Do you like this story?
Yang Guo, Qi Ke Zhong dan Yu Ping pulang dari berjalan-jalan disambut tatapan acuh mama Ke Zhong. Berusaha menyenangkan mamanya, Ke Zhong mengajak mamanya dalam rencana liburan mereka ke Shanghai sekalian mengunjungi ayah mereka di sana. Namun mamanya menolak, Ny. Qi ternyata sudah punya rencana lain, pesta penyambutan untuk Yu Ping. Qi Da Ge berusaha protes pada mamanya yang semena-mena mengubah rencana mereka, tapi Ny. Qi tak bergeming.
Yang Guo merasa tak enak dan cemas soal pesta namun Yu Ping menghiburnya,.
"Tenanglah Ke Zhong pasti akan menjagamu. dan aku juga ada di sana"kata Yu Ping penuh sayang (tapi ga bisa ngapa-ngapain ).
"Tenanglah Ke Zhong pasti akan menjagamu. dan aku juga ada di sana"kata Yu Ping penuh sayang (tapi ga bisa ngapa-ngapain ).
Malam menjelang, Yu Ping berniat akan memberikan permen untuk Yang Guo, ia hampir mengetuk pintu kamar Yang Guo namun urung. Ia dengan ragu memilih mengetuk kamar Ke Zhong.
Ke Zhong mempersilahkan Yu Ping masuk, terlihat sekali keragu-raguan di wajah Yu Ping. Yu Ping akhirnya memberanikan diri mengutarakan maksudnya, ia minta agar Ke Zhong mau mendandani Yang Guo untuk pesta esok. Ke Zhong dengan yakin menjawab ia sudah menyiapkan segalanya termasuk butik untuk mengurus pakaian Yang Guo.
Tapi bagi Yu Ping itu belum cukup, "kau sudah berbicara padanya? sepertinya kau harus lebih banyak mensupportnya". Yu Ping menekankan terutama kecemasan Yang Guo akibat Ny. Qi.
"Sepertinya kau sudah terlalu mencampuri urusan kami. Sebaiknya kau lebih punya banyak waktu untuk memikirkan Hui Fan saja bukankah kalian sudah berbaikan lagi".
"Kau jangan terlalu percaya gosip di media... aku dan dia sudah tak mungkin lagi"sanggah Yu Ping, tanpa sengaja ia menjatuhkan kotak permennya. Yu Ping buru-buru mengambil kotak permen itu sebelum Ke Zhong bertanya-tanya.
Malam pesta pun tiba. Ny. Qi sengaja membuat pesta itu untuk memperkenalkan Ke Zhong ke gadis-gadis kelas atas yang menurutnya sepadan untuk Ke Zhong.
Di tengah keriuhan pesta, hanya satu cocok yang di cari Yu Ping, yaitu Yang Guo. Pada saat yang sama Ke Zhong masih menunggu Yang Guo yang tak kunjung datang. Namun mamanya tidak peduli dia sengaja terus memperkenalkan Ke Zhong pada para tamu kalangan atas.
Sementara itu, Yang Guo yang grogi dengan baju yang dikenakannya mencari Ke Zhong dengan badan terbungkus selimut. Saat di dengarnya Yu Ping (yang cemas Yang Guo tak juga turun lalu menyusul ke atas) memanggil namanya, Yang Guo langsung sembunyi masuk ke kamar Ke Zhong takut terlihat Yu Ping.
Yu Ping yang tak menemukan Yang Guo dikamarnya melihat ujung selimut terjepit di pintu kamar Ke Zhong. Ia membuka pintu tepat saat Yang Guo berusaha menarik selimutnya yang terjepit. Bisa di tebak, Yang Guo langsung menabrak dinding.
"Kenapa kau menabrak dinding?"tanya Yu Ping tanpa dosa.
"Kenapa kau membuka pintu?"balas Yang Guo kesal. Ia makin merapatkan selimutnya meminta Yu Ping tak mendekat. Ia mohon agar Yu Ping mau membantunya mengatakan pada Ke Zhong ia tak bisa ikut pesta.
"Ada apa? bukankah gaunmu bagus?... coba kulihat".
"Jangan ke sini!!" Yang Guo menghindar, tapi Yu Ping juga keukeuh ia menarik selimut ingin tahu apa yang di sembunyikan Yang Guo.
Yang Guo tak mau kalah, setelah sempat berputar karena selimutnya di tarik, ia langsung bersembunyi di balik tirai.
Akhirnya Yang Guo mengaku malu dengan baju yang dikenakannya, dia tak berani turun, "Bagaimana kalau orang mengiraku seorang pelacur karena bajuku ini?... aku juga takut kena flu!!" (wkwkwk, ini juga yang selalu jadi pertanyaanku, kalo cewek pake baju seksi apa mereka tuh gak masuk angin?... ai)
"Jadi kau menganggap Ke Zhong itu seleranya buruk?!".
"Bukan begitu maksudku" Yang Guo tak enak.
"Begini saja kau seharusnya percaya seleraku khan? Jika aku berkata tak apa-apa kau harus menurut"kata Yu Ping berusaha meyakinkan. Akhirnya Yang Guo perlahan-lahan keluar dari balik tirai...Yu Ping terpana.. (apalagi belahan dadanya rendah tuh hihihi-teh Nana) melihat Yuang Guo memakai gaun malam cantik berwarna merah.
Melihat Yu Ping menatapnya tanpa kata, Yang Guo tambah yakin ia tak pantas pakai baju itu, Yu Ping buru-buru menyanggahnya, "kau cantik "puji Yu Ping.
"Benarkah?"
"mmm" Yu Ping mengangguk terus meyakinkan.
"Terima kasih" Yang Guo tersenyum, ia kini sudah lebih PD.
Yu Ping melihat kejanggalan dari penampilanYang Guo yang ternyata masih memakai sepatu kets. Dia lalu menyuruh Yang Guo memakai sepatu yang telah disiapkan. Yang Guo ragu memakai sepatu hak itu, "aku tak bisa pakai ini saja?".
Yu Ping dengan gemas mencubit hidung Yang Guo, "akan terlihat aneh". (waaah Yu Ping sekarang cari-cari kesempatan mulu nih-ai).
Dengan sedikit berkeluh kesah, Yang Guo mencoba memakainya dan terjatuh pada langkah pertama. Yu Ping segera menangkapnya (ehm..mesra bangeett-Nana).
Saat tahu Yang Guo belum pernah memakai high heels sebelumnya, Yu Ping lalu mengajari Yang Guo cara memakai sepatu hak. Ia dengan lembut membantu Yang Guo mengenakan sepatunya, lalu membimbingnya berdiri dan mengajarinya berjalan.
"Fokus pada tumitmu, dan gunakan kaki depan untuk melangkah"kata Yu Ping sambil memegangi Yang Guo.
"Tataplah aku, berjalanlah dengan percaya iri seperti singa"anjut Yu Ping lagi membuat Yang Guo pun terbius perkataannya. Yang Guo pun mulai bisa berjalan dan tak merasa sakit lagi.
"Fokus pada tumitmu, dan gunakan kaki depan untuk melangkah"kata Yu Ping sambil memegangi Yang Guo.
"Tataplah aku, berjalanlah dengan percaya iri seperti singa"anjut Yu Ping lagi membuat Yang Guo pun terbius perkataannya. Yang Guo pun mulai bisa berjalan dan tak merasa sakit lagi.
Untuk mengetes kemampuan Yang Guo, meraka mencoba gerakan berputar berdansa (yaaah kok mesranya mereka terlambat siiihh-Nana).
Sementara itu di lantai pesta, Ke Zhong terus menatap jam tangannya dan sepertinya mama Ke Zhong punya rencana, dia memerintahkan kepala pelayan menjalankan rencana.
Kepala pelayan lalu mencari Yang Guo ke atas. Sempat kikuk dengan kedatangan Kepala Pelayan, Yu Ping pamit duluan ke bawah meninggalkan Yang Guo untuk touch up riasannya.
Kepala pelayan menawarkan Yang Guo minuman, lalu dengan "sengaja" menumpahkan minuman jus itu ke gaun Yang Guo. Yang Guo panik..."mati aku....".
Ny. Qi yang tahu rencananya sudah berjalan, mengancam Ke Zhong agar tidak meninggalkan pesta dan segera mengajak seorang gadis untuk berdansa. Ia tak mempermasalahkan siapapun yang akan dipilih Ke Zhong asal bukan Yang Guo yang menurutnya tak bakalan ikut pesta.
Ke Zhong mencari-cari Yang Guo. Lalu dia melihat Yu Ping. Yu Ping memberikan tanda bahwa Yang Guo baik-baik saja.
Ny. Qi salah, Yang Guo tetap keluar menuju pesta dengan coat untuk menutupi gaunnya. Melihat tatapan aneh gadis-gadis di pesta padanya, Yang Guo berubah pikiran, ia akan kembali ke kamarnya. Belum sempat pergi, seorang pelayan memintanya membuka coat dan menitipkan padanya. Yang Guo terpaksa membukanya dengan malu, terdengar tawa dari gadis-gadis di sekitarnya.
Ternyata alih-alih memakai gaun mahal dari Ke Zhong, Yang Guo sekarang memakai gaun animal print murahan milik Yan Ling. Yang Guo berencana memarahi Yan Ling karena telah menyarankannya memakai baju itu. Flashback Yang Guo menelpon Yan Ling dengan panik meminta saran karena gaunnya terkena tumpahan minuman.
Yang Guo tahu ia sudah tak bisa mundur lagi, ia berjalan tertatih-tatih dengan high heelsnya di iringi tatapan gadis-gadis yang memandang rendah penuh mengejek dan menyindirnya. Yang Guo berusaha fokus dan mengingat ajaran Yu Ping, ia mulai memejamkan mata dan berjalan dengan anggun. Tapi sindiran salah satu gadis menggoyahkannya. Ia berputar bermaksud kembali keluar dari area pesta, namun kaki gadis itu sengaja menjegalnya hingga terjatuh.
Yu Ping dan Ke Zhong yang mendengar keriuhan itu segera berlari mendekat, namun Ke Zhong yang lebih dulu sampai dan langsung membantu Yang Guo bangun.
Ke Zhong kesal pada gadis-gadis di sana, "Kalian ini gadis terhormat tapi suka menetertawakan orang lain!". Kata-kata Ke Zhong efektif membuat para gadis terdiam, ia lalu menanyakan keadaan Yang Guo. Yang Guo memberi isyarat ia baik-baik saja dan segera membalikkan badan untuk keluar dari pesta namun Ke Zhong menahannya dan menaikkan dagunya, "Yang Guo maukah kau berdansa denganku?"
"Aku tidak bisa, aku ini memalukan".
"Aku juga tak bisa dansa.... jika kau menolak, aku malah yang akan malu" Ke Zhong lalu menuntun Yang Guo perlahan ke tengah pesta di iringi tatapan para gadis lain. Yu Ping segera berlalu dari tempat itu.
Dengan tertatih-tatih, Ke Zhong dan Yang Guo berdansa di iringi tatapan para tamu. Dari kejauhan mama Ke Zhong nampak keki dan kesal. Sedangkan di sisi yang lain terlihat Yu Ping menatap dengan perasaan sedih.
Dalam hatinya Yu Ping berkata pada Yang Guo, "Berdansalah dengan sepenuh hatimu, cinderellaku. Malam ini biar jadi momen indahmu. Biarkanlah sementara orang-orang yang mengejekmu dan memandangmu sebelah mata. Saat ini dunia adalah milikmu dan dia." Yu Ping dengan sedih melanjutkan "Namun seluas apapun dunia dalam mataku hanya kau yang terlihat".
Yu Ping lalu menjauh dan pergi menyendiri di luar. "Berbahagialah dengannya Yang Guo, aku selayaknya ikut bahagia jika kau bahagia. Namun mengapa aku tak merasa bahagia..." Yu Ping teringat momen-momen bersama Yang Guo termasuk momen terakhir mereka saat mengajari Yang Guo berjalan.
Yu Ping mengeluarkan permen dari sakunya, ia mengingat Yang Guo sangat menyukai permen, "Namun sekarang dia bukan untukku..." Dengan sedih Yu Ping memakan permen itu sendiri..ia lalu menangis...runtuh sudah ketegaran Yu Ping kehilangan gadis yang di cintainya.
Tiba waktunya untuk Yu Ping pulang. Ke Zhong ke kamar Yu Ping yang tengah packing untuk persiapan kembali ke Taiwan. Ke Zhong memberikan oleh-oleh yang dipersiapkan mamanya untuk Yu Ping.
Mereka mengobrol. Ke Zhong mengingatkan Yu Ping untuk menghubungi Hui Fan sebelum pulang. Yu Ping menolak, Ke Zhong akan mengatakan hal lain lagi tapi Yu Ping menahannya, ia mengaku walau tak menjalin hubungan lagi, tapi dalam hatinya Hui Fan selalu punya tempat.
Yu Ping lalu duduk, ia mulai menyadari sesuatu, "Apa kau dulu menyukai Hui Fan?"
"Ah kamu bercanda", Ke Zhong sebenernya terkejut dengan pertanyaan Yu Ping itu.
"Maaf mungkin kau berpikir dulu aku mengambil Hui Fan darimu"lanjut Yu Ping lagi, tapi Ke Zhong berhasil menyanggah. Yu Ping sempat mengingatkan Ke Zhong untuk menjaga Yang Guo.
Tiba-tiba Ke Zhong mendapatkan telepon penting. Dia harus segera pergi, hingga Yang Guo lah yang mengantar Yu Ping ke luar rumah.
Yang Guo berterima kasih atas bantuan Yu Ping selama ini mengatasi "bencana" dari Ny. Qi.
"Jika kau ada kesulitan lagi jangan sungkan aku akan siap"kata Yu Ping.
"Qi Da Ge pasti akan membantuku di sini".
Yu Ping tiba-tiba teringat posisi dia bukan apa-apa bagi Yang Guo. Dia lalu merangkul Yang Guo berusaha tetap menjadi saudara.
Yu Ping lalu berpamitan sambil memegang dan mengusap kepala Yang Guo agar tetap baik-baik saja (pengen dong diusap kepala jugaaaa-Nana).
Yu Ping pergi naik taksi, ia terus menatap lewat jendela belakang berusaha tak melepaskan pandangannya dari Yang Guo. Saat makin jauh ia akhirnya duduk dengan benar, hehe. Ternyata itu supir taksi yang sama yang tempo hari mengantar Yu Ping. Melihat Yu Ping diantar wanita, supir taksi mengira Yu Ping kali in berhasil mendapatkan kekasihnya. Namun wajah Yu Ping terlihat sedih
"Jadi ternyata tidak, mengapa? bukankah anda begitu tampan?".
"Aku terlambat".
"Tenanglah ada banyak gadis cantik lainnya".
"Tapi hanya ada satu Yang Guo"bisik Yu Ping dalam hati...
Setelah mengantar Yu Ping, Yang Guo kembali masuk ke rumah. Ia berakting membayangkan reaksi kakaknya saat mendengar ia berkencan dengan Ke Zhong. Saat masih tersenyum-senyum sendiri dengan hayalannya, Yang Guo kaget melihat Ny. Qi menunggunya.
"Kamu ini Yang Guo khan?!"
"Ya, bibi... kau bisa memanggilku Yang Guo"jawabYang Guo cerah sambil duduk di sofa.
"Siapa yang menyuruhmu duduk?" Yang Guo kaget langsung berdiri, Ny. Qi melanjutkan perkataannya, "Aku sangat tak menyukaimu, sangat sangat tidak suka!!... lihat rambutmu, kau tak pernah menyisirnya kan?.... bajumu, seperti tidak disetrika.... Singkatnya, penampilanmu, karaktermu, sama sekali jauh dari harapanku! ................ tapi tak ada cara lain, Ke Zhong kami telah menceburkan dirinya dalam masalah besar. Sebagai mamanya, aku tidak bisa menolak keputusan anakku. Aku harus menghargai dan menolongnya......"
Alih-alih mendengarkan omelan Ny. Qi dan sakit hati, Yang Guo malah membayangkan dirinya anak SD yang sedang di omeli dan di hukum gurunya. Ia bahkan membayangkan tangan Ny. Qi seperti Kobra yang bersiap mematuknya, wkwkwk.
Tanpa tahu isi kepala Yang Guo, Ny. Qi tetap melanjutkan, "Untuk menghindari anakku dari tertawaan orang, aku tak punya pilihan selain harus mengajarimu, merubahmu dan membentukmu menjadi seseorang yang baru yang lebih cocok dengan anakku.. ."kata Ny. Qi berapi-api.
Yang Guo membayangkan dirinya harus memisahkan kacang hijau menggunakan sumpit, wkwkwk, kapan selesainya? lamunannya terhenti saat Ny. Qi menepukkan tangannya, "Jadi mulai saat ini kita kan melakukan program MAKE OVER!"
Yang Guo menganga......
0 comments:
Post a Comment