Recent Post


[Sinopsis] Still Marry Me Episode 13

Do you want to share?

Do you like this story?

Shin Young terkejut ketika secara tak sengaja melihat Sang Woo mencium Sang Mi di koridor gedung tempat pernikahan Da Jung. Sang Woo kemudian mengajak Sang Mi makan siang. Shin Young masih tak percaya orang yang pernah diceritakan  Sang Woo tak lain adalah Ibu Min Jae.
Min Jae yang melihat ekspresi Shin Young menanyakan apa yang terjadi? Namun Shin Young malah tertawa aneh membayangkan pernikahannya dengan Min Jae nanti Sang Woo akan menjadi ayah mertuanya. Shin Young tertawa dengan ekspresi mau menangis. Min Jae khawatir. Namun Shin Young berkata ia hanya teringat sinema yang kemarin ditontonnya. Sangat lucu.

Sementara itu, Da Jung dan Ban Suk sedang dalam perjalanan bulan madu. Ban Suk meminta Da Jung untuk mencubit pipinya. Karena Ban Suk merasa ini seperti mimpi. Da Jung tidak mau, karena ia pikir itu akan sakit. Namun Ban Suk tetap memaksa dan Da Jung akhirnya menjewer telinga Ban Suk hingga ia kesakitan dan percaya itu bukan mimpi. (pasangan ini emang paling konyol, ckckc)
Di restoran Sang Woo mengatakan akan pindah rumah yang dekat dengan bandara. Tapi Sang Mi meminta Sang Sang Woo agar tetap tinggal di sana. Mereka saling berpandangan. Dan pesanan datang. Ekspresi Sang Mi hari itu cerah sekali. Mereka makan dengan bahagia. Sang Woo melayani Sang Mi dengan baik dan Sang Mi mengatakan ia ingin memperkenalkan Sang Woo pada anaknya. Hari ini juga. Wew!

Di pinggir jalan Ban Suk dan Da Jung membongkar kopernya. Apa yang terjadi!? Hahah, ternyata tiket mereka ketinggalan di rumah. Payah! Da Jung merajuk. Mereka pergi ke hotel. Da Jung minta maaf kepada Da Jung. Tapi kemudian Da Jung meminta Ban Suk untuk tidak memberi tahu siapa-siapa bahwa mereka batal bulan madu. Ternyata mereka pergi ke tempat sauna, yang ini lebih canggih lah. Ban Suk masuk ke ruang sauna menggunakan kacamata hitam. Da Jung puas sekali dengan hasilnya. Sekarang mereka bisa pura-pura telah bulan madu di pantai. Kulit Ban Suk berubah jadi kecoklatan.

Namun ketika membuka kaca mata, Ban Suk dan Da Jung terkejut. Karena bagian mata Ban Suk yang mengenakan kaca mata warnanya teteap seperti semula. Kayak mata panda. Tapi bedanya bagian mata yang putih, dan kulit lainnya kecoklatan (naas banget emang pasangan ini).
Min Jae sedang minum teh di rumah Shin Young. Ia masih khawatir tentang Shin Young. Shin Young bertanya bagaimana jika Ibu Min Jae mencintai orang lain. Tentu saja Min Jae sangat senang. Asal Ibunya bahagia. Bisa makan bersama dengan orang yang dicintai Ibunya tentu sangat bahagia. Lagi-lagi Shin Young tertawa getir. (Belum sampai Min Jae tahu siapa yang dicintai Ibunya..). kemudian Shin Young bertanya bagaimana pendapat Min Jae tentang Sang Woo. Min jae menjawab dengan jujur bahwa Sang Woo memuakkan dan ia sangat tidak suka. Jleb!
Ibu Min Jae menelepon dan mengajak Min Jae makan malam di luar. Ibu Min Jae mengatakan ingin memperkenalkan Min Jae dengan orang yang dicintainya. Min Jae kelihatan bahagia. Shin Young ragu-ragu ingin mengatakan bahwa orang yang dicintai Ibunya adalah Sang Woo.
Min Jae mengucapkan selamat pada Ibunya dan bertanya bagaimana Ibunya bisa bertemu dengan pria yang dicintainya ini. Sang Mi menjawab itu adalah pertemuan yang menarik sambil tertawa malu. Sang Mi mengatakan bahwa pria itu baik dan berusia lebih muda darinya. Min Jae mengatakan bahwa Ibunya memang benar-benar memiliki daya tarik.
Sang Woo tiba di restoran tempat mereka berjanji. Tak percaya melihat Min Jae duduk berhadapan dengan Sang Mi. Ia menghubungi Shin Young dan menyuruhnya untuk memanggil ambulans karena tak akan percaya apa yang terjadi sekarang. Akhirnya ia menyuruh Shin Young datang segera dan memberanikan diri masuk ke dalam restoran. Min Jae menatapnya tidak senang dan penuh tanda tanya. Sang Woo duduk di sisi Sang Mi. Shock, Min Jae meminta diri untuk keluar. Ia menatap nanar Ibunya dan Sang Woo. Shin Young tiba dan menghampiri Min Jae. Lalu Min Jae menarik tangan Shin Young masuk. Mereka berempat duduk bersama. Min Jae meminta Ibunya berpisah dengan Sang Woo. Tapi Sang Woo tetap bertahan. Dan menghadapi Min Jae dengan dewasa. Dan mengatakan ingin menikah dengan Ibu Min Jae. Min Jae tak dapat berkata apa-apa. Terjadi perang dingin antara mereka berempat. Min Jae menarik Shin Young pergi.
Sang Mi kelihatan frustasi. Sang Woo menatapnya serba salah. Sementara Shin Young mencoba menenangkan Min Jae namun tidak berhasil. Min jae hanya ingin sendiri dulu. Ia butuh waktu untuk berpikir. Sedangkan Sang Woo mengatakan bahwa ia juga ingin memperkenalkan Sang Mi pada orang tuanya. Masing-masing dari mereka berusaha memperjuangkan cintanya. Halah! :P
Di hotel Da Jung bernyanyi sambil berendam di bath up. Ban Suk salah tingkah di ruang tidur. Mereka berbincang-bincang di sofa. Da Jung berterima kasih dan sangat bahagia Ban Suk menjadi suaminya. Ban Suk menjadi tidak sabar dan membawa Da Jung ke kamar. Namun ketika Ban Suk membuka kaca matanya, Da Jung tidak dapat menahan tawanya. Akhirnya mereka mematikan lampu. :P
Paginya mereka berfoto di studio. Seolah-olah sudah berlibur di Maladewa. Lalu ke toko pakaian untuk membeli oleh-oleh. Ketika ingin keluar toko mereka melihat Shin Young dan Boo Ki memasuki toko. Mereka langsung bersembunyi di ruang ganti. Ketika ingin mencoba pakaian pintu tidak dapat dibuka kareana ada Dajung dan Ban Suk di dalam. 
Di rumah Ibu Min Jae membuat banyak masakan. Mereka saling kikuk. Tiba-tiba Ibu mertuanya datang marah-marah dan memaki Ibu Min Jae sambil memukulinya. Min Jae membela Ibunya.
“yang menghancurkan hidup Ibu adalah ayah, bukan sebaliknya.”
“Bagus sekali kata-katamu, Jika bukan kamu yang ada di dalam perut Ibumu, aku sampai mati juga tidak akan menyetujui pernikahan ini!”
“Maaf, karena aku menghancurkannya.”
“Benar, yang menghancurkannya adalah kau!” ujar neneknya, sambil memukul Min Jae
“Jangan menghina Min Jae!”
“Walaupun kau sudah bercerai, jangan harap aku akan memberi uang tunjangan! Brengsek!”
Waduh, ini nenek-nenek kasar amat ngomongnya. Ckckck. Ia lalu pergi setelah membanting satu vas bunga.  Min Jae menatap Ibunya sedih. Lalu kembali ke studio. Ia teringat waktu menyuruh Ibunya bercerai dan mencari orang yang benar-benar dicintai, namun Ibunya tidak mau. Lalu teringat ketika Ibunya dengan sumringah memberi tahu telah menemukan orang yang dicintainya. Ia merasa bingung sendiri. Kemudian Shin Young datang. Min Jae kembali ke rumah Ibunya.
“Shin Young bilang, pria itu adalah orang yang baik. Beranikanlah diri. Dan berjuanglah!” Min Jae tersenyum. (anak yang baik, biarkanlah Ibumu bahagia J). 
Min jae mampir ke rumah Ban Suk dan melihat paspor dan tiket yang ketinggalan. Lalu menghubungi Min Jae.
“Hyung sekarang dimana?”
“tentu saja di Maladewa, wah..mataharinya terik sekali..”
“Ban Suk-ssi tangkap aku..ayo cepat! Kemarilah” Da Jung menambahi.
Padahal jelas-jelas mereka sedang di dalam hotel. Sambil melepaskan label harga di wine yang mereka beli untuk oleh-oleh.
“Baiklah Da Jung-ssi. Tunggu sebentar lagi. Wah, berenang setiap hari. Kulit jadi gelap.”
Min Jae hanya tersenyum.
“Min Jae tanganku sekarang sudah berotot. “
“Ajaib sekali.”
“Kau juga harus bulan madu kemari! Hebat sekali di sini.”
“Tidak ada paspor juga bisa pergi, sangat aneh.”
Ban Suk terkejut. (hauhahaha…ngakak total!)
Sesampainya di rumah Da Jung terkejut melihat banyak anak-anak di rumahnya. Ternyata adik Ban Suk yang mengajak anak-anak ini ke rumah mereka. Adiknya ingin Da Jung mengajari anaknya bahasa Inggris. Lagipula anak-anak ini sangat ribut, jadi ia ingin Da Jung juga sekaligus mengajari mereka dengan gratis.

Myung Suk pergi ke tempat latiha aikido. Dan ia melihat seseorang berseragam putih sangat mahir memainkannya. Ia bertanya pada anggota klub itu dan menantang orang tersebut bertarung. Myung Suk tentu saja kalah. Dan saat membuka pelindung kepala ternyata orang ituadalah Boo Ki. Myung Suk terpesona dan mengikuti Boo Ki hingga ke dispenser kopi. Dia memperkenalkan diri. Namun Boo Ki cuek saja. Dan bertanya apakah Boo Ki akan datang lagi besok?
Min Jae datang ke apartemen Shin Young. Awalnya Shin Young menolak karena takut ketahuan Ibu Min Jae. Namun Min Jae membujuknya terus. Shin Young yang ingin menjaga kepercayaan Ibu Min Jae akhirnya tidak tega dan membiarkan Min Jae.
Mereka makan Ramenn bersama.  Min Jae mengatakan Ramen masakan Shin Young enak. Dan Shin Young meminta Min Jae untuk membuat lagu tentang “seorang wanita yang membuatkan ramen untukku”. :sigh . ajhumma pleasee!

Malam hari, dia memasak sebungkus ramen
Dan bertanya padaku, apakah dicampur telur atau tidak?

Min Jae bernyanyi dengan nada lagu kereta api. Shin Young tertawa. Dan Min Jae berjanji  lain kali ia akan membuatkan lagunya dengan serius untuk Shin Young dengar. Lalu mereka nonton TV dan makan pop corn.
Ibu Min Jae sedang curhat dengan Boo Ki masalah Shin Young. Boo Ki mengatakan bahwa Shin Young adalah wanita yang baik. Tampaknya Ibu Min Jae ingin mengenal Shin Young lebih jauh dan mengajak Boo Ki untuk bersama-sama berkunjung ke rumah Shin Young. Boo Ki  mengatakan akan menghubungi Shin Young. Namun Ibu Min Jae melarangnya. Ia ingin tahu seperti apa Shin Young sehari-hari.
“apakah ini pemeriksaan terhadap menantu?” tanya Boo Ki menggodanya. Ibu Min Jae hanya diam dan meminum kopinya. Tapi Boo Ki tentu saja tetap mengirim sms kepada Shin Young.
Ketika mereka akan menonton, bel apartemen Shin Young berbunyi. Ia melihat keluar dan kaget sekali Ibu Min Jae datang bersama Boo Ki.  Ternyata sms yang dikirim Boo Ki gagal terkirim.

BACA JUGA SINOPSIS LAINNYA



0 comments:

Post a Comment


Friend Link List