Do you like this story?
Lee Seol segera melupakan imajinasinya, dan menuruti perintah Hae Young yang hanya boleh melihat ke Park Hae Young, hanya memikirkan Park Hae Young dan mendengarkan kata-kata Park Hae Young. Namun Lee Seol tak dapat melupakan semuanya, setelah seseorang dari Amerika meneleponnya.
Park Tae Jun, ayah Hae Young, meminta Lee Seol untuk menyuruh ayahnya mencabut ijin cekalnya agar ia bisa kembali ke Korea. Ia mengaku tidak membunuh ayahnya, dan berjanji akan menjelaskan lebih banyak lagi saat ia kembali. Namun percakapan itu malah membuka potongan kenangan masa kecil Lee Seol di rumah tersebut. Lee Seol kecil menangis saat diberitahu kalau ayahnya, yang berjanji akan kembali padanya, telah tiada.
Hae Young yang menyadari Lee Seol menghilang, menelepon Lee Seol untuk membujuknya kembali. Bukannya mereka telah berjanji untuk tetap saling bersama dan mencari kebenaran bersama-sama? Tapi Lee Seol tak bisa menepati janji tersebut, karena merasa ia berlaku tak adil pada ayahnya. Maka ia memilih meninggalkan Hae Young.
Ia pergi menemui Kakek Park, menanyakan secara langsung apakah Park Tae Jun yang membunuh ayahnya? Kakek menjawab tidak. Kematian ayahnya murni karena kecelakaan, dan mobilnyalah yang menabraknya. Lee Seol tak percaya akan hal ini. Demi ambisi Kakek Park, demi rasa bersalahnya, Kakek Park membuat semua menderita. Dan ia harus menjadi Putri demi orang yang telah membunuh ayahnya?
Lee Seol serta merta menolak keinginan Kakek Park sebagai Putri. Kakek Park berlutut meminta Lee Seol mendengarkannya, namun kemudian ia jatuh pingsan. Kakek Park pun buru-buru dilarikan ke rumah sakit.
Park Tae Jun, ayah Hae Young, meminta Lee Seol untuk menyuruh ayahnya mencabut ijin cekalnya agar ia bisa kembali ke Korea. Ia mengaku tidak membunuh ayahnya, dan berjanji akan menjelaskan lebih banyak lagi saat ia kembali. Namun percakapan itu malah membuka potongan kenangan masa kecil Lee Seol di rumah tersebut. Lee Seol kecil menangis saat diberitahu kalau ayahnya, yang berjanji akan kembali padanya, telah tiada.
Hae Young yang menyadari Lee Seol menghilang, menelepon Lee Seol untuk membujuknya kembali. Bukannya mereka telah berjanji untuk tetap saling bersama dan mencari kebenaran bersama-sama? Tapi Lee Seol tak bisa menepati janji tersebut, karena merasa ia berlaku tak adil pada ayahnya. Maka ia memilih meninggalkan Hae Young.
Ia pergi menemui Kakek Park, menanyakan secara langsung apakah Park Tae Jun yang membunuh ayahnya? Kakek menjawab tidak. Kematian ayahnya murni karena kecelakaan, dan mobilnyalah yang menabraknya. Lee Seol tak percaya akan hal ini. Demi ambisi Kakek Park, demi rasa bersalahnya, Kakek Park membuat semua menderita. Dan ia harus menjadi Putri demi orang yang telah membunuh ayahnya?
Lee Seol serta merta menolak keinginan Kakek Park sebagai Putri. Kakek Park berlutut meminta Lee Seol mendengarkannya, namun kemudian ia jatuh pingsan. Kakek Park pun buru-buru dilarikan ke rumah sakit.
Hae Young pun akhirnya bertemu lagi dengan Lee Seol di rumah sakit. Ia meminta kembali pada Lee Seol agar ia kembali padanya. Tapi Lee Seol tetap menolak karena walaupun Park Tae Jun tak membunuh ayahnya, tapi ujung-ujungnya tetap sama. Ayahnya sudah meninggal.
Jung Woo memberi tahu Yoon Ju kalau kantong kerajaan yang ada di tangan Kakek Park adalah palsu. Ialah yang menukarnya. Walaupun marah, Yoon Ju memintanya kembali karena keajaibannya (keinginan Kakek Park meninggal) sudah datang dari Lee Seol. Secara legal, ia (selaku direktur finansial kerajaan) berhak memilikinya. Jung Woo menyuruhnya untuk mencoba mengambilnya kembali dengan cara hukum.
Namun Yoon Ju salah. Keajaibannya tidak datang, karena Kakek Park sadar, dan langsung mencari Putri.
Jung Woo memberi tahu Yoon Ju kalau kantong kerajaan yang ada di tangan Kakek Park adalah palsu. Ialah yang menukarnya. Walaupun marah, Yoon Ju memintanya kembali karena keajaibannya (keinginan Kakek Park meninggal) sudah datang dari Lee Seol. Secara legal, ia (selaku direktur finansial kerajaan) berhak memilikinya. Jung Woo menyuruhnya untuk mencoba mengambilnya kembali dengan cara hukum.
Namun Yoon Ju salah. Keajaibannya tidak datang, karena Kakek Park sadar, dan langsung mencari Putri.
Lee Seol kembali ke rumah ibunya. Walaupun lega saat ia mendengar Kakek Park sudah sadar, ia memutuskan tak akan menemuinya karena khawatir Kakek akan jatuh pingsan lagi. Di rumah, ia menyadari –walaupun Ibu tak mengatakannya- kalau ibu akan bertemu dengan Lee Dan saat ibu bersiap-siap pergi dengan tas berisi baju Lee Dan. Sejahat apapun Lee Dan, keluarga tetaplah keluarga. Lee Seol berkata akan menjaga rumah selama ibu pergi.
Lee Dan yang sudah bertemu dengan ibunya, bersiap-siap untuk kabur ke luar negeri. Tapi tindakannya ini ketahuan oleh Hae Young, yang telah mencekal dan memblokir tabungannya, karena telah mengacaukan hidup Lee Seol.
Walaupun Lee Seol tak berniat membalasnya, tapi ada pacar Lee Seol yang mengancam akan mengakhiri masa depan karirnya jika ia masih mencoba untuk mengacaukan hidup Lee Seol.
Lee Dan yang sudah bertemu dengan ibunya, bersiap-siap untuk kabur ke luar negeri. Tapi tindakannya ini ketahuan oleh Hae Young, yang telah mencekal dan memblokir tabungannya, karena telah mengacaukan hidup Lee Seol.
Walaupun Lee Seol tak berniat membalasnya, tapi ada pacar Lee Seol yang mengancam akan mengakhiri masa depan karirnya jika ia masih mencoba untuk mengacaukan hidup Lee Seol.
Sementara Lee Seol menyibukkan diri di dalam rumah untuk menghilangkan bayangan Hae Young dari pikirannya. Tapi semakin lama malah ia semakin memikirkan Hae Young. Maka betapa kagetnya saat ia berada di halaman, ia menemukan Hae Young memandangnya tepat seperti pertama kali mereka bertemu di rumah ini. Buru-buru Lee Seol masuk ke dalam rumah.
Hae Young meminta Lee Seol untuk membuka pintu. Ia akan sabar menunggu hingga malam, hal yang tak pernah ia lakukan. Tapi demi Lee Seol, ia akan menunggunya, karena ia merindukannya.
Hae Young meminta Lee Seol untuk membuka pintu. Ia akan sabar menunggu hingga malam, hal yang tak pernah ia lakukan. Tapi demi Lee Seol, ia akan menunggunya, karena ia merindukannya.
Pintu rumah Lee Seol terbuka dan Hae Young tak memberikan kesempatan Lee Seol untuk berkata apapun. Ia meraih Lee Seol ke dalam pelukannya, dan..
Hae Young meminta Lee Seol untuk tidak menghindar lagi dan menghadapi masalah ini bersama-sama, karena ia tak akan membiarkannya sendirian.
Saat di dalam rumah Lee Seol mengakui kalau ia juga menyukai Hae Young. Tapi Lee Seol membutuhkan waktu untuk ini. Walaupun ia tahu semua ini bukan kesalahan Hae Young, tapi ini juga bukan kesalahannya. Dan lebih mudah dan meringankan beban Lee Seol jika ia dapat membenci seseorang karenanya. Seseorang itu adalah Hae Young.
Hae Young menerima hal itu, namun dengan syarat kalau Lee Seol tetap membiarkan ia berada di samping Lee Seol.
Saat di dalam rumah Lee Seol mengakui kalau ia juga menyukai Hae Young. Tapi Lee Seol membutuhkan waktu untuk ini. Walaupun ia tahu semua ini bukan kesalahan Hae Young, tapi ini juga bukan kesalahannya. Dan lebih mudah dan meringankan beban Lee Seol jika ia dapat membenci seseorang karenanya. Seseorang itu adalah Hae Young.
Hae Young menerima hal itu, namun dengan syarat kalau Lee Seol tetap membiarkan ia berada di samping Lee Seol.
Dan bagaimana mungkin hati wanita tak akan luluh jika pacarnya mengundang semua teman-teman terdekatnya untuk menemaninya? Pesta pun dimulai!
Pesta yang meriah pasti memiliki sedikit kericuhan. Begitu pula pesta di rumah Lee Seol, karena Gun menemukan file film di handphone Hae Young dengan nama Ero-Seol. Setelah dibuka, ternyata hanya hasilnya syutingan Lee Seol yang sedang menyapa rakyat Korea dengan berbagai versi. Namun kenapa file ini diberi nama Ero-seol?
Prof. Nam menarik kesimpulan kalau bagi mereka, file ini tidak porno, tapi mungkin porno .. untuk Hae Young?
Tawa mereka pecah, membuat Hae Young dan Lee Seol tersipu-sipu malu. Akhirnya mereka bersulang untuk Ero-seol.
Prof. Nam menarik kesimpulan kalau bagi mereka, file ini tidak porno, tapi mungkin porno .. untuk Hae Young?
Tawa mereka pecah, membuat Hae Young dan Lee Seol tersipu-sipu malu. Akhirnya mereka bersulang untuk Ero-seol.
Namun keesokan harinya pesta telah usai. Dan dari televisi, mereka mendapati Hae Young, yang pagi-pagi telah meninggalkan rumah, memberikan konferensi pers yang meminta maaf akan dosa keluarga Park pada seluruh rakyat Korea.
Kakek yang melihat konferensi pers tersebut tidak memarahi Hae Young, bahkan malah memujinya.
Ia berterima kasih pada Hae Young karena melakukan sesuatu yang ia sendiri tak berani melakukan. Dan ia percaya pada Hae Young dan memintanya untuk menjaga Putri. Tak berapa lama, Kakek Park pun meninggal, disaksikan oleh cucu satu-satunya.
Kabar meninggalnya Presiden Direktur Dae Han menyebar, dan pemakamanpun dilakukan. Namun atas permintaan Kakek, seorang penjahat Negara tak layak untuk memiliki nisan, maka ia menghukum dirinya sendiri dengan minta dikremasi. Abunya kemudian disebarkan di sungai.
Hae Young, yang sibuk mengurusi Dae Han, menemui Lee Seol dan memberi bunga yang belum tumbuh. Ia meminta Lee Seol merawat tanaman ini hingga berkembang, sambil menunggu kepulangannya. Hae Young juga meminta agar Lee Seol kembali ke Istana menjadi Putri. Itulah keinginan Kakek yang terakhir.
Hae Young sepertinya berencana untuk menuntaskan wasiat Kakeknya yang belum terlaksana. UU waris Korea menyatakan bahwa ½ warisan otomatis akan jatuh kepada keturunan langsung. Oleh karena itu hanya Park Tae Jun-lah yang dapat menganulir UU waris tersebut.
Setelah pertemuan terakhir itu, Hae Young sangat sulit dihubungi. Lee Seol tersesat dalam rasa kesepian dan rindunya yang mendalam pada Hae Young. Ia bertanya-tanya makna bunga yang diberikan Hae Young padanya. Dan sekarang saatnya untuk memilih. Menjadi Putri atau tidak menjadi Putri. Ia memberikan jawabannya pada sungai tempat abu Kakek Park ditaburkan.
Dan pekerjaan pertama yang dilakukan Lee Seol sebagai Putri adalah memecat Yoon Ju dari Museum Hae Young. Yoon Ju menolaknya mentah mentah, karena Kakek memberikan museum itu untukya.
Lee Seol tersenyum.
“Karena Hae Young milikku, tentu museum Hae Young milikku pula.”
Jika saja kata-kata itu yang terucap. Namun Lee Seol telah memilih menjadi Putri, maka ia tak akan kekanak-kanakkan lagi.
Ia menjelaskan fakta bahwa Museum Hae Young adalah milik Dae Han yang sekarang berada di bawah kekuasaan Kerajaan.
Yoon Ju tak terima dengan keadaan ini. Tapi ia tak dapat berbuat banyak, karena ayahnya pun tak pernah melawan almarhum Kakek Park, dan sekarang ia pun tak akan melawan perintah Putri. Ayahnya malah memberi uang pesangon dan warisan Kakek yang dititipkan padanya.
Walaupun sekarang ia sibuk mengemban tugasnya dan belajar sebagai Putri, ia tak dapat menahan rasa rindunya pada Hae Young. Apalagi semenjak ia diberitahu kalau Hae Young sedang pergi keluar negeri.
Ia mengirimkan banyak SMS untuk Hae Young, menyuruhnya cepat pulang. Tak ada jawaban, ia kemudian menanyakan kapan ia kembali. Tak ada jawaban juga, maka sekarang ia tak meminta banyak, hanya berita sedikit saja yang ia harapkan. Tetap tak ada jawaban, maka ia tak meminta apapun dari Hae Young, kecuali tanda titik yang menjadi tanda kalau ia masih hidup.
Ketika menerima itu, Lee Seol kegirangan. Ia meloncat-loncat di pinggir kolam, tak sadar akan kakinya yang basah, dan ia terpeleset jatuh. Untung saja ada seseorang yang menangkapnya.
Hae Young tersenyum menatapnya, seperti tak pernah melewati waktu dua bulan ini, ia menyapa Lee Seol dan berkata kalau ia merindukan Lee Seol.
Sebesar apapun keinginan Lee Seol untuk marah, akhirnya luruh juga karena mendapat banyak salam yang biasa orang Amerika berikan pada pacarnya.
Dan akhirnya Lee Seol tahu kepergian Hae Young adalah untuk membereskan wasiat Kakek. Dengan memakai analogi, ia mengisyaratkan kalau masa lalu dan dosa keluarga Park bukan lagi ganjalan bagi cinta mereka karena ia telah memaafkannya.
Lee Seol memang memaafkannya, tapi apakah Hae Young mau menyerahkan harta tersebut? Sebagai pewaris tunggal setengah kekayaan Dae Han, Hae Young menolak menandatangani surat pengalihan waris pada saat ini. Hal ini membuat gosip yang tidak-tidak menyebar ke seluruh negeri.
Sebenarnya apa yang dipikirkan Hae Young? Lee Seol tak habis pikir. Bukannya dia dulu yang menyuruhnya kembali ke istana menjadi Putri? Kenapa sekarang Hae Young berubah pikiran?
“Karena sekarang aku kaya, bagaimana kalau sekarang kita kabur? Kita kabur ke luar negeri, yang jauh sekali.” |
Jika saja Lee Seol diajak kabur sebelum memasuki Istana, mungkin ia mau. Tapi tidak sekarang, dimana ia sekarang menjadi Putri Korea. Hae Young menampik pernyataan tersebut. Lee Seol akan menjadi Putri Korea jika ia menang dalam pemungutan suara atau Hae Young mau memberikan hartanya.
Dengan ancaman seperti itu, maka dimulailah saat-saat Lee Seol harus mengikuti segala kemauan Hae Young dari memanggilnya Oppa sampai mengedip padanya saat mata mereka bertemu pandang. Namun kesabaran Lee Seol habis saat Hae Young mengkritik susu buatannya yang katanya lengkung coklat yang dibuatnya seperti kurang cinta.
Ia meninggalkan Hae Young untuk melakukan matseon (kencan yang dijodohkan) yang telah disiapkan oleh 10 makcomblang untuknya.
Jelas Hae Young panik dan kalang kabut. Saat Lee Seol ‘kencan’, ia menelepon Lee Seol dan menyuruh agar memberikan handpone Lee Seol kepada pasangan kencannya itu. Kalau pria itu melihat bulu mata Hae Young yang cantik, pasti pria itu akan lari terbirit-birit.
Ego Hae Young memang sangat besar, sampai terlihat jelas, bahkan dari Mars.
Hae Young meminta Lee Seol untuk datang saat itu juga. Ternyata tempat itu adalah showroom mobil. Ia ingin membelikan mobil untuk Lee Seol, dan sebelumnya mengajarinya terlebih dahulu.
Namun seharusnya Hae Young tahu kalau mengajari Lee Seol adalah sesuatu yang berat untuk dilakukan. Karena seperti pelajaran-pelajarannya yang terdahulu, Lee Seol adalah murid yang susah untuk diajari. Singkat kata adalah bego.
Tentu saja Lee Seol tak terima dikatakan bego. Karena yang salah bukan dia, tapi mobilnya. Juga pengajarnya. Bego?
Hae Young menyadari kesalahannya. Ia bersedia menerima hukuman, dan bahkan ia akan menghukum dirinya sendiri.
Lee Seol terkejut melihat hukuman itu. Bagaimana mungkin itu bisa disebut hukuman? Hae Young sepertinya juga menyetujui hal itu, maka ia memutuskan untuk menarik hukuman itu lagi.
LOL.
Hae Young sepertinya puas dapat menghukum dirinya sendiri. Ia berkata ingin menghabiskan hari ini bersama Lee Seol karena besok ia akan bertemu dengan Presiden.
Dan ternyata Presiden menawarkan kembali pekerjaannya bahkan meminta Hae Young bekerja untuknya di Bluehouse (istana kepresidenan). Dan ia berjanji untuk tak mencampuri proses pemungutan suara nanti.
Saat mendekati hari pemungutan suara, Lee Seol diundang untuk menghadiri penandatanganan pengalihan waris oleh Hae Young. Ternyata Hae Young berniat untuk menjadikan dirinya martir dalam menarik simpati rakyat. Rakyat tentu akan bersimpati pada Putri yang menjadi pihak yang lemah, dan membenci dirinya, konglomerat yang ingin menyimpan harta kerajaan. Tentu simpati rakyat akan jatuh pada Putri dan suara untuknya semakin bertambah.
Jung Woo, yang memang sudah diberitahu maksud Hae Young, berjanji untuk tak membocorkan penandatanganan ini sampai hasil voting selesai.
Lee Seol berterima kasih pada Hae Young. Hae Young malah berterima kasih, karena harta itu dari awal sudah bukan miliknya. Dan sebagai hadiah, mereka akan berkencan seperti orang biasa. Hal yang pertama kali dilakukan oleh Hae Young, dan mungkin yang terakhir kali karena besok jika Lee Seol sebagai Putri tak akan mendapat kemewahan kencan seperti ini lagi.
Mereka bersenang-senang sepanjang malam, sampai ada berita yang mengabarkan tentang skandal Putri Lee Seol yang kemungkinan dekat dengan Park Hae Young, pewaris Dae Han. Berita itu juga mengabarkan kalau rencana restorasi kerajaan ini kemungkinan adalah usaha Dae Han untuk menggelapkan pajak.
Hae Young memutuskan akan meminta pengacara perusahaan untuk memberikan pernyataan kalau tak ada hubungan sama sekali antara ia dan Putri Lee Seol. Walaupun berdampak buruk untuk jangka panjang, tapi efektif untuk jangka pendek.
Namun Lee Seol tak menyetujuinya. Ia memilih untuk melakukan dengan caranya sendiri. Ia memberi pernyataan bahwa,
Dan dengan pernyataan itu, pemungutan suara dilakukan.
Di atas pesawatpun ia masih memikirkan Lee Seol. Memikirkan apakah ini hal terbaik yang bisa dilakukannya? Namun tak ada yang dapat ia lakukan lagi. Ia pun meminum anggur yang ditawarkan pramugari, jika tidak dihentikan oleh seseorang.
Dan itu adalah Lee Seol, yang memakai cincin berlian pemberiannya. Dengan gaya Mishilnya, Lee Seol menghardik Hae Young yang tak sopan, yang bahkan tak memberikan anggur itu padanya. Bukankah dulu ia mengatakan akan melakukan apapun untuknya. Apakah kata-kata itu hanya bualan?
Hae Young tak percaya akan kehadiran Lee Seol. Bagaimana mungkin ia bisa datang? Lee Seol pun tersenyum menjawab karena Park Hae Young yang menginginkannya. Dan ia pun menginginkannya.
Lee Seol memeluk tangan Hae Young dan menyuruhnya untuk tak pergi kemanapun. Ia akan mengikuti Hae Young sampai ke ujung dunia. Karena lega telah bertemu kembali dengan Hae Young, Lee Seol mulai berpikir, apa yang harus mereka lakukan selama 13 jam di pesawat?
Hae Young hanya ingin melakukan ini pada Lee Seol.
Tapi Lee Seol mempunyai pikiran lain..
Putri Lee Seol asyik bersepeda ke kampus, diiringi oleh pengawal yang terengah-engah berlari mengikutinya. Hal ini tak akan terjadi jika Lee Seol lulus dalam ujian mengemudinya. Ujian berikutnya harus lulus, oke?
Dan ternyata tak hanya pelajaran mengemudipun yang harus diulang oleh Lee Seol. Ia harus mengulang pelajaran Manajemen Museum dan Artefak.
Mengapa? Karena penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah Oh Yoon Ju, yang menjadi dosen di kampus Lee Seol. Sepertinya hubungan mereka adalah hubungan benci tapi butuh. Dan kampus adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk beradu mulut tanpa ketahuan. Dan apalagi yang diperdebatkan kalau bukan Hae Young? Namun kali ini Lee Seol sudah cukup terlatih untuk menjawab serangan-serangan Yoon Ju.
Dan ternyata tak hanya pelajaran mengemudipun yang harus diulang oleh Lee Seol. Ia harus mengulang pelajaran Manajemen Museum dan Artefak.
Mengapa? Karena penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah Oh Yoon Ju, yang menjadi dosen di kampus Lee Seol. Sepertinya hubungan mereka adalah hubungan benci tapi butuh. Dan kampus adalah tempat yang tepat bagi mereka untuk beradu mulut tanpa ketahuan. Dan apalagi yang diperdebatkan kalau bukan Hae Young? Namun kali ini Lee Seol sudah cukup terlatih untuk menjawab serangan-serangan Yoon Ju.
Bahkan iapun juga sudah fasih menjawab pertanyaan dari wartawan yang menanyakan kabar Hae Young yang sudah pergi ke Inggris selama 2 tahun ini dan perkembangan pencarian buku harian kakeknya yang hilang.
Dan apa yang dipikirkan seorang gadis jika menemukan kalau pacarnya, yang telah pergi selama dua tahun, tidak memberinya hadiah ulang tahun, bahkan tidak meneleponnya? Apakah dia berselingkuh? Apa ia sudah memiliki gadis lain?
Dan apa yang dipikirkan seorang gadis jika menemukan kalau pacarnya, yang telah pergi selama dua tahun, tidak memberinya hadiah ulang tahun, bahkan tidak meneleponnya? Apakah dia berselingkuh? Apa ia sudah memiliki gadis lain?
Ternyata Hae Young tak meneleponnya, karena ia sekarang berada di Korea. Dan ia tak memberinya hadiah ulang tahun karena ia mempraktekkan ajaran Lee Seol : jangan berikan hadiah ulang tahun pada gadis yang kau cintai pada hari H, karena bercampur dengan kado orang lain dan tidak menjadi tidak spesial.
Saat mereka makan di rumah Hae Young, tak sengaja Lee Seol melihat cincin yang disimpan Hae Young untuknya. Apakah itu hadiah ulang tahun untuknya? Ia sangat senang sekali, karena berarti Hae Young akan melamarnya sebentar lagi. Ia akan sabar menunggunya, walaupun setelah ini Hae Young harus pergi menemui Presiden.
Saat mereka makan di rumah Hae Young, tak sengaja Lee Seol melihat cincin yang disimpan Hae Young untuknya. Apakah itu hadiah ulang tahun untuknya? Ia sangat senang sekali, karena berarti Hae Young akan melamarnya sebentar lagi. Ia akan sabar menunggunya, walaupun setelah ini Hae Young harus pergi menemui Presiden.
Dan yang mengetahui tentang cincin itu ternyata tak hanya Lee Seol. Presiden pun mengetahuinya, karena ada yang melihatnya sedang membeli cincin saat Hae Young bertugas di London. Presiden menyarankan agar menundanya. Karena pernikahan mereka adalah hal yang sangat genting. Jika Hae Young menikahi Putri Lee Seol, maka tuduhan lama pun akan muncul kembali.
Presiden melakukan ini karena ia ingin Hae Young menjadi orang besar. Hae Young tentu tak ingin kalau ia hanya dikenal sebagai Hae Young, Pendamping Putri, bukan?
Ucapan Presiden sepertinya merasuk ke dalam pikiran Hae Young. Dan sepertinya waktu pun mendukung Presiden, karena waktulah yang membuat Lee Seol dan Hae Young yang super sibuk, tak dapat bertemu. Jadwal mereka selalu bertubrukan sehingga tak memungkinkan untuk bertemu.
Akhirnya Lee Seol yang sudah tak sabar, menemui Hae Young di tengah rapat penting yang sedang ia hadiri. Hae Young buru-buru membawanya keluar. Ia meminta Lee Seol pulang dan menunggunya di Istana. Lee Seol menuduhnya memakai alasan tak punya waktu, padahal seperti sekarang ini, Hae Young dapat keluar dari ruang rapat. Dan ia mengancam jika Hae Young berani meninggalkannya kali ini, mereka putus!
Ancaman itu membuahkan hasil. Walaupun hasil itu bukan yang diharapkan Lee Seol. Untuk berbaikan lagi dengannya, Hae Young mengusahakan mencari buku harian kakek Lee Seol yang hilang. Si pemilik buku tersebut bersedia mengembalikan buku itu, jika pihak dari kerajaan Korea adalah orang yang telah ia kenal, yaitu Oh Yoon Ju.
Maka Lee Seol pun meminta Yoon Ju untuk mewakili mereka untuk perundingan. Ia harap Yoon Ju tak menolaknya, karena walaupun Yoon Ju tak menyukainya (dan juga sebaliknya), tapi kecintaannya pada barang bersejarahlah yang diharapkan menggerakkan hati Yoon Ju.
Yoon Ju pun menyanggupinya. Ia menjadikan itu hadiah terakhirnya, karena ia akan pergi ke Mesir. Ia pergi menemui Jung Woo untuk kencan yang terakhir kali. Jung Woo pun merajuk bagaimana jika nanti ia kangen padanya? Yoon Ju pun, seperti Yoon Ju 10 tahun yang lalu, menyuruhnya untuk datang saja menemuinya. Dan Jung Woo balik menggodanya, jika ia datang, Yoon Ju harus tersenyum padanya.
Akhirnya Lee Seol menemukan tempat persembunyian Lee Dan. Lee Seol tak tahu harus sedih atau gembira melihat kondisi Lee Dan sekarang. Tempat tinggalnya hanya sebuah kamar kecil yang sempit, dan ia pun sedang sakit. Beginikah nasibnya sekarang setelah mengkhianatinya? Mengkhianati keluarganya? Bukankah seharusnya ia bisa hidup mewah?
Lee Dan tak ingin diejek oleh Lee Seol, dan ia pun tak mau dilempar bantal oleh Lee Seol. Dan mereka pun berkelahi layaknya anak kecil. Kelelahan, akhirnya mereka berhenti. Lee Seol menyuruhnya untuk pulang karena ibu mencemaskannya. Lee Dan menolaknya. Ia menyuruh Lee Seol mengatakan pada ibu kalau ia baik-baik saja. Ia akan kembali kalau ia sudah berhasil. Lee Seol pun menyuruhnya untuk berhasil, dan ia boleh kembali. Awas saja kalau ia berani pulang tanpa berhasil!
Hae Young yang sedang berkemas-kemas, memperhatikan cincin yang masih tetap disimpannya. Dan saat ia telah memutuskan, ia pergi menemui Lee Seol yang sedang menunggu telpon darinya. Dan ia langsung mengatakan,
Presiden melakukan ini karena ia ingin Hae Young menjadi orang besar. Hae Young tentu tak ingin kalau ia hanya dikenal sebagai Hae Young, Pendamping Putri, bukan?
Ucapan Presiden sepertinya merasuk ke dalam pikiran Hae Young. Dan sepertinya waktu pun mendukung Presiden, karena waktulah yang membuat Lee Seol dan Hae Young yang super sibuk, tak dapat bertemu. Jadwal mereka selalu bertubrukan sehingga tak memungkinkan untuk bertemu.
Akhirnya Lee Seol yang sudah tak sabar, menemui Hae Young di tengah rapat penting yang sedang ia hadiri. Hae Young buru-buru membawanya keluar. Ia meminta Lee Seol pulang dan menunggunya di Istana. Lee Seol menuduhnya memakai alasan tak punya waktu, padahal seperti sekarang ini, Hae Young dapat keluar dari ruang rapat. Dan ia mengancam jika Hae Young berani meninggalkannya kali ini, mereka putus!
Ancaman itu membuahkan hasil. Walaupun hasil itu bukan yang diharapkan Lee Seol. Untuk berbaikan lagi dengannya, Hae Young mengusahakan mencari buku harian kakek Lee Seol yang hilang. Si pemilik buku tersebut bersedia mengembalikan buku itu, jika pihak dari kerajaan Korea adalah orang yang telah ia kenal, yaitu Oh Yoon Ju.
Maka Lee Seol pun meminta Yoon Ju untuk mewakili mereka untuk perundingan. Ia harap Yoon Ju tak menolaknya, karena walaupun Yoon Ju tak menyukainya (dan juga sebaliknya), tapi kecintaannya pada barang bersejarahlah yang diharapkan menggerakkan hati Yoon Ju.
Yoon Ju pun menyanggupinya. Ia menjadikan itu hadiah terakhirnya, karena ia akan pergi ke Mesir. Ia pergi menemui Jung Woo untuk kencan yang terakhir kali. Jung Woo pun merajuk bagaimana jika nanti ia kangen padanya? Yoon Ju pun, seperti Yoon Ju 10 tahun yang lalu, menyuruhnya untuk datang saja menemuinya. Dan Jung Woo balik menggodanya, jika ia datang, Yoon Ju harus tersenyum padanya.
Akhirnya Lee Seol menemukan tempat persembunyian Lee Dan. Lee Seol tak tahu harus sedih atau gembira melihat kondisi Lee Dan sekarang. Tempat tinggalnya hanya sebuah kamar kecil yang sempit, dan ia pun sedang sakit. Beginikah nasibnya sekarang setelah mengkhianatinya? Mengkhianati keluarganya? Bukankah seharusnya ia bisa hidup mewah?
Lee Dan tak ingin diejek oleh Lee Seol, dan ia pun tak mau dilempar bantal oleh Lee Seol. Dan mereka pun berkelahi layaknya anak kecil. Kelelahan, akhirnya mereka berhenti. Lee Seol menyuruhnya untuk pulang karena ibu mencemaskannya. Lee Dan menolaknya. Ia menyuruh Lee Seol mengatakan pada ibu kalau ia baik-baik saja. Ia akan kembali kalau ia sudah berhasil. Lee Seol pun menyuruhnya untuk berhasil, dan ia boleh kembali. Awas saja kalau ia berani pulang tanpa berhasil!
Hae Young yang sedang berkemas-kemas, memperhatikan cincin yang masih tetap disimpannya. Dan saat ia telah memutuskan, ia pergi menemui Lee Seol yang sedang menunggu telpon darinya. Dan ia langsung mengatakan,
“Ayo kita menikah. Sekarang.” |
Hae Young memintanya untuk menikah sekarang, dan pergi bersamanya. Tapi tak semudah itu bagi Lee Seol. Apakah Hae Young tak memikirkan dari sudut pandangnya? Selama dua tahun Hae Young tak ada di sampingnya. Dan sekarang, ia tiba-tiba mengajak menikah? Jadi apakah sekarang ia harus berhenti menjadi Putri dan langsung? Mengapa hanya Hae Young yang selalu memutuskan?
Dan Lee Seol pun meninggalkan Hae Young. Saat ia kembali, Hae Young sudah pergi dan hanya meninggalkan cincin di pinggir kolam. Ia mengambil cincin itu dengan sedih.
Keesokan harinya, Hae Young bersiap untuk naik ke pesawat. Berpuluh-puluh kali ia mencari bayangan Lee Seol. Mungkin kali ini ia berharap ia dicekal, sebagai tanda Lee Seol masih menantinya. Tapi tak ada sesuatu yang terjadi sampai pesawat lepas landas. Ia menghela nafas panjang, menyadari semuanya mungkin telah usai.
Keesokan harinya, Hae Young bersiap untuk naik ke pesawat. Berpuluh-puluh kali ia mencari bayangan Lee Seol. Mungkin kali ini ia berharap ia dicekal, sebagai tanda Lee Seol masih menantinya. Tapi tak ada sesuatu yang terjadi sampai pesawat lepas landas. Ia menghela nafas panjang, menyadari semuanya mungkin telah usai.
Di atas pesawatpun ia masih memikirkan Lee Seol. Memikirkan apakah ini hal terbaik yang bisa dilakukannya? Namun tak ada yang dapat ia lakukan lagi. Ia pun meminum anggur yang ditawarkan pramugari, jika tidak dihentikan oleh seseorang.
Dan itu adalah Lee Seol, yang memakai cincin berlian pemberiannya. Dengan gaya Mishilnya, Lee Seol menghardik Hae Young yang tak sopan, yang bahkan tak memberikan anggur itu padanya. Bukankah dulu ia mengatakan akan melakukan apapun untuknya. Apakah kata-kata itu hanya bualan?
Hae Young tak percaya akan kehadiran Lee Seol. Bagaimana mungkin ia bisa datang? Lee Seol pun tersenyum menjawab karena Park Hae Young yang menginginkannya. Dan ia pun menginginkannya.
Lee Seol memeluk tangan Hae Young dan menyuruhnya untuk tak pergi kemanapun. Ia akan mengikuti Hae Young sampai ke ujung dunia. Karena lega telah bertemu kembali dengan Hae Young, Lee Seol mulai berpikir, apa yang harus mereka lakukan selama 13 jam di pesawat?
Hae Young hanya ingin melakukan ini pada Lee Seol.
Tapi Lee Seol mempunyai pikiran lain..
Tamat.
0 comments:
Post a Comment