Do you like this story?
Preview sebelumnya, Sun Joon dan Yoon Hee masuk ke sebuah ruangan.
Sun Joon memakaikan sebuah cincin ke jari manis Yoon Hee.
“Apakah kamu mengatakan semua ini akan berakhir setalah kita meninggalkan Sungkyunkwan?Tidak ada yang namanya akhir. Karena aku akan memulai kembali…lagi dan lagi setiap harinya.”kata Sun Joon.
Yoon Hee pun tersenyum mendengar kata-kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon memulai membuka topi Yoon Hee, setelah itu topinya sendiri. (Yoon Hee deg-deg tuh…). Ketika Sun Joon bersiap mencium Yoon Hee, Yoon Hee pun memejamkan mata, dan akhirnya terjadilah second kiss (mianhe ari sensor hahaha tapi bener nggak yang kedua bukan ya wkwkkw).
Tiba-tiba di ruangan yang sama tapi diluar ruangan Yoon Hee dan Sun Joon terdengar bunyi orang mengebrak meja. Ternyata Jae Shin yang menggebrak meja hehehe.
“Jangan dilanjutkan,”kata Jae Shin.
“Kau tahu siapa pelakunya?”tanya Yong Ha. “Aku sudah bilang kepercayaanku tidak pada raja, tetapi kamu Geol Oh. Kita akan mengatakan kita menemukannya, kita menemukan bahwa dalang yang tidak peduli pada Joseon yang baru,”kata Yong Ha.
“Dibalik semua kejadian ini adalah menteri Negara,”kata Jae Shin.
“Apa?”tanya Yong Ha.
“Turunkan suaramu!”perintah Jae Shin.
Tanpa mereka ketahui ada 2 sepasang telinga yang mendengar percakapan mereka yaitu sapa lagi kalau bukan Sun Joon dan Yoon Hee hehehe.
“Jadi….dalang di balik semua insiden ini adalah menteri Negara? Ayah Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha. Sun Joon dan Yoon Hee kaget mendengar kata-kata Yong Ha.
“Jawab aku, orang yang melakukan semua itu dan yang ingin menghancurkan Geum Deung Ji Sa adalah menteri Negara?”desak Yong Ha.
“Aku bilang turunkan suramu,”kata Jae Shin.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah Yoon Hee dan Sun Joon yang telah lengkap dengan topinya hehehe.
Yong Ha dan Jae Shin pun tidak berkata-kata apalagi. Yoon Hee melangkah mendekati Yong Ha dan berkata.
“Apa yang anda katakan, senior? Anda mengatakan bahwa dalang di balik semua kejadian ini sudah diketahui.” Jae Shin pun pergi meninggalkan F3 Joseon. Yoon Hee hanya bingung melihat Jae Shin pergi.
“Aku ingin mendengarnya,”kata Yoon Hee.
“Maafkan aku, Daemul! Tidak ada sebelum dikonfirmasi kebenarannya,”jawab Yong Ha.
Tiba-tiba Sun Joon melangkah mendekati meja dan membaca sebuah surat itu, Sun Joon pun kaget dan bertanya pada Yong Ha, “apakah benar dengan menelusuri ini kita akan mengetahui siapa pemilik dokumen ini?, maka kita bisa memastikan siapa dalang itu? Apakah akan baik-baik saja jika aku menelusurinya?.”
“Apakah kamu bisa?”tanya Yong Ha.
“Jika ayahku benar-benar dalang dari kasus ini, maka bukankah itu yang paling cocok untukku?”kata Sun Joon. Yoon Ha pun menoleh ke arah Yoon Hee yang tertunduk lemah.
Lalu Sun Joon melangkah pergi dan ketika melewati Yoon Hee ia menyentuh pundak Yoon Hee untuk menenangkan Yoon Hee.
Di sebuah kedai Jae Shin akan meminum soju namun tiba-tiba Yong Ha datang dan mengambil soju yang siap diminum Jae Shin dan meminumnya.
“Apakah karena Daemul? Alasan mengapa kamu tidak ingin melanjutkan adalah karena Kim Yoon Shik yang mungkin akan terluka karena Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha.
Jae Shin tidak menjawab apa-apa, ia malah meminum soju yang sudah dituangkan Yong Ha.
“Kamu benar-benar tahu sesuatu, sejak kapan dua… tidak sejak kapan kau tahu?”tanya Yong Ha lagi lalu meminum sojunya.
“Lee Sun Joon pergi menemui Menteri Negara untuk mengkonfirmasi akta tanah penjaga patroli Yoo.”kata Yong Ha. Jae Shin pun kaget mendengarnya.
Di lain tempat Sun Joon menemui ayahnya, Menteri Lee membaca akta tanah yang dibawa Sun Joon. “Apa ini?”tanya Menteri Lee setelah membaca akta itu.
“Saya disini untuk mendengar jawaban itu. Pemilik tanah Baek Dong Soo adalah manajer rumah tangga kita dulu,”kata Sun Joon. Ayahnya pun mengangguk mengiyakan.
“Tetapi pemilik sebenarnya tanah itu adalah anda, ayah. Tolong beritahu saya mengapa akta tanah ini berada di tangan seorang penjaga patrol sepuluh tahun yang lalu?”tanya Sun Joon. “Hentikan! Hentikan semua yang kamu lakukan sekarang,”perintah ayah Sun Joon.
“Apakah saya tidak boleh tahu masalah ini karena anda tidak bisa jujur tentang mereka?”tanya Sun Joon lagi.
“Apakah kamu mencari Geum Deung Ji Sa?”tanya ayah Sun Joon. “Kemalangan pangeran Mahkota Sado pada tahun Imoh (1972), aku tidak pernah dianggap salah. Keyakinanku itu bertentangan dengan huungan pribadi antara ayah dan anak.
Prioritas kami harus menyimpan Jongmyo (kuil untuk raja sebelumnya), dan akta tanah ini tetap tidak berubah untuk mencapai apa yang benar. Itu tidak biasa bagi ayah walaupun anak berubah menjadi musuh juga jika ada pemenang maka harus ada pecundang. Putra Mahkota Sado hanyalah pecundang, tidak lebih dan tidak kurang apa-apa,”kata ayah Sun Joon. (wahhh ari naksir hiasan dinding yang dibelakang ayah Sun Joon lucu dan unik hehehe).
“Jika ini adalah keputusan yang tepat mengapa anda takut pada Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Aku tidak takut pada Geum Deung Ji Sa, tapi aku takut hukum moral keluarga. Raja hatinya rindu dan kacau olek kematian Putra Mahkota Sado yang mati dibunuh oleh ayahnya sendiri. Dan raja yang memerintah sekarang menyesal kehilangan seorang ayah di usia muda, jika otoritas dipakai di tangan dan hati yang bodoh seperti itu maka aka nada pertumpahan darah yang lain di negeri ini, loyalitasku akan membuktikan dalam sejarah, jadi jangan cari lagi dan jangan melibatkan diri mencari Geum Deung Ji Sa. Karena cita-citamu yang sekilas idealis diseluruh keluarga Lee Jin Sun bisa dihapuskan,”kata ayah Sun Joon.
“Jadi, untuk memungkinkan keluarga Lee Jin Sung berkembang , anda mengorbankan Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun dan Presiden mahasiswa Moon Young Shin? Dan menghancurkan Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Tidak, “jawab ayah Sun Joon.
“Saya tidak bisa menerima kata-kata anda, sebelum saya menemukan kebenaran yang tak terbantahkan dari dokumen ini.”kata Sun Joon lalu berdiri dan berpamitan pergi.
Ketika Sun Joon melangkah pergi tiba-tiba ayahnya berteriak”Berhenti disitu! Bagaimana kamu berani melawan ayahmu?”.
“Apakah anda mengatakan bahwa ayah dan anak dapat menjadi musuh untuk mencari keadilan?”tanya Sun Joon lalu menoleh ke arah ayahnya lagi.
“Saya….sekarang berusaha menjadi musuhmu ayah, “kata Sun Joon lalu melangkah pergi, Menteri Lee pun hanya memandang kepergian Sun Joon dengan wajah juteknya. Sun Joon pun pergi berjalan dengan gontai.
Sementara itu Yoon Hee di perpustakaan mencari informasi dengan membaca tumpukan buku-buku di mejanya. Yoon Hee mengingat percakapan Yong Ha dan Jae Shin yang memicarakan bahwa kemungkinan dalang kematian ayahnya adalah ayah Sun Joon.
Lalu Yoon Hee memperhatikan cincin pemberian Sun Joon tanpa ia sadari bahwa Jae Shin memperhatikannya.
Walaupun ragu akhirnya Jae Shin melangkah pergi menemui Yoon Hee.
Jae Shin menutup buku yang sedang dibaca Yoon Hee, Yoon Hee pun kaget ia langsung mendongkakkan kepalanya.
“Sudah malam, jika kamu hanya membaca buku dan tidak tidur, kamu tidak akan tumbuh tinggi,”kata Jae Shin. Yoon Hee pun tertawa kecil mendengar kata-kata Jae Shin. (emang bener ya kita nggak bisa tumbuh tinggi kalau tidak tidur hahahaha).
Yoon Hee berjalan berdua dengan Jae Shin meninggalkan perpustakan dan memawa beberapa buku yang belum dibacanya, Jae Shin pun membantunya membawakan beberapa buku.
“Tentang Geum Deung Ji sa, dari buku-uku yang kita dapatkan dari toko buku itu muncul di “Sejarah klasik”. Aku mengerti Noron takut, maka ayahku…..”belum selesai menerus kata-katanya Yoon Hee sudah dipotong Jae Shin,”lambat laun, satu hal pada suatu waktu, masuk dan tidur. Aku akan tidur dengan Yeorim untuk menghindari kebiasan buruk tidurmu.”kata Jae Shin.
Lalu Jae Shin menyerahkan buku yang dibawakannya pada Yoon Hee, dilihatnya Yoon Hee mengenakan cincin di jari manisnya.
Jae Shin sempat tertegun beberapa saat, lalu ia melangkah pergi.
”Senior, apakah menurutmu itu benar-benar pasti beres, kan?”tanya Yoon Hee.
“Jangan terlalu khawatir, ketika ia datang kembali, kita akan tahu,”kata Jae Shin dengan tersenyum lalu melangkah pergi.
Keesokan paginya Yong Ha dan Yoon Hee menunggu kedatangan Sun Joon (seperti di markas mereka). Yoon Hee menunggu dengan gelisah. “Aku pikir lebih baik pergi ke sana,”kata Yoon Hee.
“Sudah waktunya, Lee Sun Joon akan datang, ini adalah sesuatu yang terjadi lebih dari 10 tahun yang lalu. Hanya karena kamu pergi ke luar dan menunggu, apa yang terjadi tidak akan hilang atau berubah. Selain itu ada orang lain yang akan keluar untuk bertemu Lee Sun Joon, “kata Yong Ha untuk menenangkan Yoon Hee.
Di lain tempat Jae Shin pun menunggu Sun Joon dengan gelisah.
Ketika ia menengok dilihatnya Sun Joon berjalan dengan lemah ( kok ari merasa aneh ya, ini kan sudah pagi Yong Ha dan Jae Shin sudah ganti baju, tapi Yoon Hee dan Sun Joon nggak?? Kalau Sun Joon mungkin karena dia habis pulang dari rumahnya jadi belum ganti, tapi semalam Sun Joon tidur dimana ya? perjalanan dari rumah ke Sungkyunkwan jauh amat ya … aneh hahahahahah). “Hey!”panggil Jae Shin. Sun Joon pun menghentikan langkahnya dan Jae Shin segera menghampirinya.
“Mari kita bicara,”ajak Jae Shin.
Di sebuah gang Jae Shin dan Sun Joon berbicara. “Jangan lakukan itu, kamu tidak tahu apa-apa tentang tanah itu ini tidak ada hubungannya denganmu, hanya mengatakan bahwa misi rahasia kita adalah untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, aku juga berencana untuk berhenti menyelidiki kasus itu, “kata Jae Shin.
“Kenapa begitu? Di titik dimana kita tidak dapat memecahkan perintah rahasia dan satu-satunya petunjuk adalah menemukan pelaku dan dalang kasus itu untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, jadi mengapa kita harus berhenti? Selanjutnya dalam menemukan kebenaran tentang dalang kasus itu, kita harus….”kata Sun Joon .
“Itu benar, aku yang mencemooh orang pengecut yang tetap diam walau didepannya ada kebenaran. Aku ingin tetap diam, jika kamu bersikeras menenggakkannya, seperti orang bermatabat dan terhormat dan memamerkan itu lagi aku sarankan kau menyerah sekarang.”kata Jae Shin.
“Senior”kata Sun Joon.
“Orang menjadi pengecut, karena mereka memiliki seseorang yang ingin mereka lindungi. Kim Yoon Shik, bukankah dia orang yang berharga untukmu?”kata Jae Shin.
Sun Joon pun tidak berkata-kata apa-apa lalu melangkah pergi namun Jae Shin menahan pundak Sun Joon. “Apakah kamu berpikir bahwa anak itu dapat memaafkanmu?”tanya Jae Shin.
“Sebelum mencari permohonan maaf, pertama-tama pelakunya harus tulus menebus kejahatannya. Itu yang aku percaya di ats segalanya, senior. Kim Yoon Shik bukan satu-satunya orang yang perlu aku cari maafnya. Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak membuat Kim Yoon Shik terluka. “kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon melepaskan tangan Jae Shin dari pundaknya. Sepertinya Jae Shin melihat cincin yang melingkar dijari manis Sun Joon.
Sun Joon pun menemui Yong Ha dan Yoon Hee. “Apa yang baru saja kamu katakan?”tanya Yoon Hee pada Sun Joon.
Yong Ha pun melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee dan Sun Joon agar tenang berbicara berdua tapi sebelumnya menepuk pundak Sun Joon (untuk memberi semangat atau Sun Joon agar tabah ya? Yong Ha luv u ful dah hahaha).
“Jadi, yang kamu katakan…”tanya Yoon Hee. “Aku mengatakan bahwa pemilik akta tanah yang dibawa ke Hangseongbu benar-benar milik ayahku,”jawab Sun Joon. “Jadi, salah satu orang yang membunuh ayahku… sebenarnya adalah Menteri Negara? Apakah itu yang kamu katakan?”tanya Yoon Hee.
“Aku pikir itu yang leih tepat untuk memberitahumu.”jawab Sun Joon.
Yoon Hee pun jadi kacau perasaannya, “aku tidak mengerti apa yang terjadi sama sekali.”kata Yoon Hee. Lalu Yoon Hee bergegas mengambil sisa buku-buku di meja yang belum selesai dibacanya lalu melangkah pergi.
Ketika melewati Sun Joon, tangan Yoon Hee ditahan oleh Sun Joon.
“Cukup, menyuruhku untuk terus mendengarkan ini, itu terlalu kejam.”kata Yoon Hee. Yoon Hee pun melepaskan tangannya dan melangkah pergi.
Yoon Hee meletakkan buku yang dibawanya tadi di meja yang diduduki Jae Shin, lalu uru-buru pergi. Ternyata Sun Joon menyusul Yoon Hee, Yong Ha yang mau ikut menyusul Yoon Hee pun ditahan Jae Shin.
Sun Joon berhasil menyusul Yoon Hee, Sun Joon menahan pundak Yoon Hee.
“Jika mungkin, aku ingin meminta maaf atas namanya, jika kamu tidak bisa memaafkannya, aku juga harus menerima itu. Tapi jika kamu akan membiarkanku, aku ingin melakukan segala sesuatu yang aku bisa dalam upaya menangani kasus ini dan menemukan Geum Deung Ji Sa yang hilang. Aku ingin melihat ini bersamamu,”kata Sun Joon.
“Saat ini bagaimana kamu akan mengganti rugi apapun, Geum Deung Ji Sa. Dengan menemukan itu tidak akan mengubah apapun?”kata Yoon Hee lalu melepaskan tangan Sun Joon dan melangkah pergi.
Namun Sun Joon menahan tangan Yoon Hee. “Aku butuh waktu, aku juga perlu sedikit waktu untuk berpikir,”kata Yoon Hee lalu melangkah pergi. Sun Joon hanya bisa melihat kepergian Sun Joon, dan Yoon Hee berjalan dengan lemah.
Ketika Sun Joon berbalik arah, dilihatnya Yong Ha dan Jae Shin keluar dari markas mereka. “Hei, Lee Sun Joon, kamu tidak tahu ini kan? pada saat-saat seperti ini, kebanyakan orang membutuhkan teman minum. Kita bisa melupakan minuman, tetapi kamu setidaknya bisa menggunakan teman kan?”kata Yong Ha. Lalu Yong Ha mendekat ke arah Sun Joon menepuk-nepuk pundaknya lalu menggandeng Sun Joon pergi.
“Geol Oh, kamu juga.”kata Yong Ha lalu mendorong Jae Shin ke kedai atas.
Sementara itu di Gibang Cho Sun, Menteri Ha melemparkan sekreceng uang kepada pengawal patroli Yoo, Cho Sun pun menuangkan minuman untuk menteri Ha.
Orang itu pun mengambil uang tersebut, “sekarang saya punya uang untuk bertahan hidup, saya akan menghilang sehingga saya tidak akan tertangkap, tuan. “kata pengawal patroli Yoo. Menteri Ha hanya tersenyum lalu meminum minumannya.
“Saya tidak akan berpamitan pada menteri Negara,setelah ini selesai, saya akan mengunjungi dia. Saya kirim salam melalui anda tuan. “kata pengawal patroli Yoo lagi.
“Kamu berjanji padaku, karena kamu sedang diawasi jangan lupa menyembunyikan diri diam-diam ke luar ibukota beberapa hari ke depan,”kata Menteri Ha. Pengawal Patroli itu hanya tertawa kecil dan Menteri Ha tersenyum lalu menyodorkan cawannya agar diisi minuman lagi oleh Cho Sun. Cho Sun menuangkan minumannya.
Sementara itu Yoon Hee dirumahnya menemani ibunya menjahit.
“Ibu, Sudah saatnya anda mengatakan pada saya. Ini tugas anak untuk mengetahui bagaimana ayahnya meninggal dulu,”kata Yoon Hee.
“Aku tidak ingin karena hal ini kamu menahan kebencian terhadap dunia. Dunia menunjukkan kekuatan besar untuk siapapun yang berani menentang itu. Ini adalah bagaimana aku kehilangan ayahmu. Dengan demikian, kamu tidak akan mengengar apa-apa dari mulutku. “kata ibu Yoon Hee.
“Jadi ibu, kau mengatakan bahwa ayah benar menemui kematian yang salah? Cukup untuk kebencian berlabuh pada dunia ini?Jika anda pernah mengatakan kepada saya ini dari awal, jika anda melakukan itu, itu akan lebih baik.”kata Yoon Hee lalu pergi ke luar meninggalkan ibunya. Ibunya hanya memandang kepergian Yoon Hee dengan sedih.
Yoon Hee duduk di teras rumahnya, adiknya menghampirinya dan duduk disampingnya. “Menurutmumu ayah orang seperti apa?tanya Yoon Hee pada adiknya sambil mengelus-elus kotak permainan pemberian ayahnya. “Yoon Shik, setiap kali aku memikirkan ayah seperti meniup angin yang dingin lewat hatiku. Karena ketika ayah membawamu ke pangkuannya dan membaca untukmu, kakakmu selalu duduk dikursi di luar pintu. Jadi, setiap kali aku memikirkan ayah, aku tidak bisa mengingat wajahnya, aku selalu ingat siluetnya dari balik pintu.”kata Yoon Hee.
“Flashback, Didalam ruangan yang terang ayah Yoon Hee memangku Kim Yoon Shik sedang memmbaca dan Yoon Hee melihatnya duduk di luar. –selesai.
Yoon Hee memandang ke arah belakang tempat ruangan itu. “Kakak, kamu benar-benar tidak tahu?”tanya Yoon Shik. “Ayah selalu duduk disamping pintu dan membaca dengan suara yang paling keras.”kata Yoon Shik lagi. Yoon Hee pun kaget lalu menengok ke belakang lagi.
-Flashback, terdengar suara ayah Yoon Hee memangku Yoon Shik dan membaca buku dengan keras. Sedangkan Yoon Shik kecil bermain bola kecil ditangannya. Sedangkan Yoon Hee duduk diluar mengikuti cara membacanya. Yoon Hee pun melihat bayangan ayahnya begitu pula ayah Yoon Hee yang melihat bayangan putrinya dan mendengar Yoon Hee membaca mengikutinya. -selesai
“Dia selalu membaca buku dengan keras untuk seorang anak kecil sepertiku untuk memahaminya, ayah selalu membaca keras tidak untukku, tapi untukmu yang duduk diluar pintu. Kakak, kamu benar-benar tidak tahu selama ini?”tanya Kim Yoon Shik.
“Menyakitkan bagiku melihat putriku yang ingin meningkatkan pengetahuan, sebagai seorang Profesor, bakat anak adalah terpuji . Namun, untuk seorang anak perempuan yang tidak mampu untuk kemajuan masyarakat apakah tepat untuk untuk mengajarkan ambisi seperti itu? Seorang ayah yang tak berdaya dan tidak mampu memberikan kesempatan kepada anaknya yang berbakat , hanya bisa menahan napas saat aku mendengarkan anakku membaca, aku pernah menangis diam-diam dalam hatiku,”Yoon Hee membaca jurnal ayahnya dan menangis.
Yoon hee pun mendekap dengan berat buku itu dan meneteskan air mata.
Keesokan paginya, Yoon Hee menyerahkan buku itu pada Prof. Jung.
“Profesor, saya punya pertanyaan. Dalam meninggalkan pesan rahasia dan lokasi Geum Deung Ji Sa mungkin firasat ayah. Dengan mengambil Geum Deung Ji Sa, seseorang akan mencoba membunuhnya….”tanya Yoon Hee.
“Itu mungkin. Awalnya alharhum raja meletakkannya di Jongmyo dan ayahmu yang diam-diam memindahkannya ke kuil di gunung Wolchul.”jawab Prof. Jung.
“Tapi kenapa dia melakukan hal yang berbahaya seperti itu?”tanya Yoon Hee.
“Karena dia percaya bahwa dengan Geum Deung Ji Sa, adalah kunci untuk memulai Joseon yang baru mimpinya dan mimpi Yang Mulia,jawab Prof. Jung lalu menoleh ke arah Yoon Hee.
“Untuk ayahmu, membuka peluang bagi anak berbakat itu, Geum Deung Ji Sa sebuah harapan dan ia bersedia mempertaruhkan nyawanya.”kata Prof. Jung lagi. Yoon Hee Pun mendengarkannya dengan sedih.
F4 Joseon berkumpul dimarkas mereka.
“Geum Deung Ji Sa berada di Sungkyunkwan.”kata Yoon Hee.
“Apa? Sungkyunkwan?”tanya Yoon Ha.
Lalu Yoon Hee membuka sebuah kertas. “kata-kata dalam kode rahasia ini, “Sung=tempat orang-orang berbakat, dengan kata lain membuat bangsa yang lengkap dengan bantuan orang-orang yang berbakat. “Kyun=melupakan kebiasaan lama arti membuat semua orang sama…. Ini bukan surat pengunduran diri atau puisi, Bukan… “kata Yoon Hee sambil menunjukkan tulisan-tulisan di kertas itu.
“Sung Kyun” (muncul tulisan terbang yang kata un ai mirip kartun hehehe) ini adalah Sungkyunkwan! Namun apa yang terjadi dengan begitu tiba-tiba? Bagaimana kamu tahu puisi ini berasal dari Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha.
Jae Shin dan Yong Ha pun menatap ke arah Yoon Hee. “Hal ini seseorang yang tulus berharap Sungkyunkwan menjadi sebuah lembaga pengetahuan nasional yang sesuai namanya, Profesor Kim Seung Hun. Hal ini direkam ayahku saat kuliah,”jawab Yoon Hee. “Sekarang masuk akal! Di suatu tempat di Sungkyunkwan adalah tempat belajar dan dimana bangsa dimulai.
Tempat ini adalah tempat Geum Deung Ji Sa kan?”tanya Yong Ha. Yoon Hee pun menganggukkan kepalanya. “Tidak haruskah kita mulai dengan melihat peta Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha dengan tersenyum.
Yoon Hee berusaha mengambil sebuah peta di perpustakaan, namun tangan Yoon Hee tidak dapat menggapainya. Yoon Hee pun berusaha mengambilnya namun tiba-tiba Sun Joon mengambilkannya dan menyerahkan pada Yoon Hee. Yoon Hee pun tersenyum.
Sun Joon memegang tangan Yoon Hee dilihatnya dijari manisnya tidak ada cincin pemberiannya. Yoon Hee pun menarik tangannya, “Aku hanya berpikir itu sesuatu yang harus kulakukan, aku….selalu menyukai ayah yang menolakku, namun pada kenyataannya, aku adalah orang yang tidak memahami ayahku dan tidak memperhatikannya. Aku ingin menemukannya mengapa ayahku begitu ingin menemukan Geum Deung Ji Sa. Aku ingin tahu, ini mungkin yang pertama dan terakhir kali… bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk memahami ayahku. Aku… telah membuat ayahku kesepian begitu lama, itulah sebabnya …..”kata Yoon Hee terpotong.
Saat Sun Joon mencoba menghapus air mata Yoon Hee yang jatuh ke pipi Yoon Hee. “Itu sudah cukup, kamu tidak perlu menjelaskan lebih lanjut.
Aku mengerti , dan aku berjanji tidak peduli apa yang diperlukan kita akan menemukan Geum Deung Ji Sa,”kata Sun Joon lalu tersenyum pada Yoon Hee, Yoon Hee pun tersenyum. Lalu Sun Joon melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee.
Writen By Ari RF Support Downloader April RF
Sun Joon memakaikan sebuah cincin ke jari manis Yoon Hee.
“Apakah kamu mengatakan semua ini akan berakhir setalah kita meninggalkan Sungkyunkwan?Tidak ada yang namanya akhir. Karena aku akan memulai kembali…lagi dan lagi setiap harinya.”kata Sun Joon.
Yoon Hee pun tersenyum mendengar kata-kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon memulai membuka topi Yoon Hee, setelah itu topinya sendiri. (Yoon Hee deg-deg tuh…). Ketika Sun Joon bersiap mencium Yoon Hee, Yoon Hee pun memejamkan mata, dan akhirnya terjadilah second kiss (mianhe ari sensor hahaha tapi bener nggak yang kedua bukan ya wkwkkw).
Tiba-tiba di ruangan yang sama tapi diluar ruangan Yoon Hee dan Sun Joon terdengar bunyi orang mengebrak meja. Ternyata Jae Shin yang menggebrak meja hehehe.
“Jangan dilanjutkan,”kata Jae Shin.
“Kau tahu siapa pelakunya?”tanya Yong Ha. “Aku sudah bilang kepercayaanku tidak pada raja, tetapi kamu Geol Oh. Kita akan mengatakan kita menemukannya, kita menemukan bahwa dalang yang tidak peduli pada Joseon yang baru,”kata Yong Ha.
“Dibalik semua kejadian ini adalah menteri Negara,”kata Jae Shin.
“Apa?”tanya Yong Ha.
“Turunkan suaramu!”perintah Jae Shin.
Tanpa mereka ketahui ada 2 sepasang telinga yang mendengar percakapan mereka yaitu sapa lagi kalau bukan Sun Joon dan Yoon Hee hehehe.
“Jadi….dalang di balik semua insiden ini adalah menteri Negara? Ayah Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha. Sun Joon dan Yoon Hee kaget mendengar kata-kata Yong Ha.
“Jawab aku, orang yang melakukan semua itu dan yang ingin menghancurkan Geum Deung Ji Sa adalah menteri Negara?”desak Yong Ha.
“Aku bilang turunkan suramu,”kata Jae Shin.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah Yoon Hee dan Sun Joon yang telah lengkap dengan topinya hehehe.
Yong Ha dan Jae Shin pun tidak berkata-kata apalagi. Yoon Hee melangkah mendekati Yong Ha dan berkata.
“Apa yang anda katakan, senior? Anda mengatakan bahwa dalang di balik semua kejadian ini sudah diketahui.” Jae Shin pun pergi meninggalkan F3 Joseon. Yoon Hee hanya bingung melihat Jae Shin pergi.
“Aku ingin mendengarnya,”kata Yoon Hee.
“Maafkan aku, Daemul! Tidak ada sebelum dikonfirmasi kebenarannya,”jawab Yong Ha.
Tiba-tiba Sun Joon melangkah mendekati meja dan membaca sebuah surat itu, Sun Joon pun kaget dan bertanya pada Yong Ha, “apakah benar dengan menelusuri ini kita akan mengetahui siapa pemilik dokumen ini?, maka kita bisa memastikan siapa dalang itu? Apakah akan baik-baik saja jika aku menelusurinya?.”
“Apakah kamu bisa?”tanya Yong Ha.
“Jika ayahku benar-benar dalang dari kasus ini, maka bukankah itu yang paling cocok untukku?”kata Sun Joon. Yoon Ha pun menoleh ke arah Yoon Hee yang tertunduk lemah.
Lalu Sun Joon melangkah pergi dan ketika melewati Yoon Hee ia menyentuh pundak Yoon Hee untuk menenangkan Yoon Hee.
Di sebuah kedai Jae Shin akan meminum soju namun tiba-tiba Yong Ha datang dan mengambil soju yang siap diminum Jae Shin dan meminumnya.
“Apakah karena Daemul? Alasan mengapa kamu tidak ingin melanjutkan adalah karena Kim Yoon Shik yang mungkin akan terluka karena Lee Sun Joon?”tanya Yong Ha.
Jae Shin tidak menjawab apa-apa, ia malah meminum soju yang sudah dituangkan Yong Ha.
“Kamu benar-benar tahu sesuatu, sejak kapan dua… tidak sejak kapan kau tahu?”tanya Yong Ha lagi lalu meminum sojunya.
“Lee Sun Joon pergi menemui Menteri Negara untuk mengkonfirmasi akta tanah penjaga patroli Yoo.”kata Yong Ha. Jae Shin pun kaget mendengarnya.
Di lain tempat Sun Joon menemui ayahnya, Menteri Lee membaca akta tanah yang dibawa Sun Joon. “Apa ini?”tanya Menteri Lee setelah membaca akta itu.
“Saya disini untuk mendengar jawaban itu. Pemilik tanah Baek Dong Soo adalah manajer rumah tangga kita dulu,”kata Sun Joon. Ayahnya pun mengangguk mengiyakan.
“Tetapi pemilik sebenarnya tanah itu adalah anda, ayah. Tolong beritahu saya mengapa akta tanah ini berada di tangan seorang penjaga patrol sepuluh tahun yang lalu?”tanya Sun Joon. “Hentikan! Hentikan semua yang kamu lakukan sekarang,”perintah ayah Sun Joon.
“Apakah saya tidak boleh tahu masalah ini karena anda tidak bisa jujur tentang mereka?”tanya Sun Joon lagi.
“Apakah kamu mencari Geum Deung Ji Sa?”tanya ayah Sun Joon. “Kemalangan pangeran Mahkota Sado pada tahun Imoh (1972), aku tidak pernah dianggap salah. Keyakinanku itu bertentangan dengan huungan pribadi antara ayah dan anak.
Prioritas kami harus menyimpan Jongmyo (kuil untuk raja sebelumnya), dan akta tanah ini tetap tidak berubah untuk mencapai apa yang benar. Itu tidak biasa bagi ayah walaupun anak berubah menjadi musuh juga jika ada pemenang maka harus ada pecundang. Putra Mahkota Sado hanyalah pecundang, tidak lebih dan tidak kurang apa-apa,”kata ayah Sun Joon. (wahhh ari naksir hiasan dinding yang dibelakang ayah Sun Joon lucu dan unik hehehe).
“Jika ini adalah keputusan yang tepat mengapa anda takut pada Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Aku tidak takut pada Geum Deung Ji Sa, tapi aku takut hukum moral keluarga. Raja hatinya rindu dan kacau olek kematian Putra Mahkota Sado yang mati dibunuh oleh ayahnya sendiri. Dan raja yang memerintah sekarang menyesal kehilangan seorang ayah di usia muda, jika otoritas dipakai di tangan dan hati yang bodoh seperti itu maka aka nada pertumpahan darah yang lain di negeri ini, loyalitasku akan membuktikan dalam sejarah, jadi jangan cari lagi dan jangan melibatkan diri mencari Geum Deung Ji Sa. Karena cita-citamu yang sekilas idealis diseluruh keluarga Lee Jin Sun bisa dihapuskan,”kata ayah Sun Joon.
“Jadi, untuk memungkinkan keluarga Lee Jin Sung berkembang , anda mengorbankan Profesor Sungkyunkwan Kim Seung Hun dan Presiden mahasiswa Moon Young Shin? Dan menghancurkan Geum Deung Ji Sa?”tanya Sun Joon.
“Tidak, “jawab ayah Sun Joon.
“Saya tidak bisa menerima kata-kata anda, sebelum saya menemukan kebenaran yang tak terbantahkan dari dokumen ini.”kata Sun Joon lalu berdiri dan berpamitan pergi.
Ketika Sun Joon melangkah pergi tiba-tiba ayahnya berteriak”Berhenti disitu! Bagaimana kamu berani melawan ayahmu?”.
“Apakah anda mengatakan bahwa ayah dan anak dapat menjadi musuh untuk mencari keadilan?”tanya Sun Joon lalu menoleh ke arah ayahnya lagi.
“Saya….sekarang berusaha menjadi musuhmu ayah, “kata Sun Joon lalu melangkah pergi, Menteri Lee pun hanya memandang kepergian Sun Joon dengan wajah juteknya. Sun Joon pun pergi berjalan dengan gontai.
Sementara itu Yoon Hee di perpustakaan mencari informasi dengan membaca tumpukan buku-buku di mejanya. Yoon Hee mengingat percakapan Yong Ha dan Jae Shin yang memicarakan bahwa kemungkinan dalang kematian ayahnya adalah ayah Sun Joon.
Lalu Yoon Hee memperhatikan cincin pemberian Sun Joon tanpa ia sadari bahwa Jae Shin memperhatikannya.
Walaupun ragu akhirnya Jae Shin melangkah pergi menemui Yoon Hee.
Jae Shin menutup buku yang sedang dibaca Yoon Hee, Yoon Hee pun kaget ia langsung mendongkakkan kepalanya.
“Sudah malam, jika kamu hanya membaca buku dan tidak tidur, kamu tidak akan tumbuh tinggi,”kata Jae Shin. Yoon Hee pun tertawa kecil mendengar kata-kata Jae Shin. (emang bener ya kita nggak bisa tumbuh tinggi kalau tidak tidur hahahaha).
Yoon Hee berjalan berdua dengan Jae Shin meninggalkan perpustakan dan memawa beberapa buku yang belum dibacanya, Jae Shin pun membantunya membawakan beberapa buku.
“Tentang Geum Deung Ji sa, dari buku-uku yang kita dapatkan dari toko buku itu muncul di “Sejarah klasik”. Aku mengerti Noron takut, maka ayahku…..”belum selesai menerus kata-katanya Yoon Hee sudah dipotong Jae Shin,”lambat laun, satu hal pada suatu waktu, masuk dan tidur. Aku akan tidur dengan Yeorim untuk menghindari kebiasan buruk tidurmu.”kata Jae Shin.
Lalu Jae Shin menyerahkan buku yang dibawakannya pada Yoon Hee, dilihatnya Yoon Hee mengenakan cincin di jari manisnya.
Jae Shin sempat tertegun beberapa saat, lalu ia melangkah pergi.
”Senior, apakah menurutmu itu benar-benar pasti beres, kan?”tanya Yoon Hee.
“Jangan terlalu khawatir, ketika ia datang kembali, kita akan tahu,”kata Jae Shin dengan tersenyum lalu melangkah pergi.
Keesokan paginya Yong Ha dan Yoon Hee menunggu kedatangan Sun Joon (seperti di markas mereka). Yoon Hee menunggu dengan gelisah. “Aku pikir lebih baik pergi ke sana,”kata Yoon Hee.
“Sudah waktunya, Lee Sun Joon akan datang, ini adalah sesuatu yang terjadi lebih dari 10 tahun yang lalu. Hanya karena kamu pergi ke luar dan menunggu, apa yang terjadi tidak akan hilang atau berubah. Selain itu ada orang lain yang akan keluar untuk bertemu Lee Sun Joon, “kata Yong Ha untuk menenangkan Yoon Hee.
Di lain tempat Jae Shin pun menunggu Sun Joon dengan gelisah.
Ketika ia menengok dilihatnya Sun Joon berjalan dengan lemah ( kok ari merasa aneh ya, ini kan sudah pagi Yong Ha dan Jae Shin sudah ganti baju, tapi Yoon Hee dan Sun Joon nggak?? Kalau Sun Joon mungkin karena dia habis pulang dari rumahnya jadi belum ganti, tapi semalam Sun Joon tidur dimana ya? perjalanan dari rumah ke Sungkyunkwan jauh amat ya … aneh hahahahahah). “Hey!”panggil Jae Shin. Sun Joon pun menghentikan langkahnya dan Jae Shin segera menghampirinya.
“Mari kita bicara,”ajak Jae Shin.
Di sebuah gang Jae Shin dan Sun Joon berbicara. “Jangan lakukan itu, kamu tidak tahu apa-apa tentang tanah itu ini tidak ada hubungannya denganmu, hanya mengatakan bahwa misi rahasia kita adalah untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, aku juga berencana untuk berhenti menyelidiki kasus itu, “kata Jae Shin.
“Kenapa begitu? Di titik dimana kita tidak dapat memecahkan perintah rahasia dan satu-satunya petunjuk adalah menemukan pelaku dan dalang kasus itu untuk menemukan Geum Deung Ji Sa, jadi mengapa kita harus berhenti? Selanjutnya dalam menemukan kebenaran tentang dalang kasus itu, kita harus….”kata Sun Joon .
“Itu benar, aku yang mencemooh orang pengecut yang tetap diam walau didepannya ada kebenaran. Aku ingin tetap diam, jika kamu bersikeras menenggakkannya, seperti orang bermatabat dan terhormat dan memamerkan itu lagi aku sarankan kau menyerah sekarang.”kata Jae Shin.
“Senior”kata Sun Joon.
“Orang menjadi pengecut, karena mereka memiliki seseorang yang ingin mereka lindungi. Kim Yoon Shik, bukankah dia orang yang berharga untukmu?”kata Jae Shin.
Sun Joon pun tidak berkata-kata apa-apa lalu melangkah pergi namun Jae Shin menahan pundak Sun Joon. “Apakah kamu berpikir bahwa anak itu dapat memaafkanmu?”tanya Jae Shin.
“Sebelum mencari permohonan maaf, pertama-tama pelakunya harus tulus menebus kejahatannya. Itu yang aku percaya di ats segalanya, senior. Kim Yoon Shik bukan satu-satunya orang yang perlu aku cari maafnya. Aku akan melakukan yang terbaik untuk tidak membuat Kim Yoon Shik terluka. “kata Sun Joon.
Lalu Sun Joon melepaskan tangan Jae Shin dari pundaknya. Sepertinya Jae Shin melihat cincin yang melingkar dijari manis Sun Joon.
Sun Joon pun menemui Yong Ha dan Yoon Hee. “Apa yang baru saja kamu katakan?”tanya Yoon Hee pada Sun Joon.
Yong Ha pun melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee dan Sun Joon agar tenang berbicara berdua tapi sebelumnya menepuk pundak Sun Joon (untuk memberi semangat atau Sun Joon agar tabah ya? Yong Ha luv u ful dah hahaha).
“Jadi, yang kamu katakan…”tanya Yoon Hee. “Aku mengatakan bahwa pemilik akta tanah yang dibawa ke Hangseongbu benar-benar milik ayahku,”jawab Sun Joon. “Jadi, salah satu orang yang membunuh ayahku… sebenarnya adalah Menteri Negara? Apakah itu yang kamu katakan?”tanya Yoon Hee.
“Aku pikir itu yang leih tepat untuk memberitahumu.”jawab Sun Joon.
Yoon Hee pun jadi kacau perasaannya, “aku tidak mengerti apa yang terjadi sama sekali.”kata Yoon Hee. Lalu Yoon Hee bergegas mengambil sisa buku-buku di meja yang belum selesai dibacanya lalu melangkah pergi.
Ketika melewati Sun Joon, tangan Yoon Hee ditahan oleh Sun Joon.
“Cukup, menyuruhku untuk terus mendengarkan ini, itu terlalu kejam.”kata Yoon Hee. Yoon Hee pun melepaskan tangannya dan melangkah pergi.
Yoon Hee meletakkan buku yang dibawanya tadi di meja yang diduduki Jae Shin, lalu uru-buru pergi. Ternyata Sun Joon menyusul Yoon Hee, Yong Ha yang mau ikut menyusul Yoon Hee pun ditahan Jae Shin.
Sun Joon berhasil menyusul Yoon Hee, Sun Joon menahan pundak Yoon Hee.
“Jika mungkin, aku ingin meminta maaf atas namanya, jika kamu tidak bisa memaafkannya, aku juga harus menerima itu. Tapi jika kamu akan membiarkanku, aku ingin melakukan segala sesuatu yang aku bisa dalam upaya menangani kasus ini dan menemukan Geum Deung Ji Sa yang hilang. Aku ingin melihat ini bersamamu,”kata Sun Joon.
“Saat ini bagaimana kamu akan mengganti rugi apapun, Geum Deung Ji Sa. Dengan menemukan itu tidak akan mengubah apapun?”kata Yoon Hee lalu melepaskan tangan Sun Joon dan melangkah pergi.
Namun Sun Joon menahan tangan Yoon Hee. “Aku butuh waktu, aku juga perlu sedikit waktu untuk berpikir,”kata Yoon Hee lalu melangkah pergi. Sun Joon hanya bisa melihat kepergian Sun Joon, dan Yoon Hee berjalan dengan lemah.
Ketika Sun Joon berbalik arah, dilihatnya Yong Ha dan Jae Shin keluar dari markas mereka. “Hei, Lee Sun Joon, kamu tidak tahu ini kan? pada saat-saat seperti ini, kebanyakan orang membutuhkan teman minum. Kita bisa melupakan minuman, tetapi kamu setidaknya bisa menggunakan teman kan?”kata Yong Ha. Lalu Yong Ha mendekat ke arah Sun Joon menepuk-nepuk pundaknya lalu menggandeng Sun Joon pergi.
“Geol Oh, kamu juga.”kata Yong Ha lalu mendorong Jae Shin ke kedai atas.
Sementara itu di Gibang Cho Sun, Menteri Ha melemparkan sekreceng uang kepada pengawal patroli Yoo, Cho Sun pun menuangkan minuman untuk menteri Ha.
Orang itu pun mengambil uang tersebut, “sekarang saya punya uang untuk bertahan hidup, saya akan menghilang sehingga saya tidak akan tertangkap, tuan. “kata pengawal patroli Yoo. Menteri Ha hanya tersenyum lalu meminum minumannya.
“Saya tidak akan berpamitan pada menteri Negara,setelah ini selesai, saya akan mengunjungi dia. Saya kirim salam melalui anda tuan. “kata pengawal patroli Yoo lagi.
“Kamu berjanji padaku, karena kamu sedang diawasi jangan lupa menyembunyikan diri diam-diam ke luar ibukota beberapa hari ke depan,”kata Menteri Ha. Pengawal Patroli itu hanya tertawa kecil dan Menteri Ha tersenyum lalu menyodorkan cawannya agar diisi minuman lagi oleh Cho Sun. Cho Sun menuangkan minumannya.
Sementara itu Yoon Hee dirumahnya menemani ibunya menjahit.
“Ibu, Sudah saatnya anda mengatakan pada saya. Ini tugas anak untuk mengetahui bagaimana ayahnya meninggal dulu,”kata Yoon Hee.
“Aku tidak ingin karena hal ini kamu menahan kebencian terhadap dunia. Dunia menunjukkan kekuatan besar untuk siapapun yang berani menentang itu. Ini adalah bagaimana aku kehilangan ayahmu. Dengan demikian, kamu tidak akan mengengar apa-apa dari mulutku. “kata ibu Yoon Hee.
“Jadi ibu, kau mengatakan bahwa ayah benar menemui kematian yang salah? Cukup untuk kebencian berlabuh pada dunia ini?Jika anda pernah mengatakan kepada saya ini dari awal, jika anda melakukan itu, itu akan lebih baik.”kata Yoon Hee lalu pergi ke luar meninggalkan ibunya. Ibunya hanya memandang kepergian Yoon Hee dengan sedih.
Yoon Hee duduk di teras rumahnya, adiknya menghampirinya dan duduk disampingnya. “Menurutmumu ayah orang seperti apa?tanya Yoon Hee pada adiknya sambil mengelus-elus kotak permainan pemberian ayahnya. “Yoon Shik, setiap kali aku memikirkan ayah seperti meniup angin yang dingin lewat hatiku. Karena ketika ayah membawamu ke pangkuannya dan membaca untukmu, kakakmu selalu duduk dikursi di luar pintu. Jadi, setiap kali aku memikirkan ayah, aku tidak bisa mengingat wajahnya, aku selalu ingat siluetnya dari balik pintu.”kata Yoon Hee.
“Flashback, Didalam ruangan yang terang ayah Yoon Hee memangku Kim Yoon Shik sedang memmbaca dan Yoon Hee melihatnya duduk di luar. –selesai.
Yoon Hee memandang ke arah belakang tempat ruangan itu. “Kakak, kamu benar-benar tidak tahu?”tanya Yoon Shik. “Ayah selalu duduk disamping pintu dan membaca dengan suara yang paling keras.”kata Yoon Shik lagi. Yoon Hee pun kaget lalu menengok ke belakang lagi.
-Flashback, terdengar suara ayah Yoon Hee memangku Yoon Shik dan membaca buku dengan keras. Sedangkan Yoon Shik kecil bermain bola kecil ditangannya. Sedangkan Yoon Hee duduk diluar mengikuti cara membacanya. Yoon Hee pun melihat bayangan ayahnya begitu pula ayah Yoon Hee yang melihat bayangan putrinya dan mendengar Yoon Hee membaca mengikutinya. -selesai
“Dia selalu membaca buku dengan keras untuk seorang anak kecil sepertiku untuk memahaminya, ayah selalu membaca keras tidak untukku, tapi untukmu yang duduk diluar pintu. Kakak, kamu benar-benar tidak tahu selama ini?”tanya Kim Yoon Shik.
“Menyakitkan bagiku melihat putriku yang ingin meningkatkan pengetahuan, sebagai seorang Profesor, bakat anak adalah terpuji . Namun, untuk seorang anak perempuan yang tidak mampu untuk kemajuan masyarakat apakah tepat untuk untuk mengajarkan ambisi seperti itu? Seorang ayah yang tak berdaya dan tidak mampu memberikan kesempatan kepada anaknya yang berbakat , hanya bisa menahan napas saat aku mendengarkan anakku membaca, aku pernah menangis diam-diam dalam hatiku,”Yoon Hee membaca jurnal ayahnya dan menangis.
Yoon hee pun mendekap dengan berat buku itu dan meneteskan air mata.
Keesokan paginya, Yoon Hee menyerahkan buku itu pada Prof. Jung.
“Profesor, saya punya pertanyaan. Dalam meninggalkan pesan rahasia dan lokasi Geum Deung Ji Sa mungkin firasat ayah. Dengan mengambil Geum Deung Ji Sa, seseorang akan mencoba membunuhnya….”tanya Yoon Hee.
“Itu mungkin. Awalnya alharhum raja meletakkannya di Jongmyo dan ayahmu yang diam-diam memindahkannya ke kuil di gunung Wolchul.”jawab Prof. Jung.
“Tapi kenapa dia melakukan hal yang berbahaya seperti itu?”tanya Yoon Hee.
“Karena dia percaya bahwa dengan Geum Deung Ji Sa, adalah kunci untuk memulai Joseon yang baru mimpinya dan mimpi Yang Mulia,jawab Prof. Jung lalu menoleh ke arah Yoon Hee.
“Untuk ayahmu, membuka peluang bagi anak berbakat itu, Geum Deung Ji Sa sebuah harapan dan ia bersedia mempertaruhkan nyawanya.”kata Prof. Jung lagi. Yoon Hee Pun mendengarkannya dengan sedih.
F4 Joseon berkumpul dimarkas mereka.
“Geum Deung Ji Sa berada di Sungkyunkwan.”kata Yoon Hee.
“Apa? Sungkyunkwan?”tanya Yoon Ha.
Lalu Yoon Hee membuka sebuah kertas. “kata-kata dalam kode rahasia ini, “Sung=tempat orang-orang berbakat, dengan kata lain membuat bangsa yang lengkap dengan bantuan orang-orang yang berbakat. “Kyun=melupakan kebiasaan lama arti membuat semua orang sama…. Ini bukan surat pengunduran diri atau puisi, Bukan… “kata Yoon Hee sambil menunjukkan tulisan-tulisan di kertas itu.
“Sung Kyun” (muncul tulisan terbang yang kata un ai mirip kartun hehehe) ini adalah Sungkyunkwan! Namun apa yang terjadi dengan begitu tiba-tiba? Bagaimana kamu tahu puisi ini berasal dari Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha.
Jae Shin dan Yong Ha pun menatap ke arah Yoon Hee. “Hal ini seseorang yang tulus berharap Sungkyunkwan menjadi sebuah lembaga pengetahuan nasional yang sesuai namanya, Profesor Kim Seung Hun. Hal ini direkam ayahku saat kuliah,”jawab Yoon Hee. “Sekarang masuk akal! Di suatu tempat di Sungkyunkwan adalah tempat belajar dan dimana bangsa dimulai.
Tempat ini adalah tempat Geum Deung Ji Sa kan?”tanya Yong Ha. Yoon Hee pun menganggukkan kepalanya. “Tidak haruskah kita mulai dengan melihat peta Sungkyunkwan?”tanya Yong Ha dengan tersenyum.
Yoon Hee berusaha mengambil sebuah peta di perpustakaan, namun tangan Yoon Hee tidak dapat menggapainya. Yoon Hee pun berusaha mengambilnya namun tiba-tiba Sun Joon mengambilkannya dan menyerahkan pada Yoon Hee. Yoon Hee pun tersenyum.
Sun Joon memegang tangan Yoon Hee dilihatnya dijari manisnya tidak ada cincin pemberiannya. Yoon Hee pun menarik tangannya, “Aku hanya berpikir itu sesuatu yang harus kulakukan, aku….selalu menyukai ayah yang menolakku, namun pada kenyataannya, aku adalah orang yang tidak memahami ayahku dan tidak memperhatikannya. Aku ingin menemukannya mengapa ayahku begitu ingin menemukan Geum Deung Ji Sa. Aku ingin tahu, ini mungkin yang pertama dan terakhir kali… bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk memahami ayahku. Aku… telah membuat ayahku kesepian begitu lama, itulah sebabnya …..”kata Yoon Hee terpotong.
Saat Sun Joon mencoba menghapus air mata Yoon Hee yang jatuh ke pipi Yoon Hee. “Itu sudah cukup, kamu tidak perlu menjelaskan lebih lanjut.
Aku mengerti , dan aku berjanji tidak peduli apa yang diperlukan kita akan menemukan Geum Deung Ji Sa,”kata Sun Joon lalu tersenyum pada Yoon Hee, Yoon Hee pun tersenyum. Lalu Sun Joon melangkah pergi meninggalkan Yoon Hee.
Writen By Ari RF Support Downloader April RF
0 comments:
Post a Comment