Do you like this story?
Ha Ni berada di ruang kelas prakter perawat, dia sedang mencoba untuk mengambil darah salah satu temannya, teman-teman Ha Ni yang berada disitu tegang, Ha Ni sangat gugup,keringat dingin meluncur di wajahnya, korban Ha Ni pun sangat takut. Saat Ha Ni hendak menusukan jarum suntik, Ha Ni tak sanggup, dia malah menjatuhkan jarumnya.
Ha Ni menundukan wajahnya ke meja, Seung Jo datang dan memberikan sekaleng minuman.
“Apa yang salah?”tanya Seung Jo
“Aku terlalu takut, aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak akan pernah bisa melakukannya. Aku benar-benar benci suntikan” kata Ha Ni menceritakan apa yang dialaminya hari ini.
“Ada orang yang harus disuntik oleh mu, apa yang kau takutkan?”tanya Seung Jo
“Maksudku memberikan suntikan merupakan tugas dasar dari perawat. Kamu tidak akan disuntik. Apa yang akan kamu lakukan jika orang yang akan disuntik terlalu takut untuk melakukannya?”kata Seung Jo panjang lebar
“Tapi apa yang bisa aku lakukan jika aku mulai gemetar saat memegang jarum?”tanya Ha Ni
“Jika kamu takut maka kamu harus menyerah, Jangan menjadi beban bagi orang lain. Kamu menjadi seorang perawat karena ... Aku bilang aku akan menjadi dokter” jawab Seung Jo
“Tidak! Ini tidak seperti itu! Hei, bagaimana bisa suamiku sendiri mengatakan hal-hal seperti itu!?”tanya Ha Ni
“Kau yang bilang kau akan menyerah terlebih dahulu”kata Seung Jo
Ha Ni menundukan wajahnya ke meja, Seung Jo datang dan memberikan sekaleng minuman.
“Apa yang salah?”tanya Seung Jo
“Aku terlalu takut, aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak akan pernah bisa melakukannya. Aku benar-benar benci suntikan” kata Ha Ni menceritakan apa yang dialaminya hari ini.
“Ada orang yang harus disuntik oleh mu, apa yang kau takutkan?”tanya Seung Jo
“Maksudku memberikan suntikan merupakan tugas dasar dari perawat. Kamu tidak akan disuntik. Apa yang akan kamu lakukan jika orang yang akan disuntik terlalu takut untuk melakukannya?”kata Seung Jo panjang lebar
“Tapi apa yang bisa aku lakukan jika aku mulai gemetar saat memegang jarum?”tanya Ha Ni
“Jika kamu takut maka kamu harus menyerah, Jangan menjadi beban bagi orang lain. Kamu menjadi seorang perawat karena ... Aku bilang aku akan menjadi dokter” jawab Seung Jo
“Tidak! Ini tidak seperti itu! Hei, bagaimana bisa suamiku sendiri mengatakan hal-hal seperti itu!?”tanya Ha Ni
“Kau yang bilang kau akan menyerah terlebih dahulu”kata Seung Jo
“Tapi tetap!Jika kamu tidak akan membantu ..."ucap Ha Ni kesal
"Kemudian temukanlah seseorang atau sesuatu untuk berlatih. Aku tidak punya niat ... bekerja sama dengan perawat yang tidak bisa memberikan suntikan" kata Seung Jo kemudian pergi meninggalkan Ha Ni yang kesal dengan ucapan suaminya itu.
"Kemudian temukanlah seseorang atau sesuatu untuk berlatih. Aku tidak punya niat ... bekerja sama dengan perawat yang tidak bisa memberikan suntikan" kata Seung Jo kemudian pergi meninggalkan Ha Ni yang kesal dengan ucapan suaminya itu.
Ha Ni sudah berada dirumah, dia sedang browsing di internet mencari manusia yang mau dijadikan korban suntikannya, saat dalam proses pencarian, Ha Ni mengingat sesuatu dan langsung merogoh isi kantongnya untuk mengambil ponselnya.
Ha Ni janjian bertemu dengan Joo Ri di taman, mereka duduk di tangga.
"Ada apa, pagi-pagi sekali? Dan kenapa di sini, dari semua tempat?" tanya Joo Ri yang baru tiba
"Wow, Ini adalah makanan ringan dan biskuit yang sangat aku suka!" kata Joo Ri langsung duduk disebelah Ha Ni
"Makanlah!" kata Ha Ni, Joo Ri pun memakan makanan yang dibawa Ha Ni
"Apa hari ini, hari yang istimewa? kamu keluar lebih awal ini hanya untuk memberikan ini padaku?" tanya Joo Ri curiga
"Apa yang kamu bicarakan? karena aku sibuk dengan pelatihan praktis. Dan aku merasa sepertinya aku merindukan temanku yang tercinta hari ini!" kata Ha Ni menjelaskan
"Itu saja?" tanya Joo Ri masih curiga
"Joo Ri" kata Ha Ni
"hemm"
"Kita berteman baik, kan?" tanya Ha Ni hati-hati
"Tentu saja!" jawab Joo Ri
"Kita punya hati yang terbakar dan persahabatan yang terbakar! Oh Ha Ni, Dok Go, Min Ah, Jung Ju Ri, adalah 3 sahabat baik" kata Joo Ri melanjutkan, Ha Ni langsung memeluk Joo Ri.
"Benar? makanlah! makanlah!!" kata Ha Ni menyuruh Joo Ri memakan semua makanan yang dibawanya.
Ha Ni mengeluarkan semua peralatan suntiknya, dia tersenyum ke arah Joo Ri.
"Kamu ingin beberapa suplemen gizi?" tanya Ha Ni sambil menunjukan sekantung infus berisi suplemen
"Ha Ni!" kata Joo Ri agak takut, diam-diam Ha Ni mengambil jarum dari kotak peralatannya.
"Aku takut jarum suntik" kata Joo Ri takut
"Aku akan memastikan ini tidak sakit." Kata Ha Ni sambil mengeluarkan jarum suntiknya dan menunjukannya di hadapan sahabatnya itu.
"Hei Ha Ni, Ha Ni. Oh ya ampun apa yang salah dengan mu, Ha Ni!?" kata Joo Ri berlalu kabur
"Hei, Jung Joo Ri" teriak Ha Ni
Joo Ri berlalu kabur meninggalkan Ha Ni, secepat kilat. Ha Ni hanya bisa menatap kepergian Joo Ri
Ha Ni berjalan menyusuri ruko-ruko sambil menggendong boneka teddy bear di pundaknya, semua orang memperhatikan Ha Ni. Ha Ni mengingat kejadian saat dia bertemu dengan Min Ah.
"Teman ku tercinta, Aku punya suatu permintaan" kata Ha Ni
"Kamu perlu lengan ku, kan?" tanya Min Ah yang sudah mengetahui niat Ha Ni
"Inilah sebabnya kau sahabatku!" kata Ha Ni senang
"Tentu saja, kita berteman!" kata Min Ah
"Aku mendengar semuanya dari Joo Ri. Ini hadiah untukmu" kata Min Ah memberikan boneka teddy bear pada Ha Ni
"Apa yang kau dengar?" tanya Ha Ni
"Ha Ni, di dunia ini mana ada orang yang mau memberikan lengannya untuk di suntik secara sukarela, jadi berlatihlah dengannya" kata Min Ah menjelaskan
"Dengan dia?" tanya Ha Ni melirik boneka disebelah Min Ah
"Lakukanlah dengan baik, Oh Ha Ni berjuang!!!" kata Min Ah menyemangati sahabatnya itu, Ha Ni menatap boneka itu. bonekanya berkedip, hahahaha
End of flashback
Ha Ni sedang berlatih menyuntik dikamar dengan bantuan teddy bear-nya. Seung Jo melihat istrinya berlatih dari balik pintu. Ha Ni mengeluarkan jarum suntiknya dengan mata yang sedikit terpejam dia berhasik menusukan jarumnya di lengan teddy bear.
Ha Ni sangat senang karena dia berhasil (-,-!). Seung Jo yang melihatnya tertawa.
Ha Ni sangat senang karena dia berhasil (-,-!). Seung Jo yang melihatnya tertawa.
"Tak perlu terlalu takut. Baik-baik saja." kata Ha Ni
"Oh Ha Ni, Kamu akan menusukku dengan jarum, bagaimana mungkin aku tidak takut?" kata teman Ha Ni yang menjadi korbannya hari ini.
"Tidak, aku akan melakukannya lebih baik saat ini. Aku sudah berlatih" kata Ha Ni meyakinkan temannya.
Ha Ni mengeluarkan jarumnya.
"Hey, turniket, ikatkan turniket itu pertama" kata teman Ha Ni mengingatkan Ha Ni yang melupakan langkah pertama.
"Benar, benar" kata Ha Ni langsung mengikatkan selang kecil yang bernaman turniket itu.
"Tolong tenanglah" pinta si korban, Ha Ni mengangguk
Ha Ni bersiap untuk menusukan jarum, dia masih terlihat tegang. Korban Ha Ni pun sama tegangnya. Ha Ni menusukan jarumnya dan korbannya berteriak.......
Ha Ni duduk ditempat tidurnya, dia menatap teddy bear-nya dengan kecewa. Seung Jo masuk ke dalam kamar.
"Apakah duduk di sana akan memecahkan masalah?"tanya Seung Jo
"Disini? Praktek. Praktek ditangan ini" kata Seung Jo menyodorkan tangannya.
"Seung Jo..." kata Ha Ni
"Sebelum aku berubah pikiran. cepat" kata Seung Jo
"Yeah" kata Ha Ni tersenyum
"Pertama kau akan mengikat turniket ini" kata Ha Ni sambil mengikatkan turniketnya seperti pita
"Hey Oh Ha Ni, siapa yang memintamu mengikat turniket ini seperti pita?" tanya Seung Jo
"Oh, hah itu benar, itu benar" kata Ha Ni membetulkan bentuk ikatannya
"Perhatikan dengan seksama. Kamu mengikatnya 8 ~ 10 cm dari tempat jarum akan disuntikkan. Jika kamu mengikatnya terlalu ketat bisa terjadi hilangnya sirkulasi di arteri. Jadi hati-hati." kata Seung Jo mengajari istrinya
"Baiklah" kata Ha Ni mengerti, dan mengikat turniketnya
"Kamu mengikatnya terlalu ketat!" kata Seung Jo
"Oh, maaf" kata Ha Ni ingin membetulkan ikatannya
"Tidak apa-apa! lanjutkan!" kata Seung Jo
"kemudian pak, silakan membuka dan menutup kepalan tangan kamu sebanyak usia mu" kata Ha Ni
"Disini" kata Seung Jo mengakhiri aktivitas membuka menutup.
"Ya, Aku tidak melihat pembuluh darah" kata Ha Ni, kemudian Ha Ni memukul-mukul tangan Seung Jo.
"hey lihatlah ada 3 pembuluh darah! jarum perlu disuntikan dibagian yang benar, jadi carilah pembuluh yang paling tegak. pembuluh ini akan memudahkanmu menyuntik nanti. Lihat yang ini, jadi di sini." kata Seung Jo menunjukan letak pembuluh darahnya.
"Suntik disini?" tanya Ha Ni mulai tegang, dia mengambil jarum suntiknya.
"Hey, kamu tidak akan mendisinfeksikannya (membersihkan kuman) terlebih dahulu?" tanya Seung Jo
"Benar, Disinfeksi" kata Ha Ni baru nyadar
Ha Ni membersihkan bagian yang akan disuntikan. lalu dia mengeluarkan jarum suntiknya.
"Ini akan menyakitkan" kata Ha Ni, Seung Jo ketakutan melihatnya. Ha Ni juga gemetaran, lalu Ha Ni menyuntik Seung Jo. Seung Jo teriak.....
"Aku menyuntikmu" kata Ha Ni
"Hey apa darahnya keluar?" tanya Seung Jo tak berani melihat keadaan tangannya.
"Tidak" kata Ha Ni memegang jarumnya
"Hey, darahnya tidak keluar" kata Ha Ni panik
"hey, tarik keluar, tarik keluar" pinta Seung Jo panik.
Beberapa saat kemudian, tangan Seung Jo sudah biru-biru, karena dipakai Ha Ni praktek.
"Dimana lagi yang bisa kamu suntikkan?!" tanya Seung Jo saat Ha Ni memegang tangan Seung Jo yang biru-biru.
"Disini" kata Seung Jo menyodorkan tangan kanannya.
"Ini yang terpenting, Hal ini tidak bisa terlalu dibangkitkan. Pembuluh darah adalah bagian yang dekat dengan kulit. Serendah mungkin, seperti terbang." kata Seung Jo memberikan instruksi
"Rendah, seperti terbang?" tanya Ha Ni
"Yeah. Seperti pesawat mendarat, perlahan-lahan." kata Seung Jo meberikan perumpamaan
"Seperti pesawat mendarat, perlahan-lahan. Ahh, aku mendapatkannya. Kamu harus menjelaskannya seperti itu" kata Ha Ni mengerti maksud Seung Jo.
Ha Ni menusukan jarumnya, Seung Jo teriak lagi....
"Hey, ini seperti menerjang" kata Seung Jo
"Itu darah, aku berhasil, itu darah, itu darah" kata Ha Ni bersorak senang karena dia berhasil
Seung Jo berlari keluar kamar menuju ruang tamu, menghindari Ha Ni
"Mengapa dia terus menyuntikku?" tanya Seung Jo pada dirinya sendiri
Seung Jo melihat tangannya yang biru-biru dan penuh dengan plaster.
"Aku bisa gila" gerutu Seung Jo
"Seung Jo" panggil Ha Ni yang muncul dengan peralatan suntiknya
"Jika aku melakukannya sekali lagi, aku benar-benar berpikir aku bisa ingat" pinta Ha Ni
"Jika aku melakukannya sekali lagi, aku benar-benar berpikir aku bisa ingat" pinta Ha Ni
"Dimana lagi kamu akan menyuntikku?" tanya Seung Jo
"Ditempat dimana kamu memiliki pembuluh darah." jawab Ha Ni yang langsung menghampiri Seung Jo
"Hei, kenapa kamu menjadi seperti ini?" tanya Seung Jo takut, Dia menggeser-geser tempat duduknya karena takut disuntik Ha Ni. Seung Jo mengalihkan perhatian Ha Ni lalu kabur, Ha Ni mengejar suaminya itu. Mereka main kejar-kejaran.
Tiba-tiba Eun Jo datang " Aku pulang".
"Adik ipar, kamu sudah pulang" kata Ha Ni menyembunyikan jarum suntiknya di balik tubuhnya.
Seung Jo hanya gelene-geleng kepala mengerti maksud istrinya itu, Ha Ni tersenyum penuh arti pada Eun Jo, sementara Eun Jo yang baru pulang tidak mengerti apa-apa.
Bersambung ke Episode 3, Ha Ni hamil???
0 comments:
Post a Comment