Do you like this story?
Episode sebelumnya: Dengan antusias Yu Ping mencari Yang Guo yang sedang bersama Ke Zhong. Sementara Yang Guo bersama Ke Zhong mendatangi tempat Syuting Hui Fan.
JUDUL HARI INI: Ke Zhong sang penghalang cinta, ckckckck
Hui Fan yang sedang duduk di meja riasnya tanpa ekspresi melihat kedatangan Ke Zhong dan Yang Guo. Yang Guo menyapa Hui Fan, tapi Hui Fan tak berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya. “Kenapa kau membawanya kemari?”
Ke Zhong lalu menenangkan Hui Fan dengan menceritakan hubungannya dengan Yang Guo, “Hui Fan, bukankah aku pernah bilang aku bertemu seorang gadis yang menggerakkan hatiku? orang itu adalah Yang Guo. Sayangnya aku sepertinya bukan pangeran charming nya, karena hingga saat ini ia belum memberi jawaban” Ke Zhong berusaha keras untuk meyakinkan Hui Fan (agar tak usah khawatir Yang Guo akan mengganggu hubungannya dengan Yu Ping) dengan meminta nasihat bagaimana meyakinkan Yang Guo.
Hui Fan mulai bereaksi (entahlah aku ngerasa Hui Fan ini aneh, entah karena kepribadian Hui Fan nya ato karena akting pemerannya?), ia tersenyum bangun mendekati Yang Guo dan menariknya mendekat, “Yang Guo, kau tak tahu betapa beruntungnya dirimu! apa kau tahu berapa banyak gadis yang menyukai Ke Zhong? Sejak kuliah, aku tak melihat sekalipun ia menaruh hati pada seorang gadis. Jika itu terjadi, itu pasti karena kau begitu spesial”.
Ke Zhong menatap Hui Fan yang berseri-seri saat berbicara dengan Yang Guo, di dalam hatinya ia berbicara ada Hui Fan, ‘segala yang kulakukan hanya untukmu. Bagiku kaulah satu-satunya yang spesial’.
Yang Guo mengungkapkan keraguannya, baginya Ke Zhong terlalu sempurna, ia takut ia takkan cocok untuknya. Tapi Hui Fan terus meyakinnya hingga Yang Guo akhirnya mengangguk untuk mempertimbangkannya. Hui Fan permisi untuk pengambilan gambar, ia minta Ke Zhong dan Yang Guo menunggunya. Sebelum Hui Fan pergi, Ke Zhong memberitahu bahwa Yu Ping juga akan segera datang ke sana. Hui Fan berseri, sementara Yang Guo menarik nafas panjang=kecewa.
Sambil menunggu Hui Fan menambil gambar, Ke Zhong membawa Yang Guo berkeliling, mereka menaiki sebuah gedung berasitektur cina (Tanya Merlin mungkin dia tahu namanya apa). Melihat Yang Guo yang selalu diam, Ke Zhong meminta maaf karena ia minta bantuan pada Hui Fan seolah tak sabar menunggu jawaban Yang Guo. Yang Guo tersennyum, ia mengaku diam karena sedang memikirkan hal lain (Yu Ping yang datang demi Hui Fan). Ke Zhong terus mendesak, ia menanyakan kemungkinan Yang Guo menyukai orang lain. Yang Guo mengelak, ia memberi alasan ia hanya merasa tak percaya diri menjadi pasangan yang cocok untuk Ke Zhong.
Ke Zhong (tak menyerah demi Hui Fan) terus meyakinkan bahwa Yang Guo belum menyadari betapa hebatnya dirinya. Ke Zhong lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, apel berwarna biru yang ia rajut dari sweater yang Yang Guo buat untuk Ah De (mantan pacarnya). Ke Zhong mengaku sempat merasa iri pada mantan pacar Yang Guo, dan ia berjanji jika Yang Guo mau merajutkan sebuah sweater untuknya, ia akan sepenuh hati menghargai dan mencintainya, sebagai mana ia akan menghargai Yang Guo. Yang Guo akhirnya luluh, ia merasa telah menemukan orang yang bersedia mencintainya dalam segala kondisi, ia menerima pernyataan cinta Ke Zhong.
Ke Zhong memeluk Yang Guo, Yang Guo membalasnya tapi tidak dengan hatinya, ‘bisa bersama orang yang sangat hebat seharusnya aku senang, tapi kenapa aku justru merasa kehilangan sesuatu?’
hati Ke Zhong pun berbicara, ‘Yang Guo, maafkan aku… walau wanita yang ku cintai adalah Hui Fan, aku akan menghargai dan mencintaimu’.
Sementara itu, Hui Fan yang baru saja selesai take, langsung dikerubungi wartawan yang menanyakan kondisi kesehatan sampai hubungan cintanya dengan Yu Ping. Hui Fan menjawab masalah kesehatannya karena ia terlalu lelah, sedang untuk masalah cintanya akan ada seseorang yang akan datang yang bisa menjawab semua pertanyaan. Tepat saat itu datang Yu Ping, Hui Fan berlari mendekatinya.
Yu Ping yang tak sabar bertemu Yang Guo menanyakan keberadaan Ke Zhong membuat Hui Fan sempat kecewa, tapi ia mengabaikannya dengan tetap tersenyum dan mengatakan ia tak percaya Yu Ping mau jauh-jauh datang ke Hangzhou untuk menemuinya.
Yu Ping baru saja akan menyanggahnya saat wartawan berebut mendekati mereka. Wartawan menanyakan itukah teman spesial yang Hui Fan tunggu dan di jawab ya. Yu Ping berniat pergi, tapi Hui Fan terus memegangi dan menahannya. Ia menjelaskan pada wartawan bahwa Yu Pinglah pria yang selama 7 tahun di pacarinya. Yu Ping mencoba meluruskan, “Hui Fan dan aku…” tapi Hui Fan buru-buru memotongnya, “sudah berpacaran selama 7 tahun… iya kan?” tepat saat itu Ke Zhong dan Yang Guo juga melihat semuanya, keduanya terluka. Ke Zhong lalu mengajak Yang Guo pulang.
Yu Ping dan Hui Fan kini hanya berdua, Yu Ping menanyakan apa yang terjadi. Hui Fan mencoba ceria menjawab, “bukankah ini yang kau inginkan? mengumumkan hubungan kita?”
“Hui Fan!!.....kita sudah putus!” Yu Ping menahan nada suaranya, ia minta Hui Fan menjelaskan yang sebenarnya pada wartawan. Hui Fan menolak, ia tak tahu apa yang harus ia terangkan pada wartawan pasti yang akan sangat memalukan.
Hui Fan memeluk Yu Ping, ia kembali memohon. Yu Ping mengalah, kali ini ia takkan memaksa Hui Fan bicara yang sebenarnya pada wartawan. Tapi dengan tegas ia minta Hui Fan suatu saat nanti akan jujur pada wartawan, karena dalam hal apapun Yu Ping tak suka kebohongan. Dengan agak kasar Yu Ping melepaskan pelukan Hui Fan, lalu meninggalkannya mengabaikan Hui Fan yang terus memanggilnya.
Setengah berlari Yu Ping mendatangi rumah Ke Zhong, ia memanggil-manggil Yang Guo dan mengetuk pintu kaca dengan tak sabar.
Yang Guo membuka pintu dengan heran, “bukankah seharusnya kau ada di lokasi ….”
Ucapan Yang Guo terputus karena Yu Ping langsung memeluknya erat dan mengatakan, “akhirnya aku menemukanmu..” hm, jadi inget lagunya Naff…. Yu Ping melepaskan pelukannya, tangannya memegang erat lengan Yang Guo,”aku datang mencarimu”.
“Mencariku?”. Yang Guo bingung,
“Ya..” Yu Ping tak sempat menjelaskan lebih lanjut karena Ke Zhong muncul dari dalam dan menyapanya.
Ke Zhong yang tahu tak punya kesempatan banyak, langsung berusaha menceritakan sebuah ‘kejadian spesial’. Yang Guo yang tahu ‘kejadian spesial’ yang di maksud memberi tanda dengan gelengan kepalanya agar Ke Zhong tak bicara, tapi Ke Zhong mengabaikannya ia tetap memberi tahu Yu Ping bahwa ia dan Yang Guo berkencan sambil merangkulnya. Yu Ping terpaku, senyumnya kini hilang. Ia menatap Yang Guo tanpa mampu berkata. ‘Yu Ping katakan sesuatu, jangan hanya berdiri saja seperti orang bodoh’ . Yu Ping berusaha memerintahkan tubuhnya untuk bereaksi wajar, tapi badannya tak mau menurut, bahkan di luar kendalinya perutnya tiba-tiba sakit karena terlalu tegang. Yang Guo dan Ke Zhong panik. Ke Zhong masuk mengambilkan obat, sementara Yang Guo memegangi Yu Ping. Yu Ping sempat menolak tapi akhirnya ia mau juga di papah ke sofa.
“Kau tak apa-apa?”tanya Yang Guo saat sudah berhasil mendudukkan Yu Ping di sofa. Yu Ping buru-buru memegang tangan Yang Guo menanyakan apa Yang Guo mencintai Ke Zhong. "Apa kau mencintainya?” ulang Yu Ping lagi yang belum melepaskan tangan Yang Guo.
“Aku… akan menjelaskannya”.
“Berhenti membohongiku… aku sudah tahu kau punya mantan pacar bernama Ah De”. Yang Guo ternganga Yu Ping sudah tahu kebohongannya. Do You know that you guys have made me suffer so much?, Yu Ping melanjutkan kata-katanya, ”Alasanku datang kemari…”
“Jangan terlalu memaksanya” Ke Zhong memotong ucapan Yu Ping. Ia yang datang membawa obat kembali ‘menjegal’ Yu Ping. Dengan cara pintar Ke Zhong membuatnya tak terlalu kentara, ia mengalihkan topik dengan candaan Yang Guo bahkan tak berani jalan dengannya karena khawatir kena denda. “Bukankah sekarang semua bahagia? kau kembali bersama Hui Fan.. dan sekarang kami berdua juga bahagia”.
Yang Guo yang polos berjongkok di depan Yu Ping mencoba menghiburnya. Menurutnya Yu Ping yang buru-buru datang demi Hui Fan pasti akan membuat Hui Fan tersentuh, terbukti saat Hui Fan menjawab para wartawan, ia begitu terbuka menceritakan hubungannya dengan Yu ping. Menurut Yang Guo hal itu pasti sangat berat bagi artis setenar Hui Fan.
Yu Ping agak kesal karena Yang Guo tak kunjung paham dengan maksudnya, “Hui Fan dan aku sudah…” ia mencoba menjelaskan hubungannya dengan Hui Fan, tapi Ke Zhong tak mau memberi kesempatan sedikit pun. Yu Ping yang pada dasarnya masih mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya pada Yang Guo benar-benar tak berdaya di jegal berkali-kali oleh Ke Zhong. Ia akhirnya pasrah di papah menuju kamarnya.
Di dalam kamar, Ke Zhong menasihati Yu Ping agar menjaga kesehatannya. Dengan tegas Yu Ping bertanya pasti Ke Zhong sudah tahu alasan mengapa Yu Ping ke Hangzhou.
“Karena kau tahu Yang Guo bukan lesbian… aku sudah tahu itu sejak lama. Tapi ini bisa berarti sesuatu kan? kau terlalu memaksanya hingga Yang Guo sulit untuk menceritakan kebenarannya padamu”.
Yu Ping mengalihkan pertanyaan, “Sejak kapan kau menyukai Yang Guo? bagaimana aku tidak tahu?”
Ke Zhong tertawa, “sebagai seorang pengacara hebat, caramu menilai keadaan sangat buruk. Sama seperti beberapa tahun lalu saat kau tak percaya kalau tak ada apapun antara aku dengan Hui Fan dan memaksaku untuk kuliah di Perancis agar kalian berdua nyaman berkencan” . Yu Ping terdiam, sepertinya ia sedang memikirkan kebenaran dalam kata-kata Ke Zhong.
Ke Zhong jongkok di depan Yu Ping, “Yu Ping, aku selalu berpikir bahwa kau adalah teman baikku, saudara terbaikku. Kau juga seperti itu kan?”
Yu Ping tersenyum, “tentu… itulah mengapa aku perlu menanyakan ini…. apa perasaanmu pada Yang Guo tulus?”.
Ke Zhong tak berani menatap Yu Ping, ia menatap lantai, “aku tak pernah ragu pada perasaanmu terhadap Hui Fan……tapi kau tak percaya padaku” kayaknya Ke Zhong takut ketahuan kalau Yu Ping melihat matanya. Ia akhirnya menatap Yu ping lagi saat mengatakan bahwa yang penting adalah kini Yang Guo setuju kencan dengannya , “……..sebagai seorang saudara, kau seharusnya mendoakan kebahagiaan kami, dan tak mengganggu hubungan kita berdua kan?” Yu Ping terkesiap menatap Ke Zhong. Ke Zhong tersenyum pamit meminta Yu Ping istirahat.
Saat makan malam, Ke Zhong terang-terangan memberitahu ibunya ia berkencan dengan Yang Guo, jadi ia minta agar ibunya tak lagi mencarikannya jodoh dari teman atau saudara jauh mereka. Awalnya Ny. Qi memang tak langsung melarang anaknya, tapi dalam perbincangan ia menyelipkan kata-kata pedas tentang Yang Guo. Terjadi perang kata-kata antara Ny. Qi dan Ke Zhong, Yu Ping berusaha menengahi, menurutnya Ny. Qi akan berubah pikiran bila mengenal Yang Guo dengan lebih baik. Untuk itu ia menyarankan mereka keluar bersama untuk saling mengenal.
Ny. Qi menangkap sesuatu, ia heran bagaimana mungkin Yu Ping yang supersibuk bisa-bisanya jauh-jauh datang ke Hangzhou hanya untuk menemui Yang Guo, “mungkinkah kau menyukai nona Yang?”
Ke Zhong marah (menurutnya mamanya sudah keterlaluan), Yang Guo menatap ingin tahu pada Yu Ping, sementara Yu Ping menutupi malu akhirnya mengarang cerita soal ayah Yang Guo yang ahli fengshui yang sedang terlibat masalah dengan perusahan besar dan jika ia bisa membantunya maka akan menaikkan pamornya sebagai pengacara. Untuk itu ia butuh persetujuan Yang Guo.
Mendengar penjelasan Yu Ping, Ny. Qing merasa mendapat senjata baru, ‘fengshui’. Secara tak langsung ia mengatakan bahwa sikap Ke Zhong yang berubah menentangnya akibat ‘pengaruh fengshui=magic’, ia mengingatkan agar Yu Ping dan Ke Zhong berhati-hati menjaga rambut dan kukunya agar tak diguna-guna orang lain=Yang Guo. Ketegangan memuncak, Ke Zhong marah sementara Ny. Qi langsung meninggalkan meja makan.
Malamnya, Yang Guo tak bisa tidur, kepalanya bergantian memikirkan Ke Zhong, Yu Ping dan Ny. Qi. Ia akhirnya memilih keluar menikmati malam, tanpa disangka Yu Ping juga ada diluar. Yu Ping mengajaknya duduk bersama. Mereka menikmati bulan purnama.
“Kau tahu bahwa pada saat purnama, manusia dapat terpengaruh hingga tak dapat mengontrol dirinya, seperti mengatakan sesuatu yang takkan berani di ucapkannya pada saat normal?” Yang Guo sempat bercanda dan menirukan suara serigala, tapi Yu Ping tetap serius, ia menatap Yang Guo dan menyatakan mestinya orang tak perlu berbohong. Yang Guo minta maaf, “aku tak bemaksud membohongimu”.
“Aku tak bermaksud menyalahkanmu, aku hanya sedikit sedih, seharusnya hubungan kita tak hanya seperti boss dan bawahannya… setidaknya, aku menganggapmu sebagai teman”.
Yang Guo mengaku banyak waktu dan kesempatan untuknya menyatakan yang sebenarnya, namun ia terlalu takut akan dampaknya, karena ia dan kakaknya tak punya banyak uang untuk membayar dendanya.
“Apa kau pikir aku akan tega mendendamu? lupakan… kau tidak salah. kontrak aneh itu adalah ideku … tunggu.. di kontrak itu tertulis kau harus bayar jika kau jatuh cinta padaku.. tapi kau tak sedang jatuh cinta padaku kan?”
Yang Guo menatap Yu Ping takut-takut, “Xiang Da Ge… jika ku tahu aku bukan lesbian, akankah kau tetap membolehkanku jadi pengasuhnya Yu Fei dan Yu Ting?”
“Maksudmu… (akan membolehkanmu jadi pengasuh) jika aku khawatir kau akan jatuh cinta padaku?” ada senyum tipis di bibir Yu Ping.
“Ya”
“Akankah (kau jatuh cinta padaku)?".
Yang Guo ingin jujur, tapi ia teringat saat Hui Fan menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan mereka akan segera menikah sambil menggandeng tangan Yu Ping.
“Hanya orang bodoh yang berpikir ia merasa sebanding dengan si cantik Hui Fan. aku mengenal diriku dengan baik… saat aku gila barulah aku akan bisa menyukaimu si pengacara besar berdarah dingin dan tanpa hati… ehm, tapi kini aku tahu kau bukan berdarah dingin dan tanpa hati.”
“Hanya orang bodoh yang berpikir ia merasa sebanding dengan si cantik Hui Fan. aku mengenal diriku dengan baik… saat aku gila barulah aku akan bisa menyukaimu si pengacara besar berdarah dingin dan tanpa hati… ehm, tapi kini aku tahu kau bukan berdarah dingin dan tanpa hati.”
“Benar, karena itu Ke Zhong menjadi pilihanmu (yang tepat).”
Mendengar nama Ke Zhong, Yang Guo menarik nafas panjang, ia mengungkapkan keminderannya.
“Bagi kalian (Yu Ping, Ke Zhong dan Hui Fan yang mempunyai kelebihan fisik dan materi), seseorang menyukai kalian adalah hal yang biasa. Berbeda denganku. Mantan pacarku selalu mentertawaiku, mengataiku, dan mengejekku membosankan dan tidak feminin. Maka aku heran, bagaimana bisa Qi Da Ge menyukai seekor bebek buruk rupa sepertiku?”
“Bagi kalian (Yu Ping, Ke Zhong dan Hui Fan yang mempunyai kelebihan fisik dan materi), seseorang menyukai kalian adalah hal yang biasa. Berbeda denganku. Mantan pacarku selalu mentertawaiku, mengataiku, dan mengejekku membosankan dan tidak feminin. Maka aku heran, bagaimana bisa Qi Da Ge menyukai seekor bebek buruk rupa sepertiku?”
Yu Ping tersenyum, ia memutar kursi Yang Guo ke arahnya, dan menangkupkan tangan di wajah Yang Guo, “berhentilah mengatakan dirimu sendiri si bebek buruk rupa. Tahukah kau kau memiliki daya tarik unik? kau adalah tipe gadis yang akan membuat orang percaya diri untuk mencintaimu seumur hidupnya”. Yu Ping tak sekedar menghibur Yang Guo, kata-kata itu mewakili perasaannya sendiri pada Yang Guo.
“Apa kau mencoba menghiburku? jika aku sehebat seperti katamu, bagaimana bisa kau belum jatuh cinta padaku?” ohoho, justru sudah neng Yang Guo!!
‘Purnama..tolong beri aku keberanian untuk mengatakannya, mungkin aku masih bisa merubah keadaan’, Yu Ping membulatkan tekadnya, tapi tiba-tiba ia teringat omongan Ke Zhong waktu di kamarnya yang minta ia mendoakan kebahagiaan Ke Zhong dan Yang Guo, serta tak merusak hubungan mereka. Yu Ping pun berubah pikiran, ia mengurungkan niatnya untuk berterus terang.
“Suatu hari kau akan menemukan belahan jiwa mu, aku yakin orang itu yang akan membuka hatimu dan membuatmu jujur padanya. Dan orang itu adalah Ke Zhong bukan aku.. benar?”. Yu Ping buru-buru izin masuk sebelum ia kembali berubah pikiran. Setelah Yu Ping pergi Yang Guo berbicara pada dirinya sendiri.
“Aku juga bisa jujur padamu... hanya saja semua sudah di mulai dengan kebohongan.”
“Suatu hari kau akan menemukan belahan jiwa mu, aku yakin orang itu yang akan membuka hatimu dan membuatmu jujur padanya. Dan orang itu adalah Ke Zhong bukan aku.. benar?”. Yu Ping buru-buru izin masuk sebelum ia kembali berubah pikiran. Setelah Yu Ping pergi Yang Guo berbicara pada dirinya sendiri.
“Aku juga bisa jujur padamu... hanya saja semua sudah di mulai dengan kebohongan.”
Esok paginya Yu Ping dan Ke Zhong sudah menunggu Yang Guo. Yang Guo turun tangga sambil mengingat-ngingat apa yang dilupakannya, “permenku!” teriaknya sambil berlari naik lagi menuju kamarnya. Yu Ping otomatis menoleh, ia tersenyum tipis.
Saat di tempat wisata, ada orang lain yang bergabung dengan mereka. orang itu adalah Hui Fan. Yu Ping dan Yang Guo adalah dua orang yang tiba-tiba canggung dengan kehadiran Hui Fan.
Ke Zhong mengaku sengaja mengundang Hui Fan yang sedang jeda syuting untuk bergabung. Ia lalu mohon diri meminta waktu untuk berduaan dengan Yang Guo pada kencan pertama mereka. Ke Zhong buru-buru membawa Yang Guo pergi di iringi tatapan Yu Ping.
Yu Ping akan pergi tapi tangannya di tahan Hui Fan yang ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk mencoba kembali merebut hati Yu Ping. Yu Ping melepaskan tangannya. Hui Fan bernostalgia saat awal-awal kencan, ia merasa bahagia hanya dengan memegang tangan Yu Ping. Hui Fan langsung praktek dengan memegang kembali tangan Yu Ping namun di tepis Yu Ping.
Yu Ping dengan jelas kembali mengatakan hubungan mereka telah berakhir. Dan seperti biasa Hui Fan terus memohon terus dan terus hingga Yu Ping tak tahan. “Hui Fan!! apa yang perlu dikatakan telah ku katakan”
Hui Fan belum menyerah, ia kembali menahan tangan Yu Ping yang akan pergi, “Katakan dengan jujur padaku… apa kau mencintai Yang Guo?”.
------have a Great Day Fams^^--------
0 comments:
Post a Comment