Do you like this story?
Jung In selesai rapat bersama stafnya. Kemudian Manager Bang masuk.
”Aku dengar kau baru saja bertemu dengan Lee Ahn. Jadi, tolong katakan apa yang dia katakan?” tanya Manager Bang.
“Kenapa kau tidak menanyakannya secara langsung?” Jung In menjawab dengan pertanyaan.
“Aku bisa mengajaknya bermain kembali ke dalam drama”
“Lalu apa yang kau inginkan?”
“Kau bisa mengganti Seo Joon yang berperan sebagai tokoh utama di Wonderful Day. Dan aku akan memberikanmu kontrak untuk Lee Ahn bermain dalam drama. Kau pun bisa melanjutkan drama tanpa masalah. Dan jika kau tak menemukan pemain pengganti, aku telah mempersiapkan pemain penggantinya. Bagaimana dengan Hwang Chae Ring? Dia bisa memerankan karakter dalam drama dengan baik tentunya.”
“Apakah kau pikir aku hanya menyetujui gagasanmu?”
”Tidak semua, aku tidak mengharapkan ini dengan mudah. Tapi kau tahu bukan? Aku bukan tipe yang mudah menyerah dengan sendirinya.”
Manager Bang berdiri dari duduknya dan berkata pada Jung In untuk mendengar kabar dari Jung In tentang pembicaraan mereka.
Jung In dan Mu Gyul berada di mobil bersama. Mereka sedang mencari tempat untuk pementasan band Mu Gyul sekaligus pengenalan drama Wonderful Day . Mu Gyul mendapat sebuah pesan, dan ternyata itu dari Mae Ri. Ia melirik Jung In.
“Ah! Ini pesan dari Mae Ri!” katanya pamer. “Apa yang dia katakan dalam pesan ini? Ah dia memberikan banyak cinta di dalamnya.” Mu Gyul sengaja mengucapkan keras-keras sms yang akan dia balas, “Tentu saja aku mandi. Mengapa kau menanyakannya? Kamu ingin kita melakukannya bersama? Mengapa? Mengapa?” Jung In melirik Mu Gyul dengan pandangan kesal. Saat Jung In mengalihkan pandangannya, Mu Gyul melirik Jung In sambil berkata, “Dia sangat lucu”
Jung In penasaran dan ingin melihat isi sms dari Mae Ri, tetapi Mu Gyul menutupinya sambil tersenyum jahil. Jung In tiba-tiba mengerem mobilnya dan membuat Mu Gyul tersedak. Jung In membuang muka dan menertawakan Mu Gyul. Hahaha… kocak banget waktu ini.
Mereka sudah sampai di tempat. Tempatnya tertutup, seperti gedung bioskop.
“Ini tempat yang kami dapatkan untuk penampilan band indiemu, bagaimana menurutmu?” tanya Jung In.
“Ini seperti sebuah tempat untuk pertemuan fans dengan artisnya dengan tiket seharga 50 dolar,” jawab Mu Gyul.
“Kau tidak menyukainya? Aku ingin mendengar apa yang kamu pikirkan?”
“Langit-langitnya sangat rendah. Ini membuat suaranya tidak bisa keluar.” Mu Gyul memandang Jung In. “Mengapa kau tidak membuat sebuah tenda di suatu tempat seperti mengadakan konser sendiri?”
“Konser sendiri?”
Tiba-tiba ponsel Jung In berbunyi. Jung In tersenyum. Ia menjauh sambil meneriakkan nama Mae Ri. Mu Gyul langsung menatap Jung In yang berlalu. Mu Gyul mengikuti Jung In dari belakang. Berusaha mendengarkan suara Mae Ri.
“Kau ingin aku pulang lebih awal karena ayahku akan bergabung dengan kita untuk makan malam? Apakah kau mempersiapkan makan malam sendiri?” Jung In melihat ke belakang. Mu Gyul segera mengalihkan pandangan.
Di seberang Maeri menjawab bahwa Ia dibantu oleh pengurus rumah tangga. Jung In berkata, “Baiklah, aku sangat ingin mencoba masakanmu,” katanya sambil melihat Mu Gyul.
“Direktur kau tidak mendengarkanku?” Maeri bingung.
“Apa yang harus aku persiapkan untuk makanan penutup? Kau bisa mengatakannya padaku dan aku akan mendapatkan apa yang kau inginkan.”
Mu Gyul mencoba mengalihkan.
“Aku tidak menginginkan apapun,” kata Maeri
Jung In menyuruh Mu Gyul untuk diam, “Baiklah, aku akan membawakanmu cake, sampai nanti.” Jung In menutup teleponnya. Dengan wajah sebal Mu Gyul mendekati Jung In, “Tempat ini tidak cocok! Ayo pergi!”
Jung In dan Mae Ri makan malam bersama dengan ayah Jung In. Mae Ri mengatakan menu makan malam adalah bubur ayam, baik untuk kesehatan. Ayah Jung In mengangguk dan mencoba makanannya. Ia menyukai makanan itu, dan Jung In memuji kemampuan masak Mae Ri padahal bukan Mae Ri yang masak. Haha. Ayah Jung In membuka dompetnya, Ia mengambil dua buah tiket konser dan membiarkan dompetnya terbuka. Jung In melihat ada foto seorang perempuan yang bukan ibunya di dompet ayahnya. Ayah Jung In meminta Mae Ri dan Jung In untuk datang di konser itu, dan Ia juga meminta Mae Ri untuk mengenakan cincin yang telah Ia berikan.”
Mae Ri bingung memikirkan cincin yang harus Ia kenakan sabtu depan. Saat Ia sedang bingung, Jung In mengetok pintunya. Jung In masuk. Ia bertanya apakah Mae Ri tahu bagaimana kedua orang tuanya bisa bertemu satu sama lain. Mae Ri menjawab kalau Ia mendengar mereka sudah berteman sejak kecil.
“Bagaimana dengan ayahku dan ibumu kemudian?”
“Aku dengar ayahmu lebih dulu bertemu dengan ibuku daripada ayahku,” jawab Mae Ri. Jung In nampak berpikir. Mae Ri melanjutkan, “Tetapi mengapa kau tiba-tiba bertanya tentang ini?”
“Tidak apa-apa, istirahatlah dengan baik.” Jung In pergi.
Setelah Jung In pergi, Mae Ri menelpon ayahnya. Ia memberitahukan tentang cincin yang harus dipakai besok Sabtu. Ayah Mae Ri terkejut, Ia meminta Mae Ri untuk tenang dan Ia akan mengusahakannya. Ayah Mae ri segera mendatangi Ibu Mu Gyul. Ia kesal melihat Ibu Mu Gyul yang tetap bernafsu makan setelah apa yang Ia lakukan terhadap cincin anaknya. Ia mengancam kalau cincin itu tidak Ia kembalikan malam ini, Ia akan membawa Ibu Mu Gyul ke penjara.
Ibu Mu Gyul kesal. Ia berkata kalau Ia akan memberikan cincin itu pada Mae Ri malam ini. Ia pergi meninggalkan Ayah Mae Ri.
Ibu Mu Gyul ke toko perhiasan. Ia mencari cincin imitasi yang mirip dengan cincin Mae Ri. Ia lega karena ada cincin seperti itu. Malam itu juga Ia memberikannya pada Mae Ri.
Seo Joon akan memasuki JI Entertainment. Ternyata Manager Bang sedang menunggunya di depan pintu dan memanggil Seo Joon. Ia bertanya apakah Seo Joon tidak ingin minta maaf padanya. Seo Joon bingung mengapa Manager Bang berada di situ. Manager Bang tak menjawab pertanyaan Seo Joon dengan angkuh Ia menantang Seo Joon berapa lama Ia akan bisa bertahan menjadi aktris. Seo Joon tersenyum dan mengatakan bahwa Manager Bang tidak perlu mengkhawatirkannya. Manager Bang memperingatkan Seo Joon karena Ia bekerja hanya bergantung dengan mudnya saja. Ia berkata lagi, meninggalkan proyek terdengar lebih baik sebelum semuanya terbakar. Seo Joon bertanya siapa yang akan terbakar. Manager Bang mengatakan, menurutmu siapa? Jika kau tak ingin semuanya terjadi, kau bisa memulainya dengan berlutut dan memohon maaf. Manager Bang pergi.
Mu Gyul membagikan lagunya kepada teman-temannya. Tetapi mereka kurang menyukai karena semangat rock di lagu itu tidak ada. Mu Gyul mengatakan kalau ia tidak membuangnya, aku hanya merasa aliran musik kita terlalu sempit jika hanya pada aliran Indie.
“Ini bukan karena gaya Indie terlalu sempit, tapi kau yang berubah,” ucap Rino.
“Kakak, ini adalah OST drama. Kita harus menyesuaikannya,” kata Mu Gyul menjelaskan.
“Kau selalu membanggakan jiwa rockmu, aku sangat kecewa denganmu kak,” kata Re Oh
Jung In datang dan menjelaskan, “OST drama membutuhkan penyesuaian dengan alur cerita, jadi itu tidak akan terlihat nyata jika kalian tidak melepas gaya kalian.”
Ketiga teman Mu Gyul minum di kafe. Mereka mendiskusikan Mu Gyul yang tiba-tiba telah mengubah aliran rock mereka.
“Siapa yang mengatakan aku telah membuangnya?” Tiba-Tiba Mu Gyul datang dan menjawab ocehan teman-temannya. “Aku tetap menjadi seorang rocker sampai mati.
“Tetapi kenapa kau bisa menulis musik yang berbeda?”
“Aku tidak bisa tetap kedinginan di ruangan tanpa sebuah pemanas selamanya.”
“Yah.. Itu hanya sebuah kebebasan. Aku benar-benar sangat kecewa Kang Mu Gyul. Aku pergi dari sini!” Kedua temannya yang lain mengikuti.
Mu Gyul ditinggal sendiri. Mu Gyul sedih karena teman-temannya seperti itu. Seo Joon datang dan duduk di sebelah Mu Gyul.
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Seo Joon.
“Aku tidak yakin, aku tidak bisa mengatakan apa yang aku lakukan sekarang, apakah ini sesuatu yang benar, aku hanya tidak bisa mengatakan semuanya” jawab Mu Gyul.
“Apa judul lagumu?”
“Lupakan itu”
“Aku akan mencobanya”
“Mengapa? Apakah aku nampak menyedihkan?”
“Aku adalah fans sejatimu. Jadi jika kamu membuat musik rock, ballad atau dance musik. Aku akan tetap menjadi fansmu selamanya”
Mae Ri terbangun dari tidurnya. Rambutnya masih berantakan. Tiba-tiba Ia bertemu dengan Jung In yang juga baru bangun dengan penampilan tak kalah berantakannya dengan Mae Ri. Mereka berdua terkejut dan sama-sama malu.
“Kau ingat tentang pergi ke konser?” tanya Jung In memulai percakapan dengan canggung. Mae Ri hanya mengangguk. “Emm… kalau begitu… aku akan bertemu denganmu nanti”
“Yeah,” Mae Ri mengangguk. Dan setelah itu mereka ambil langkah seribu. LARIIIII :D
Mae Ri sudah berada di meja makan tempat konser akan dilaksanakan. Ia sedang memesan makanan. Mereka berbincang-bincang. Saat itu ayah Mae Ri sedang berpikir bagaimana Ibu Mu Gyul mendapatkan uang begitu cepat.
“Cincin itu terlihat indah padamu,” ucap ayah Jung In.
Ayah Mae Ri menyentuh cincin yang dikenakan Mae Ri, “Aku tahu, warna dan bentuk keduanya….” Ia menyadari kalau ternyata cincinnya palsu. Dan menyembunyikan tangan Mae Ri agar tidak terlihat oleh Ayah Jung In.
“Ada apa?” tanya Mae Ri berbisik. Ayah berusaha memberi kode tetapi Mae Ri tidak mengerti.
“Apakah ada sesuatu yang salah dengan cincinnya?” tanya Ayah Jung In yang menyadari kejanggalan mereka. “Bisakah aku melihatnya?”
Mae Ri akhirnya mengulurkan tangannya. Ayah Jung In melihat cincin itu dengan seksama. “Aah.. cincin ini bukan…,” kata-kata Ayah Jung In di potong Jung In.
“Ya, itu adalah cincin imitasi,” ucap Jung In tiba-tiba. Ayah Maeri dan Mae Ri terkejut mendengarnya.
“Sebuah imitasi? Maksudmu ini palsu?” tanya Ayah Jung In.
“Ya, Mae Ri sangat takut mengenakan sesuatu yang mahal. Jadi aku memberikan cincin imitasi ini. Yang satunya ada di rumah,” jelas Jung In.
“Oh! Itu sebuah pertolongan,” kata Ayah Jung In tersenyum. Wajahnya nampak curiga.
Ayah Mae Ri segera mencari Ibu Mu Gyul ketika Ia sampai di tokonya. Ia bertanya pada pegawainya apakah Ibu Mu Gyul ada di toko karena Ia tidak ada di rumah, tetapi pegawainya menjawab tidak.
“Baiklah, Kang Mu Gyul kau tidak akan bisa kemana-mana!” ucap Ayah Mae Ri. Ia segera menuju rumah Mu Gyul.
Jung In mengantar Mae Ri tepat di depan rumah Mu Gyul.
“Aku minta maaf karena tidak mengatakan padamu tentang cincin itu sebelumnya. Itu hanya karena aku tidak tahu bagaimana mengatakannya,”
“Baiklah, aku yakin kau memiliki alasan untuk tidak mengatakannya padaku. Dan walaupun aku masih memiliki sisa malam denganmu, aku akan memberikannya pada Kang Mu Gyul. Kau akan terlihat baik setelah beristirahat. Tidur nyenyak,” kata Jung In. Ia pun berlalu.
Rupanya Mu Gyul sudah berada di belakang Mae Ri. “Wi Mae Ri!” panggilnya. Mae Ri melihat ke belakang, Ia tersenyum karena Mu Gyul yang datang.
“Apa yang kau katakan pada lelaki itu?”
“Ayo kita bicarakan di dalam”
Mae Ri menyandarkan kepalanya di bahu Mu Gyul, “Aku selamat malam ini karenanya,” kata Mae Ri.
“Apa maksudmu?” tanya Mu Gyul.
“Paman mengetahui kalau aku menggunakan cincin palsu, tetapi direktur mengatakan kalau ia telah membelikanku yang imitasi untuk suatu tujuan”
“Jadi kau menggunakan cincin palsu? Mengapa? Kau seharusnya mengatakan padaku tentang itu”
“Aku tidak tahu, di samping itu kau juga sedang bekerja dengan musikmu”
“Tidak bisakah kau menelponku? Ini kesalahanku sehingga semuanya terjadi, bukankah aku berkata padamu bahwa aku ingin mengembalikannya padamu”
“Kang Mu Gyul!!” tiba-tiba seseorang dari luar menggedor-gedor pintu rumah Mu Gyul. “Kang Mu Gyul! Apakah kau keluar?!!” Ia masih menggedor-gedor pintu, “Kang Mu Gyul!! Keluar kau!!”
“Itu ayahku!” seru Mae Ri.
Mereka terkejut dan segera mencari tempat persembunyian. Tapi rumah Mu Gyul hanya satu ruangan, jadi sulit untuk mereka menemukan tempat sembunyi.
Ayah Mae Ri mencoba untuk membuka pintunya, ternyata pintunya tidak terkunci. Ia pun langsung masuk. Sementara Mu Gyul dan Mae Ri belum menemukan tempat persembunyian.
To be Continyuuuuuuuuuuutttt!!!
Note : Ini pertama kalinya Ooppie nulis sinop di PD . haha. Alhamdulillah.. akhirnya selesai, padahal awalnya mau nyerah buat nulisnya. Tapi selesai juga... mian kalau kurang memuaskan, ooppie baru belajar . hehe
Happy Reading!!! ^^
0 comments:
Post a Comment