Recent Post


[Sinopsis] Still Marry Me Episode 5 part 1

Do you want to share?

Do you like this story?

katanya ini blom beres aku postingin dulu aja sebagian ya...-nana rf-

Min Jae bersiap mengambil foto berdua dengan Shin Young. Tiba-tiba Shin Young jatuh ke pelukan Min Jae. Min Jae tanya apa Shin Young baik-baik saja. Shin Young jawab dia sangat pusing. Min Jae tersenyum nakal dan bertanya apa dia harus menggendong Shin Young pulang ke rumah. Shin Young tersenyum menang, tapi dia tidak langsung mengiyakan
Shin Young berkata dia baik-baik saja lalu jalan ke meja, tapi baru beberapa langkah, Shin Young jatuh ke lantai sambil mengaduh. Min Jae pun langsung menggendongnya ke meja. Min Jae bilang dia akan mengantar Shin Young pulang. Ketika Min Jae membereskan tas Shin Young, Shin Young tersenyum senang, Min Jae pun tersenyum ada udang di balik batu.. hahahha.. sama-sama punya maksud.
Sang Woo terus menunggu Shin Young. Ketika melihat ada yang datang sambil menggendong, Sang Woo langsung keluar. Begitu melihat dengan dekat ternyata bukan Shin Young. Orang yang di lihat Sang Woo sudah mau marah. Sang Woo melihat wanita gendut tadi dengan takjub. Sang Woo kembali ke mobilnya dan mondar-mandir saja. Itu membuat security di apartemen curiga, security langsung menelepon polisi dan melaporkan seorang pria yang mencurigakan.

Rekan-rekan Shin Young menghalangi Shin Young yang mau pulang bersama Min Jae dan akan memanggilkan taksi untuk Shin Young. Shin Young langsung melirik dengan jutek. Min Jae yang mendengarnya pun tidak setuju, Min Jae bilang dia yang akan mengantar Shin Young pulang. Min Jae sudah menggendong Shin Young dan siap untuk pulang. Tiba-tiba…
Bos Shin Young masuk. Shin Young dan Min Jae merasa ‘terganggu’ dengan kehadiran si bos. Si Bos melihat Shin Young yang di gendong. Rekan Shin Young berkata dia minum banyak dan sekarang mabuk. Shin Young menahan kesalnya. Si Bos menyuruh anak buahnya untuk minta presiden Kim membawa sesuatu yang sudah di persiapkan. Dan datang lah dua orang dengan membawa…. Tandu !

Si Bos memaksa Min Jae untuk melepaskan Shin Young dan membiarkan Shin Young di bawa dengan tandu dan pulang dengan taksi saja. Rekan-rekan Shin Young langsung setuju dan melepaskan paksa tangan Shin Young dari Min Jae. Min Jae berkata tidak perlu tapi tak ada pengaruhnya. Rekan Shin Young langsung merangkul Min Jae dan menyuruh Min Jae untuk tetap menikmati pestanya. Shin Young dari tandu langsung melirik dengan jutek.
Di luar gedung, Shin Young langsung duduk bersila dan berkata dia baik-baik saja, tapi juniornya menyuruh pelayan tetap jalan. Shin Young melampiaskan kekesalannya pada juniornya. Shin Young langsung turun dan naik taksi.

Sang Woo menunggu di dalam mobil. Tiba-tiba kaca mobil di ketuk oleh polisi. Sang Woo bilang dia sedang menunggu temannya. Polisi minta ID Sang Woo, tapi Sang Woo baru sadar tidak bawa. Polisi langsung menyuruh Sang Woo keluar dan mencurigai Sang Woo sebagai penguntit yang meresahkan di sekitar apartment. Tepat saat itu Shin Young pulang dan langsung bersembunyi. Sang Woo pun pergi. Shin Young lega sekali tidak harus bertemu Sang Woo, karna dia pulang tidak bersama Min Jae.

Ban Seok sedang di fitness centre, cari Min Jae. Ban Seok marah-marah pada Min Jae karena foto yang di kirim Min Jae tidak jelas sama sekali. Min Jae tetep keukeuh kalau itu dia dengan Shin Young-sshi. Ban Seok kaget mendengar Min Jae memanggil Shin Young dengan tambahan –sshi.
Ban Seok curiga dengan Min Jae yang menjadikan taruhan sebagai alasan saja dan benar-benar menyukai Shin Young. Ban Seok bilang dia akan sangat kecewa jika Shin Young melewatinya dan jatuh cinta pada anak kecil seperti Min Jae. Min Jae jelas merasa tersinggung dengan ucapan Ban Seok. “Hyung, apa kau tidak tau? Kau tidak bisa mengontrol untuk mencintai siapa” kata Min Jae. Ban Seok benar-benar tidak percaya apa yang diucapkan Min Jae.
Min Jae minta Ban Seok untuk menunggu dan Min Jae akan mengirimkan gambar yang lebih bagus. Ban Seok, “Apa yang akan kau lakukan jika Shin Young benar jatuh cinta pada mu? Maaf, ini hanya taruhan saja? Apa kau akan mengatakan seperti itu?”. “Aku akan memutuskannya setelah dia jatuh cinta pada ku. Setelah dia benar-benar jatuh cinta dan tidak bisa keluar” jawab Min Jae. Ban Seok benar-benar terkejut.
Da Jung memanggil Shin Young untuk sarapan. Shin Young tanya ada angin apa Da Jung menyiapkan sarapan. “Aku suka melakukannya, hanya saja aku tidak punya suami untuk bisa di beri sarapan” jawab Da Jung. Da Jung tanya apa tadi malam Shin Young pulang sendiri. Shin Young jawab dia sempat di gendong. Da Jung tanya bagaimana rasanya. Shin Young jawab menyenangkan.
“Apa kau benar akan berkencan?” tanya Da Jung. “Tidak, bukan begitu. Perbedaan umur terlalu jauh” jawab Shin Young. Da Jung memberikan contoh Demi Moore yang kencan dengan perbedaan umur 16 tahun. Shin Young mengatakan Demi Moore hidup di mansion yang megah sedangkan dia hanya membayar sewa apartment.

Da Jung menyarankan Shin Young untuk berkencan dengan Sang Woo dan Min Jae saja. Shin Young, “Apa ini karna kencan buta mu yang tidak baik?”. Da Jung mengatakan dia sudah merencakan tanggal pernikahannya adalah 22 Desember. Dan sekarang dia hanya butuh seorang pria. Shin Young minta telur. Da Jung membayangkan Shin Young lah yang akan mendapatkan buket bunga nya. Begitu di tangan Shin Young, Shin Young langsung menggetok kepala Da Jung dengan telur itu. Da Jung berkata dia serius.
Da Jung langsung menceritakan semua rencananya, mulai dari MC dan apakah dia harus meminta Min Jae untuk bernyanyi di acara nya. Gantian sekarang, Da Jung yang menggetok kepala Shin Young dengan telur dan mengatakan dia akan memberikan buket bunganya pada Shin Young pada hari pernikahannya. Shin Young mengatakan Da Jung perlu ke rumah sakit. Da Jung bahkan mengatakan dia terlihat begitu sempurna, maka lain kali dia akan menunjukan kekurangannya.

Tiba-tiba Bu Ki datang tergesa-gesa sambil membawa Koran dan langsung menunjukan Koran itu pada Shin Young. Shin Young membaca headline nya dan langsung berteriak shock.
Di mobil, Shin Young marah-marah melalui eraphone nya, di samping mobil Shin Young ada dua orang yang sepertinya sangat menyukai dunia rap. Shin Young benar-benar kesal, tapi orang itu justru salah mengaratikan gerakan tangan Shin Young. Shin Young yang sudah stress tambah stress melihat orang itu.

Bos Shin Young sangat kesal membaca berita koran. Berita itu seharus nya menjadi headline untuk Shin Young tapi ternyata Koran tersebut sudah mencetak nya. Bos nya menyalahkan Shin Young yang tidak menyerahkan berita nya sebelum berita jam9. Shin Young mengatakan bagaimana bisa dia melakukan seperti itu. Shin Young juga mengatakan berita ini hanya Shin Young yang tau.

“Lalu kau senang? Lihat dan pikirkan apa yang terjadi sekarang” bentak si Bos. Shin Young minta waktu dan akan mendapatkan lebih detail lagi, tapi Bos langsung membatalkan semua nya. Bos langsung menyindir Shin Young yang hanya bisa menggunakan VTR (Vidio Tape Recorder). Shin Young bilang dia akan memikirkannya lagi.
Begitu Shin Young keluar ruangan bos. Sudah ada Myung Seok yang menyebalkan. Myung Seok menucapkan terima kasih pada Shin Young. Siaran yang seharusnya menjadi plot Shin Young akan di isi dengan TV Shows atau Drama milik Myung Seok. “Silahkan” kata Shin Young cuek. Tiba-tiba Myung Seok memanggil Shin Youngdan tanya, “Shin Young, kapan kau akan menikah?”. Shin Young hanya menghela nafas dan langsung pergi.
Shin Young menangis di kabin toilet dan mencoret 1 lagi di pintu. Ada banyak goresan di pintu. Setiap Shin Young menangis dia akan mencoret 1 garis di pintu. Shin Young melihat banyak goresan itu dan jadi kesal. “Tidak apa, aku punya banyak waktu untuk memenuhi pintu ini” kata Shin Young.
Begitu melihat Shin Young, Min Jae langsungmendekat dan menyodorkan Koran. Shin Young hanya menjawab asal. Min Jae menyadari Shin Young habis menangis. Shin Young mengelak dengan mengatakan dia tidak bisa tidur semalam.

Shin Young minta maaf karna telah menyia-nyiakan apa yang sudah di beri oleh Min Jae. “Aku tau, jika aku punya sesuatu yang bagus aku tidak akan memberitaukannya pada mu” jawab Min Jae. “Jangan bersikap seperti itu, Jika kau punya kabar bagus kau harus memberitaukan ku” kata Shin Young.
Min Jae tanya apa semalam Shin Young aman sampai rumah. Shin Young jawab tentu saja. Shin Young juga mengucapkan terima kasih. Min Jae mengajak Shin Young untuk makan malam bersama.

Min Jae minta Shin Young untuk berjanji satu hal pada nya. Shin Young tanya apa itu. “Kau tidak akan kehilangan banyak berita lagi seperti ini. Dan jika kaukehilangan lagi, kau tidak akan menangis” kata Min Jae tulus. Min Jae memberikan jari kelingking nya pada Shin Young, Shin Young masih melihat Min Jae dengan terharu. Perlahan Shin Young memberikan jari kelingking nya juga.
Min Jae menggoda hidung Shin Young yang merah seperti pemabuk. Shin Young langsung melepaskan jari nya dan pergi sementara itu Min Jae masih berdiri sambil tertawa. Shin Young berbalik dan merasa aneh dengan sikap Min Jae.
Da Jung bekerja seperti biasa, menerjemahkan. Da Jung menerjemahkan dengan penuh senyum. Sampai pada sesi tanya jawab. Da Jung sangat kecewa dengan jawaban pria itu, ternyata dia pria itu sudah menikah dan mempunyai anak.

Di rumah Da Jung langsung melampiaskan kekesalannya dengan banyak makan dan minum makgeoli. Shin Young keheranan melihat cara makan Da Jung yang seperti tidak makan seminggu saja. Da Jung mengelak dengan mengatakan ketika dia bekerja menerjemahkan dia tidak bisa makan. Da Jung kesal selalu makan sendiri, Shin Young bilang seharus nya Da Jung bersyukur masih bisa makan.

Malam sudah tiba, Da Jung membangunkan Shin Young dan kaget melihat diri nya yang sudah tua dan masih tinggal bersama Shin Young, masih tetap single sampai berumur 80tahun. Da Jung berteriak.
Ternyata itu hanya mimpi. Da Jung terbangun dari mimpi buruk nya. Shin Young mendekati Da Jung. Da Jung menangis karna tidak bisa menikah sampai sekarang. “Walaupun di dunia yang indah ini banyak pria tapi bagaimana bisa tidak ada satu pun yang mencintaiku?” tanya Da Jung putus asa.
“Bukan begitu, bukan tidak ada yang mencintaimu. Hanya saja tidak ada pria yang tinggi nya lebih dari 180cm, tidak ada pria yang pendapatannya jutaan dengan rambut yang tebal, penampilan yang bagus, tanpa dialek yang kental, dan dengan apartemen mewah yang mencintaimu” jawab Shin Young menyindir.
Da Jung tambah emosi. Da Jung tanya apa Shin Young benar-benar akan sendirian dan apa Shin Young benar-benar menyukai pekerjaan. “Ya,, aku sangaaaaaat menyukainya, lebih menyukainya dari pada bertemu dengan pria” jawab Shin Young. Da Jung langsung berteriak histeris.

Shin Young berada d kantor dan melihat Min Jae latihan di studio sambil tersenyum. Min Jae melihat Shin Young dan menghampirinya. Min Jae langsung mengambil kopi Shin Young. Shin Young tanya pagi2 Min Jae sudah terlihat sangat sibuk. Min Jae jawab mereka bekerja sama untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Shin Young bilang jika Min Jae lelah mereka tidak bisa makan bersama. Min Jae seakan lupa dengan makan malam mereka dan meledek Shin Young yang berpakain agak santai agar bisa jalan dengannya. Min Jae minta Shin Young untuk menelv nya nanti. Min Jae membawa kopi nya tapi balik lagi dan mengatakan di bibirnya kini ada lipstick maka mereka berarti sudah ciuman.
Lalu Shin Young mengejar berita baru. Kali ini mengenai seorang wanita yang dipukuli pacarnya di sebuah klub. Tapi pacarnya itu adalah anggota konggres yang tersangkut skandal uang, membuat ini menjadi besar jika Shin Young bisa mewawancarai wanita itu, Tapi wanita itu menolak meskipun Shin Young sudah meyakinkannya.
Setelah menghabiskan hari berkemah di depan rumah korban dengan hasil nol, Shin-Young pergi untuk mengunjungi resto Bu-ki. Sementara dua teman yang minum kopi, telepon berdering Bu-ki tapi dia mengabaikan panggilan. Dia mengakui untuk berkencan dengan seorang pria benar-benar hebat, mendorong Shin-Young untuk bertanya mengapa dia tidak meneleponnya. Bu-ki jawaban tanpa basa-basi, "Karena dia punya istri." *hahah dasar nih selingkuh*
Bu-ki, pergi ke crazytown dan mengatakan pada Shin-Yong bahwa dia berencana bertemu istri laki2 itu dan mengatakan bahwa suaminya akan berkeliling kota dengan berpura-pura menjadi bujangan. Shin-Young cukup terkejut dan mengatai Bu ki sudah gila..*emng gila hahah*. namun Bu Ki tidak peduli,,
Namun Boo Ki tidak peduli. Ia menyukai wanita ini dan ingin ‘menuntunnya’ ke jalan yang benar (menurut Boo Ki). Boo Ki pernah merasakan menjadi wanita yang tertindas dulu, jadi sekarang ia ingin membuat semua wanita membuka matanya.
Sang Mi suka menari salsa karena menurutnya, dengan tarian itu dia merasa menjadi seseorang. Ia menjadikan menari sebagai pelariannya. Boo Ki bertemu dengannya di tempat latihan menari Sang Mi dan memengaruhinya dengan halus namun tegas, namun tetap saja menusuk.

Wanita itu tidak tampak kaget, ia tetap tampak tenang seperti Boo Ki. Setelah itu mereka menyusun rencana. Boo Ki akan memberikan bunga kepada suami Sang Mi dan suaminya akan memberikan bunga itu kepada Sang Mi sebagai bukti pengkhianatan suaminya.
Shin Young pulang dan ia bertemu Sang Woo yang sedang menunggu di depan apartemennya. Shin Young menyuruh Sang Woo berhenti memata-matainya. Sang Woo berkata ia sedang melihat-lihat apartemen karena ia ingin pindah ke apartemen Shin Young. Shin Young protes namun ia membiarkan Sang Woo melihat-lihat.
Sang Woo berkata kalau ia ingin kembali ke masa kuliah mereka. Shin Young menjawab kalau Sang Woo kembali saja sendiri dan tetap tinggal di zaman itu selamanya. Sang Woo tidak mengerti kenapa Shin Young menolaknya. Sang Woo menambahkan kalau dengan umur seperti sekarang, Shin Young tidak seharusnya menolak kesempatan ini .
Hal ini membuat Shin Young marah, “Wanita bisa berubah, tau! Kami tidak mau menerima semua orang hanya karena kami semakin tua.” Sang Woo penasaran apakah Shin Young benar benar mengencani Ha Min Jae. Untuk menyelamatkan harga dirinya, Shin Young berkata kalau ia berkencan dengan Min Jae dan akan mengenalkannya secepat mungkin.
Malam itu, Shin Young ketiduran dan melupakan kencannya dengan Min Jae. Shin Young menelepon untuk bertanya apakah Min Jae masih mau keluar namun Min Jae berkata kalau mereka keluar lain kali saja dan menutup teleponnya. Setelah itu ia berkata kepada teman-teman bandnya kalau mereka harus berjuang keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Sang Mi sedang duduk sendirian di rumah menunggu kepulangan suaminya yang adalah pacarnya Boo Ki. Suaminya datang dengan membawa bunga dan berkata kalau bunga itu adalah hadiah untuknya.
Sang Woo mengajak Da Jung bertemu dan ia memohon kepada Da Jung untuk membuat Shin Young kembali padanya.
Shin Young dan Boo Ki makan malam bersama di apartemen Boo Ki, saat Da Jung datang dengan gelisah. Boo Ki dan Shin Young menyangka Da Jung habis minum-minum karena ia terjatuh dengan wajah terlebih dahulu saat berjalan namun ia merasa senang.
“Akhirnya aku bertemu denganya! Pria yang memang ditakdirkan untukku,” lalu Da Jung pingsan. Shin Young dan Boo Ki berusaha untuk berbicara dengannya namun Da Jung tidak mendengarkan. Mereka berkata kalau Da Jung harus membawa pria baru ini ke pembukaan restoran. Da Jung tampak sangat senang.
Min Jae berusaha menarik ulur hubungannya dengan Shin Young agar Shin Young balik mengejarnya. Namun ternyata usahanya sia-sia. Ia mengecek HPnya setiap beberapa menit sekali untuk memastikan apakah Shin Young menghubunginya atau tidak. Akhirnya ia mengirimi Shin Young SMS terlebih dahulu. Ia mengajak Shin Young makan malam mala mini sebagai ganti makan malam mereka yang gagal. Namun Shin Young berkata kalau ia akan menghabiskan mala mini di depan rumah pacar seorang pejabat agar ia mau diwawancarai.
Shin Young berlari lari dan melompat lompat di jalan agar tetap hangat di tengah dinginnya malam. Min Jae menelepon. “Halo? Halo?” jawab Shin Young. Setelah jeda beberapa saat, Min Jae bertanya, “Apakah kau tidak menyimpan nomor HPku? Kenapa kau tidak menjawab?” “Min Jae?” tebak Shin Young. “Aku akan meneleponmu lagi,” kata Min Jae.
Min Jae menutup telepon dan menelepon lagi. “Ha Min Jae,” jawab Shin Young. Min Jae merasa tidak senang mendengarnya, ia berkata, “Tidak! Hanya Min Jae. Aku akan menelepon lagi,” Shin Young merasa kesal namun ia mengerti kalau Min Jae akan tetap melakukan itu sampai Shin Young memanggilnya dengan benar. Jadi untuk ketiga kalinya, Shin Young menjawab ,”Min Jae,” dengan nada suara yang manis. Min Jae tersenyum mendengarnya.
Min Jae sebenanya ingin Shin Young menganggapnya pacar, bukan hanya anak kecil. Shin Young sebenarnya tidak terlalu ambil pusing dengan hubungan mereka namun Min Jae sendiri yang terlalu parno dengan nama panggilan mereka satu sama lain.
Shin Young masih bersikeras menunggu agar pacar pejabat itu berubah pikiran dan mau diwawancarai. Shin Young mencoba untuk menghangatkan badannya dan melakukan apa saja agar tidak bosan. Setelah itu, Min Jae datang dengan membawa beberapa barang di tangannya.
Min Jae membawa penutup telinga, kopi panas, dan ubi bakar. Shin Young menganggap hal ini sangat menyentuh dan manis. Min Jae menyuruh Shin Young menghangatkan badan dulu lalu memegang wajah Shin Young dengan tangannya.
Shin Young tersentuh dengan perhatian yang diberikan oleh Min Jae. Dan saat Min Jae menyentuh wajah Shin Young, pandangan Shin Young seperti mengatakan, “Aku harus berusaha keras agar tidak jatuh cinta padamu,”
Min Jae sangat baik dan perhatian kepada Shin Young. Ia kecewa karena ubi bakar yang ia bawakan telah dingin, jadi ia pergi dan kembali lagi dengan gerobak ubi bakar dan penjualnya. Min Jae khawatir Shin Young merasa kedinginan, maka ia membagi scarfnya dengan Shin Young. Jadi mereka berdua berbagi scarf sambil menunggu ubi bakarnya matang.
Min Jae merayu Shin Young dengan menyebut dirinya sebagai oppa (kakak)nya Shin Young dan memanggilnya Shin Young-ssi , bukan Shin Young eonni (kakak). Shin Young berkata pada Min Jae agar jangan memanggilnya seperti itu. Namun Min Jae malah memanggilnya Shin Young-ah seakan-akan Shin Young lebih muda darinya. “Kau tidak sopan,” omel Shin Young. “Namun kau suka, kan?” balas Min Jae.
Setelah mendengar alasan mengapa mereka berdiri di depan rumah pacar seorang pejabat dalam dinginnya malam, Min Jae membantu memengaruhi wanita itu kalau melakukan wawancara adalah hal yang benar. Shin Young benar-benar terkesan pada Min Jae. Ia datang tidak hanya untuk menemani Shin Young namun juga untuk membantunya.
“Seperti tersadar dari amnesia. Sepertinya semua kenanganku muncul kembali. Perasaan ini menderaku. Seperti inilah rasanya kencan. Sirkulasi darah dan jantungku berdetak kencang. Seperti saat musim semi datang. Mengapa aku merasa seperti ini? Di sini, hari ini, di sebelah bocah ini? Sekarang bocah ini ada di sebelahku. Aku ketakutan akan menganggapnya pria dewasa. Perasaan mengenai kencan setelah seratus tahun. Lee Shin Young melaporkan,” batin Shin Young.

-bersambung ke part 2-

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List