Do you like this story?
Ha Ni dan Seung Jo berada ditaman. Ha Ni berbaring dipangkuan Seung Jo
“Ha Ni-ah, bangun, Aku punya sesuatu untukmu”kata Seung Jo
“Aku terlalu mengantuk untuk bangun”Ujar Ha Ni masih memejamkan matanya
“Tidak, kamu harus menerima ini” kata Seung Jo tersenyum
“Makan buah persik ini, Ha Ni, ini hadiah dariku” pinta Seung Jo mendekatkan buah itu ke bibir Ha Ni
“Tapi persik ini ... memiliki banyak bulu” kata Ha Ni, dia bersiap melahap buah persiknya.
Tapi tiba-tiba suara Seung Jo berubah menjadi kasar.
“Jika kamu lapar berhentilah untuk makan kaki boneka, kamu harus bangun?!!”teriak Seung jo pada istrinya. Ha Ni bangun dari tidurnya, dia memegang bibirnya karena ada bulu-bulu dari boneka teddy bearnya
“Persik, Aku sedang makan buah persik”Celoteh Ha Ni masih memikirkan mimpinya.
“Berhenti berbicara tentang persik, dan mengapa kamu tidak siap untuk ke kampus saja? Apakah kau akan bermalas-malasan hanya karena kamu ada kelas di sore hari ini?” tanya Seung Jo yang sudah rapi dan bersiap pergi kuliah
“Aku merasa tidak enak badan hari ini, aku mual” jawab Ha Ni
“Apa yang kamu makan kemarin?” tanya Seung Jo
“Kemarin? Kemarin adalah hari ulang tahun Min Ah, jadi.....” jawab Ha Ni berpikir
“Mintalah obat pada ibu, Dia sudah membuat sarapan dan menunggumu untuk turun.” Kata Seung Jo
“Bukankah hari ini hari Jumat? Dia bilang dia akan ada pertemuan di pagi hari.” Kata Ha Ni
“Hari ini Kamis. Aku pergi.” Pamit Seung Jo (et dah si Ha Ni harinya ajah ampe lupa, wkwkwkwkwkw)
Di meja makan, Ibu dan Ha Ni sedang makan buah Jeruk.
“Kamu bilang kamu mimpi buah Persik?”tanya Ibu
“Ya, Seung Jo memberikannya kepadaku dalam mimpi” jawab Ha Ni
“Ibu, aku sudah selesai sekarang”kata Ha Ni meletakan sumpitnya lalu mengambil buah jeruk
“Kenapa? Apa kamu merasa tidak baik?” tanya ibu
“Ya, aku merasa mual dan sakit, Aku hanya akan makan ini” jawab Ha Ni memperlihatkan jeruk yang dipegangnya
“Kamu merasa mual? Tapi kamu ingin makan jeruk yang asam?” tanya ibu antusias, Ha Ni hanya mengangguk saja.
“Hei, mungkinkah itu. . .? Apakah kamu tahu mengapa ini terjadi?” tanya ibu
“Apa ibu tahu?” tanya Ha Ni balik
“Dengan Seung Jo!!” kata ibu
“Ah! Ibu mertua!” kata Ha Ni tersipu malu
Ibu langsung menghampiri Ha Ni
“Aku tahu itu! Sebagai seseorang yang telah memiliki 2 anak, aku yakin itu! Menakjubkan, Ha Ni! Kamu akhirnya berhasil!” kata ibu langsung memeluk Ha Ni. Sementara Ha Ni masih belum mengerti maksud ibunya
“ h tunggu sebentar, aku tidak boleh berdiam diri seperti ini” kata ibu berlalu pergi, Ha Ni melanjutkan aktivitasnya memakan jeruk.
Ternyata ibu menelepon Min Ah
“Halo? Min Ah? Kamu harus sangat berhati-hati dengan Ha Ni-ku sekarang” kata Ibu
“Benarkah? Ha Ni?!” tanya Min Ah terkejut
“Itu yang aku katakan, Aku tidak tahu itu akan terjadi begitu cepat, baik.” Jawab ibu
Joo Ri terkejut menerima telepon dari Min Ah
“Wow! Apakah itu sungguhan?” tanya Joo Ri tak percaya
“Sungguh! Aku sangat terkejut ketika Ibu meneleponku! Jantungku masih berdetak!” jawab Min Ah
“Oww Oh Ha Ni, Aku tahu dia akan mengurus semua hal penting.” Kata Joo Ri
Ibu masih asyik dengan teleponnya, kali ini ibu menghubungi.......
“Halo? Apakah ini Universitas Parang? Aku hanya bertanya-tanya apakah sekolah memberikan bantuan apapun untuk ibu yang sedang hamil?” tanya ibu
“Hamil?” tanya wanita yang menerima telepon ibu
Dalam sekejap berita kehamilan Ha Ni menyebar ke seluruh kampus. Semua mahasiswa membicarakan tentang kehamilan Ha Ni. Seung Jo yang mendengarnya jadi bingung sendiri.
Kembali ke rumah keluarga Baek, Ha Ni sedang duduk di ranjangnya
“Apa yang akan Seung Jo katakan? Apa bentuk ekspresi yang akan dia tunjukkan? Jika aku tiba-tiba memanggilnya papa ... Dia akan benar-benar terkejut, mungkin. Aku, seorang ibu.” Batin Ha Ni,dia tersenyum bahagia.
Joo Ri dan Min Ah datang berkunjung untuk berbagi cerita dengan Ha Ni.
“Tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Ibu ... Aku merasa seperti ada sesuatu yang menggeliat di dalam perutku” kata Ha Ni sambil mengelus-ngelus perutnya
“Tidak mungkin” kata Min Ah
“Kau serius, tidak mungkin!” kata Joo Ri
“Tidak, aku bisa merasakannya”kata Ha Ni, dia menggeser tempat duduknya sehingga lebih dekat dengan Joo Ri dan Min Ah
“Hey, Keajaiban seperti Seung Jo dapat berkembang luar biasa cepat. Saat dia lahir dari perut ku, dia sudah mengetahui tabel perkalian!” tutur Ha Ni
“Aku jadi membayangkan seperti apa anak itu nantinya, Mereka mengatakan satu-satunya hal yang membedakan jenius dan idiot adalah sepotong kertas”kata Min Ah
“Benar, itu adalah spekulasi yang berbahaya”kata Joo Ri menambahkan
“Jadi aku sangat berharap dia menuruni otak Seung Jo”kata Ha Ni
“Wajah?” tanya Min Ah
“Itu aku!”jawab Ha Ni
“Hei, apa yang kamu bicarakan!? Wajahnya harus mengikuti ayahnya, Seung Jo” kata Joo Ri
“Bagaimana denganku?” tanya Ha Ni polos
“Apa yang kamu bicarakan? Kamu? Tidak! Itu akan menjadi masalah besar. 100% Seung Jo!” kata Joo Ri tegas menyodorkan jeruk ke mulut Ha Ni
“Aku sedang makan!”tolak Ha Ni
“Makan lebih banyak, makan lebih banyak. Kamu harus makan banyak lagi sekarang!” kata Joo Ri
Seung Jo sudah tiba dirumah. Joo Ri dan Mi Ah memberi kejutan untuk Seung Jo, mereka mengucapkan selamat pada Seung Jo.
“Apa ini?” tanya Seung Jo bingung
“Ayo sini! Cepat! Seung Jo!” ajak Joo Ri menarik lengan Seung Jo
Seung Jo digiring ke ruang tamu, disana sudah ada ibu, ayah, Ha Ni dan ayah Ha Ni.
“Selamat, Nak!” kata ibu, semuanya tertawa senang
“Apa yang terjadi?” tanya Seung Jo
“Duduklah dulu” suruh ayah
Semua sudah duduk di sofa ruang tamu
“ Apa semua ini?” tanya Seung Jo melihat banyak sekali perlengkapan bayi di meja
“Seung Jo! Bukankah ini lucu? Pakaian ini benar-benar menggemaskan!” kata ibu menunjukan baju bayi berwarna pink
“Sayang, kenapa baju ini semuanya berwarna pink?” tanya ayah
“Seung Jo, bagaimana dengan ini? Bukankah ini lucu? Itu pesawat terbang dan mobil! Dan ini, kamu bahkan bisa naik itu!” kata ayah menunjukan mainan yang dibelinya
“Sayang, itu semua seperti untuk anak laki-laki” komentar ibu
“Dia cucu pertama kita, tentu saja harus anak laki-laki.” Kata ayah
“Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja harus seorang gadis!” kata ibu, ayah dan ibu jadi ribut kecil karena masalah jenis kelamin.
“Jika seorang gadis dia akan menjadi seperti kakak ipar, Oh Ha Ni” kata Eun Jo tiba-tiba menunjuk Ha Ni
“Aku terhadap seorang gadis seperti Oh Ha Ni, satu lebih dari cukup”lanjut Eun Jo
“Baek Eun Jo!” kata ibu
Akhirnya Seung Jo membuka suaranya............
“Tunggu sebentar, Apakah kalian mengatakan Ha Ni sedang hamil?” tanya Seung Jo
“Aku kira begitu” jawab Ha Ni tersenyum malu-malu
“Apakah Kamu sudah mendapatkan pemeriksaan?” tanya Seung Jo
“Aku berbicara dengan Ibu, dan aku pikir iya”jawab Ha Ni
Ha Ni berbisik di kuping Seung Jo “Kamu ingat malam itu, malam itu hujan”
“Hal idiot macam apa yang kalian bicarakan? Kamu tidak yakin tentang itu, dan kamu hanya merasa seperti kamu sedang hamil?”tanya Seung Jo, Ha Ni hanya bisa tersenyum kecut
Seung Jo dan Ha Ni berada didalam mobil menuju rumah sakit
“Bukankah kita harus membeli kursi bayi? Dan mobil ini tampaknya sedikit kecil untuk anak kita” kata Ha Ni panjang lebar
“Mari kita pergi dengan tenang.” Kata Seung Jo tidak menanggapi perkataan istrinya
“Kamu sama sekali tidak senang bahwa kita akan memiliki anak, kan? Bayi kita dalam perut ku bisa mendengar segala yang kita katakan sekarang. Kamu benar-benar seorang ayah yang buruk!” ujar Ha Ni kesal
“Aku hanya bilang kita pergi dengan tenang”kata Seung Jo
“Lebih baik kamu berhati-hati! Kamu akan menjadi dokter seharusnya kamu tahu bahwa tiga bulan pertama adalah saat yang berbahaya. Hey kata-katamu yang tidak bijaksana itu .... aku tidak ingin mengatakannya tapi keguguran bisa saja terjadi”oceh Ha Ni
“Hei Oh Ha Ni” kata Seung Jo
“ Lupakan saja! Aku tidak lagi ingin mendengar apa yang kamu katakan. Aku ingin pergi dengan tenang!”kata Ha Ni kesal, Seung Jo hanya bisa menghela napas.
Mereka berada diruang dokter. Ha Ni terkejut mendengar keterangan dari dokter kandungan.
“Apa?! Aku tidak hamil?” kata Ha Ni terkejut karena ternyata dokter bilang dia tidak hamil
“Ya, kamu pasti tidak hamil.” Kata dokter meyakinkan, Seung Jo duduk tenang disamping Ha Ni
“Kenapa? Sesuatu dalam perut ku benar-benar bergerak. Dan aku merasa sakit dan mual juga! Aku bahkan bermimpi melahirkan!”kata Ha Ni terus terang sambil memegang perutnya
“Perut mu diisi dengan makanan yang begitu banyak. Saat itu terlalu cepat mencoba untuk mencernanya, sehingga kamu bisa merasakan gejala tersebut"kata dokter menjelaskan, Seung Jo tersenyum mendengar penjelasan dokter.
“Apa yang kamu makan didunia ini hah?”tanya Seung Jo
“Jangan terlalu kecewa, kamu masih muda. Aku sudah meresepkan obat pencernaan jadi silakan mengambilnya di apotek”kata dokter
Ha Ni dan Seung Jo berdiri berdampingan di beranda rumah.
“Untuk Ibu dan Ayah ... Dan untuk ayah ku. Aku merasa sangat menyesal untuk semua orang”kata Ha Ni
“Ini bukan salahmu. Ibu hanya pergi kelaut” kata Seung jo mencoba membesarkan hati istrinya
Ayah dan ibu duduk disofa ruang tamu, melihat semua perlengkapan bayi yang sudah mereka beli, sementara itu Eung Jo memperhatikan ibu dan ayahnya dari belakang. Eun Jo sedang melihat video bayi kecil di youtube, Eung Jo tersenyum saat melihat bayi itu bersuara.
Kembali pada Seung Jo dan Ha Ni.
“Apa kamu masih merasa tertekan?” tanya Seung Jo.
“Aku sangat gembira, Karena aku pikir aku akan memiliki bayi yang mirip sepertimu, Seung Jo.” Jawab Ha Ni
“Tidak apa-apa jika mereka mengikutimu juga, Ha Ni” kata Seung Jo
“Benarkah? Kamu mengatakan itu untuk menggodaku, bukan?” tanya Ha Ni
Seung Jo menyentuh dahi Ha Ni “Dahi ini datar, dan mereka mencari mata yang agak mengantuk ... mereka tidak buruk.” Kemudian Seung Jo memukul pelan dahi Ha Ni
“Kenapa kamu memukulku?” tanya Ha Ni
“Tapi.. Tapi aku sangat berharap mereka tidak mewarisi otakmu”kata Seung Jo, Ha Ni tersenyum kesal mendengarnya
“Menjadi ayah dari anak yang seperti Oh Ha Ni, kedengarannya menyenangkan” kata Seung Jo lagi
“Menghiburku dengan kata-kata hanya karena ini tidak terjadi ... Kamu berpikir aku tidak bisa menyadarinya?” tanya Ha Ni kesal
“Hey, Kamu tidak mempercayai kata-kata suamimu? Baik, Oh Ha Ni, aku akan menunjukan seperti apa diriku” kata Seung Jo langsung menggendong Ha Ni
“Hey!” protes Ha Ni
“Hari ini akan menjadi malam yang spesial”kata Seung Jo
“Apa yang kamu lakukan!? Lepaskan hey!”protes Ha Ni,
Seung Jo tidak mendengarkan perkataan Ha Ni, dia malah terus menggendong istrinya itu masuk kedalam kamar.
“Ha Ni-ah, bangun, Aku punya sesuatu untukmu”kata Seung Jo
“Aku terlalu mengantuk untuk bangun”Ujar Ha Ni masih memejamkan matanya
“Tidak, kamu harus menerima ini” kata Seung Jo tersenyum
“Makan buah persik ini, Ha Ni, ini hadiah dariku” pinta Seung Jo mendekatkan buah itu ke bibir Ha Ni
“Tapi persik ini ... memiliki banyak bulu” kata Ha Ni, dia bersiap melahap buah persiknya.
Tapi tiba-tiba suara Seung Jo berubah menjadi kasar.
“Jika kamu lapar berhentilah untuk makan kaki boneka, kamu harus bangun?!!”teriak Seung jo pada istrinya. Ha Ni bangun dari tidurnya, dia memegang bibirnya karena ada bulu-bulu dari boneka teddy bearnya
“Persik, Aku sedang makan buah persik”Celoteh Ha Ni masih memikirkan mimpinya.
“Berhenti berbicara tentang persik, dan mengapa kamu tidak siap untuk ke kampus saja? Apakah kau akan bermalas-malasan hanya karena kamu ada kelas di sore hari ini?” tanya Seung Jo yang sudah rapi dan bersiap pergi kuliah
“Aku merasa tidak enak badan hari ini, aku mual” jawab Ha Ni
“Apa yang kamu makan kemarin?” tanya Seung Jo
“Kemarin? Kemarin adalah hari ulang tahun Min Ah, jadi.....” jawab Ha Ni berpikir
“Mintalah obat pada ibu, Dia sudah membuat sarapan dan menunggumu untuk turun.” Kata Seung Jo
“Bukankah hari ini hari Jumat? Dia bilang dia akan ada pertemuan di pagi hari.” Kata Ha Ni
“Hari ini Kamis. Aku pergi.” Pamit Seung Jo (et dah si Ha Ni harinya ajah ampe lupa, wkwkwkwkwkw)
Di meja makan, Ibu dan Ha Ni sedang makan buah Jeruk.
“Kamu bilang kamu mimpi buah Persik?”tanya Ibu
“Ya, Seung Jo memberikannya kepadaku dalam mimpi” jawab Ha Ni
“Ibu, aku sudah selesai sekarang”kata Ha Ni meletakan sumpitnya lalu mengambil buah jeruk
“Kenapa? Apa kamu merasa tidak baik?” tanya ibu
“Ya, aku merasa mual dan sakit, Aku hanya akan makan ini” jawab Ha Ni memperlihatkan jeruk yang dipegangnya
“Kamu merasa mual? Tapi kamu ingin makan jeruk yang asam?” tanya ibu antusias, Ha Ni hanya mengangguk saja.
“Hei, mungkinkah itu. . .? Apakah kamu tahu mengapa ini terjadi?” tanya ibu
“Apa ibu tahu?” tanya Ha Ni balik
“Dengan Seung Jo!!” kata ibu
“Ah! Ibu mertua!” kata Ha Ni tersipu malu
Ibu langsung menghampiri Ha Ni
“Aku tahu itu! Sebagai seseorang yang telah memiliki 2 anak, aku yakin itu! Menakjubkan, Ha Ni! Kamu akhirnya berhasil!” kata ibu langsung memeluk Ha Ni. Sementara Ha Ni masih belum mengerti maksud ibunya
“ h tunggu sebentar, aku tidak boleh berdiam diri seperti ini” kata ibu berlalu pergi, Ha Ni melanjutkan aktivitasnya memakan jeruk.
Ternyata ibu menelepon Min Ah
“Halo? Min Ah? Kamu harus sangat berhati-hati dengan Ha Ni-ku sekarang” kata Ibu
“Benarkah? Ha Ni?!” tanya Min Ah terkejut
“Itu yang aku katakan, Aku tidak tahu itu akan terjadi begitu cepat, baik.” Jawab ibu
Joo Ri terkejut menerima telepon dari Min Ah
“Wow! Apakah itu sungguhan?” tanya Joo Ri tak percaya
“Sungguh! Aku sangat terkejut ketika Ibu meneleponku! Jantungku masih berdetak!” jawab Min Ah
“Oww Oh Ha Ni, Aku tahu dia akan mengurus semua hal penting.” Kata Joo Ri
Ibu masih asyik dengan teleponnya, kali ini ibu menghubungi.......
“Halo? Apakah ini Universitas Parang? Aku hanya bertanya-tanya apakah sekolah memberikan bantuan apapun untuk ibu yang sedang hamil?” tanya ibu
“Hamil?” tanya wanita yang menerima telepon ibu
Dalam sekejap berita kehamilan Ha Ni menyebar ke seluruh kampus. Semua mahasiswa membicarakan tentang kehamilan Ha Ni. Seung Jo yang mendengarnya jadi bingung sendiri.
Kembali ke rumah keluarga Baek, Ha Ni sedang duduk di ranjangnya
“Apa yang akan Seung Jo katakan? Apa bentuk ekspresi yang akan dia tunjukkan? Jika aku tiba-tiba memanggilnya papa ... Dia akan benar-benar terkejut, mungkin. Aku, seorang ibu.” Batin Ha Ni,dia tersenyum bahagia.
Joo Ri dan Min Ah datang berkunjung untuk berbagi cerita dengan Ha Ni.
“Tapi setelah mendengar apa yang dikatakan Ibu ... Aku merasa seperti ada sesuatu yang menggeliat di dalam perutku” kata Ha Ni sambil mengelus-ngelus perutnya
“Tidak mungkin” kata Min Ah
“Kau serius, tidak mungkin!” kata Joo Ri
“Tidak, aku bisa merasakannya”kata Ha Ni, dia menggeser tempat duduknya sehingga lebih dekat dengan Joo Ri dan Min Ah
“Hey, Keajaiban seperti Seung Jo dapat berkembang luar biasa cepat. Saat dia lahir dari perut ku, dia sudah mengetahui tabel perkalian!” tutur Ha Ni
“Aku jadi membayangkan seperti apa anak itu nantinya, Mereka mengatakan satu-satunya hal yang membedakan jenius dan idiot adalah sepotong kertas”kata Min Ah
“Benar, itu adalah spekulasi yang berbahaya”kata Joo Ri menambahkan
“Jadi aku sangat berharap dia menuruni otak Seung Jo”kata Ha Ni
“Wajah?” tanya Min Ah
“Itu aku!”jawab Ha Ni
“Hei, apa yang kamu bicarakan!? Wajahnya harus mengikuti ayahnya, Seung Jo” kata Joo Ri
“Bagaimana denganku?” tanya Ha Ni polos
“Apa yang kamu bicarakan? Kamu? Tidak! Itu akan menjadi masalah besar. 100% Seung Jo!” kata Joo Ri tegas menyodorkan jeruk ke mulut Ha Ni
“Aku sedang makan!”tolak Ha Ni
“Makan lebih banyak, makan lebih banyak. Kamu harus makan banyak lagi sekarang!” kata Joo Ri
Seung Jo sudah tiba dirumah. Joo Ri dan Mi Ah memberi kejutan untuk Seung Jo, mereka mengucapkan selamat pada Seung Jo.
“Apa ini?” tanya Seung Jo bingung
“Ayo sini! Cepat! Seung Jo!” ajak Joo Ri menarik lengan Seung Jo
Seung Jo digiring ke ruang tamu, disana sudah ada ibu, ayah, Ha Ni dan ayah Ha Ni.
“Selamat, Nak!” kata ibu, semuanya tertawa senang
“Apa yang terjadi?” tanya Seung Jo
“Duduklah dulu” suruh ayah
Semua sudah duduk di sofa ruang tamu
“ Apa semua ini?” tanya Seung Jo melihat banyak sekali perlengkapan bayi di meja
“Seung Jo! Bukankah ini lucu? Pakaian ini benar-benar menggemaskan!” kata ibu menunjukan baju bayi berwarna pink
“Sayang, kenapa baju ini semuanya berwarna pink?” tanya ayah
“Seung Jo, bagaimana dengan ini? Bukankah ini lucu? Itu pesawat terbang dan mobil! Dan ini, kamu bahkan bisa naik itu!” kata ayah menunjukan mainan yang dibelinya
“Sayang, itu semua seperti untuk anak laki-laki” komentar ibu
“Dia cucu pertama kita, tentu saja harus anak laki-laki.” Kata ayah
“Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja harus seorang gadis!” kata ibu, ayah dan ibu jadi ribut kecil karena masalah jenis kelamin.
“Jika seorang gadis dia akan menjadi seperti kakak ipar, Oh Ha Ni” kata Eun Jo tiba-tiba menunjuk Ha Ni
“Aku terhadap seorang gadis seperti Oh Ha Ni, satu lebih dari cukup”lanjut Eun Jo
“Baek Eun Jo!” kata ibu
Akhirnya Seung Jo membuka suaranya............
“Tunggu sebentar, Apakah kalian mengatakan Ha Ni sedang hamil?” tanya Seung Jo
“Aku kira begitu” jawab Ha Ni tersenyum malu-malu
“Apakah Kamu sudah mendapatkan pemeriksaan?” tanya Seung Jo
“Aku berbicara dengan Ibu, dan aku pikir iya”jawab Ha Ni
Ha Ni berbisik di kuping Seung Jo “Kamu ingat malam itu, malam itu hujan”
“Hal idiot macam apa yang kalian bicarakan? Kamu tidak yakin tentang itu, dan kamu hanya merasa seperti kamu sedang hamil?”tanya Seung Jo, Ha Ni hanya bisa tersenyum kecut
Seung Jo dan Ha Ni berada didalam mobil menuju rumah sakit
“Bukankah kita harus membeli kursi bayi? Dan mobil ini tampaknya sedikit kecil untuk anak kita” kata Ha Ni panjang lebar
“Mari kita pergi dengan tenang.” Kata Seung Jo tidak menanggapi perkataan istrinya
“Kamu sama sekali tidak senang bahwa kita akan memiliki anak, kan? Bayi kita dalam perut ku bisa mendengar segala yang kita katakan sekarang. Kamu benar-benar seorang ayah yang buruk!” ujar Ha Ni kesal
“Aku hanya bilang kita pergi dengan tenang”kata Seung Jo
“Lebih baik kamu berhati-hati! Kamu akan menjadi dokter seharusnya kamu tahu bahwa tiga bulan pertama adalah saat yang berbahaya. Hey kata-katamu yang tidak bijaksana itu .... aku tidak ingin mengatakannya tapi keguguran bisa saja terjadi”oceh Ha Ni
“Hei Oh Ha Ni” kata Seung Jo
“ Lupakan saja! Aku tidak lagi ingin mendengar apa yang kamu katakan. Aku ingin pergi dengan tenang!”kata Ha Ni kesal, Seung Jo hanya bisa menghela napas.
Mereka berada diruang dokter. Ha Ni terkejut mendengar keterangan dari dokter kandungan.
“Apa?! Aku tidak hamil?” kata Ha Ni terkejut karena ternyata dokter bilang dia tidak hamil
“Ya, kamu pasti tidak hamil.” Kata dokter meyakinkan, Seung Jo duduk tenang disamping Ha Ni
“Kenapa? Sesuatu dalam perut ku benar-benar bergerak. Dan aku merasa sakit dan mual juga! Aku bahkan bermimpi melahirkan!”kata Ha Ni terus terang sambil memegang perutnya
“Perut mu diisi dengan makanan yang begitu banyak. Saat itu terlalu cepat mencoba untuk mencernanya, sehingga kamu bisa merasakan gejala tersebut"kata dokter menjelaskan, Seung Jo tersenyum mendengar penjelasan dokter.
“Apa yang kamu makan didunia ini hah?”tanya Seung Jo
“Jangan terlalu kecewa, kamu masih muda. Aku sudah meresepkan obat pencernaan jadi silakan mengambilnya di apotek”kata dokter
Ha Ni dan Seung Jo berdiri berdampingan di beranda rumah.
“Untuk Ibu dan Ayah ... Dan untuk ayah ku. Aku merasa sangat menyesal untuk semua orang”kata Ha Ni
“Ini bukan salahmu. Ibu hanya pergi kelaut” kata Seung jo mencoba membesarkan hati istrinya
Ayah dan ibu duduk disofa ruang tamu, melihat semua perlengkapan bayi yang sudah mereka beli, sementara itu Eung Jo memperhatikan ibu dan ayahnya dari belakang. Eun Jo sedang melihat video bayi kecil di youtube, Eung Jo tersenyum saat melihat bayi itu bersuara.
Kembali pada Seung Jo dan Ha Ni.
“Apa kamu masih merasa tertekan?” tanya Seung Jo.
“Aku sangat gembira, Karena aku pikir aku akan memiliki bayi yang mirip sepertimu, Seung Jo.” Jawab Ha Ni
“Tidak apa-apa jika mereka mengikutimu juga, Ha Ni” kata Seung Jo
“Benarkah? Kamu mengatakan itu untuk menggodaku, bukan?” tanya Ha Ni
Seung Jo menyentuh dahi Ha Ni “Dahi ini datar, dan mereka mencari mata yang agak mengantuk ... mereka tidak buruk.” Kemudian Seung Jo memukul pelan dahi Ha Ni
“Kenapa kamu memukulku?” tanya Ha Ni
“Tapi.. Tapi aku sangat berharap mereka tidak mewarisi otakmu”kata Seung Jo, Ha Ni tersenyum kesal mendengarnya
“Menjadi ayah dari anak yang seperti Oh Ha Ni, kedengarannya menyenangkan” kata Seung Jo lagi
“Menghiburku dengan kata-kata hanya karena ini tidak terjadi ... Kamu berpikir aku tidak bisa menyadarinya?” tanya Ha Ni kesal
“Hey, Kamu tidak mempercayai kata-kata suamimu? Baik, Oh Ha Ni, aku akan menunjukan seperti apa diriku” kata Seung Jo langsung menggendong Ha Ni
“Hey!” protes Ha Ni
“Hari ini akan menjadi malam yang spesial”kata Seung Jo
“Apa yang kamu lakukan!? Lepaskan hey!”protes Ha Ni,
Seung Jo tidak mendengarkan perkataan Ha Ni, dia malah terus menggendong istrinya itu masuk kedalam kamar.
Bersambung ke Episode 4, Ha Ni terbakar api cemburu :D
0 comments:
Post a Comment