru Sano.
“Oh”ucap Ashiya.
“Itu tidak bennar. Itu tidak benar”ucap Nakatsu seraya menunjukkan gelangnya..
Keesokannya Nakatsu menemui dr. Umeda untuk konsultasi..
“Aku hanya ingin memberikan contoh, sebuah sekolah khusus perempuan. Seorang mahasiswa baru dari Madagaskar telah mengalihkan perhatian di sana…tapi bahwa siswa pindahan itu adalah laki-laki, apa yang akan terjadi padanya?”tanya Nakatsu hati-hati. (Nakatsu menggunakan perumpaman, padahal dr. Umeda sudah tahu kalau Ashiya itu cewek muhaha). Dr. Umeda tersenyum.
“Dia segera akan dikeluarkan”jawab dr. Umeda.
“Eh….”jawab Nakatsu kaget.
“dalam hal ini, itu terdengar seperti temanmu yang cukup menyedihkan. Dia akan mengirim kembali ke sekolah Madagaskarnya. Kau tidak akan melihatnya lagi”jelas dr. Umeda.
“Pernah lagi?”tanya Nakatsu tak percaya.
“Jika ia tidak terekspos, dia akan selalu bisa bersamma dengan semua orang sampai lulus”tambah dr. Umeda.
“Selalu…bersama?”tanya Nakatsu lagi. Dr. Umeda pun mengangguk.
“Bagaimana jika itu Anda….. apa yang akan Anda lakukan sensei?”tanya Nakatsu.
“Tidak akan mengungkapkannya, bahkan jika mulutku harus dibelah”jawab dr. Umeda . Nakatsu pun tersenyum mengerti.
“Terima kasih banyak”ucap Nakatsu riang lalu bergegas pergi.
“Lain yang datang dan memberikan jalan keluar….”guman dr. Umeda.
Di lapangan kamp latihan Sano dan peserta lainnya sedang melakukan pemanasan sebelum melompat. Reporter Akiha juga ada di sana , ia memotret Sano. Lalu ia melihat ayah Sano.
“Ayah Sano juga ada di sini”guman Akiha.
Beberapa peserta berhasil melompat dengan mulus.
“Tak heran ini adalah tingkat nasional. Mereka membuat ini tampak mudah”seru Kagurazaka tiba-tiba.
Lalu Sano bersiap melompak, ayahnya terlihat agak sedikit khawatir dan terbukti saat Sano melompat garis papan pengukur tinggi terjatuh.
“Dia masih belum bisa membuatnya…”guman Akiha. Papan pun dikembalikan seperti semula, Sano juga kembali ke bersiap.
“Kau cukup berguna”sindir Shin. Lalu Shin bersiap melompat dan ia pun berhasil dengan mulus tnpa menjatuhkan papan pengukur.
“Kau sasaran di masa lalu, itu sebabnya ia mampu melewati garis papan pengukur dengan sukses”ucap Kagurazaka..
“Silahkan naikkan 10cm lebih tinggi”pinta Kagurazaka penuh percaya diri.
Sano pun agak terkejut.
“Dia ingin melompat 210 cm pada satu lompatan”guman Shin tak percaya.
Kagurazaka pun bersiap melompat. “Kau lebih baik buru-buru dan capai tingkatan ini juga”ujar Kagurazaka pada Sano seraya bersiap melompat.
Kagurazaka pun sukses mendarat dengan mulus.
“Apakah dia seorang raksasa”guman Shin.
“Jika kau memperbaiki saat kau lepas landas, kau bisa melompat lebih tinggi”ujar ayah Sano memberi saran pada Kagurazaka.
“Oke. Terima kasih atas nasehatnya”jawab Kagurazaka.
Di kantin sekolah semua murid asrama berkumpul seperti biasa.
Nakao selalu menempel pada pasangan dansanya, siapa lagi kalau bukan Nanba muhaha.
“Aku tidak tahann lagi!. Kenapa aku harus bekerjasama dengan orang ini”teriak Nanba melihat ulah Nakao.
“Bicara begitu seperti pengadilan”seru Tenouji.
“Apa yang kau katakan. Kenapa kau datang ke asrama kita?”seru Nanba pada tenouji yang ternyata malah bermesraan bersama Kana. Sedeangkan Nakao menenangkan Nanba lucu ni muhaha.
“Berikan kembali masa mudaku…..”seru Nanba lemah.
Lalu tiba-tiba datang juri acara.
“Apakah kalian ingin kehilangan?”tanya orang itu.
“Ya, memang itu adalah instruksi kepala Sekolah…..
Lalu juri itu bertepuk tangan memanggil hadiah yang akan diberikan kepada pasangan terbaik.
“Ayo”serunya.
Lalu datanglah seorang wanita membawa hadiah tersebut dan tersenyum genit ke arah Nanba. Nanba pun jadi salah tingkah, Nakao tidak terima dipulkulnya Nanba seperti kalau tenouji memukul anak buahnya muhaha.
“Bagaimana jika hadiah untuk pasangan terbaik adalah ini?”tanya juri. Lalu wanita yang membawa hadiah tadi membuka kain yang menutupi hadiah tersebut.
Semua murid asrama pun takjub akan hadiahnya sebuah emas batangan ckckckc…
“Emas”guman mereka. Lalu Nanba mencoba memegangnya namun malah ke setrum wkwkwkkw, begitu Oscar yag mau menyentuh Nanba.
“Berapa nilai emas itu?”tanya Nakatsu pada Ashiya.
“Tidak tahu”jawab Ashiya.
“Tidak ada ide, setumpuk amatir….bahkan hanya satu bar….”guman Nanba, lalu ia menghayal berendam dikolam bersama gadis-gadis cantik dengan uang bertebaran ckckckc wkkwkwkwk. Lalu datanglah Nakatsu masuk ke kolam sembari membawa minuman dan bergabung dengan Nanba, mereka tertawa bersama. (gelo pisan).
Kembali ke dunia nyata Nanba masih tertawa dengan khayalannya dan Nakatsu senyum-senyum ga jelas wkwk.
“Masih ingin kehilangan?”tanya juri.
“Tentu saja tidak”jawab Nanba.
“Nakao, mari kita menjadi pasangan terbaik”ajak Nanba pada Nakao.
“OK”jawab nakao lalu memeluk Nanba girang. Semua pun gembira dengan hadiah yang akan mereka terima.
Kayashima merasakan aura yang buruk.
“Ada aura jahat”gumannya seraya mendeteksi asal aura tersebut. Ternyata aura tersebut berasal dari Sekime yang sedang mendesain tiket tamu khusus untuk penggemar Gundam dengan laptopnya.
“Apa yang keperluanmu?”seru Sekime saat ia menoleh ke arah Kayashima yang sedang mendeteksi aura.
“Seperti yang jahat terlihat….”guman Kayashima.
Oscar dan yang lainnya mencoba menyentuh hadiah emas tadi namun tersentrum wkwkkw.
Salah satu anak buah Tenouji berkospirasi dengan anak buah lainnya untuk menjatuhkan kepala asramanya.
“Dengarkan baik-baik, kita tidak perlu orang tolol yang pergi jungkir balik untuk seorang gadis”serunya. Yang disetujui oleh yang lainnya.
“Mulai sekarang kita akan menjadi orang yang mengeksploitasi masa depan!”tambah yang lainnya.
“Yay!”seru semuanya.
“Kita harus menghukum kepala asrama”usul yang lainnyaa.
“Menghukum, menghukum,menghukum”seru mereka serempak.
Di samping sekolah Ueno Juri berlatih dansa bersama pasangannya, begitu pula Oscar dan Hibari namun Ocar sepertinya ditampar Hibari hingga terjatuh.
“Ini sakit”seru oscar seraya memegangi pipinya.
“Dansa benar-benar….”ucap Ueno Juri terpotong pada pasanganya.
“Menakutkan”jawab Oscar.
“Bom-Ba-Ye Masao….Bom-ba-Ye Masao, Bom Ba-Ye Masoa”seru anak buah Oscar memberi semangat. Bagaikan mendapat energi baru Oscar pun bangkit dan mulai berdansa wkwkwk.
“Ayo dansa”ajak Oscar pada Hibari.
“Langkah dansamu salah,bajingan!”jawab Hibari lalu mengsalto Oscar hingga ia ambruk wkwk, Hibari pun menganiaya Oscar, kasian banget ni Oscar.
“Aku minta maaf”ucap Oscar
Di lapangan kamp latihan, ayah Sano memberi pengarahan.
“Besok berkumpul jam 9. Itu saja”ucap ayah Sano. Semua peserta pun memberi hormat, lalu membubarkan diri termasuk Sano.
“Izumi”panggil ayah Sano. Sano pun menghentikan langkahnya tanpa menoleh.
“Ini adalah apa yang kau gunakan untuk tumpuan dalam lompatanmu”ucap ayah Sano. Namun Sano tidak membalasnya ia pun melangkah pergi.
“Kau lebih mengerti mengenai hasil hari ini”tambah ayah Sano, namun Sano masih mengindahkannya.
“Atau apakah kau masih melarikan diri dariku?”seru ayah Sano.
Refleks Sano pun menghentikan langkahnya.
“Aku tidak melarikan diri karena pelatihanmu. Aku lari dari rumah karena aku benci kau tidak peduli dengan kematian ibu”jawab Sano lalu melanjutkan langkahnya pergi.
Ayah Sano terdiam mendengar kata-kata anaknya itu.
‘Satu, dua, tiga, satu, dua…..tiga”ucap Ashiya seraya berlatih dansa di taman belakang sekolah sendirian. Lalu tiba-tiba datang reporter Akiha memotretnya.
“Apakah kau melakukan latihan terakhir sebelum acara besok?”tanya Akiha.
“Akiha-san”jawab Ashiya.
“Aku pergi ke SMA Toukyou untuk mengambil beberapa gambar Sano-kun. Semua keluarga Sano berkumpul”ujar Akiha.
“Umm”ucap Ashiya lalu mendekat ke arah Akiha.
“Bagaimana situasi hari ini?”tanya Ashiya.
“Bencana”jawab Akiha serius.
“Eh”, Ashiya sedikit terkejut.
“Ingin aku ceritakan apa yang terjadi antara Sano-kun dan ayahnya”tanya Akiha.
“Apakah anda tahu?”tanya Ashiya balik.
“Ehmm”jawab Akiha.
Reporter Akiha pun mulai menceritakannya.
“Ayah Sano-kun awalnya adalah seorang atlet olimpiade. Dia tipe yang tidak memperhatikan keluarga sendiri. Ketika ibunya Sano-kun di kirim ke rumah sakit setelah kecelakaan. Ayahnya tidak pergi karena dia ada pembinaan kompetisi yang sangat penting” (backgroundnya Sano pulang, ayahnya hanya memperhatikan kepergian Sano).
“Ketika ayahnya berhasil sampai ke rumah sakit…ibunya telah meninggal dunia…”lanjut Akiha.
“Itu sebabnya…dia dan ayahnya….”ucap Ashiya terpotong.
“Mizuki”panggil Nakatsu.
“Mizuki, Mizuki, Mizuki, telah menunggu?”seru Nakatsu seraya menghampiri Ashiya.
“Ayo, mari kita mulai?”ajak Nakatsu (latihan lagi).
Namun Nakatsu datang saat tidak tepat pikiran Ashiya dipenuhi dengan masalah Sano dan ayahnya.
“Eh”ucap Nakatsu mencairkan suasana.
Di kamarnya Ashiya termenung, lalu pintu terbuka.
“Selamat datang”ucap Ashiya saat Sano pulang dari latihan.
“Oh, aku kembali”balas Sano.
“Oh? Apa ini?”tanya Sano saat melihat gaun perempuan milik Ashiya tergantung di depan lemari.
“Apakah ini untuk besok?”
“Yeah”jawab Ashiya.
“Kau masih akan berpakaian seperti seorang gadis? Tapi, ini cocok dan bagus untukmu”ujar Sano. Namun Ashiya hanya terdiam.
“Aku tidak berpikir apa-apa dengan itu, ada orang lain yang terlihat seperti seorang gadis…”jelas Sano.
“Sano,sesuatu terjadi kan?”selidik Ashiya.
“Aku tahu bahkan jika kau mencoba untuk menyembunyikannya. Tak bisakah kau bicara denganku tentang hal itu?”tanya ashiya, namun Sano hanya terdiam.
“Aku….ingin tertawa bersama denganmu ketika kau tertawa, aku ingin berbahagia denganmu ketika kau bahagia,aku ingin berduka denganmu ketika kau sedang berduka, bila kau sedang sedih….aku ingin menangis denganmu. Itulah gunanya teman, kan?”jelas Ashiya (huwahhhhh Maki chan sooo kawai pasti udah meleleh ni punya sahabat kayak Ashiya muhaha).
“Apakah ada yang salah?”tanya Ashiya melihat Sano diam saja.
“Apakah tentang ayahku?”jawab Sano. Ashiya terdiam.
“Jika itu yang dimaksud, maka itu tidak benar. Peduli apa? Aku masih punya tujuan untuk datang kembali seperti sekarang. Mengetahau bahwa kau menungguku, aku punya alas an”jelas Sano.
“Sano….”ucap Ashiya. Sano pun tersenyum.
‘Jadi….. mari kita tidak membicarakannya lagi. Aku juga memiliki hal-hal yang tidak ingin menyinggungmu”ujar Sano.
“Maaf….”jawab Ashiya.
“Namun…terima kasih”ucap Sano seraya menepuk kepala Ashiya.
“Aku merasa senang dengan kebaikanmu”lanjut Sano seraya tersenyum. Ashiya pun tersenyum simpul.
“Apa hadiah untuk pasangan terbaik?”tanya Sano.
“Tentang itu, hadiahnya adalah emas batangan”jawab Ashiya.
“Apa itu benar? Itu bagus. Lalu, karena bodoh harus bekerja sangat keras, ya?”tanya Sano.
“Ya, kami terus latihan dan latihan”jawab Ashiya.
Lomba dansa pun mulai, semua pasangan bersiap menunggu giliran. Nakatsu menunggu kedatangan Ashiya dengan gelisah karena Ashiya belum juga datang padahala acara segera dimulai.
“Dan sekarang acara dansa resmi akan dimulai”seru wakil kepala sekolah. Semua murid pun bersorak kegirangan.
“Para juri, Yoshioka sensei dan Hara Akiha san”seru wakil kepala sekolah memperkenalkan para jurinya.
“Salam semuanya! Aku akan mengambil foto yang baik dari kalian”seru Akiha.
Nakatsu makin tak tenang karena Ashiya belum datang,”Kenapa Mizuki begitu lama?”guman Nakatsu seraya memperhatikan sekelilingnya.
“Kami akan membagi kontestan dansa dalam tiga kelompok, kelompok pertama yaitu, pasangan Tennouji dan Amagasaki (Kanna), pasangan Daikokucho dan Kitahanada dan pasangan Nanba dan Nakao”seru wakil kepala sekolah mengumumkan, masing-masing pasangan bersiap-siap. (pasangannya nggak ada yang benar muhaha).
“Silahkan berdansa”seru wakil kepala sekolah.
Masing-masing pasangan pun mulai berdansa, dan inilah gaya dansa mereka muhaha,bener-bener mengocok perut.
Ashiya tiba di tempat acara,”Maaf, Nakatsu”seru Ashiya.
“Jadi terlambat, apa yang kau laku…..”seru Nakatsu agak kesal namun saat ia menoleh ke Ashiya, ia sangat takjub dengan penampilan Ashiya muhaha.
“Maafkan aku”pinta Ashiya memohon.
“Gaun ini sulit untuk dikenakan”jelas Ashiya.
“Cantik….”guman Nakatsu.
Di tempat dansa pasangan Daikokucho dan Kitahanada mulai menganggu dansa Tennouji dan Kanna, mereka mendorong pasangan ini hingga terpisah.
“Apa yang kalian lakukan”seru Tennouji marah.
“Dansa(butoukai) juga seni beladiri(budoukai)”jawab pasangan Daikokucho dan Kitahanada, sambil melenggang berdansa tapi gaya dansanya kayak orang mau beladiri muhaha.
“Ini adalah Showdown Combat”ujar Daikokucho memperagakan gerakannya.
“Itu masuk akal”pik.ir Tennouji. Lalu pasangan Daikokucho dan Kitahanada mulai menyerang Tennouji (bukannya dansa tapi ini mah perang ckckckckkc).
Kanna yang melihatnya memperingatkan.
“Tennouji-sama”seru Kanna. Refleks Tennouji pun sadar akan serangan pasangan Daikokucho. Dari hal itu malah menjadi dansa yang bagus buat pasangan Tenouji dan Kanna.
“Tennouji! Ayo maju!”seru pasangan Daikokucho yang di dukung anak buahnya Tennouji. Tennouji pun mulai menyerang Daikokucho dan Kitahanada dapat menghindar mereka maju ke depan hingga secara refleks menarik rok Kanna hingga melorot (ini disensor ga dilihatin muhaha). Tennouji menoleh ke arah Kanna dan berseru,”itu putih!”.
“Itu putih”seru pasangan Daikokucho dan Kitahanada sebelum pingsan wkwkwk. Kasian Kanna jadi tontonan gratis buat semua anak asrama dan para juri. Kanna segera menarik kembali roknya dan segera pergi secara tidak sengaja Daikokucho dan Kitahanada terinjak wkkwk.
“Kau jahat!”seru Kanna seraya menonjok Tennouji hingga terjatuh yang tanpa sengaja mendorong Nanba mundur hingga menubruk Nakao dan mereka berciuman wkwkwkwwkwkwk.
“Ahh”guman Ashiya dan Nakatsu melihat Nakao dan Nanba.
Dan inilah ekspresi mereka, Nakao seperti mendapat durian runtuh.
“Happy”seru Nakao, sedangkan Nanba bagai dapat bogeman palu, jyah ni bahasa (kalau di Hana Kimi remake begini juga nggak rela Nanba ciuman ama Nakao wkwkkw, Nanba kun kakkoi desu ne*efek nonton Hana Kimi remake ampe lupa nulis muhaha*senangnya liburan ckckckc)..
“Unhappy”seru Nanba.
“Apakah kita harus menilai bahwa?”tanya Akiha. Kanna pun berlari meninggalkan ruangan.
“Kanna”seru Tennouji. Anak buah Tennouji pun menertawakan keadaan Tennouji.
“Kalian punya banyak nyali!”seru Tennouji.
“Eramu telah berakhir….”jawab salah satu anak buahnya lalu ia bersiap menyerang Tennouji.
Namun dengan gesit Tennouji dapat menghalau dan mengalahkan orang itu.
“Sama seperti yang aku harapkan”ujar salah seorang. Lalu Tennouji mulai menyerang semua anak buahnya dengan serangan “seratus crack Fist??? Nan desu ka?*abaikan muhaha*.
Semua anak buahnya jatuh pingsan dan ditumpuk di luar ruangan.
“Baby, ayo jika kalian ingin lebih dari ini!”seru Tennouji. Lalu ia pergi dengan tertawa namun memanggil nama Kanna dengan sedih.
Acara dansa dilanjutkan.
“Pasangan berikutnya,pasangan Nakatsu dan Ashiya, pasangan Himejima dan Hanayashiki (Hibari dan Oscar kah? Ari baru sadar itu Oscar wkwkwk), dan pasangan Noe dan Abeno (Noe dan Erika?). Silahkan!”seru wakil kepala sekolah. Pasangan ini pun menuju lantai dansa.
“Noe…Noe kun”panggil Erika seraya mencari-cari Noe. Tiba-tiba Sekime datang.
“Noe tidak bisa datang karena ia ada sesuatu yang harus dilakukan”ujar Sekime.
“Eh”.
“Jika kau tidak keberatan….ingin berdansa denganku?"tanya Sekime.
“Terima kasih, Mokume-kun”ucap Erika senang.
“Aku Sekime, tapi tidak apa-apa”ujar Sekime, Sekime pun mengulurkan tangannya dan mengajak Erika menuju lantai dansa.
“Apa aura jahat ini…”guman Kayashima dengan terawangannya.
“Oke. Kita akan memenangkan pasangan terbaik ini”ucap Nakatsu.
“Oshh”jawab ashiya semangat.
“Kami tidak akan membiarkan kalian melakukannya. Pasangan terbaik……”seru Hibari terpotong.
“Tentu saja menjadi milik kami”lanjut Oscar dengan pdnya.
“Cinta yang begitu kuat”ucap Akiha.
“Kalau begitu,,,,Silahkan berdansa”seru wakil kepala sekolah.
Dansa pun dimulai, Ashiya dan Nakatsu berdansa dengan anggun, Hibari dan Oscar berantakan muhaha sedangkan Sekime dan Erika cukup lumayan.
“Oh? Akhirnya aku bisa melihat beberapa dansa nyata yang bagus untuk pertama kalinya hari ini”ucap Akiha semangat lalu ia bersiap memotret Ashiya dan Nakatsu.
Namun Hibari dan Oscar menari mondar-mandir di depan Akiha, jadi menghalangi Akiha untuk memotret.
“Kalian menghalangi pandanganku”guman Akiha.
“Kalian memblok ku….”seru Akiha kesal dengan ulah Hibari dan Oscar.
“Apa ini perasaan harmoni?”tanya Oscar.
“Aku tidak pernah mengalamani sebelumnya…biar kita bisa menjadi pasangan terbaik”jawab Hibarai penuh percaya diri.
Sano jalan-jalan malam. Ternyata ayahnya duduk di kursi depan gerbang sekolah.
Kembali ke ruang dansa. Dansa Ashiya dan Nakatsu sangat lemah gemulai (twist dansanya juga sukses*nah lho kata apa ni muhaha*).
Di gerbang sekolah Sano memandang ayahnya dengan tidak senang.
Akhirnya dansa selesai juga pasangan Ashiya dan Nakatsu sukses dengan endingnya.
“Terima kasih, Nakatsu”ujar Ashiya.
“Ah”ucap Nakatsu.
“Kau membantuku menutupi kesalahanku”jawab Ashiya.
“Seharusnya begitu. Kita psangan”ucap Nakatsu.
“Aku sangat senang pasanganku adalah Nakatsu”ucap Ashiya senang.
“Mizuki…..”ujar Nakatsu bangga.
Tiba-tiba Ashiya melihat keluar jendela, dilihatnya Sano dan ayahnya.
“Sebenarnya….aku ingin benar-benar mengekspresikan perasaanku. Aku….untukmu”ucap Nakatsu hati-hati, namun Ashiya tidak fokus mendengarkan ucapan Nakatsu pikirannya penuh dengan Sano dan ayahnya, Ashiya pun bergegas keluar.
“Kemana kau akan pergi?”tanya Nakatsu. Lalu Nakatsu menoleh keluar jendela, ia pun mendekat ke jendela untuk memperjelas penglihatannya. Dilihatnya Sano dan ayahnya. Sepertinya Nakatsu tahu kemana Ashiya akan pergi (poor Nakatsu).
“Lalu kelompok terakhir yaitu pasangan Kayashima dan Imaike (Komari), dan pasangan Yao dan Kishizato. Silahkan”seru wakil kepala sekolah. Pasangan ini pu turun ke lantai dansa.
Nakatsu kembali duduk dengan sedih.
“Apa yang kau lakukan di sini??”tanya Sano to the point.
“Ayah tidak bisa datang dan melihat anaknya sendiri?”jawab ayah Sano.
“Jangan mulai bertindak seperti kau seorang ayah yang baik”ujar Sano.
“Masih membenciku karena apa yang terjadi pada ibumu?”tanya ayah Sano. Sano terdiam sesaat. Ashiya sampai di tempat Sano, ia pun bersembunyi di belakang rerumputan dan menguping pembicaraan Sano dan ayahnya.
“Aku mengerti bagaimana persaanmu”lanjut ayah Sano.
“Jangan bercanda. Apa kau mengerti?”taya Sano lalu meendekat ke arah ayahnya.
“Ketika ibu…dikirim ke rumah sakiyt karena kecelakaan, kau tidak tahu berapa kali ia memanggil namamu. Tidak hanya….Kau tidak datang untuk melihat dia untuk terakhir kalinya. Kau bahkan tidak meneteskan air mata untuknya. Kau pergi bekerja pada hari berikutnya seperti tidak ada yang terjadi”jelas Sano. Ayahnya terdiam dengan senyum memandang Sano.
“Seorang pria tak berperasaan sepertimu, tidak mungkin tahu apa yang aku rasakan”lanjut Sano seraya semakin mendekat ke arah ayahnya.
“Jangan pernah…datangg ke sekitar sini lagi’ujar Sano memperingatkan lalu melangkah masuk ke asrama ia melewati tempat persembunyian Ashiya namun Sano tidak melihatnya..
Ashiya pun keluar dari persembunyiaannya, ayah Sano sedikit terkejut melihat Ashiya, Ashiya pun menoleh ke arah ayah Sano.
“Ummmm..Saya teman sekamar Sano. Aku berpakaian seperti ini karena kami sedang pesta dansa”jelas Ashiya melihat kebingungan ayah Sano melihat penampilannya. Namun sepertinya ayah Sano tidak tertarik dengan penuturan Ashiya, ia pun melangkah pergi.
“Kenapa anda di sini?”tanya Ashiya hati-hati. Ayah Sano pun menghentingkan langkahnya dan Ashiya berlari menghampirinya.
“Anda datang untuk melihat Sano… untuk sesuatu kan?”tanya Ashiya.
“Itu benar… tapi aku tidak bisa bicara baik dengannya”jawab ayah Sano.
“Karena kerja…anda tidak bisa melihat ibu Sano untuk terakhir kalinya. Apakah benar?”tanya Ashiya hati-hati.
“Yeahhh”jawab ayah Sano.
“Lalu….apakah benar bahwa anda pergi bekerja pada hari berikutnya?”tanya Ashiya lagi.
“Itu behar”jawab ayah Sano.
“Yang saya katakan ini mungkin tidak sopan…Jika saya Sano, saya kan membenci Sano juga”ucap Ahiya.
“Au pikir begitu. Aku adalah ayah terburuk yang pernah ada”ucap ayah Sano lalu bergegas pergi.
“Apakah benar bahwa…saat ibunya Sano meninggal anda tidak menangis untuknya?”tnya Ashiya untuk terakhir kalinya.
“Yeahhh”jawab ayah Sano.
“Hanya saja bukan di depan anakku”lanjut ayah Sano sembari melangkah pergi.
Ashiya pun terdiam.
Di ruang dansa Nakatsu sendirian menunggu hasil pengumuman.
“Terima kasih untuk menunggu”ucap Akiha masuk ke ruang dansa setelah berdiskusi dengan para juri.
“Semua orang telah melakukannya dengan baik hari ini. Dan sekarang, kita akan mengumumkan pemenangnya”seru wakil kepala sekolah. Lalu tiba-tiba ruangan menjadi gelap seperti kalau ada pengumuman pemenang lomba, semuanya menunggu dengan harap-harap cemas
“Pemenang pasangan terbaik adalah…pasangan Nakatsu dan Ashiya”seru Akiha.
Sorot lampu pun tertuju pada nakatsu yang sedang bersedih, semua bertepuk tangan.
Hibari tidak terima dengan hasilnya.
“Apa yang salah dengan kinerja kami!”tanya Hibari.
“Penderitaan dari panas musim panas”jawab Akiha.
“Ap yang anda makisud dengan itu?”tanya Hibari.
“Kembalikan waktu latihanku”seru Oscar kesal.
“Sekarang kita benar-benar menderita”ujar Akiha lalu bergegas pergi. Hibari dan Oscar mengejarnya ckckckkc.
Noe datang ke acara dansa lalu segera mendatangi Sekime
“Sekime, kau menipuku. Tidak ada konvensi gundam sama sekali”seru Noe.
“Kau benar-benar ingin berdansa dengannya dengan cara buruk”lanjut Noe.
“kau mengecewakanku”seru Erika kesal.
“Ayo pergi”ajak Noe pada Erika.
“Erika-chan”panggil Sekime.
Nanba mendekat ke arah hadiah pemenang lomba.
“Nakatsu…ia memenangkan hadiah emas batangan ini”ujarnya.
Nakao pun mengambil salah satunya dan memakannya.
“hei, apa…Apa yang kau lakukan?”tanya Nanba pada Nakao.
“Enak”jawab Nakao.
“Lalu, kita akan memberikan Nakatsu –kun coklat emas batangan kualitas tinggi yang sangat terkenal dan di buat di Belgia sebagai hadiah”seru wakil kepala sekolah.
“Ahhhhhh, coklat”seru Nanba dan lainnya.
“Ke sini”seru wakil kepala sekolah pada Nakatsu. Nakatsu pun mendekat dengan sedih.
Wakil kepala sekolah menyerahkan batangan coklat pada Nakatsu.
“Nakatsu-kun silahkan berpidato untuk kemenanganmu”ujar wakil kepala sekolah.
Walaupun sedih Nakatsu terlihat seakan-akan bahagia.
“Ini…coklat…apa itu?. Tapi , setidaknya itu membuktikan bahwa kita tak terkalahkan . Kita tidak bisa membantunya. Terima kasih, semuanya untuk hari ini. Aku punya waktu yang menyenangkan. Terima kasih”ujar nakatsu.
Semuanya pun bertepuk tangan.
“Terima kasih! Terima kasih! Terima Kasih”seru Nakatsu. Kayashima pun tersenyum.
Ashiya masuk ke kamarnya. Dilihatnya Sano sedang terdiam sedih.
“Sano….”ucap Ashiya hati-hati.
“Maaf…bisakah kau membiarkan aku sendiri?’tanya Sano.
“Aku berpikir bahwa, kau harus berbicara baik-baik dengan ayahmu”jawab Ashiya hati-hati.
“Kau tidak dengar?”tanya Sano.
“Aku hanya….sudah biecara dengan ayahmu…”jawab Ashiya hati-hati seraya mendekat ke arah Sano.
“Ayahmu benar-benar ingin menebus kesalahannya denganmu. Karena itulah ia pergi keluar dari pekerjaannya”lanjut Ashiya. Sano marah ia melempar buku yang ada disampingnya.
“Itu cukup”teriak Sano. Ashiya pun terdiam kaget.
“Kau…tidak tahu apa-apa tentang ayahku”ucap Sano.
“Itu…aku pasti tidak tahu banyak…”ucap Ashiya hati-hati.
“Lalu! Kau harus keluar dari masalah itu (jangan ikut campur?). Kenapa kau harus ikut campur pada masalah itu…aku tidak ingin mendengar. Bukankah kau tahu, jangan berbicara tentang ayahku lagi”jelas Sano.
“Tapi, tapi tidak akan ada yang berubah . Sano kau bukan Sano yang dulu, hanya jika kau bisa membuka….”seru Ashiya tak mau menyerah.
“Kau….kau tidak mengerti perasaanku sama sekali, aku tidak mengharapkan itu”seru Sano lalu bergegas pergi.
Ashiya pun tak dapat membendung air matanya lagi.
Nakatsu termenung sendirian dengan batangan emas coklatnya. Lalu ia melihat Sano lewat.
”Hey, mana Mizuki?”tanya Nakatsu. Namun Sano tidak mengindahkannya.
“Aku jelas tahu tentang perasaan Sano, namun aku masih sakit seperti ini…Aku minta maaf”guman Ashiya. Ternyata Ashiya menangis.
Nakatsu masuk ke kamar Ashiya. Sano keluar asrama. Sepertinya Sano menyesal dengan apa yang telah diucapkannya pada Ashiya.
Nakatsu yang melihat Ashiya menangis pun datang dan memeluknya. Ashiya terdiam dan menoleh.
“Kau dapat bergantung padaku, aku tidak peduli siapa yang kau cintai….”ucap Nakatsu. Nakatsu pun makin mempererat pelukannya.
“Aku…mencintaimu…"ucap Nakatsu. Ashiya pun menoleh. Sano berjalan diluar asrama dengan gelisah.
Ari says: Thanks to April, Uwahhh akhirnya selesai juga ni episode, jungkir balik buatnya muhaha, ari pikir selesai sidang bisa puas nyinop ternyata oh ternyata belummmmm !_!, revisi menanti muhaha. Untuk episode selanjutnya Maki no Neechan (Arai) ganbare muhaha.
Ganbatte Ikimashou Maki no Neechan 2 episode lagi!!!!!.
Episode ini sungguh banyak hikmah yang di dapat terutama apa yang Sano alami, mungkin bagi Sano susah memaafkan ayahnya (like me?), tapi benar kata Ashiya jika tidak pernah dikomunikasikan pasti akan terus terjadi kesalahpahaman, oleh sebab itu komunikasi sangat penting. Dan seperti Sano, saia pun lebih suka memendamnya sendiri tapi suatu saat akan tiba dimana semua itu akan pecah muhaha.
“Keracunan makanan?”seru semua anggota asrama pada Hibari Four.
“Alasannya mungkin makanan kemarin yang disediakan di asrama”jawab Hibari.
“Setiap orang dari kami masuk rumah sakit”tambah Ueno Juri.
“Apa perut kalian yang bermasalah?”tanya Nakao.
“Lalu…..apakah lomba dansa nini akan dibatalkan?’tanya Nanba.
“Itu tidak akan”jawab wakil kepala sekolah Sawatari.
“Mulai dari era pertama Edwards J. Harison, tradisi dansa telah berlangsung selama lebih dari 60 tahun, kita tidak harus membatalkan itu…”jelas
“Bukan, bukan….sekarang hanya ada lima orang dari mereka, jadi kita mungkin juga akan membatalkannya”sahut Sekime.
“Apakah kau tahu apa yang kau bicarakan?”seru Tenouji sinis.
“Aku salah…Maaf”ucap Sekime lalu kembali duduk.
“Aku punya ide bagus”ucap wakil kepala sekolah. Semua murid Osaka dan Hibari Four pun mendengarkan dengan seksama.
“Dalam rangka untuk menggantikan siswa perempuan yang keracunan, bagaimana dengan menggantinya dari 3 siswa Osaka sebagai perempuan?”ujar wakil kepala sekolah.
“Sebagai wanita?”seru murid Osaka gakuen serempak.
“Kedengarannya menyenangkan”ujar Noe.
“Tentu saja tidak”ucap Sekime.
“Lalu aku ingin menjadi pasangan Nanba senpai”ucap Nakao semangat.
“Masalah selesai dengan ini”jawab wakil kepala sekolah. (Tapi malang bagimu Nanba muhaha).
“Tunggu, tidak, tidak, aku tidak ingin berdansa dengannya!”tolak Nanba, namun Nakao dan lainnya tidak mengindahkannya. Lalu ada anak asrama 1 yang selalu bersama akan berpasangan juga.
“Ok, ini selesai juga”jawab wakil kepala sekolah.
“Itu hanya kurang pasangan Nakatsu-kun?”ujar wakil kepala sekolah. Wakil kepala sekolah pun melihat keluar jendela, di lihatnya Ashiya sedang bersama Yuujiro.
Ashiya asyik mengusap-usap Yuujiro seraya merenung mengingat kat-kata Sano tentang ayahnya.
“Aku tidak bisa memaafkannya, ia sibuk dengan pekerjaannya sementara ibuku sedang sekarat”.
Saat Ashiya menengok dilihatnya wakil kepala sekolah sudah duduk dihadapannya senyum-senyum nggak jelas.
“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa bertemu secara langsung dengan Mizuki lagi”pikir Nakatsu.
“Pada saat seperti ini, bagaimana dengan bunga mawar?”
Lalu ia Nakatsu melihat bayangan Mizuki menjadi seorang wanita ckckckckc.
Dan inilah imajinasi Super Nakatsu, Ashiya menoleh ke arah Nakatsu dan tersenyum plus kiss bye lagi muhaha dan dihiasi bunga mawar, ibaratnya Ashiya adalah bunga mawar.
“Ini muncul mawar”guman Nakatsu. Lalu suasa ruangan berubah menjadi remang-remang seperti suasana dansa.
“Itu benar. Apapun alas an Mizuki untuk mendaftar di sekolah khusus anak laki-laki. Ini aklan baik-baik saja jika aku menyimpannya dalam gelap. Mizuki adalah Mizuki. Dia bisa menjadi laki-laki. Dia bisa menjadi seorang gadis, aku tidak peduli. Aku tergila-gila padamu Baby. Kita akan menjadi pasangan terbaik bersama-sama. Kemudian menunggu hari pertemuan sekolah untuk datang dan membuat iri orang lain”pikir Nakatsu dengan gaya khasnya.
Padahal Ashiya dan lainnya memandang Nakatsu dengan aneh. Lalu Nakatsu mengulurkan tangannya mengajak Ashiya berdansa.
“Bagaimana kalau kita berdasa”ucap Nakatsu.
“Eh”ucap Ashiya bengong, semua teman-temannya pun bertepuk tangan.
Ashiya pun mengulurkan tangannya pada Nakatsu dan diiringi tepuk tangan yang meriah dari yang lainnya.
“Mari dansa”seru wakil kepala sekolah diiringi sorak sorai semua anggota asrama.
Sano datang ke loker baju gantinya, ia melihat adiknya Shin sedang bersiap memakai sepatu, Sano p0un menoel pundaknya dan Shin pun menoleh.
“Kok ayah ada di sini?”tanya Sano.
“Hah?”jawab Shin tak mengerti.
“Pelatih Sano adalah promoter dari kamp pelatihan”jawab Kagurazaka tiba-tiba.
Sano pun menoleh ke arah Kagurazaka.
“Jangan melarikan diri seperti yang kau lakukan 5 tahun yang lalu”sindir Shin lalu pergi.
“Meskipun aku tidak tahu ada apa denganmu dan ayahmu, tapi dia pelatih yang besar. Dia akan mampu meningkatkan pelompat tinggi yang bermasalah sepertimu”ujar Kagurazaka.
“Aku tidak bermaksud untuk mendengarkan ayahku”jawab Sano.
“Lalu kau tidak akan dapat memperbaikinya”balas Kagurazaka lalu bergegas peri. Sano pun nampak berpikir.
Semua anggota training kamp ke lapangan, Sano dan Kagurazaka berjalan beriringan. Sano berhenti sejenak saat melihat ayahnya berbicara dengan penjaga lapangan. Ayahnya pun tersenyum saat melihat Sano.
“Izumi”panggil ayahnya. Namun Sano hanya diam dengan tatapan sinis tanpa sepatah kata pun lalu melenggang pergi.
Di halaman belakang sekolah, Komari dan Kashiyama berlatih dansa bersama.
“Adar oh jahat di sini. Berhati-hatilah”ujar Kayashima. (lagi dansa sempat-sempatnya menerawang, eh terawangan Kayashima ke ari kemarin ampuh juga muhaha*just kidding*).
“Eh”jawab Komari.
“Di sana juga”tunjuk Kayashima. Komari pun cclingak-clinguk menoleh ke arah yang ditunjukkan Kayashima.
“Kita punya tempat untuk pergi”ucap Komari , lalu ia terdiam saat melihat nakatsu dan Ashiya berlatih dansa bersama. Melihat airmuka Komari berubah, Kayashima pun mengerti.
“Ayo, mari kita terus berlatih”ajak Kayashima. Komari pun tersenyum dan mereka berlatih dansa kembali.
Nakatsu semangat mengajari Ashiya berlatih dansa.
“Bagus, Mizuki itu bagus, itu lucu ,bagus”puji Nakatsu. Lalu mereka melakukan twist (jyah bahasa apa ini?).
“Kau begitu keras dan juga terlalu dekat”omel Ashiya.
“Dansa memang begitu”jawab Nakatsu seraya menghampiri Ashiya namun Ashiya malah berlari menghampiri Sano.
“Sano”panggil Ashiya saat melihat Sano pulang dari berlatih melewati mereka.
“Bagaimana latihanmu?”tanya Ashiya.
“Sama seperti biasa”jawab Sano. Nakatsu melihatnya dengan lemas haha.
“Itu tidak mungkin, beri aku rincian yang lebih spesifik”ucap Ashiya.
Ashiya dan Sano sudah kembali ke kamar mereka. Sano baru saja selesai mandi.
“Apakah itu benar? Kagurazaka adalah orang luar biasa sepereti yang diharapkan”tanya Ashiya.
“Dia salah satu yang terbaik di antara semua atlet nasional”jawab Sano.
Ashiya terus memandang ke arah Sano. Sano yang berpaling ke arah Ashiya pun bingung.
“Hmmm”ucap Sano. Ashiya pun jadi salah tingkah ia segera membuang pandangannya.
“Tidak ada”jawab Ashiya.
“Apa yang harus aku lakukan”guman Ashiya.
“Masih….lebih baik akuu bertanya padanya”pikir Ashiya lalu Ashiya menoleh ke arah Sano.
“Ummm…Ayahmu…bagaimana dengannya?”tanya Ashiya hati-hati.
”Tidak ada. Aku tidak ambil bagian dalam latihan hari ini”jawab Sano.
“Aku tahu”ucap Ashiya.
“Lupakan tentang ayahku. Aku bahkan tidak berpikir tentang dia”ujar Sano.
“Oh yeah”jawab Ashiya seraya bangkit dari duduknya.
“Jadi kau benar-benar khawatir tentang hal ini?”.
“Kau sebaiknya pergi mandi”ujar Sano seraya mendorong Ashiya pergi mandi namun, Sano salah memegang muhaha *pikirkan sendiri*. Ashiya pun diam membeku, Sano jadi salah tingkah ia pun segera menarik tangannya.
“Ah….errr…..Ummm!!!”ucap Sano terbata-bata.
“Mandi….aku akan pergi sekarang” ujar Ashiya yang mulai sadar lalu bergegas ke dalam kamar mandi.
“Ide bagus” ucap Sano.
Di kamar mandi Ashiya panik, “Sano…menyentuh payudaraku” guman Ashiya takut ketahuan.
“Aku benar-benar menjadi terlalu ceroboh dalam beberapa hari terakhir ini” guman Sano seraya memakai baju, muhahaha...
“Itu terlalu datar…..”pikir Sano seraya melihat telapak tangannya *dasar Sano, getok pake bogem muhaha*efek sister complex*.dasar cowok sama ajah...wkwkwk
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Nakatsu masuk, Sano pun agak kaget dan salting.
“Mizuki di mana?”Tanya Nakatsu.
“Mandi. Ada apa?”jawab Sano.
“Tidak…Katakanlah….ada sesuatu yang…aku ingin bertanya”ujar Nakatsu bingung mau mulai dari mana.
“Haaah?”ucap Sano.
“Kau sudah tahu….bahwa Mizuki adalah seorang wa….”Nakatsu ujar Nakatus terhenti.
“On….(onna=wanita)”namun tidak melanjutkannya. Sano pun menunggu penuturan Nakatsu.
“Onn…, Onn…penyanyi wanita favoriteku adalah Beyonce”ujar Nakatsu akhirnya muhaha.
“Aku tidak tahu”jawab Sano.
“Aku juga”balas Nakatsu haha.
“Itu saja?”tanya Sano.
“Bukan, Mizuka adalah seorang on…..(onna),…on,…on,…air rebusan sayur, dia tidak bisa memakannya”ujar Nakatsu akhirnya makin aneh muhaha.
“Yeah”ucap Sano sekenanya.
“Terkejut?’tanya Nakatsu.
“Yeah, apa yang kau lakukan?”tanya Sano.
“Yeah, aku sudah selesai…bukan oleh tembakan panjang!(maksudnya?)”jawab Nakatsu.
“Maaf, aku berbohong, sekarang aku akan mengatakan kebenaran, kebenaran…..”bujuk Nakatsu pada Sano.
“Orang itu adalah seorang on (onna)……, on….Grace, dia bertindak seperti kita dari rahmat-Nya…orang itu….Ia pergi terlalu jauh”jelas Nakatsu akhirnya.
“Itu tidak benar”celetuk Ashiya tiba-tiba yang telah selesai mandi.
“Dia selalu mandi cepat itu?”tanya Nakatsu pada Sano.
“Nakatsu, apakah itu yang kau benar-benar pikirkan tentangku?”tanya Ashiya.
“Bukan,..itu tidak benar…tidak…”jawab Nakatsu salah tingkah. Ashiya pun menoleh ke arah Sano, Sano pun juga jadi salah tingkah, ia segera pergi menghindar.
“Aku akan mandi”seru Sano.
“Oh”ucap Ashiya.
“Itu tidak bennar. Itu tidak benar”ucap Nakatsu seraya menunjukkan gelangnya..
Keesokannya Nakatsu menemui dr. Umeda untuk konsultasi..
“Aku hanya ingin memberikan contoh, sebuah sekolah khusus perempuan. Seorang mahasiswa baru dari Madagaskar telah mengalihkan perhatian di sana…tapi bahwa siswa pindahan itu adalah laki-laki, apa yang akan terjadi padanya?”tanya Nakatsu hati-hati. (Nakatsu menggunakan perumpaman, padahal dr. Umeda sudah tahu kalau Ashiya itu cewek muhaha). Dr. Umeda tersenyum.
“Dia segera akan dikeluarkan”jawab dr. Umeda.
“Eh….”jawab Nakatsu kaget.
“dalam hal ini, itu terdengar seperti temanmu yang cukup menyedihkan. Dia akan mengirim kembali ke sekolah Madagaskarnya. Kau tidak akan melihatnya lagi”jelas dr. Umeda.
“Pernah lagi?”tanya Nakatsu tak percaya.
“Jika ia tidak terekspos, dia akan selalu bisa bersamma dengan semua orang sampai lulus”tambah dr. Umeda.
“Selalu…bersama?”tanya Nakatsu lagi. Dr. Umeda pun mengangguk.
“Bagaimana jika itu Anda….. apa yang akan Anda lakukan sensei?”tanya Nakatsu.
“Tidak akan mengungkapkannya, bahkan jika mulutku harus dibelah”jawab dr. Umeda . Nakatsu pun tersenyum mengerti.
“Terima kasih banyak”ucap Nakatsu riang lalu bergegas pergi.
“Lain yang datang dan memberikan jalan keluar….”guman dr. Umeda.
Di lapangan kamp latihan Sano dan peserta lainnya sedang melakukan pemanasan sebelum melompat. Reporter Akiha juga ada di sana , ia memotret Sano. Lalu ia melihat ayah Sano.
“Ayah Sano juga ada di sini”guman Akiha.
Beberapa peserta berhasil melompat dengan mulus.
“Tak heran ini adalah tingkat nasional. Mereka membuat ini tampak mudah”seru Kagurazaka tiba-tiba.
Lalu Sano bersiap melompak, ayahnya terlihat agak sedikit khawatir dan terbukti saat Sano melompat garis papan pengukur tinggi terjatuh.
“Dia masih belum bisa membuatnya…”guman Akiha. Papan pun dikembalikan seperti semula, Sano juga kembali ke bersiap.
“Kau cukup berguna”sindir Shin. Lalu Shin bersiap melompat dan ia pun berhasil dengan mulus tnpa menjatuhkan papan pengukur.
“Kau sasaran di masa lalu, itu sebabnya ia mampu melewati garis papan pengukur dengan sukses”ucap Kagurazaka..
“Silahkan naikkan 10cm lebih tinggi”pinta Kagurazaka penuh percaya diri.
Sano pun agak terkejut.
“Dia ingin melompat 210 cm pada satu lompatan”guman Shin tak percaya.
Kagurazaka pun bersiap melompat. “Kau lebih baik buru-buru dan capai tingkatan ini juga”ujar Kagurazaka pada Sano seraya bersiap melompat.
Kagurazaka pun sukses mendarat dengan mulus.
“Apakah dia seorang raksasa”guman Shin.
“Jika kau memperbaiki saat kau lepas landas, kau bisa melompat lebih tinggi”ujar ayah Sano memberi saran pada Kagurazaka.
“Oke. Terima kasih atas nasehatnya”jawab Kagurazaka.
Di kantin sekolah semua murid asrama berkumpul seperti biasa.
Nakao selalu menempel pada pasangan dansanya, siapa lagi kalau bukan Nanba muhaha.
“Aku tidak tahann lagi!. Kenapa aku harus bekerjasama dengan orang ini”teriak Nanba melihat ulah Nakao.
“Bicara begitu seperti pengadilan”seru Tenouji.
“Apa yang kau katakan. Kenapa kau datang ke asrama kita?”seru Nanba pada tenouji yang ternyata malah bermesraan bersama Kana. Sedeangkan Nakao menenangkan Nanba lucu ni muhaha.
“Berikan kembali masa mudaku…..”seru Nanba lemah.
Lalu tiba-tiba datang juri acara.
“Apakah kalian ingin kehilangan?”tanya orang itu.
“Ya, memang itu adalah instruksi kepala Sekolah…..
Lalu juri itu bertepuk tangan memanggil hadiah yang akan diberikan kepada pasangan terbaik.
“Ayo”serunya.
Lalu datanglah seorang wanita membawa hadiah tersebut dan tersenyum genit ke arah Nanba. Nanba pun jadi salah tingkah, Nakao tidak terima dipulkulnya Nanba seperti kalau tenouji memukul anak buahnya muhaha.
“Bagaimana jika hadiah untuk pasangan terbaik adalah ini?”tanya juri. Lalu wanita yang membawa hadiah tadi membuka kain yang menutupi hadiah tersebut.
Semua murid asrama pun takjub akan hadiahnya sebuah emas batangan ckckckc…
“Emas”guman mereka. Lalu Nanba mencoba memegangnya namun malah ke setrum wkwkwkkw, begitu Oscar yag mau menyentuh Nanba.
“Berapa nilai emas itu?”tanya Nakatsu pada Ashiya.
“Tidak tahu”jawab Ashiya.
“Tidak ada ide, setumpuk amatir….bahkan hanya satu bar….”guman Nanba, lalu ia menghayal berendam dikolam bersama gadis-gadis cantik dengan uang bertebaran ckckckc wkkwkwkwk. Lalu datanglah Nakatsu masuk ke kolam sembari membawa minuman dan bergabung dengan Nanba, mereka tertawa bersama. (gelo pisan).
Kembali ke dunia nyata Nanba masih tertawa dengan khayalannya dan Nakatsu senyum-senyum ga jelas wkwk.
“Masih ingin kehilangan?”tanya juri.
“Tentu saja tidak”jawab Nanba.
“Nakao, mari kita menjadi pasangan terbaik”ajak Nanba pada Nakao.
“OK”jawab nakao lalu memeluk Nanba girang. Semua pun gembira dengan hadiah yang akan mereka terima.
Kayashima merasakan aura yang buruk.
“Ada aura jahat”gumannya seraya mendeteksi asal aura tersebut. Ternyata aura tersebut berasal dari Sekime yang sedang mendesain tiket tamu khusus untuk penggemar Gundam dengan laptopnya.
“Apa yang keperluanmu?”seru Sekime saat ia menoleh ke arah Kayashima yang sedang mendeteksi aura.
“Seperti yang jahat terlihat….”guman Kayashima.
Oscar dan yang lainnya mencoba menyentuh hadiah emas tadi namun tersentrum wkwkkw.
Salah satu anak buah Tenouji berkospirasi dengan anak buah lainnya untuk menjatuhkan kepala asramanya.
“Dengarkan baik-baik, kita tidak perlu orang tolol yang pergi jungkir balik untuk seorang gadis”serunya. Yang disetujui oleh yang lainnya.
“Mulai sekarang kita akan menjadi orang yang mengeksploitasi masa depan!”tambah yang lainnya.
“Yay!”seru semuanya.
“Kita harus menghukum kepala asrama”usul yang lainnyaa.
“Menghukum, menghukum,menghukum”seru mereka serempak.
Di samping sekolah Ueno Juri berlatih dansa bersama pasangannya, begitu pula Oscar dan Hibari namun Ocar sepertinya ditampar Hibari hingga terjatuh.
“Ini sakit”seru oscar seraya memegangi pipinya.
“Dansa benar-benar….”ucap Ueno Juri terpotong pada pasanganya.
“Menakutkan”jawab Oscar.
“Bom-Ba-Ye Masao….Bom-ba-Ye Masao, Bom Ba-Ye Masoa”seru anak buah Oscar memberi semangat. Bagaikan mendapat energi baru Oscar pun bangkit dan mulai berdansa wkwkwk.
“Ayo dansa”ajak Oscar pada Hibari.
“Langkah dansamu salah,bajingan!”jawab Hibari lalu mengsalto Oscar hingga ia ambruk wkwk, Hibari pun menganiaya Oscar, kasian banget ni Oscar.
“Aku minta maaf”ucap Oscar
Di lapangan kamp latihan, ayah Sano memberi pengarahan.
“Besok berkumpul jam 9. Itu saja”ucap ayah Sano. Semua peserta pun memberi hormat, lalu membubarkan diri termasuk Sano.
“Izumi”panggil ayah Sano. Sano pun menghentikan langkahnya tanpa menoleh.
“Ini adalah apa yang kau gunakan untuk tumpuan dalam lompatanmu”ucap ayah Sano. Namun Sano tidak membalasnya ia pun melangkah pergi.
“Kau lebih mengerti mengenai hasil hari ini”tambah ayah Sano, namun Sano masih mengindahkannya.
“Atau apakah kau masih melarikan diri dariku?”seru ayah Sano.
Refleks Sano pun menghentikan langkahnya.
“Aku tidak melarikan diri karena pelatihanmu. Aku lari dari rumah karena aku benci kau tidak peduli dengan kematian ibu”jawab Sano lalu melanjutkan langkahnya pergi.
Ayah Sano terdiam mendengar kata-kata anaknya itu.
‘Satu, dua, tiga, satu, dua…..tiga”ucap Ashiya seraya berlatih dansa di taman belakang sekolah sendirian. Lalu tiba-tiba datang reporter Akiha memotretnya.
“Apakah kau melakukan latihan terakhir sebelum acara besok?”tanya Akiha.
“Akiha-san”jawab Ashiya.
“Aku pergi ke SMA Toukyou untuk mengambil beberapa gambar Sano-kun. Semua keluarga Sano berkumpul”ujar Akiha.
“Umm”ucap Ashiya lalu mendekat ke arah Akiha.
“Bagaimana situasi hari ini?”tanya Ashiya.
“Bencana”jawab Akiha serius.
“Eh”, Ashiya sedikit terkejut.
“Ingin aku ceritakan apa yang terjadi antara Sano-kun dan ayahnya”tanya Akiha.
“Apakah anda tahu?”tanya Ashiya balik.
“Ehmm”jawab Akiha.
Reporter Akiha pun mulai menceritakannya.
“Ayah Sano-kun awalnya adalah seorang atlet olimpiade. Dia tipe yang tidak memperhatikan keluarga sendiri. Ketika ibunya Sano-kun di kirim ke rumah sakit setelah kecelakaan. Ayahnya tidak pergi karena dia ada pembinaan kompetisi yang sangat penting” (backgroundnya Sano pulang, ayahnya hanya memperhatikan kepergian Sano).
“Ketika ayahnya berhasil sampai ke rumah sakit…ibunya telah meninggal dunia…”lanjut Akiha.
“Itu sebabnya…dia dan ayahnya….”ucap Ashiya terpotong.
“Mizuki”panggil Nakatsu.
“Mizuki, Mizuki, Mizuki, telah menunggu?”seru Nakatsu seraya menghampiri Ashiya.
“Ayo, mari kita mulai?”ajak Nakatsu (latihan lagi).
Namun Nakatsu datang saat tidak tepat pikiran Ashiya dipenuhi dengan masalah Sano dan ayahnya.
“Eh”ucap Nakatsu mencairkan suasana.
Di kamarnya Ashiya termenung, lalu pintu terbuka.
“Selamat datang”ucap Ashiya saat Sano pulang dari latihan.
“Oh, aku kembali”balas Sano.
“Oh? Apa ini?”tanya Sano saat melihat gaun perempuan milik Ashiya tergantung di depan lemari.
“Apakah ini untuk besok?”
“Yeah”jawab Ashiya.
“Kau masih akan berpakaian seperti seorang gadis? Tapi, ini cocok dan bagus untukmu”ujar Sano. Namun Ashiya hanya terdiam.
“Aku tidak berpikir apa-apa dengan itu, ada orang lain yang terlihat seperti seorang gadis…”jelas Sano.
“Sano,sesuatu terjadi kan?”selidik Ashiya.
“Aku tahu bahkan jika kau mencoba untuk menyembunyikannya. Tak bisakah kau bicara denganku tentang hal itu?”tanya ashiya, namun Sano hanya terdiam.
“Aku….ingin tertawa bersama denganmu ketika kau tertawa, aku ingin berbahagia denganmu ketika kau bahagia,aku ingin berduka denganmu ketika kau sedang berduka, bila kau sedang sedih….aku ingin menangis denganmu. Itulah gunanya teman, kan?”jelas Ashiya (huwahhhhh Maki chan sooo kawai pasti udah meleleh ni punya sahabat kayak Ashiya muhaha).
“Apakah ada yang salah?”tanya Ashiya melihat Sano diam saja.
“Apakah tentang ayahku?”jawab Sano. Ashiya terdiam.
“Jika itu yang dimaksud, maka itu tidak benar. Peduli apa? Aku masih punya tujuan untuk datang kembali seperti sekarang. Mengetahau bahwa kau menungguku, aku punya alas an”jelas Sano.
“Sano….”ucap Ashiya. Sano pun tersenyum.
‘Jadi….. mari kita tidak membicarakannya lagi. Aku juga memiliki hal-hal yang tidak ingin menyinggungmu”ujar Sano.
“Maaf….”jawab Ashiya.
“Namun…terima kasih”ucap Sano seraya menepuk kepala Ashiya.
“Aku merasa senang dengan kebaikanmu”lanjut Sano seraya tersenyum. Ashiya pun tersenyum simpul.
“Apa hadiah untuk pasangan terbaik?”tanya Sano.
“Tentang itu, hadiahnya adalah emas batangan”jawab Ashiya.
“Apa itu benar? Itu bagus. Lalu, karena bodoh harus bekerja sangat keras, ya?”tanya Sano.
“Ya, kami terus latihan dan latihan”jawab Ashiya.
Lomba dansa pun mulai, semua pasangan bersiap menunggu giliran. Nakatsu menunggu kedatangan Ashiya dengan gelisah karena Ashiya belum juga datang padahala acara segera dimulai.
“Dan sekarang acara dansa resmi akan dimulai”seru wakil kepala sekolah. Semua murid pun bersorak kegirangan.
“Para juri, Yoshioka sensei dan Hara Akiha san”seru wakil kepala sekolah memperkenalkan para jurinya.
“Salam semuanya! Aku akan mengambil foto yang baik dari kalian”seru Akiha.
Nakatsu makin tak tenang karena Ashiya belum datang,”Kenapa Mizuki begitu lama?”guman Nakatsu seraya memperhatikan sekelilingnya.
“Kami akan membagi kontestan dansa dalam tiga kelompok, kelompok pertama yaitu, pasangan Tennouji dan Amagasaki (Kanna), pasangan Daikokucho dan Kitahanada dan pasangan Nanba dan Nakao”seru wakil kepala sekolah mengumumkan, masing-masing pasangan bersiap-siap. (pasangannya nggak ada yang benar muhaha).
“Silahkan berdansa”seru wakil kepala sekolah.
Masing-masing pasangan pun mulai berdansa, dan inilah gaya dansa mereka muhaha,bener-bener mengocok perut.
Ashiya tiba di tempat acara,”Maaf, Nakatsu”seru Ashiya.
“Jadi terlambat, apa yang kau laku…..”seru Nakatsu agak kesal namun saat ia menoleh ke Ashiya, ia sangat takjub dengan penampilan Ashiya muhaha.
“Maafkan aku”pinta Ashiya memohon.
“Gaun ini sulit untuk dikenakan”jelas Ashiya.
“Cantik….”guman Nakatsu.
Di tempat dansa pasangan Daikokucho dan Kitahanada mulai menganggu dansa Tennouji dan Kanna, mereka mendorong pasangan ini hingga terpisah.
“Apa yang kalian lakukan”seru Tennouji marah.
“Dansa(butoukai) juga seni beladiri(budoukai)”jawab pasangan Daikokucho dan Kitahanada, sambil melenggang berdansa tapi gaya dansanya kayak orang mau beladiri muhaha.
“Ini adalah Showdown Combat”ujar Daikokucho memperagakan gerakannya.
“Itu masuk akal”pik.ir Tennouji. Lalu pasangan Daikokucho dan Kitahanada mulai menyerang Tennouji (bukannya dansa tapi ini mah perang ckckckckkc).
Kanna yang melihatnya memperingatkan.
“Tennouji-sama”seru Kanna. Refleks Tennouji pun sadar akan serangan pasangan Daikokucho. Dari hal itu malah menjadi dansa yang bagus buat pasangan Tenouji dan Kanna.
“Tennouji! Ayo maju!”seru pasangan Daikokucho yang di dukung anak buahnya Tennouji. Tennouji pun mulai menyerang Daikokucho dan Kitahanada dapat menghindar mereka maju ke depan hingga secara refleks menarik rok Kanna hingga melorot (ini disensor ga dilihatin muhaha). Tennouji menoleh ke arah Kanna dan berseru,”itu putih!”.
“Itu putih”seru pasangan Daikokucho dan Kitahanada sebelum pingsan wkwkwk. Kasian Kanna jadi tontonan gratis buat semua anak asrama dan para juri. Kanna segera menarik kembali roknya dan segera pergi secara tidak sengaja Daikokucho dan Kitahanada terinjak wkkwk.
“Kau jahat!”seru Kanna seraya menonjok Tennouji hingga terjatuh yang tanpa sengaja mendorong Nanba mundur hingga menubruk Nakao dan mereka berciuman wkwkwkwwkwkwk.
“Ahh”guman Ashiya dan Nakatsu melihat Nakao dan Nanba.
Dan inilah ekspresi mereka, Nakao seperti mendapat durian runtuh.
“Happy”seru Nakao, sedangkan Nanba bagai dapat bogeman palu, jyah ni bahasa (kalau di Hana Kimi remake begini juga nggak rela Nanba ciuman ama Nakao wkwkkw, Nanba kun kakkoi desu ne*efek nonton Hana Kimi remake ampe lupa nulis muhaha*senangnya liburan ckckckc)..
“Unhappy”seru Nanba.
“Apakah kita harus menilai bahwa?”tanya Akiha. Kanna pun berlari meninggalkan ruangan.
“Kanna”seru Tennouji. Anak buah Tennouji pun menertawakan keadaan Tennouji.
“Kalian punya banyak nyali!”seru Tennouji.
“Eramu telah berakhir….”jawab salah satu anak buahnya lalu ia bersiap menyerang Tennouji.
Namun dengan gesit Tennouji dapat menghalau dan mengalahkan orang itu.
“Sama seperti yang aku harapkan”ujar salah seorang. Lalu Tennouji mulai menyerang semua anak buahnya dengan serangan “seratus crack Fist??? Nan desu ka?*abaikan muhaha*.
Semua anak buahnya jatuh pingsan dan ditumpuk di luar ruangan.
“Baby, ayo jika kalian ingin lebih dari ini!”seru Tennouji. Lalu ia pergi dengan tertawa namun memanggil nama Kanna dengan sedih.
Acara dansa dilanjutkan.
“Pasangan berikutnya,pasangan Nakatsu dan Ashiya, pasangan Himejima dan Hanayashiki (Hibari dan Oscar kah? Ari baru sadar itu Oscar wkwkwk), dan pasangan Noe dan Abeno (Noe dan Erika?). Silahkan!”seru wakil kepala sekolah. Pasangan ini pun menuju lantai dansa.
“Noe…Noe kun”panggil Erika seraya mencari-cari Noe. Tiba-tiba Sekime datang.
“Noe tidak bisa datang karena ia ada sesuatu yang harus dilakukan”ujar Sekime.
“Eh”.
“Jika kau tidak keberatan….ingin berdansa denganku?"tanya Sekime.
“Terima kasih, Mokume-kun”ucap Erika senang.
“Aku Sekime, tapi tidak apa-apa”ujar Sekime, Sekime pun mengulurkan tangannya dan mengajak Erika menuju lantai dansa.
“Apa aura jahat ini…”guman Kayashima dengan terawangannya.
“Oke. Kita akan memenangkan pasangan terbaik ini”ucap Nakatsu.
“Oshh”jawab ashiya semangat.
“Kami tidak akan membiarkan kalian melakukannya. Pasangan terbaik……”seru Hibari terpotong.
“Tentu saja menjadi milik kami”lanjut Oscar dengan pdnya.
“Cinta yang begitu kuat”ucap Akiha.
“Kalau begitu,,,,Silahkan berdansa”seru wakil kepala sekolah.
Dansa pun dimulai, Ashiya dan Nakatsu berdansa dengan anggun, Hibari dan Oscar berantakan muhaha sedangkan Sekime dan Erika cukup lumayan.
“Oh? Akhirnya aku bisa melihat beberapa dansa nyata yang bagus untuk pertama kalinya hari ini”ucap Akiha semangat lalu ia bersiap memotret Ashiya dan Nakatsu.
Namun Hibari dan Oscar menari mondar-mandir di depan Akiha, jadi menghalangi Akiha untuk memotret.
“Kalian menghalangi pandanganku”guman Akiha.
“Kalian memblok ku….”seru Akiha kesal dengan ulah Hibari dan Oscar.
“Apa ini perasaan harmoni?”tanya Oscar.
“Aku tidak pernah mengalamani sebelumnya…biar kita bisa menjadi pasangan terbaik”jawab Hibarai penuh percaya diri.
Sano jalan-jalan malam. Ternyata ayahnya duduk di kursi depan gerbang sekolah.
Kembali ke ruang dansa. Dansa Ashiya dan Nakatsu sangat lemah gemulai (twist dansanya juga sukses*nah lho kata apa ni muhaha*).
Di gerbang sekolah Sano memandang ayahnya dengan tidak senang.
Akhirnya dansa selesai juga pasangan Ashiya dan Nakatsu sukses dengan endingnya.
“Terima kasih, Nakatsu”ujar Ashiya.
“Ah”ucap Nakatsu.
“Kau membantuku menutupi kesalahanku”jawab Ashiya.
“Seharusnya begitu. Kita psangan”ucap Nakatsu.
“Aku sangat senang pasanganku adalah Nakatsu”ucap Ashiya senang.
“Mizuki…..”ujar Nakatsu bangga.
Tiba-tiba Ashiya melihat keluar jendela, dilihatnya Sano dan ayahnya.
“Sebenarnya….aku ingin benar-benar mengekspresikan perasaanku. Aku….untukmu”ucap Nakatsu hati-hati, namun Ashiya tidak fokus mendengarkan ucapan Nakatsu pikirannya penuh dengan Sano dan ayahnya, Ashiya pun bergegas keluar.
“Kemana kau akan pergi?”tanya Nakatsu. Lalu Nakatsu menoleh keluar jendela, ia pun mendekat ke jendela untuk memperjelas penglihatannya. Dilihatnya Sano dan ayahnya. Sepertinya Nakatsu tahu kemana Ashiya akan pergi (poor Nakatsu).
“Lalu kelompok terakhir yaitu pasangan Kayashima dan Imaike (Komari), dan pasangan Yao dan Kishizato. Silahkan”seru wakil kepala sekolah. Pasangan ini pu turun ke lantai dansa.
Nakatsu kembali duduk dengan sedih.
“Apa yang kau lakukan di sini??”tanya Sano to the point.
“Ayah tidak bisa datang dan melihat anaknya sendiri?”jawab ayah Sano.
“Jangan mulai bertindak seperti kau seorang ayah yang baik”ujar Sano.
“Masih membenciku karena apa yang terjadi pada ibumu?”tanya ayah Sano. Sano terdiam sesaat. Ashiya sampai di tempat Sano, ia pun bersembunyi di belakang rerumputan dan menguping pembicaraan Sano dan ayahnya.
“Aku mengerti bagaimana persaanmu”lanjut ayah Sano.
“Jangan bercanda. Apa kau mengerti?”taya Sano lalu meendekat ke arah ayahnya.
“Ketika ibu…dikirim ke rumah sakiyt karena kecelakaan, kau tidak tahu berapa kali ia memanggil namamu. Tidak hanya….Kau tidak datang untuk melihat dia untuk terakhir kalinya. Kau bahkan tidak meneteskan air mata untuknya. Kau pergi bekerja pada hari berikutnya seperti tidak ada yang terjadi”jelas Sano. Ayahnya terdiam dengan senyum memandang Sano.
“Seorang pria tak berperasaan sepertimu, tidak mungkin tahu apa yang aku rasakan”lanjut Sano seraya semakin mendekat ke arah ayahnya.
“Jangan pernah…datangg ke sekitar sini lagi’ujar Sano memperingatkan lalu melangkah masuk ke asrama ia melewati tempat persembunyian Ashiya namun Sano tidak melihatnya..
Ashiya pun keluar dari persembunyiaannya, ayah Sano sedikit terkejut melihat Ashiya, Ashiya pun menoleh ke arah ayah Sano.
“Ummmm..Saya teman sekamar Sano. Aku berpakaian seperti ini karena kami sedang pesta dansa”jelas Ashiya melihat kebingungan ayah Sano melihat penampilannya. Namun sepertinya ayah Sano tidak tertarik dengan penuturan Ashiya, ia pun melangkah pergi.
“Kenapa anda di sini?”tanya Ashiya hati-hati. Ayah Sano pun menghentingkan langkahnya dan Ashiya berlari menghampirinya.
“Anda datang untuk melihat Sano… untuk sesuatu kan?”tanya Ashiya.
“Itu benar… tapi aku tidak bisa bicara baik dengannya”jawab ayah Sano.
“Karena kerja…anda tidak bisa melihat ibu Sano untuk terakhir kalinya. Apakah benar?”tanya Ashiya hati-hati.
“Yeahhh”jawab ayah Sano.
“Lalu….apakah benar bahwa anda pergi bekerja pada hari berikutnya?”tanya Ashiya lagi.
“Itu behar”jawab ayah Sano.
“Yang saya katakan ini mungkin tidak sopan…Jika saya Sano, saya kan membenci Sano juga”ucap Ahiya.
“Au pikir begitu. Aku adalah ayah terburuk yang pernah ada”ucap ayah Sano lalu bergegas pergi.
“Apakah benar bahwa…saat ibunya Sano meninggal anda tidak menangis untuknya?”tnya Ashiya untuk terakhir kalinya.
“Yeahhh”jawab ayah Sano.
“Hanya saja bukan di depan anakku”lanjut ayah Sano sembari melangkah pergi.
Ashiya pun terdiam.
Di ruang dansa Nakatsu sendirian menunggu hasil pengumuman.
“Terima kasih untuk menunggu”ucap Akiha masuk ke ruang dansa setelah berdiskusi dengan para juri.
“Semua orang telah melakukannya dengan baik hari ini. Dan sekarang, kita akan mengumumkan pemenangnya”seru wakil kepala sekolah. Lalu tiba-tiba ruangan menjadi gelap seperti kalau ada pengumuman pemenang lomba, semuanya menunggu dengan harap-harap cemas
“Pemenang pasangan terbaik adalah…pasangan Nakatsu dan Ashiya”seru Akiha.
Sorot lampu pun tertuju pada nakatsu yang sedang bersedih, semua bertepuk tangan.
Hibari tidak terima dengan hasilnya.
“Apa yang salah dengan kinerja kami!”tanya Hibari.
“Penderitaan dari panas musim panas”jawab Akiha.
“Ap yang anda makisud dengan itu?”tanya Hibari.
“Kembalikan waktu latihanku”seru Oscar kesal.
“Sekarang kita benar-benar menderita”ujar Akiha lalu bergegas pergi. Hibari dan Oscar mengejarnya ckckckkc.
Noe datang ke acara dansa lalu segera mendatangi Sekime
“Sekime, kau menipuku. Tidak ada konvensi gundam sama sekali”seru Noe.
“Kau benar-benar ingin berdansa dengannya dengan cara buruk”lanjut Noe.
“kau mengecewakanku”seru Erika kesal.
“Ayo pergi”ajak Noe pada Erika.
“Erika-chan”panggil Sekime.
Nanba mendekat ke arah hadiah pemenang lomba.
“Nakatsu…ia memenangkan hadiah emas batangan ini”ujarnya.
Nakao pun mengambil salah satunya dan memakannya.
“hei, apa…Apa yang kau lakukan?”tanya Nanba pada Nakao.
“Enak”jawab Nakao.
“Lalu, kita akan memberikan Nakatsu –kun coklat emas batangan kualitas tinggi yang sangat terkenal dan di buat di Belgia sebagai hadiah”seru wakil kepala sekolah.
“Ahhhhhh, coklat”seru Nanba dan lainnya.
“Ke sini”seru wakil kepala sekolah pada Nakatsu. Nakatsu pun mendekat dengan sedih.
Wakil kepala sekolah menyerahkan batangan coklat pada Nakatsu.
“Nakatsu-kun silahkan berpidato untuk kemenanganmu”ujar wakil kepala sekolah.
Walaupun sedih Nakatsu terlihat seakan-akan bahagia.
“Ini…coklat…apa itu?. Tapi , setidaknya itu membuktikan bahwa kita tak terkalahkan . Kita tidak bisa membantunya. Terima kasih, semuanya untuk hari ini. Aku punya waktu yang menyenangkan. Terima kasih”ujar nakatsu.
Semuanya pun bertepuk tangan.
“Terima kasih! Terima kasih! Terima Kasih”seru Nakatsu. Kayashima pun tersenyum.
Ashiya masuk ke kamarnya. Dilihatnya Sano sedang terdiam sedih.
“Sano….”ucap Ashiya hati-hati.
“Maaf…bisakah kau membiarkan aku sendiri?’tanya Sano.
“Aku berpikir bahwa, kau harus berbicara baik-baik dengan ayahmu”jawab Ashiya hati-hati.
“Kau tidak dengar?”tanya Sano.
“Aku hanya….sudah biecara dengan ayahmu…”jawab Ashiya hati-hati seraya mendekat ke arah Sano.
“Ayahmu benar-benar ingin menebus kesalahannya denganmu. Karena itulah ia pergi keluar dari pekerjaannya”lanjut Ashiya. Sano marah ia melempar buku yang ada disampingnya.
“Itu cukup”teriak Sano. Ashiya pun terdiam kaget.
“Kau…tidak tahu apa-apa tentang ayahku”ucap Sano.
“Itu…aku pasti tidak tahu banyak…”ucap Ashiya hati-hati.
“Lalu! Kau harus keluar dari masalah itu (jangan ikut campur?). Kenapa kau harus ikut campur pada masalah itu…aku tidak ingin mendengar. Bukankah kau tahu, jangan berbicara tentang ayahku lagi”jelas Sano.
“Tapi, tapi tidak akan ada yang berubah . Sano kau bukan Sano yang dulu, hanya jika kau bisa membuka….”seru Ashiya tak mau menyerah.
“Kau….kau tidak mengerti perasaanku sama sekali, aku tidak mengharapkan itu”seru Sano lalu bergegas pergi.
Ashiya pun tak dapat membendung air matanya lagi.
Nakatsu termenung sendirian dengan batangan emas coklatnya. Lalu ia melihat Sano lewat.
”Hey, mana Mizuki?”tanya Nakatsu. Namun Sano tidak mengindahkannya.
“Aku jelas tahu tentang perasaan Sano, namun aku masih sakit seperti ini…Aku minta maaf”guman Ashiya. Ternyata Ashiya menangis.
Nakatsu masuk ke kamar Ashiya. Sano keluar asrama. Sepertinya Sano menyesal dengan apa yang telah diucapkannya pada Ashiya.
Nakatsu yang melihat Ashiya menangis pun datang dan memeluknya. Ashiya terdiam dan menoleh.
“Kau dapat bergantung padaku, aku tidak peduli siapa yang kau cintai….”ucap Nakatsu. Nakatsu pun makin mempererat pelukannya.
“Aku…mencintaimu…"ucap Nakatsu. Ashiya pun menoleh. Sano berjalan diluar asrama dengan gelisah.
Bersambung
Written & Pictures By Maki no neechan Saa Rf dan Ari Rf @PelangiDramaAri says: Thanks to April, Uwahhh akhirnya selesai juga ni episode, jungkir balik buatnya muhaha, ari pikir selesai sidang bisa puas nyinop ternyata oh ternyata belummmmm !_!, revisi menanti muhaha. Untuk episode selanjutnya Maki no Neechan (Arai) ganbare muhaha.
Ganbatte Ikimashou Maki no Neechan 2 episode lagi!!!!!.
Episode ini sungguh banyak hikmah yang di dapat terutama apa yang Sano alami, mungkin bagi Sano susah memaafkan ayahnya (like me?), tapi benar kata Ashiya jika tidak pernah dikomunikasikan pasti akan terus terjadi kesalahpahaman, oleh sebab itu komunikasi sangat penting. Dan seperti Sano, saia pun lebih suka memendamnya sendiri tapi suatu saat akan tiba dimana semua itu akan pecah muhaha.
0 comments:
Post a Comment