Do you like this story?
Yoon Hee bertanya pada Sun Joon jadi ini maksud Sun Joon mengajaknya keluar hanya untuk bergaul dengan beberapa gadis. Dilain tempat Hyo Eun merasa khawatir jika Sun Joon harus berada dipulau itu sampai besok pagi. Jae Shin terlihat tenang tapi khawatir juga.
Yoon Hee berjalan menuju perahu dia berkata pada dirinya sendiri ”Menyedihkan! Apa yang aku harapkan? Dalam keadaan seperti ini..”. Sun Joon mengejar Yoon Hee dan menahannya dengan memegang bahu Yoon Hee, saat Yoon Hee berbalik Sun Joon langsung menurunkan tangannya dengan kikuk.
Sun Joon : ”aku.. aku.. aku berpikir bahwa kau Kim Yoon Shik juga ingin..”
Yoon Hee : ”apa?”
Sun Joon : ”Seorang pria tidak bisa menahan wanita, Senior Yeorim mengatakan kepadaku, jadi aku, dan kau Kim Yoon Shik seorang pria juga”
Yoon Hee : ”itulah sebabnya, kau bertemu dengan wanita yang kau inginkan”
Yoon Hee berlari menuju perahu dan Sun Joon mengejarnya lagi. Yoon Hee masuk kedalam air dan bertanya apa itu tukang perahu. Sun Joon menarik Yoon Hee dan tanya apa yang dilakukannya. Yoon Hee menjawab pergi.
Jae Shin meninju Yong Ha dan berkata dengan keras ”APA YANG KAU LAKUKAN? BAJINGAN KAU!!!” dan Yong Ha jatuh tersungkur ketanah.
Yoon Hee terus mencoba melepaskan diri dari Sun Joon.
Yoon Hee : ”Bukankah kau mendengar aku memberitahumu untuk pergi!”
Yoon Hee menghempaskan tangan Sun Joo dan dia akan tercebur ke air tapi Sun Joon menahannya. Tapi dasar sial yang kecebur malah Sun Joon. Yoon Hee hanya melongo saja melihatnya.
Yong Ha bangun dan memegang bibirnya (senyum indah dibibir Yong Ha dihancurkan oleh Jae Shin, hahahaha, mianhe ka ari Yong Ha nya ditonjok Jae Shin)
Yong Ha : ”mengapa kita harus meributkan hal-hal seperti ini?”
Jae Shin : ”kau tertawa, apa segala sesuatunya adalah lelucon bagimu? Apakah semaunya mudah dan menyenangkan bagimu? Jika terjadi sesuatu maka kau harus menjepit dirimu” (bagus Jae Shin, Yong Ha emang perlu disadarin biar ga terlalu selengean, hihihih piss ka ari). Jae Shin akan pergi tapi Yong Ha menghentikannya.
Yong Ha : ”kau sudah ketahuan olehku, apa kau begitu mengkhawatirkan Daemul? Jika ada yang melihatmu, mereka akan berpikir bahwa kau adalah sepasang kekasih”
Jae Shin emosi dan menarik kerah baju Yong Ha ”apa kau belum mendapatkan pukulan yang cukup, ya?”. Yong Ha hanya mengeluarkan senyum mautnya saja dan Jae Shin sudah akan meninju Yong Ha lagi tapi Hyo Eun menganggu mereka dengan minta pertolongan.
Hyo Eun menangis sambil berkata ”Bagaimana jika sesuatu terjadi pada tuanku (tuanku ini mungkin untuk Sun Joon) karena aku?!”. Hyo Eun menangis semakin kencang dan Yong Ha hanya memamerkan gigi putihnya saja.
Selesai, Sun Joon dan Yoon Hee masuk kedalam tenda, Sun Joon merapikan tenda dan mereka beradu pandang, So sweet...
Hyo Eun dan Yong Ha makan di kedai. Hyo Eun menyalahkan dirinya sendiri karena Sun Joon dan Yoon Hee terperangkap dipulau. Hyo Eun mengaku karena dia terlalu mendambakan hati Sun Joo malah membuatnya menjadi serakah. Hyo Eun merasa dirinya pantas mendapatkan hukuman. Yong Ha memegang tangan Hyo Eun dan memberikannya Sendok, Yong Ha menyarankan Hyo Eun untuk makan sesuatu yang hangat karena dia gemetaran.
Kembali pada Yoon Hee dan Sun Joon yang berada ditenda.
Yoon Hee : ”kau lihat, hujan berhenti sekarang, perahu itu akan datang saat fajar, jadi aku memiliki satu hal yang kurang perlu dikhawatirkan. Yoon Hee udah panjang-panjang ngomong eh taunya Sun Joon lagi enak-enak tidur. Yoon Hee menghampiri Sun Joon yang tengah tertidur, Yoon Hee juga menggoyang-goyangkan tangan Sun Joo sembari bertanya apa Sun Joon baik-baik saja. Sun Joon bukannya bangun malah jatuh pingsan kepangkuan Yoon Hee. Yoon Hee memegang kening Sun Joon, sepertinya Sun Joon demam.
Yoon Hee membaringkan Sun Joon. Yoon Hee mengukur suhu keningnya dengan suhu kening Sun Joon. Yoon Hee membuka jubahnya dan menyelimutkannya ketubuh Sun Joon.
Yoon Hee keluar dari tenda mencari kayu bakar setelah semuanya terkumpul, Yoon Hee membakar kayu bakar itu dan menjadi api unggun. Yoon Hee batuk-batuk karena asap dari api unggun buatannya. Yoon Hee keluar lagi untuk mencari kayu bakar. Tangan Yoon Hee terluka. Yoon Hee kembali lagi ke tenda, dia meniup bara api supaya menyala lebih terang lagi sampe mukanya sendiri cemong-cemong. Apinya menyala Yoon Hee senang bukan main dia melihat ke arah Sun Joo, tapi Sun Joon masih menggigil kedinginan.
Yoon Hee meletakan lentera tepat disisi Sun Joon. Yoon Hee memegang tangan, bibir dan kening Sun Joon untuk memastikan keadaannya. Yoon Hee mengusap-ngusap tangan Sun Joon dari balik selimut. Lalu Yoon Hee berbaring diatas tubuh Sun Joon untuk menghangatkan tubuh Sun Joon.
Jae Shin ada dikedai, lalu dia menjatuhkan kantungan uang keatas meja dan meminta salah satu orang disitu untuk menggunakan perahu. Salah satu orang mengembalikan uang Jae Shin sembari berkata walaupun Jae Shin memberinya nilai kehidupan, mereka tetap tidak akan pergi larut malam ini. Jae Shin pindah ketempat lain, dia membantu seseorang memainkan permainan janggi mirip catur. Jae Shin meletakan salah satu pion dan menang. Kemudia Jae Shin langsung mengajak orang itu untuk pergi kepulau. Orang itu menjawab kita tidak bisa pergi larut malam, bahkan jika itu perintah kerajaan sekalipun. Lalu orang itu mengajak rekannya untuk kembali main janggi.
Jae Shin putus asa lalu Yong Ha datang,
Yong Ha : ”apa yang bisa terjadi? Dua orang yang sehat ada bersama-sama. Ahh, Apa ada yang kau khawatirkan, Geol Oh? Walaupun aku kesal teman lamaku menipuku, Geol Oh, aku... (Yong Ha mendekat kearah Jae Shin dan berbisik) aku disisimu tidak peduli apapun (Yong Ha menepuk-nepuk pipi Jae Shin)”. Yong Ha sudah akan pergi tapi dia kembali berkata ”aku akan mencari perahu, bukan untuk Lee Sun Joon tapi untukmu”
Sun Joon terbangun dari tidurnya, dia melihat Yoon Hee tertidur disampingnya hanya menggunakan pakaian tidur berwarna putih, muka cemong-cemong. Sun Joon juga melihat api unggun yang masih menyala dan seenggok kayu bakar lainnya yang belum sempat dibakar. Sun Joon mengelus pipi Yoon Hee tapi Yoon Hee malah bangun dari tidurnya.
Sun Joon langsung berkata ”aku tidak melakukan apa-apa”. Tapi Yoon Hee malah langsung mengukur suhu kening Sun Joon dengan keningnya sendiri. Yoon Hee senang dan memegang kening Sun Joon lagi ”Demammu sudah turun, apa kau merasa lebih baik”. Sun Joon menurunkan tangan Yoon Hee dan melihat luka Yoon Hee. Sun Joon bilang ”bodoh dan konyol, kau benar-benar putus asa, apa kau berakhir seperti ini (terluka) hanya untuk menyalakan api unggun? Kau sudah mengatur agar seluruh pulau terbakar” Yoon Hee tersenyum mendengar kata-kata Sun Joon.
Sun Joon : ”bagaimana jika kau terpeleset ketika sendirian, apa yang akan kau lakukan? Mengapa?”
Yoon Hee tersenyum : ”Aku khawatir sepanjang malam, demammu tidak akan turun, Terima kasih tuhan! Melegakan!”
Jae Shin masuk kedalam kamarnya yang gelap. Lalu dia merebahkan tubuhnya dilantai namun pikirannya masih gelisah, Jae Shin lalu duduk dan mengingatk kata-kata Yong Ha setelah Jae Shin meninjunya tadi, Jae Shin mengejek Yong Ha dengan kata-kata ”Bajingan gila” Lalu Jae Shin tiduran lagi terus Jae Shin tengkurep membawa pikirannya yang mengkhawatirkan Yoon Hee.
Sun Joon dan Yoon Hee duduk berdampingan didepan api unggun buatan Yoon Hee dengan penuh cinta, hihihihi. Yoon Hee membelah apel dan membaginya dengan Sun Joon. Sun Joon menerima apelnya (jadi inget Geun Jan Di ngasih apel permintaan maaf ke Jun Pyo, hehehe)
Yoon Hee : ”apakah dia (Hyo Eun) putri Menteri Perang? Dia benar-benar keluar dari jalannya untuk mempersiapkan ini (Yoon Hee melihat kearah tenda), Dia memiliki wajah yang cantik, Dan tampaknya memiliki hati yang baik juga, Dia tampaknya bisa menjadi istri yang baik jika kalian menikah”
Sun Joon menatap kedepan dengan dingin : ”aku kira juga begitu”
Yoon Hee yang mendengar jawaban Sun Joon langsung memakan apelnya untuk menutupi perih hatinya.
Yoon Hee : ”apa yang begitu kau sukai darinya?”
Sun Joon : ”aku tidak pernah berpikir tentang hal-hal seperti itu”
Yoon Hee : ”kau tahu hal itu, Jantungmu berdetak cepat, ketika kau memikirkan seseorang atau kau terus memikirkan orang itu bahkan lebih dari masalah kecil, suasana hatimu akan menjadi senang atau sedih, meskipun begitu, kau ingin melihat orang itu sekali lagi”
Sun Joon menatap Yoon Hee : ”kau harus memiliki orang seperti itu”
Yoon Hee langsung menoleh ke arah Sun Joon dan agak kebingungan mau jawab apa.
Yoon Hee : ”aku yang bertanya pertama kali, bukankah kau bilang kau akan bertunangan?”
Sun Joon : ”ini hanya ide ayahku, aku tidak tertarik untuk menikah”.
Yoon Hee tersenyum senang mendengarnya dan mengambil apel lagi lalu memberikannya untuk Sun Joon ”Ini! Tidak ada apa-apa lagi bagimu untuk dimakan”
Sun Joon hanya melihat Yoon Hee, lalu Yoon Hee melihat di apelnya ada jangkrik berteriak-teriak ”Arrggghhh...aarghhh...”. Sun Joon tertawa ngakak. Yoon Hee tanya apakah jangkriknya sudah pergi. Yoon Hee minta Sun Joon untuk memindahkan jangkriknya.
Sun Joon tertawa : ”apakah kau benar-benar Daemul Kim Yoon Shik? Apakah kau seperti ini karena kau takut jangkrik belaka?”
Yoon Hee : ”aku tidak seperti ini karena jangkrik, bukankah nilai sarjana, bahkan bentuk kehidupan terkecil?”
Sun Jee tersenyum dan menyodorkan jangkrik pada Yoon Hee : ”seperti ini?”
Yoon Hee menjerit lagi ”Waaarghhh...!!!!”. Sun Joon tertawa dan Yoon Hee juga ikut tertawa.
Yoon Hee : ”aku tahu bagaimana anak seperti ini, kau benar-benar Lee Sun joon?”
Sun Joon kembali menyodorkan jangkriknya, Yoon Hee tertawa dan menghempaskan tangan Sun Joon. Mereka tertawa bersama. Sun Joon tertawa ”rasanya lebih dari yang kau kira, aku sebenarnya agak takut juga”. Sun Joon meminta Yoon Hee untuk memegangnya. Mereka tertawa geli bersama.
Sementara good smile Yong Ha sedang memacu cepat kudanya. Ternyata Yong Ha menemui Hyo Eun. Hyo Eun tanya apa Yong Ha sudah mendapatkan perahunya. Yong Ha bilang dia mendapatkannya, Hyo Eun ingin ke dermaga Mapo tanpa buang waktu-waktu. Yong Ha mengulurkan tangannya dan Hyo Eun menyambutnya, lalu Yong Ha menariknya keatas kuda. Hyo Eun sempet kaget tapi so sweet, mereka cocok menurutku, hihihihi. Yong Ha tersenyum lalu membalikkan kudanya dan memacu kembali dengan cepat.
Yong Ha berhenti memacu dan Hyo Eun sadar kalau dia memeluk erat pinggang Yong Ha. Hyo Eun langsung melepaskannya.
Yong Ha tersenyum : ”kau lebih baik pegangan erat-erat, jika kau jatuh dari kuda, mungkin kau tidak akan pernah melihat wajah cantikmu lagi”.
Hyo Eun bingung, lalu Yong Ha mendadak memacu kudanya dan Hyo Eun langsung memeluk pinggang Yong Ha dengan erat.
Sun Joon dan Yoon Hee masih ditenda. Yoon Hee terlihat sangat mengantuk. Sun Joon menyarankan agar Yoon Hee berbaring dan istrihat agar lebih baik. Yoon Hee dengan menahan rasa kantuknya berkata ”aku sangat lelah, aku takut jika aku tidur sekarang, aku tidak akan bisa bangun”.
Sun Joon : ”jika aku tahu ini akan terjadi, aku seharusnya tidak membawamu kesini”
Yoon Hee tertidur dan Sun Joon melihatnya dan berkata ”karena aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, karena aku teman sekamarmu, aku sangat menderita, Kim Yoon Shik”.
Yoon Hee yang belum pulas tidurnya menjawab ”aku baik-baik saja, aku sangat senang karena ada sesuatu yang bisa ku lakukan untukmu”. Yoon Hee dan Sun Joon saling tersenyum.
Sun Joon menyelimuti tubuh Yoon Hee dan memandangi wajahnya. Sun Joon mendekat hendak mencium bibir Yoon Hee. Tapi dia mengurungkan niatnya. Sun Joon pun pergi ke tepi laut karena tidak bisa mengendalikan perasaanya lagi.
Ditepi laut, Sun Joon memukul-mukul dadanya. Lalu Hyo Eun datang dan memanggilnya ”Tuanku”. Hyo Eun langsung memeluk Sun Joon. Yoon Hee membuka matanya. Dia mencari Sun Joon, tapi tidak ada. Hyo Eun masih memeluk Sun Joon dan berkata ”aku merasa aku bisa hidup sekarang”. Hyo Eun memeriksa wajah Sun Joon dan merasa bersyukur karena Sun Joon baik-baik saja dan tidak terluka. Sun Joon tidak bereaksi sedikit.
Yoon Hee datang dan melihat Sun Joon bersama Hyo Eun. Yoon Hee merasa perih melihatnya, dia memutuskan untuk berbalik tapi Yong Ha memanggilnya. Yong Ha tanya tidak ada yang terjadikan antara Yoon Hee dan Sun Joon. Yoon Hee tidak menjawab dan berbalik pergi meninggalkan mereka semua. Yong Ha bingung ”apakah ini artinya ada sesuatu yang terjadi atau tidak, ya?”. Yong Ha mengganggu Sun Joon dan Hyo Eun dengan berkata ”jika sudah selesai reuni bahagianya, lihatlah aku sebentar”. Yong Ha berjalan mendekat kearah mereka ”oh, tidak ada yang terjadi dengan wajahmu, apakah sesuatu terjadi tadi malam?”. Sun Joo tindak menjawab, dia hanya mengepelkan tangannya saja. Yoon Hee melihat ke arah mereka sebentar lalu pergi.
Sementara itu, seorang petugas sedang membuat garis lapangan untuk pertandingan Hoki dan akan ada Open House. Hari yang paling sibuk di Sungkyunkwan akan segera dimulai. Para petugas sedang membersihkan ruangan yang ada di Sungkunkwan. Salah satu guru di Sungkyunkwan (ga tau namanya siapa, hehehe) berpendapat kalau dia tidak setuju dengan permainan Hoki karena tidak sesuai bagi para siswa dan lalu untuk open house, bagaimana mungkin Sungkyunkwan yang mengajarkan konfusius berani memasukan anak perempuan. Guru yang satunya lagi bilang kalau dia bisa mentolerir segalanya, tetapi dia benci pertempuran kelompok!. Guru itu juga berkata bahwa mereka akan dibagi menjadi asrama timur Noron dan asrama barat Soron.
Murid-murid sudah ada dilapangan untuk memulai permainan Hoki (Jangchigi). Mereka sedang membicarakan Quartet Jalgeum yang tidak bisa dikalahkan di Sungkyunkwan. Lalu In Soo dengan 2 bodyguardnya datang dan disisi yang lain 3 orang dari Soron juga datang dan berkata bahwa ”Soron akan menang di turnamen Jangchigi untuk pertama kalinya dalam sejarah Sungkyunkwan, menjaga Lee Sun Joon diasrama timur merupakan kehendak langit”. Lalu beberapa orang berkata ”kemudian asrama timur dimana Lee Sun Joon berada akan memenangkan tunamen ini?”. lalu ada yang berkata lagi ”siapa sangka, kita akan melihat hari ketika Noron kalah di turnamen Jangchigi”. In Soo mendengar semua perkataan itu. Byung Choon datang dan mengusir orang-orang yang bilang Noron akan kalah.
Byung Choon melihat ke arah In Soo yang tersenyum padanya dan dia membalas senyuman In Soo. Byung Choon menemui In Soo, In Soo bilang kalau Byung Choon masih sama. Byung Choon menjawab bagaiamana kesetiaanku padamu bisa berubah. In Soo dengan sinis berkata “dalam melakukan sesuatu yang aku perintahkan dan kau tidak memahaminya, kau sama, kau masih sama sekali tidak berguna”. Byung Choon langsung bersimpuh dikaki In Soo dan memintanya untuk menggunakan dirinya seperti yang In Soo inginkan, apapun pekerjaannya kotor dan bau , dia akan melakukannya jika itu untuk In Soo. In Soo meninggalkan Byung Choon begitu saja.
Sun Joon mengantarkan Hyo Eun pulang. Hyo Eun berkata tentang Ib Chung Jae (open house).
Sun Joon : ’Ib Chung Jae adalah hari ketika Sungkyunkwan dibuka untuk seluruh masyarakat”
Hyo Eun : ”lalu aku bisa datang?”
Sun Joon : ”ini tidak akan melanggar aturan”
Sun Joon memberi salam pada Hyo Eun dan pergi. Hyo Eun tersenyum senang memandang Sun Joon dari belakang. Pembantu Hyo Eun lalu berkata ”apakah dia mengatakan datang atau tidak datang?”. Hyo Eun dengan senag berkata ”tidakkah kau tahu? Dia mengatakan aku harus datang, karena dia akan menunggu”. Pembantunya masih ga mau kalah ”kapan dia mengatakan itu?”. Hyo Eun kesal dan menunjuk matanya ”dengan matanya” lalu dia melet.
Sun Joo berjalan dipasar, lalu dia berhenti dan mengingat saat dia hendak mencium Yoon Hee. Lalu dia jalan lagi tanpa memperhatikan jalan dan menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Tiba-tiba Sun Joon dipeluk dari belakang oleh budaknya (aduh lupa namanya lagi, hehehe). Budaknya berkata kalau dia hampir saja menceburkan diri ke sungai Han untuk menyelamatkan tuan mudanya itu. Sun Joon tidak menjawab dan akan pergi tapi dihentikan budaknya, Budaknya tanya lagi apa Sun Joon melihat hantu saat di pulau? apa ada yang salah dengan wajah Sun Joon?. Sun Joon ingin bercerita tentang perasaanya tapi tidak jadi. Sun Joon pun pergi.
Yong Ha dan Yoon Hee melihat murid-murid bermain Jangchigi. Yong Ha berkata ”Jangchigi tidak sesuai dengan keinginanku, ini sangat kejam, antara asramara timur dan barat, Tidak ini adalah pertandingan antara Noron dan Soron, jadi ini medan perang, medan perang!” Yoon Hee agak terperangah mendengarnya.
Yong Ha melanjutkan kisahnya ”setiap tahun, setidaknya satu orang istirahat tangan dan kaki”.
Yoon Hee tanya ”Bagaimana dengan Ib Chung Jae? Apakah itu hal yang menakutkan juga?”.
Yong Ha : ”tidak, itu benar-benar tipeku, itu alasanku tetap di Sungkyunkwan. Haruskah kita menyebutnya sebagai upacara pembukaan untuk turnamen Jangchigi? Ini hari ketika wanita bebas masuk Sungkyunkwan”
Yoon Hee tanya ”apa benar ada hari seperti itu?”
Yong Ha mengangguk ”Daemul, siapa yang akan kau undang? Lee Sun Joon akan mengundang putri Menteri Perang, yang pasti dia akan mengundang putri Menteri Perang, ini adalah masalah besar, ada seseorang yang menunggumu”
Jae Shin sedang bermain hoki sendirian. Dia mengingat saat Yoon Hee berterimakasih padanya, saat Yoon Hee menanyakan keadaannya saat dia terluka parah, saat Yoon Hee berkata kalau nama Geol Oh tidak sesuai dengan Jaeshin sama sekali, saat Yoon Hee gembira karena cegukan Jae Shin berhenti. Semua kenangan itu membuat Jae Shin bermain hoki dengan keras hingga berkeringat (ini baru cowo).
Jae Shin menjatuhkan stick hokinya dan Yong Ha datang menghampirinya. Yong Ha menggoda ”kau harus menunggu semalam tanpa tidur, Geol Oh. Aigoo wajahmu terlihat lelah (Yong Ha menyentuh pipi Jae Shin seperti seorang kekasih pada kekasihnya, hihihih)”. Jae Shin menghempaskan tangan Yong Ha karena risih mungkin ”tunggu.? Siapa yang melakukannya?”
Yong Ha menghela napas ”ini melegakan, dalam badai semalam, telah terjadi sesuatu yang salah, tidak ada tempat di pulau, Daemul...... (Yong Ha berekspresi menangis seolah-poah sesuatu yang buruk terjadi dengan Yoon Hee, hahahaa bisa ajah nih Yong Ha). Jae Shin terlihat shock dan pergi berlari. Sementara itu Yong Ha langsung melet melihat sikap Jae Shin, wkwkwkwkw (si Yong Ha isengnya minta ampuh dah).
Jae Shin berlari dengan cepat, lalu ada yang memanggilnya ”senior”, Jae Shin berhenti dan menoleh. Ternyata itu Yoon Hee, Yoon Hee tanya kemana Jae Shin akan pergi terburu-buru. Jae Shin langsung melihat kearah Yong Ha dan Yong Ha hanya memberi isyarat muach lalu pergi, hahahaha. Yoon Hee berkata kalau dia mendengar Jae Shin sangat khawatir. Jae Shin mengelak ”khawatir apa?”.
Yoon Hee meminta maaf karena membuat Jae Shin khawatir dan dia membungkukan badan. Jae Shin tanya Yoon Hee tampaknya tidak baik dan menyarankannya untuk pergi istirahat. Yoon Hee tersenyum dan pergi.
Jae Shin berjalan lalu dia menyadari sesuatu dan mengejar Yoon Hee. Jae Shin menghentikan Yoon Hee ”ini tidak akan berhasil, Dae....kau!” Yoon Hee bingung dengan maksud Jae Shin. Jae Shin melanjutkan kata-katanya ”mulai sekarang, tinggal dihadapanku setiap saat (oh mau nembak ceritanya, hehehe) kemanapun kau pergi, apapun yang kau lakukan, aku tinggal diberbagai sisi setiap saat! Aku pikir aku akan menjadi gila”. Yoon Hee masih bingung dengan maksud Jae Shin.
Kembali pada Yong Ha selingkuhannya ka ari, hehehe. Yong Ha masuk kamar dan ada Sun Joon didalamnya. Yong Ha merasa aneh Sun Joon ada dikamarnya. Sun Joon duduk dihadapan Yong Ha dan meminta maaf atas kekasarannya.
Sun Joon : ”tapi aku pikir, kau dapat memberiku jawaban atas masalahku, jadi aku disini”
Yong Ha : ”katakan padaku apapun, aku bisa menyimpan rahasia lebih baik dari apa yang ku lihat”
Sun Joon : ”seperti yang kau bilang..jika kau seorang pria menyukai perempuan harus diberikan aturan, tanpa pengecualian”
Yong Ha dengan enteng menjawab ”tidak, aturan macam apa itu? Itu insting, naluri seorang pria terkendali!”
Sun Joon : ”tapi bukannya menyukai seorang perempuan, kau tidak tahu dengan baik lebih nyaman dengan teman dekatmu, karena dapat berkomunikasi dengan baik, dan menjadi yang terbaik didunia ini, itu pasti terjadi padamu juga, senior..”
Yong Ha : ”jadi, apa kau mengatakan sekarang orang yang lebih kau sukai?”
Sun Joon : ”tidak, yang aku katakan...untuk suatu titik tertentu, kau bisa mulai memiliki perasaan daya tarik”
Yong Ha : ”kau ingin mendekati dan menyentuh? (Yong Ha tertawa) tentu saja, aku pernah mengalami itu sebelumnya dengan Geol Oh (haha Yong Ha pernah naksir Jae Shin, wkwkwkwk), waktu itu aku mempertanyakan maskulinitasku, dari semua orang.. aku Yeorim, melakukan ..(Yong Ha mengambil sebuah buku). Ini adalah permata dari sebuah buku yang memberi aku ketenangan pikiran pada saat itu, pastikan kau melihatnya ketika kau sendirian, ini buku yang menyentuh mungkin akan membuatmu menangis”. Yong Ha menyerahkan buku itu pada Sun joon.
Yong Ha berkata pada Sun Joon untuk tidak terlalu khawatir.
Diluar Sun Joon membuka isi bukunya dan langsung menutupnya lagi. Ternyata itu buka porno, hahahaha. Sun Joon melihat ke sekelilingnya. Sun Joon mengintip lagi isi bukunya lalu menutupnya dan pergi (dasar laki-laki, hahaha).
In Soo menemui Profesor Sungkyunkwab. Mereka merencanakan sesuatu. Lalu In soo berbicara dengan perwakilan para mahasiswa ”sampai saat ini, Turnamen Jangchigi dimainkan antara asrama timur dan asrama barat dan benar-benar dipisahkan menjadi Noron dan Soron yang menyebabkan adanya divisi di Sungkyunkwan”. Sementara mahasiswa mengambil undian dari dalam kotak. Lalu ada orang yang menjelaskan ” Jadi, untuk turnamen Jangchigi para sarjana akan secara acak dipilih untuk tim barat dan tim timur, aku berharap seluruh sarjana Sungkyunkwan akan bekerja dengan pola pikir politik harmonis di Ib Chung Jae dan Turnamen Jangchigi (para mahasiswa mengambil kain undian, Sun Joon, Yong Ha dan In Soo warna biru sementara Yoon Hee dan Jae Shin warna merah dan mengikatkannya di kepala masing-masing).
Yong Ha menemui In Soon dan berkata In Soo sangat pintar dengan metode pemilihan tim tadi. Yong Ha juga berkata In Soo tidak berniat untuk membohonginya juga kan. Yong Ha melanjutkan ”kau tidak tahankan, melihat Quartet Jalgeum mendapat pengakuan lebih selama pertandingan Jalgeum, jadi kau menempatkan Lee Sun Joon, Noron dan masa depan saudaramu di tim Timur dan Geol Oh yang menjadi ancaman dimatamu di tim Barat? Selalu seperti itu, orang-orang akan berbalik sehingga Lee Sun Joon dan Moon Jae Shin bisa pergi satu sama lain, jadi pada akhirnya, kau berniat untuk memulai perkelahian antara Noron dan Soron, kan?”
In Soo : ”kau cukup pintar juga”
Yong Ha : ”tapi aku, kenapa aku ada ditimmu?”
In Soo : ”karena kau adalah sala satu orangku”
Yong Ha dengan tajam berkata ”siapa bilang? Aku Go Yong Ha, aku tidak bermaksud menjadi orang siapapun baik dimasa depan”
In Soo : ”Yeorim”
Yong Ha : ”hanya ada satu cara jika kau ingin menjaga aku disisimu. Kau harus membuat aku terhibur, saat ini kau yang membosankan”
Sementara itu Yoon Hee sedang belajar main Jangchigi. Dia diajari oleh Jae Shin. Yoon Hee gagal memukul bolanya dan dia takut menatap Jae Shin.
Jae Shin memberi instruksi ”tangan kanan diatas, tangan kirimu dibawah sini (tongkat)”
Yoon Hee dengan takut bertanya ”seperti ini, senior?”
Jae Shin ”disini”
Yoon Hee menurunkan tangannya sedikit dan tanya lagi ”seperti ini?”
Jae Shin kesal dia memukul tangan Yoon Hee dengan tongkatnya ”Rekan-rekanmu frustasi! Kau bahkan tidak bisa berbuat benar?”.
Sun Joon datang dan melihat Yoon Hee meminta maaf pada Jae Shin.
Jae shin meralat kata-katanya ”tidak, tidak...bukan itu. Yang aku maksud adalah...”
Akhirnya Jae Shin turun tangan memegang tangan Yoon Hee dan membetulkan posisi tangan Yoon Hee memegang tongkat. Yoon Hee tanya lagi ”seperti ini, senior?”. Jae Shin melihat Yoon Hee dan melepaskan tangannya ”yah, kau baik-baik.” Yoon Hee berhasil memukul bolanya dan dia senag sekali, lalu Yoon Hee mengajak jae Shin untuk tos. Sun Joon melihat mereka dari kejauhan.
Sun Joon diajak oleh rekan se-tim-nya untuk berlatih. Rekannya berkata ”meskipun kau dari Noron dan aku dari Soron tapi sekarang kita berada di tim yang sama”. Rekannya itu mengajak Sun Joon berjabat tangan tapi Sun Joon malah pergi tanpa kata.
Sun Joon berlatih hoki sendiri. Sun Joon mendengar Yoon Hee berbicara dengan Jae Shin. Dia jadi kesal dan menjatuhkan tongkatnya, Yoon Hee melihat itu dan Sun Joon pergi.
Sun Joon berdiri didepan pintu dia mengingat saat Yoon Hee berkata ”kau tahu hal itu, jantungmu berdetak cepat, ketika kau memikirkan seseorang atau kau terus memikirkan orang itu”. Sun Joon juga mengingat kata-kata Yong Ha ” jadi, apa kau mengatakan sekarang orang yang lebih kau sukai?”. Sun Joon melihat Yoon Hee datang dan dia langsung bersembunyi. Yoon Hee sepertinya mencari Sun Joon. Sementara itu Sun Joon memegang dadanya.
Malam tiba, diatap ada sesosok orang yang berpakaian seperti ninja menyusup. Lalu para penjaga mencoba menangkap orang itu. Orang itu membunuh semua penjaga dan mengambil sesuatu dari dalam rumah lalu menempelkan kertas merah sebagai jejak kedatangannya.
Raja membaca isi kerta merah itu ”Ini adalah darah dan keringat rakyat, bukankah sudah seharusnya itu kembali kepada mereka?”. Raja menghela napas dan berkata ”Hong Byuk Seo melakukan pembunuhan?”. Salah satu staf Raja berkata tidak pernah terjadi sebelumnya, Yang Mulia. Salah satu staf Raja mungkin Menteri berkata ”Yang Mulia, Hong Byuk Seo pasti berusaha untuk menjadi pahlawan rakyat karena menang mendukung publik setelah Geum Nan Jeon (Hukum hanya mengizinkan padagang pasar untuk menjual barang)”
Raja : ”berusaha untuk menjadi sosok Robin Hood untuk memenangkan sentimen publik”
Staf yang satunya berkata : ”sampai saat ini, Hong Byuk Seo bertindak untuk berbicara tentang Geun Deung Ji Sa, tapi hari ini Hong Byuk Seo tidak menyebutkannya”
Raja bangkit dari kursinya ”ini berbeda dari sebelumnya, tapi pembunuhan adalah kejahatan besar yang tidak bisa ditolenransi, tangkap Hong Byuk Seo segera”
Sementara itu Menteri Perang berkata bahwa dia tidak berencana untuk mengejar Hong Byuk Seo lagi karena jika Hong Byuk Seo palsu ada disekitar kota maka yang asli akan muncul dan dia akan menggunakan kesempatan itu untuk menangkapnya. Menteri Negara berkata agar Menteri Perang berhati-hati karena rencana yang berlebihan selalu akan membawa masalah. Menteri Perang meminta Menteri Negara percaya padanya, Menteri Perang juga bilang kalau Menteri Negara itu terlalu berhati-hati, tapi Menteri Negara berkata kalau kepercayaan tidak datang dari kata-kata saja. Menteri Negara juga berkata untuk menganggap tidak pernah ada perkataan tentang pernikahan (Sun Joon-Hyo Eun). Menteri Perang terkejut mendengar perkataan Menteri Negara. Menteri Perang mengejar Menteri Negara dan memintanya untuk tidak membatalkan pernikahan dan dia mengaku salah serta meminta maaf pada Menteri Negara. Menteri Negara kembali berkata ”aku sudah bilang, kepercayaan itu tidak datang dari kata-kata, mari kita kembali pada pernikahan setelah kau menangkap Hong Byuk Seo”.
Jae Shin membaca surat yang berisikan ”Hong Byuk Seo membunuh seorang penjaga Kerajaan dan mencuri dari kantor pemerintahan”. Lalu Yong Ha datang dan Jae Shin menyembunyikan surat tadi.
Yong Ha : ”ada banyak hal yang kau sembunyikan dariku hari ini, apakah itu surat cinta? (Yong Ha menaruh dagunya dibahu Jae Shin)”.
Yong Ha mengambil surat itu dari Jae Shin dan berkomentar ”Aneh, Hong Byuk Seo tidak akan membunuh seseorang”. Yong Ha meremas suratnya dan berkata ”ini bukan waktunya untuk membaca tentang Hong Byuk Seo, apa kau lupa hari ini hari apa? Ib Chung Jae, Ib Chung Jae!”
Diluar Sungkyunkwan para wanita berjalan menuju Sungkyunkwan termasuk Hyo Eun dengan tandunya. Penjaga toko buku tempat Yoon Hee dulu bekerja mendatangi Hyo Eun dan menawarkannya buku daftar calon suami terbaik. Hyo Eun bilang kalau dia tidak membutuhkannya.
Semua murid Sungkyunkwan memandu para wanita yang ingin tahu seluk-beluk Sungkyunkwan (kalo kata kita mah study tour gitu). Tiba-tiba para wanita itu kabur dari pemandunya masing-masing dan bergabung dengan rombongannya Yong Ha (Yong Ha ditaksir banyak cewe ternyata). Yong Ha berputar dan semua wanita ikut berputar juga membuat pemandu yang ditinggalkan wanitanya gigit jari, hahaha.
Byung Choon juga bertemu dengan kekasihnya, dia menanyakan tentang kesehatan ibunya. Lalu datang seorang ibu dan bertanya pada Byung Choon ”permisi saya mencari sarjana Kim Yoon Shik”. Ternyata ibu Yoon Hee datang ke Sungkyunkwan. Lalu Prof. Jung datang , Prof. Jung tanya apa itu ibu Kim Yoon Shik.
Ibu dan Prof. Jung pun berbicara. Ibu berkata ”saya harus mengambil anak saya kembali, jika anda harus mencari hukuman karena mengirimkan seorang gadis ke Sungkyunkwan, saya akan menerimanya, demi suami saya tolong bantu keluarga kami untuk menyembunyikan ini dari seluruh dunia”
Prof. Jung : ”bahkan jika anda meyakinkan saya, anda tidak akan bisa mengubah pemikiran Yoon Hee, sebagai guru aku tidak ingin menyerah pada anak itu, Katolik mengajarkan wanita dan pria adalah sama, Nyonya mungkin suatu hari bahkan di Joseon...”
Ibu : ”mengapa harus anak saya yang berjalan dijalan itu? Saya tidak ingin putri saya berjalan dijalan yang sulit dan dunia akan menolak dan menolaknya, kehilangan suami saya lebih dari cukup”. Ibu bangkit dari duduknya dan akan pergi tapi dihentikan dengan perkataan Prof. Jung ”itu demi Yoon Hee, alasan mengapa Profesor begitu putus asa ingin menemukan Geum Deung Ji Sa.. Dia ingin bisa membuka dunia baru bagi Putrinya yang sangat berbakat”.
Ibu menemui Yoon Hee dan memberikan bingkisan. Yoon Hee tanya kenapa ibunya tidak bilang kalau ayahnya itu Professor di Sungkyunkwan. Ibu bilang itu masa lalu dan tidak akan ada yang berubah. Yoon Hee tetap ingin tahu. Ibu lalu memegang tangan Yoon Hee dan memberi nasihat ”Yoon Hee, jangan memikirkan hal lain, kau harus dapat hidup di Sungkyukwan dengan selamat dan kembali ke rumah, sehingga dimasa depan, kita dapat berpikir tentang kali ini sebagai cerita masa lalu”.
Gisaeng Cho Sun bersama dua rekannya berdiri disebuah kamar mungkin itu kamar Yoon Hee, tapi sepertinya tidak ada orang. Rekannya berkata kalau Cho Sun harus bisa berbagi malam dengan Yoon Hee malam ini. Cho Sun hanya tersenyum mendengarnya. Lalu salah seorang murid Sungkyunkwan memanggil Cho Sun. Murid itu berkata kalau Kepala mahasiswa, In Soo mencarinya.
Cho Sun menemui In Soo. In Soo berkata kalau tempat mereka sekarang bertemu adalah tempat yang paling besar di Sungkyunkwan. Cho Sun berkata kalau dia tidak datang ke Sungkyunkwan hari ini untuk melihat ini dan dia bisa melihat (tempat yang In Soo maksud) dimana saja di Joseon dan Cho Sun juga bilang kalau dia mengambil cuti sekarang. Cho Sun akan pergi tapi In Soo menahannya (In Soo suka banget kayanya sama Cho Sun).
In Soo : ”aku sedang mencoba memenangkan hati seorang gadis sepertimu, aku Ha In So sedang mencoba”
Cho Sun : ”kau adalah orang yang menyedihkan, mengapa kau percaya bahwa segala sesuatu harus berjalan sesuai rencanamu, segala sesuatu adalah milikmu? Apakah kau setidaknya meninggalkan aku sendiri?” ( yeah I Like Cho Sun, you are the best).
In Soo berjalan didamping dua rekan setianya. Satu dari mereka berkata agar In Soo tidak terlalu banyak berpikir karena dia hanya seorang Gisaeng rendah. In Soo berkata kalau ”dia memakai atasan warna air (biru) seperti hari itu, Pada hari ketika Cho Sun lari ke rumahku, atasan warna air terlihat cukup bagus untuk gadis 10 tahun berdiri dihadapan ayahku, aku perlu bicara kembali dengan Byung Choon”.
Sementara itu Yoon Hee sedang diperpustakaan, dia mengingat nasihat ibunya tadi. Lalu terdengar suaru ketukan, Yoon Hee celingak-celinguk mencari asal suara itu dan munculah AA Jae Shin, wkwkwkwk.
Jae Shin : ”apa yang kau lakukan pada hari seperti ini? Dengan nama panggilan Daemul, kau tidak hidup seperti nama mu”. Yoon Hee tertawa, Jae Shin mengambil sebuah buku.
Yoon Hee menggoda Jae Shin : ”wow, siapa yang tahu hari ini akan datang, ketika aku bertemu kau diperpustakaan, dan selain itu, pada hari seperti ini”
Jae Shin : ”aku membaca semuanya, semua buku yang ada disini”
Yoon Hee tertawa tidak percaya : ”senior, kau serius!”.
Lalu Yoon Hee melihat beberapa buku dan melihat daftar peminjamnya dan ternyata bertuliskan Moon Jae Shin.
Yoon Hee tertawa : ”ooh senior”
Jae Shin : ”ayo kita makan”
Yoon Hee dan Jae Shin makan di warung tenda.
Yoon Hee : “kau benar-benar menyedihkan, jangan-jangan kau memiliki seorang gadis yang mengunjungimu dihari seperti ini? Kau tidak memiliki gadis yang kau sukai, senior?”
Jae Shin menatap lurus pada Yoon Hee : “itu sebabnya aku ingin makan denganmu”
Yoon Hee tersenyum, lalu senyumnya hilang saat dia melihat sesuatu. Jae Shin penasaran dan ikut menoleh. Ternyata Yoon Hee melihat Sun Joon dan Hyo Eun makan bersama juga.
Hyo Eun melihat Yoon Hee dan berkata pada Sun Joon ”bukankah itu teman sekamarmu?”. Sun Joon melihat Yoon Hee, Yoon Hee langsung mengalihkan pandangannya dan Jae Shin menatap Yoon Hee dengan tajam (Jae Shin salah ngajak dinner nih, hihihihi).
Rekan Hyo Eun melihat buku daftar siswa Sungkyunkwan. Disana tertulis Moon Jae Shin anak kedua dari Menteri Kehakiman. Kedua rekan Hyo Eun senang sekali. Kedua gadis itu lalu duduk dikanan dan kiri Jae Shin. Yoon Hee tersenyum melihat seniornya itu didekati wanita. Tapi Jae Shin langsung cegukan, hehehe. Jae Shin meminta Yoon Hee berkata pada kedua gadis ini kalau mereka makan bersama hari ini. Yoon Hee hanya tersenyum lalu Jae Shin memutuskan untuk pergi dan gadis-gadis itu mengikutinya (hahahaha coba itu Yong Ha pasti langsung diembat, wkwkwkwk piss ka ari).
Kedua gadis itu mencari Jae Shin tapi Jae Shin nya ga ada. Ternyata Jae Shin sembunyi diatas pohon tapi Jae Shin masih cegukan.
Yoon Hee duduk bersama Sun Joon dan Hyo Eun. Yoon Hee memutuskan untuk pergi tapi Hyo Eun melarangnya dan memintanya untuk ikut makan bersamanya dan Sun Joon. Hyo Eun juga berkata jika Yoon Hee adalah teman sekamar Sun Joon berarti Yoon Hee juga penting bagi Hyo Eun. Hyo Eun meminta Sun Joon untuk membuat Yoon Hee tetaop tinggal. Sun Joon berkata kalau Yoon Hee punya alasan untuk pergi dan jangan terlalu berlebihan memohon padanya (pasti Sun Joon ga bisa nahan perasaanya jadi dia lebih milih Yoon Hee pergi ketimbang ada disitu, kasian Sun Joon belum tahu kebenarannya).
Yoon Hee akan pergi meninggalkan Sun Joon dan Hyo Eun tapi dia dipanggil oleh seorang gadis. Ternyata itu Cho Sun.
Yoon Hee : ”Cho Sun”
Cho Sun : ”apakah saya datang kesini membuatmu tidak nyaman?”
Yoon Hee melihat ke arah Sun Joon sebentar : “tidak, aku sedang menunggumu?”
Akhirnya Sun Joon – Hyo Eun dan Yoon Hee – Cho Sun duduk bersama (ini double date paling aneh, hehehehe). Hyo Eun memulai pembicaraan dengan mengutarakan penyesalanya tentang peristiwa pulau tempo hari. Yoon Hee dan Sun Joon langsung menunjukan mimik wajah yang tidak enak dengan pembicaraan itu, Cho Sun melihat ke arah Yoon Hee. Hyo Eun juga menambahkan dia juga mendengar kalau Yoon Hee dan Sun Joon hanya berdua saja di pulau itu membuatnya sangat khawatir tapi setelah tahu kalau teman sekamar favorit Sun Joon itu Yoon Hee. Hyo Eun meminta Sun Joon membenarkan kata-katanya. Sun Joon menjawab kalau semua teman sekamar itu sama dan tidak ada yang berbeda. Yoon Hee menanggapi kata-kata Sun Joon ”itu benar, aku juga merasakan hal yang sama, kami hanya... teman sekamar (Yoon Hee menatap tajam Sun Joon)”. Sun Joon dan Yoon Hee saling menatap satu sama lain dengan tajam. Cho Sun memperhatikan keduanya. Hyo Eun melihat Cho Sun menatap Sun Joon dan dia langsung kesal pada Cho Sun. Cho Sun hanya tersenyum saja.
Hyo Eun ingin menyuapi Sun Joon, dia berkata kalau dia sudah belajar masak setelah bertunangan dan dia tidak yakin apakah ini sesuai denga selera Sun Joon. Hyo Eun juga bilang ini agar Sun Joon menambah kekuatan untuk pertandingan Jangchigi besok, Hyo Eun mempersiapkan ini sebagai makanan kesehatan. Hyo Eun berkata kalau galnak tang ini bagus untuk stamina Sun Joon dan ini gurita yang ditangkap dari desa Dok Chun yang terkenal. Hyo Eun meminta Sun Joon untuk cepat memakannya, tapi Hyo Eun malah menyenggol cawan dan jatuh membasahi roknya, Sun Joon dengan sigap mengelap rok Hyo Eun yang basah. Hyo Eun tersenyum senang melihat perlakuan Sun Joon, Yoon Hee juga melihatnya dan dia jadi cemburu.
Yoon Hee yang cemburu langsung mengambil sumpitnya dan menyumpitkan makanan untuk Cho Sun.
Yoon Hee : ”kau tamu berharga bagiku dan aku lupa untuk melayanimu, Cho Sun makan yang banyak”.
Cho Sun : ”aku tidak tahu harus bagaimana padamu”
Sun Joon : ”aku tahu, aku akhirnya tahu hari ini, mengapa sarjana Kim Yoon Shik mengatakan dia tidak suka perempuan, ini bukan kau tidak suka wanita tapi karena kau suka Cho Sun”
Yoon Hee : ”itulah apa yang harus aku katakan! Kau lihat Lee Sun Joon...”
Hyo Eun mempersilahkan Yoon Hee mengatakannya.
Yoon Hee : ”keterlibatannya hanya keinginan orangtuanya, sampai dia mengambil ujian pegawai negeri sipil dia tidak akan menikah, dia berjanji padaku, janji seorang manusia”
Hyo Eun: ”apa itu benar tuanku?”
Sun Joon : ”berhenti”
Yoon Hee : ”tapi melihatmu hari ini, aku menyadarinya sekarang, karena kau seorang wanita cantik dan berbudi luhur, dia harus merubah pikirannya”
Hyo Eun senang mendengarnya : ”ini sangat menyentuh, ini sesuatu yang belum aku pernah lihat di setiap novel, Tuanku”
Cho Sun bangun dari tempat duduknya : ”aku tidak seharusnya berada disini hari ini”
Yoon Hee : ”apa maksudmu Cho Sun?”
Cho Sun tersenyum melihat Yoon Hee : ”orang yang ada dihatimu bukan aku, bisakah aku menebak orang itu, orang yang duduk disini saat ini?”
Yoon Hee : ”apa maksudmu?”
Cho Sun berjalan dan berdiri didekat Sun Joon, dia tersenyum pada Yoon Hee. Cho Sun lalu mencium pipi Sun Joon. Hyo Eun shock melihatnya. Dan Yoon Hee salting nggak tahu harus berekspresi bagaimana sementara itu Sun Joon hanya diam. (aku tahu Cho Sun melakukan ini untuk memberitahu Yoon Hee, siapa sebenarnya yang Yoon Hee sukai, hanya saja Cho Sun tidak mungkin mengatakannya secara terbuka karena Yoon Hee seorang pria dan dia juga tidak enak jika harus mengatakan langsung dihadapan Hyo Eun. Cho Sun cukup cerdik, dia bisa membaca raut wajah Yoon Hee dan Sun Joon dengan tepat, aku benar-benar mengagumi sosok Gisaeng Cho Sun cerdas)
My Personal opinion:
Perjalanan yang melelahkan menulis sinopsis SKK ini. Tapi aku senang menulisnya, semoga pembaca setia SKK tidak kecewa dengan tulisanku ini. Aigoo…sepertinya ini terlalu panjang mungkin lain kali akan lebih aku persingkat, hehehe. Terima kasih untuk semua yang membaca sinopsis SKK yang selama ini dibuat dengan sepenuh hati oleh april, Ka iis dan Ka ari.
Sinopsis by aprillosukkie, hehehehehe Support Piku by AriEels JongkiiRf
Yoon Hee berjalan menuju perahu dia berkata pada dirinya sendiri ”Menyedihkan! Apa yang aku harapkan? Dalam keadaan seperti ini..”. Sun Joon mengejar Yoon Hee dan menahannya dengan memegang bahu Yoon Hee, saat Yoon Hee berbalik Sun Joon langsung menurunkan tangannya dengan kikuk.
Sun Joon : ”aku.. aku.. aku berpikir bahwa kau Kim Yoon Shik juga ingin..”
Yoon Hee : ”apa?”
Sun Joon : ”Seorang pria tidak bisa menahan wanita, Senior Yeorim mengatakan kepadaku, jadi aku, dan kau Kim Yoon Shik seorang pria juga”
Yoon Hee : ”itulah sebabnya, kau bertemu dengan wanita yang kau inginkan”
Yoon Hee berlari menuju perahu dan Sun Joon mengejarnya lagi. Yoon Hee masuk kedalam air dan bertanya apa itu tukang perahu. Sun Joon menarik Yoon Hee dan tanya apa yang dilakukannya. Yoon Hee menjawab pergi.
Jae Shin meninju Yong Ha dan berkata dengan keras ”APA YANG KAU LAKUKAN? BAJINGAN KAU!!!” dan Yong Ha jatuh tersungkur ketanah.
Yoon Hee terus mencoba melepaskan diri dari Sun Joon.
Yoon Hee : ”Bukankah kau mendengar aku memberitahumu untuk pergi!”
Yoon Hee menghempaskan tangan Sun Joo dan dia akan tercebur ke air tapi Sun Joon menahannya. Tapi dasar sial yang kecebur malah Sun Joon. Yoon Hee hanya melongo saja melihatnya.
Yong Ha bangun dan memegang bibirnya (senyum indah dibibir Yong Ha dihancurkan oleh Jae Shin, hahahaha, mianhe ka ari Yong Ha nya ditonjok Jae Shin)
Yong Ha : ”mengapa kita harus meributkan hal-hal seperti ini?”
Jae Shin : ”kau tertawa, apa segala sesuatunya adalah lelucon bagimu? Apakah semaunya mudah dan menyenangkan bagimu? Jika terjadi sesuatu maka kau harus menjepit dirimu” (bagus Jae Shin, Yong Ha emang perlu disadarin biar ga terlalu selengean, hihihih piss ka ari). Jae Shin akan pergi tapi Yong Ha menghentikannya.
Yong Ha : ”kau sudah ketahuan olehku, apa kau begitu mengkhawatirkan Daemul? Jika ada yang melihatmu, mereka akan berpikir bahwa kau adalah sepasang kekasih”
Jae Shin emosi dan menarik kerah baju Yong Ha ”apa kau belum mendapatkan pukulan yang cukup, ya?”. Yong Ha hanya mengeluarkan senyum mautnya saja dan Jae Shin sudah akan meninju Yong Ha lagi tapi Hyo Eun menganggu mereka dengan minta pertolongan.
Hyo Eun menangis sambil berkata ”Bagaimana jika sesuatu terjadi pada tuanku (tuanku ini mungkin untuk Sun Joon) karena aku?!”. Hyo Eun menangis semakin kencang dan Yong Ha hanya memamerkan gigi putihnya saja.
Yoon Hee dan Sun Joon berjalan dalam hujan. Yoon Hee berkata seharusnya tadi Sun Joon ketepi saat dia bicara jadi tidak akan terjadi insiden Sun Joon kecebur, hihihihi. Sun Joon melihat ke arah Yoon Hee dan bersin (Haaaaaasyimmm...). Yoon Hee mengejek Sun Joo seperti bayi karena jatuh ke dalam air. Yoon Hee menyuruh Sun Joon untuk menjadi pria, hehehe (emang selama ini Sun Joo apaan cewe? Hohohoh). Sun Joon bersin-bersin terus (Haaaaasyimm...Haaaaaasyyiimmm...).
Yoon Hee melihat hujannya makin deras, lalu dia menarik tangan Sun Joon dan mengajaknya berlari. Lalu mereka menemukan tenda yang sudah berantakan, Yoon Hee mendirikan tenda itu kembali dan Sun Joon membantunya. Emang dasar Yoon Hee itu cewe, ujung-ujungnya Sun Joon juga yang ngerjain semuanya. Yoon Hee ingin membantu Sun Joon tapi Sun Joon melarangnya karena dia tidak bisa bekerja jika ada Yoon Hee.Selesai, Sun Joon dan Yoon Hee masuk kedalam tenda, Sun Joon merapikan tenda dan mereka beradu pandang, So sweet...
Hyo Eun dan Yong Ha makan di kedai. Hyo Eun menyalahkan dirinya sendiri karena Sun Joon dan Yoon Hee terperangkap dipulau. Hyo Eun mengaku karena dia terlalu mendambakan hati Sun Joo malah membuatnya menjadi serakah. Hyo Eun merasa dirinya pantas mendapatkan hukuman. Yong Ha memegang tangan Hyo Eun dan memberikannya Sendok, Yong Ha menyarankan Hyo Eun untuk makan sesuatu yang hangat karena dia gemetaran.
Kembali pada Yoon Hee dan Sun Joon yang berada ditenda.
Yoon Hee : ”kau lihat, hujan berhenti sekarang, perahu itu akan datang saat fajar, jadi aku memiliki satu hal yang kurang perlu dikhawatirkan. Yoon Hee udah panjang-panjang ngomong eh taunya Sun Joon lagi enak-enak tidur. Yoon Hee menghampiri Sun Joon yang tengah tertidur, Yoon Hee juga menggoyang-goyangkan tangan Sun Joo sembari bertanya apa Sun Joon baik-baik saja. Sun Joon bukannya bangun malah jatuh pingsan kepangkuan Yoon Hee. Yoon Hee memegang kening Sun Joon, sepertinya Sun Joon demam.
Yoon Hee membaringkan Sun Joon. Yoon Hee mengukur suhu keningnya dengan suhu kening Sun Joon. Yoon Hee membuka jubahnya dan menyelimutkannya ketubuh Sun Joon.
Yoon Hee keluar dari tenda mencari kayu bakar setelah semuanya terkumpul, Yoon Hee membakar kayu bakar itu dan menjadi api unggun. Yoon Hee batuk-batuk karena asap dari api unggun buatannya. Yoon Hee keluar lagi untuk mencari kayu bakar. Tangan Yoon Hee terluka. Yoon Hee kembali lagi ke tenda, dia meniup bara api supaya menyala lebih terang lagi sampe mukanya sendiri cemong-cemong. Apinya menyala Yoon Hee senang bukan main dia melihat ke arah Sun Joo, tapi Sun Joon masih menggigil kedinginan.
Yoon Hee meletakan lentera tepat disisi Sun Joon. Yoon Hee memegang tangan, bibir dan kening Sun Joon untuk memastikan keadaannya. Yoon Hee mengusap-ngusap tangan Sun Joon dari balik selimut. Lalu Yoon Hee berbaring diatas tubuh Sun Joon untuk menghangatkan tubuh Sun Joon.
Jae Shin ada dikedai, lalu dia menjatuhkan kantungan uang keatas meja dan meminta salah satu orang disitu untuk menggunakan perahu. Salah satu orang mengembalikan uang Jae Shin sembari berkata walaupun Jae Shin memberinya nilai kehidupan, mereka tetap tidak akan pergi larut malam ini. Jae Shin pindah ketempat lain, dia membantu seseorang memainkan permainan janggi mirip catur. Jae Shin meletakan salah satu pion dan menang. Kemudia Jae Shin langsung mengajak orang itu untuk pergi kepulau. Orang itu menjawab kita tidak bisa pergi larut malam, bahkan jika itu perintah kerajaan sekalipun. Lalu orang itu mengajak rekannya untuk kembali main janggi.
Jae Shin putus asa lalu Yong Ha datang,
Yong Ha : ”apa yang bisa terjadi? Dua orang yang sehat ada bersama-sama. Ahh, Apa ada yang kau khawatirkan, Geol Oh? Walaupun aku kesal teman lamaku menipuku, Geol Oh, aku... (Yong Ha mendekat kearah Jae Shin dan berbisik) aku disisimu tidak peduli apapun (Yong Ha menepuk-nepuk pipi Jae Shin)”. Yong Ha sudah akan pergi tapi dia kembali berkata ”aku akan mencari perahu, bukan untuk Lee Sun Joon tapi untukmu”
Sun Joon terbangun dari tidurnya, dia melihat Yoon Hee tertidur disampingnya hanya menggunakan pakaian tidur berwarna putih, muka cemong-cemong. Sun Joon juga melihat api unggun yang masih menyala dan seenggok kayu bakar lainnya yang belum sempat dibakar. Sun Joon mengelus pipi Yoon Hee tapi Yoon Hee malah bangun dari tidurnya.
Sun Joon langsung berkata ”aku tidak melakukan apa-apa”. Tapi Yoon Hee malah langsung mengukur suhu kening Sun Joon dengan keningnya sendiri. Yoon Hee senang dan memegang kening Sun Joon lagi ”Demammu sudah turun, apa kau merasa lebih baik”. Sun Joon menurunkan tangan Yoon Hee dan melihat luka Yoon Hee. Sun Joon bilang ”bodoh dan konyol, kau benar-benar putus asa, apa kau berakhir seperti ini (terluka) hanya untuk menyalakan api unggun? Kau sudah mengatur agar seluruh pulau terbakar” Yoon Hee tersenyum mendengar kata-kata Sun Joon.
Sun Joon : ”bagaimana jika kau terpeleset ketika sendirian, apa yang akan kau lakukan? Mengapa?”
Yoon Hee tersenyum : ”Aku khawatir sepanjang malam, demammu tidak akan turun, Terima kasih tuhan! Melegakan!”
Jae Shin masuk kedalam kamarnya yang gelap. Lalu dia merebahkan tubuhnya dilantai namun pikirannya masih gelisah, Jae Shin lalu duduk dan mengingatk kata-kata Yong Ha setelah Jae Shin meninjunya tadi, Jae Shin mengejek Yong Ha dengan kata-kata ”Bajingan gila” Lalu Jae Shin tiduran lagi terus Jae Shin tengkurep membawa pikirannya yang mengkhawatirkan Yoon Hee.
Sun Joon dan Yoon Hee duduk berdampingan didepan api unggun buatan Yoon Hee dengan penuh cinta, hihihihi. Yoon Hee membelah apel dan membaginya dengan Sun Joon. Sun Joon menerima apelnya (jadi inget Geun Jan Di ngasih apel permintaan maaf ke Jun Pyo, hehehe)
Yoon Hee : ”apakah dia (Hyo Eun) putri Menteri Perang? Dia benar-benar keluar dari jalannya untuk mempersiapkan ini (Yoon Hee melihat kearah tenda), Dia memiliki wajah yang cantik, Dan tampaknya memiliki hati yang baik juga, Dia tampaknya bisa menjadi istri yang baik jika kalian menikah”
Sun Joon menatap kedepan dengan dingin : ”aku kira juga begitu”
Yoon Hee yang mendengar jawaban Sun Joon langsung memakan apelnya untuk menutupi perih hatinya.
Yoon Hee : ”apa yang begitu kau sukai darinya?”
Sun Joon : ”aku tidak pernah berpikir tentang hal-hal seperti itu”
Yoon Hee : ”kau tahu hal itu, Jantungmu berdetak cepat, ketika kau memikirkan seseorang atau kau terus memikirkan orang itu bahkan lebih dari masalah kecil, suasana hatimu akan menjadi senang atau sedih, meskipun begitu, kau ingin melihat orang itu sekali lagi”
Sun Joon menatap Yoon Hee : ”kau harus memiliki orang seperti itu”
Yoon Hee langsung menoleh ke arah Sun Joon dan agak kebingungan mau jawab apa.
Yoon Hee : ”aku yang bertanya pertama kali, bukankah kau bilang kau akan bertunangan?”
Sun Joon : ”ini hanya ide ayahku, aku tidak tertarik untuk menikah”.
Yoon Hee tersenyum senang mendengarnya dan mengambil apel lagi lalu memberikannya untuk Sun Joon ”Ini! Tidak ada apa-apa lagi bagimu untuk dimakan”
Sun Joon hanya melihat Yoon Hee, lalu Yoon Hee melihat di apelnya ada jangkrik berteriak-teriak ”Arrggghhh...aarghhh...”. Sun Joon tertawa ngakak. Yoon Hee tanya apakah jangkriknya sudah pergi. Yoon Hee minta Sun Joon untuk memindahkan jangkriknya.
Sun Joon tertawa : ”apakah kau benar-benar Daemul Kim Yoon Shik? Apakah kau seperti ini karena kau takut jangkrik belaka?”
Yoon Hee : ”aku tidak seperti ini karena jangkrik, bukankah nilai sarjana, bahkan bentuk kehidupan terkecil?”
Sun Jee tersenyum dan menyodorkan jangkrik pada Yoon Hee : ”seperti ini?”
Yoon Hee menjerit lagi ”Waaarghhh...!!!!”. Sun Joon tertawa dan Yoon Hee juga ikut tertawa.
Yoon Hee : ”aku tahu bagaimana anak seperti ini, kau benar-benar Lee Sun joon?”
Sun Joon kembali menyodorkan jangkriknya, Yoon Hee tertawa dan menghempaskan tangan Sun Joon. Mereka tertawa bersama. Sun Joon tertawa ”rasanya lebih dari yang kau kira, aku sebenarnya agak takut juga”. Sun Joon meminta Yoon Hee untuk memegangnya. Mereka tertawa geli bersama.
Sementara good smile Yong Ha sedang memacu cepat kudanya. Ternyata Yong Ha menemui Hyo Eun. Hyo Eun tanya apa Yong Ha sudah mendapatkan perahunya. Yong Ha bilang dia mendapatkannya, Hyo Eun ingin ke dermaga Mapo tanpa buang waktu-waktu. Yong Ha mengulurkan tangannya dan Hyo Eun menyambutnya, lalu Yong Ha menariknya keatas kuda. Hyo Eun sempet kaget tapi so sweet, mereka cocok menurutku, hihihihi. Yong Ha tersenyum lalu membalikkan kudanya dan memacu kembali dengan cepat.
Yong Ha berhenti memacu dan Hyo Eun sadar kalau dia memeluk erat pinggang Yong Ha. Hyo Eun langsung melepaskannya.
Yong Ha tersenyum : ”kau lebih baik pegangan erat-erat, jika kau jatuh dari kuda, mungkin kau tidak akan pernah melihat wajah cantikmu lagi”.
Hyo Eun bingung, lalu Yong Ha mendadak memacu kudanya dan Hyo Eun langsung memeluk pinggang Yong Ha dengan erat.
Sun Joon dan Yoon Hee masih ditenda. Yoon Hee terlihat sangat mengantuk. Sun Joon menyarankan agar Yoon Hee berbaring dan istrihat agar lebih baik. Yoon Hee dengan menahan rasa kantuknya berkata ”aku sangat lelah, aku takut jika aku tidur sekarang, aku tidak akan bisa bangun”.
Sun Joon : ”jika aku tahu ini akan terjadi, aku seharusnya tidak membawamu kesini”
Yoon Hee tertidur dan Sun Joon melihatnya dan berkata ”karena aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, karena aku teman sekamarmu, aku sangat menderita, Kim Yoon Shik”.
Yoon Hee yang belum pulas tidurnya menjawab ”aku baik-baik saja, aku sangat senang karena ada sesuatu yang bisa ku lakukan untukmu”. Yoon Hee dan Sun Joon saling tersenyum.
Sun Joon menyelimuti tubuh Yoon Hee dan memandangi wajahnya. Sun Joon mendekat hendak mencium bibir Yoon Hee. Tapi dia mengurungkan niatnya. Sun Joon pun pergi ke tepi laut karena tidak bisa mengendalikan perasaanya lagi.
Ditepi laut, Sun Joon memukul-mukul dadanya. Lalu Hyo Eun datang dan memanggilnya ”Tuanku”. Hyo Eun langsung memeluk Sun Joon. Yoon Hee membuka matanya. Dia mencari Sun Joon, tapi tidak ada. Hyo Eun masih memeluk Sun Joon dan berkata ”aku merasa aku bisa hidup sekarang”. Hyo Eun memeriksa wajah Sun Joon dan merasa bersyukur karena Sun Joon baik-baik saja dan tidak terluka. Sun Joon tidak bereaksi sedikit.
Yoon Hee datang dan melihat Sun Joon bersama Hyo Eun. Yoon Hee merasa perih melihatnya, dia memutuskan untuk berbalik tapi Yong Ha memanggilnya. Yong Ha tanya tidak ada yang terjadikan antara Yoon Hee dan Sun Joon. Yoon Hee tidak menjawab dan berbalik pergi meninggalkan mereka semua. Yong Ha bingung ”apakah ini artinya ada sesuatu yang terjadi atau tidak, ya?”. Yong Ha mengganggu Sun Joon dan Hyo Eun dengan berkata ”jika sudah selesai reuni bahagianya, lihatlah aku sebentar”. Yong Ha berjalan mendekat kearah mereka ”oh, tidak ada yang terjadi dengan wajahmu, apakah sesuatu terjadi tadi malam?”. Sun Joo tindak menjawab, dia hanya mengepelkan tangannya saja. Yoon Hee melihat ke arah mereka sebentar lalu pergi.
Sementara itu, seorang petugas sedang membuat garis lapangan untuk pertandingan Hoki dan akan ada Open House. Hari yang paling sibuk di Sungkyunkwan akan segera dimulai. Para petugas sedang membersihkan ruangan yang ada di Sungkunkwan. Salah satu guru di Sungkyunkwan (ga tau namanya siapa, hehehe) berpendapat kalau dia tidak setuju dengan permainan Hoki karena tidak sesuai bagi para siswa dan lalu untuk open house, bagaimana mungkin Sungkyunkwan yang mengajarkan konfusius berani memasukan anak perempuan. Guru yang satunya lagi bilang kalau dia bisa mentolerir segalanya, tetapi dia benci pertempuran kelompok!. Guru itu juga berkata bahwa mereka akan dibagi menjadi asrama timur Noron dan asrama barat Soron.
Murid-murid sudah ada dilapangan untuk memulai permainan Hoki (Jangchigi). Mereka sedang membicarakan Quartet Jalgeum yang tidak bisa dikalahkan di Sungkyunkwan. Lalu In Soo dengan 2 bodyguardnya datang dan disisi yang lain 3 orang dari Soron juga datang dan berkata bahwa ”Soron akan menang di turnamen Jangchigi untuk pertama kalinya dalam sejarah Sungkyunkwan, menjaga Lee Sun Joon diasrama timur merupakan kehendak langit”. Lalu beberapa orang berkata ”kemudian asrama timur dimana Lee Sun Joon berada akan memenangkan tunamen ini?”. lalu ada yang berkata lagi ”siapa sangka, kita akan melihat hari ketika Noron kalah di turnamen Jangchigi”. In Soo mendengar semua perkataan itu. Byung Choon datang dan mengusir orang-orang yang bilang Noron akan kalah.
Byung Choon melihat ke arah In Soo yang tersenyum padanya dan dia membalas senyuman In Soo. Byung Choon menemui In Soo, In Soo bilang kalau Byung Choon masih sama. Byung Choon menjawab bagaiamana kesetiaanku padamu bisa berubah. In Soo dengan sinis berkata “dalam melakukan sesuatu yang aku perintahkan dan kau tidak memahaminya, kau sama, kau masih sama sekali tidak berguna”. Byung Choon langsung bersimpuh dikaki In Soo dan memintanya untuk menggunakan dirinya seperti yang In Soo inginkan, apapun pekerjaannya kotor dan bau , dia akan melakukannya jika itu untuk In Soo. In Soo meninggalkan Byung Choon begitu saja.
Sun Joon mengantarkan Hyo Eun pulang. Hyo Eun berkata tentang Ib Chung Jae (open house).
Sun Joon : ’Ib Chung Jae adalah hari ketika Sungkyunkwan dibuka untuk seluruh masyarakat”
Hyo Eun : ”lalu aku bisa datang?”
Sun Joon : ”ini tidak akan melanggar aturan”
Sun Joon memberi salam pada Hyo Eun dan pergi. Hyo Eun tersenyum senang memandang Sun Joon dari belakang. Pembantu Hyo Eun lalu berkata ”apakah dia mengatakan datang atau tidak datang?”. Hyo Eun dengan senag berkata ”tidakkah kau tahu? Dia mengatakan aku harus datang, karena dia akan menunggu”. Pembantunya masih ga mau kalah ”kapan dia mengatakan itu?”. Hyo Eun kesal dan menunjuk matanya ”dengan matanya” lalu dia melet.
Sun Joo berjalan dipasar, lalu dia berhenti dan mengingat saat dia hendak mencium Yoon Hee. Lalu dia jalan lagi tanpa memperhatikan jalan dan menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Tiba-tiba Sun Joon dipeluk dari belakang oleh budaknya (aduh lupa namanya lagi, hehehe). Budaknya berkata kalau dia hampir saja menceburkan diri ke sungai Han untuk menyelamatkan tuan mudanya itu. Sun Joon tidak menjawab dan akan pergi tapi dihentikan budaknya, Budaknya tanya lagi apa Sun Joon melihat hantu saat di pulau? apa ada yang salah dengan wajah Sun Joon?. Sun Joon ingin bercerita tentang perasaanya tapi tidak jadi. Sun Joon pun pergi.
Yong Ha dan Yoon Hee melihat murid-murid bermain Jangchigi. Yong Ha berkata ”Jangchigi tidak sesuai dengan keinginanku, ini sangat kejam, antara asramara timur dan barat, Tidak ini adalah pertandingan antara Noron dan Soron, jadi ini medan perang, medan perang!” Yoon Hee agak terperangah mendengarnya.
Yong Ha melanjutkan kisahnya ”setiap tahun, setidaknya satu orang istirahat tangan dan kaki”.
Yoon Hee tanya ”Bagaimana dengan Ib Chung Jae? Apakah itu hal yang menakutkan juga?”.
Yong Ha : ”tidak, itu benar-benar tipeku, itu alasanku tetap di Sungkyunkwan. Haruskah kita menyebutnya sebagai upacara pembukaan untuk turnamen Jangchigi? Ini hari ketika wanita bebas masuk Sungkyunkwan”
Yoon Hee tanya ”apa benar ada hari seperti itu?”
Yong Ha mengangguk ”Daemul, siapa yang akan kau undang? Lee Sun Joon akan mengundang putri Menteri Perang, yang pasti dia akan mengundang putri Menteri Perang, ini adalah masalah besar, ada seseorang yang menunggumu”
Jae Shin sedang bermain hoki sendirian. Dia mengingat saat Yoon Hee berterimakasih padanya, saat Yoon Hee menanyakan keadaannya saat dia terluka parah, saat Yoon Hee berkata kalau nama Geol Oh tidak sesuai dengan Jaeshin sama sekali, saat Yoon Hee gembira karena cegukan Jae Shin berhenti. Semua kenangan itu membuat Jae Shin bermain hoki dengan keras hingga berkeringat (ini baru cowo).
Jae Shin menjatuhkan stick hokinya dan Yong Ha datang menghampirinya. Yong Ha menggoda ”kau harus menunggu semalam tanpa tidur, Geol Oh. Aigoo wajahmu terlihat lelah (Yong Ha menyentuh pipi Jae Shin seperti seorang kekasih pada kekasihnya, hihihih)”. Jae Shin menghempaskan tangan Yong Ha karena risih mungkin ”tunggu.? Siapa yang melakukannya?”
Yong Ha menghela napas ”ini melegakan, dalam badai semalam, telah terjadi sesuatu yang salah, tidak ada tempat di pulau, Daemul...... (Yong Ha berekspresi menangis seolah-poah sesuatu yang buruk terjadi dengan Yoon Hee, hahahaa bisa ajah nih Yong Ha). Jae Shin terlihat shock dan pergi berlari. Sementara itu Yong Ha langsung melet melihat sikap Jae Shin, wkwkwkwkw (si Yong Ha isengnya minta ampuh dah).
Jae Shin berlari dengan cepat, lalu ada yang memanggilnya ”senior”, Jae Shin berhenti dan menoleh. Ternyata itu Yoon Hee, Yoon Hee tanya kemana Jae Shin akan pergi terburu-buru. Jae Shin langsung melihat kearah Yong Ha dan Yong Ha hanya memberi isyarat muach lalu pergi, hahahaha. Yoon Hee berkata kalau dia mendengar Jae Shin sangat khawatir. Jae Shin mengelak ”khawatir apa?”.
Yoon Hee meminta maaf karena membuat Jae Shin khawatir dan dia membungkukan badan. Jae Shin tanya Yoon Hee tampaknya tidak baik dan menyarankannya untuk pergi istirahat. Yoon Hee tersenyum dan pergi.
Jae Shin berjalan lalu dia menyadari sesuatu dan mengejar Yoon Hee. Jae Shin menghentikan Yoon Hee ”ini tidak akan berhasil, Dae....kau!” Yoon Hee bingung dengan maksud Jae Shin. Jae Shin melanjutkan kata-katanya ”mulai sekarang, tinggal dihadapanku setiap saat (oh mau nembak ceritanya, hehehe) kemanapun kau pergi, apapun yang kau lakukan, aku tinggal diberbagai sisi setiap saat! Aku pikir aku akan menjadi gila”. Yoon Hee masih bingung dengan maksud Jae Shin.
Kembali pada Yong Ha selingkuhannya ka ari, hehehe. Yong Ha masuk kamar dan ada Sun Joon didalamnya. Yong Ha merasa aneh Sun Joon ada dikamarnya. Sun Joon duduk dihadapan Yong Ha dan meminta maaf atas kekasarannya.
Sun Joon : ”tapi aku pikir, kau dapat memberiku jawaban atas masalahku, jadi aku disini”
Yong Ha : ”katakan padaku apapun, aku bisa menyimpan rahasia lebih baik dari apa yang ku lihat”
Sun Joon : ”seperti yang kau bilang..jika kau seorang pria menyukai perempuan harus diberikan aturan, tanpa pengecualian”
Yong Ha dengan enteng menjawab ”tidak, aturan macam apa itu? Itu insting, naluri seorang pria terkendali!”
Sun Joon : ”tapi bukannya menyukai seorang perempuan, kau tidak tahu dengan baik lebih nyaman dengan teman dekatmu, karena dapat berkomunikasi dengan baik, dan menjadi yang terbaik didunia ini, itu pasti terjadi padamu juga, senior..”
Yong Ha : ”jadi, apa kau mengatakan sekarang orang yang lebih kau sukai?”
Sun Joon : ”tidak, yang aku katakan...untuk suatu titik tertentu, kau bisa mulai memiliki perasaan daya tarik”
Yong Ha : ”kau ingin mendekati dan menyentuh? (Yong Ha tertawa) tentu saja, aku pernah mengalami itu sebelumnya dengan Geol Oh (haha Yong Ha pernah naksir Jae Shin, wkwkwkwk), waktu itu aku mempertanyakan maskulinitasku, dari semua orang.. aku Yeorim, melakukan ..(Yong Ha mengambil sebuah buku). Ini adalah permata dari sebuah buku yang memberi aku ketenangan pikiran pada saat itu, pastikan kau melihatnya ketika kau sendirian, ini buku yang menyentuh mungkin akan membuatmu menangis”. Yong Ha menyerahkan buku itu pada Sun joon.
Yong Ha berkata pada Sun Joon untuk tidak terlalu khawatir.
Diluar Sun Joon membuka isi bukunya dan langsung menutupnya lagi. Ternyata itu buka porno, hahahaha. Sun Joon melihat ke sekelilingnya. Sun Joon mengintip lagi isi bukunya lalu menutupnya dan pergi (dasar laki-laki, hahaha).
In Soo menemui Profesor Sungkyunkwab. Mereka merencanakan sesuatu. Lalu In soo berbicara dengan perwakilan para mahasiswa ”sampai saat ini, Turnamen Jangchigi dimainkan antara asrama timur dan asrama barat dan benar-benar dipisahkan menjadi Noron dan Soron yang menyebabkan adanya divisi di Sungkyunkwan”. Sementara mahasiswa mengambil undian dari dalam kotak. Lalu ada orang yang menjelaskan ” Jadi, untuk turnamen Jangchigi para sarjana akan secara acak dipilih untuk tim barat dan tim timur, aku berharap seluruh sarjana Sungkyunkwan akan bekerja dengan pola pikir politik harmonis di Ib Chung Jae dan Turnamen Jangchigi (para mahasiswa mengambil kain undian, Sun Joon, Yong Ha dan In Soo warna biru sementara Yoon Hee dan Jae Shin warna merah dan mengikatkannya di kepala masing-masing).
Yong Ha menemui In Soon dan berkata In Soo sangat pintar dengan metode pemilihan tim tadi. Yong Ha juga berkata In Soo tidak berniat untuk membohonginya juga kan. Yong Ha melanjutkan ”kau tidak tahankan, melihat Quartet Jalgeum mendapat pengakuan lebih selama pertandingan Jalgeum, jadi kau menempatkan Lee Sun Joon, Noron dan masa depan saudaramu di tim Timur dan Geol Oh yang menjadi ancaman dimatamu di tim Barat? Selalu seperti itu, orang-orang akan berbalik sehingga Lee Sun Joon dan Moon Jae Shin bisa pergi satu sama lain, jadi pada akhirnya, kau berniat untuk memulai perkelahian antara Noron dan Soron, kan?”
In Soo : ”kau cukup pintar juga”
Yong Ha : ”tapi aku, kenapa aku ada ditimmu?”
In Soo : ”karena kau adalah sala satu orangku”
Yong Ha dengan tajam berkata ”siapa bilang? Aku Go Yong Ha, aku tidak bermaksud menjadi orang siapapun baik dimasa depan”
In Soo : ”Yeorim”
Yong Ha : ”hanya ada satu cara jika kau ingin menjaga aku disisimu. Kau harus membuat aku terhibur, saat ini kau yang membosankan”
Sementara itu Yoon Hee sedang belajar main Jangchigi. Dia diajari oleh Jae Shin. Yoon Hee gagal memukul bolanya dan dia takut menatap Jae Shin.
Jae Shin memberi instruksi ”tangan kanan diatas, tangan kirimu dibawah sini (tongkat)”
Yoon Hee dengan takut bertanya ”seperti ini, senior?”
Jae Shin ”disini”
Yoon Hee menurunkan tangannya sedikit dan tanya lagi ”seperti ini?”
Jae Shin kesal dia memukul tangan Yoon Hee dengan tongkatnya ”Rekan-rekanmu frustasi! Kau bahkan tidak bisa berbuat benar?”.
Sun Joon datang dan melihat Yoon Hee meminta maaf pada Jae Shin.
Jae shin meralat kata-katanya ”tidak, tidak...bukan itu. Yang aku maksud adalah...”
Akhirnya Jae Shin turun tangan memegang tangan Yoon Hee dan membetulkan posisi tangan Yoon Hee memegang tongkat. Yoon Hee tanya lagi ”seperti ini, senior?”. Jae Shin melihat Yoon Hee dan melepaskan tangannya ”yah, kau baik-baik.” Yoon Hee berhasil memukul bolanya dan dia senag sekali, lalu Yoon Hee mengajak jae Shin untuk tos. Sun Joon melihat mereka dari kejauhan.
Sun Joon diajak oleh rekan se-tim-nya untuk berlatih. Rekannya berkata ”meskipun kau dari Noron dan aku dari Soron tapi sekarang kita berada di tim yang sama”. Rekannya itu mengajak Sun Joon berjabat tangan tapi Sun Joon malah pergi tanpa kata.
Sun Joon berlatih hoki sendiri. Sun Joon mendengar Yoon Hee berbicara dengan Jae Shin. Dia jadi kesal dan menjatuhkan tongkatnya, Yoon Hee melihat itu dan Sun Joon pergi.
Sun Joon berdiri didepan pintu dia mengingat saat Yoon Hee berkata ”kau tahu hal itu, jantungmu berdetak cepat, ketika kau memikirkan seseorang atau kau terus memikirkan orang itu”. Sun Joon juga mengingat kata-kata Yong Ha ” jadi, apa kau mengatakan sekarang orang yang lebih kau sukai?”. Sun Joon melihat Yoon Hee datang dan dia langsung bersembunyi. Yoon Hee sepertinya mencari Sun Joon. Sementara itu Sun Joon memegang dadanya.
Malam tiba, diatap ada sesosok orang yang berpakaian seperti ninja menyusup. Lalu para penjaga mencoba menangkap orang itu. Orang itu membunuh semua penjaga dan mengambil sesuatu dari dalam rumah lalu menempelkan kertas merah sebagai jejak kedatangannya.
Raja membaca isi kerta merah itu ”Ini adalah darah dan keringat rakyat, bukankah sudah seharusnya itu kembali kepada mereka?”. Raja menghela napas dan berkata ”Hong Byuk Seo melakukan pembunuhan?”. Salah satu staf Raja berkata tidak pernah terjadi sebelumnya, Yang Mulia. Salah satu staf Raja mungkin Menteri berkata ”Yang Mulia, Hong Byuk Seo pasti berusaha untuk menjadi pahlawan rakyat karena menang mendukung publik setelah Geum Nan Jeon (Hukum hanya mengizinkan padagang pasar untuk menjual barang)”
Raja : ”berusaha untuk menjadi sosok Robin Hood untuk memenangkan sentimen publik”
Staf yang satunya berkata : ”sampai saat ini, Hong Byuk Seo bertindak untuk berbicara tentang Geun Deung Ji Sa, tapi hari ini Hong Byuk Seo tidak menyebutkannya”
Raja bangkit dari kursinya ”ini berbeda dari sebelumnya, tapi pembunuhan adalah kejahatan besar yang tidak bisa ditolenransi, tangkap Hong Byuk Seo segera”
Sementara itu Menteri Perang berkata bahwa dia tidak berencana untuk mengejar Hong Byuk Seo lagi karena jika Hong Byuk Seo palsu ada disekitar kota maka yang asli akan muncul dan dia akan menggunakan kesempatan itu untuk menangkapnya. Menteri Negara berkata agar Menteri Perang berhati-hati karena rencana yang berlebihan selalu akan membawa masalah. Menteri Perang meminta Menteri Negara percaya padanya, Menteri Perang juga bilang kalau Menteri Negara itu terlalu berhati-hati, tapi Menteri Negara berkata kalau kepercayaan tidak datang dari kata-kata saja. Menteri Negara juga berkata untuk menganggap tidak pernah ada perkataan tentang pernikahan (Sun Joon-Hyo Eun). Menteri Perang terkejut mendengar perkataan Menteri Negara. Menteri Perang mengejar Menteri Negara dan memintanya untuk tidak membatalkan pernikahan dan dia mengaku salah serta meminta maaf pada Menteri Negara. Menteri Negara kembali berkata ”aku sudah bilang, kepercayaan itu tidak datang dari kata-kata, mari kita kembali pada pernikahan setelah kau menangkap Hong Byuk Seo”.
Jae Shin membaca surat yang berisikan ”Hong Byuk Seo membunuh seorang penjaga Kerajaan dan mencuri dari kantor pemerintahan”. Lalu Yong Ha datang dan Jae Shin menyembunyikan surat tadi.
Yong Ha : ”ada banyak hal yang kau sembunyikan dariku hari ini, apakah itu surat cinta? (Yong Ha menaruh dagunya dibahu Jae Shin)”.
Yong Ha mengambil surat itu dari Jae Shin dan berkomentar ”Aneh, Hong Byuk Seo tidak akan membunuh seseorang”. Yong Ha meremas suratnya dan berkata ”ini bukan waktunya untuk membaca tentang Hong Byuk Seo, apa kau lupa hari ini hari apa? Ib Chung Jae, Ib Chung Jae!”
Diluar Sungkyunkwan para wanita berjalan menuju Sungkyunkwan termasuk Hyo Eun dengan tandunya. Penjaga toko buku tempat Yoon Hee dulu bekerja mendatangi Hyo Eun dan menawarkannya buku daftar calon suami terbaik. Hyo Eun bilang kalau dia tidak membutuhkannya.
Semua murid Sungkyunkwan memandu para wanita yang ingin tahu seluk-beluk Sungkyunkwan (kalo kata kita mah study tour gitu). Tiba-tiba para wanita itu kabur dari pemandunya masing-masing dan bergabung dengan rombongannya Yong Ha (Yong Ha ditaksir banyak cewe ternyata). Yong Ha berputar dan semua wanita ikut berputar juga membuat pemandu yang ditinggalkan wanitanya gigit jari, hahaha.
Byung Choon juga bertemu dengan kekasihnya, dia menanyakan tentang kesehatan ibunya. Lalu datang seorang ibu dan bertanya pada Byung Choon ”permisi saya mencari sarjana Kim Yoon Shik”. Ternyata ibu Yoon Hee datang ke Sungkyunkwan. Lalu Prof. Jung datang , Prof. Jung tanya apa itu ibu Kim Yoon Shik.
Ibu dan Prof. Jung pun berbicara. Ibu berkata ”saya harus mengambil anak saya kembali, jika anda harus mencari hukuman karena mengirimkan seorang gadis ke Sungkyunkwan, saya akan menerimanya, demi suami saya tolong bantu keluarga kami untuk menyembunyikan ini dari seluruh dunia”
Prof. Jung : ”bahkan jika anda meyakinkan saya, anda tidak akan bisa mengubah pemikiran Yoon Hee, sebagai guru aku tidak ingin menyerah pada anak itu, Katolik mengajarkan wanita dan pria adalah sama, Nyonya mungkin suatu hari bahkan di Joseon...”
Ibu : ”mengapa harus anak saya yang berjalan dijalan itu? Saya tidak ingin putri saya berjalan dijalan yang sulit dan dunia akan menolak dan menolaknya, kehilangan suami saya lebih dari cukup”. Ibu bangkit dari duduknya dan akan pergi tapi dihentikan dengan perkataan Prof. Jung ”itu demi Yoon Hee, alasan mengapa Profesor begitu putus asa ingin menemukan Geum Deung Ji Sa.. Dia ingin bisa membuka dunia baru bagi Putrinya yang sangat berbakat”.
Ibu menemui Yoon Hee dan memberikan bingkisan. Yoon Hee tanya kenapa ibunya tidak bilang kalau ayahnya itu Professor di Sungkyunkwan. Ibu bilang itu masa lalu dan tidak akan ada yang berubah. Yoon Hee tetap ingin tahu. Ibu lalu memegang tangan Yoon Hee dan memberi nasihat ”Yoon Hee, jangan memikirkan hal lain, kau harus dapat hidup di Sungkyukwan dengan selamat dan kembali ke rumah, sehingga dimasa depan, kita dapat berpikir tentang kali ini sebagai cerita masa lalu”.
Gisaeng Cho Sun bersama dua rekannya berdiri disebuah kamar mungkin itu kamar Yoon Hee, tapi sepertinya tidak ada orang. Rekannya berkata kalau Cho Sun harus bisa berbagi malam dengan Yoon Hee malam ini. Cho Sun hanya tersenyum mendengarnya. Lalu salah seorang murid Sungkyunkwan memanggil Cho Sun. Murid itu berkata kalau Kepala mahasiswa, In Soo mencarinya.
Cho Sun menemui In Soo. In Soo berkata kalau tempat mereka sekarang bertemu adalah tempat yang paling besar di Sungkyunkwan. Cho Sun berkata kalau dia tidak datang ke Sungkyunkwan hari ini untuk melihat ini dan dia bisa melihat (tempat yang In Soo maksud) dimana saja di Joseon dan Cho Sun juga bilang kalau dia mengambil cuti sekarang. Cho Sun akan pergi tapi In Soo menahannya (In Soo suka banget kayanya sama Cho Sun).
In Soo : ”aku sedang mencoba memenangkan hati seorang gadis sepertimu, aku Ha In So sedang mencoba”
Cho Sun : ”kau adalah orang yang menyedihkan, mengapa kau percaya bahwa segala sesuatu harus berjalan sesuai rencanamu, segala sesuatu adalah milikmu? Apakah kau setidaknya meninggalkan aku sendiri?” ( yeah I Like Cho Sun, you are the best).
In Soo berjalan didamping dua rekan setianya. Satu dari mereka berkata agar In Soo tidak terlalu banyak berpikir karena dia hanya seorang Gisaeng rendah. In Soo berkata kalau ”dia memakai atasan warna air (biru) seperti hari itu, Pada hari ketika Cho Sun lari ke rumahku, atasan warna air terlihat cukup bagus untuk gadis 10 tahun berdiri dihadapan ayahku, aku perlu bicara kembali dengan Byung Choon”.
Sementara itu Yoon Hee sedang diperpustakaan, dia mengingat nasihat ibunya tadi. Lalu terdengar suaru ketukan, Yoon Hee celingak-celinguk mencari asal suara itu dan munculah AA Jae Shin, wkwkwkwk.
Jae Shin : ”apa yang kau lakukan pada hari seperti ini? Dengan nama panggilan Daemul, kau tidak hidup seperti nama mu”. Yoon Hee tertawa, Jae Shin mengambil sebuah buku.
Yoon Hee menggoda Jae Shin : ”wow, siapa yang tahu hari ini akan datang, ketika aku bertemu kau diperpustakaan, dan selain itu, pada hari seperti ini”
Jae Shin : ”aku membaca semuanya, semua buku yang ada disini”
Yoon Hee tertawa tidak percaya : ”senior, kau serius!”.
Lalu Yoon Hee melihat beberapa buku dan melihat daftar peminjamnya dan ternyata bertuliskan Moon Jae Shin.
Yoon Hee tertawa : ”ooh senior”
Jae Shin : ”ayo kita makan”
Yoon Hee dan Jae Shin makan di warung tenda.
Yoon Hee : “kau benar-benar menyedihkan, jangan-jangan kau memiliki seorang gadis yang mengunjungimu dihari seperti ini? Kau tidak memiliki gadis yang kau sukai, senior?”
Jae Shin menatap lurus pada Yoon Hee : “itu sebabnya aku ingin makan denganmu”
Yoon Hee tersenyum, lalu senyumnya hilang saat dia melihat sesuatu. Jae Shin penasaran dan ikut menoleh. Ternyata Yoon Hee melihat Sun Joon dan Hyo Eun makan bersama juga.
Hyo Eun melihat Yoon Hee dan berkata pada Sun Joon ”bukankah itu teman sekamarmu?”. Sun Joon melihat Yoon Hee, Yoon Hee langsung mengalihkan pandangannya dan Jae Shin menatap Yoon Hee dengan tajam (Jae Shin salah ngajak dinner nih, hihihihi).
Rekan Hyo Eun melihat buku daftar siswa Sungkyunkwan. Disana tertulis Moon Jae Shin anak kedua dari Menteri Kehakiman. Kedua rekan Hyo Eun senang sekali. Kedua gadis itu lalu duduk dikanan dan kiri Jae Shin. Yoon Hee tersenyum melihat seniornya itu didekati wanita. Tapi Jae Shin langsung cegukan, hehehe. Jae Shin meminta Yoon Hee berkata pada kedua gadis ini kalau mereka makan bersama hari ini. Yoon Hee hanya tersenyum lalu Jae Shin memutuskan untuk pergi dan gadis-gadis itu mengikutinya (hahahaha coba itu Yong Ha pasti langsung diembat, wkwkwkwk piss ka ari).
Kedua gadis itu mencari Jae Shin tapi Jae Shin nya ga ada. Ternyata Jae Shin sembunyi diatas pohon tapi Jae Shin masih cegukan.
Yoon Hee duduk bersama Sun Joon dan Hyo Eun. Yoon Hee memutuskan untuk pergi tapi Hyo Eun melarangnya dan memintanya untuk ikut makan bersamanya dan Sun Joon. Hyo Eun juga berkata jika Yoon Hee adalah teman sekamar Sun Joon berarti Yoon Hee juga penting bagi Hyo Eun. Hyo Eun meminta Sun Joon untuk membuat Yoon Hee tetaop tinggal. Sun Joon berkata kalau Yoon Hee punya alasan untuk pergi dan jangan terlalu berlebihan memohon padanya (pasti Sun Joon ga bisa nahan perasaanya jadi dia lebih milih Yoon Hee pergi ketimbang ada disitu, kasian Sun Joon belum tahu kebenarannya).
Yoon Hee akan pergi meninggalkan Sun Joon dan Hyo Eun tapi dia dipanggil oleh seorang gadis. Ternyata itu Cho Sun.
Yoon Hee : ”Cho Sun”
Cho Sun : ”apakah saya datang kesini membuatmu tidak nyaman?”
Yoon Hee melihat ke arah Sun Joon sebentar : “tidak, aku sedang menunggumu?”
Akhirnya Sun Joon – Hyo Eun dan Yoon Hee – Cho Sun duduk bersama (ini double date paling aneh, hehehehe). Hyo Eun memulai pembicaraan dengan mengutarakan penyesalanya tentang peristiwa pulau tempo hari. Yoon Hee dan Sun Joon langsung menunjukan mimik wajah yang tidak enak dengan pembicaraan itu, Cho Sun melihat ke arah Yoon Hee. Hyo Eun juga menambahkan dia juga mendengar kalau Yoon Hee dan Sun Joon hanya berdua saja di pulau itu membuatnya sangat khawatir tapi setelah tahu kalau teman sekamar favorit Sun Joon itu Yoon Hee. Hyo Eun meminta Sun Joon membenarkan kata-katanya. Sun Joon menjawab kalau semua teman sekamar itu sama dan tidak ada yang berbeda. Yoon Hee menanggapi kata-kata Sun Joon ”itu benar, aku juga merasakan hal yang sama, kami hanya... teman sekamar (Yoon Hee menatap tajam Sun Joon)”. Sun Joon dan Yoon Hee saling menatap satu sama lain dengan tajam. Cho Sun memperhatikan keduanya. Hyo Eun melihat Cho Sun menatap Sun Joon dan dia langsung kesal pada Cho Sun. Cho Sun hanya tersenyum saja.
Hyo Eun ingin menyuapi Sun Joon, dia berkata kalau dia sudah belajar masak setelah bertunangan dan dia tidak yakin apakah ini sesuai denga selera Sun Joon. Hyo Eun juga bilang ini agar Sun Joon menambah kekuatan untuk pertandingan Jangchigi besok, Hyo Eun mempersiapkan ini sebagai makanan kesehatan. Hyo Eun berkata kalau galnak tang ini bagus untuk stamina Sun Joon dan ini gurita yang ditangkap dari desa Dok Chun yang terkenal. Hyo Eun meminta Sun Joon untuk cepat memakannya, tapi Hyo Eun malah menyenggol cawan dan jatuh membasahi roknya, Sun Joon dengan sigap mengelap rok Hyo Eun yang basah. Hyo Eun tersenyum senang melihat perlakuan Sun Joon, Yoon Hee juga melihatnya dan dia jadi cemburu.
Yoon Hee yang cemburu langsung mengambil sumpitnya dan menyumpitkan makanan untuk Cho Sun.
Yoon Hee : ”kau tamu berharga bagiku dan aku lupa untuk melayanimu, Cho Sun makan yang banyak”.
Cho Sun : ”aku tidak tahu harus bagaimana padamu”
Sun Joon : ”aku tahu, aku akhirnya tahu hari ini, mengapa sarjana Kim Yoon Shik mengatakan dia tidak suka perempuan, ini bukan kau tidak suka wanita tapi karena kau suka Cho Sun”
Yoon Hee : ”itulah apa yang harus aku katakan! Kau lihat Lee Sun Joon...”
Hyo Eun mempersilahkan Yoon Hee mengatakannya.
Yoon Hee : ”keterlibatannya hanya keinginan orangtuanya, sampai dia mengambil ujian pegawai negeri sipil dia tidak akan menikah, dia berjanji padaku, janji seorang manusia”
Hyo Eun: ”apa itu benar tuanku?”
Sun Joon : ”berhenti”
Yoon Hee : ”tapi melihatmu hari ini, aku menyadarinya sekarang, karena kau seorang wanita cantik dan berbudi luhur, dia harus merubah pikirannya”
Hyo Eun senang mendengarnya : ”ini sangat menyentuh, ini sesuatu yang belum aku pernah lihat di setiap novel, Tuanku”
Cho Sun bangun dari tempat duduknya : ”aku tidak seharusnya berada disini hari ini”
Yoon Hee : ”apa maksudmu Cho Sun?”
Cho Sun tersenyum melihat Yoon Hee : ”orang yang ada dihatimu bukan aku, bisakah aku menebak orang itu, orang yang duduk disini saat ini?”
Yoon Hee : ”apa maksudmu?”
Cho Sun berjalan dan berdiri didekat Sun Joon, dia tersenyum pada Yoon Hee. Cho Sun lalu mencium pipi Sun Joon. Hyo Eun shock melihatnya. Dan Yoon Hee salting nggak tahu harus berekspresi bagaimana sementara itu Sun Joon hanya diam. (aku tahu Cho Sun melakukan ini untuk memberitahu Yoon Hee, siapa sebenarnya yang Yoon Hee sukai, hanya saja Cho Sun tidak mungkin mengatakannya secara terbuka karena Yoon Hee seorang pria dan dia juga tidak enak jika harus mengatakan langsung dihadapan Hyo Eun. Cho Sun cukup cerdik, dia bisa membaca raut wajah Yoon Hee dan Sun Joon dengan tepat, aku benar-benar mengagumi sosok Gisaeng Cho Sun cerdas)
My Personal opinion:
Perjalanan yang melelahkan menulis sinopsis SKK ini. Tapi aku senang menulisnya, semoga pembaca setia SKK tidak kecewa dengan tulisanku ini. Aigoo…sepertinya ini terlalu panjang mungkin lain kali akan lebih aku persingkat, hehehe. Terima kasih untuk semua yang membaca sinopsis SKK yang selama ini dibuat dengan sepenuh hati oleh april, Ka iis dan Ka ari.
Sinopsis by aprillosukkie, hehehehehe Support Piku by AriEels JongkiiRf
0 comments:
Post a Comment