Do you like this story?
Curcol dikit: waah, baru tahu detektif Conan diputer minggu sore, telat nonton, hiks!!
Semua menunggu jawaban Sun Joon, tetapi ia memberi jawaban mengejutkan bahwa dialah yang sebenarnya gay.
Semua dengan ekspresi kaget melihat ke arah Sun Joon.
“Apa yang baru saja kau katakan? “ Tanya In So tajam, yang kali ini tidak ada sama sekali tak ada gurat senyum di wajahnya.
“yang homoseks itu adalah aku.” Sun Joon kembali menegaskan jawabannya.
“Lee Sun Joon adalah gay? “ kepala sekolah kaget mendengar laporan dari petugas sekolah yang memantau sidang."L. .. L. .. Lee Sun Joon dengan mulut sendiri, mengatakan bahwa dia adalah gay?” Prof. Choi kembali bertanya meyakinkan pendengarannya tidak salah.
“Ya, Tuan” jawab si pelapor. Prof. Choi menggebrak meja dan berdiri, “Aku tahu anak ini cepat atau lambat akan menyebabkan masalah! Bagaimana aku menghadapi Menteri Negara?” ia lalu bergegas ke tempat sidang.
“Homo ... Homoseksualitas? Di Sungkyunkwan? Dan bukan hanya satu atau dua! Ya Tuhan...” Prof. Yoo berbicara sendiri, sementara prof. Jung hanya tertawa geli mendengarnya.
“Bagaimana Anda bisa tertawa pada saat seperti ini? “
Prof. Jung menjawab santai, “Lee Sun Joon, pelajar itu, makin kau mengenalnya makin menarik.” ia lalu mengajak Prof. Yoo untuk ikut juga melihat sidangnya.
“Malam itu di Hyang Kwan Chung, tidak hanya Pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik, tapi aku juga bersama mereka. Jadi, jika Pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik adalah gay, bukankah seharusnya aku disebut gay juga?” tanya Sun Joon mengemukakan alasan ia mengaku gay.
In Soo kembali mengingatkan apakah Sun Joon menyadari ucapannya yang bisa mengakibatkan akan di keluarkannya ia dari sekolah. Dan apakah Sun Joon bersaksi palsu hanya demi menolong Yoon Hee dan Jae Shin.
Sun Joon mempertegas kesaksiannya, dengan menyatakan ada orang lain yang melihatnya keluar dari Hyang Kwan Chung, yaitu Ahn Do Hyun, Kim Woo Tak, dan Bae Hae Won (trio skk tea). Ketiganya langsung dikonfrontir saat itu juga dan mengangguk membenarkannya.
Sun Joon melanjutkan lagi kesaksiannya, “Lalu mengapa aku tidak termasuk dalam skandal tersebut? Itu karena skandal itu tidak benar.“
Ia juga menanyai apakah yang menyebar rumor itu melihat dengan mata kepalanya sendiri, orang-orang yang merasa ikut menyebar rumor mulai saling tunjuk, “Aku tidak. ..Orang itu melakukannya! “ lalu balik menunjuk orang lain...........orang yang ditunjuk kaget ”Aku .. Aku juga tidak ... Aku mendengarnya dari orang-orang itu!“ dan yang terakhir ditunjuk Trio Skk. (wkwkwk, biang rusuh)
Yong Ha mulai tersenyum-senyum ditempatnya duduk. Sun Joon melanjutkan pertanyaannya pada Trio Skk, “Apakah kalian melihatnya?” ketiganya menggeleng cepat, Sun Joon kemudian bertanya pada pengurus Dewan, “apakah cinta seorang pria untuk orang lain adalah aib?”
Salah satu dewan (bajunya pengurus dewan BAGUUUUS, hitam pake aksen putih, Yong Ha jadi tambah cakep pake ini, xixixi…. gpp ya Ri, colek dikit) si Siswa Soron (ternyata namanya Myun Shik), ia menjawab “Tentu saja, untuk pelajar yang mengikuti Konfusianisme ... “
tapi jawabannya langsung dipotong Sun Joon, “Kebajikan yang paling penting dalam Konfusianisme, "In", mengacu pada cinta untuk teman Anda ("ren")…. Apakah aku salah?”, Myung Shik mengiyakan, Yong Ha tetep pasang senyum manis.
“In(cinta), Eui(kebenaran), Ye(kepatutan), Ji(kebijaksanaan), dan Shin(kepercayaan) (Ren, yi, li, zhi, xin dalam bahasa Cina)….adalah kebajikan yang harus ditegakkan oleh pelajar pengikut ajaran Konfencius. Tapi, bukannya melihat kebenaran seperti apa adanya, kalian melihat apa yang ingin dilihat dan percaya apa yang ingin dipercaya . Itu tidak bisa dianggap bijak ("zhi"). Menempatkan orang lain dalam bahaya karena keingintahuan yang tidak bertanggung jawab, tertawa dan menikmatinya tanpa mengetahui bahwa itu adalah dosa, tidak dapat dianggap sebagai benar ("yi") atau patut ("li"). Dan hati yang tidak bisa mempercayai ("xin") teman tidak bisa disebut seorang pelajar Konfusian.”
Selama Sun Joon berbicara ajaran konfusius, masing-masing kata-kata dalam huruf Hangeul keluar dari kepala para pelajar (kayak nonton kartun, hehe). Ia kemudian menegaskan “Tidak seorang pun berhak untuk menghakimi dan mencemooh seseorang karena cintanya kepada yang lain dengan menyatakan ajaran dan standar yang tidak benar sebagai skandal. Jika itu adalah cara dari seorang pelajar neo-konfusianisme, aku lebih suka memilih untuk menjadi homoseks.”
Semua terdiam memahami kata-kata Sun Joon, mata In Soo mulai memerah menahan amarah (mungkin karena dia gak punya jawaban untuk menyangkal kata-kata Sun Joon).
Prof. Choi masuk keruangannya memegang dadanya dengan lega,ia yakin sidang sudah berakhir tanpa ada masalah.
Di dalam sidang, In Soo masih mencari cara menjebak Jae Shin dan Yoon Hee. “Apakah kau pikir ini adalah akhir dari masalah ini?” Tanya In Soo pada Sun Joon, Sun Joon menoleh pada In Soo.
In Soo lalu menatap pada Yoon Hee, Yong Ha mulai terlihat khawatir lagi, “aku akan bertanya lagi. Jika kalian bukan pasangan gay, apa yang kalian lakukan di Hyang Kwan Chung malam-malam Hong Byuk Seo yang terluka dan masuk Sungkyunkwan malam itu. Dia sangat butuh segera menghentikan pendarahan, dan tentu saja akan menuju ke Hyang Kwan Chung dimana banyak abu tembakau. Dan malam itu, pelajar Moon Jae Shin dan Kim Yoon Shik ditemukan saling merangkul di Hyang Chung Kwan.”
Mendengar pertanyaan In Soo, Sun Joon mulai teringat saat ia melihat Yoon Hee dan Jae Shin berdekatan. In Soo melanjutkan perkataannya, “Alasan mengapa kau tidak bisa bebas membahas apa yang terjadi malam itu di Hyang Kwan Chung, itu mungkin karena ini (salah satu antara Yoon Hee atau Jae Shin adalah Hong Byuk Seo)?”
Sun Joon lalu ingat saat Yoon Hee bertingkah aneh bermain sapu, ia mulai menyadari kemungkinan Yoon Hee menghilangkan jejak seseorang. Ia juga ingat Yoon Hee yang keukeuh(bersikukuh) tidak mau menceritakan kejadian malam itu dengan alasan untuk kebaikan Geol Oh.
In Soo terus mendesak Yoon Hee dan Jae Shin, ia bahkan meminta agar keduanya mencopot pakaian bagian atas mereka untuk pembuktian. Jae Shin melihat Yoon Hee, ia tak mau jati diri Yoon Hee ketahuan, “Apakah cukup jika hanya aku yang melepasnya? Bukankah itu yang kau inginkan?” Yoon Hee dan Yong Ha langsung kaget, karena itu berarti sama dengan Jae Shin mengakui ia Hong Byuk Seo.
Sun Joon, yang sepertinya sudah mengerti duduk perkara semuanya (terutama tentang Yoon Hee yang memang jujur mengatakan tidak ada hubungan khusus dengan Jae Shin dan hanya mencoba melindunginya saja) memotong kata-kata In Soo, “Pertama ... Kau harus menjawab aku, Presiden. Apakah kau berniat untuk menggunakan dewan sebagai perangkap untuk menangkap Hong Byuk Seo? Kau baru mengakui sendiri bahwa kau tidak percaya skandal homoseksual. Hak untuk sidang dewan hanya ada di tangan para pelajar, dimana kepala sekolah Sungkyunkwan, profesor, dan bahkan Raja sendiri tidak dapat mengganggu. Itu karena Sidang dewan Pelajar Sungkyunkwan tidak boleh digunakan untuk alasan politik apapun.”
Sun Joon lalu mempertanyakan In Soo yang menyalahgunakan wewenangnya untuk melanggar aturan. Ia lalu mengancam In Soo, “Jika pelajar Moon Jae Shin mencopot pakaian dan tidak ditemukan ada luka, kau harus bertanggung jawab penuh untuk tindakanmu, Presiden” Sun Joon lalu menghadap peserta sidang dan bertanya, “Apakah aku benar?” yang dijawab serempak iya oleh yang lain.
Sidang mulai ramai karena akhirnya para siswa mulai menyadari telah dimanfaatkan oleh In Soo, dan mereka mulai mempertanyakannya pada In Soo.
Melihat In Soo diam saja, Sun Joon melanjutkan perkataannya, “Tetapi jika kau setuju untuk melepaskan tuduhan ini, kami juga tidak akan meminta pertanggungjawaban untuk kesalahanmu hari ini.”
Yong Ha menggertak In Soo, “kenapa? apa yang sudah di mulai, kita harus tahu akhirnya.”
(xixi, lucu liat gayanya Yong Ha) ia lalu minta agar In Soo meneruskan permintaannya agar Jae Shin melepaskan pakaian.
(xixi, lucu liat gayanya Yong Ha) ia lalu minta agar In Soo meneruskan permintaannya agar Jae Shin melepaskan pakaian.
Melihat In Soo diam saja tak berkutik, Sun Joon menyimpulkannya “Aku berasumsi bahwa Kau membatalkan perintahmu, Presiden.”
Lalu Yong Ha pun berdiri meminta suara untuk memilih apakah Jae Shin dan Yoon Hee bersalah, dan hasilnya adalah TIDAK BERSALAH!!.
(bahkan kroni In Soo pun gak berani ngasih tanda merah, wkwkwk In Soo kalah telak!).
Dengan terpaksa In Soo harus mengumumkannya secara resmi, kasian, matanya dah bener-bener merah!
Sun Joon keluar dari ruang sidang, ia menyadari selama ini telah salah faham atas Yoon Hee.
Yoon Hee keluar dan langsung mencari Sun Joon, ia mengacuhkan trio Sungkyunkwan yang mengajaknya bicara dan meminta maaf padanya dan malah balik bertanya.
“Apakah kau melihat pelajar Lee Sun Joon? Dia ada di sini beberapa saat yang lalu. Kau benar-benar tidak melihatnya?” Yoon Hee tertunduk sedih melihat gelengan kepala 3 temannya.
Jae Shin melihatnya dari jauh dengan senyum terluka (?) – cup cup Jae Shin, ada Iis kok siap menampung mu, ato kalo gak mau ama Iis ada yang lain kok, bener deh, gak bakal di cuekin, wkwkwkwk, siap-siap menerima timpukan duit dari Iis.
In Soo masih berdiam duduk ditempatnya menatap kosong ruangan yang berantakan dengan tanda merah/putih yang tadi digunakan sidang.
Sun Joon sudah berganti pakaian, ia berjalan keluar dari sekolah dan bertemu Yong Ha. Yong Ha mendekatinya dan berkata, “sangat tak terduga ... untuk orang selurus Lee Sun Joon tidak keberatan menjadi homoseksual.”
“Aku hanya ... “
“Ah ya! Kau hanya menegakkan prinsip-prinsipmu? Jika kau menjunjung tinggi prinsip-prinsipmu, kau seharusnya tidak berbohong. Kau bersama dengan Daemul dan Geol Oh sepanjang waktu di Hyang Kwan Chung Itu adalah sebuah kebohongan, bukan?”
Sun Joon bertanya balik apakah Yong Ha mengetahui kejadian sebenarnya malam itu, tapi Yong Ha mah gak menjawab, dia malah terus menggoda Sun Joon, “putra Menteri Negara dengan masa depan yang cerah di depannya mengambil risiko dengan terlibat dalam skandal homoseksualitas dan membahayakan jalannya untuk sukses. Kenapa begitu? untuk apa?” Sun Joon enggan menjawab, ia meninggalkan Yong Ha. Tapi Yong Ha terus mengikutinya, “Kudengar kau besok bertunangan. Dan dari banyak orang, kau berniat untuk menjadi bagian dari keluarga Ha In Soo. Apakah karena kau membutuhkan seseorang yang sesuai dengan silsilah keluargamu? Ataukah kau tidak peduli dengan siapapun kau akan menikah?” Sun Joon terus berjalan tanpa menghiraukan perkataan Yong Ha, tapi langkahnya terhenti saat Yong Ha mengatakan Seolah-olah Sun Joon sedang melarikan diri. Yong Ha tersenyum dan menatap Sun Joon, “Jadi, apakah kau bahagia, Garang?” melihat Sun Joon tetap diam, Yong Ha mendesah, “ lihat lah! Bahkan sekarang kau tidak bisa berbohong, bagaimana kau berencana untuk terus berbohong? Untuk kepentingan siapa ini? “
Prof. Choi lagi-lagi panik, hehe kasian nih Prof. Choi untung gak jantungan. “Lee Sun Joon meninggalkan Sungkyunkwan?” melihat Prof. Choi yang seperti kebakaran jenggot, Prof. Yoo menanggapi dengan tenang., “Lee Sun Joon bukanlah pelajar muda yang belum dewasa. Dia orang yang tahu apa yang dia lakukan.”
Dari salah seorang petugas diketahui Sun Joon akan pindah sekolah ke kuil Jukjeong di Desa Gurim.
Yoon Hee, berdiri tak tenang membolak balik halaman buku yang tidak dibacanya, sampai tiba waktunya perpus tutup namun tetap tidak melihat Sun Joon. Ia lalu menanyakannya pada petugas perpus tentang Sun Joon.
“Apakah kamu tidak mendengar berita?” petugas tadi balik bertanya pada Yoon Hee.
Yong Ha dan Jae Shin minum-minum dikamar Yong Ha, cuma Yong Ha ding yang minum, soalnya gelasnya selalu direbut Yong Ha, wkwkwk. Yong Ha dengan semangat mengatakan walau ia tidak menyukai sidang Dewan, tapi ia menyukai acara setelahnya, yaitu jalan-jalan untuk memulihkan kegembiraan dan persahabatan setelah sidang (yang memungkinkan tumbuh konflik).
“Apa yang kau lakukan?” Tanya Jae Shin kesal karena gelasnya selalu diambil Yong Ha
“lukamu ... belum sembuh sepenuhnya.” aah, mau diperhatiin Yong Ha….
mereka menoleh saat Yoon Hee masuk.
“Apakah kalian tahu pelajar Lee Sun Joon meninggalkan Sungkyunkwan” Tanya Yoon Hee. Jae Shin menatap Yong Ha, Yong Ha menjawab “bukankah dia pulang hanya untuk pertunangannya besok”
Yoon Hee terkejut mendengar berita rencana pertunangan Sun Joon. “Upacara pertunangannya besok?” ia lalu tertawa kecil menutupi kekecewaan hatinya, “Jika ia pergi tanpa sepatah katapun pada seniornya, demi sopan santun dan moral, dia sangat tidak baik.“ Yoon Hee dengan gontai keluar dari kamar.
Jae Shin kembali ke kamarnya, dari bayangan lampu, ia lihat Yoon Hee sedang berdiri mematung. Ia urung masuk dan duduk diberanda.
Ia menoleh lagi ke arah pintu dan terlihat bayangan Yoon Hee yang mulai ngagolosor (merosot terduduk ke bawah).
Di dalam, Yoon Hee sendirian menangis.
Sun Joon berdiri di halaman rumahnya merenungi kata-kata Yong Ha yang mempertanyakan kebahagiaannya. Lamunannya berhenti saat Soon Dol mendatanginya dan menggodanya, “Tuan muda, Jika anda tidak bisa tidur pada malam sebelum pertunangan anda, anda tidak akan bisa tidur selama 100 hari sebelum pernikahan Anda.”
Soon Dol tertawa tapi langsung berhenti saat dilihatnya Sun Joon diam saja, dan langsung membeitahu bahwa menteri Lee mencarinya.
Sun Joon menghadap ayahnya. Mentri Lee mengatakan bahwa ia sudah mempersiapkan sekolah baru untuk Sun Joon, di kuil Jukjeong di Desa Gurim. Ia juga menyarankan Sun Joon agar langsung berangkat kesana setelah acara pertunangannya. “Apakah kau mendengarkan?” Menteri Lee bertanya pada Sun Joon yang sepertinya hati dan pikirannya sedang terbang entah kemana.
Menteri Lee melanjutkan mengatakan bahwa ia sudah sepakat dengan menteri Ha untuk mempercepat tanggal pernikahan agar Sun Joon dapat segera merasa memiliki tanggung jawab dalam mengurus keluarganya dan karirnya. Tiba-tiba Sun Joon memotong ayahnya dan menanyakan pertanyaan yang Yong Ha ajukan padanya, “ayah…..apakah anda bahagia?” Menteri Lee terkekeh mendengarnya.
Tapi dengan serius Sun Joon meminta jawaban “Saya memberanikan diri menanyakan ... Saya ingin mendengar jawaban Anda.”
"Pertanyaan itu bahkan tidak layak untuk dijawab. mencemaskan perempuan….Bagaimana kata-kata seperti itu keluar dari mulut anak tertua dari klan Lee Jinseong? Aku tidak pernah membuang-buang waktuku memikirkan yang tidak perlu seperti itu.” jawab ayahnya sinis.
Keesokan harinya, para pelajar mulai bergegas masuk kelas. Yoon Hee sempat tertegun memandangi pohon tempatnya berlatih menguatkan tangan.
(tangannya diikat ke batang pohon, dan dan menarik-nariknya sampai ia ketiduran di samping Sun Joon).
Di dalam kelas, Yoon Hee mendengarkan obrolan Trio Sungkyunkwan, soal Sun Joon yang setelah pertunangannya akan pergi untuk belajar ketempat yang jauh dari ibukota. Yoon Hee bergegas keluar kelas dan berpapasan dengan Jae Shin.
Jae Shin menahan Yoon Hee, “Apa yang terjadi? mau kemana kau seperti terburu-buru” Yoon Hee tidak menjawab apapun, matanya mulai berkaca-kaca dan pamit pergi. Jae Shin menatap kelas, mungkin dia nyangka ada sesuatu di kelas yang membuat sedih Yoon Hee.
Sementara itu, dikamarnya, Hyo Eun sedang sibuk mempercantik diri.
“Cepat! …sebentar lagi tuanku datang.”
“Kau sangat menyukainya? Wajahmu berbunga-bunga! “ Goda pembantunya (gak tau namanya)
Hyo Eun terus tersenyum, “apakah tuanku juga akan terlihat seperti itu? (berbunga-bunga juga)
“Tentu saja! Itu sebabnya dia mempercepat perkawinan.”
“Aku akan menjadi istri yang sempurna untuk Tuanku. aku akan mencoba yang terbaik! “ janji Hyo Eun pada dirinya, senyumnya tidak pernah lepas (jadi kasian ma Hyo eun…. ayo won tak datanglaaaaaaaaaaaaaah)
Yoon Hee mendatangi rumah menteri Ha, dari balik pohon ia melihat kesibukan mempersiapkan pesta. Tidak berapa lama Sun Joon datang bersama Soon Dol. Sun Joon yang merasa ada yang memperhatikannya berhenti dan menoleh, Yoon Hee kaget dan buru-buru sembunyi.
Sun Joon melanjutkan lagi berjalan, Yoon Hee mulai melihat Sun Joon lagi tapi tiba-tiba Sun Joon menoleh dan ia buru-buru sembunyi lagi. Setelah 2 kali hampir ketahuan, ia mengatur nafasnya dan berniat mengintip lagi, tapi kali ini Sun Joon sudah ada di depannya.
“Aku benar. aku pikir aku berhalusinasi.” kata Sun Joon membuka pembicaraan… haha, iya lah lha Sun Joon mikirin Yoon Hee terus, jadi bingung bedain hayalan ma asli, ckckck.
Yoon Hee dengan gugup menyapa Sun Joon, “kebetulan sekali! A. .. Apa yang kau lakukan di sini? aku .. sedang dalam perjalanan ke toko buku. penjual buku mengirim pesan padaku pagi ini untuk datang menemuinya.”
“Bukankah toko buku terletak di Pil-dong?”
Yoon Hee ketahuan bohong, ia lalu memberi alasan karena ingin berterima kasih atas apa yang Sun Joon lakukan di sidang kemarin, namun ia kembali meralatnya,
“Tidak, baiklah... aku pikir kita setidaknya harus mengucapkan selamat tinggal satu sama lain. Berpikir bahwa ini mungkin waktu terakhir kita dan aku tidak akan pernah melihatmu lagi ... Itu sebabnya aku sedang menunggumu. Sebagai teman karibmu, atau hanya sebagai teman sekamarmu atau bahkan hanya sebagai salah satu dari teman sekelas yang kau kenal, kau mungkin memikirkanku. Aku hanya ingin melihatmu, Lee Sun Joon, untuk terakhir kalinya. Sekarang aku sudah melihatmu, itu sudah cukup.” Yoon Hee mencoba tersenyum mengungkapkan sedikit perasaannya.
“Hari ini ... lebih baik jika kau tidak datang.”
“Mengapa? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah lagi?” Tanya Yoon Hee bingung
“pergilah! kita jangan pernah bertemu lagi“ jawab Sun Joon dingin, air mata Yoon Hee, kali ini berderai lagi…..ia menatap punggung Sun Joon yang masuk ke rumah mentri Ha. Yoon Hee pergi sambil terus menyeka air matanya.
Sun Joon ragu, tapi ia lalu membuka pintu dan masuk.
“tuanku! “ Hyo Eun telah menunggunya, ia tersenyum dan menghambur memeluk Sun Joon, sementara Sun Joon tetap berdiri tegak.
“Aku sudah lama menunggumu. Aku akan menjadi istri yang layak untukmu, Tuanku.” Hyo Eun lalu melepaskan pelukannya, tangannya lalu memegang lengan Sun Joon, dan ia menatap Sun Joon “Kau bilang kau belum pernah gagal mencapai apapun yang kau inginkan. kau menjanjikanku bahwa kau akan mencoba yang terbaik untuk mencintaiku.” mata Sun Joon melihat ke arah selain wajah Hyo Eun, ia baru menatap Hyo Eun saat Hyo Eun mengatakan “Aku akan menaruh semua kepercayaanku pada janjimu, Tuanku.”
Sun Joon melepaskan tangan Hyo Eun dari dari lengannya, “janji itu ... Aku tidak berpikir aku akan bisa menjaganya.” Hyo Eun kaget mendengarnya.
Sun Joon berlari keluar, ia bertemu dengan menteri Ha, namun hanya menganggukkan kepalanya dan meneruskan larinya. Sun Joon akhirnya berhasil menyusul Yoon Hee di pasar. Ia memegang bahu Yoon Hee dan membalikkan badannya.
Tangannya masih tetap di bahu Yoon Hee, “Aku. .. menyukaimu, Kim Yoon Shik. Aku, yang belum pernah tersesat dari jalan yang benar ... Aku, yang belum pernah tersesat dari prinsip-prinsipku... Aku, yang mengira kepantasan dan adat berarti segalanya di dunia ini ... aku mulai menyukaimu, yang seorang pria. Inilah alasan mengapa aku tidak bisa membiarkanmu di sisiku, sebagai sahabat atau teman sekamar.
Dengan kau di sisiku, Kim Yoon Shik ... aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk terus menipu diriku sendiri seperti ini.” air mata Sun Joon mulai ngalir……………
------------------SelaMAT BeraktiFitasssss------------------
0 comments:
Post a Comment