Do you like this story?
---Hana Kimi Episode 9---
Di ruang kelas dua, terjadi kehebohan (emang selalu heboh sih hehehehe)... Sekime memberikan informasi bahwa hari ini mereka kedatangan guru baru. Dan sepertinya sama seperti kedatangan pertama Ashiya ke kelas tersebut, sang guru baru pun akan ‘dikerjai’ oleh mereka. Wakil Kepala Sekolah pun masuk ke ruang kelas dan mengumumkan bahwa mulai hari ini anak kelas dua akan mendapatkan guru baru bernama Kitahama-sensei.
Saat mereka sedang bersenda gurau dengan Wakil Kepala sekolah tiba-tiba saya Kitahama-sensei mengambil majalah yang berada disalah satu meja murid dan membantingnya di meja.
Wakil Kepala Sekolah dan murid-murid pun langsung terdiam dan Kitahama-sensei berkata “Aku tidak akan mengizinkan hal bodoh tidakberguna seperti ini terjadi. Jika hal seperti ini terjadi lagi, maka kalian akan dihukum, tanpa terkecuali”. Dan kemudian Nakatsu bersiap menendang bola yang ia pegang ke arah Kitahama-sensei.
Sensei yang menyadarinya langsung menunduk dan bola pun membentur papan tulis, memantul dan justru mengenai Wakil Kepala Sekolah, dan tidak hanya itu... selanjutnya ember besi besar menimpa Wakil Kepala Sekolah XD.
Kitahama-sensei pun bertanya siapa yang melakukan jebakan tersebut... Nakatsu pun berseloroh “orang ini benar-benar tidak bisa diajak bercanda”.
“Siapa nama mu?” Tanya Kitahama-sensei, dan dengan gayanya Nakatsu pun menjelaskan siapa dirinya “Aku adalah pesepak bola berbakat, Nakatsu Shuichi!... Impianku... tentu saja mewakili negara kita bermain di tingkat Piala Dunia”... murid-murid yang lain pun langsung bersorak-sorak. XD
Di kantin murid-murid asrama 1, 2 dan 3 berkumpul... mereka membahas tentang ujian yang akan dimulai besok. Dan tiba-tiba saja Wakil kepala Sekolah muncul dan memberitahukan tentang ‘Osaka High Semester Tests Celebration Live’.
Itu adalah kompetisi pertunjukan yang dilakukan SMA Osaka setelah mereka selesai melakukan ujian semester. Dan seperti biasa, asrama pemenang akan mendapatkan hadiah.
Di kamar asrama, Nakatsu belajar bersama Ashiya untuk persiapan ujian besok. Saat minta diajari oleh Ashiya, Nakatsu menempel-nempel terus ke Ashiya. Sano yang baru masuk ke dalam kamar terkejut saat melihat posisi Nakatsu yang begitu dekat dengan Ashiya. Posisi Nakatsu seperti memeluk Ashiya dari belakang, ini yang saya maksud.
Ashiya yang menyadari kedatangan Sano segera menyapa Sano.
Ashiya berkata pada Sano, sangat bagus bila dirinya sibuk dengan aktivitas klub, tapi apakah tidak apa-apa bila tidak belajar???. Sano pun mengambil kertas yang ada di atas meja dan berseloroh “ini dan itu salah” lalu segera meninggalkan Nakatsu dan Ashiya.
Selanjutnya justru Nakatsu, Ashiya dan Sano belajar bersama, saat sedang menghapal tidak lama kemudian Nakatsu ternyata sudah memejamkan matanya dan tertidur.
Sano yang melihatnya pun langsung menyentil kening Nakatsu, Nakatsu yang kesakitan langsung bangun dari tidurnya... hahahhaahahaha
Hari pertama ujian pun datang, saat pembagian soal ujian, tiba-tiba saja ada selembar kertas terbang dan mendarat tepat di atas meja Nakatsu.
Nakatsu yang sedang menoleh ke belakang tidak melihat kertas tersebut dan menaru soal ujian tepat di atas kertas tadi. Saat sedang mengawai keliling kelas, Kitahama-sensei menyadari ada secarik kertas di bawah kertas soal ujian Nakatsu, Kitahama sensei pun mengambil kertas mencurigakan tersebut.
Kitahama-sensei pun menuduh kalau kertas itu adalah contekan dan menuduh Nakatsu telah berbuat curang dalam ujian tersebut. Kitahama-sensei pun mengintrogasi Nakatsu di ruanganya, namun Nakatsu yang memang tidak tahu menahu tentang kertas tersebut mengelak tuduhan Kitahama-sensei. Wakil kepala sekolah yang berada di ruangan tersebut pun berusaha membujuk Kitahama-sensei untuk menyelesaikan masalah ini setelah ujian selesai. Kitahama-sensei pun setuju dan Wakil Kepala Sekolah menyuruh Nakatsu untuk pergi.
Beberapa Murid kelas 2 ternyata menunggu Nakatsu dan bertanya apakah Nakatsu bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah? Bila ia tidak berhasil, mereka bersedia memberikan penjelasan kepada Kitahama-sensei. Ternyata Sano pun ikut menunggu Nakatsu, dari arah belakang kelas Sano jalan menuju Nakatsu dan memukulkan buku ke kepala Nakatsu. Ternyata itu adalah buku catatan untuk Nakatsu, Sano membuatkan buku catatan Fisika tersebut untuk persiapan ujian besok.
Nakatsu terharu dengan apa yang telah Sano dan teman-temannya lakukan untuknya.
“Jangan khawatir tentang hari ini” Sano berusaha menyemangati Nakatsu.
“Bolehkah aku menangis dipunggung mu?” tanya Nakatsu.
“no way” jawab Sano dengan ekspresi yang aneh saat mendengar kata-kata Nakatsu barusan.
“Terlambat” Lanjut Nakatsu sambil langsung memeluk Sano dengan erat, murid-murid yang lain pun tertawa melihat tingkah Nakatsu tersebut.
Nanba-senpai dan Senri mencari tahu apa yang akan anak-anak asrama 1 dan 3 pertunjukan dalam ‘Osaka High Semester Tests Celebration Live’. Lalu di kantin Nanba-senpai memberitahukan pada anak-anak asrama 2 apa yang akan asrama 1 dan 3 pertunjukan. Namun tiba-tiba saja muncul beberapa murid mondar-mandir mengenakan sepatu roda sambil bernyanyi.
Ternyata murid-murid tersebut sedang meniru Hikaru Genji (boyband Jepang yang beken di era 80-an). Mereka memberikan rekomendasi apa yang akan asrama 2 pertunjukan di ‘Osaka High Semester Tests Celebration Live’ nanti. Ashiya pun menarik Nakatsu, dan tiba-tiba mereka telah berganti pakaian menggunakan pakaian Jas dan topi putih dengan syal merah, lengakap dengan kacamata hitam.
Ternyata Ashiya memberikan ide untuk menampilkan band rock untuk acara nanti.
Di kamar, Nakatsu kembali belajar dengan Ashiya, dan saat Ashiya sedang mendengarkan materi menggunakan headset.,
Nakatsu mulai berbicara sendiri “Ini tidak menyenangkan untuk ku Nakatsu, bila kita tidak melalukannya bersama-sama (Nakatsu mengulang kata-kata yang Ashiya ucapkan saat di kantin tadi). Tidak salah lagi, Hati AShiya telah tergetar olehku dalam beberapa minggu ini. Saat ini kata ‘homosexual’ bukanlah hal yang taboo bagiku. Aku harus berkata bahwa cintaku telah jatuh pada sesama jenis, dan bangga terhadap diriku sendiri, bila aku dapat memberikan dorongan pada Ashiya, ia akan bisa menerima cinta terlarang ini... Go...Go... I’m Going Go Go”.
Nakatsu pun mendekati Ashiya dan tidak menyadari keberadaan Sano yang telah masuk ke dalam kamar. Nakatsu pun berusaha untuk mencium Ashiya yang masih memejamkan mata saat mendengarkan materi pelajaran menggunakan headset.
Sano pun memukul tengkuk Nakatsu, saat bibir nakatsu mendekat ke Ashiya.
Nakatsu pun pingsan seketika (Huahhahahahha), Sano mengangkat Nakatsu yang pingsan dan meletakkannya ke lantai dan membuat seolah-olah Nakatsu sedang tertidur... huahhahaha *ngakak guling-guling*
Hari test terakhir pun tiba, saat jam ujian berakhir, Kitahama-sensei pun menghampiri meja Nakatsu dan mengatakan akan meneruskan investigasi tentang kejadian dihari pertama lalu.
Saat murid-murid sedang melalukan latihan untuk ‘Osaka High Semester Tests Celebration Live’, tiba-tiba saja Kitahama-sensei datang dan menyuruh mereka untuk menghentikan latihan mereka. Saat Dorm 1 telah membubarkan latihan mereka, tiba-tiba lalu Dorm 3 keluar panggung dan melakukan latihan lengkap dengan kostum binatang.
Awalnya mereka serius dan semangat melakukan latihan, namun saat menyadari keberadaan Kitahama-sensei di depan panggung, mereka pun segera berhenti (huaahahhahahah sumpah kocak).
Saga dan Senri memperebutkan gitar, dan saat melihat gitar tersebut terlintas dipikiran Kitahama-sensei tentang penikaman yang terjadi terhadap seorang anak laki-laki yang sedang pentas di atas panggung. Kitahama sensei mengambil gitar itu dan membuangnya melalui jendela, Kitahama-sensei pun berteriak “Jika kalian memiliki waktu luang, kalian seharusnya belajar bukan bermain gitar!”
Saat di taman, Nakatsu menjelaskan pada Sano apa yang terjadi antara dirinya dengan Kitahama-sensei. Kitahama-sensei menyuruhnya untuk membuat surat pengakuan, namun Nakatsu menolak dan tidak menerima tuduhan Kitahama-sensei pada awalnya. Namun saat Nakatsu mengelak, sang guru mengancam Nakatsu, bila ia tidak mau membuat surat pengakuan maka ia tidak akan bisa ikut dalam kompetisi bola selanjutnya. Karena ia akan melaporkan masalah ini kepada klub. Tapi bila Nakatsu mau membuat surat pengakuan, maka Kitahama-sensei tidak akan melaporkannya pada klub. Ashiya yang mendengar cerita Nakatsu tersebut tidak terima dengan apa yang Kitahama-sensei lakukan. Ashiya pun bilang pada Nakatsu bahwa ia akan memberitahu dan berbicara dengan Kepala Sekolah. Namun Nakatsu melarang Ashiya, yang terpenting untuk Nakatsu saat ini adalah ia tetap dapat ikut bermain dalam kompetisi, serta Sano dan Ashiya tetap mempercayainya.
Saat keluar dari asrama Nanba-senpai terkejut karena tidak ada gadis-gadis yang menunggu mereka di luar. Ternyata hal itu terjadi karena Kitahama-sensei.
Ketika Kitayama-sensei menyuruh Nakatsu utuk menandatangani surat pengakuan, tiba-tiba Ashiya menerobos masuk ke dalam ruangan dan melarang Nakatsu untuk menandatanganinya. Ashiya pun melakukan protes terhadap apa yang telah Kitahama-sensei lakukan kepada Nakatsu. Namun tiba-tiba saja Kitahama-sensei menyuruh Ashiya untuk melepaskan pakaiannya, karena ia mencurigai Ashiya membawa pisau. Ashiya pun mengelak, namun Kitahama-sensei terus memaksa Ashiya. Nakatsu pun menarik Kitahama-sensei, dan lalu Kitahama-sensei berkata bahwa Nakatsu akan dihukum karena telah melakukan hal tersebut padanya.
Sano menghampiri Ashiya yang sedang duduk sedih di taman.
Ashiya merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Nakatsu, ia bilang bahwa ia yang menyebabkan Nakatsu dihukum. Sano pun berusaha menenangkan Ashiya. Ia merangkul Ashiya....dan.... (liat aj d capsan y XD)
Sano tak tinggal diam, ia menghampiri Umeda-sensei di klinik dan bertanya tentang Kitahama-sensei. ternyata dulu Kitahama-sensei adalah teman sekelasnya dari Umeda-sensei dan Hara-san.
Ashiya mendatangi ruangan Kitahama-sensei, ia memohon pada Kitahama-sensei untuk membatalkan hukuman terhadap Nakatsu. Tapi Kitahama-sensei malah menantang Ashiya, bagaimana kalau Ashiya saja yang dihukum?...
Murid-murid kelas 2 dari asrama 2 pun bersama-sama menghampiri ruangan Kitahama-sensei. saat menuju ke ruangan Kitahama-sensei, ternyata murid-murid dari asrama 1 dan 3 menghampiri mereka. Ternyata murid-murid dari asrama 1 dan 3 ingin ikut bergabung untuk mengajukan protes pada Kitahama-sensei tentang masalah Nakatsu. Namun tiba-tiba mereka dihentikan oleh para ketua asrama, para ketua asrama meminta agar mereka tidak bertindak gegabah.
Dan Para ketua asrama yang akan berusaha melakukan negosiasi.
Para Ketua Asrama pun masuk ke ruangan Kitahama-sensei, mereka meminta agar Kitahama-sensei membantalkan hukuman terhadap Nakatsu, dan apabila hal itu tidak dilakukan maka... mulai hari ini seluruh murid Osaka Gakuen akan keluar dari sekolah, Tennouji pun menunjukan 2 tumpuk kertas-kertas pengunduran diri seluruh murid Osaka Gakuen.
Namun Kitahama-sensei tidak merasa bahwa ia telah melakukan hal yang salah, “tanpa kami yang mengontrol kalian, maka kalian akan menuju jalan yang salah, melakukan hal-hal tidak berguna dan kehilangan harapan dan lalu sekarat di pinggir jalan tanpa orang lain perdulikan” kata Kitahama-sensei sambil menarik kerah baju Nanba-senpai.
Sano yang menerobos masuk, langsung melepaskan tangan Kitahama-sensei dari kerah baju Nanba-senpai dan berkata “Kami berbeda dari adikmu”. Kitahama-sensei pun kaget mendengar kata-kata Sano.
Wakil kepala sekolah sekali lagi bertanya “Apakah benar Nakatsu telah menyerangmu?”
Kitahama-sensei mulai merenungi tiap kata yang dikatakan kepadanya dan lalu... “Aku mungkin terlalu berlebihan akan hal ini, tentang masalah mencontek tersebut, aku percaya dengan apa yang ia katakan padaku”.
Kata-kata tersebut secara tidak langsung telah membebaskan Nakatsu dari segala tuduhan dan hukuman yang ditujukan padanya. Para murid pun menyerbu masuk ke dalam ruangan dan memeluk Nakatsu.
Di taman, Ashiya bertanya kepada Sano tentang apa yang terjadi terhadap adik Kitahama-sensei?. sano pun bercerita bahwa adik dari Kitahama-sensei ditikam dan tewas saat SMA. Saat Ashiya bertanya penyebabnya, Kitahama-sensei pun muncul dan menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena adiknya terlibat dalam perkelahian antar genk.
Ashiya merasa lega bahwa semua masalah ini selesai, saat akan beranjak dari duduknya, tiba-tiba saja Sano memegang tangan Ashiya, Sano meminta Ashiya untuk tinggal lbh lama lagi.
Ashiya cukup terkejut dengan apa yang baru saja Sano lakukan, tangannya dipegang oleh sano. Ashiya pun menuruti Sano, ia pun duduk kembali namun justru suasana menjadi canggung. Dan lalu tiba-tiba Sano berkata bahwa ia akan pergi latihan dan segera beranjak dari duduknya. Setelah berjalan beberapa langkah, Sano berbaik dan bilang “lakukan yang terbaik di pertunjukan live nanti... Mizuki”. Ashiya pun terkejut saat menyadari bahwa Sano memanggilnya dengan sebutan ‘Mizuki’.
Saat Kitahama-sensei akan keluar dari gerbang sekolah, sensei memintanya untuk ikut dengannya sebentar. Ia mengajak Kitahama-sensei untuk ikut menyaksikan ‘Osaka High Semester Tests Celebration Live’. Mereka tiba saat Asrama 2 akan tampil, dari panggung Nakatsu melihat kehadiran Kitahama-sensei. Nakatsu pun maju mendekati mic “Kami menjalani hidup kami tanpa memikirkannya, tapi itu bukan berarti kita melakukan hal yang tidak berguna. Kami akan menemukan hal yang bagus dan menjaga harapan kami. Itu lah masa muda”.
Saat tampil, Nakatsu memanggil-manggil Sano dan menyuruhnya untuk naik ke atas panggung.
Pagi harinya, saat Sano akan pergi latihan tiba-tiba datang Kagurazaka, ia pun menawari Justify Fullri Sano untuk mengikuti pelatihan di klub Kagurazaka.
Nakatsu masuk ke kamar Sano dan Ashiya, ia berniat meminjam sampo pada Sano, namun ia tidak menemukan Sano di kamar dan langsung menuju ke arah kamar mandi, saat itu kamar mandi terkunci karena sedang dipakai oleh Ashiya. Nakatsu pun mencongkel pintu kamar mandi dan berusaha mengambil sampo.
Namun saat ia menoleh ke arah shower di dalam ada Ashiya yang sedang mandi.
Nakatsu pun kaget dan ia pun menyadari bahwa Ashiya adalah...wanita....
bersambung....
0 comments:
Post a Comment