Do you like this story?
Han Kang mendekat perlahan dan tertegun melihat bayangan Ji Hyun pada sosok Yi Kyung. Han Kang dengan langkah perlahan mendekati Ji Hyun yang sedang memainkan piano.
Lalu hang kang bertanya pada Yi kyung . “ Siapa kamu”?.
Yi kyung(ji hyun) pun langsung kaget saat hang kang menegur nya, dengan memasang muka bertanya –tanya .
“Siapa dirimu?Apakah kau Ji Hyun?” tatap Han Kang frustasi. Ji Hyun tentu saja kaget.
“Kau Ji Hyun bukan!” paksa Han Kang. Ji Hyun menjadi gugup, bagaimanpun dia tidak boleh membuka siapa diri dia sebenarnya, jika tidak maka waktu dia selama 49 hari langsung punah.
“Apa yang kau katakan!” teriak Ji Hyun masih berusaha menutupi kegugupannya. Han Kang ikut berteriak bahwa lagu yang barusan dimainkan oleh Ji Hyun (Yi Kyung) dulu pernah dimainkan saat sekolah di Jinnan.
“Aku melihatmu saat memainkannya” teriak Han Kang. Ji Hyun sontak terkejut karena tidak menyangka akan hal itu. Ji Hyun masih berusaha menenangkan dirimu sendiri.
“Sikap mu, bahasa tubuhmu, dan ekspresimu, semuanya milik Ji Hyun” kata Han Kang sambil menatap tajam Ji Hyun.
Ji Hyun memegang kalungnya, dan tetap menyangkal habis-habisan. Dan Ji Hyun berpura-pura dia bersekolah di Chuncheon.
“Apakah ini masuk akal? Bagaimana bisa kau mengatakan aku orang lain?”
“Aku tahu ini tidak masuk akan tapi..” Han Kang berhenti berbicara, kehabisan kata-kata. “Hanya perasaan aku yang merasakan demikian! Walaupun kau bukan Shin Ji Hyun namun kenapa aku merasa seperti Shin Ji Hyun! Kenapa aku bisa merasakan seperti itu!” teriak Han Kang lagi-lagi tidak menutupi rasa frustasinya.
Ji Hyun mulai goyah. Manager Oh datang dan menyaksikan semuanya. Manager Oh yang merasa keadaan semakin tidak mengenakan berusaha meredakan ketegangan diantara mereka. Han Kang pergi meninggalkan Ji Hyun. Tentunya dengan hati yang kacau balau!
“ Seharusnya kau tidak menyentuh piano, ini merupakan peninggalan ibu Han Kang setelah dia meninggal “.
Ji Hyun keluar restoran dan hanya berdiri berdiam diri, namun hal yang sama dilakukan Han Kang. Mereka hanya dipisahkan sebuah tembok.
Han Kang, bagaimana kau bisa tahu? Batin Ji Hyun.
pada saat yang sama han kang pun membatin
pada saat yang sama han kang pun membatin
Itu tidak masuk akal, aku pasti sudah seperti orang gila! batin Han kang
Han Kang melangkah dan dirinya berhadapan dengan Ji Hyun (kembali), keduanya saling diam,saling dengan perasaan masing-masing. Ji Hyun berusaha menghilangkan suasana ketegangan diantara mereka, “Sepertinya aku mengingatkan kepada temanmu bukan?”
Han Kang hanya mengiyakan.
Han Kang hanya mengiyakan.
Ji Hyun berniat pergi namun Han Kang mencegahnya, dan sebelum Ji Hyun pergi Han Kang meminta nomor telepon Ji Hyun (Yi Kyung), Han Kang meminta Ji Hyun paling tidak memberikan kabar jika terjadi sesuatu kepada dia sejak kejadian ji Hyun tiba-tiba pergi begitu saja.
Ji Hyun beralasan bahwa dirinya kemarin tidak enak badan dan memilih beristirahat. Han Kang mengatakan bahwa Ji Hyun tidak berada dirumah. Ji Hyun sadar bahwa orang yang datang adalah Han Kang. Ji Hyun mendadak jengkel karena merasa Han Kang hanya mengkhawatirkan sosok yi Kyung. Lagi-lagi Ji Hyun salah paham lagi, sepertinya dia orang yang paling tidak perasa menyangkut perasaan lawan jenis. He’s totally like you Ji Hyun! Cant’s you see???Sigh.
Han Kang kembali keruangannya, dan mengambil gelang. Sepertinya gelang tersebut memiliki masa lalu bersama Ji Hyun. Hang Kang semakin binggung dengan perasaannya.
Ji Hyun berjalan pulang dengan langkah lunglai karena dia merasa Han Kang hanya menyukai Yi Kyung dan tidak ada seorangpun peduli terhadapnya, bahkan tidak seorang temanpun.
Seseorang yang benar-benar mencintaku hanya ayah dan ibuku, kata Ji Hyun sedih.
Ji Hyun memutuskan untuk ketoko roti Seo Woo. Ji Hyun berniat membeli roti untuk ayahnya. Seo Woo menghampiri Ji Hyun (Yi Kyung). Seo Woo mengajak Ji Hyun untuk mencicipi roti resepnya. Ji Hyun mencicipi rotinya dan Seo Woo mengatakan bahwa reaksinya sama dengan teman Seo Woo. Ji Hyun merasa ada kesempatan untuk berbicara mengenai dirinya. Namun mendadak Seo Woo memotong ji Hyun.
“Termos itu, kenapa bisa berada ditanganmu?” Tanya Seo Woo penuh selidik. “In Jung apakah menjalin hubungan dengan kakakmu?”. Ji Hyun merasa kebingungan, namun dia menyangkal pertanyaan Seo Woo.
“Lantas kenapa kau bisa mendapatkan termos itu? Apa in Jung meminjamkannya kepadamu” Seo Woo benar-benar penasaran. Ji Hyun akhirnya meminta Seo Woo untuk menanyakan kepada In Jung sendiri.
Seo Woo menyangka Ji Hyun menyembunyikan atas permintaan In Jung. Tergurat rasa kecewa di wajah Seo Woo.
Seo Woo, tampaknya kau perlahan-lahan mulai melupakan aku, batin Ji Hyun.
Dirumah sakit, ibu Ji Hyun menyiapkan makanan untuk ayah Ji Hyun. Namun, ayah Ji Hyun merasa padangannya mulai kabur dan tangannya mulai tidak bisa dikontrol. Ayah Ji Hyun mengalami serangan mendadak dan merasa kesakitan didepan ibu Ji Hyun. Sontak, IbuJi Hyun panic.
Sementara itu Min Ho dan In Jung sedang makan bersama. In Jung berbicara mengenai kenangan mereka berdua saat dulu. In Jung mengajak Min Ho untuk bepergian setelah makan, namun Min Ho menolaknya secara halus karena harus kerumah sakit dan aka nada rapat.
“Oppa, kumohon jangan berbicara mengenai masalah kantor ataupun Ji Hyun didepan aku” pinta In Jung. Min Ho berkata akan melakukannya. Dan In Jung mengaku akan mengundurkan diri perusahaan besok pagi, rupanya In Jung tidak tahan karena dikantor beredar rumor mengenai roh ji Hyun yang menghantui tidak terima saat acara penandatanganan surat pengalihan perusahaan.
“Itu hanya cap nama yang terjatuh dari meja” kata Min Ho mencoba menenangkan In Jung.
“Namun bagaimanapun, kejadian tersebut mencegahmu mewarisi perusahaan dan menunda penansferan” Kata In Jung.
Ji Hyun datang kerumah sakit. Sebelumnya, Ji Hyun berlatih dulu bahwa dia benar-benar merupakan teman Ji Hyun. Ji Hyun membawa roti yang dibelinya dari toko Seo Woo.
Ji Hyun bukan main syok saat melihat ayahnya terbaring diranjang, disampaing tubuhnya yang koma.
Ayah, kenapa kau seperti ini? Apa kau merasa sakiit? Apa karena aku kau merasa kelelahan ayah? Ji Hyun hanya bisa membatin penuh Tanya, menahan kesedihan.
Disaat bersamaan, Min Ho datang kerumah sakit. Langkahnya terhenti saat melihat Ji Hyun (Yi Kyung) yang berjalan gontai dan menundukan kepala. Ji Hyun baru tersadar saat langkahnya terhenti melihat Kang Min Ho dihadapannya. Kemarahan kembali menyergap dirinya. Air matanya tak mampu ditahan Ji Hyun. Kang Min Ho! Kau masih punya nyali untuk datang kesini! Kata Ji Hyun dalam hati. Kau disini karena urusan wasiat bukan?. Ji Hyun menatap Min Ho penuh kebencian.
“Apa sesuatu terjadi?” Tanya Min Ho tanpa disadari perasaan Ji Hyun sesungguhnya. Ji Hyun berniat berlalu meninggalkan Min Ho, namun ditahannya tangan Ji Hyun oleh Min Ho.
“Lepaskan tanganku!” gumam Ji Hyun. “Aku hanya cemas”.
Ji Hyun mengehentakan tangan yang dipegang Min Ho dan berlalu meninggalkan Min Ho.
Sesampainya Min Ho diruangan, Ibu Ji Hyun mengatakan kepada Min Ho betapa ketakutannya dia tadi saat berhadapan dengan kolaps-nya ayah Ji Hyun. “Dr. Joo mengakatan bahwa ayah Ji Hyun hanya kecapaian bekerja” kata Ibu Ji Hyun.
Ayah Ji Hyun yang telah sadar member isyarat kepada Min Ho agar tidak mengatakan apapaun kepada Ibu Ji Hyun. Min Ho serba salah. Rupanya ibu Ji Hyun merasa ada yang disembunyikan suaminya. Ayah Ji Hyun langsung menginsterupsi dan meminta istrinya untuk memanggil perawat. Ibu Ji Hyu memaksa suaminya untuk memeriksakan secara menyeluruh kesehatannya, namun ayah Ji Hyun bersikeras menolaknya. Jelas Min Ho dihadapakan pada pilihan yang sulit.
“Brain tumor?!” kata ibu Ji Hyun tak percara apa yang didengarnya dari mulut Min Ho. Akhirnya Min Ho memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada ibu Ji Hyun.
“Ibu, aku tahu kau sangat syok, tapi kita harus membuat ayah Ji Hyun untuk setuju dioperasi”
Ibu Ji Hyun jelas masih syok, dan tidak mampu menahan tanggisnya.
Dikejahuan, Ji Hyu melihat Min Ho bersama ibunya. Ji Hyu merasa marah kepada Min Ho karena mengira Min Ho sedang berbohong kepada ibunya sehingga Ibunya menanggis tersedu-sedu. Ji Hyun refleks ingin mengampiri ibunya saat ibunya hampir terjatuh tak sadarkan diri, namun Ji Hyun mengurungkan tindakannya.
Apa yang sebenarnya mereka bicarakan? Gumam Ji Hyun penasaran.
Seo Woo yang tidak mendapat informasi apapun dari Ji Hyun (Yi Kyung) balik menginterogasi In Jung. Seo Woo mengatakan bahwa Yi Kyung tidak memilki saudara laki-laki. In Jung terkejut saat mendengar pernyataan Seo Woo.
Kau bertemu dengan Song Yi Kyung? Tanya In Jung terbelalak kaget.
Aku merasa kau menyuruhnya untuk tidak berkata apapun kepada siapaun, apa sebenarnya apa yang kau sembunyikan? Kata seo Woo penasaran.
In Jung jelas kesal dengan apa yang dilakuakan Seo Woo dan membentaknya bahwa dia akan mengatakan semuanya saat waktunya tiba.
Lagi pula aku tahu lelaki tersebut! Lanjut Seo Woo. Sontak In Jung makin terkejut dibuatnya.
Dia seperti Min Ho! Ucap Seo Woo.
In Jung tegang, dan gugup. Sentak dia menyangkalnya. Seo Woo akhirnya meminta maaf dan berkata bahwa hal tersebut tidak mungkin. Belum tahu Seo Woo ini rupanya,hahaha. In Jung meminta Seo Woo untuk tidak bertanya lagi.
Ibu Ji Hyun berada diisamping suaminya dan Ji Hyun. Memandangi mereka berdua yang terbaring berdampingan tak berdaya. Ibu JI Hyun menanggis sesegukan. Pikirannya semakin kacau menghadapi kenyataan. Bagaimanapun ibu Ji Hyun harus kuat menghadapinya bukan? Episode yang paling banyak
Adegan menyedikan.
Waktu yang tersisa 26 hari, 4 jam, 56 menit.
Roh Ji Hyun dengan tidak sabarnya menunggu kepulangan Yi Kyung. Ji Hyun berbicara kepada Scheduler, namun Scheduler mengingatkan bahwa kehidupan Yi Kyung harus menjadi prioritas. Dia meminta Scheduler untuk datang. Scheduler langsung jengkel atas permintaan Ji Hyun.
Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa?! Teriak Scheduler. Ji Hyun balik emosi dan bertanya kenapa Scheduler selalu marah-marah kepada dirinya. Apa aku telah melakukan kesalahan? Tanya Ji Hyun.
Tidak! Tidak! Tidak! Tidak!! Teriak Scheduler dengan gayanya yang khas. Karena aku meolongmu, aku terkena hukuman, waktu ku diperpanjang selama satu minggu! Selama 5 tahun aku tidak pernah melanggar peraturan, namun demi dirimu aku melakukannya! Ujar Scheduler penuh kekesalan.
Ji Hyun meminta maaf kepadanya, dan Scheduler meminta Ji Hyun untuk tidak menelepon dirinya lagi.
Hanya melihat wajahmu saja aku merasa frustasi!
Namun tanpa berdosanya, Ji Hyun meminta Scheduler untuk memeriksa apa yang dilakukan Yi Kyung, tentu saja Scheduler menolaknya mentah-mentah,lantas menghilang.
Yi kyung rupanya menemui dr. Noh untuk memeriksakan diri apakah dia seorang sleepwalker.
=Flashback=
Disebuah padang rumput yang luas, sepasang pasangan yang sedang bersantai. Itulah Yi Kyung bersama kekasihnya. Mereka tampak mesra dan gurat cinta terlihat jelas diwajah mereka. Sang pria yang entah wajahnya mirip dengan Scheduler tampak bahagia begitupun dengan Yi Kyung. Atau apakah Scheduler dulunya merupakan kekasih Yi Kyung?
=Flasback End=
Setelah diperiksa dr. Oh memberitahukan hasil pemeriksaannya.
“Dari pemeriksaan, gelombang otak terlihat normal, namun ada tanda keresahaan dipikiran anda atau kelainan emosi juga dapat menyebabkan penyakit sleepwalking, aku sarankan untuk perawatan hipnoptis” ujar dr. Noh kepada Yi Kyung.
Han Kang masih saja gundah dan terfikir baying –bayang Yi Kyung (Ji Hyun) terus. Teringat pada sifat-sifat Ji Hyun yang berada didalam sosok tubuh yang dikenalnya sebagai Yi Kyung.
Han Kang dikejutkan dengan datangnya pelayannya yang mengajaknya makan. Han Kang bertanya apa Yi Kyung sudah datang? Pelayan tersebut menggeleng. Han Kang terbelalak, Jam berapa sekarang? Kenapa dia belum datang?
Han Kang tentu saja kesal, Kemarin dia seperti ini paling tidak hari ini datang tepat waktu!
Mendadak Han Kang teringat perilaku Ji Hyun saat Seo Woo mengabarkan Han Kang bahwa ayah Ji Hyun akan memberikan perusahaannya kepada min Ho. Sikap Ji Hyun yang terlihat aneh, dan pergi begitu saja dari hadapan Han Kang.
“Apakaha dia pulang sebelum jam 11 karena ayahnya sakit? “ ucapa Han Kang panic karena cemas.
Han Kang berusaha untuk menghubungi Ji Hyun (Yi Kyung) namun tak dibalasnya. Han Kang sontak jengkel.
Sementara itu, roh Ji Hyun mondar-mandir di kamar Yi Kyung. Ji Hyun sedang memikirkan ayahnya yang tak pernah meragukan Min Ho, dan Ji Hyun harus mencari cara agar mecegah rencana Min Ho. Brankas! Tapi bagaimana aku bisa membukanya?
Sedang tidak jauh dari rumah Yi Kyung, Han Kang berada dimobil. Membulatkan tekad untuk menemui Yi Kyung atau lebih tepatnya Ji Hyun.
Han Kang berpapasan dengan Yi Kyung dan kali ini benar-benar sosok Yi Kyung.
“Song Yi Kyung” panggil Han Kang saat Yi Kyung hanya melewati Han Kang begitu saja. Tentu saja Yi Kyung tidak kenal siapa Han Kang.
“Kenapa kau berpua-pura tidak mengenalku!” Tanya Han Kang keheranan.
“Anda siapa” ucap Yi Kyung. Tentu saja Han Kang terkejut bukan kepalang. Hah?. Yi Kyung berlalu dari hadapan Han Kang. Dan Han Kang pun tidak habis pikir, apa mereka kembar? Duga Han Kang.
Yi Kyung pulang dalam keadaan kelelahan, roh Ji Hyun langsung menyambutnya. Dia bertanya kepada Yi Kyung kenapa terlambat? Waktu Ji Hyun semakin sedkit namun yang harus dilakukan Ji Hyun semakin banyak. Unni aku mohon kepada mu untuk kembali tepat waktu ya, pinta Ji Hyun.
Han Kang yang masih berada di mobilnya masih keheranan atas sikap Yi Kyung. Apa mereka kembar? Namun ditepisnya pikiran tersebut karena seingat Han Kang bahawa Yi Kyung (Ji Hyun) pernah mengatakan bahwa dia tidak memiliki saudara. Perhatian Han Kang teralihkan saat sosok Ji Hyun (Yi Kyung) berlari dan pergi naik taksi.
Diperusahaan, akhirnya ayah Ji Hyun benar-benar mewasiatkan perusahaan kepada Min Ho dihadapan dr. Joo dan pengacaranya. Sedang In Jung heran kenapa ayah Ji Hyun berubah pikiran? Tiba-tiba In Jung mendapat panggilan dari ibu Ji Hyun untuk datang kerumahnya.
Ternyata Seo Woo pun dipanggil oleh ibu Ji Hyun. Ibu Ji Hyun meminta bantuan mereka berdua. Keduanya pun kebinggungan maksud ibu Ji Hyun.
“Ayah Ji Hyun selalu menganggap kalian seperti anak sendiri, aku mohon untuk membujuknya ayah Ji Hyun untuk melakukan operasi” kata ibu Ji Hyun lemah.
Kedunya sontak kaget. Operasi apa?
“Ayah Ji Hyun menderita tumor otak” lanjut ibu Ji Hyun menahan tanggis. In Jung lah yang sebenarnya sangat syok mendengar berita tersebut. “Dia tidak mau mendengar Min Ho, bahkan diriku” ujar ibu Ji Hyun.
Min Ho menemui seseorang, dan membicarakan rencana mereka.
“Direktur tidak akan hidup lama lagi, setelah satu atau dua bulan seluruh asset akan jatuh ketangan diriku sehingga kita tidak perlu berusaha lebih keras untuk membuat perusahaan bangkrut dan jatuh” kata Min Ho.
Sepertinya orang tersebut merupakan penadah gelap saham-saham perusahaan. (bahasanya susah dijelaskan.mian). Orang tersebut meminta Min Ho untuk tidak perlu cemas, dan memintanya untuk menjalankan tugasnya.
Saya akan permudah lagi, sepertinya Min Ho ingin membuat bangkrut perusahaan Ayah Ji Hyun dengan mengambil alih tanah milik Ji Hyun, namun rupanya ayah Ji Hyun malah mewariskan seluruh asset kepada Min Ho, dan Min Ho berniat menjual murah seluruh asset itu ke kepada orang tersebut.
In Jung menelepon Min Ho untuk segera menemuinya. Mereka berjanji untuk bertemu di rumah mereka.
Sementara itu, rupanya Ji Hyun mengendap-endap memasuki apartemen Min Ho, dank arena dia masih memiliki kunci dari Min Ho. Ji Hyun berniat membuka brankas milik Min Ho. Namun dia tetap gagal. Sontak Ji Hyun kaget saat mendengar langkah orang masuk.
Ji Hyun berpura-pura terkejut sambil membawa cucian Min Ho. Dan Min Ho pun tak kalah terkejutnya. Ji Hyun beralasan dia hanya pergi begitu saja dan meninggalkan pekerjaannya dirumah Min Ho, jadi dia berniat menyelesaikannya sembunyi-sembunyi. Smart girl!
Tiba-tiba seseorang membuka pintu apartemen Min Ho, aha! In Jung, siapa lagi. Got you Kang Min Ho!.
Min Ho menarik Ji Hyun kedalam kamarnya dan memintanya untuk tidak keluar. Min Ho terkejut dengan teriakan In Jung yang memanggilnya oppa. Ji Hyun merasa muak. Ji Hyun menganggukan kepala kepada Min Ho yang secara jelas dia benar-benar tegang.
Min Ho berniat membawa in Jung berbicara keluar apartemen, namun In Jung menolaknya.
“Oppa, kenapa kau tidak bilang bahwa ayah Ji Hyun mengidap tumor otak !” sembur In Jung. “Oppa, aku dengar kau sudah mengetahuinya, dan alasan itulah ayah Ji Hyun menandatangani surat wasiat hari ini kenapa kau tidak mengatakan kepadaku?” lanjut In Jung penuh emosi.
Namun yang paling terguncang dengan kabar ini yaitu Ji Hyun yang mendengarnya dibalik kamar. Dia benar-benar terpukul!
“Oppa, cepat umumkan kebangkrutan perusahaan!” bujuk In Jung.
Min Ho yang sebenarnya tegang karena berfikri bahwa Yi Kyung pasti sudah mendengar semuanya. Kebuka kedoknya maksudnya!huek. Min Ho marah kepada In Jung.
“Opaa, kenapa kau seperti ini? Apa karena semuanya tidak berjalan sesuai recana? Aku mohon pikirkan aku juga! “ teriak In Jung penuh kemarahan.
Min Ho berusaha menenangkan emosi In Jung.
“ Setelah Ji Hyun koma, semuanya tidak berarti untukku!”
Min Ho memeluk In Jung dan mengetahui benar apa yang dirasakan In Jung.
“Maka cepat umumkan kebangkrutan perusahaan dan serahkan semuanya kepada Hyuk Sung (orang penadah tadi)” In Jung memaksa Min Ho karena hidupnya kini seperti di neraka. Tentu saja!
Sedang Ji Hyun menutup mulut agar tangisnya tidak pecah dan terdengar mereka. Min Ho mengajak In Jung pergi. Min Ho kembali kekamarnya dan menguncinya.
Sedang Ji Hyun memandangnya tanpa ekspresi. Min Ho memandang Ji Hyun. Sedang Ji Hyun memberikan isyarat akan tetap diam. Sementara Min Ho berganti pakaian, Ji Hyun membelakangi Min Ho, terlihat jelas rasa kemarahan kepada Min Ho. Kalo sudah ada pistol sudah ditembak tuh Min Ho!
Ji Hyun terkejut saat mendengar Min Ho memencet kode untuk membuka brankas. Dokumen telah diambil Min Ho.
Ji Hyun berusaha bersikap biasa-biasa saja.
“Aku akan menjelaskan situasinya nanti” ujar mIn Ho kepada Ji Hyun sebelum pergi.
Sepeninggal Min Ho, Ji Hyun tak mampu lagi menahan tanggisnya. Ji Hyun terjatuh dan dia menanggis tersedu-sedu sambil memanggil nama ayahnya. Ayah, apa yang harus aku lakukan?! -Adegan yang buat aku ikut menanggis-
Min Ho menemui Hyuk Song. Sebelum aku mengambil alih semua asset perusahaan, kebangkrutan tidaklah mungkin! Kata Min Ho. Rupanya Min Ho tidak mengindahkan permintaan in Jung!
Ji Hyun berjalan dengan langkah gontai. Dia tidak mengindahkan penggilan Kang Min Ho, Han Kang, dan yang paling membuat geli, semua memakai suara Scheduler.
Tanpa sadar Ji Hyun melangkah ke restoran Han Kang.
Min Ho kembali keapartemennya. Dia mendapati rumahnya kosong, Ji Hyun telah hilang. Sedang di restoran Han Kang sedang kesal karena Ji Hyun datang telat. Mendadak Min Ho meneleponnya dan menanyakan alamat rumah Yi Kyung (Ji Hyun). Min Ho berasalan ingin membicarakan masalah pekerjaan. Namun Han Kang berpura-pura tidak mengetahui alamat Ji Hyun. Sontak Min Ho kesal dan membanting teleponnya.
Saat Han Kang keluar restoran, rupanya Ji Hyun sudah duduk dihalaman resto selama 20 menit. Manager Oh meminta Han Kang memberikan minuman kepada Ji Hyun. Dan Ji Hyun pun menerimanya dengan tangan gemetar.
Han Kang mendadak mencemaskan Ji Hyun yang terlihat sedih dan pucat. Han Keng menyur uhnya untuk makan, namun Ji Hyun menolaknya.
“Aku kesini untuk tidak bekerja” kata Ji Hyun lemah. Han Kang berbalik bertanya lantas untuk apa? Ji Hyun pun tidak mengetahuinya.
“Aku tahu sesuatu sudah terjadi, maka jangan bilang tidak terjadi apapun! Katakan padaku” pinta Han Kang.
“Apa ayahmu sakit?” Tanya Han Kang yang sebenarnya tebakannya benar adanya. Ji Hyun terbelalak kaget dan memegang kalungnya. Ji Hyun mengelak semua pertanyaan Han Kang.
“Lantas siapa yang aku temui..” Han Kang bertanya dan menggantung. Dia teringat kembali pertemuannya dengan Yi Kyung yang asli. Han Kang semakin frustasi akan berbagai pertanyaan yang tidak juga menemukan jawabannya. Ji Hyun memilih untuk pergi, dan beralasan ada yang harus ditemuinya.
Seo Woo kesal dengan sikap In Jung yang lebih memilih pergi menemui orang lain daripada ke rumah sakit. Seo Woo semakin marah karena In Jung yang pernah tinggal bersama dengan Ji Hyun dan mendengar pernyataan In Jung bahwa dia tidak menyukai Ji Hyun.
Benar, aku tidak menyukainya bahkan aku membencinya! Ungkap In Jung. Seo Woo syok.
Ji Hyun berfikir seluruh dunia berputar disekelilingnya, saat dia tertidur maka dunia berhenti berputar, kata In Jung .
Apa Ji Hyun pernah menyakitmu? Tanya Seo Woo, in Jung mengiyakan.
Sementara itu Min Ho memberikan nomor telepon Ji Hyun dan meminta asistennya untuk melacak posisi Ji Hyun sekarang.
Ji Hyun mencari Scheduler. Dan rupaanya Scheduler sedang bersantai sambil ‘menjadwalkan’ tugasnya.
“Ah, lagi-lagi orang yang tidak diundang” kata Scheduler kesal.
“Apa sebenarnya maksud 3 air mata? Aku tidak percaya bahwa teman-teman yang mencintaku tidak meneteskan air mata untuku! Apa tujuannya dari air mata ini!” teriak Ji HYUn penuh emosi.
Scheduler muncul dihadapan Ji Hyun secara mendadak.
“Air mata merupakan wujud dari perasaan yang sesungguhnya! Manusia akan menanggis saat mereka kuat, saat senang, saat sedih da lain-lain” jelas Scheduler panjang lebar. “Walaupun ada air mata yang menipu, tapikKita bisa membedakannya!”
Ji Hyun masih saja tidak percara bahwa tidak ada seorang temanpun yang menanggis untuk dia. Lantas Scheduler pun bebalik bertanya apa Ji Hyun mampu menanggis untuk orange lain? Ji Hyun sontak menjawab bisa! Scheduler semakin kesal.
Ji Hyun bekaca-kaca dan mengatakan bahwa dirinya lelah. Scheduler berusaha melunak.
“Perasaan orang bisa berubah, tidak ada yang bertahan selamanya. Cinta lalu benci. Hangat lantas dingin, marah berubah menjadi rasa terimakasih, rasa kekesalan menjadi pengertian” kata Scheduler lembut. Ji Hyun paham yang dimaksud dengan air mata yang sesungguhnya.
Han Kang merasa gelisah dan hanya mondar-mandir diruangannya. Dia masih tidak habis pikir siapa yang ditemuninya didepan rumah Yi Kyung? Manager Oh lantas menyuruh Han Kang untuk menemuinya kembali dan mengkonfirmasikan.
Pergi, maka kau akan mengerti perasaan hatimu, kata Manager Oh.
Han Kang pergi kerumah Yi Kyung. Namun dia berfikir untuk menunggunya tepat jam 11 malam, karena Ji Hyun pernah berkata bahwa dia harus kembali kerumah tepat jam 11 karena ada seseorang yang menunggunya.
Terlihat ji Hyun kembali dengan langkah gontai. Han kang yang bersembunyi dan melihatnya menyadari Ji Hyun memang tepat waktu.
Lantas Han Kang menunggunya di luar. Dia kesal akan pikiraanya sendiri, dan saat akan pergi dia berpapasan lagi dengan Yi Kyung asli! Dan tentunya Yi Kyung hanya melewatinya. Han Kang semakin tidak mengerti. Lantas Han Kang mengikutinya ketempat kerja Yi Kyung.
Han Kang masuk dan berniat membeli kopi, Yi Kyung yang memang tidak mengenal Ji Hyun melayani seperti orang asing.
“Song..Yi Kyung? Apa benar kau Song Yi Kyung?” Tanya Han Kang ragu-ragu.
“Kau bukankah orang yang bertanya kepadaku kemarin?kau mengenalku?” kaya Yi Kyung polos.
Han Kang semakin kebingungan dan menggeleng-geleng kepalang. Dia pergi. Yi Kyung pun merasa kebingungan dengan sikap orang yang tidak dikenalnya.
Han Kang mengendarai mobilnya dengan pikiran yang kacau. Dia memutuskan untuk menemui Manager Oh walau jam menunjukan pukul 3 pagi!
“Jadi dia benar-benar Song Yi Kyung? Tapi kau bilang bukan song Yi Kyung yang kita kenal?” kata Manager Oh. Istrinya kesal karena itu kalimat yang diucapnya sudah 30 kali.
“Apa karena begitu kesusahannya, sehingga dia harus bekerja dengan 2 pekerajaan sekaligus?” Kata Han Kang.
“Han Kang, jika kau mengatakannya 2 lagi, maka akan menjadi 20 kali” kata istri manager Oh. Kurang kerjaan banget istri manager Oh ini.
“Sejak awal aku merasa janggal, dengan jangka waktu selama 48 hari” ujar Han Kang.
“Dia mengajukan jangka waktu? Aku pernah mendengar cerita 49 Days. Saat aku masih muda, ada seorang biksu dan bekarta bahwa roh seseeorang akan mencari seseatu dank arena kebingungan makanya mereka tidak bisa hidup kembali”
“Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal!” teriak Han Kang. Padahal han kang sendiri sedang mengatakan hal yang tidak masuk akal..haha
Ji Hyun terduduk termenung disudut kamar Yi Kyung dan memikirkan perkataan In Jung mengenai ayahnya, temen-temannya yang tanpa disadarinya tidak peduli kepadanya. Roh Ji Hyun menanggis dalam kesendiriannya.
Waktu yang tersisa 25 hari, 4 jam, 59 menit.
Yi Kyung pulang dan seperti biasa dan dia tidak langsung tidur. Yi Kyung hanya terduduk dan hanya memikirkan Han Kang yang bersikap dia mengenal Yi Kyung.
“Unni, kau tidak tidur hari ini? Apa karena kau merasa aku akan pergi hari ini? Unni, beberapa waktu ini aku sangat berterimakasih dan juga maaf. Aku harus pergi. Aku tahu walapun aku berusaha dan menunggu, sebenarnya tidak ada yang benar-benar mencintaku” ucap roh Ji Hyun sedih.
Sedang Yi Kyung hanya terpekur dengan pikirannya sendiri.
“Aku pasti dulu sangat jahat sekali” lanjut Ji Hyun. “Ah..aku tidak bisa menepati janjiku untuk menemukan Song Yi Soo, unni jaga diri baik-baik”
Lantas Ji Hyun memasuki tubuh Yi Kyung yang telah tertidur.
Ji Hyun melihat sekeliling rumah, dan memutuskan untuk membereskan rumah sebelum dia benar-benar pergi. Unni, jangan takut, aku melakukan ini hanya sebagai rasa terimakasihku. Dan jangan takut lagi karena aku tidak akan muncul lagi.
Ji Hyun menulis pesan untuk ayahnya.
Ayah, ini Ji Hyun. Ayah pasti sudah pernah bertemu dengan Yi Kyung bukan? Aku takut bahwa ayah mungkin tidak akan percaya ucapan unni, karena itu aku menulis pesan ini. Kau harus percaya dengan perkataan unni, dan baca pesan ini. Didalam tubuh unni, ini Ji Hyun putrimu.
Scheduler hanya memperhatikan Ji Hyun menulis tanpa berkata apapun. Lalu diam-diam menghilang. Ji Hyun lantas berpakaian rapi dan terlihat sangat cantik.
Kang Min Ho dan Hyuk San berencana untuk mengambil alih tanah resort dan perusahaan kita. Ayah harus membatalkan surat wasiatnya! Dan juga kumohon lakukan operasi secepat mungkin untuk memulihkan kesehatannmu, dan saat itu aku takutnya tidak bisa berada disampingmu. Maafkan aku, ibu.
Ji Hyun pergi dan manaruh perlengkapan shampoo disamping tempat sampah. Dia pergi kerestoran Han kang dan memberikan bingkisan masing-masing kepada orang di resto. Ji Hyun mengucapkan terimakasih.
Ji Hyun mendapati Han Kang yang tertidur dikursinya.
“Bukankah hari ini pagi yang cerah bukan Han kang?” kata Ji Hyun ceria. Han Kang sontak terkejut. Ji Hyun berusaha tersenyum lebar. Han Kang terheran-heran dengan kehadiran Ji Hyun yang tampi beda dengan apa yang dilihatnya semalam.
Ji Hyun meminta Han Kang untuk bersikap sopan karena dia lebih tua dari dirinya. Ji Hyun menasehati bahwa disini bukan seperti di Amerika.
“Gadis ini pasti punya kepribadian ganda!” batin Han Kang. Lantas Han Kang bangkit dan menanyakan maksud tujuan Ji Hyun datang.
Ji Hyun langsung meminta waktu berbicara satu menit.
“Seseroang pernah berkata, semakinkau mencintai seseorang, dan salah sangka dengan dia namun kau tidak ingin menyakiti dirinya” ujar ji Hyun.
Han Kang tidak mengerti perkataan Ji Hyun.
“Betapaun sakitnya, sekarang aku mengetahuinya. Menyembunyikan perasaanmu, lebih sulit daripada mengetahui perasaan yang sesungguhnya” kata Ji Hyun lebih kepada dirinya sendiri.
Lantas Ji Hyun menyerahkan surat penguduran diri. Han Kang kaget.
“Aku berencana untuk pergi kesuatu tempat yang sangat jauh” kata Ji Hyun.
Han Kang mengira Ji Hyun akan kembali bekerja ke tempat Min Ho. Han Kang seketika marah.
“Jangan berbohong lagi!” teriak Han Kang.
“Aku tidak pergi ke Kang Min Ho untuk bekerja” kata Ji Hyun tak kalah sengit.
Namun Han Kang tidak serta merta percaya begitu saja, jika menyukai Kang Min Ho kenapa tidak mengatakan sejak awal? Kanapa harus membingungkan orang? Teriak Han Kang
Ji Hyun sangat terusik dengan sikap Han Kang.
“Aku dengar kau tidak begitu dengan Shin Ji Hyun. Lantas kenapa kau begitu perhatian kepada tunangannya” ucap Ji Hyun penasaran.
“Aku bukannya berbicara mengenai tunangan sahabatku atau apapun! Aku berbicara mengenai dirimu!” teriak Han Kang mengakui perasaanya.
Ji Hyun masih menyangka Han Kang menyukai Yi Kyung, dan dirinya mulai kesal.
“Siapa dirimu yang sebenanya? Siapa yang aku temui semalam!” bentak Han Kang.
“Hentikan! Apa kau penasaran dengan Song Yi Kyung? Song Yi Kyung seorang yatim piatu, dia tidak berkomunikasi dengan seorangpun. Tidak seorangpun peduli kepadanya. Puas?!” Ji Hyun berkata dengan menggebu-gebu “Semoga kau hidup bahagia, kau orang jahat!”
Ji Hyun langsung pergi meninggalkan Han Kang.
“Pergi, jangan kembali lagi” teriak Han Kang penuh kemarahan.
Han Kang kembali kerumahnya dengan hati diliputi kemarahan. Ji Hyun kerumah sakit dan bertanya kepada kepada orang yang menjaga tubuh Ji Hyun kemana orang tua Ji Hyun? Sang penjaga berkata mereka beristirahat dirumah.
Ji Hyun memandang tubuhnya. Kau sudah melalui hari yang berat, sebentar lagi aku akan kembali, kita akan kembali bersama.
Ji Hyun menuju kerumahnya. Dia masuk, namun langkahnya terhenti saat mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara.
“Sesuai kehendakmu, wasiat untuk Kang Min Ho. Dan sekarang kau harus menddengarkanku, pasien yang tidak melakukan operasi bisa mati!” kata ibu Ji Hyun histeris.
Ji Hyun syok mendengar ucapan.
“Aku bilang, aku tidak akan mati. Sebelum Ji Hyun sadar” bantah ayah Ji Hyun.
“5 bulan? 3 tahun? Bahkan 10 tahun Ji Hyun mungkin tidak akan sadar” ucap ibu Ji Hyun mencoba berfikir realistic. Seorang ibu yang merasa sudah kehilangan putrinya, mana sanggup kehilangan suaminya?
Ji Hyun menanngis. Karena aku, ayah menolak operasi? Kumohon biarkan aku pergi, batin Ji Hyun.
“Aku tidak ingin putriku terbaring sendirian dikondisi seperti itu, saat aku menjalani operasi” Ayah Ji Hyun mulai berkaca-kaca sedang ibu Ji Hyun menanggis sesegukan.
Ji Hyun sendiri merasa tidak berdaya menghadapi kenyataan.
“Jika dia meninggal,aku yang harus mengantarnya, jika dia kembali aku yang harus menyambutnya” Ayah Ji Hyu bersikeras menolak dioperasi.
Sedang, direstoran Manager Oh sedang merapikan tanamanan direstoran, tiba-tiba dia mendapati sebuah benda yang ternyata stempel nama milik Ji Hyun!
Stempel ini milik Shin Ji Hyun, kata Manager Oh. Han kang tentu saja terkejut kenapa bisa mendadak ditempat itu?
Ji Hyun berjalan sendirian ditengah keramaian. Dia hanya berdiam diri, dan memandang sekeliling. Rasa putus asa tampak diwajahnya.
Siapa, siapa yang bisa menolongku? Jeritan batin Ji Hyun. Tuhan, kumohon tolonglah aku. Aku ingin hidup..
Tes..
Sebuah air mata mengisi kalung Ji Hyun. Ji Hyun terkejut sekaligus menanggis bahagia. Namun air mata siapa??
0 comments:
Post a Comment