Do you like this story?
Mu Gyul heran melihat sebuah mobil berhenti di depannya. Segerombolan orang turun dari mobil dan mengenakan pakaian hitam-hitam
“Apa yang kamu lakukan” teriak Mu Gyul dan berusaha melepaskan diri.
“Hey, gitarku” teriak Mu Gyul, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tangannya masih sakit dan dipaksa masuk ke dalam mobil.
Mae-ri melihat hal tersebut dan berusaha mengejar mobil yang membawa pergi Mu Gyul. Mae-ri teriak memanggil nama Mu Gyul, dan berusaha menghalangi mobil yang membawa My Gul.
“Eottoke” gumam Mae-ri khawatir dan menghentikan sebuah mobil patroli polisi yang sedang lewat
“Tolong, seseorang diculik” ucap Mae-ri dan masuk kedalam mobil patroli. “ayo cepat ke arah sana Pak” ucap Mae-ri sambil menangis.
“Siapa yang melakukan ini, ayo cepat berhenti” teriak Mu Gyul. Mobil yang ditumpangi Mae-ri mulai mengejar mobil yang membawa Mu Gyul pergi.
Sementara itu di tempat lain Jung In mulai khawatir karena Mu Gyul belum juga tiba. Jung In menghubungi Hp Mae-ri namun ayah Mae-ri yang mengangkatnya. Jung In bertanya dimana Mae-ri dan menjelaskan kalau acara akan segera dimulai namun Mu Gyul belum datang juga.
Ayah Mae-ri keceplosan berbicara dan mengatakan kalau Mu Gyul pasti sudah mendapatkan ganjaran atas apa yang sudah diperbuatnya. Jung In tidak mengerti maksud ayah Mae-ri dan bertanya kembali, namun ayah Mae- ri dengan cepat menutup telepon.
Mae-ri terus mengejar Mu-gyul. Begitu mobil patroli sejajar dengan mobil Mu Gyul, Mae-ri menurunkan kaca jendela dan berteriak memanggil nama Mu Gyul. Polisi patroli juga tidak tinggal diam dan menyuruh mereka berhenti dengan pengeras suara. Mu Gyul menahan sakit di tangannya dan berteriak memanggil nama Mae-ri juga
Acara peluncuran drama Korea Wonderful Day akhirnya dimulai. Lee Ahn dan Seo Joon mulai memperkenalkan diri mereka sebagai pemeran utama dari drama Wonderful day. Jung In yang berada di belakang panggung meminta kepada MC untuk memperlambat waktu selama mungkin sampai Mu Gyul datang.
Sementara itu para penculik Mu Gyul menurunkan Mu Gyul di pinggir jalan karena takut tertangkap polisi. Dan tidak tanggung-tanggung mereka mendorong Mu Gyul hingga terjatuh dan hal itu menyebabkan luka di tangan Mu Gyul semakin bertambah parah. Mae-ri yang berada tepat dibelakang mobil penculik Mu Gyul meminta pada polisi untuk berhenti dan turun melihat Mu Gyul.
“Mu Gyul, kamu tidak apa-apa?ayo kita segera ke rumah sakit” ucap Mae-ri khawatir “Tidak perlu, kita harus ke acara showcase sekarang” tolak Mu Gyul
“Bagaimana bisa kamu tampil dengan keadaan seperti ini” ucap Mae-ri namun Mu Gyulmenyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Mu Gyul dan mengajak Mae-ri segera pergi ke acara peluncuran drama Wonderful day.
Para penonton sudah tidak sabar melihat penampilan Mu Gyul. Jung In meminta kepada MC untuk mengulur waktu lagi karena Mu Gyul mendapat kecelakaan dan mengatakan kalau Seo Joon yang akan menyanyikan Ost-nya.
Seo Joon terkejut dan Jung In hanya bisa meminta maaf kepada Seo Joon karena tidak ada pilihan lain.
Mc tidak mengikuti apa yang diperintahkan Jung In dan mengatakan kepada penonton kalau yang akan tampil selanjutnya adalah Band Mu-gyul. Jung In sontak terkejut begitupun dengan para Kru.
“Bagaimana ini?Mu Gyul belum juga tiba” ucap salah satu kru . Seo Joon yang juga bingung memutuskan untuk menggantikan Mu Gyul akhirnya bersedia menggantikan Mu Gyul.
Teman-teman Mu Gyul naik ke atas panggung dan mulai memperkenalkan diri mereka satu persatu, penonton semakin histeris dan terus meneriakkan nama Kang Mu Gyul,
Teman-teman band Mu Gyul bingung, begitupun dengan MC dan para kru.
Tiba-tiba Mu Gyul datang diantara para kerumunan penonton bersama Mae-ri. Teriakan Penonton semakin kencang.Mu Gyul segera naik ke atas panggung dan Mae-ri bergabung dengan So-ra dan Ji-hye bersama para penonton yang lainnya. Mae-ri khawatir melihat Mu Gyul terus memegang tangannya yang sakit.
Mu Gyul berusaha menahan sakit ditangannya. Dia perlahan-lahan mulai mendekati mic,
“Aku membuat lagu ini dengan hati dingin dan seseorang telah memenuhinya dengan kehangatan musim semi, Merry Christmas Saranghae!!!” teriak Mu Gyul dan mulai bernyanyi.
Mae-ri terpaku dan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Begitupun dengan Seo Joon dan Jung In. Mae-ri melompat kegirangan dan ikut bernyanyi bersama dengan temannya dan para penonton.
“Benar-benar menakjubkan, teman-teman Kang Mu Gyul hebat” teriak Ji-hye.
Mu Gyul terbangun dan melihat kalau tangannya diikat dan mulutnya dibekap. Mu Gyul mulai berteriak minta tolong. Seseorang datang dan membuka bagasi tempat Mu Gyul disekap. Mu Gyul terdiam dan melihat mereka mulai tertawa senang. Mu Gyul berhasil meloloskan diri dan bersembunyi. Mu Gyul ketakutan melihat tangannya terputus dan lebih ketakutan lagi saat para preman tersebut menemukannya,mereka mulai mendekat dan salah satu dari mereka mencekik lehernya.
Mae-ri mengguncang-guncang tubuh Mu Gyul yang terus mengigau dan memanggil nama Mu Gyul. Mu Gyul mulai membuka mata dan melihat Mae-ri. Rupanya kejadian yang dialami Mu Gyul tadi hanyalah mimpi buruk.
“Aku bermimpi buruk, dimana aku? Apa yang kulakukan disini?” tanya Mu Gyul begitu sadar
“Kamu pingsan setelah pertunjukkan tadi” jawab Mae-ri. Mu Gyul mulai bangun “ah, punggungku sakit,pasti karena berkelahi dengan penculik tadi” rintih Mu Gyul dan kembali berbaring
“Apa kau tahu alasan kenapa mereka menculikmu?” tanya Jung In penasaran “Sepertinya aku tidak memiliki musuh, mungkin ada seseorang yang coba menghalangiku menghadiri acara tadi” jawab Mu Gyul dan terus memegang tangannya
“Apakah mungkin Manager, bukannya dia kemarin membuat kekacauan juga” ucap Mae-ri
“Aku akan mencari tahu” ucap Jung In “Untung kamu tidak terluka parah” ucap Mae-ri. Jung In terdiam mendengar ucapan Mae-ri.
Lee Ahn dan Seo Joon minum bersama di Bar dan mulai berbicara mengenai acara tadi. Lee Ahn heran karena tampang Seo Joon kusut setelah acara tadi padahal acaranya berlangsung sukses. Seo Joon menjawab kalau Mu Gyul hanya kasihan pada Mae-ri makanya dia berada disamping Mae-ri sampai sekarang.
Lee Ahn kesal mendengar Seo Joon menyebut nama Mu Gyul dan menyuruhnya berhenti. Seo Joon malah balik marah dan menyuruh Lee Ahn pergi jika tidak suka mendengarnya dan menyuruhnya berhati-hati terhadap Manager karena Manager tidak akan melepaskan Lee Ahn dengan mudah.
Ayah Mae-ri sedang berada di restorant dan mengomel sendiri karena Mae-ri belum meneleponnya setelah kabur dari rumah. Ayah Mae-ri memutuskan menelepon ayah Jung In dan ibu Mu Gyul yang sedang beres-beres berhenti dan mulai menguping percakapan ayah Mae-ri dengan Ayah Jung In.
“Hyung, maaf aku mengganggumu.aku hanya ingin tahu apa kau sudah membereskan orang itu” Tanya ayah Mae-ri
“Ada masalah saat membawanya kemari jadi aku belum bertemu dengannya, aku akan mengurus hal ini secepatnya.aku sudah melihat undangannya kira-kira kapan kita akan menikahkan mereka?” tanya Ayah Jung In
“Oh, kalau itu terserah anda” jawab Ayah Mae-ri “sebenarnya aku ingin mereka menikah tepat 100 hari setelah mereka bertemu, tetapi aku tidak yakin apakah Mae-ri akan menyetujuinya” jawab Ayah Jung In
“Jangan khawatir hyung, nanti aku yang akan berbicara dengan Mae-ri anda pilih saja tanggal yang menurutmu baik, kalau begitu sampai jumpa” ucap Ayah Mae-ri dan menutup telepon.
Wajah Ayah Mae-ri yang semula terlihat senang langsung berubah begitu melihat Ibu Mu Gyul “Ada apa” ucap Ayah Mae-ri.
Jung In, Mae-ri dan Mu Gyul berkumpul di ruang tamu dan mulai mendiskusikan masalah ayah Mae-ri. Mae-ri sangat khawatir jika ayahnya datang ke rumah Jung In. Jung In berusaha menenangkan Mae-ri kalau semuanya akan baik-baik saja dan kalau memang ayah Mae-ri datang mereka harus menjelaskan semuanya. Mu Gyul tidak sependapat dengan pendapat Jung In dan mengatakan kalau ayah Mae-ri bukan orang yang gampang dibujuk.
Jung In tetap bersikeras kalau mereka harus bertahan karena masih ada waktu 10 hari.
Ucapan Mae-ri terbukti dan ayahnya memang benar-benar datang. Ayah Mae-ri sangat jengkel melihat Mu Gyul berada di rumah Jung In.
“Hentikan ayah, dia sedang sakit” teriak Mae-ri berusaha melepaskan cengkraman ayahnya dari baju Mu Gyul
“Kau berani sekali membawa bocah ini ke rumah Jung In” ucap Ayah Mae-ri
“Ayah, ini semua salahku, aku yang bertanggung jawab” ucap Jung In tiba-tiba berdiri “Apa maksudmu, aku tidak mengerti” ucap Ayah Mae-ri.
Ayah Mae-ri tidak percaya dengan semua yang diucapkan Jung In
“Jadi kau menganggap putriku seperti bola yang dapat di oper kemana saja, jadi selama ini Mae-ri sehari tinggal di rumahmu dan sehari tinggal di rumah bocah ini, astaga, kenapa bisa seperti ini, jadi kamu memperalat Mae-ri demi urusanmu sendiri” ucap Ayah Mae-ri sambil memegang lehernya yang sakit
“Dan kau tidak berencana untuk menikahinya” tambah Ayah Mae-ri, Jung In mengiyakan.
“Sekarang aku sudah melihat sifat aslimu”ucap Ayah Mae-ri
“Maafkan aku ayah, aku hanya ingin melihat Mae-ri bahagia” ucap Jung In
“Dan kau pikir dapat melakukannya tanpa menikahi Mae-ri, kau pikir aku bisa membiarkan Mae-ri menikah dengan bocah ini, kau tidak tahu kalau ayahmu sudah membuat undangan pernikahanmu” ucap Ayah Mae-ri
“Siapa yang mengijinkamnu berbicara” teriak Ayah Mae-ri
“Ayah, kumohon tolong restui kami,kami sangat lelah menyembunyikan semua ini”ucap Mu Gyul
“Siapa yang lebih lelah hah?” teriak Ayah Mae-ri dan kembali memegang lehernya “Ayah,kumohon tenanglah”ucap Mae-ri khawatir “kumohon berikan restu pada Mae-ri agar dia bisa memilih siapa yang dicintainya dan bisa membuatnya bahagia”tambah Mu Gyul
“Tidak akan” teriak Ayah Mae-ri “Ayah kumohon”bujuk Mae-ri “baiklah, terserah kamu dan lupakan ayah” teriak Ayah Mae-ri dan pergi.
Ayah Mae-ri menemui Ayah Jung In dan meminta Ayah Jung In mempercepat pernikahan sebelum Mae-ri dan Jung In berubah pikiran. Ayah Jung In terdiam dan mulai memikirkan perkataan ayah Mae-ri.
Mae-ri pulang ke rumah Mu Gyul dan mulai mengobati luka Mu-gyul. Mu Gyul berkata kepada Mae-ri kalau dia sangat senang waktu Mae-ri datang ke arena skating dan menggenggam tangannya sehingga membuat batu es dalam hati Mu Gyul mencair dan Mae-ri akan mendapat hadiah dari Santa claus karena sudah menjadi anak yang baik.
Mae-ri tersenyum dan berkata kalau dia juga sangat senang mendengar pujian Mu Gyul padanya dan mengatakan kalau ulang tahun Mu Gyul bertepatan dengan malam natal dan Mae-ri akan mengabulkan semua permintaan Mu-gyul. Mu Gyul sangat senang dan menunjuk gorden pemisah batas tempat tidurnya dan Mae-ri. Mae-ri tidak mengerti maksud Mu-gyul.
Jung In sedang tertidur dan mengalami mimpi buruk.
Jung In bermimpi saat ibunya bertengkar dengan ayah Jung In dan penyebabnya yaitu foto wanita didompet ayah Jung In, yaitu Ibu Mae-ri.
Ibu Jung In terjatuh dan mulai menangis, Jung In kecil yang daritadi melihat ayah dan ibunya bertengkar melihat foto seorang wanita yang ternyata adalah ibu Mae-ri.
Jung In terbangun dan mulai meneteskan air mata.
Jung In dan para staffnya sedang berdiskusi membahas masalah acara kemarin. Banyak masyarakat yang penasaran dengan Band Mu Gyul. Staff Jung In juga melaporkan kalau lagu yang dinyanyikan Mu Gyul kurang dari sehari sudah masuk dalam 10 lagu paling dicari dan menduduki daftar chart lagu korea.
Jung In mendapat telepon dari ayahnya yang memintanya datang ke rumah ayahnya sekarang.
“Undangannya sudah selesai kau bisa membagikannya kepada teman-temanmu dan rencana pernikahanmu diadakan pada hari Jumat akhir bulan ini” ucap Ayah Jung In bahkan ayahnya menanyakan dimana Jung In dan Mae-ri akan berbulan madu!
Jung In mengiyakan saja.
“Aku dengar acara kemarin sukses, kau pasti sudah bekerja keras tapi ini baru awalnya saja” ucap Ayah Jung In terlihat senang
“Jadi jangan melakukan seperti itu lagi, anda tidak bisa melenyapkan Kang Mu Gyul dengan cara seperti itu, itu tidak akan menyelesaikan masalah” ucap Jung In
“Lalu kau ingin membatalkan pernikahan ini, aku sudah mengurus semuanya jadi kau tidak perlu mengaturku atau mengurusi bocah itu”teriak Ayah Jung In
“Masalah ini tidak perlu anda yang menyelesaikannya” ucap Jung In
“Jadi kau ingin Mae-ri menikah dengan pria yang tidak mempunyai masa depan” ucap Ayah Jung In
“Kalau dia tahu anda sudah menculik Mu Gyul, aku yakin dia tidak ingin bertemu dengan ayah lagi”ucap Jung In
“Apa sebenarnya maksudmu?” tanya Ayah Jung In dan mulai mendekati Jung In
“Ayah, selama ini aku sudah mengikuti semua keinginanmu.apa yang kau lakukan terhadap ibu belum cukup juga dan ingin memperlakukanku seperti itu juga.kumohon jangan melakukan hal ini lagi padaku dan Mae-ri”ucap Jung In .
Ayah Jung In menampar Jung In “beraninya kau berkata seperti itu padaku” ucap Ayah Jung In dan pergi.
Ibu Mu Gyul mengantarkan pesanan kepada tamu yang lagi asyik melihat video pertunjukkan Kang Mu Gyul kemarin.
Ibu Mu Gyul bertanya kepada salah satu palajar kalau mereka mengenal Mu Gyul, pelajar mengiyakan. Ibu Mu Gyulpun sontak gembira.
Ayah Mae-ri yang kebetulan berada di dekat situ ikut menguping pembicaraan dan mulai kesal.
Para pelajarpun meminta berfoto dengan ibu Nu Gyul, ayah Mae-ri semangkin masam. Ibu Mu Gyul melihat hasil fotonya
“Ah, anakku sangat tampan. Tidak tahu bagaimana aku melahirkannya. Aku tahu hari ini akan tiba, kalian tahu waktu aku mengandung aku bermimpi seorang naga. Tapi ada seseorang yang meragukan kemampuan anakku dan sekarang dia pasti iri” ucap Ibu Mu Gyul dan melihat ke arah ayah Mae-ri
“Banyak artis dan band di tv belakangan ini, lagipula dia terkenal karena bantuan menantuku” ucap Ayah Mu Gyul tidak ingin kalah
“Lihat siapa yang berbicara seperti ini, anakku terkenal bukan karena Jung tapi karena dia memang memilki bakat” ucap Ibu Mu-gyul.
Ayah Mae-ri terdiam dan memilih pergi. Ibu Mu Gyul tertawa licik dan senang karena bisa membumkam mulut Yah Mae-ri.
Mae-ri menelepon Mu Gyul namun Hp Mu Gyul sedang sibuk. Mae-ri hanya meninggalkan pesan saja
“Mu Gyul maaf karena aku tidak bisa bertemu denganmu, aku ingin mengucapkan selamat kepadamu. Jangan lupa makan sesibuk apapun dirimu dan jangan lupa memakai baju hangat.aku akan meneleponmu lagi, sangat merindukanmu”. Mae-ri menutup telepon dan menghela napas.
Mu Gyul ternyata sedang berbicara dengan salah satu teman Bandnya. Mu Gyul mengatakan kalau hari ini dia harus beristirahat dan tidak bisa keluar karena cedera yang dialaminya apalagi besok dia harus menghadiri wawancara di salah satu radio.
Tiba-tiba Ibu Mu Gyul datang sambil bernyanyi lagu. Ibu Mu Gyul langsung memeluk Mu Gyul dan mengucapkan selamat atas kesuksesan Mu Gyul . Mu Gyul merasa sedikit aneh namun ibunya menjelaskan kalau dia datang hanya untuk mengucapkan selamat atas kesuksesannya.
“Dimana ibu tinggal selama ini?” tanya Mu Gyul kepada ibunya.
“Oh, aku tinggal di rumah Mae-ri dan bekerja di restoran ayahnya.aku terpaksa bekerja demi membayar cincin yang sudah kuambil dari Mae-ri, tapi dia selalu saja mengomeliku” keluh Ibu Mu Gyul
“Kenapa kau harus bekerja disana” ucap Mu Gyul marah
“aku harus mengganti 10juta won, aku kesini bukan untuk meminta kau membayarkannya untukku,aku khawatir denganmu.apa kau terluka? Kemarin ayah Mae-ri berbicara dengan seseorang di telepon mengenai dirimu” ucap Ibu Mu Gyul
“Dengan seseorang?” tanya Mu Gyul penasaran
“Ya,dia juga sedang membicarakan tentang undangan pernikahan,tidak mungkin kan dia berbicara dengan menantunya” ucap Ibu Mu Gyul berusaha menjelaskan pada Mu Gyul
Mu Gyul terdiam dan sedang memikirkan sesuatu.
Mae-ri masuk ke kamar Jung In dan mengajaknya untuk makan malam. Jung In menolak dan mengatakan sedang tidak ingin makan. Mae-ri mengerti dan tidak sengaja melihat undangan pernikahan di tempat tidur Jung In .
“Apa ini? Apa tanggal pernikahan sudah ditetapkan?”tanya Mae-ri lalu Jung In mengiyakan.
Mu Gyul datang ke rumah Jung In dan tidak sengaja berpapasan dengan Mae-ri di depan pintu. Mae-ri heran ada gerangan apa Mu Gyul tiba-tiba datang.
“Aku ingin bertemu Jung In ” jawab Mu Gyul.
Mu Gyul mulai meminta penjelasan kepada Jung In tentang apa yang sudah dilakukan ayahnya pada dirinya. Jung In meminta maaf kepada Mu Gyul atas semua yang dilakukan ayahnya.
Mae-ri yang penasaran diam-diam ingin mendengarkan percakapan mereka namun ketahuan oleh Nona Yang dan mengatakan tidak baik menguping pembicaraan orang dan lebih baik jika Mae-ri kembali ke dapur dan belajar memasak.
Jung In mulai menjelaskan kalau ayahnya sangat menyayangi Mae-ri dan itulah sebabnya dia tidak ingin jika Mu Gyul dekat-dekat dengan Mae-ri. Mu Gyul yang kesal menyuruh Jung In memberitahu pada ayahnya untuk melihat siapa yang akan dipilih oleh Mae-ri pada akhirnya.
Mu Gyul memutuskan pulang dan tidak berpamitan pada Mae-ri. Mu Gyul takut mengganggu konsentrasi Mae-ri yang sedang belajar memasak.
Di kantor Jung In semua sedang sibuk apalagi dengan kehadiran Mu Gyul yang tiba-tiba menyita perhatian publik.
Mu Gyul sendiri sedang berada di kantor Jung In dan melihat jadwalnya yang sangat padat. Mu Gyul mulai mengeluh pada Jung In karena dia bukan artis besar tapi mengapa jadwalnya sangat padat mulai dari pagi hari hingga malam?
Jung In berusaha menjelaskan kalau kehadiran Mu Gyul benar-benar menyita perhatian dan dia sudah memiliki fan site yang mempunyai 30.000 anggota.
Hp Jung In berbunyi dan seseorang menelepon dan mengatakan sudah waktunya untuk Mu Gyul berangkat wawancara di Radio.
Mae-ri sedang berbelanja di sebuah toko kosmetik dan ingin membelikan cream wajah untuk Mu-gyul. Mae-ri tersenyum sendiri mendengar lagu Mu Gyul diputar. Penjaga toko mendekatinya “Lagunya sangat bagus bukan? Wajahnya juga sangat tampan” puji penjaga toko tersebut.
Mae-ri tersenyum senang dan mengangguk.
Lagu Mu Gyul sudah selesai diputar dan sekarang dilanjut dengan wawancara dengan Mu Gyul.
“Wah,pantas penggemarmu banyak sekali, wajahmu sangat tampan mirip pangeran di komik” puji Penyiar radio pada Mu Gyul
“Terima kasih” jawab Mu Gyul
“Beredar kabar, kamu menciptakan lagu ini untuk kekasihmu,apa benar?” tanya Penyiar lagi, Mu Gyull mengiyakan.
“Apa kami mengenalnya?”tanya penyiar
“Tidak, merry Christmas bukanlah artis” jawab Mu Gyul . Sementara itu Mae-ri kembali senyum-senyum sendiri mendengar Mu Gyul menyebut namanya.
“Kau ingin bermain rahasia rupanya…..apa Merry Christmas nama panggilan Seo Joon ? Tanya penyiar
“Bukan, itu bukan nama panggilannya” jawab Mu Gyul
“Kalau begitu kau harus menyiapkan nama panggilan untuk Seo Joon , ah kita harus selingi iklan dulu”.
Wajah Mae-ri yang semula ceria berubah menjadi cemberut mendengar penyiar menyebut nama Seo Joon ditambah dengan ucapan kasir yang mengatakan kalau Mu Gyul dan Seo Joon pasti benar-benar berpacaran.
Hp Mae-ri tiba-tiba berbunyi, ayahnya meneleponnya dan mengabarkan kalau dirinya sedang sakit. Mae-ri bergegas ke rumahnya dan mendapati ayahnya sehat bugar dan tidak kelihatan seperti orang sakit.
Rupanya Ayah Mae-ri sengaja berbohong agar Mae-ri pulang ke rumah dan melihat majalah yang di dalamnya terdapat model-model Hanbok.
“Ayah, sudah kukatakan berapa kali kalau aku tidak ingin menikah” ucap Mae-ri tegas “Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu, Ayah Jung In sudah menyiapkan semuanya termasuk undangan pernikahan,gedung dan tempat bulan madu kalian” ucap Ayah Mae-ri.
“Bagaimana bisa pernikahan dilaksanakan tanpa ada pengantin wanita” tanya Mae-ri “Apa kau mau Ayah Jung In melakukan sesuatu hal yang lain lagi terhadap bocah itu….” Ucap Ayah Mae-ri dan terdiam
“Apa yang ayah katakan?apa Ayah Jung In yang menculik Mu Gyul ?”tanya Mae-ri “Apa!tidak mungkin dia melakukan hal tersebut,dia hanya ingin kamu menjadi putrinya” ucap Ayah Mae-ri
“Jangan mengalihkan pembicaraan ayah,kalau ayah tidak memberitahuku biar aku yang mencari tahu sendiri” ucap Mae-ri dan pergi meninggalkan ayahnya yang terus memanggil namanya.
Mu Gyul mendatangi ruangan kerja Jung In dan marah karena di jadwal yang diberikan Jung In ada sesi pemotretan bersama Seo Joon. Mu Gyul jelas tidak terima karena dia adalah seorang penyanyi dan bukan model.
Jung In berusaha menjelaskan kepada Mu Gyul kalau dia harus melakukannya demi drama Wonderful day,lagipula ini cuma pemotretan untuk cover majalah. Mu Gyul tetap bersikeras tidak ingin melakukannya
“Apa kau juga akan memaksaku dengan cara yang sama seperti yang ayahmu lakukan” teriak Mu Gyul dan hendak pergi namun langkahnya terhenti begitu melihat Mae-ri berdiri di depan pintu dan terdiam mendengar percakapan mereka.
Jung In spontan berdiri dari duduknya. “Jadi, paman yang sudah menculik Mu Gyul ” ucap Mae-ri tidak percaya dan segera pergi.
“Mae-ri-ah” panggil Mu Gyul dan berlari mengejar Mae-ri. Mu Gyul berhasil menahan Mae-ri
“Kau mau kemana?” tanya Mu Gyul “Pergi menemui paman, tindakannya sudah keterlaluan” jawab Mae-ri
“Kalau begitu kita pergi bersama” ucap Mu Gyul “tidak, biar aku pergi sendiri” ucap Mae-ri dan meninggalkan Mu Gyul .
Mae-ri menemui Ayah Jung In dan mulai berbicara masalah penculikan Mu Gyul .
“Apa benar paman yang sudah menculik Mu Gyul ?” tanya Mae-ri
“Beberapa orang kadang-kadang berbohong demi kebahagiaan sesaat,tapi aku tidak ingin hal itu terjadi padamu” ucap Ayah Jung In
“Aku tidak apa-apa paman,kumohon jangan sakiti Mu Gyul lagi” pinta Mae-ri
“Justru bocah itu yang sudah menyakitimu,apa aku akan berdiam diri melihat dia merusak rencana pernikahan anak dan menantuku” ucap Ayah Jung In
“Maafkan kesalahanku paman. Aku dan Jung In berbohong tinggal bersama. Kami hanya tidak ingin paman menghentikan investasi untuk drama ini, jika Paman mau menghukum, maka hukum saja aku” ucap Mae-ri
“Aku tidak ingin melakukannya Mae-ri, aku hanya ingin melihatmu menikah dengan Jung In .kau akan mengerti semuanya jika kau sudah menikah dengan Jung In” ucap Ayah Jung In
“Aku mohon Paman, aku sama sekali tidak ingin menikah dengan Jung In ,bisakah kau membatalkan pernikahan ini” pinta Mae-ri.
“Mae-ri, aku ingin kau hanya mempercayaiku. Aku agak lelah, jadi pulanglah sekarang” ucap Ayah Jung In mengakhiri pembicaraan.
Mae-ri terdiam dan memutuskan pulang sesuai permintaan Ayah Jung In .
Mu Gyul dan Seo Joon melakukan proses pemotretan. Tema pemotreatan berhubungan dengan Natal. Ada boneka salju dan pernak pernik natal. Pemotretan berlangsung semalaman, Mu Gyul berusaha menahan kantuknya agar pemotretan selesai dengan cepat dan bisa pulang menemui Mae-ri.
Mae-ri hanya sibuk memainkan Hpnya sambil menunggu Mu Gyul pulang. Mae-ri tertidur karena kecapean dan begitu dia terbangun di pagi harinya, dia melihat Mu Gyul duduk di hadapannya dan terus memandanginya.
“Mu Gyul kau sudah pulang, ayo cepat tidur kau pasti kelelahan”
“Tidak, aku harus kembali lagi” ucap Mu Gyul
“Terus kenapa kau pulang?”tanya Mae-ri heran
“Aku ingin melihatmu,bagaimana dengan Ayah Jung In ?” tanya Mu Gyul
“Aku sudah menemuinya dan mengatakan yang sejujurnya” ucap Mae-ri
“Baguslah kalau begitu, berarti kau tidak perlu lagi kembali ke rumah Jung In ,aku akan berusaha mendapatkan kembali cincin tersebut” ucap Mu Gyul
“Tapi, apa kau akan tetap bekerja pada malam natal?” tanya Mae-ri
“Sepertinya, kenapa?” tanya Mu Gyul
“Malam natal nanti adalah malam natal pertama kita sekaligus hari ulang tahunmu, aku akan menunggumu jadi kau harus cepat pulang,mengerti?” ucap Mae-ri
“Aku mengerti”.
Mu Gyul dalam perjalanan menuju tempat show dan tanpa sengaja melihat sebuh toko accessories. Mu Gyul masuk ke dalam toko tersebut dan mulai memilih-milih kalung yang akan diberikannya pada Mae-ri di hari natal nanti. Pilihan Mu Gyul jatuh pada sebuah kalung yang memiliki bandul berbentuk kucing. Mu Gyul tersenyum dan mengingat saat Mae-ri menirukan gaya kucing dalam Film Shrek.
Mu Gyul sedang di make up. Prodesur datang dan berkenalan dengannya. Produser memberikan naskah acara hari ini pada Mu Gyul dan menyuruh Mu Gyul bernyanyi pada acara nanti. Mu Gyul setuju tetapi dia harus ditemani oleh gitar kesayangannya.
Manager berdiri di depan sebuah tv dan melihat lagu Mu Gyul sedang diputar dan telah menduduki chart no 1 tangga lagu “kau sekarang tambah terkenal” gumam Manager.
Acara Show pada hari itu berlangsung sukses, Mu Gyul memutuskan pulang. Mu Gyul tidak sengaja bertemu dengan Manager (sebenarnya sich Manager sudah menunggu Mu Gyul daritadi). Manager menawarkan Mu Gyul untuk bergabung di agensinya dan bisa membuatnya lebih terkenal daripada sekarang bahkan bisa go Internasional. Mu Gyul dengan gayanya yang khas cuek langsung menolak tawaran tersebut dan berjalan pergi meninggalkan Manager. Manager tidak tinggal diam dan terus mengejar Mu Gyul dan seperti sebelumnya, Mu Gyul tetap menolak.
Di depan gedung para wartawan sudah menunggunya dan ingin mewawancarainya tentang kesuksesan yang diraihnya dalam waktu semalam dan hubungan asmaranya dengan Seo Joon . Mu Gyul tidak menggubris para wartawan dan langsung masuk ke mobil.
Jung In tiba di rumah dan mendapati rumah kosong dan tidak menemukan sosok Mae-ri. Jung In mencoba mencari Mae-ri di kamar namun hasilnya tetap nihil, Mae-ri sama sekali tidak ada di kamarnya.
Mae-ri sedang menghias rumah Mu Gyul dengan berbagai pernak pernik natal. Begitu selesai menghias Hp-nya berbunyi dan yang menelepon adalah Jung In . Mae-ri ragu-ragu mengangkatnya dan membiarkan berbunyi beberapa saat.
“Ya, direktur” ucap Mae-ri
“Mae-ri kau dimana?aku ingin mengajakmu ke toko buku, kau dimana sekarang?aku akan menjemputmu” ucap Jung In
“Aku tidak akan kembali lagi ke rumahmu, aku sudah menceritakan semuanya pada paman” ucap Mae-ri
“Apa maksudmu Mae-ri, kenapa melakukan hal ini tiba-tiba, kontrak kita belum berakhir” ucap Jung In
“Kontraknya sudah berakhir,aku minta maaf” ucap Mae-ri dan menutup telepon.
Baru saja Mae-ri menutup telepon, Hp-nya kembali berbunyi dan yang meneleponnya adalah So ra yang mengajaknya bertemu.
Sementara itu Jung In terduduk lemas di tempat tidur Mae-ri dan berharap semuanya hanya mimpi buruk. Dia tidak ingin semuanya berakhir seperti ini.
Mae-ri sampai di tempat yang dimaksud So-ra. Ternyata So ra dan Ji-hye teman Mae-ri merencanakan pesta di hari malam nanti dan mengajak Mae-ri untuk ikut. Mae-ri hanya mengiyakan dengan tidak pasti dan hal itu membuatnya temannya kecewa karena Mae-ri lebih mementingkan bersama Mu Gyul daripada bersama mereka. Temannya mengancam akan menyebarkan di internet kalau Mae-ri dan Mu Gyul tinggal bersama jika Mae-ri tidak datang. Mae-ri akhirnya setuju.
Mae-ri pulang ke rumah dan mulai menyiapkan kue ulang tahun untuk Mu Gyul . Mae-ri juga kembali merapikan rumah. Hp-nya berbunyi dan Mae-ri mengira yang menelepon adalah Mu Gyul .
“Mu Gyul kenapa belum pulang?” ucap Mae-ri
“ini aku” ucap Jung In “Apa kau bisa datang?” tanya Jung In
“Maafkan aku, hari ini adalah ulang tahun Mu Gyul jadi aku harus menunggunya” ucap Mae-ri
“Mu Gyul sedang berada di arena skating, dia akan pulang terlambat” ucap Jung In “Tapi, dia sudah berjanji akan datang”ucap Mae-ri
“Apa kau tidak bisa datang walau sebentar saja” pinta Jung In “maafkan aku” ucap Mae-ri dan menutup telepon.
Mu Gyul sangat kesal dengan acara yang sudah diatur oleh Jung In, apalagi dia terjebak macet menuju tempat arena ski. Mu Gyul menelepon Jung In dan mulai marah-marah. “aku tidak memintamu mengatur jadwalku” ucap Mu Gyul kesal
“Itu bukan acara pemotretan dan talkshow, itu adalah konser yang kau idam-idamkan” ucap Jung In
“Kenapa konser harus di tempat arena ski, dan kenapa harus di luar kota.aku juga sedang terjebak macet, kenapa kau melakukannya padaku” ucap Mu Gyul
“Itu sesuai yang kau inginkan” ucap Jung In
“Saat aku bisa mengembalikan cincin itu aku akan mengakhiri semua hal yang menyebalkan ini” ucap Mu Gyul dan menutup telepon.
Jung In sangat sedih dan hanya berdiam diri di dapur sambil memandangi makanan yang sudah disiapkannya untuk Mae-ri. Jung In kembali mengingat semua kenangan yang sudah dilaluinya bersama Mae-ri dan hal itu membuatnya sedikit lebih baik.
Sementara itu Mae-ri terus menunggu Mu Gyul dan tanpa sadar tertidur di sofa. Mae-ri kembali terjaga dan mencoba menghubungi Hp Mu Gyul .
“Mu Gyul kau dimana?”
“Aku sedang terjebak macet,aku mungkin agak terlambat,kau tidurlah duluan” ucap Mu Gyul
“Oh, baiklah” ucap Mae-ri sedih. Mu Gyul ternyata berbohong dan mampir ke suatu tempat.
Mae-ri mendapat sms dari Jung In .
“Mae-ri 100 hari belum berakhir, aku akan terus menunggumu sampai kau datang. Aku ingin kau mendengar apa yang kukatakan”.
Mu Gyul tersenyum melihat sebuah kotak yang berada digenggamannya. Rupanya Mu Gyul pergi menebus cincin yang sudah digadaikan ibunya.
Jung In masih menunggu Mae-ri dan penantiannya tidak sia-sia karena Mae-ri akhirnya datang.
Mae-ri memanggil Jung In. Jung In berbalik dan sangat senang melihat Mae-ri.
Mae-ri duduk disamping Jung In dan tidak berbicara apa-apa, begitupun dengan Jung In . Jung In membuka pembicaraan
“Aku sangat menyukai makan kue saat natal karena bisa merasakan suasana natal”
“aku juga begitu, saat ibu meninggal dan ayah hanya membuat kekacauan, aku selalu menaruh lilin di kue” ucap Mae-ri
“Sangat menyenangkan jika bisa menikmati natal bersama orang yang dicintai” ucap Jung In
“Direktur, ada yang ingin kukatakan”.
Mu Gyul tersenyum senang karena akhirnya bisa mengembalikan cincin pemberian Ayah Jung In . Mu Gyul bergegas ke rumah Jung In .
“Kumohon ceraikan aku, aku ingin mengakhiri semuanya” ucap Mae-ri sedih, Jung In hanya terdiam “aku pergi” ucap Mae-ri dan berdiri.
Jung In tidak rela jika Mae-ri pergi. Jung In berdiri dari kursinya dan memeluk Mae-ri dari belakang
“Tolong untuk beberapa saat saja,biarkan aku memelukmu”. Mae-ri hanya terdiam dan tidak bisa melakukan apa-apa.
Mu Gyul masuk ke dalam rumah Jung In dan terdiam mematung melihat Jung In memeluk Mae-ri.
Written : Dewi Rf @pelangidrama
Edited & Pictures : Asri Rf @pelangidrama
0 comments:
Post a Comment