Do you like this story?
---Hana Kimi Episode 11---
Nakatsu menghampiri Mizuki dan melihat Mizuki sedang menangis di dalam kamar. Nakatsu menghampiri Mizuki dan memeluknya, tidak hanya itu... Nakatsu pun juga menyatakan perasaannya pada Mizuki “Aku menyukaimu. Kau... menyukainya kan? Kau suka pada Sano kan?. Aku tahu itu. Apakah kau tahu? Senyummu selalu memberikanku kekuatan, tapi kesedihanmu selalu berasal dari Sano”
Nakatsu pun memeluk erat Mizuki sambil berkata “Aku tidak akan pernah membuatmu bersedih”
Nakatsu pun memeluk erat Mizuki sambil berkata “Aku tidak akan pernah membuatmu bersedih”
Pagi hari seekor burung mendarat d ruangan Kepala Sekolah, Wakil kepala Sekolah mengambil pesan yang terikat di kaki burung tersebut. Ternyata burung tersebut menyampaikan pesan tentang kompetisi atletik yang akan diadakan di Osaka Gakuen. Dan acara tersebut bisa digunakan sebagai ajang mempromosikan Osaka Gakuen ke masyarakat luas, maka itu untuk membuat acara pembukaan menjadi lebih menarik Wakil Kepala Sekolah memberi ‘ide’ pada para siswa untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang hebat Namun para siswa tidak tertarik dengan arahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Dan saat para siswa akan membubarkan diri mereka, kepala Sekolah pun langsung mengiming-imingi mereka dengan perjalanan liburan ke Hawaii. Bagi Asrama yang ambil bagian di acara pembukaan nanti maka akan mendapatkan hadiah perjalanan ke Hawaii. Dengan seketika, semangat para siswa Osaka Gakuen memunjak untuk ikut ambil bagian, ketiga Dorm bersedia dan bersemangat mengisi pertunjukan untuk pembukaan kompetisi nanti. “Dan karena semua asrama mau ikut ambil bagian... dan dana terbatas, maka... kami akan mengirim kalian pergi ke Atami” (hahahhahah jd intinya ga jadi jalan-jalan ke Hawaii).
Di klinik, Mizuki bercerita pada Umeda-sensei bahwa Nakatsu menyatakan perasaannya. Dan Mizuki pun bilang pada Umeda-sensei, apakah Nakatsu telah mengetahui bahwa dirinya adalah seorang wanita?. Mizuki sangat khawatir bila identitas aslinya diketahui oleh para siswa. Namun Umeda-sensei menenangkan Mizuki, Umeda-sensei berkata bahwa Nakatsu bukanlah orang yang harus kau khawatirkan jika dia mengetahui tentang identitas Mizuki.
Saat menuju tempat latihan Sano, Mizuki melihat ayah Sano di bawa oleh ambulan. Mizuki pun gegas pulang ke asrama dan memberitahu Sano bahwa ayahnya di bawa ke rumah sakit. Namun Sano tidak bergegas pergi. Mizuki pun mempertanyakan sikap Sano tersebut, “Apa yang kau lakukan? Ayo cepat pergi!”. Mizuki mungkin tidak mengetahui tentang keadaan hubungan keluarga Sano, dan mungkin ia memang tidak mengetahui seberapa besar kebencian Sano pada ayahnya, tapi seorang ayah adalah tetap ayah, satu-satunya ayah yang Sano miliki di dunia ini. Sano tetap tidak menggubris kata-kata Mizuki, Mizuki pun bergegas pergi untuk melihat ayah Sano di rumah sakit. Tidak lama kemudia Sano pun berlari, dan ternyata disana ada Mizuki lengkap dengan taksi yang telah menunggu. Mizuki menarik tangan Sano dan menyuruh Sano segera masuk ke dalam taksi.
Saat Sano tiba di rumah sakit keadaan ayahnya sudah membaik. Sano pun menghampiri ayahnya di ruang perawatan, mereka pun berbincang-bincang. Menceritakan tentang peristiwa yang membuat Sano membenci ayahnya.
Saat akan ke kantin Mizuki bertemu dengan Nakatsu, suasana canggung pun terlihat. Dan dengan sikap yang kaku, Nakatsu menyapa Mizuki. Dan ketika Mizuki ingin menanyakan tentang apa yang terjadi di malam itu, nakatsu pun bilang bahwa Mizuki tidak harus menjawabnya sekarang. Dan Nakatsu pun segera mengalihkan topik pembicaraan, menepuk kepala Mizuki dan pergi.
Sano menemui Nakatsu di stadion, disana Nakatsu bertanya pada Sano “kau telah mengetahuinyakan? Tentang Mizuki” dan lalu Nakatsu pun melanjutkan kata-katanya “ perasaanku pada Mizuki tidak akan kalah oleh siapa pun, meskipun lawanku adalah dirimu, ayo bertanding melawanku” tantang Nakatsu.
Di kantin Hibari dan Hibari-four berkumpul bersama para siswa Osaka Gakuen. Mereka membicarakan tentang kompetisi untuk menentukan asrama mana yang akan mengisi acara di pembukaan acara atletik nantinya. Dan kompetisi ini disebut : “90 Stage Showdown” berisi 90 tantangan yang harus tiap asrama lakukan.
Di pinggir ruangan berdiri Mizuki, Sano dan Nakatsu, dan Nakatsu berkomentar “hal ini tidak ada hubungannya dengan tiap asrama, kompetisi ini antara kau dan aku” tantang Nakatsu pada Sano. Sepertinya kata-kata Nakatsu pada Sano di stadion tidak main-main. “baiklah” jawab Sano singkat sampil mengikat handuk ke kepalanya.
Dan yang ditandingkan pertama di babak pertama adalah “Lompat tali”, asrama 2 dwakili oleh Sano Nakatsu dan Mizuki. Satu persatu siswa pun tumbang saat melakukan tantangan ini, dan hanya tersisa Sano dan Nakatsu. Dan pemenang untuk lomba kali ini adalah asrama 2, namun walau pemenang telah dtentukan, Nakatsu dan Sano masih teteap melompat. Hahahahahah bener2 bertanding mereka.
Lalu dilanjutkan dengan lomba menahan nafas dalam air, kemudian lomba sit-up, lomba paling cepat melepaskan tissu roll, lalu lomba memecahkan kode bicara wanita.
Lomba membuat api, kali ini yang berhasil membuat api adalah Mizuki. Nakatsu pun langsung memandang sinis ke arah Mizuki. Mizuki pun bertanya “ekspresi wajah macam apa itu?” sambil menyentuhkan batang kayu pembuat api ke pipi kiri Nakatsu (huahahahhahaa, tuh kayu masih panas).
Nakatsu pun kesakitan, “kau mencoba membunuh ku?” tanya Nakatsu pada Mizuki, dan lalu kali ini giliran Sano yang menyentuhkan batang kayu tersebut ke pipi kanan Nakatsu. Huahahahhaha
Namun Sano dan Nakatsu benar-benar seperti orang yang sedang bermusuhan, mereka duduk saling membelakangi.
Nanba senpai berkata “aneh, jarang sekali kita melihat Sano mau ikut dalam kompetisi antar asrama”. “Bukannya jarang, tapi ini adalah pertama kalinya Sano ikut berpartisipasi” jelas Nakao. “Tapi... kompetisi kali ini tidak terasa seperti pertandingan antara 3 asrama” kata Sakime. “Itu dikarena kan kedua orang ini yang selalu berada d posisi teratas” jelas Nakao. “Darimana datangnya motivasi pada diri mereka kali ini?” tanya Nanba-senpai.
Babak kedua pun dimulai, lomba-lompa pada babak kali ini adalah lomba memotong gelonggongan kayu, lomba bersin, Daruma-san, Lomba memecahkan balon, lomba push-up.
Dan waktu pengumuman hasil lomba pun diumumkan, dan ternyata hasilnya seri. Asrama 1 memenangkan 30 perlombaan, Asrama 2 memenangkan 30 perlombaan, Asrama 3 memenangkan 30 perlombaan. Semuanya terlihat kaget saat mengetahui hasil akhir lomba. Dan karena hasilnya seri, ketiga dorm setuju untuk bersama-sama menampilkan sebuah pertunjukan di acara pembukaan.
Nakatsu menunggu Sano di lorong sekolah, adahal yang ingin Nakatsu bahas dengan Sano. “kau akan pergi latihan?” tanya Nakatsu. “Iya... Aku tidak ingin dia melihatku melompat dengan buruk.” Jawab Sano. “Jika begitu alasannya, mengapa kau ikut dalam kompetisi kali ini?” tanya Nakatsu. “Karena aku tidak ingin melarikan diri lagi, tidak dari mu... tidak juga dari diriku.” Jawab Sano. “Aku akhirnya mengerti, aku pikir...tidak masalah siapa lawannya, aku tidak akan kalah. Tapi aku salah, itu karena dirimu.. makanya aku tidak mau kalah.”
Acara pertandingan atletik pun tiba dan tiba moment yang sangat penting karena ketiga asrama akhirnya bersatu :D untuk memberikan pertunjukan yg keren...........
Saat Sano keluar dari ruang ganti, Nakatsu sedang menunggunya di luar, Nakatsu memberikan semangat pada Sano. Sementara Sakime berhasil finish diurutan ketiga pada perlombaan lari.
Mizuki yang berlari kencang, tiba-tiba bertabrakan dengan Hibari dan Mizuki yang memang sedang tergesa-gesa segera meminta maaf dan segera bangun dan pergi sambil berlari. Dan tanpa sadar Mizuki tidak menyadari bahwa dompet yang berisi passport terjatuh. Hibari mencoba memanggil Mizuki saat ia menyadari bahwa ada dompet yang tergeletak di jalan, namun Mizuki sudah berlari jauh.
Di lapangan perlombaan lompat tinggi sudah dimulai. Saat ketinggian 2.21 meter Sano memutuskan untuk mencoba melompat, dari bangku penonton Mizuki berharap-harap cemas. Namun sayang pada lompatan pertama Sano gagal. Begitupun dengan lompatan kedua, lagi-lagi Sano belum berhasil. Mizuki yang teringat akan kata-kata ayah Sanopun segera bangun dari tempat duduk dan memanggil Sano “Sano.... mundur dua langkah. Mundur dua langkah dari tempat kau meloncat tadi”. Sano pun mengikuti saran Mizuki dan para penonton memberikan tepukan semangat untuk Sano.
Hibari yang telah membuka Passport yang berada di dalam dompet yang tertinggal, dsana tertulis, Ashiya Mizuki, Jenis Kelamin :F. Hibari pun mengumpulkan para kedua asrama SMA Ohsaka untuk membicarakan tentang adanya siswa wanita d SMA Ohsaka. Nakatsu yang kebetulan sedang berjalan mendengar pembicaraan keempat orang tersebut.
to be continued... hoohohohoo
0 comments:
Post a Comment