Do you like this story?
wah sorry nih agak lama ya muncul lanjutannya ...
ringkasan part 1
Kim Hyun Joon setelah misi membunuh petinggi Korea Utara ternyata "dibuang" oleh Baeksan. Baeksan ternyata salah satu anggota IRIS. Kim Hyun Joon marah dan berniat balas dendam pada Baek San dan Korea Selatan yang membuangnya. Untuk melakukan rencananya dia dibantu oleh The Voice dan bergabung dengan pasukan Korea Utara sebagai teroris untuk masuk kembali ke Korea Selatan dan mewujudkan rencana balas dendamnya.
ringkasan part 1
Kim Hyun Joon setelah misi membunuh petinggi Korea Utara ternyata "dibuang" oleh Baeksan. Baeksan ternyata salah satu anggota IRIS. Kim Hyun Joon marah dan berniat balas dendam pada Baek San dan Korea Selatan yang membuangnya. Untuk melakukan rencananya dia dibantu oleh The Voice dan bergabung dengan pasukan Korea Utara sebagai teroris untuk masuk kembali ke Korea Selatan dan mewujudkan rencana balas dendamnya.
Part 2
Sebuah kendaraan van petugas kebersihan, diam-diam memasuki parkir bawah tanah gedung NSS. Di dalam van itu ternyata terdapat Kim Hyun Joon dan pasukan teroris Korea Utara. Mereka mulai menjalankan rencananya untuk melakukan penyusupan dan penyerangan ke markas NSS. Pada saat yang sama pasukan NSS sesuai rencana teroris secara full terkonsentrasi untuk mengamankan 2 pertemuan, yaitu mentri luar negeri AS dan pertemuan pejabat tinggi Korut dan Korsel. Jadi bisa dikatakan penjagaan di NSS sendiri sangat minim saat itu.
Seorang ahli IT teroris atas petunjuk Hyun Joon berhasil memasuki ruang panel elektrik, memutuskan dan berhasil mengambil alih kontrol jaringan pengaman. Lalu 2 orang yang menyamar petugas kebersihan menghabisi 2 security di pos bawah. Setelah itu semua rombongan masuk menyusup lewat bawah/ground. (biasanya klo agen masuk kekantor agen NSS langsung ke lantai atas pake lift)
Dengan memakai pentutup muka para teroris terus masuk . Pertama-tama target mereka adalah menghabisi para tim SWAT yang tersisa.
Tanpa mendapat perlawanan berarti para teroris berhasil memasuki ruang control NSS dan menguasai NSS.
Pada saat yang sama Choi Seung Hee mendapatkan perintah untuk kembali ke markas. Dia merasa ada sesuatu yang aneh yang terjadi. Dan ternyata dia menemukan anggota security tewas terbunuh.
"NSS diserang!"pesan Seung Hee pada Jin Sa Woo.
Jin Sa Woo sangat khawatir dan berusaha kembali.
Dengan memakai pentutup muka para teroris terus masuk . Pertama-tama target mereka adalah menghabisi para tim SWAT yang tersisa.
Tanpa mendapat perlawanan berarti para teroris berhasil memasuki ruang control NSS dan menguasai NSS.
Pada saat yang sama Choi Seung Hee mendapatkan perintah untuk kembali ke markas. Dia merasa ada sesuatu yang aneh yang terjadi. Dan ternyata dia menemukan anggota security tewas terbunuh.
"NSS diserang!"pesan Seung Hee pada Jin Sa Woo.
Jin Sa Woo sangat khawatir dan berusaha kembali.
Seung Hee pun lalu masuk diam-diam dengan waspada lewat lantai bawah. Sayangnya keberadaan Seung Hee tercium musuh yang telah memasang sensor di lantai bawah.
Seung Hee berhasil masuk ke ruang forensik dan menyelematkan kepala lab dan membunuh seorang teroris.
Pada saat yang sama, Kim Hyun Jun memakai kesempatan ini untuk mengakses data IRIS yang dia punyai lewat server NSS. Hyun Jun menuju ruang data diawasi leh Sun Hwa lewat CCTV
Seung Hee berhasil masuk ke ruang forensik dan menyelematkan kepala lab dan membunuh seorang teroris.
Pada saat yang sama, Kim Hyun Jun memakai kesempatan ini untuk mengakses data IRIS yang dia punyai lewat server NSS. Hyun Jun menuju ruang data diawasi leh Sun Hwa lewat CCTV
Pada saat yang sama Seung Hee pun sedang menuju ke sana.
Sun Hwa melihat bahwa Seung Hee juga menuju ruang server/data di mana Hyun Joon berada, Sun Hwa segera lari memperingatkan Hyun Joon (sebenarnya Sun Hwa itu ga mau Hyun Joon ketemu Seung Hee kayaknya).
Tapi terlambat, Seung Hee memergoki seorang teroris memasuki ruang data NSS.
"Angkat tangan!"
Sun Hwa melihat bahwa Seung Hee juga menuju ruang server/data di mana Hyun Joon berada, Sun Hwa segera lari memperingatkan Hyun Joon (sebenarnya Sun Hwa itu ga mau Hyun Joon ketemu Seung Hee kayaknya).
Tapi terlambat, Seung Hee memergoki seorang teroris memasuki ruang data NSS.
"Angkat tangan!"
Hyun Joon tersentak, dia pun mengangkat tangan dan berbalik diam-diam.
"Jatuhkan senjata!"bentak Seung Hee
Hyun Joon tertegun dan tak menyangka melihat Seung Hee yang ternyata masih hidup dan sehat!. Namun Seung Hee tak mengenalinya karena Hyun Joon memakai penutup muka.
Seorang teroris lagi masuk karena mengetahui keberadaan anggota NSS masuk, dia berniat menembak Seung Hee namun segera ditembak Hyun Joon.
Seung Hee melihat Hyun Joon masih berani bergerak dia kembali memperingatkan teroris
"Jatuhkan senjata!"
Karena bergerak, Seung Hee tak ragu menembak Hyun Joon yang disangkanya seorang teroris.
Hyun Joon roboh. Seung Hee merasa ada yang aneh dan penasaran ingin membuka penutup muka Hyun Joon.
"Jatuhkan senjata!"bentak Seung Hee
Hyun Joon tertegun dan tak menyangka melihat Seung Hee yang ternyata masih hidup dan sehat!. Namun Seung Hee tak mengenalinya karena Hyun Joon memakai penutup muka.
Seorang teroris lagi masuk karena mengetahui keberadaan anggota NSS masuk, dia berniat menembak Seung Hee namun segera ditembak Hyun Joon.
Seung Hee melihat Hyun Joon masih berani bergerak dia kembali memperingatkan teroris
"Jatuhkan senjata!"
Karena bergerak, Seung Hee tak ragu menembak Hyun Joon yang disangkanya seorang teroris.
Hyun Joon roboh. Seung Hee merasa ada yang aneh dan penasaran ingin membuka penutup muka Hyun Joon.
Namun tiba-tiba seseorang mengancamnya
"Angkat tangan!"kata Sun Hwa yang baru saja datang.
Seung Hee mencoba melawan, Sun Hwa tak segan memukul pingsan Seung Hee untuk menjaga kerahasiaan Hyun Joon.
Sun Hwa dengan panik berusaha menarik tubuh Hyun Joon ke luar dari ruangan. Dia lalu memeriksa luka Hyun Joon. Dan betapa leganya bahwa peluru itu mengenai rompi anti peluru saja. Tak lama kemudia Hyun Joon pun sadar.
Maksud teroris menyerang NSS sebenernya adalah dalam rangka mengambil barang berharga di ruang penyimpanan NSS yaitu sebuah detenator nuklir. Setelah misi meraka berhasil para teroris pun mulai menarik diri.
"Angkat tangan!"kata Sun Hwa yang baru saja datang.
Seung Hee mencoba melawan, Sun Hwa tak segan memukul pingsan Seung Hee untuk menjaga kerahasiaan Hyun Joon.
Sun Hwa dengan panik berusaha menarik tubuh Hyun Joon ke luar dari ruangan. Dia lalu memeriksa luka Hyun Joon. Dan betapa leganya bahwa peluru itu mengenai rompi anti peluru saja. Tak lama kemudia Hyun Joon pun sadar.
Maksud teroris menyerang NSS sebenernya adalah dalam rangka mengambil barang berharga di ruang penyimpanan NSS yaitu sebuah detenator nuklir. Setelah misi meraka berhasil para teroris pun mulai menarik diri.
Pada saat yang bersamaan Jin Sa Woo dan timnya berhasil membobol pintu NSS yang ditutup teroris dan masuk ke NSS. Para teroris dengan pakaian serupa membaur dengan tim regu penolong untuk keluar dari NSS secara diam-diam.
Kim Hyun Joon dan Seon Hwa menemui "The Voice". The Voice yang selama ini menghubungi Hyun Joon ternyata adalah Dr. Yoon yang selama ini dicari-cari Baeksan dan IRIS. Dr. Yoon selama ini duduk di kursi roda sambil berusaha membongkar jaringan IRIS dan balas dendam pada Baeksan yang dulu berusaha membunuhnya tapi gagal. The Voice membeberkan rahasia kematian orang tua Hyun Joon. Orang tuanya dan The Voice dulu sama-sama ahli nuklir yang diincar dan target pembunuhan Baeksan.
Park Choul Young berbicara dengan Jendral Yoon Gi Heum. Park CHoul Young memberi tahu bahwa detonator telah siap dan mereka siap menekan Korea untuk membatalkan Summit. Tapi ternyata Jendral Yoon berencana lain yang mengagetkan Park Chul Young
"Anda benar berniat membom kota Seoul?? Apa Anda mau memulai peperangan?"
"Ya..."
Setelah menemui Jenderal Yoon , Park Chul Young bimbang. Dia menelepon Kang Dong Chul, pimpinan regu teroris.
NSS berusaha mencari tahu keberadaan teroris dari jejak teroris yang terbunuh di markas NSS. Seung Hee pun ikut dalam pencarian tempat persembunyian. Saat sedang memonitor tempat yang dia curigai, Seung Hee tertangkap basah oleh teroris.
Seung Hee ditawan dan dibawa masuk ke tempat mereka oleh teroris. Seung Hee pun tak sengaja melihat Hyun Joon yang berada di tengah-tengan teroris. Baik Hyun Joon dan Seung Hee tidak menyangka pertemuan itu. Seung Hee mengira selama ini Hyun Joon telah tewas...
Kim Hyun Joon dan Seon Hwa menemui "The Voice". The Voice yang selama ini menghubungi Hyun Joon ternyata adalah Dr. Yoon yang selama ini dicari-cari Baeksan dan IRIS. Dr. Yoon selama ini duduk di kursi roda sambil berusaha membongkar jaringan IRIS dan balas dendam pada Baeksan yang dulu berusaha membunuhnya tapi gagal. The Voice membeberkan rahasia kematian orang tua Hyun Joon. Orang tuanya dan The Voice dulu sama-sama ahli nuklir yang diincar dan target pembunuhan Baeksan.
Park Choul Young berbicara dengan Jendral Yoon Gi Heum. Park CHoul Young memberi tahu bahwa detonator telah siap dan mereka siap menekan Korea untuk membatalkan Summit. Tapi ternyata Jendral Yoon berencana lain yang mengagetkan Park Chul Young
"Anda benar berniat membom kota Seoul?? Apa Anda mau memulai peperangan?"
"Ya..."
Setelah menemui Jenderal Yoon , Park Chul Young bimbang. Dia menelepon Kang Dong Chul, pimpinan regu teroris.
NSS berusaha mencari tahu keberadaan teroris dari jejak teroris yang terbunuh di markas NSS. Seung Hee pun ikut dalam pencarian tempat persembunyian. Saat sedang memonitor tempat yang dia curigai, Seung Hee tertangkap basah oleh teroris.
Seung Hee ditawan dan dibawa masuk ke tempat mereka oleh teroris. Seung Hee pun tak sengaja melihat Hyun Joon yang berada di tengah-tengan teroris. Baik Hyun Joon dan Seung Hee tidak menyangka pertemuan itu. Seung Hee mengira selama ini Hyun Joon telah tewas...
Namun mereka berusaha berpura-pura tidak saling kenal. Identitas Seung Hee sebagai supervisor di NSS rupanya diketahui pada teorirs mereka lalu berusaha mendapatkan password untuk akses data NSS dari Seung Hee. Untuk maksud ini teoris memerintahkan Hyun Joon untuk melakukan interogasi.
Mulailah Hyun Joon menginterogasi Seung Hee. Momen ini bikin terharu dan termehek-mehek. Tatapan cinta Hyun Joon pada Seung Hee tapi dia harus menjalankan tugasnya agar dipercaya teroris. Hyun Joon memperkenalkan dirinya sebagai mantas agen NSS.
Seung Hee pun menggunakan kesempatan ini untuk bertanya.
Mulailah Hyun Joon menginterogasi Seung Hee. Momen ini bikin terharu dan termehek-mehek. Tatapan cinta Hyun Joon pada Seung Hee tapi dia harus menjalankan tugasnya agar dipercaya teroris. Hyun Joon memperkenalkan dirinya sebagai mantas agen NSS.
Seung Hee pun menggunakan kesempatan ini untuk bertanya.
"Jika kamu dulu adalah agen NSS mengapa kamu jadi teroris? Mengapa kamu menghianati negaramu dan teman-temanmu?"
Hyun Jooon tak mau menjawab.
"Katakan pasword kode keamanan"tanya Hyun Joon.
"Sebagai mantan agen NSS harusnya kamu tahu bahwa password itu akan diganti sesaat setelah mereka tahu saya menghilang"
"Itu biar urusan kami untuk mengeceknya"
Hyun Jooon tak mau menjawab.
"Katakan pasword kode keamanan"tanya Hyun Joon.
"Sebagai mantan agen NSS harusnya kamu tahu bahwa password itu akan diganti sesaat setelah mereka tahu saya menghilang"
"Itu biar urusan kami untuk mengeceknya"
Teroris tampaknya mulai tak sabar karena seung Hee tak juga bicara. Mereka mulai menyiapkan suntikan serum untuk memaksa Seung Hee beicara. Hal itu diketahui Hyun Joon, Dia tahu nyawa Seung Hee dalam bahaya. Dia mulai berpura-pura menginterogasi Seung Hee dengan kasar. Tega tak tega dia terpaksa memukuli Seung Hee agar pingsan untuk mengulur waktu.
Di Korea Selatan Baeksan bertemu dengan Jendal Eum Gi Hoon. Keduanya adalah orang IRIS. Eum Gi Hoon meinta maaf pada Baeksan bahwa tim nya menyerang NSS tanpa memberi tahu Baeksan lebih dahulu.
Baeksan pun lalu meminta tolong Eum Gi Hoon untuk sesuatu hal.
Teroris mengguyur Seung Hee untuk membangunkannya. Mereka lalu mulai menyuntik Seung Hee. Hyun Jun sangat cemas. Suntikan pertama Seung Hee belum bicara. Saat mereka akan menambah dosis suntikan tiba-tiba kepala teroris, Kang Dong Chul menerima telepon. Karena telepon itu Seung Hee dibebaskan. Walau tak tahu apa yang terjadi Hyun Joon sangat lega.
Hyun Joon membawa Seung Hee yang pingsan pulang ke rumah. Dia membopong Seung Hee sampai di teras rumahnya dan menidurkannya di depan rumah dengan hati-hati.
Hyun Joon membelai Seung Hee yang sedang tidur sambil berkaca-kaca.Di Korea Selatan Baeksan bertemu dengan Jendal Eum Gi Hoon. Keduanya adalah orang IRIS. Eum Gi Hoon meinta maaf pada Baeksan bahwa tim nya menyerang NSS tanpa memberi tahu Baeksan lebih dahulu.
Baeksan pun lalu meminta tolong Eum Gi Hoon untuk sesuatu hal.
Teroris mengguyur Seung Hee untuk membangunkannya. Mereka lalu mulai menyuntik Seung Hee. Hyun Jun sangat cemas. Suntikan pertama Seung Hee belum bicara. Saat mereka akan menambah dosis suntikan tiba-tiba kepala teroris, Kang Dong Chul menerima telepon. Karena telepon itu Seung Hee dibebaskan. Walau tak tahu apa yang terjadi Hyun Joon sangat lega.
Hyun Joon membawa Seung Hee yang pingsan pulang ke rumah. Dia membopong Seung Hee sampai di teras rumahnya dan menidurkannya di depan rumah dengan hati-hati.
"Seperti yang kamu takutkan dulu (cerita legenda danau red), aku sekarang berubah menjadi monster. Lupakanlah aku, hapuskan aku dari ingatanmu. Aku sampai pada suatu titik di mana aku tak bisa kembali. "
Hyun Joon mencium kening Seugn Hee dengan penuh perasaan(pengen nangisss).
Jin Sa Woo dan Baeksan menemukan tempat persembunyian The Voice. Mereka tak ragu untuk nengerahkan kekuatan mereka untuk menyerang tempat persembunyian The Voice. Baeksan mendatangi musuh bebuyutannya yang tergolek tak berdaya di tempat tidur.
Hyun Joon mencium kening Seugn Hee dengan penuh perasaan(pengen nangisss).
Jin Sa Woo dan Baeksan menemukan tempat persembunyian The Voice. Mereka tak ragu untuk nengerahkan kekuatan mereka untuk menyerang tempat persembunyian The Voice. Baeksan mendatangi musuh bebuyutannya yang tergolek tak berdaya di tempat tidur.
The Voice tau bahwa dia akan dihabisi Baeksan, diam-diam dia mengaktifkan video kamera tersembunyi dan langsung mengirimkan video pada Hyun Joon.
Baeksan pun tak ragu menutup muka the voice dengan bantal menghabisi nyawa musuhnya dengan pistol.
Hyun Joon pun segera menyusul ke rumah the voice namun terlambat. The Voice ternyata mengucapkan kata-kata terakhir yang merupakan petunjuk untuk Hyun Joon. Petunjuk itu ternyata harapan terakhir The Voice dan merupakan akses untuk bertemu langsung dengan presiden Korea Selatan.
Kim Hyun Joon menceritakan mengenai IRIS dan rencana pengeboman oleh teroris. Presiden tak menyangka Baeksan terlibat dalam hal ini. Hyun Joon mendapat tugas untuk menggagalkan rencana bom nuklir oleh teroris.
Kedok Baeksan sudah terbongkar. NIS pun melakukan penangkapan pada Baeksan dan Jin Sa Woo di NSS. Sebelumnya dia memerintahkan Sa Woo dan asistennya untuk menghilangkan dokumen-dokumen penting. Setelah selesai Baeksan meminta Sa Woo menyerahkan diri. Baeksan pun membiarkan dirinya ditahan. Para staf dan agen NSS tak menyangka hal serupa ini terjadi pada direktur mereka.
Baik NSS, Hyun Joon dan Sun Hwa secara terpisah berusaha mencari bom nuklir.
Hyun Joon dan Sun Hwa mendatangi bangunan yang mereka curigai tempat perakitan bom nuklir oleh teroris. Mereka masuk bangunan itu dengan hati-hati. Sayangnya mereka terlambat teroris, rupanya telah menyelesaikan perakitan bom dan telah mengosongkan tempat itu.
Tiba-tiba mereka berdua, mengetahui ada orang yang datang ke tempat itu. Baik Sun Hwa dan Hyun Joon siap dengan pistol masing-masing di samping pintu. Ternyata orang yang datang itu Choi Seung Hee. Ke dua kekasih itu akhirnya bisa bertemu lagi secara leluasa.
Baeksan pun tak ragu menutup muka the voice dengan bantal menghabisi nyawa musuhnya dengan pistol.
Hyun Joon pun segera menyusul ke rumah the voice namun terlambat. The Voice ternyata mengucapkan kata-kata terakhir yang merupakan petunjuk untuk Hyun Joon. Petunjuk itu ternyata harapan terakhir The Voice dan merupakan akses untuk bertemu langsung dengan presiden Korea Selatan.
Kim Hyun Joon menceritakan mengenai IRIS dan rencana pengeboman oleh teroris. Presiden tak menyangka Baeksan terlibat dalam hal ini. Hyun Joon mendapat tugas untuk menggagalkan rencana bom nuklir oleh teroris.
Kedok Baeksan sudah terbongkar. NIS pun melakukan penangkapan pada Baeksan dan Jin Sa Woo di NSS. Sebelumnya dia memerintahkan Sa Woo dan asistennya untuk menghilangkan dokumen-dokumen penting. Setelah selesai Baeksan meminta Sa Woo menyerahkan diri. Baeksan pun membiarkan dirinya ditahan. Para staf dan agen NSS tak menyangka hal serupa ini terjadi pada direktur mereka.
Baik NSS, Hyun Joon dan Sun Hwa secara terpisah berusaha mencari bom nuklir.
Hyun Joon dan Sun Hwa mendatangi bangunan yang mereka curigai tempat perakitan bom nuklir oleh teroris. Mereka masuk bangunan itu dengan hati-hati. Sayangnya mereka terlambat teroris, rupanya telah menyelesaikan perakitan bom dan telah mengosongkan tempat itu.
Tiba-tiba mereka berdua, mengetahui ada orang yang datang ke tempat itu. Baik Sun Hwa dan Hyun Joon siap dengan pistol masing-masing di samping pintu. Ternyata orang yang datang itu Choi Seung Hee. Ke dua kekasih itu akhirnya bisa bertemu lagi secara leluasa.
Mereka lalu saling melepaskan rasa rindu. (huaaa mesra banget saat Hyun Joon mencium kening Seung Hee....)
Hyun Joon setelah itu menceritakan bahwa ada organisasi rahasia bernama IRIS yang menjadi dalang ancaman nuklir ini.
Tibalah dimana teroris akan melalukan pengeboman. NSS curiga bahwa teroris berusaha mengaktifkan bom dari jauh lewat telepon selular mereka pun melakukan jamming pada saat itu di pusat kota
Hyun Joon berusaha mencari dimana bom disimpan. Mereka menyetop sebuah bis yang mereka curigai.
"Periksa bagasi!"kata Hyun Joon pada Sun Hwa.
Sun Hwa membuka-buka bagasi bis mencari barang yang dicurigai sebagai bom, dan Hyun Joon masuk ke dalam bis.
"Cepat keluar dari bis sekarang!"kata Hyun Joon pada para penumpang.
Para penumpang bingung, mereka baru turun setelah mendapatkan peringatan dari Hyun Joon.
Hyun Joon menemukan Bom itu dan membawanya dengan tas ransel.
Pada saat yang bersamaan teroris gagal mengaktifkan bom karena di pusat kota sinyal tidak bisa masuk karena jamming. Teroris berusaha mengaktifkan sendiri bom tersebut. Mereka menemukan Hyun Joon membawa lari bom mereka. Dan menembak Hyun Joon.
Hyun Joon setelah itu menceritakan bahwa ada organisasi rahasia bernama IRIS yang menjadi dalang ancaman nuklir ini.
Tibalah dimana teroris akan melalukan pengeboman. NSS curiga bahwa teroris berusaha mengaktifkan bom dari jauh lewat telepon selular mereka pun melakukan jamming pada saat itu di pusat kota
Hyun Joon berusaha mencari dimana bom disimpan. Mereka menyetop sebuah bis yang mereka curigai.
"Periksa bagasi!"kata Hyun Joon pada Sun Hwa.
Sun Hwa membuka-buka bagasi bis mencari barang yang dicurigai sebagai bom, dan Hyun Joon masuk ke dalam bis.
"Cepat keluar dari bis sekarang!"kata Hyun Joon pada para penumpang.
Para penumpang bingung, mereka baru turun setelah mendapatkan peringatan dari Hyun Joon.
Hyun Joon menemukan Bom itu dan membawanya dengan tas ransel.
Pada saat yang bersamaan teroris gagal mengaktifkan bom karena di pusat kota sinyal tidak bisa masuk karena jamming. Teroris berusaha mengaktifkan sendiri bom tersebut. Mereka menemukan Hyun Joon membawa lari bom mereka. Dan menembak Hyun Joon.
Untungya tembakannya mereka meleset dan malah mengenai orang sipil.
Lalu terjadi tembak menembak antara Hyun Joon dan Sun Hwa melawan para teroris di jalan di pusat kota Seoul.
Lalu terjadi tembak menembak antara Hyun Joon dan Sun Hwa melawan para teroris di jalan di pusat kota Seoul.
Saat Hyun Joon dan Sun Hwa mulai terjepit datang Seung Hee menolong mereka. Hyun Joon menemukan granat di barang bawaan teroris yang tewas. Dia pun menyuruh Seung Hee dan Sun hwa untuk mundur. Mereka pun berhasil menjatuhkan teroris satu per satu.
Lalu tak lama kemudian Tim SWAT pun datang mengamankan lokasi.
Di Korea Utara, Kim Sun Hwa dan 2 orang agen masuk ke ruangan Park Chul Young. Tiba-tiba Sun Hwa menodongkan pistol kepada Park Chul Young. Park Chul Young kaget dan tak menyangka.
Lalu tak lama kemudian Tim SWAT pun datang mengamankan lokasi.
Hyun Joon menemui Baeksan ditahanan NIS. Dia punya pertanyaan banyak kepada Baeksan
"Hidupmu itu ada ditanganku harusnya kamu mati dari dulu tapi aku membiarkanku hidup"
"Lalu kenapa kamu membuangku!"kata Hyun Joon mulai mengamuk marah.
Petugas terpaksa mengamankan Baeksan.
"Karena kamu bagaikan memakan buah terlarang"jawab Baeksan."Hidupmu itu ada ditanganku harusnya kamu mati dari dulu tapi aku membiarkanku hidup"
"Lalu kenapa kamu membuangku!"kata Hyun Joon mulai mengamuk marah.
Petugas terpaksa mengamankan Baeksan.
Di Korea Utara, Kim Sun Hwa dan 2 orang agen masuk ke ruangan Park Chul Young. Tiba-tiba Sun Hwa menodongkan pistol kepada Park Chul Young. Park Chul Young kaget dan tak menyangka.
"Saya dengar Anda melawan terbentuknya negara muda Korea yang kuat"
Dia lalu menembak dada kiri Park CHul Yong,
"Apa kau berusaha menghianati republik?"kata Chuk Young terbata-bata.
"Itu urusanku"kata Sunn Hwa dingin.
Dia lalu menembak dada kiri Park CHul Yong,
"Apa kau berusaha menghianati republik?"kata Chuk Young terbata-bata.
"Itu urusanku"kata Sunn Hwa dingin.
Dan tak lama kemudian dia menembak dada kanannya.
"Selamat Jalan Sun Hwa"katanya sambil memberi hormat.
Park CHul Young ambruk di meja kerjanya.
Keadaan mulai aman. Hyun Joon dan Seung Hee berlibur ke pulau Jeju (bener ya?). Hari itu sudah siang namun Hyun Joon tampak masih lelap tertidur. Seung Hee membangunkan Hyun Joon yang terus bermalas-malasan di tempat tidur.
Saat Seung Hee keluar dari kamar mandi ternyata Hyun Jun sudah tidak ada ditempat dan meninggalkan kartu pesan untuknya. Seung Hee tersenyum membacanya.
Hyun Joon ternyata pergi ke luar dan sedang dalam perjalanan pulang setelah membeli cincin.
Rupanya kemarin Hyun Joon secara tak langsung melamar Seung Hee.
"Aku mau 5 anak"kata Hyun Joon.
Seung Hee heran "Kau ini melamarku??"
Hyun Joon mengangguk lalu berlutut.
"Selamat Jalan Sun Hwa"katanya sambil memberi hormat.
Park CHul Young ambruk di meja kerjanya.
Keadaan mulai aman. Hyun Joon dan Seung Hee berlibur ke pulau Jeju (bener ya?). Hari itu sudah siang namun Hyun Joon tampak masih lelap tertidur. Seung Hee membangunkan Hyun Joon yang terus bermalas-malasan di tempat tidur.
Saat Seung Hee keluar dari kamar mandi ternyata Hyun Jun sudah tidak ada ditempat dan meninggalkan kartu pesan untuknya. Seung Hee tersenyum membacanya.
Hyun Joon ternyata pergi ke luar dan sedang dalam perjalanan pulang setelah membeli cincin.
Rupanya kemarin Hyun Joon secara tak langsung melamar Seung Hee.
"Aku mau 5 anak"kata Hyun Joon.
Seung Hee heran "Kau ini melamarku??"
Hyun Joon mengangguk lalu berlutut.
"Jadi 5 anak ya"
"Tidak-tidak melamar itu harus pake cincin"protes Seung Hee.
"Tidak-tidak melamar itu harus pake cincin"protes Seung Hee.
Kim Hyun Jun mengemudikan mobil sambil memperhatikan cincin untuk melamar Choi Seung Hee. Dia tampak bahagia. tiba-tiba terdengar suara tembakan keras, mobilnya melintir dan mengalami kecelakaan. Kim Hyun Joon tertembak tak berdaya. Dan siapa yang terlihat menodongkan senapannya dari jauh?
Ternyata Kim Sunn Hwa. Dia berada di yacht/kapal pesiar memakai senapan jarak jauh tak jauh dari pinggiran pantai.
Setelah melihat Hyun Joon tertegeletak dia menelepon seseorang untuk melapor.
Jendral Eum Gi Hoon tersenyum mendengar laporan dari Sun Hwa.
Jendral Eum Gi Hoon tersenyum mendengar laporan dari Sun Hwa.
Kim Sun Hwa lalu teringat perkataan jendral Eum.
"Ini lah misimu yang sebenarnya.."
Ingatannya lalu terbang saat dia mulai ke Jepang mengejar Kim Hyun Joon dan terakhir menembak Kim Hyun Joon"
Sepertinya membunuh Kim Hyun Joon tetap misi Sun Hwa yang sebenarnya dari awal.
Hyun Joon masih sadar walau tak berdaya. Dari mobilnya dia bisa melihat Seung Hee yang menunggunya di bawah mercusuar.
"Ini lah misimu yang sebenarnya.."
Ingatannya lalu terbang saat dia mulai ke Jepang mengejar Kim Hyun Joon dan terakhir menembak Kim Hyun Joon"
Sepertinya membunuh Kim Hyun Joon tetap misi Sun Hwa yang sebenarnya dari awal.
Hyun Joon masih sadar walau tak berdaya. Dari mobilnya dia bisa melihat Seung Hee yang menunggunya di bawah mercusuar.
Sayangnya Seung Hee sedang memakai earphone dan tak mendengar dan memperhatikan yang terjadi dengan kekasihnya. Hyun Joon menangis melihat Seung Hee sambil mengingat kenangan manis mereka. Tak lama kemudian Hyun Joon pun tak bergerak lagi...
source : nana-catatanku.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment