Recent Post


[Sinopsis] My Girlfriend is an Agent Part 3

Do you want to share?

Do you like this story?

Episode sebelumnya
Usai pertengkaran itu mereka jalan masing-masing, Soo Ji pulang ke apartemennya dan Jae Joon dengan ketua kim. Soo Ji membuat jus buah yang dicampur bir sedangkan Jae Joon minum dikedai, ia minum sangat banyak sehingga membuatnya mabuk (kasian ni Jae Joon stress berat). “Bro apa yang harus aku lakukan?”tanya Jae Joon sambil menangis dibahu pada ketua Kim.
Di markas Jae Joon, para agen membahas tentang Natasha, kakeknya adalah tokoh pemerintahan terkemuka tetapi Jae Joon malah tidur. Di lain pihak, dimarkas Soo Ji, para agen juga menyelidiki Natasha dan menyuruh polisi untuk membuntutinya, saat rapat Soo Ji melamun.
Di markas Jae Joon, seorang agen mengatakan Natasha bukan masalah karena di akan dideportasi polisi, yang bermasalah adalah wanita hamil yang tertangkap CCTV (itu gambar Soo Ji), ada yang aneh dari wanita hamil itu, karena dia berjalan sangat cepat tidak layaknya seperti ibu hamil dan sepertinya sangat terlatih.
Sementara itu dimarkas Soo Ji membahas tentang kaburnya Roh karena tidak mungkin dia bisa kabur tanpa bantuan seseorang dan mereka mencurigai seorang pria, pria itu adalah Jae Joon. ketika Soo Ji sadar dari lamunannya ia baru menyadari itu adalah Jae Joon, dilain pihak Jae Joon juga menyadari itu adalah Soo Ji, mereka sangat terkejut.

“Ahn Soo Ji, umur 30 tahun, jurusan sastra korea di hankok university, bekerja sebagai kepala agen perjalanan di Hanmi travel dan sekarang bekerja sebagai cleaning service” kata Jae Joon menjelaskan pada rekan-rekannya. Sementara itu Soo Ji pun melakukan hal sama ia mengenalkan Jae Joon yang kuliah di hankok university mengambil jurusan afrika, setelah lulus ia belajar di Kanada dan sekarang telah menjadi kepala internasional di kantor Akuntan. (hahaha apa yang mereka laporkan salah semua, karena mereka emang bohong semua). Dari data-data yang ada masing masing dari mereka mendapatkan bukti-bukti bahwa tidak ada cleaning service bernama Soo Ji, dan Jae Joon tidak pulang dari Kanada namun Rusia. Rekan-rekan Soo Ji menganalisis bahwa Jae Joon adalah mata-mata. Soo Ji sangat Shock. Begitupun sebaliknya dipihak Jae Joon, rekan-rekannya beranggapan bahwa Soo Ji adalah mata-mata.
Dari fakta-fakta yang ada mereka mendapatkan misi yang sama untuk mendapatkan informasi. Jae Joon masih tidak percaya begitu pula Soo Ji. [jadi anggapan Soo Ji, Jae Joon itu mendekatinya karena dia ingin mendapatkan informasi-informasi penting, begitu pula sebaliknya]. Mereka dibekali alat detector untuk dipasangkan ke tubuh mereka masing-masing [Jae Joon ke Soo Ji, Soo Ji ke Jae Joon]
Mereka berdua akhirnya bertemu di sebuah restoran dengan monitoring dari rekan mereka masing masing. Mereka berdua terlihat sangat canggung.
“Apa kau masih suka pergi ke pulau Jeju? sindir Jae Joon
“Benar, memang aku tidak pergi ke pulau Jeju, namun aku setidaknya tidak menggunakan cinta seperti alasan banyak orang” jawab Soo Ji.
“Bukankah kau sudah cukup memanfaatkan aku? Kata Jae Joon dengan nada tinggi.
“Brengsek” umpat Soo Ji.
“Aku tidak seperti kalian, aku tidak hidup dengan kebohongan” kata Jae Joon.
“Hah bagaimana kau bisa bermuka 2, kau tahu segalanya itulah sebabnya kau mendekati aku?” kata Soo Ji marah. Mereka berdua akhirnya saling melampiaskan amarahnya dengan memukul-mukulkan lobster-lobster yang mereka pesan dengan palu-palu kayu.
Soo Ji meninggalkan tempat itu, namun temannya mengatakan untuk kembali dan menempelkan detector pada Jae Joon, begitu pula Jae Joon, ketua Kim menyuruhnya untuk menempelkan detector sebelum Soo Ji pergi.
Soo Ji kembali berbalik begitu pula Jae Joon, mereka berdua masing-masing bersiap untuk menempelkan alat detector ke kerah baju mereka masing-masing dengan saling berpelukan. [haha mereka lucu banget pas mau nempelin detector]. Saat berpelukan Jae Joon mengatakan “Aku akan mencintaimu selamanya” sedangkan Soo Ji berkata “Aku akan membencimu selamanya”.
Setelah detector terpasang, alat monitor mereka semua menyala.
Jae Joon stress, ia masih tak dapat menerima kenyataan bahwa Soo ji adalah mata-mata. Di jalan ia memukuli boneka balon bahkan ia tak mampu untuk menghapus foto Soo Ji di HPnya.
Sementara itu Soo Ji mendapat telepon dari Sung Joon [pacarnya]. Sung Joon meminta Soo Ji bertemu dengannya, sebelum pergi Soo Ji membuang semua barang-barang pemberian Jae Joon ke tempat sampah.
Ketua Kim melihat pergerakan Soo Ji, namun sayangnya mereka tidak bisa melacak siapa yang menelepon Soo Ji
Di lain pihak Jae Joon masih stress dan tidur di toko DVD temannya. Tanpa Jae Joon ketahui temannya menggunakan ponselnya untuk menelepon seseorang untuk membuat kesepatakan. [Jae Joon kan juga dalam pengawasan dari pihak Soo Ji, saat teman Jae Joon melakukan kesepakatan dengan orang, pihak Soo Ji berpikir Jae Joon lah yang melakukan kesepakatan, udah gitu temen Jae Joon memakai jaket Jae Joon yang ada detektornya]. Saat teman Jae Joon melakukan transaksi dengan seseorang tiba-tiba ada mobil menghampirinya dan membawanya pergi
Soo Ji pergi menemui Sung Joon, tiba-tiba ditangga dia bertemu orang yang akan menangkapanya, akhirnya terjadilah perkelahian, Soo Ji berhasil kabur, namun akibat perkelahian itu, detector Soo Ji jatuh.
Sementara itu Jae Joon asik bermain game kartu di HPnya. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu. Ia mengingat saat victor dan bawahannya bermain kartu, dia menganalisis bahwa mereka tidaklah bermain kartu namun itulah cara mereka untuk berkomunikasi [jadi seperti menggunakan sandi]

Sementara itu ketua Kim rapat bersama atasannya. Atasannya sangat marah dengan hilangnya jejak Victor dan Soo Ji, ia mengatakan untuk menutup kasus ini dan menyalahkan Jae Joon atasa kejadian itu namun ketua Kim menolak.
Tiba-tiba Hp ketua Kim berdering
“Pak, Kode mereka dalam bahasa inggris bukan dalam bahasa Rusia” kata Jae Joon memberikan penjelasan.
“Ya aku tahu, aku akan lembur malam ini”jawab ketua Kim malas.
“Aku sudah memecahkan kode itu pak, kode itu adalah Anadyr nama sebuah bar anggur di Itaewon” Jelas Jae Joon.
“Kau ini bicara apa?‼ kau tidur saja”kata ketua Kim lalu menutup teleponnya.
“Ketua, ketua” teriak Jae Joon dalam telepon.
[kasian banget Jae Joon udah gak dipercaya, bahkan ketua Kim mengira omongan Jae Joon hanya bualan]
Atasan ketua Kim tetap merayu ketua Kim agar menyerahkan kesalahan atas masalah ini ke Jae Joon, ia mengatakan ketua Kim harus memikirkan keluarganya atas masalah ini, ia menyuruh ketua Kim menyerahkan Jae Joon pada jaksa dan pergi.
“Kita sudah membicarakan hal ini pak” kata ketua Kim
“Kau masih dibutuhkan dalam tim” jelas atasan ketua Kim
“Aku akan mengambil tanggung jawab secara penuh atas masalah ini, kumohon tinggalkan tempat ini” kata ketua Kim
“Aku peringatkan, aku ini atasanmu” ancam atasan ketua Kim
“Dan aku peringatkan padamu, aku pemilik tempat ini” kata ketua Kim
Teman Jae Joon dibawa kemarkas tempat Soo Ji untuk melakukan pemeriksaan, ia memohon agar dilepaskan karena ia tak tahu apa-apa.
“Siapa dia?"tanya atasan Soo Ji
“Dia adalah teman Jae Joon, dia tertangkap karena telah menjual pil Viagra” jawab teman Soo Ji
“Jae Joon menggunakannya sebagai umpan sementara itu mereka menyerah Soo Ji”.
“Dia sangat profesianal”kata atasan Soo Ji
“Mungkin mereka memiliki mata-mata internal, dan anda mungkin memiliki banyak musuh” kata teman Soo Ji
“Jika kau tidak memiliki musuh itu berarti kau lengah”jawab atasan Soo Ji
“Mungkin Soo Ji terlalu terbuka”. Atasan Soo Ji mengatakan pada teman Soo Ji agar Soo Ji keluar dari tim dan menyuruhnya untuk istirahat.
Sementara itu Jae Joon melacak keberadaan Victor ke bar, ia merusak pengaman pintu dan masuk ke dalam bar. Ia melihat Victor dan bawahannya sedang berdiskusi tentang misi mereka. Jae Joon melihat Victor membuka kedok penyamarannya dan ternyata Victor adalah nama samaran, ia adalah seorang wanita, Jae Joon sangat terkejut melihat hal tersebut.
Ia mendekat ke arah mereka dan ingin mengambil gambar berubahan Victor. Ketika Jae Joon menekan kamera, Hp Jae Joon berbunyi “tersenyumlah”. Victor dan bawahannya menyadari hal itu.
Jae Joon keluar dengan menghindari berondongan tembakan Victor
Karena menghindari tembakan peluru, sampai2 Jae Joon tak melihat mobil patrol yang sedang melintas, alhasil Jae Joon tertabrak, untungnya Jae Joon baik2 saja. Sedangkan Victor berusaha kabur.
Sementara itu, dimarkas Soo Ji, pimpinan dan teman2nya sedang menyelidiki keberadaan Dr. Roh dari email yang ia kirim, namun tim investigasi merasa kesulitan karena Dr. Roh mengirimnya dari berbagai penjuru dunia.
Ketua Kim melalui pemeriksaan atas kegagalan misi yang terjadi, Tim investigasi memberikan beberapa pertanyaan tentang keberadaan Jae Joon dan apakah Jae Joon melakukannya sendiri, karena ingin melindungi Jae Joon, ketua Kim hanya menjawab “Aku belum bisa memverifikasinya”. Jawaban ketua Kim yang berulang2 membuat Tim investigasi marah.
“Apakau ingin dipecat” kata seorang pria.
“Jaga mulutmu bocah. Siapa yang mengajarimu?Chang Man, Dong Kyu, Joong Sun?” bentak ketua kim.
Soo Ji datang kemarkas saat direksi sedang rapat masalah keberadaan Dr. Roh.
“Mengapa aku satu2nya orang yang dikeluarkan dari Tim pak? Tanya Soo Ji kesal.
“Karena kau adalah orang yang telah dikenali, ini perintah Soo Ji” jawab teman Soo Ji. Soo Ji tak bisa berkata2 lagi, ia keluar dari ruang rapat.
Rapat dilanjutkan, dari data terlihat lokasi tepat dan selang waktu pelaksanaa misi Dr. Roh.
“Tinggal 2 jam dari sekarang, kita harus segera” perintah pimpinan.
Semua tim dari pihak Soo Ji bersiap untuk menuju ke tepat Dr. Roh, mereka berangkat dengan menggunakan helicopter.
Pada waktu yang sama, Jae Joon bersama polisi pergi mencari victor. Dalam perjalanan Jae Joon tetap berusaha menghubungi ketua Kim namun ketua Kim mematikannya.
Jae Joon akhirnya mengirimkan foto victor yang sebenarnya, ketua Kim membuka foto kiriman Jae Joon. Jae Joon menelpon sekali lagi dan ketua kim akhirnya mengangkat teleponnya. Jae Joon meminta ketua kim untuk melacak keberadan Sonya Victor.
“Aku tak bisa mengakses laptopmu, apa paswordnya? Tanya ketua Kim.
“Eeeeeee,,,Ketua bajiangan” kata Jae Joon ragu.
“Apaaa,,,awas kau” kata ketua Kim kesal.
Usai mengetahui keberadaan victor, Jae Joon segera pergi ketempat yang dituju.
Sementara itu Soo Ji yang tak diikutkan lagi dalam misi terlihat lesu di kantor. Ia tak sengaja melihat peta yang digunakan rekan2nya untuk melacak keberadaan Dr. Roh. Soo Ji berusaha membaca garis koordinat dan mengakses sandinya. Soo Ji berhasil, ia mengetahui dimana letak Dr. Roh dan segera pergi menuju Suwon.
Setelah sampai, ternyata Suwon sedang ramai dengan adanya pagelaran budaya dan suasana sangat ramai. Soo Ji berusaha mencari Dr. Roh dan ia menemukannya. Dr. Roh sedang berjalan kesuatu tempat yang sama dituju oleh victor.
Soo Ji menelepon rekan2nya.
“Mengapa kalian membawa helicopter dari Seoul ke Suwon? Tanya Soo Ji.
“Kami tidak ke suwon tapi ke busan” kata temannya.
“Apa maksudmu?Dr. Roh ada di Suwon” kata Soo Ji.
Teman2nya kaget mendengar berita dari Soo Ji, mereka akhirnya langsung menuju Suwon.
Sementara itu dari pihak Jae Joon, ketua kim bersama anak buahnya bersiap untuk menuju ke Suwon.
Jae Joon dan polisi masih berdebat.
“Mengapa aku harus mengikuti perintahmu, ini mobil polisi” kata polisi kesal
Jae Joon lalu mengambil pistol polisi itu dan mengarahkan kepadanya.
“Hei, apa yang kau lakukan? Tanya polisi takut
“Ini demi Negara, jadi turuti saja” kata Jae Joon.
Setelah sampai di suwon, Jae Jon berusaha mencari petunjuk. Ia menemukan kamera CCTV dan menelusuri akses kamera tersebut. Jae Joon membobol akses CCTV dan akhirnya mengetahui dimana victor berada.
Soo Ji yang mengikuti Dr.Roh akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan obat bius. Soo Ji diikat, ketika sadar, ia melihat Dr. Roh dan victor sedang bertransaksi.
Jae Joon dan polisi menuju tepat victor berada.
“Jangan biarkan orang keluar ataupun masuk” perintah Jae Joon. aku mengandalkanmu.
Jae Joon kemudian masuk.
Usai transaksi Victor membongkar tas Soo Ji yang hanya berisi sendok dan palu kayu.
“Heh,,apa ini senjata para agen korea” ejek victor.
Sementara itu Soo Ji menggunakan jamnya untuk membuka tali yang mengikat tangannya.
“Kau ingat aku?? 3 tahun yang lalu kita bertemu, musuh lama” kata victor sambil mengadahkan pistol kearah Soo Ji. (wanita ini yang pernah muncul di awal episode, yang sedang jogging pake baju pink)
Ketika tembakan di lepaskan ke tali yang akan menjatuhi Soo Ji, saat itu juga bertepatan tali di tangan Soo Ji terlepas. Soo Ji mengambil sendok yang jatuh dilantai untuk menjatuhkan senjata victor.
Soo Ji berusaha lari, namun ketika ia membuka pintu, pistol sudah mengarah ke kepalanya. Jae Joon datang menengadahkan pistol kea rah Soo Ji.
“Aku tak menyangka akan berakhir begini” kata Jae Joon.
Jae Joon mendekap Soo Ji dan mengarahkan pistol ke kepala Soo Ji.
“Kalian, lepaskan pistol kalian, jika tidak teman kalian akan mati” kata Jae Joon. Soo Ji terkejut.
Victor tertawa, ia lalu menembakkan pistol kearah Soo Ji, dan Jae Joon berusaha melindungi Soo Ji. Jae Joon tertembak. (emm jadi Jae Joon pikir Soo Ji adalah teman victor, dan Soo Ji menganggap Jae Joon teman Dr. Roh..hahah)
Soo Ji lemas melihat Jae Joon tertembak untuk melindunginya. Jae Joon tergeletak tak berdaya. “Sebentar lagi kau juga akan menyusulnya” kata victor. Soo Ji mengambil palu kayu dan melemparkannya ke tangan Victor. Pistol victor jatuh, mereka akhirnya terlibat bertarungan sengit.
Jae Joon sadar dan membantu Soo Ji bertarung (hahah dia pake baju anti peluru). Soo Ji menghadap victor dan Jae Joon menghadapi anak buah victor. Saat Jae Joon dan Soo Ji berusaha melindungi diri. Anak buah victor merubuhkan lantai 2 dan membuat Jae Joon dan Soo Ji bergelantungan dipatuh kepala kijang. Victor dan anak buahnya lari.
Sementara itu polisi yang ditugaskan Jae Joon untuk menjaga pintu berusaha menahan Dr. Roh yang ingin keluar. (hahha lucu banget mereka berdua, sampai dorong2an)
“Hei apa ini” kata Soo Ji sambil memegang baju anti peluru Jae Joon. Soo Ji lalu melompat dan mengejar victor. “Soo Ji, jangan berbahaya” teriak Jae Joon.
Victor berusah keluar dari pintu dengan mendorong Dr. Roh dan polisi. Polisi itu tak sanggup untuk menahan victor dan anak buahnya, hanya Dr. Roh yang mampu ia cegah. (tuh kan lucu banget mereka, sampai guling2 deh)
Victor berusaha kabur menggunakan kuda diikuti dengan anak buahnya, namun Soo Ji berhasil menjatuhkan anak buah victor dari kuda dan merebut kudanya. Anak buah victor tak kehilangan akal, dia merebut motor cros pengunjung. Jae Joon berusaha mengejar mereka. Dia akhirnya menggunakan kuda (hahah Jae Joon salah pake kuda, padahal kuda Soo Ji ma Victor itu berlari, sedangkan punya Jae Joon itu kuda santai jadi gak bisa lari..padahal Jae Joon udah berusaha nabok2 kuda biar lari tapi gak lari2,,makanya diketawain para pengunjung. Ada yang lucu lagi, motor cros yang dicuri anak buah victor bensinnya abis, makanya dia ke pom bensin dulu dan saat itu Jae Joon lewat didepannya, hahah konyol)
Jae Joon terus mengejar Soo Ji dan Victor, ia mulai panic karena anak buah victor berusaha menyusulnya. Anak buah victor mengarahkan pistol kearah Jae Joon, Jae Joon tak kehabisan akal, cambuk kuda yang ia pegang diselipkan ke roda motor cros, alhasil motor terpental jatuh. Jae Joon berhasil merebut motor cros dan segera menyusul Soo Ji.
Sementara itu Soo Ji dan victor bertarung dengan sengit (wah Soo Ji keren banget, Jae Joon mah kalah jauh, Jae Joon seorang agen tapi oon nya minta ampun klo masalah berkelahi, haha)
Jae Joon datang dan membantu Soo Ji, ia menggunakan stik bendera motor untuk senjata (itu kayak pedang2an buat anggar).
Jae Joon memberikan satu stik bendera kepada Soo Ji dan memerintahkannya untuk offensive (dulu ketika mereka pacaran Jae Joon pernah ngajarin Soo Ji main anggar, la Jae Joon minta Soo Ji melakukan itu untuk menghadapi victor). Karena kekompakan mereka berdia akhirnya victor kalah.
Victor berlari keatas menara dan membuah pedangnya. Victor kemudian mengeluarkan virus yang di belinya dari Dr. Roh.
“Jika benda ini jatuh, maka ini akan menjadi virus dan akan membunuh banyak orang termasuk kalian” kata victor, victor lalu melemparkan benda itu keudara.
Jae Joon berusaha menangkapnya, dan Soo Ji sekali lagi bertarung dengan victor. Akhirnya victor pingsan karena tendangan Soo Ji.
Soo Ji panic dan segera melihat Jae Joon.
“Jae Joon bangun, kau baik2 saja” kata Soo Ji membangunkan Jae Joon.
Jae Joon membuka matanya. Soo Ji kesal dan mendorongnya.
“Hei apa pekerjaanmu? jangan bilang kau seorang akuntan” kata soo Ji
“Pegawai negeri? Jawab Jae Joon.
“Polisi atau jaksa? Tanya Soo Ji
“NLS (sejenis agen rahasia) “ jawab Jae Joon
“Kau ini, sudah ku bilang jangan melakukan hal yang berbahaya, jadilah guru dipedesaan” lata Soo Ji menangis sambil memukul Jae Joon.
Jae Joon memeluk Soo Ji dan mereka berciuman.
Sementara itu ketua kim dan teman Soo Ji baru tiba dilokasi.
“Segera penangkapan Ah Soo Ji” kata ketua Kim.
“Ahhh,,,Soo Ji,,,”kata teman Soo Ji iri dalam helicopter.
“Segera penangkapan Lee Jae Joon” kata pimpinan Soo Ji
“Dimana Dr. Roh?
Dr. Roh dan polisi duduk berhadap-hadapan.
“Kumohon biarkan aku pergi” kata Dr. Roh terengah2.. (hahah lucu banget, sampe kecapekan mereka berdua)
“Sudah kubilang tidak bisa” kata polisi
Sementara itu polisi anti terror sudah mengepung Dr. Roh
Prolog
Sung Jon (pacar Soo Ji yang baru) mendatangi ketua kim dan ingin bergabung dengan NLS, ia ingin menjadi harimau.
Sementara itu Jae Joon sedang menyeleksi seorang wanita yang akan masuk NLS dengan trik rebut pistol (masih ingat kan pas Jae Joon masuk NLS dia diuji dengan ini juga, jadi aturan mainnya siapa yang lebih dulu mengambil pistol yang ada di meja maka dia yang menang dan Jae Joon kalah). Soo Ji akhirnya turun tangan, dengan sedikit tendangan wanita itu akhirnya dapat dikalahkan..(hahah yang benar itu ceweknya yang gak jago atau Jae Joonnya aja yang gak bisa, masak ama Soo Ji kalah)

== End ==

Note : mian baru bisa ngelarin sinop ini...

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List